Anda di halaman 1dari 7

I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke

Iskemik

Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik


I Wayan Dika Aditia Darma1, Bayu Anggileo Pramesona2, Betta Kurniawan3
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Lampung
3
Bagian Parasitologi Klinik, Universitas Lampung

Abstrak
Fibrilasi atrium merupakan faktor yang dapat menyebabkan peningkatan risiko untuk terjadinya
penyakit stroke dan meningkatkan persentase kematian menjadi lebih tinggi. Berdasarkan data dari
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan di perkotaan terdapat 15,9%. Pada
Riskesdas tahun 2018 menunjukan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi
Kalimantan Timur (14,7%), diikuti Provinsi Sumatera Selatan (10%), dan terendah di Provinsi Papua
(4,1%). Diperkirakan 1 dari 5 penderita stroke iskemik merupakan stroke kardioemboli (dengan angka
kejadian 12%-31% dari keseluruhan stroke iskemik). Setiap tahun, stroke kardioemboli dengan FA
menyumbang hingga seperempat dari stroke iskemik di Amerika Serikat. Tujuan penyusunan artikel ini
adalah untuk mengetahui faktor fibrilasi atrium dengan kejadian stroke iskemik yang meliputi
patofisiologi, faktor risiko, diagnosis, dan tatalaksana.

Kata Kunci: Fibrilasi Atrium, Stroke Iskemik, Patofisiologi, Faktor Risiko, Diagnosis, Tatalaksana

Atrial Fibrillation Factors With Ischemic Stroke Incidence


Abstract
Atrial fibrillation is a factor that can lead to an increased risk of stroke and increase the percentage of
deaths. Based on data from Basic Health Research or Riskesdas in 2013, it shows that in urban areas,
there are 15.9%. The 2018 Riskesdas showed that the highest prevalence of stroke in Indonesia was in
East Kalimantan Province (14.7%), followed by South Sumatra Province (10%), and the lowest in Papua
Province (4.1%). A cardioembolic stroke is estimated to affect 1 in every 5 ischemic stroke patients (with
an incidence rate of 12-31% of all ischemic strokes). Annually, cardioembolic strokes with AF account for
up to a quarter of ischemic strokes in the United States. The purpose of compiling this article is to
determine the factors associated with atrial fibrillation and the incidence of ischemic stroke, which
includes pathophysiology, risk factors, diagnosis, and management.

Keywords: Atrial Fibrillation, Ischemic Stroke, Pathophysiology, Risk Factors, Diagnosis, Management

Korespondensi: I Wayan Dika Aditia Darma, Alamat Jl. Khomarudin Gg. Wijaya No. 999, Kampung
Madiun, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, HP 081238992683, e-mail iwayandikaaditia@gmail.com

PENDAHULUAN
Fibrilasi atrium (FA) merupakan faktor yang Penyakit stroke memiliki beberapa faktor
dapat menyebabkan peningkatan risiko risiko yang dapat meningkatkan kejadian,
untuk terjadinya penyakit stroke iskemik yaitu faktor yang tidak dapat diubah
dan meningkatkan persentase kematian berupa usia dan jenis kelamin, sedangkan
menjadi lebih tinggi.(1) Stroke iskemik faktor yang dapat diubah berupa
terjadi karena adanya gangguan aliran hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia,
pembuluh darah, sehingga suplai darah ke dan atrial fibrilasi.(4) Stroke terbagi
otak menjadi terhenti.(2) Risiko kejadian menjadi 2, yaitu stoke hemoragik dan
stroke dan FA akan meningkat seiring stroke iskemik. Stroke iskemik menjadi
bertambahnya usia.(3)
Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|24
I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

penyebab utama mortalitas dan morbiditas karotis. Endapan lemak tersebut juga dapat
secara global.(5) terlepas dari dinding arteri dan terbawa
bersamaan dengan darah, kemudian dapat
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan menyebabkan penyumbatan arteri yang
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, lebih kecil.(13)
menunjukkan di perkotaan terdapat 15,9%
angka kematian yang diakibatkan oleh Tujuan penyusunan artikel ini adalah untuk
stroke, angka ini hampir sama mengetahui faktor fibrilasi atrium dengan
dibandingkan presentase yang ada di kejadian stroke iskemik yang meliputi
pedesaan sebesar 11,5%.(6) Pada patofisiologi, faktor risiko, diagnosis, dan
Riskesdas tahun 2018 menunjukan tatalaksana. Hal ini dapat menjadi sumber
prevalensi stroke tertinggi di Indonesia acuan bagi peneliti lain yang melakukan
terdapat di Provinsi Kalimantan Timur penelitian terkait fibrilasi atrium dengan
(14,7%), diikuti Provinsi Sumatera Selatan kejadian stroke iskemik dan juga dapat
(10%), dan terendah di Provinsi Papua menambah pengetahuan pembaca
(4,1%).(6) mengenai fibrilasi atrium dan stroke
iskemik.
Diperkirakan 1 dari 5 penderita stroke
iskemik merupakan stroke kardioemboli ISI
(dengan angka kejadian 12%-31% dari Patofisiologi Fibrilasi Atrium dan Stroke
keseluruhan stroke iskemik).(7) Kejadian Fibrilasi atrium merupakan aritmia
stroke dengan fibrilasi atrium juga terdapat supraventrikular yang ditandai dengan
di Spanyol sebesar 28% tahun 2018 dan aktivitas atrium yang cepat dan tidak
memiliki risiko tinggi menyerang kelompok teratur yang dapat menyebabkan
lanjut usia.(8) Setiap tahun, stroke gangguan kontraksi atrium.(12) Proses
kardioemboli dengan FA menyumbang tersebut dapat dilihat pada
hingga seperempat dari stroke iskemik di elektrokardiogram (EKG) dengan tidak
Amerika Serikat.(9) adanya gelombang P dan interval RR yang
tidak teratur.(5) Fibrilasi atrium dapat
Fibrilasi atrium adalah jenis irama jantung menyebabkan terjadinya penyakit stroke
tidak teratur yang paling umum.(10) Irama iskemik melalui pembentukan emboli yang
jantung yang tidak teratur tersebut yang menyumbat disepanjang pembuluh darah
biasa dikenal sebagai aritmia.(11) Orang ke otak.(3) Mekanisme tersebut terjadi
dengan fibrilasi atrium memiliki denyut secara struktural (fibrosis atrium, dilatasi,
nadi yang tidak teratur, terkadang cepat, hipertrofi, dan remodeling) atau
dan ada juga kemungkinan memiliki denyut elektrofisiologis (melibatkan konduksi
nadi yang lambat.(10) FA yang terjadi atrium, otomatisitas, dan proses
dengan aktivitas atrium yang cepat dapat penanganan Ca2+ intraseluler).(14)
menyebabkan gangguan pada kontraksi
atrium.(12) Pada fibrilasi atrium akan terjadi proses
hipokontraktilitas atrium, remodeling
Stroke iskemik merupakan penyumbatan struktur atrium, aktivasi trombosit, dan
yang terjadi di sepanjang jalur pembuluh kaskada koagulasi yang dikenal sebagai
darah arteri menuju otak.(7) Aliran darah triad Virchow.(17) FA menyediakan
ke otak disuplai oleh dua arteri karotis lingkungan pro-trombotik melalui dilatasi
interna dan dua arteri vertebralis. Kedua dan peregangan atrium, terjadinya
arteri tersebut adalah cabang dari pengurangan volume otot, yang
lengkung aorta jantung.(2) Berkurangnya menyebabkan hilangnya permukaan
aliran darah terjadi karena adanya suatu endokardium normal, disfungsi pada
proses pembentukan endapan lemak yang endotel, dan pelepasan faktor koagulasi,
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri yaitu faktor Xa (faktor X-aktif) dan trombin.

