Anda di halaman 1dari 32

UNIT PELAYANAN KESEHATAN

PUSKESMAS LEMPAKE
PERIODE JANUARI – APRIL 2016

Disusun Oleh :
Anis Purwanti 1410029026
M. Orto Witra Wahab 1410029022
Surya Hadi Wijaya 1410029025

Pembimbing :
dr. Solihin Wijaya
dr. Ronny Isnuwardana, MIH
dr. Zulhijrian Noor

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kedokteran Komunitas
Puskesmas Lempake / Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman Samarinda
Juni 2016

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Berdasarkan
Permenkes RI No. 75 tahun 2014 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Penyelenggaraan puskesmas sendiri memiliki tujuan yang dituangkan dalam
Permenkes RI No. 75 tahun 2014 yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang : (1)
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat, (2) mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, (3) hidup dalam
lingkungan sehat, (4) memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Semua tujuan tersebut diwujudkan berdasarkan
pada prinsip penyelenggaraan puskesmas yaitu : (1) paradigma sehat, (2)
pertanggungjawaban wilayah, (3) kemandirian masyarakat, (4) pemerataan, (5)
teknologi tepat guna, (6) keterpaduan dan kesinambungan.Dalam rangka pemenuhan
Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada tujuan, prinsip, kebutuhan dan kondisi
masyarakat, puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja
dan kemampuan penyelenggaraan.
Berdasarkan pada karakteristik wilayah kerjanya, Puskesmas Lempake
tergolong dalam puskesmas kawasan perkotaan dengan melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah perkotaan yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan masing-masing lapisan masyarakat.Melakukan
pelayanan kesehatan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

2
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang dibagi menjadi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan esensial meliputi : (1) pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS, (2)
pelayanan kesehatan lingkungan, (3) pelayanan KIA-KB, (4) pelayanan gizi, (5)
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas, meliputi : (1) pelayanan kesehatan jiwa, (2) pelayanan kesehatan gigi
masyarakat, (3)pelayanan kesehatan mata, (4) pelayanan kesehatan lansia, (5)
pelayanan kesehatan kerja, (6) pelayanan kesehatan lainnya. Untuk Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dan
standar pelayanan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah memberikan informasi lebih
lengkap mengenai UPK yang berada dalam lingkup Puskesmas Lempake Samarinda.

3
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS LEMPAKE

2.1 Gambaran Umum


Puskesmas Lempake mulai melaksanakan tugas dan fungsi awalnya pada
tahun 1975, dan dalam perkembangannya selalu berperan aktif dalam pembangunan
kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya baik yang berupa upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Puskesmas Lempake menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA) untuk registrasi pasien, dengan adanya SIKDA ini data pasien, pencatatan
dan pelaporan dapat terintegrasi dengan baik dan dapat menjadi data informasi yang
tepat dalam menjalankan upaya kesehatan dan memonitoring upaya tersebut agar
efektif dan efisien.
Wilayah kerja Puskesmas Lempake pada tahun 2016 hanya meliputi satu
kelurahan, yaitu Kelurahan Lempake. Berdasarkan data penilaian Penjamas tahun
2015, manajemen puskesmas dinilai berdasarkan : (1) manajemen operasional
puskesmas, (2) manajemen alat dan obat, (3) manajemen uang, (4) manajemen
tenaga. Dan sesuai penilaian masing-masing kelompok tersebut, manajemen
Puskesmas Lempake tergolong cukup. Untuk penilaian mutu kinerja, yang terdiri
dari : (1) kesehatan ibu, anak dan KB, (2) pelayanan gizi, (3) upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular, (4) pelayanan laboratorium, (5) tingkat kepuasan
pasien, Puskesmas Lempake tergolong sedang.

2.2 Visi, Misi, dan Motto Pelayanan


2.2.1 Visi
Masyarakat Kelurahan Lempake Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
2.2.2 Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Lempake melalui
Pemberdayaan Masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan pelayanan kesehatan oleh
SDM puskesmas sesuai kompetensi
3. Menciptakan tata kelola manajemen yang baik.

4
2.2.3 Motto Pelayanan
“Dengan kerjasama dan tanggung jawab, kita tingkatkan pelayanan pada
masyarakat.”

2.3 Data Demografi dan Geografi


2.3.1 Data Demografi
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Samarinda, jumlah penduduk di
wilayah UPTD Puskesmas Lempake tahun 2016 sebesar 16.572 jiwa dimana jumlah
penduduk perempuan sebanyak 8.033 jiwa (48,47 %) dan penduduk laki-laki
sebanyak 8.539 jiwa (51,53 %). Sedangkan jumlah penduduk di Wilayah Kerja
UPTD.Puskesmas Lempake menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan UPTD
Surveilans adalah sebesar 20.622 orang.
Berikut merupakan data kependudukan wilayah kerja Puskesmas Lempake
yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin


Jumlah
Kelurahan Total Jumlah KK
Laki-laki Perempuan
Lempake 8.539 8.033 16.572 3.588
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake tahun 2016

Dari data demografi jumlah penduduk menurut jenis kelamin diharapkan


dapat mempermudah pengolahan data terkait jumlah sasaran yang kemudian dapat
dipergunakan untuk menghitung estimasi atau perkiraan dari masing-masing
program kerja.

5
Tabel 2.2 Jumlah penduduk menurut kelompok umur
No Kelompok Usia Jumlah
1 0-12 bulan 631
2 01-05 tahun 1.582
3 05-07 tahun 1.659
4 07-15 tahun 3.240
5 15-56 tahun 7.199
6 56 tahun keatas 2.211
Jumlah 16.572
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake 2016

Berdasarkan tabel 2.2 mengenai jumlah penduduk menurut kelompok umur


kemudian dapat dilakukan pengolahan data terkait sasaran untuk menghitung
perkiraan pencapaian beberapa program kerja Puskesmas Lempake.

Tabel 2.3 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Lempake
No Tingkat Pendidikan Lempake
1 Tidak sekolah/TK 1.300
2 SD 2.100
3 SMP 3.670
4 SMA 7.454
5 Akademi (D1-D3) 2.889
6 Sarjana (S1-S2) 2.087
7 Pondok Pesantren 475
8 Madrasah 386
9 PendidikanKeagamaan 135
Jumlah 16.572
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake tahun 2016

Data demografi jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat


menggambarkan kemampuan penduduk di Kelurahan Lempake untuk menyaring

6
informasi yang disampaikan oleh pihak puskesmas dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.Dan diharapkan dari data tersebut
dapat ditentukan metode yang dapat digunakan agar kegiatan promosi kesehatan
dapat mencapai hasil yang maksimal.
Tabel 2.4 Jumlah penduduk menurut agama yang dianut di wilayah
Puskesmas Lempake
No Uraian Jumlah
1 Islam 12.043
2 Kristen 3.288
3 Khatolik 696
4 Hindu 275
5 Budha 270
Jumlah 16.572
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake tahun 2016
Berdasarkan data pada tabel 2.4 mengenai jumlah penduduk menurut agama
yang dianut, selanjutnya dapat dipergunakan sebagai sarana promosi kesehatan.
Tabel 2.5 Distribusi jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Uraian Jumlah
a. Karyawan
1) Pegawai Negeri Sipil 1.369
2) TNI/POLRI 654
3) Karyawan Swasta 3.818
b. Wiraswastawan 2.876
c. Pedagang 3.499
d. Tani 2.603
e. Buruh tani 766
f. Pensiunan 112
g. Nelayan 10
h. Pemulung 0
i. Jasa /Tukang 865
Jumlah 16.572
Sumber : Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2016

7
Dari tabel 2.5 yang menyajikan data distribusi jumlah penduduk menurut
mata pencaharian, dapat dinilai keadaan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah
kerja Kelurahan Lempake.

2.3.2 Data Geografi


Puskesmas Lempake memiliki wilayah kerja satu kelurahan, yaitu Kelurahan
Lempake yang memiliki luas wilayah 3.224 Ha dengan kepadatan penduduk sebesar
514,01/km2. Batas wilayah dan orbitasu dari Kelurahan Lempake adalah sebagai
berikut :
 Batas Wilayah
Batas Utara : Sungai Siring
Batas Timur : Tanah Merah, Sungai Siring
BatasSelatan : Mugirejo, Gunung Lingai
Batas Barat : Gunung Lingai, Sempaja Utara dan Sempaja Selatan
 Orbitasi :
Jarak ke Dinas Kesehatan Kota : 18,4 km
Jarak ke Pemerintah Kota : 17,6 km
Jarak ke Dinas Kesehatan Provinsi : 14,8 km
Jarak ke Pemerintah Provinsi : 18,6 km

8
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lempake

2.4 Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Lempake


Jumlah tenaga kerja minimal yang dibutuhkan agar kegiatan puskesmas dapat
terselenggara dengan baik telah diatur dalam Permenkes No. 75 tahun 2014.
Puskesmas kawasan perkotaan dengan pelayanan rawat inap, sebagaimana

9
Puskesmas Lempake, wajib memiliki minimal 31 orang tenaga kerja dengan rincian
tugas tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2.6 Jumlah minimal tenaga kerja puskesmas kawasan perkotaan


dengan fasilitas rawat inap
NO Jenis Tenaga JUMLAH
1 Dokter layanan primer untuk puskesmas rawat inap 2
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 8
4 Bidan 7
5 Tenaga kesehatan masyarakat 2
6 Tenaga kesehatan lingkungan 1
8 Ahli teknologi laboratorium medic 1
9 Tenaga gizi 2
10 Kefarmasian 2
11 Tenaga administrasi 3
12 Pekarya 2
JUMLAH 31

Tenaga kerja Puskesmas Lempake terdiri atas tenaga kesahatan dan tenaga
non kesehatan. Tenaga kerja Puskesmas Lempake berjumlah 89 orang, yang terdiri
dari 66 orang tenaga kesehatan dan 23 orang tenaga non kesehatanJumlah tenaga
kerja Puskesmas Lempake secara detail tercantum pada tabel 2.8. Dari data jumlah
tenaga kerja tersebut, maka Puskesmas Lempake telah memenuhi standar ketenagaan
puskesmas kawasan perkotaan dengan pelayanan rawat inap.

10
Tabel 2.7Jumlah ketenagaan Puskesmas Lempake
NO Jenis Tenaga JUMLAH
1 S1 Kedokteran 8
2 S1 Dokter Gigi 2
3 D3 Perawat Gigi 1
4 D 1 perawat gigi 1
5 S1 Keperawatan 5
6 D III Keperawatan 12
8 D I Kebidanan 1
9 D III Kebidanan 14
10 S1 Kesehatan Masyarakat 4
11 Sanitarian (D III Kesehatan Lingkungan) 1
12 Nutrisionis (D III Gizi) 2
13 S1 Apoteker 3
14 DIII farmasi 3
15 SMF 1
16 S1 MIPA Kimia 1
17 DIII Analis Kesehatan 4
18 SPK Perawat 2
19 SPK Bidan 1
20 DIII Administrasi 1
21 S1 Ekonomi 2
22 SMA/SMK 19
23 SMP 1
24 SD -
JUMLAH 89
Sumber : Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake tahun 2016

2.5 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lempake


Puskesmas Lempake memiliki beberapa fasilitas pelayanan kesehatan guna
menuinjang kelancaran pelaksanaan kegiatan puskesmas.Distribusi

11
fasilitaspelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lempake
tercantum dalam tabel 2.8.

Tabel 2.8 Distribusi fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas


Lempake
NO Jenis Pelayanan Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Rumah Dinas Pusban 3
4 Poskesdes 2
5 Posyandu Balita 22
6 Posyandu Lansia 3
7 Ambulans IGD 1
8 Pusling 1
9 Praktek Dokter Umum 3
10 Praktek Dokter Hewan 1
11 Praktek Bidan 4
12 Ruang Obat 2
13 Gudang Obat 1
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Lempake & Data Monografi Kelurahan
Lempake tahun 2016

2.6 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)


Permenkes No.75 tahun 2014 membagi kegiatan Puskesmas menjadi upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.Upaya kesehatan masyarakat
terbagi menjadi upaya kesehatan masyarakat essensial (wajib) dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan.
Kegiatan yang termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat essensial antara
lainpelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yangkegiatannya

12
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/ataubersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikandengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja danpotensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
2.6.1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Program promosi kesehatan di Puskesmas Lempake diprakarsai oleh seorang
ahli kesehatan masyarakat (SKM/Sarjana Kesehatan Masyarakat). Program yang
dilaksanakan dalam kegiatan untuk mengupayakan Promosi Kesehatan di puskesmas
Lempakeialah :
1. Penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkat.
2. Desa siaga aktif.
3. Penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SMP dan setingkat.
4. Penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SMA dan setingkat.
5. Survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga.

Puskesmas Lempake sudah mengupayakan Promosi Kesehatan.Seluruh


kegiatan promosi kesehatan yang di lakukan di Puskesmas Lempake masih dalam
bentuk tahap pelaksanaan yang tertuang dalam kerangka acuan kerja yang telah
dijadwalkan masing-masing.
Dalam mengupayakan promosi kesehatan, Puskesmas Lempake memiliki
beberapa kendala yang mengakibatkan pencapaian menjadi tidak maksimal, seperti
sedikitnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan dan kurangnya perhatian
masyarakat mengenai masalah kesehatan yang sering muncul dilingkungannya.

13
Tabel 2.9 Realisasi Program Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan

Periode Januari – April2016

Tempat
No Kegiatan Jumlah Kegiatan Sasaran Keterangan
Pelaksanaan
Penjaringan Kesehatan Siswa Belum dilaksanakan Siswa Kelas 1 SD wil. Sekolah Kegiatan ini
Kelas 1 SD dan Setingkat PKM Lempake direncanakan
akan
1. dilaksanakan
sebanyak 2 kali
setahun pada Mei
dan Agustus 2016
Penjaringan Kesehatan Siswa Belum dilaksanakan Siswa kelas VII SMP Sekolah Kegiatan ini
Kelas 1 SMP dan Setingkat wil. PKM Lempake direncanakan
akan
2. dilaksanakan
sebanyak 2 kali
setahun pada Mei
dan Agustus 2016

Penjaringan Kesehatan Siswa Belum dilaksanakan Siswa kelas X SMA Sekolah Kegiatan ini
Kelas 1 SMA dan setingkat wil. PKM Lempake direncanakan
akan
dilaksanakan
3. sebanyak 2 kali
setahun pada Mei
dan Agustus 2016

14
Desa Siaga Aktif Belum dilaksanakan Masyarakat wil. PKM Kelurahan Lempake Kegiatan ini
Lempake direncanakan
akan
4.
dilaksanakan 1
kali setahun pada
bulan Juni 2016
Survei PHBS rumah tangga Belum dilaksanakan Kepala Keluarga di Rumah Masyarakat Kegiatan ini
Kelurahan Lempake direncanakan
akan
5.
dilaksanakan 1
tahun sekali pada
April 2016

15
2.6.2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
Tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah untuk meminimalisir angka
kematian dan kesakitan ibu (AKI) serta angka kematian dan kesakitan bayi (AKB).Kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak antara lain cakupan kunjungan K1 dan K4, cakupan
pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan, cakupan pelayanan ibu nifas dan
neonates, serta pelaksanaan program KB.
Cakupan Kunjungan K1 dan K4 didefinisikan menjadi ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.K1 atau Kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu
paket dengan istilah K4 atau Kunjungan ke empat ibu hamil.

Tabel 2.10 Realisasi kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak periode bulan
Januari-April tahun 2016

Sasaran Kegiatan K1 K4

Target 31,6% 31,6%


415 Pencapaian 124 104
Persentase 29,87% 25,06%

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan adalah ibu
bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cakupan Pelayanan
Ibu Nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan sesuai standar.

Tabel 2.11Realisasi kegiatan unit pelayanan persalinan dan nifas periode Januari-
April Tahun 2016

Persalinan oleh
Sasaran Kegiatan Kunjungan Nifas Kunjungan
Tenaga Kesehatan neonatus
Target 30% 30% 30%
396 Pencapaian 82 93 93
Persentase 20,7% 23,5% 23,5%

16
Tabel 2.12 Laporan kematian maternal periode bulan Januari-April tahun 2016
Jumlah Kematian Ibu
Sebab Kematian Ibu
Jumlah Hipertensi dalam
Perdarahan Infeksi Abortus Partus lama Lain-lain
kehamilan
1 0 0 0 0 0 1

Tabel 2.13 Laporan kematian neonatal periode bulan Januari-April tahun 2016
Jumlah Kematian Neonatal
Usia Sebab Kematian Neonatal
Jumlah Masalah Lain-lain
< 1 mgg 1 mgg-1 bln BBLR Asfiksia Tetanus Infeksi
laktasi
2 2 0 0 0 0 0 0 2

Tabel 2.14Jumlah akseptor KB aktif periode bulan Januari-April tahun 2016


Sasaran Estimasi
Peserta KB
No Metode Kontrasepsi PUS akseptor aktif Persentase (%)
aktif
KB
1 IUD 3711 23,3% 65 1,75 %
2 MOW 3711 23,3% 24 0,64 %
3 MOP 3711 23,3% 7 0,18 %
4 Kondom 3711 23,3% 24 0,64 %
5 Implant 3711 23,3% 236 6,35 %
6 Suntikan 3711 23,3% 324 8,73 %
7 Pil 3711 23,3% 52 1,40 %
Jumlah 732 19,72 %

2.6.3. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Pelayanan kesehatan lingkungan Puskesmas Lempake memiliki beberapa kegiatan,
yaitu pembinaan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan Tempat Pengolahan
Makanan (TPM), pengawasan Tempat – Tempat Umum (TTU), dan pengawasan Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) / Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, pelayanan
kesehatan lingkungan Puskesmas Lempake juga memberikan pelayan berupa konseling dan

17
edukasi pada pasien – pasien dengan penyakit yang berbasis lingkungan yang datang ke
Puskesmas Lempake.

Tabel 2.15 Realisasi kegiatan UPK Kesehatan Lingkungan periode bulan Januari – April
tahun 2016
Target Realisasi
No Kegiatan Sasaran
n % n %
Pembinaan
1. Rumah 400 rumah 120 30 8 2
Sehat
Pengawasan
4.546 sarana
2. Sarana Air 1515 33,3 14 0,3
air bersih
Bersih
Pengawasan
3. 358 tempat 119 33,3 5 1,3
TPM
Pengawasan
4. 23 tempat 8 33,3 5 22
TTU
Pengawasan
5. - - - - -
TPA/TPS

2.6.4.Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat

Yang bertanggung jawab atas terlaksananya program UPK ini terdiri dari 2 orang ahli
gizi yang melaksanakan pokok kegiatan UPK sebagai berikut:
- Pemantauan pertumbuhan anak balita di Posyandu.
- Pemantauan Lingkar Lengan Atas (LLA) Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu
Hamil.
- Pemberian vitamin A pada bayi dan balita.
- Pemberian Fe 30 tablet (Fe1 dan Fe3) pada ibu hamil.
- Pemberian vitamin A pada ibu nifas.
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil Kekurangan Energi Kronis
(KEK).
- Pemberian ASI eksklusif.
- Penimbangan balita di Posyandu
- Public Health Network (PHN) bayi dan balita dengan masalah gizi.
- Pemberian garam beryodium tingkat SD.

18
Tabel 2.16 Realisasi kegiatan UPK Perbaikan Gizi Masyarakat
Bulan Januari – April 2016

Target Pencapaian
No Kegiatan Sasaran
% n % n
Pemantauan
1. Pertumbuhan 2681 balita 26,6 713 19,06 511
Balita (N/D)
2. LLA WUS 11136 wus 33,3 3708 8,82 983
LLA ibu 415 ibu
3. 33,3 138 29,87 124
hamil hamil
Pemberian
4. Vitamin A 189 bayi 50 95 92,54 149
pada bayi
Pemberian
5. Vitamin A 2681balita 50 1340 39,12 1049
pada Balita
Pemberian Fe
30 tablet (Fe1) 415 ibu
6. 28,3 117 29,8 124
pada Ibu hamil
Hamil
Pemberian Fe
90 tablet (Fe3) 415 ibu
7. 28,3 117 25,06 104
pada Ibu hamil
Hamil
Pemberian
8. Vitamin A 396 Ibu nifas 28,3 112 23,48 93
pada ibu nifas
PMT ibu
9. 83 Ibu hamil 33,3 28 16,86 14
Hamil KEK
Pemberian
10. 189 bayi 26,6 50 bayi 6,34 12
ASI Eksklusif
Penimbangan
11. 2681 balita 28,3 758balita 35,09 941
Balita
PHN bayi
12. balita dengan Belum berjalan -
masalah gizi
Pemantauan
Garam
13. Belum berjalan -
Beryodium
Tingkat SD

19
2.6.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

2.6.5.1. Program TB
Program TB Puskesmas Lempake memiliki beberapa kegiatan, antara lain penjaringan
suspek TB, penemuan BTA (+), konversi, angka kesembuhan TB paru, dan kasus Drop Out.
Data mengenai program TB tercantum dalam tabel 2.17.
Tabel 2.17. Realisasi Kegiatan Program TB Periode Bulan Januari – April 2016
NO SASARAN TARGET PENCAPAIAN
KEGIATAN
Angka Keterangan % n % n

(210/10.000) x
Penjaringan
1 433 jumlah 33,3 144 15,47 67
suspek
penduduk

10% dari
Penemuan BTA
2 43 seluruh suspek 33,3 15 32,55 14
(+)
TB paru

Penderita TB
paru BTA (+)
3 Konversi 10 100 10 80 8
yang menjalani
pengobatan TB

Penderita paru
TB BTA (+)
Angka
yang telah
4 kesembuhan TB 16 100 16 87,5 14
menyelesaikan
paru
pengobatan TB
dan BTA (-)

