Anda di halaman 1dari 6

KONSELING HIV

Nomor Dokumen : WB/SOP/HIV/168


No.Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 04 Januari 2023
Halaman :1/6

Puskesmas
Wara Ratni, S.ST
NIP : 19780903 200502 2 005
Barat

1. Pengertian Suatu proses konsultasi untuik membantu pasien mempelajari situasi


mereka, mengenali dan melakukan pemecahan masalah terhadap
keterbatasan yang diberikan lingkungan
2. Tujuan  Menyediakan dukungan psikologik.
 Mencegah penularan HIV.
 Menyediakan informasi tentang perilaku beresiko.
 Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk
menjalani kebiasaan hidup aman.
 Memastikan pengobatan yang efektif termasuk pemecahan masalah
dengan menangani isu
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No: 02/SK/PKM-WB/PLP/1/2023
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wara Barat
4. Referensi  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 Tentang
Penanggulangan HIV /AIDS
 Keputusan Presiden nomor 9/KEP/MENKO/KESRA/VI/1994 Tanggal 16
Juni 1994 Tentang strategi Nasional Penaggulangan HIV/AIDS

5. Alat dan 1. Alat : ATK


Bahan 2. Bahan :
 Form Konseling
3. Petugas yang Melaksanakan
 Tenaga konselor
6. Langkah- A. Konseling Pre Testing
langkah  Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling
 Konselor memanggil klien (dengan menyebut nomor registrasi)
dan mempersilahkan masuk ke dalam keruangan
 Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman dikursi
yang telah tersedia
 Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
 Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir
dokumen klien
 Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan
kunjungan
 Konelor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan
yang ada pada ceklis untuk konseling pre test (terdapat
dilampiran)
 Konselor mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan
IMS secara rutin.
 Konselor membantu klien untuk menilai resiko diri klien
 Konselor membantu klien untuk mengambil keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan
dan akibat melakukan tes HIV
 Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti hasil test
 Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada
test
 Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi
HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
status HIV
 Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi
masalah
 Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan
 Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir
 Bila klien menyetujui untuk ditest, kosnelor memberikan form
informed consent kepada klien dan meminta tanda tangannya
setelah klien membaca isi form HIV/AIDS
 Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi
form rujukan ke laboratorium
 Konselor membuat perjanjian dengan klien untuk kembali ke
klinik bila hasil sudah ada
B. Konseling Pre Testing
 Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling
 Konselor memanggil klien (dengan menyebut nomor registrasi)
dan mempersilahkan masuk ke dalam keruangan
 Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman dikursi
yang telah tersedia
 Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
 Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir
dokumen klien
 Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan
kunjungan
 Konelor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan
yang ada pada ceklis untuk konseling pre test (terdapat
dilampiran)
 Konselor mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan
IMS secara rutin.
 Konselor membantu klien untuk menilai resiko diri klien
 Konselor membantu klien untuk mengambil keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan
dan akibat melakukan tes HIV
 Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti hasil test
 Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada
test
 Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi
HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
status HIV
 Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi
masalah
 Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan
 Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir
 Bila klien menyetujui untuk ditest, kosnelor memberikan form
informed consent kepada klien dan meminta tanda tangannya
setelah klien membaca isi form HIV/AIDS
 Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi
form rujukan ke laboratorium
 Konselor membuat perjanjian dengan klien untuk kembali ke
klinik bila hasil sudah ada
C. Konseling Pasca Test
 Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental
emosional pasien.
 Menilai pemahaman klien.
 Membacakan hasil.
 Mendukung emosi klien, ventilasi dan mendorong klien bicara
lebih lanjut.
 Manajemen pemecahan masalah : gali masalah, pahami dan
jelaskan pada klien, susun rencana. Membantu membuat
rencana menghadapi kehidupan pasca pemberitahuan hasil
dengan perubahan kearah perilaku sehat.

7. BaganAlir

Petugas Konselor Menerima Klien

Petugas menjelaskan kepada Klien tentang Penyakit HIV /


AIDS

Konselor melakukan wawancara sesuai dengan kuesioner


Deteksi Dini HIV/ AIDS

Klien melakukan pemeriksaan darah untuk


Deteksi Dini HIV/AIDS di Laboratorium

HIV Negatif HIV Positif


8. Hal-hal yang  Kondisi Klien
perlu  Alat pemeriksaan ( strip HIV, R1, R2 dan R3
diperhatikan
9. Unit Terkait  Poli Umum
 Bidan Kelurahan

10. Dokumen Buku Register Pemeriksaan HIV


Terkait

11. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai dberlak
Perubahan 1 Kebijakan SK Kepala 03/01/2023
Poskesmas

Anda mungkin juga menyukai