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|25


I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

Karakteristik fibrilasi atrium ini mendorong 1. Perdarahan atau diagnosis non


pembentukan thrombus, sehingga dapat stroke
menyebabkan stroke iskemik.(18) 2. Tanda-tanda infark
Fibrilasi atrium berkembang ketika 3. Lokasi oklusi vaskular
mekanisme yang terjadi, memicu proses Perdarahan yang tampak memiliki tanda-
eksitasi listrik yang cepat, tidak teratur, dan tanda hyperdensity pada gambaran CT
aktivitas atrium kiri tidak sinkron, sehingga kepala. Perdarahan akut yang terjadi
menyebabkan aliran statis pada daerah merupakan kontraindikasi mutlak untuk
tersebut serta ditambah dengan eksitasi terapi trombolitik intravena, sehingga
ventrikel yang tidak teratur.(15) Beberapa penting untuk menilai hasil gambar yang
faktor terbukti dapat menghasilkan didapat saat pemeriksaan dengan hati-hati
substrat atrium yang rentan dan dapat untuk menyingkirkannya.(2)
meningkatkan terjadinya fibrilasi atrium,
seperti faktor bertambahnya usia, jenis Magnetic resonance imaging (MRI) lebih
kelamin, hipertensi, merokok, obesitas, sensitif dan lebih spesifik dibandingkan CT
diabetes mellitus, gaya hidup menetap, untuk identifikasi awal stroke iskemik akut
dan predisposisi genetik.(16) dan tidak umum digunakan sebagai deteksi
awal, karena kurang tersedia secara luas
Faktor Risiko dan membutuhkan waktu lebih lama untuk
Faktor risiko terjadinya FA terdiri atas menyelesaikannya.(22) Namun, ketika ada
faktor yang tidak dapat diubah dan dapat keraguan tentang diagnosis stroke dan
diubah. Faktor yang tidak dapat diubah diperlukan pencitraan vaskular yang
adalah usia, jenis kelamin, dan predisposisi mendesak, MRI dini dapat dilakukan.(2)
genetik. Sedangkan faktor yang dapat Pada pemeriksaan menggunakan Magnetic
diubah adalah obesitas, aktivitas fisik, resonance angiography (MRA) juga dapat
penyakit hipertensi, diabetes melitus tipe dilakukan untuk mengetahui aliran,
2, kebiasaan konsumsi alkohol, dan stenosis atau oklusi di arteri dada, leher,
merokok.(19) Pada penyakit stroke, faktor dan kepala.(2)
risiko juga dibedakan menjadi faktor yang
tidak dapat diubah dan dapat diubah.(20) Pemantauan jantung yang lebih lama
Faktor yang tidak dapat diubah adalah usia seringkali diperlukan untuk memastikan
(risiko akan terus meningkat seiring diagnosis fibrilasi atrium pada pasien
bertambahnya usia), ras, jenis kelamin dengan penyakit stroke iskemik.(5)
(pada laki-laki memiliki risiko yang lebih Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan
tinggi daripada perempuan), dan riwayat EKG (elektrokardiogram) dengan
penyakit keluarga dengan stroke.(20) pemantauan holter 24-48 jam untuk
Sedangkan faktor yang dapat diubah mencatat frekuensi, irama jantung,
adalah penyakit hipertensi, dislipidemia, tekanan darah, dan tanda-tanda
atrial fibrilasi, diabetes melitus, kebiasaan kemungkinan endokarditis atau penyakit
merokok, stenosis carotis, obesitas, lain yang terkait secara langsung.(23)
aktivitas fisik, dan konsumsi minuman
alkohol.(21)
Pemeriksaan menggunakan Cardiac Event
Diagnosis Recorders, pemeriksaan yang dapat
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan dilakukan sendiri jika terdapat gejala yang
pencitraan otak atau Computed tidak sering terjadi akan diberikan alat
perekam listrik kecil untuk disimpan,
Tomography (CT) kepala non kontras.(2)
Pemeriksaan CT dilakukan untuk sehingga pasien dapat merekam detak
mendeteksi hal-hal berikut: jantung dan ritme pada waktu tertentu.
Pemeriksaan tersebut akan dipandu oleh
staf rumah sakit yang menyediakan.(10)