20
Jumlah
penderita TB
paru yang
setelah diobati
5 Drop out 0 0% 0 0% 0
dan tidak
menyelesaikan
masa
pengobatan

2.6.5.2. Program Kusta


- Penemuan Pederita Kusta MB
- Penderita kusta yang selesai berobat
- Pemeriksaan Kontak Penderita
- Catat tingkat penderita baru

Tabel 2.18. Realisasi Kegiatan Program Kusta Periode Bulan Januari – April 2016
NO SASARAN TARGET PENCAPAIAN
KEGIATAN
Angka Keterangan % Angka % Angka

1:10.000
Seluruh
Penemuan
penduduk di
1 penderita Kusta 2 100 2 100 2
wilayah kerja
MB
Puskesmas
Lempake

Penderita kusta
Pasien kusta
2 yang selesai 2 100 2 0 0
yang ditemukan
berobat

21
Jumlah
penderita MB
Pemeriksaan
3 2 yang ditemukan 100 2 100 2
kontak penderita
pada tahun yang
sama

Jumlah
Cacat tingkat
4 - penderita MB - - - 1
penderita baru
yang ditemukan

2.6.5.3. Program Demam Berdarah Dengue

- Penemuan Jumlah Kasus DBD


- Pengamatan Penyelidikan Epidemiologi DBD
- ABJ hasil PJB kader
- Pendistribusian Kartu Jentik
- Penyuluhan DBD
- Fogging Focus

Tabel 2.19. Realisasi Kegiatan Program DBD Periode Bulan Januari – April 2016
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN/PROGRAM SASARAN TARGET (%)
n %
Pengamatan Penyelidikan
1 15 kasus 100 14 93,3
Epidemiologi

2 ABJ hasil PJB Kader 400 rumah >95 293 73,25

3 Pendistribusian Kartu Jentik 3.588KK 100 365 10,17

4 Penyuluhan DBD 3x 33,3 1x 33,3

5 Fogging focus 1 100 1 100

Evaluasi

22
 Penyelidikan Epidemiologi tidak Maksimal dikarenakan pencatatan alamat rumah
yang akan dilakukan penyelidikan epidemiologi yang sulit dicari.
 Pencatatan Angka Bebas Jentik dilakukan oleh kader PJB, pencatatan cukup baik.
Setiap bulan pencapaian pencatatan angka bebas jentik tercapai. Diharapkan setiap
rumah memiliki kader PJB nya sendiri, yang setiap pencatatannya akan dikonfirmasi
oleh petugas puskesmas
 Pendistribusian kartu jentik kurang berjalan baik karena jumlah rumah tidak diketahui
 Penyuluhan demam berdarah diharapkan berlangsung 3 kali dalam 1 tahun.
 Fogging tidak dilaksanakan sesuai dengan kasus yang ditemukan dikarenakan hasil
PE tidak memenuhi kriteria Fogging

2.6.5.4. Program IMS/HIV

- Pendistribusian Kondom
- Penemuan kasus/pasien IMS
- Jumlah dan prosentase pada kelompok kunci yang mendapat tes HIV dan
mendapatkan hasilnya
- Jumlah dan Prosentase ODHA yang dirujuk ke LSM untuk mendapatkan dukungan
psikososial
- Jumlah dan prosentase orang dewasa dan anak-anak yang dalam perawatan HIV
dinilai status Tbnya
- Jumlah unit layanan HIV dan IMS yang disupervisi oleh petugas

23
Tabel 2.20. Realisasi Kegiatan Program IMS/HIV Periode Bulan Januari – April 2016
KEGIATAN/ TARGET PENCAPAIAN
NO SASARAN
PROGRAM
n % n %
Pasien yang
JumlahKondom yang berkunjung
1 83 33,3 16 6,4
didistribusikan di klinik
IMS/VCT

Semua
Jumlah kasus/pasien
pasien yang
2 IMS (baru) yang 17 33.3 21 42
berkunjung
ditemukan
di Puskesmas

Jumlah dan prosentase


Pasien
pada kelompok kunci
dengan
3 yang mendapat tes HIV 58 33.3 81 49,09
kelompok
dan mendapatkan
kunci
hasilnya

