DINAS KESEHATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga Buku
Profil Kesehatan Puskesmas Padang Tepong Kab. Empat Lawang tahun
2016 dapat di selesaikan tepat waktu yakni tiap awal tahun anggaran
sebagai informasi terhadap kegiatan pembangunan kesehatan pada
tahun sebelumnya.
Adapun data yang digunakan untuk penyusunan profil ini
menggunakan data-data dari tiap-tiap pengelola program di Puskesmas
Padang Tepong dalam setiap bulan nya.Dengan tersusunnya buku profil
kesehatan Puskesmas Padang Tepong tahun 2018 diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak khususnya wilayah puskesmas Padang
Tepong, Kec. Ulu Musi sehingga mampu menemukan masalah serta
mencari pemecahan dari masalah tersebut.
Profil ini disusun sebagai bentuk indicator keberhasilan untuk
mencapai Empat Lawang Emas 2018 dan untuk penyempurnaan dimasa
yang akan datang dibutuhkan saran dan kritik agar Buku Profil Kesehatan
Puskesmas Padang Tepong tahun 2018 akan lebih baik dan berkualitas.
Diharapkan dengan terbitnya buku profil kesehatan ini, akan dapat
memberikan informasi sekaligus bahan evaluasi terhadap program-
program kesehatan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun
sebelumnya dan yang tak kalah pentingnya adalah untuk bahan
perencanaan pada tahun-tahun berikutnya
Ratnawati
NIP.
BAB 1
PENDAHULUAN
Gambar 2.1
Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Puskesmas Padang Tepong, Kecamatan Ulu Musi tahun 2016
2,500
2,000
1,500
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1,000 LAKI-LAKI & PEREMPUAN
500
0
0-4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
Gambar 2.1 Rasio Jenis Kelamin Menurut Kategori umur di Kecamatan Ulu Musi, 2016
2.2. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH
Secara geografis, Kecamatan Ulu Musi berbatasan dengan
Kecamatan Pendopo di sebelah Utara, Kecamatan Pasemah Air Keruh di
sebelah selatan, Kecamatan Sikap Dalam di sebelah timur, dan Provinsi
Bengkulu di sebelah barat. Dilihat dari topografi wilayahnya, seluruh desa
di Kecamatan Ulu Musi merupakan daerah dataran.
Desa/Kelurahan Simpang Perigi merupakan desa dengan jarak
terjauh dari Desa Padang Tepong yang merupakan ibukota kecamatan,
yaitu mencapai sekitar sembilan kilometer melalui darat. Sedangkan desa
terdekat dengan ibukota kecamatan adalah Desa/Kelurahan Muara
Betung, yaitu hanya berjarak sekitar 1 kilometer.
2.3. KEADAAN PEMERINTAHAN
Wilayah administrasi Kecamatan Ulu Musi terdiri dari 12 desa, 0
Kelurahan dan 30 dusun. Seluruh desa tersebut berstatus definitif. Desa
yang memiliki jumlah dusun terbanyak adalah Desa Tanjung agung, yaitu
sebanyak 7 dusun.
2.4. PENDIDIKAN
Dalam proses pembangunan, peranan pendidikan amatlah strategis
terutama dalam pemberdayaan sumber daya manusia. Pendidikan
merupakan kata kunci untuk memajukan peradaban suatu bangsa dan
negara. Pentingnya pendidikan teramanatkan melalui UUD 1945, yang
menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara.
Untuk membentuk pendidikan yang berkualitas, diperlukan partisipasi
yang tinggi dari semua penyelenggara pendidikan.
Pada tahun ajaran 2015/2016, jumlah sarana pendidikan di
Kecamatan Ulu Musi sedikit mengalami perubahan. Secara rinci, jumlah
sekolah yang terdapat di Kecamatan Ulu Musi terdiri dari 2 Taman Kanak-
Kanak, 14 Sekolah Dasar (SD) Negeri dan swasta, 3 Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri dan swasta, dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri.
2.5. EKONOMI
Dari luas wilayah 32.392 hektar luas lahan yang ada di Kecamatan
Ulu Musi, sekitar 60% merupakan lahan perkebunan. Sedangkan lahan
sawah hanya 20 % dari seluruh lahan. Sisanya merupakan lahan yang
tidak digunakan untuk kegiatan pertanian.
Dilihat dari jenis pengairannya,sebagian besar lahan sawah di
kecamatan Ulu musi ini menggunakan pengairan pengairan sederhana.
BAB 3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1. MORTALITAS
3.2.1.1. Malaria
Di wilayah kerja Puskesmas Padang Tepong Kec. Ulu Musi pada
tahun 2016 di temukan 58 suspect Malaria, namun hasil ini bukan
merupakan hasil Malaria posistif di karena di perlukan pemeriksaan
laboratorium untuk memastikan apakah benar-benar postif malaria,
sedangkan Alat Laboratorium dan tenaga analis Laboratorium (belum
ada/ada), jadi pengelolah program Malaria wilayah Puskesmas Padang
Tepong hanya menyimpulkan suspect Malaria sebesar 58 orang
3.2.1.2. TB Paru
Penanggulangan tuberkulosis menerapkan strategi DOTS yang
dilaksanakan secara Nasional di seluruh UPK terutama puskesmas yang di
integrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar. Hasil survey Prevalensi TB
di Indonesia tahun 2004 bahwa prevalensi TB BTA positif secara Nasional
110 per 100.000 penduduk, secara regional di Indonesia dikelompokkan
dalam 3 wilayah. Sumatera masuk dalam wilayah 1 dengan prevalensi TB
adalah 160 per 100.000 penduduk. Tujuan dari Program Pemberantasan
TB Paru adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB,
memutuskan mata rantai penularan serta mencegah terjadinya MDR TB.
Targetnya adalah tercapainya penemuan pasien baru TB BTA positif paling
sedikit 70% dari perkiraan dan menyembuhkan 85% dari semua pasien
tersebut serta mempertahankannya. Target ini diharapkan dapat
menurunkan tingkat prevalensi dan kematian akibat TB hingga
separuhnya pada tahun 2010 dibanding tahun 1990, dan mencapi tujuan
millenium development goals (MDGs) pada tahun 2018. Prevalensi TB Paru
di provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2012 adalah 77, menurun
dibandingkan tahun 2011 yaitu 99. Kematian akibat TB paru pada tahun
2012 adalah 77 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2011 yaitu 33
kasus.
Adapun di wilayah Puskesmas Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi
tahun 2016 jumlah penderita Kasus TB yang di temukan sebanyak 8 kasus
BTA (+) dan 37 kasus suspeck terkena TB paru, sedangka kematian yang
di temukan akibat menderita TB paru sebanyak 0 kasus.
Gambar 3.6
3
Suspect
BTA (+)
2
0
AR
I
AR
I T RI
L EI NI LI S R R R R
RE M JU JU TU BE BE BE BE
U U A AP S M O M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO
35
30
25
20
Suspeck
15
BTA (+)
Sembuh
10
0
I I T IL I I LI S R R R R
UAR UAR ARE PR ME JUN JU STU BE BE BE BE
N R M A U E M TO EM EM
JA FEB AG EPT OK OV DES
S N
3.2.1.3. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
adanya infeksi dari satu atau kedua paru-paru, yang biasanya disebabkan
oleh bakteri dan virus, menimbulkan gejala yang menyerupai gejala pilek
yang dimulai dengan demam dan batuk, diikuti oleh gejala lain, seperti
pernafasan yang pendek, berkeringat, nyeri dada, rusty sputum (dahak
seperti berkarat) dan menggigil. Penderita pneumonia di wilayah
Puskesmas Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi Tahun 2016 tidak di
temukan.
3.2.1.5. Kusta
Provinsi Sumatera Selatan termasuk daerah ”Low Endemik” Kusta,
dengan Prevalensi Rate (PR) < 1/ 10.000 penduduk dan Case Detection
Rate (CDR) < 5 /100.000 penduduk. Dari tahun 1997 sampai dengan
tahun 2010 terjadi statis dalam penemuan kasus kusta (CDR), ada
fluktuasi penemuan kasus baru tetapi tidak berselisih jauh tiap tahun, dan
belum ada tanda-tanda ke arah penurunan kasus. Cacat tingkat II juga
masih tinggi sejak tahun 1997 s.d 2010, yaitu masih di atas 5%. Di
Kabupaten Empat Lawang, yang termasuk wilayah Provinsi Sumatera
Selatan termasuk “Low Endemik”, deteksi dini yang masih kurang
menyebabkan angka kecacatan yang masih tinggi yaitu di atas 5%. Selain
itu ini disebabkan karena adanya kurangnya kesadaran dan stigma
masyarakat akan penyakit kusta sehingga penderita ditemukan dalam
keadaan sudah cacat.
Tujuan dari program kusta adalah menurunkan transmisi penyakit
kusta pada tingkat tertentu sehingga kusta tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat, mencegah kecacatan pada semua penderita baru
yang ditemukan melaluimpengobatan dan perawatan yang benar,
menghilanglang stigma sosial dalam masyarakat dengan mengubah paham
masyarakat terhadap penyakit kusta melalui penyuluhan secara intensif.
Kebijakan yang ditempuh meliputi pelaksanaan program
pengendalian kusta diintegrasikan pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas, pengobatan penderita kusta dengan MDT sesuai dengan
rekomendasi WHO di berikan cuma-cuma, penderita tidak boleh diisolasi,
dan memperkuat sistem rujukan.
Case Detection Rate (CDR)
Penemuan kasus baru penderita kusta (case detection rate/ CDR) di
Puskesmas Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi tahun 2016 tidak di
temukan, hal ini sama dengan hasil penderita kusta tahun lalu.Target SPM
untuk CDR kusta adalah <5/100.000, ini menunjukkan bahwa P2 Kusta
telah memenuhi atau mencapai target SPM untuk tahun 2016.
3.2.4. Campak
Seorang anak dikatakan mendapat imunisasi lengkap bila telah
menerima imunisasi Hb-0, BCG, DPT/HB1-2-3, Polio1-2-3-4 dan Campak.
Angka drop out (DO) dinilai dari selisih dari anak yang mendapat imunisasi
DPT/HB1 dan imunisasi Campak sebagai imunisasi terakhir. Angka yang
ditolerir pada indikator DO ini adalah < 10 %. Artinya makin tinggi angka
DO artinya makin banyak anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap.
Angka DO provinsi Sumatera selatan tahun 2012 adalah 7,9.
350
300
250
200
Kasus perkiraan
150 yang ditangani
100
50
0
AR
I
AR
I ET RI
L EI NI LI S R R R R
AR M JU JU TU BE BE BE BE
U U AP S M O M M
JA
N BR M U E T VE E
FE AG EPT OK O DES
S N
Gambar 4.1
Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Padang
Tepong Kecamatan Ulu Musi Tahun 2018
400
350
300
250
200
KI
150 K4
100
50
0
I I ET L EI NI LI S R R R R
AR AR RI JU TU BE BE BE BE
U U AR AP
M JU S M O M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO
Dari gambar tersebut dapat dilihat selisih antara K1 dan K4, yang
semakin Meningkat dari bulan ke bulan, menunjukkan bahwa semakin
banyak ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan
antenatal diteruskan hingga kunjungan keempat pada trimester 3 sehingga
kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan. Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4,
harus diupayakan pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar.
Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan antenatal yang
menjadi standar kualitas adalah imunisasi TT (TT2) dan pemberian zat besi
(Fe) 90 tablet (Fe3).