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|26


I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

Pemeriksaan menggunakan Implantable 2. Penggunaan dabigatran 150 mg


Loop Recorder adalah pemeriksaan dua kali sehari yang ditemukan
menggunakan alat yang ditanamkan lebih efektif daripada warfarin
dibawah kulit dan penggunaannya akan dalam mengurangi kejadian stroke
dipandu oleh staf rumah sakit yang iskemik.
menyediakan.(10) Pemeriksaan tersebut 3. Semua DOAC dikaitkan dengan
dilakukan untuk pemeriksaan eksternal penurunan tingkat kejadian stroke
jangka panjang yang berfungsi mendeteksi hemoragik dan stroke iskemik.
FA.(14) 4. Semua DOAC, kecuali rivaroxaban,
karena rivaroxaban dan warfarin
Tatalaksana memiliki efek samping kejadian
Penatalaksanaan yang diberikan adalah perdarahan yang serupa.
Oral Anticoagulant (OAC) untuk 5. Semua DOAC, kecuali apixaban,
pencegahan penyakit stroke pada pasien karena apixaban dan warfarin
dengan FA.(5) OAC berfungsi untuk memiliki tingkat perdarahan
mengurangi risiko stroke pada pasien FA, gastrointestinal yang serupa.
seperti penggunaan warfarin dan
antikoagulan oral non vitamin K atau Direct Saat ini pengobatan menggunakan DOAC
Oral Anticoagulan (DOAC) untuk FA non lebih direkomendasikan daripada warfarin,
valvular. Terdapat empat DOAC yang kecuali pada pasien dengan stenosis mitral
digunakan dalam pencegahan stroke sedang hingga berat atau katup
dengan fibrilasi atrium, yaitu penghambat mekanis.(14) Penggunaan dabigatran 150
faktor Xa (apixaban, rivaroxaban, dan mg dua kali sehari memiliki potensi untuk
edoxaban) dan penghambat trombin mengurangi stroke iskemik dan hemoragik,
langsung (dabigatran).(5) Sebuah meta- namun memiliki risiko pendarahan yang
analisis pada tahun 2014 dari empat uji sama besar dengan penggunaan
klinis yang dilakukan untuk warfarin.(26) Pemberian dosis yang aman
membandingkan warfarin dengan untuk menghindari pendarahan dapat
penggunaan DOAC menunjukkan bahwa menggunakan dabigatran 110 mg dua kali
DOAC secara signifikan mengurangi sehari, apixaban, dan edoxaban. Sangat
kejadian stroke atau emboli sistemik penting meminum obat sesuai resep yang
sebesar 19% dibandingkan dengan dianjurkan, agar dapat mengurangi risiko
warfarin.(24) DOAC juga memiliki efek yang fibrilasi atrium yang dapat menyebabkan
dapat diprediksi tanpa memerlukan terjadinya stroke.(27) Pada penggunaan
pemantauan laboratorium rutin.(25) Selain obat warfarin, perlu dilakukan tes darah
itu, DOAC mengurangi risiko stroke yang secara teratur untuk memastikan dosis
menyebabkan kematian, namun efek yang diberikan sudah tepat. Tes darah
samping dari penggunaan DOAC dapat berfungsi untuk mengukur INR
menyebabkan terjadinya perdarahan (International Normalized Ratio) atau
gastrointestinal.(24) Sehingga, ada menilai keadaan darah, yang berfungsi
beberapa poin yang harus untuk menyesuaikan dosis penggunaan
dipertimbangkan dalam penggunaan DOAC warfarin dalam menjaga INR pada tingkat
secara klinis: yang tepat.(28) Dabigatran adalah jenis
antikoagulan yang lebih baru untuk
1. Penggunaan DOAC yang disetujui digunakan dalam penatalaksanaan fibrilasi
hanya untuk pencegahan stroke atrium. Dabigatran juga dapat mengontrol
emboli pada pasien dengan FA non tingkat pembekuan darah yang diikuti
valvular, tidak seperti warfarin pemantauan INR ketat yang sama, seperti
yang disetujui untuk FA katup dan penggunaan warfarin.(29) Penggunaan
non valvular. dabigatran tidak dapat diberikan pada
orang yang terkena fibrilasi atrium yang