Jumlah dan Prosentase


ODHA yang dirujuk ke Pasien yang
4 LSM untuk dinyatakan 3 33.3 5 50
mendapatkan dukungan positif HIV
psikososial

Jumlah dan prosentase


orang dewasa dan anak- Pasien
5 anak yang dalam dengan HIV 13 33.3 0 0
perawatan HIV dinilai positif
status Tbnya

Jumlah unit layanan Klinik


6 1 100 1 100
HIV dan IMS yang IMS/VCT

24
disupervisi oleh petugas

Evaluasi
 Pendistribusian kondom hanya terbatas pada pasien dengan IMS.
 Penjaringan kelompok kunci hanya sebatas pada ibu hamil dan penderita TB,
sedangkan penjaringan kelompok kunci yang lain belum dapat terealisasi.
Dikarenakan kesulitan dalam mengetahui kantong – kantong populasi.
 Pengelolaan program TB belum merujuk pasien TB untuk diperiksa HIV.

2.6.5.5. Program Pneumonia


Penemuan penderita pneumonia balita

Tabel 2.21. Realisasi Kegiatan Program Pneumonia Periode Bulan Januari – April 2016

NO SASARAN TARGET PENCAPAIAN


KEGIATAN TUJUAN Angka Keterangan N % n %

Penemuan Penegakan
penderita diagnosis Jumlah
1 2681 89 33,3 3 1,1
pneumonia sedini balita
balita mungkin

25
2.6.5.6. Program Diare
Penemuan penderita diare pada balita

Tabel 2.22. Realisasi Kegiatan Program Diare Periode Bulan Januari – April 2016
SASARAN TARGET PENCAPAIAN
NO
KEGIATAN TUJUAN Angka Keterangan n % n %

Penegakan
diagnosis
Penemuan sedini Jumlah
1 penderita mungkin 2681 penduduk 89 33,3 48 1,79
diare dan balita
pencegahan
komplikasi

2.6.6. Upaya Kesehatan Pengembangan


2.6.6.1. Kesehatan Jiwa
UPK kesehatan jiwa memiliki 1 orang dokter umum dan dibantu oleh 2 orang perawat
yang bertugas menangani pasien dengan permasalahan kejiwaan sehingga fokus dan
perhatian menjadi lebih terarah.Tujuan dari UPK ini ialah untuk mencapai tingkat kesehatan
jiwa setinggi – tingginya dalam masyarakat.Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Penemuan kasus gangguan jiwa berat
- Penemuan kasus gangguan jiwa ringan

Tabel 2.23 Realisasi kegiatan UPK Kesehatan JiwaBulan Januari – April 2016

NO SASARAN TARGET PENCAPAIAN


KEGIATAN TUJUAN Angka Keterangan n % n %

Penegakan
Penemuan Kasus 70% dari
diagnosis
1 Gangguan Jiwa 14.435 jumlah 36 0,24 39 0,27
sedini
Berat penduduk
mungkin

26
Penegakan
Penemuan Kasus 70% dari
diagnosis
2 Gangguan Jiwa 14.435 jumlah 2309 16 13 0,09
sedini
Ringan penduduk
mungkin

Tabel 2.24 Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Jiwa Puskesmas Lempake
1. Jumlah Dokter kesehatan Jiwa 1
2. Jumlah perawat kesehatan Jiwa 2
3. Jumlah kader kesehatan Jiwa 0
4. Jumlah desa siaga sehat jiwa 0

2.6.6.2. Kesehatan Gigi dan Mulut


Puskesmas Lempake memiliki 2 dokter gigi yang bertanggung jawab pada
pelaksanaan UPK ini.Dalam pelaksanaannya kegiatan ini dilakukan khususuntuk menangani
pasien dengan permasalahan gigi dan mulut dengan dibantu oleh 2 perawat agar focus dan
perhatianya menjadi lebih baik.
Kegiatan UPK kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di Puskesmas Lempake,
antara lain :
 Unit Kesehatan Gigi Masyarakat
1. Cakupan kesehatan gigi bayi dan balita.
2. Frekuensi petugas ke Posyandu.
3. Pertemuan kader Unit Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM).
 Unit Kesehatan Gigi Siwa
1. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
2. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
3. Sikat Gigi massal.