Gambar 4.3
Persentase Cakupan Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di Puskesmas Padang
Tepong Kecamatan Ulu Musi Tahun 2018
400
350
300
250
200
Fe 1
150 Fe 3
100
50
0
L
ET
RI
NI
LI
R
I
EI
S
AR
RI
TU
BE
BE
BE
BE
JU
M
UA
JU
AR
AP
NU
EM
M
US
TO
BR
VE
SE
AG
JA
OK
PT
FE
DE
NO
SE
Gambar 4.4
Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Padang
Tepong Kecamatan Ulu Musi tahun 2018
350
300
250
200
150
100
50
0
AR
I
AR
I T RI
L EI NI LI S R R R R
U U A RE P M JU JU STU BE BE BE BE
A EM O M EM
JA
N BR M U T VE
FE AG EPT OK O DES
S N
Gambar 4.5
Persentase Ibu Hamil Komplikasi Kebidanan Ditangani oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi
Tahun 2018
Gambar 4.6
Cakupan Pelayanan Nifas di Puskesmas Padang Tepong Kec.Ulu Musi Tahun
2018
350
300
250
200
150
100
50
0
AR
I
AR
I ET RI
L EI NI LI S R R R R
U U AR P M JU JU STU BE O BE BE BE
A M M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO
Gambar 4.7
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A di Puskesmas Padang
Tepong Kecamatan Ulu Musi Tahun 2018
350
300
250
200
150
100
50
0
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des
350
300
250
200
150
100
50
0
I I ET L EI NI LI
AR AR RI JU US BE
R
BE
R
BE
R
BE
R
U U AR AP
M JU ST M O M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO
4.1.1.5. Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi berumur
29 hari sampai 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,
puskesmas, dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan, dan sebagainya melalui kunjungan petugas.
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal empat kali yaitu
satu kali pada umur 29 hari sampai 3 bulan, satu kali pada umur tiga
sampai enam bulan, satu kali pada umur enam sampai sembilan bulan,
dan satu kali pada umur sembilan sampai sebelas bulan. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang bayi dan penyuluhan perawatan
kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi konseling
ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan,
perawatan dan tanda bahaya bayi sakit, pemantauan pertumbuhan dan
pemberian vitamin A kapsul biru pada usia enam sampai sebelas bulan
Gambar 4.23
Cakupan Distribusi K apsul Vitamin A pada Bayi di wilayah Ulu Musi Tahun
2018
250
200
150 Laki-Laki
Perempuan
Total
100 Column1
50
-
Februari Agustus
Gambar 4.24
Cakupan Distribusi K apsul Vitamin A pada Balita di wilayah Puskesmas
Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi tahun 2018
2,000
1,800
1,600
1,400
1,200
Laki-Laki
1,000 Perempuan
Total
800
600
400
200
-
Februari Agustus
4.4.2. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi
kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe
khususnya yang dialami ibu hamil. Persentase pemberian tablet besi pada
ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tiga tahun terakhir dapat dilihat pada
Gambar berikut ini :
Gambar 4.25
Persentase Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil (Fe1 dan Fe3) di Puskesmas
Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi Tahun 2018
400
350
300
250
200
Fe 1
150 Fe 3
100
50
0
L
I
EI
NI
LI
ET
R
RI
R
AR
RI
TU
BE
BE
BE
BE
JU
M
UA
JU
AR
AP
NU
EM
M
US
TO
BR
SE
VE
AG
JA
OK
PT
FE
DE
NO
SE
5.1.1. Puskesmas
Pada periode tahun 2007 s.d sekarang, jumlah pustu dan polindes di
wilayah Kecamatan Ulu Musi Puskesmas Padang Tepong
Gambar 5.1.
Jumlah Fasilitas pelayanan Kesehatan di wilayah Puskesmas Padang Tepong
Kecamatan Ulu Musi Tahun 2018
16
14
12
10 Poskesdes
Pustu
8 Puskesmas
0
jan-des
PENUTUP
Kami menyadari bahwa apa yang kami sajikan dalam profil ini masih
banyak kekurangan serta masih jauh dari bentuk yang sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan tanggapan dan saran untuk perbaikan dan
kesempurnaan dari profil ini.
Ratnawati,
NIP.