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|27


I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

disebabkan oleh masalah katup 1. Akoum N. New perspectives on


jantung.(30) atrial fibrillation and stroke. Heart.
2016;102(22):1788–92.
Simpulan 2. Feske SK. Ischemic stroke. Am J
Fibrilasi atrium dapat menyebabkan Med. 2021;134(12):1457–64.
terjadinya penyakit stroke iskemik melalui 3. Gabet A, Guenancia C, Duloquin G,
pembentukan emboli yang menyumbat
Olié V, Béjot Y. Ischemic stroke with
disepanjang pembuluh darah ke otak.
atrial fibrillation: characteristics and
Faktor risiko yang dapat meningkatkan
kejadian fibrilasi atrium dengan stroke time trends 2006 to 2017 in the
iskemik terbagi menjadi 2, yaitu faktor Dijon stroke registry. Stroke.
yang tidak dapat diubah dan faktor yang 2021;52(6):2077–85.
dapat diubah. Faktor yang tidak dapat 4. Dinata CA, Syafrita Y, Sastri S.
diubah, yaitu berupa usia, jenis kelamin, Gambaran faktor risiko dan tipe
dan genetik. Sedangkan faktor risiko yang stroke pada pasien rawat inap di
dapat diubah adalah obesitas, aktivitas bagian penyakit dalam RSUD
fisik, penyakit hipertensi, diabetes melitus, Kabupaten Solok Selatan periode 1
kebiasaan konsumsi alkohol, obesitas, dan Januari 2010-31 Juni 2012. Jurnal
merokok. Kesehatan Andalas. 2013;2(2):57–
61.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa
5. Migdady I, Russman A, Buletko AB.
CT kepala untuk mendeteksi tanda-tanda
Atrial Fibrillation and Ischemic
stroke iskemik. MRI dan MRA untuk
mengetahui aliran, stenosis atau oklusi di Stroke: A Clinical Review. In:
arteri dada, leher, dan kepala. Pemeriksaan Seminars in Neurology. Thieme
dengan pemantauan EKG holter 24-48 jam Medical Publishers, Inc.;
yang mencatat frekuensi, irama jantung, 2021;41(4):348–64.
tekanan darah, dan tanda-tanda 6. Kemenkes RI. Prevalensi Kejadian
kemungkinan endokarditis atau penyakit Stroke Tahun 2019. Jakarta:
lain yang terkait secara langsung. Kementerian Kesehatan RI; 2019.
Pemeriksaan penilaian ekokardiografi 7. Sirait G. Karakteristik Pasien Stroke
untuk mendeteksi dasar struktur atrium Iskemik Dengan Fibrilasi Atrium Di
meliputi diameter atrium dan luas RSUD Raden Mattaher Jambi
permukaan dalam berbagai tampilan.
Periode 2016-2021. Universitas
Pemeriksaan menggunakan Cardiac Event
Jambi. Jambi; 2022.
Recorders dan Pemeriksaan menggunakan
Implantable Loop Recorder. 8. Díaz-Guzmán J, Freixa-Pamias R,
García-Alegría J, Cabeza AIP,
Penatalaksaan menggunakan DOAC lebih Roldán-Rabadán I, Antolin-Fontes B,
signifikan mengurangi kejadian stroke atau et al. Epidemiology of atrial
emboli sistemik dibandingkan dengan fibrillation-related ischemic stroke
warfarin. Terdapat empat DOAC yang and its association with DOAC
digunakan dalam pencegahan stroke uptake in Spain: first national
dengan fibrilasi atrium adalah penghambat population-based study 2005 to
faktor Xa (apixaban, rivaroxaban, dan 2018. Revista Española de
edoxaban) dan penghambat trombin Cardiología (English Edition).
langsung (dabigatran). 2022;75(6):496–505.
9. Virani SS, Alonso A, Benjamin EJ,
Bittencourt MS, Callaway CW,
DAFTAR PUSTAKA
Carson AP, et al. Heart disease and
stroke statistics—2020 update: a
Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|28
I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

report from the American Heart and transient ischemic attack: a


Association. Circulation. novel clinical concept challenging
2020;141(9):e139–596. current views. Stroke.
10. BHF. Atrial fibrillation. British Heart 2022;29(2):e94–103.
Foundation. UK; 2013. 1–44 p. 19. Sagris M, Vardas EP, Theofilis P,
11. Lau DH, Linz D, Sanders P. New Antonopoulos AS, Oikonomou E,
findings in atrial fibrillation Tousoulis D. Atrial fibrillation:
mechanisms. Card Electrophysiol pathogenesis, predisposing factors,
Clin. 2019;11(4):563–71. and genetics. Int J Mol Sci.
12. Lindberg T. Arrhythmias in older 2021;23(1):6.
people: Focusing on atrial 20. Rahmawati VK, Wahyudi MSS, Sari
fibrillation. Epidemiology and DAN. Atrial Fibrillation Detected
impact on daily life. Lund University: After Acute Ischemic Stroke. Journal
Faculty Of Medicine. Lund; 2017. of Agromedicine and Medical
13. Yueniwati Y. Buku Pencitraan pada Sciences. 2022;8(3):127–33.
stroke Cetakan Pertama. Malang: 21. Lip GYH, Lane DA. Stroke prevention
Universitas Brawijaya Press; 2016. in atrial fibrillation: a systematic
14. January CT, Wann LS, Alpert JS, review. Jama Network.
Calkins H, Cigarroa JE, Cleveland Jr 2015;313(19):1950–62.
JC, et al. 2014 AHA/ACC/HRS 22. Tedyanto EH, Tini K, Pramana NAK.
guideline for the management of Magnetic Resonance Imaging in
patients with atrial fibrillation: Acute Ischemic Stroke. Cureus.
executive summary: a report of the 2022;14(7):e27224.
American College of 23. Zimetbaum P. Atrial Fibrillation.
Cardiology/American Heart Annals of internal medicine.
Association Task Force on practice 2017;166(5):33–48.
guidelines and the Heart Rhythm 24. Ruff CT, Giugliano RP, Braunwald E,
Society. Circulation. Hoffman EB, Deenadayalu N,
2014;130(23):2071–104. Ezekowitz MD, et al. Comparison of
15. Waks JW, Josephson ME. the efficacy and safety of new oral
Mechanisms of atrial fibrillation– anticoagulants with warfarin in
reentry, rotors and reality. patients with atrial fibrillation: a
Arrhythm Electrophysiol Rev. meta-analysis of randomised trials.
2014;3(2):90. The Lancet. 2014;383(9921):955–
16. Schnabel RB, Yin X, Gona P, Larson 62.
MG, Beiser AS, McManus DD, et al. 25. Cannon CP, Bhatt DL, Oldgren J, Lip
50 year trends in atrial fibrillation GYH, Ellis SG, Kimura T, et al. Dual
prevalence, incidence, risk factors, antithrombotic therapy with
and mortality in the Framingham dabigatran after PCI in atrial
Heart Study: a cohort study. The fibrillation. New England Journal of
Lancet. 2015;386(9989):154–62. Medicine. 2017;377(16):1513–24.
17. Kim YH, Roh SY. The mechanism of 26. Verdecchia P, Angeli F, Bartolini C,
and preventive therapy for stroke in de Filippo V, Aita A, di Giacomo L, et
patients with atrial fibrillation. J al. Safety and efficacy of non-
Stroke. 2016;18(2):129. vitamin K oral anticoagulants in
18. Sposato LA, Chaturvedi S, Hsieh CY, non-valvular atrial fibrillation: a
Morillo CA, Kamel H. Atrial Bayesian meta-analysis approach.
fibrillation detected after stroke
Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|29
I Wayan Dika Aditia Darma, Bayu Anggileo Pramesona, Betta Kurniawan ǀ Faktor Fibrilasi Atrium Dengan Kejadian Stroke Iskemik

Expert Opin Drug Saf. 2015;14(1):7–


20.
27. Skjøth F, Larsen TB, Rasmussen LH,
Lip GYH. Efficacy and safety of
edoxaban in comparison with
dabigatran, rivaroxaban and
apixaban for stroke prevention in
atrial fibrillation. Thromb Haemost.
2014;112(05):981–8.
28. Azoulay L, Dell’Aniello S, Simon TA,
Renoux C, Suissa S. Initiation of
warfarin in patients with atrial
fibrillation: early effects on
ischaemic strokes. Eur Heart J.
2014;35(28):1881–7.
29. Ezekowitz MD, Eikelboom J, Oldgren
J, Reilly PA, Brueckmann M, Kent
AP, et al. Long-term evaluation of
dabigatran 150 vs. 110 mg twice a
day in patients with non-valvular
atrial fibrillation. EP Europace.
2016;18(7):973–8.
30. Eikelboom JW, Connolly SJ,
Brueckmann M, Granger CB,
Kappetein AP, Mack MJ, et al.
Dabigatran versus warfarin in
patients with mechanical heart
valves. N Engl J Med.
2013;369:1206–14.

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 1 | Juni 2022|30

Anda mungkin juga menyukai