27
Tabel 2.25 Laporan Kunjungan Program Gigi dan Mulut
Bulan
No Jumlah
Januari Februari Maret April

1 Ibu Hamil 5 11 9 11
2 Balita (0-4 th) 21 21 14 38
3 Pre Sekolah (5-7 th) 17 27 55 68
4 Sekolah (8-14 th) 102 87 64 82
5 Kelompok lain (> 14 th) 250 214 251 284
Jumlah 395 360 393 483

2.6.6.3. Kesehatan Mata


Rencana Kerja Tahun 2016 meliputi:
 Penyuluhan di sekolah,posyandu lansia, dan posyandu balita.
 Skreening Katarak di posyandu Lansia.
 Penyuluhan Kesehatan Mata di kelompok Pekerja Resiko Tinggi.
 Koordinasi dengan petugas ahli (BKMOM/Spesialis Mata) untuk Kunjungan
Pemeriksaan di puskesmas.

Tabel 2.26 Laporan Kunjungan Program Kesehatan Mata

Bulan
No Jumlah
Januari Februari Maret April
1 Kunjungan - 20 27 50

NB. Pada bulan Januari program belum terlaksana (masih dalam proses pengerjaan).

2.6.7. Upaya Pengobatan Umum / Pelayanan Dasar


Upaya pengobatan umum/ pelayanan dasar bertujuan agar dapat menghentikan proses
penyakit yang dideritata seseorang, mengurangi penderitaan seseorang karena mengalami
sakit , mencegah dan mengurangi kecacatan, dan meneruskan pengobatan seseorang ke
fasilitas dan pelayanan yang lebih memadai apabila diperlukan.Kegiatan pengobatan umum/
pelayanan dasar di Puskesmas Lempake, terdiri dari :
- Konsultasi langsung dengan dokter umum, dan dibantu tenaga perawat.
- Pemeriksaan penunjang diagnostik.
- Persiapan pelaksanaan safety pasien dan universal protection.

28
- Pengobatan memakai protap buku pedoman dasar pengobatan puskesmas.
- Melakukan konsul pasien ke bagian kesehatan lingkungan dan gizi bila ditemukan
kasus penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah gizi.
- Melakukan rujukan ke unit kerja yang lebih tinggi untuk kasus yang dianggap
memerlukan sarana diagnostik & terapi yang lebih komplek.
- Melakukan tindakan pencegahan melalui edukasi yang bertujuan untuk mencegah
dan mengurangi angka kesakitan dan kecacatan.
- Melakukan koordinasi, monitoring, pencatatan dan pelaporan dipoli umum.

Tabel 2.27 Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Lempake


Bulan Januari-April 2016

No Jenis Penyakit Jumlah (orang)


1 Nasofaringitisakut 4.251
(common cold)
2 Pemeriksaan gigi 3312
3 Hipertensi esensial 2670
4 Dispepsia 2030
5 Pemeriksaan mata dan 1315
penglihatan
6 Myalgia 1283
7 Cephalgia 1022
8 Faringitis akut 928
9 Abses kulit 924
10 Tonsilitis akut 832
Total 18.567

Tabel 2.27 Laporan Pencapaian Program Bulanan Pelayanan Dasar


Bulan
No Jumlah
Januari Februari Maret
1 Visite Rate 197 245 295

29
30
BAB III

PENUTUP

Puskesmas Lempakemerupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang berada di


Kecamatan Samarinda Utara.Puskesmas ini memiliki program dan telah menyelenggarakan
beberapa program kerja melalui upaya kesehatan masyarakat esensial dan beberapa upaya
kesehatan pengembangan seperti upaya kesehatan jiwa, gigi dan mulut,dan mata.
Sistem pelaporan program telah diupayakan agar dapat terlaksana dengan maksimal
namun terdapat beberapa program yang belum terealisasikan dengan baik dikarenakan
adanya hambatan dari pengumpulan data secara lengkap dari masing - masing pemegang
program.
Beberapa program kerja pokok UPK yang dinilai cukup aktif terselenggara antara lain
KIA dan KB, Kesehatan lingkungan, penanggulangan penyakit menular khusus TB paru,
diare, pnemonia, perbaikan gizi, dan pengobatan dasar. Selain itu untuk upaya pengembangan
di puskesmas Lempake sebagian besar telah terlaksanakan yakni Kesehatan Jiwa, dan gigi
mulut.
Secara umum, pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang berada di
Puskesmas Lempake terhadap masyarakat umum telah cukup baik, namun kualitas pelayanan
hendaknya tetap harus ditingkatkan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
bersama dan dapat mencapai tujuan puskesmas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
RI No.75 tahun 2014.

31
Lampiran 1. Denah Puskesmas Lempake

32

Anda mungkin juga menyukai