Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR KONSELING PRE TEST HIV

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


188/0010/SPO.YAN/VCT/2019 0 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan :


16 Oktober 2019 Direktur RSUD Simpang Lima Gumul
STANDAR Kediri
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. EKO HERIHADI, Sp.BP-RE
NIP. 19691009 199903 1 005
PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseling) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Konseling pre test HIV merupakan layanan konseling yang
diberikan sebelum pasien mengambil keputusan untuk melakukan
tes HIV.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian
konseling pre tes HIV.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPTD RSUD Simpang Lima Gumul Kediri
Nomor : 188/9400/418.25.5/2019 tentang Kebijakan Pelayanan
Penanggulangan HIV/AIDS.
PROSEDUR 1. Konselor memeriksa perlengkapan untuk konseling
2. Konselor memanggil klien (dengan menyebutkan nomer
registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan
3. Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman di
kursi yang telah tersedia
4. Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
5. Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir
dokumen klien.
6. Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan
kunjungan.
7. Konselor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai
dengan SPO.
8. Konselor membantu klien untuk menilai risiko pada klien.
9. Konselor membantu klien untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan
PROSEDUR KONSELING PRE TEST HIV

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


188/0010/SPO.YAN/VCT/2019 0 2/2

keuntungan dan keterbatasan melakukan tes HIV.


10. Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu
untuk mendapatkan hasil dan arti dari hasil test
11. Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah
ada hasil test
12. Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi
HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
dengan status HIV.
13. Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi
masalah.
14. Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan.
15. Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir.
16. Bila klien menyetujui untuk ditest, konselor memberikan form
informed consent kepada klien dan meminta tanda
tangannya setelah klien membaca isi form. HIV/AIDS.
17. Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap.
18. Konselor meminta klien ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas
laboratorium.
19. Sesudah dilakukan pengambilan darah dan klien menunggu
hasil.
20. Bila klien tidak menyetujui untuk di test, konselor meminta
klien untuk memandatangani form penolakan tindakan.
21. Konselor mengucapkan salam
UNIT TERKAIT 1. Poli VCT
2. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai