Anda di halaman 1dari 40

PROFIL SDMK PUSKESMAS RAWAT

INAP MERLUNG
TAHUN 2021

UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP


MERLUNG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
TANJUNG
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, yang telah memberikan
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Profil Puskesmas Rawat
Inap Merlung Tahun 2021.Kami meyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam peyusunan profil Puskesmas Rawat Inap Merlung ini, khususnya
seluruh rekan petugas di Puskemas Rawat Inap Merlung, Puskesmas Pembantu dan
Poskesdes yang telah bersedia memberikan tenaga, pikiran dan waktu dalam penyusunan
profil ini.
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung ini disusun sebagai sarana untuk melaporkan
hasil kegiatan Puskesmas selama satu tahun. Penyusunan Profil Puskesmas Rawat Inap
Merlung tahun 2021 berdasarkan indikator SPM .Ada pun tujuan dari penyusunan Profil
Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021 adalah memberikan gambaran situasi
kesehatan dan upaya-upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung.
Pada profil ini disajikan hasil kegiatan upaya kesehatan dan sejauh mana tingkat
keberhasilan Puskesmas RawatInap Merlung selama tahun yang telah berjalan dalam
bentuk narasi, table dan gambar. Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung yang telah disusun
dapat digunakan sebagai pedoman untuk perencanaan kegiatan di tahun 2022.Dengan
harapan di tahun yang akan datang bisa diperoleh hasil yang lebih baik dari tahun 2020.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan profil Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2020 ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kami berharap adanya
saran dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga profil
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Merlung, Januari 2021


TIM PENYUSUN

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 2


SAMBUTAN
KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP MERLUNG

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya, Buku Profil Kesehatan Kecamatan Merlung tahun 2020
telah dapat tersusun. Selanjutnya pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan kontribusinya sehingga tersusunnya “Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2020”.
Sajian data dalam profil kesehatan ini memuat informasi tentang potret atau situasi
kesehatan di Kecamatan Merlung yang mencakup gambaran situasi umum dan lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumberdaya kesehatan, capaian upaya pelayanan
kesehatan, dan capaian derajat kesehatan masyarakat dan standart pelayanan minimal
(SPM) di Kecamatan Merlung Tahun 2020. Informasi tersebut bermanfaat untuk evaluasi
atau menilai program kesehatan yang telah dilaksanakan serta sebagai acuan penyusunan
program kesehatan berikutnya, karena perencanaan yang baik berdasarkan pada fakta dan
spesifikasi daerah (Evidence based Planning).
Dengan telah terbitnya “Buku Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021” ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang dapat
dimanfaatkan dalam manajemen kesehatan.

Merlung, Januari 2021


Kepala Puskesmas Rawat Inap Merlung

dr. Arwin Agus


NIP 19730818 200804 1 001

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas Rawat Inap Merlung merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang melaksanakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Kecamatan Merlung. Puskesmas Rawat Inap Merlung mempunyai visi yang
tetap sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Visi Puskesmas
Rawat Inap Merlung adalah “Menjadikan Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima menuju masyarakat Merlung Sehat dan mandiri”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ada empat misi yang diemban Puskesmas Rawat
Inap Merlung, yaitu:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau, paripurna dan
terintegritas.
2. Menjadikan Puskemas Rawat Inap Merlung sebagai pusat pembangunan kesehatan di
Kecamatan.
3. Menjadikan Puskesmas Rawat Inap Merlung sebagai pusat penggerak peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan
4. Menerapkan management yang transparan pada setiap program kesehatan di
Puskesmas Rawat Inap Merlung.
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas Rawat Inap Merlung diperlukan
pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak, lanjut usia (Lansia), dan keluarga miskin.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan minimal di bidang kesehatan di kecamatan adalah Profil Kesehatan Puskesmas.
Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung memuat berbagai
data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti data
kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Data dianalisis secara
sederhana dengan bentuk tampilan tabel dan grafik serta naratif.
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung berguna sebagai sarana penyedia data dan
informasi dalam rangka mendukung manajemen kesehatan. Profil Kesehatan Puskesmas
Rawat Inap Merlung juga dapat digunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan upaya Kesehatan di Kecamatan.

B. Tujuan

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 4


1. Tujuan Umum
Tujuan disusunnya buku Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung
tahun 2021 adalah memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh disetiap
tingkat administrasi dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdayaguna.

2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya Data dan Informasi tentang keadaan umum Puskesmas Rawat Inap
Merlung Kecamatan Merlung tahun 2021 yang meliputi situasi Geografis,
Demografi serta keadaan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan
lingkungan, Upaya Kesehatan, dan Status Kesehatan Masyarakat.
b. Tersedianya data dan informasi kesehatan sebagai alat untuk memantau dan
mengevaluasi program-program kesehatan di Wilayah Puskesmas Rawat Inap
Merlung Kecamatan Merlung.
c. Tersedianya data sarana dan prasarana yang dapat memacu perbaikan dan
penyempurnaan system pencatatan dan pelaporan di semua tingkatan.
d. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan data dan informasi
dalam penyusunan alokasi dana/ anggaran program kesehatan.
e. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat kota/kabupaten,
provinsi dan nasional

C. Isi Ringkasan Profil

Profil kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung berisi narasi dan gambaran
analisis situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber
daya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Disamping narasi, juga berisi tabel dan grafik untuk sajian distribusi frekuensi
perkembangan pencapaian program.

D. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun
2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan.
Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan penerbitan Profil Kesehatan
Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021 dan sistematika penyajian.

2. Bab II Gambaran Umum Puskesmas Rawat Inap Merlung


Bab ini berisikan tentang gambaran umum Kecamatan Merlung yang meliputi
letak geografis dan informasi umum lainnya yang berkaitan atau berhubungan
dengan derajat kesehatan masyarakat serta factor lain, seperti kependudukan,
ekonomi, dan pendidikan.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 5


3. Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisikan tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang mencakup
Mortalitas, Morbiditas dan status gizi masyarakat. Bahasan dilakukan secara
sistematis diawali dengan Mortalitas yang terdiri dari angka kematian bayi, angka
kematian balita, angka kematian ibu, angka kematian kasar, angka harapan hidup.
Sedangkan Morbiditas pembahasan diarahkan ke 10 penyakit terbesar di wilayah
Puskesmas Rawat Inap Merlung, Status Gizi, Penyakit menular, penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit potensi KLB.

4. Bab IV Situasi Upaya Kesehatan.


Bab ini berisikan tentang upaya kesehatan yang tertuang pada tujuan program
pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran pencapaian program-program upaya
Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Rujukan, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit, Perbaikan Gizi Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan dalam
Situasi Bencana.

5. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan


Bab ini berisikan tentang Sarana Kesehatan ,Tenaga Kesehatan dan
Pembiayaan Kesehatan.

6. BabVI Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisikan tentang kesimpulan tentang keberhasilan yang telah dicapai
dan kendala yang dihadapi dalam rangka mencapai Kecamatan Merlung Sehat 2018.
Saran-saran berisi rekomendasi dalam rangka mengatasi masalah-masalah kesehatan
dan masalah-masalah kinerja pembangunan kesehatan yang menonjol.

7. Lampiran
Pada lampiran dicantumkan seluruh tabel induk yang digunakan dalam
penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Merlung serta dokumentasi
kegiatan-kegiatan upaya kesehatan yang telah dilaksanakan.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 6


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografi, Tofografi Dan Pemerintahan


1. Keadaan Geografis
Puskesmas Rawat Inap Merlung terletak pada kordinat 5,495575 lintang
Selatan dan 123,922471 bujur Timur di Jalan Lintas Timur Kelurahan Merlung,
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi yang berjarak
sekitar 164 km dari Kuala Tungkal dan 120 km dari kota Jambi.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung

Batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung sebagai berikut:


 Sebelah    Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Tungkal Ulu Wilayah
kerja Puskesmas Pelabuhan Dagang
 Sebelah  Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Muara Papalik Wilayah
kerja Puskemas Rantau Badak
 Sebelah  Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi  wilayah
kerja Puskesmas  Purwodadi
 Sebelah  Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Renah Mendaluh
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kambing.

Tabel 2.1 Jarak antara Desa/Kelurahan di Kecamatan Merlung dengan Puskesmas


Rawat Inap Merlung Tahun 2020
No Desa/Kelurahan Jarak Melalui Darat Jarak Melalui
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 7
Air
(1) (2) (3)
1 Kelurahan Merlung 0 km -
2 Desa Merlung 0 km -
3 Desa Tanjung Paku 5 km -
4 Desa Lubuk Terap 5 km -
5 Desa Penyabungan 9 km -
6 Desa Tanjung Benanak 23 km -
7 Desa Tanjung Makmur 24 km -
8 Desa Bukit Harapan 25 km -
9 Desa Pinang Gading 13 km -
10 Desa Adi Purwa 20 km -
Sumber: Kantor Desa/Lurah di Kecamatan Merlung Tahun 2020
Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa Desa Bukit Harapan merupakan desa yang
memiliki jarak terjauh dengan Puskesmas Rawat Inap Merlung yaitu sejauh 25 km.
Kelurahan Merlung dan Desa Merlung merupakan kelurahan/desa yang memiliki
jarak terdekat dengan Puskesmas Rawat Inap Merlung yaitu sejauh 0 km.

Tabel 2.2 Luas Desa/ Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
Kecamatan Merlung Tahun 2020

No Nama desa/ kelurahan Luas  (Ha )


1 Kelurahan Merlung 4.169 Ha
2 Desa Merlung 4.173 Ha
3 Desa Tanjung Paku 6.823 Ha
4 Desa Lubuk Terap 6.200 Ha
5 Desa Penyabungan 10.000 Ha
6 Desa Tanjung Benanak 774,10 Ha
7 Desa Tanjung Makmur 770,25 Ha
8 Desa Bukit Harapan 1.051 Ha
9 Desa Pinang Gading 11.000 Ha
10 Desa Adi Purwa 1.468,5 Ha
Jumlah 212.536 Ha
Sumber : Kantor Kelurahan/Desa di Kecamatan Merlung Tahun 2020

Tabel 2.2 menunjukkan luas wilayah setiap desa/kelurahan di Kecamatan


Merlung. Dari tabel dapat dilihat bahwa desa yang memiliki luas wilayah terluas
adalah Desa Pinang Gading yaitu 11.000 Ha. Sedangkan desa yang memiliki wilayah
paling kecil adalah Desa Tanjung Makmur yaitu 770,25 Ha.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 8


2. Topografi
Kecamatan Merlung merupakan Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
yang secara umum memiliki bentuk topografi yang bervariasi. Permukaan daratan
Kecamatan Merlung terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Wilayah
Kecamatan Merlung juga dilalui Sungai Pengabuan. Suhu minimum tercatat sebesar
21º C, maksimum 32º C dan suhu rata – rata 26,9º C.

3. Pemerintahan
Secara administratif Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Merlung Kecamatan
Merlung Terdiri dari 1 kelurahan, 9 Desa dan 96 rukun tetangga (RT) dengan rincian
seperti pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Jumlah Desa dan Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung Kecamatan Merlung Tahun 2021

No Nama desa Jumlah RT


1 Kelurahan Merlung 9
2 Desa Merlung 20
3 Desa Tanjung Paku 6
4 Desa Lubuk Terap 7
5 Desa Penyabungan 6
6 Desa Tanjung Benanak 8
7 Desa Tanjung Makmur 9
8 Desa Bukit Harapan 13
9 Desa Pinang Gading 9
10 Desa Adi Purwa 9
JUMLAH 96

Sumber : TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2020


Dari tabel 2.3 diatas dapat dilihat bahwa Desa Merlung memiliki jumlah
rukun tetangga (RT) terbanyak yaitu 20 RT dan desa yang memiliki jumlah rukun
tetangga (RT) paling sedikit adalah Desa Tanjung Paku dan Desa Penyabungan
masing-masing memiliki 6 rukun tetangga (RT).

B. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Penduduk kecamatan Merlung berdasarkan hasil pendataan Keluarga Indonesia
Sehat (KIS) Tahun 2020 adalah 17.234 jiwa.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 9


Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Per Desa Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan
Merlung Tahun 2021
Penduduk
No Nama desa/ kelurahan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelurahan Merlung 1901 1760 3661
2 Desa Merlung 2091 2007 4098
3 Desa Tanjung Paku 565 530 1095
4 Desa Lubuk Terap 494 484 978
5 Desa Penyabungan 588 562 1150
6 Desa Tanjung Benanak 567 549 1403
7 Desa Tanjung Makmur 425 399 814
8 Desa Bukit Harapan 852 190 1642
9 Desa Pinang Gading 612 609 1221
10 Desa Adi Purwa 696 707 1403
Jumlah 8781 8397 17178
Sumber : TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
Berdasarkan table 2.2 diatas dapat diketahui bahwa penduduk perempuan
paling banyak terdapat di desa Merlung yaitu 2.007 jiwa dan penduduk perempuan
paling sedikit di Desa Tanjung Makmur yaitu 399 jiwa. Sedangkan penduduk laki-
laki yang terbanyak di Desa Merlung yaitu 2.091 jiwa dan penduduk Laki-laki paling
sedikit terdapat di Desa Tanjung Makmur yaitu 425 jiwa.

2. Sosial Ekonomi
Penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
sebagian besar bekerja di bidang pertanian perkebunan karet dan sawit dan sebagian
kecil bekerja di bidang pertanian lain, sektor perdagangan, jasa angkutan dan
pegawai negeri sipil serta karyawan swasta

3. Pendidikan
Jumlah sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
hingga akhir tahun 2021 adalah :

No Sekolah Jumlah

1 TK/PAUD 4
2 SD 11

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 10


3 SLTP 4
4 SLTA 2
5 SMK 1
6 Madrasah Ibtidayah Swasta 3
7 SLB 1
Jumlah 25

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 11


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor


tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, pendidikan, keturunan dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung dapat dilihat dari gambaran kejadian kematian, kesakitan
dan status gizi masyarakat.

A. MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap merlung tidak di temukan kematian
bayi dari 314 jumlah kelahiran hidup (AKB berjumlah 0/310 kelahiran hidup).
Tabel 3.1 Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi
di Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
JUMLAH JUMLAH Sumber :
KIA N JUMLAH BAYI Puskesmas
DESA LAHIR LAHIR
O MATI
Rawat HIDUP MATI Inap
Merlung 1 Kel. Merlung 66 0 0 2021
2 Desa Merlung 74 0 0
3 Tanjung Paku 20 0 0
2. Angka
4 Lubuk Terap 18 0 0
Kematian
5 Penyabungan 21 0 0
6 Tanjung Benanak 20 0 0 Anak
7 Tanjung Makmur 14 0 0
Balita
8 Bukit Harapan 29 0 0
9 Pinang Gading 22 0 0 (AKABA)
10 Adipurwa 25 0 0 Pada tahun
JUMLAH 310 0 0
2021
Angka Kematian Anak Balita diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung di
Kecamatan Merlung tidak di temukan kasus kematian Balita.

3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Angka kematian ibu diperoleh dari berbagai survei yang dilakukan secara
khusus. Pada tahun 2021, tidak ditemukan angka kematian ibu di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung.

Tabel 3.2 Jumlah Kematian Ibu Maternal


di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 12


JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
N
DESA KEMATIAN KEMATIAN IBU KEMATIAN
o IBU HAMIL BERSALIN IBU NIFAS
JUMLAH

1 Kel. Merlung 0 0 0 0
2 Desa Merlung 0 0 0 0
3 Tanjung Paku 0 0 0 0
4 Lubuk Terap 0 0 0 0
5 Penyabungan 0 0 0 0
6 Tanjung Benanak 0 0 0 0
7 Tanjung Makmur 0 0 0 0
8 Bukit Harapan 0 0 0 0
9 Pinang Gading 0 0 0 0
10 Adipurwa 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0
Sumber : Seksi KIA Pukesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

4. Umur Harapan Hidup (UHH)


Angka harapan hidup adalah rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh
penduduk. Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung memberi
gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan
masyarakat. Penurunan angka kematian bayi sangat berpengaruh pada kenaikan umur
harapan hidup waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap perubahan
derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat
kesehatan tercermin pada penurunan angka kematian bayi dan kenaikan umur
harapan hidup pada waktu lahir. Pada tahun 2021 umur rata-rata harapan hidup
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung mencapai 68-75 tahun

B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalensi dari suatu
penyakit. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Angka kesakitan diperoleh dari bidan-bidan desa dan sarana pelayanan
kesehatan melalui system pencatatan dan pelaporan.
1. 10 Penyakit Terbesar Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
Dari catatan pengamatan 10 penyakit terbesar pada tahun 2021 di Puskesmas Rawat
Inap Merlung yaitu :
No Nama Penyakit JUMLAH
1 ISPA 1.04
2 Hipertensi 865
3 Gastritis 510
4 Diabetes Militus (DM) 407
5 RA/ OA 342
6 Demam 295
7 Batuk 242
8 Dermatitis 240

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 13


9 Sakit kepala 131
10 Candidiasis 130

2. Penyakit Menular
a. TB Paru
Secara manejemen administrasi program pemberantasan penyakit TBC
Paru di Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung
Jabung Barat mengikuti strategi sebagai berikut :
1) Puskesmas rujukan Pemeriksaan Test Cepat Molekuler ( TCM )
a) Puskesmas Pelabuhan Dagang
b) Puskesmas Rawat Inap Suban
c) Puskesmas Rawat Inap Lubuk Kambing
d) Puskesmas Bukit Indah
e) Puskesmas Rantau Badak
2) Pengelompokan puskesmas pelaksana DOTS dilaksanakan berdasarkan
beberapa kriteria antara lain :
a) Jarak antara puskesmas, Waktu dan biaya tempuh
b) Sarana dan prasarana di puskesmas
c) Sumber daya manusia yang tersedia

Grafik 3.1 Penderita TB Paru Positif Puskesmas Rawat Inap Merlung


Tahun 2021

PUSKESMAS RAWAT INAP MERLUNG


PUSKESMAS RAWAT INAP MERLUNG

17493

21
Jumlah Penduduk

Jumlah Penderita
TB Paru Positif
Sumber : Seksi P2 Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Pada Gambar diatas terlihat bahwa untuk Penderita TB (+) di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung sebanyak 21 orang dari 98 orang yang diperiksa.

b. HIV /AIDS
HIV/ AIDS merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh infeksi
virus yang menyerang system kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 14
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk
terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penemuan dan penanggulangan HIV -
AIDS di Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung dilaksanakan
dengan indikator antara lain :
1) Tempat – tempat yang dicurigai memiliki resiko tinggi dalam tertular HIV -
AIDS
2) Sekelompok orang yang dicurigai memiliki resiko tinggi tertular HIV – AIDS.
Dari hasil kegiatan tersebut di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung Tahun 2021 tidak di temukan kasus HIV AIDS.

c. Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penata laksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf, anggota gerak dan mata.
Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut:
1) Kelainan pada Kulit (Bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.
2) Penebalan syaraf tepi yang disertai gangguan fungsi syaraf berupa mati rasa
dan kelemahan/ kelumpuhan otot.
3) Adanya kuman tahan asam didalam kerokan jaringan kulit (BTA+)
Diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung tahun 2021 tidak
ditemukan penderita Kusta.

d. Frambusia
Frambusia adalah penyakit yang tidak menimbulkan kematian walaupun
bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kecacatan. Upaya
pemberantasan Penyakit Frambusia ditujukan untuk mempercepat penurunan
angka prevalensi pada fokus-fokus frambusia. Pada tahun 2021, di Puskesmas
Rawat Inap Merlung tidak ditemukan kasus frambusia.

e. Corona Virus Deseases 19 ( Covid-19 )


Wabah Covid-19 menjadi pandemic global setelah diumumkan WHO atau
badan kesehatan dunia dan dengan penyebaran begitu cepat membuat Covid-19
menjadi topik utama dipenjuru dunia. Tidak terkecuali di Indonesia karena jumlah
masyrakat yang terinfeksi virus Covid-19 atau corona mengalami peningkatan hari
demi hari.

Pemerintah selalu memperbarui data Covid-19 dan datanya kian hari kian
bertambah, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memutus maa rantai
penyebaran virus Covid-19 salah satunya pembentukan Satuan Tugas ( Satgas )
Covid disetiap daerah .

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 15


Di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung sejak Maret 2020 sudah
membentuk Tim Satuan Tugas ( Satgas ) tingkat Puskesmas begitupun di setiap
Desa memiliki Tim Satuan Tugas ( Satgas ) Desa masing-masing terdiri dari 1
Satuan Tugas Kecamatan dan 9 Satuan Tugas Desa masing-masing. Satgas bekerja
mentrakcing setiap orang yang keluar masuk ke daerah/ Desa masing-masing, baik
dari luar Provinsi maupun dari dalam Provinsi. Jika ada warga yang baru datang
dianjurkan untuk Isolasi secara mandiri selama 14 hari dan tetap menerapkan 3 M
( Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Memakai Masker) dalam kegiatan sehari-
hari. Desa juga menyiapkan tempat Isolasi bagi masyarakat.
Satgas Desa sangat aktif mengirimkan laporan Pelaku Perjalanan sejak
bulan Januari 2021. Adapun data Pelaku Perjalanan dan Pasien terkonfirmasi
Covid-19 dari bulan Maret sampai Desember 2021 adalah sebagai berikut :
No Bulan Jumlah
1 Januari 17 orang
2 Februari 11 orang
3 April 7 orang
4 Mei 11 orang
5 Juni 6 orang
6 Juli 41 orang

Sampai pada saat ini kegitan tracking oleh Puskesmas dan tim kesehatan
masih terus berjalan. Disamping tracking Puskesmas juga melakukan penuyuluhan
keliling menggunakan sarana mobil Puskesmas Keliling ( Pusling ) kesemua sudut
Desa yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung serta
bekaerjasama dengan Lintas Sektor yaitu Kecamatan Merlung, Kapolsek Merlung
dan Babinsa dalam malakukan kegiatan penyuluhan.

3. Penyakit Yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


a. Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum ( TN ) disebabkan oleh Basil Clostridium Tetani,
yang yang masuk ketubuh melalui luka, penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir
yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak
steril. Untuk di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan
Merlung Tahun 2021 tidak di temukan Kasus Tetanus Neonatorum (TN).

b. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus
campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak- anak, penularan dapat
terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 16


terinfeksi. Untuk Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan
Merlung tahun 2021 tidak ditemukan Kasus Campak.

c. Difteri
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheria. Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam,
sulit bernafas dan menelan. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya
membrane kelabu yang menutup tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada
tahun 2021, di beberapa daerah kasus difteri menjadi perhatian karena peningkatan
kasus per bulannya sehingga dilaksanakan program vaksinasi sebagai respon
penyebaran difteri atau Outbreak Response Immunization ORI. Puskesmas Rawat
Inap Merlung juga melaksanakan sweeping kasus difteri guna mencegah
penyebaran difteri. Pada tahun 2021, tidak ditemukan kasus difteri di Wilayah
Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung.

d. Polio dan AFP (Lumpuh Layu Akut)


Polio (disebut juga poliomyelitis) adalah penyakit menular yang
disebabkan virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan
nyeri atau merusak saraf motorik, sehingga menyebabkan kelumpuhan otot
(ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain).
Sedangkan, AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada
kelumpuhan. Pada tahun 2021, di wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
Kecamatan Merlung tidak di temukan penderita penyakit Polio maupun AFP.

4. Penyakit Potensi KLB/ Wabah.


Terdapat beberapa penyakit yang potensi KLB/ Wabah yang sering terjadi,
namun di wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung pada tahun 2021 tidak
terjadi KLB tetapi ditemukan adanya penyakit yang berpotensi KLB, diantaranya;
a) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk aides aegypty. Penyakit ini sebagian
besar menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun, namun dapat juga menyerang
orang dewasa. Sebagai salah satu upaya dalam menekan angka kesakitan serta
penyebar luasan penyakit demam berdarah di wilayah Kerja Puskesmas Rawat
Inap Merlung Kecamatan Merlung, dilaksanakan surveylens kasus/suspect
penderita penyakit demam berdarah. Kasus penderita penyakit demam berdarah
pada tahun 2021 tidak di temukan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 17


b) Filariasis
Eliminasi penyakit filariasis dilaksanakan dengan berpegang pada dua pilar
utama eliminasi penyakit filariasis sesuai rekomendasi WHO yaitu melaksanakan
MDA (Mass Drug Administration) dan elephantiasis case holding yang
direalisasikan melalui kegiatan pengobatan masal di seluruh desa dalam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan direncanakan dilaksanakan selama 5 (lima)
tahun berturut-turut mulai tahun 2005 sampai dengan 2009 serta tata laksana kasus
kronis termasuk wilayah Puskesmas Rawat Inap Merlung. Pemantauan dan
pelacakan kasus Filariasis dilaksanakan dengan melakukan surveillance ke desa-
desa. Pada tahun 2021, di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung tidak
ditemukan kasus filariasis.

5. Penyakit Tidak Menular


Arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungan, perubahan pola
konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi
lingkungan. Perubahan tersebut tanpa kita sadari telah memberi pengaruh terhadap
terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit
tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, tumor, kanker dan
sebagainya.

6. Penyalahgunaan NAPZA/Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya


Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks. Tidak ada
penyebab tunggal yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan NAPZA. Faktor-
faktor yang terkait individu, lingkungan dan tersedianya NAPZA dapat menjadi
pencetus seseorang terjerumus dalam penggunaan NAPZA. Untuk mencegah
penyalahgunaan NAPZA terutama di kalangan remaja. Puskesmas Rawat Inap
Merlung pada tahun 2021 telah melakukan penyuluhan dengan sasaran murid-murid
sekolah, pendidik dan tokoh masyarakat.

C. STATUS GIZI
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaian dalam
MDGs adalah Sasaran kegiatan peningkatan nilai gizi Kabupaten Tanjung Jabung
Barat pada bayi, balita, ibu hamil serta Wanita Usia Subur.
Di Puskesmas Rawat Inap Merlung tahun 2021 tidak ditemukan penderita Gizi
Buruk. Untuk mengetahui bagaimana gambaran status gizi di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung bahwa dari 1.405 orang balita, terdapat 1222 orang
balita memiliki gizi normal, balita yang memiliki gizi lebih 22 orang, gizi kurang
berjumlah 12 orang dan gizi buruk 1 orang.
Tabel 3.4 Jumlah Balita di Timbang

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 18


di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
Kecamatan Merlung Tahun 2021

BALITA
No DESA Balita D/S BGM/D
yang
ada Jumlah % Jumlah %
1 Kel. Merlung 269 267 99 0 0
2 Desa Merlung 319 319 100 0 0
3 Tanjung Paku 89 89 100 0 0
4 Lubuk Terap 74 74 100 0 0
5 Penyabungan 79 68 86 0 0
Tanjung
6 86 75 87 0 0
Benanak
Tanjung
7 48 47 98 0 0
Makmur
8 Bukit Harapan 101 87 86 0 0
9 Pinang Gading 72 41 57 0 0
10 Adipurwa 120 120 100 0 0
Jumlah 1257 1187 94,43 0 0
Sumber:Seksi Gizi Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Dari tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa pencapaian cakupan pemantauan
pertumbuhan balita ( SKDN ) yang dilaporkan setiap bulan oleh bidan-bidan desa
maupun pustu-pustu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung,
cakupan tercapai/tidak tercapai yang menggembirakan walaupun agak lambat tapi
hasil perbaikan kinerja lapangan terlihat jelas. BGM/D dan BGM/S mengalami
penurunan, ini menunjukan kasus BGM sudah bisa ditangani secara cukup baik tetapi
tetap harus ditingkatkan penanganannya yang serius. D/S partisipasi masyarakat atau
orang tua balita untuk membawa anaknya ke posyandu dalam rangka pemantauan
pertumbuhan anaknya sudah menggembirakan hal ini juga perlu terus di tingkatkan.
Ada beberapa faktor yang mendukung apakah kinerja petugas atau kesadaran
masyarakat yang mulai tumbuh. Tetapi ada juga faktor yang harus diwaspadai seperti
kemiskinan, tingkat pengetahuan yang rendah dan kurangnya pelayanan kesehatan
yang belum optimal. Masalah gizi (munculnya Gizi buruk dan Gizi kurang) bisa di
sebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor yang mempengaruhi secara langsung dan
faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung, faktor yang langsung mempengaruhi
status gizi balita yaitu berupa Asupan gizi (Intake Makanan) dan Penyakit Infeksi,
sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung yaitu Pola Asuh,
daya beli dan pengetahuan ibu, dan lingkungan.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 19


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat mencakup
upaya- upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Berikut ini diuraikan upaya kesehatan
yang telah dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Merlung selama Tahun 2021.

D. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Dengan pelayanan kesehatan Dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakatdapat diatasi, berbagai pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Anak meliputi bayi, balita, dan anak remaja, angka kematian
merupakan salahsatu indikator status kesehatan masyarakat.Dalam upaya mencapai
MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,peningkatan pelayanan kesehatan ibu
diprioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4 )
Pelayanan Antenatal yang sesuai standar paling sedikit empat kali,
dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan meliputi timbangan berat
badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukuran lingkar lengan atas), tinggi fubdus
uteri, menentukan persentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining
status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes
laboratorium (rutin dan khusus; Hb, protein urin), tata laksana kasus, serta temu
wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertamakali
oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ( untuk

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 20


penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
wilayah kerja dalam 1 tahun.
Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung pada tahun 2021 sebesar 343 dan 330 telah mencapai target SPM, hal
ini berarti akses pelayanan kepada sasaran ibu hamil sudah baik. Gambaran
persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung pada tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 4.1dibawah ini :

Tabel4.1Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4di Puskesmas Rawat


InapMerlungTahun 2021
Ibu Hamil Ibu Bersalin
No Puskesmas Sasar
K1 % K4 %
Sasar Nake
%
an an s
1 Kel. Merlung 72 38 52.78 60 83.33 66 65 98.48
104.8
2 Desa Merlung 82 86 8 82 100 78 78 100
3 Tanjung Paku 22 12 54.55 17 77.27 21 18 85.71
4 Lubuk Terap 20 19 95 21 105 19 18 94.74
5 Penyabungan 23 11 47.83 20 86.96 22 18 81.82
Tanjung
6
Benanak 22 13 59.09 14 63.64 21 14 66.67
Tanjung
7
Makmur 16 15 93.75 15 93.75 16 13 81.25
8 Bukit Harapan 32 23 71.88 33 103.13 31 32 103.23
9 Pinang Gading 25 23 92 21 84 24 21 87.5
10 Adipurwa 29 20 68.97 20 68.97 28 18 64.29
Jumlah 343 260 75.8 303 88.34 326 195 90.49
Sumber: Seksi KIA Puskesmas Rawat InapMerlung 2021

Grafik 4.1Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4DiPuskesmas Rawat


InapMerlungTahun 2021
120

100

80

Sasaran
60
K1
%
40 K4
%

20

0
Sumber: Seksi KIA Puskesmas Rawat InapMerlungTahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 21


b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Dengan Kompetensi
Kebidanan (Pn)

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi


besar terhadap Angka Kematian Ibu.Di dalam MDG’s, salah satu upaya yang
harus dilakukan untuk menurunkan kesakitan Ibu adalah menurunkan angka
kematian ibu, berikut data cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
diPuskesmas Rawat InapMerlungTahun 2021.

Grafik 4.2Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dan Non


kesehatan di Puskesmas Rawat InapMerlungTahun 2021
120

100

80

60 Sasaran
Nakes
%
40

20

0
Sumber: Seksi KIA Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun2021

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)


Pada tahun 2021 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung adalah 292 orang atau 89,57%dari jumlah
Sasaran 326 Orang. Berikut Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
(KF3) berdasarkan Kel/Desa yang ada di wilayan kerja Puskesmas Rawat Inap
Merlung.
Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
di Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
80
70
60
50
40
30
20 SASARAN
KF3
10
0
ng ung ak
u ap an ak ur n g
pa adin urw
a
lu l P er ung an akm a
er er g k T
b en ar G i P
l.M a M njun ubu nya g B ng M kit H ang Ad
Ke Des Ta L e n u n
P nj
u
nj Bu Pi
Ta Ta
Sumber: Seksi KIA Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 22


d. Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual
berkembang pesat.Pelayanan Kesehatan pada masa ini merupakan masa
keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan
keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intektual yang insentif
dan awal pertumbuhan moral.
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
usia dini menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau
mencegah gangguan kearah yang lebih berat.Pelayanan Kesehatan Anak Balita
meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan yang meliputi pelayanan pemantauan minimal 8 kali
setahun , SDIDTK, Pemberian Vitamin A dosis Tinggi 2 kali
setahun,kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA serta pelayanan anak balita
sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.
Pada Tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung,
cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 Bulan) yang mendapat Vit.A
sebesar 1032(98%) cakupan tersebut dapat dilihat pada Grafik berikut.
Grafik 4.7
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita(12-59 Bulan) yang Mendapat
Vit. A PerDesaDiPuskesmas Perawatan MerlungKecamatan Merlung
Tahun 2021

Pinang Gading;
52 Adipurwa; 64
Bukit Harapan;
98
Tanjung Kel. Merlung; 261
Makmur; 45

Desa Merlung; 280


Tanjung
Benanak;
66
Penyabungan;
53
Lubuk Terap;
62 Tanjung Paku; 61

Sumber: Seksi Gizi Puskesmas Rawat InapMerlungTahun2020

e. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat


Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah
semakin komplikasi, beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia
sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ ketajaman penglihatan
dan masalah gizi.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 23


Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap
murid SD/ MI kelas I, berikut grafik siswa SD/ MI dan setingkat di Wilayah
kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung yang mendapat pelayanan kesehatan
Grafik 4.8
Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
di Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung
Tahun 2021

SD N 53 Mer- SD N 175 Merlung; 22


lung; 12 SD N 160 Merlung; 38
SDS Permata
SD N 70 Mer- Agri; 14
lung; 15
SD N 51 Merlung;
59 SD N 08 Merlung;
73

SD N 07 Mer-
lung; 12
SD N 159 Mer- SD N 161 Merlung; 24 SD N 173 Mer-
lung; 24 lung; 18

Sumber: Seksi UKSPuskesmasRawat InapMerlung2020

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Keberhasilan program Keluarga Berencana dapat diketahui dari beberapa
indikator yaitu pencapaian target KB Baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS
dan persentase peserta KB aktif metode kontrasepsi efektif terpilih (MKET) atau
saat ini disebut juga MJP (Metode Jangka Panjang).
Peserta KB aktif wilayah kerja Puskesmas Rawat InapMerlungKecamatan
Merlung tahun 2021 sebanyak 3094orang.

3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan Anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
yang dapat mematikan, seperti: diferti, Tetanus, Hepatitis B, Radang selaput otak,
radang paru- paru, dan masih banyak penyakit lainnya.
a. Imunisasi Dasar Pada Bayi
Penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain
adalah campak, campak merupakan penyebab utama kematian pada balita. Oleh
karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi
angka kematian balita, pada tahun 2020 cakupan imunisasi Lengkap mencapai
308 (98%) dari 315Jumlah bayi di Wilayah kerja Puskesmas Rawat
InapMerlungKecamatan Merlung.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 24


Grafik4.9
Cakupan Imunisasi Lengkap Pada Bayi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung
Tahun 2021

Kel. Mer-
Adipurwa; 37 lung; 50
Pinang
Gading; 28

Bukit Harapan; 30
Desa Merlung; 82
Tanjung
Makmur;
22
Tanjung
Benanak;
12
Penyabungan; 20 Lubuk Terap; 15 Tanjung Paku; 12

SumberSeksi P2M PuskesmasRawat Inap Merlung Tahun2020

E. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Sistem rujukan merupakan suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas
masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan
yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, selain
itu dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu.
Sistem rujukan layanan kesehatan primer dimulai dari Puskemas yang melakukan
tindakan pengiriman pasien yang dilaksanakan sesuai dengan indikasi medis untuk
perawatan dan pengobatan lebih lanjut kesarana pelayanan yang lebih
lengkap/kompeten yaitu Rumah sakit. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan ringkat lanjut yang menerima rujukan harus merujuk kembali pasien ke
Puskesmas yang mengirim pasien melalui adanya surat rujukan balik sebagai sistem
informasi timbal balik antara puskesmas dan Rumah sakit, fungsi adanya surat rujukan
balik ini untuk mendapatkan pengawasan pengobatan dan perawatan termasuk
rehabilitasi selanjutnya. Dilakukan menggunakan sistem informasi yang yang sudah
disiapkan. Dinas kesehatan berperan untuk melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan sistem rujukan secara kualitatif, kuantitas rujukan, epidemiologi serta
hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan sistem rujukan.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 25


Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun
kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai
pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
5. Mencantumkan terapi sementara
6. Mencantumkan tindakan yang telah diberikan
7. Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk
8. Pasien di dampingi tenaga kesehatan saat merujuk
9. Menggunakan ambulance transport
10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan
11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan rujukan sebelum mengirim pasien
12. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan

F. PERILAKU HIDUP SEHAT


Komponen perilaku sehat merupakan tugas utama dari Promosi kesehatan.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk memampukan atau memberdayakan
masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya(WHO).
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukan merupakan pekerjaan yang
mudah, hal ini disebabkan menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan
sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Disamping
itu perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif
terhadap kesehatan.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga, karena rumah
tangga yang sehat merupakan aset atau modal pembangunan di masa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah
tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit infeksi dan non infeksi, oleh
karena itu untuk
mencegahnya anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Indikator PHBS di rumah tangga terdiri dari :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Bayi usia 0 s/d 6 bulan diberi ASI Ekslusif.
3. Menimbang Bayi dan Balita.
4. Keluarga memiliki kemudahan menggunakan air bersih.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 26


5. Mencuci tangan pakai sabun.
6. Keluarga memiliki atau menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik nyamuk.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
9. Seluruh anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah.
10. Setiap anggota keluarga melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit

Tabel 4.2
Persentase Rumah Tangga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Wilayah
Kerja Puskesmas Perawatan MerlungTahun 2021
Rumah Tangga
Jumlah Jml % di BerPH %
No Nama Desa
Dipantau pantau BS PHB
S
1 42
100.0 70
Kel. Merlung 867 867 5
2 46
100.0 88
Desa Merlung 756 756 5
3 100.0 72
Tanjung Paku 171 171 86
4 10
100.0 63
Lubuk Terap 240 240 6
5 16
100.0 86
Penyabungan 282 282 9
6 Tanjung 16
100.0 86
Benanak 277 277 6
7 Tanjung 100.0 77
Makmur 184 184 99
8 24
100.0 83
Bukit Harapan 417 417 2
9 19
100.0 80
Pinang Gading 345 345 4
10 13
100.0 88
Adipurwa 211 211 0
Jumlah 2,0
3750 82 79
3750 100.0
Sumber: Seksi Promkes Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Grafik 4.10
Perbandingan Rumah Yang di pantau dan BerPHBS
DiWilayah Kerja Puskesmas Perawatan Merlung Tahun 2021

Sumber: Seksi Promkes PuskesmasRawat Inap Merlung Tahun2020

Peran serta masyarakat berbentuk upaya kesehatan bersumber masyarakat


dikembangkan & disesuaikan dengan pelaksanaan program Peningkatan &
Pemberdayaan Masyarakat antara lain : Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (Pondok Bersalin Desa), POD (Pondok Obat Desa), TOGA (Tanaman
Obat Keluarga), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), Dana sehat, SBH (Saka
Bhakti Husada).

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 27


2. Kesehatan Lingkungan
Keadaan lingkungan Fisik dan Biologik suatu daerah menjadi salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan daerah itu sendiri, khususnya
terhadap angka kesakitan yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit,
bakteri dan lainnya. Kondisi lingkungan yang buruk dapat meningkatkan angka
kesakitan, karena itu untuk menekan lonjakan kasus penyakit yang diakibatkan oleh
sanitasi lingkungan yang buruk adalah dengan meningkatkan cakupan
program.Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan
dalam kesejahteraan penduduk. Lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya untuk
meningkatkan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan merupakan tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat. Beberapa indikator pada kegiatan penyelenggaraan
penyehatan lingkungan antara lain cakupan rumah sehat, akses jamban sehat,
institusi dibina, Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat, akses air
bersih dan desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Di Wilayah Puskesmas Rawat InapMerlung persentase penduduk yang
memiliki akses air bersih pada tahun 2020sebesar9188 dengan persentase 95,3%.

G. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)
Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb
tersebut. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi
terutama anemia gizi besi. Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan tablet tambahan
darah (Fe)1sebanyak 350 ibu hamil dengan persentase 97,2% dan Cakupan Ibu
Hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe)3 sebanyak 329 ibu hamil dengan
persentase 91,38% selama tahun 2020. Cakupan PerDesadi Wilayah Kerja di
Puskesmas Rawat Inap Merlung KecamatanMerlung Tahun 2020 dapat di lihat pada
grafik berikut ini.

Grafik 4.11
Pemberian Tablet Tambahan Darah Pada Ibu Hamil (Fe)
Puskesmas Rawat Inap Merlung Kec. MerlungTahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 28


120

100

80

60
Sasaran
40
Fe 1
Fe 3
20

0
ng ng ak
u ap ga
n ak ur n g
pa adin urw
a
lu lu P er n an akm a
er er ng k T
bu en ar G ip
el. M sa M nju ubu nya ng B ng M kit H ang Ad
K De Ta L Pe nj
u
nj
u Bu Pi
n
Ta Ta
Sumber: Seksi Gizi PuskesmasRawat Inap Merlung Tahun 2020

2. Pemberian Kapsul Vitamin A


Tujuan Pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan
prevalensi dan mencegah kekurangan Vitamin A pada balita, sasaran pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin
A100.000 SI, anak balita ( 1-4 Tahun) diberikan Kapsul vitamin A 200.000 SI dan
Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI.
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin Apada bayi 6-11 bulan sebanyak
319(100%)Pada Balita 12-59 Bulan1032 (98%)dan pada Ibu nifas sebanyak
324( 94,19%).
Untuk grafik cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita terdapat pada
Grafik 4.6 dan 4.7. Sedangkan untuk Grafik pemberian vitamin A pada ibu nifas
adalah sebagai berikut.
Grafik 4.12
Pemberian Kapsul Vit. A Pada Ibu Nifas
Puskesmas Rawat Inap Merlung Kec. Merlung Tahun 2020
120

100

80

60

40 Sasaran
Capaian
20

0
ng ng u p n k r n ng rwa
r lu lr u P ak e ra n ga a na kmu apa di u
e e g T u en a ar Ga ip
M M n uk ab B M H g d
l. u
Ke sa nj Lu
b ny ung ung ukit an A
De Ta Pe n j n j B Pin
Ta Ta
Sumber: Seksi Gizi Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 29


3. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Cakupan Pemberian Asi Eksklusif dipengaruhi beberapahal, terutama masih sangat
terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang undangan
tentang pemberian ASI serta kurangnya pengetahuan/kesadaran orang tua akan
pentingnya pemberian ASI secara Eksklusif maupun MP-ASI yang sesuai dengan
usia bayi.
Dari 209 Bayi usia 0-6 bulan, hanya 72 bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif.
Berikut adalah Grafik cakupan Anak Usia 0-6 bulan yang mendapatkan Asi
Eksklusif.

Grafik4.15
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat InapMerlung Kecamatan Merlung Tahun
2020

Bayi Usia 0-6


yang Menda-
patkan ASI Ek-
sklusif; 72

Bayi Usia 0-6


Bulan; 209

Sumber : Seksi Gizi Puskesmas Rawat Inap MerlungTahun 2021

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 30


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya Kesehatan merupakan faktor sentral dalam pembangunan, karena


merupakan perencana, pelaksana dan sekaligus sebagai sasaran pembangunan yang
mempunyai keterampilan, pengetahuan dan kemampuan nyata dalam pembangunan
kesehatan pada khususnya. Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan
berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya
kesehatan mencakup sarana kesehatan, sumber daya tenaga dan pembiayaan

H. Sarana dan Prasarana Kesehatan


1. Puskesmas dan Pustu
Pusat Kesehatan Masyarakat dan Puskesmas Pembantu merupakan salah
satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas dan Pustu
sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem
pelayanan kesehatan. Puskesmas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan,
2. Pusat pemberdayaan masyarakat,
3. Pusat pelayanan kesehatan primer dan,
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Jumlah Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung
Kecamatan Merlung sampai akhir tahun 2020 adalah Puskesmas induk 1 unit,
dimana puskesmas induk terdiri dari ruang poli-poli, ruang rawat inap dan gawat
darurat,. Puskesmas Pembantu (pustu) sebanyak 5 unit. Jumlah dan letak Pustu yang
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung dapat dilihat pada tabel
5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1 Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di wilayah Kerja Puskesmas
Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung
Tahun 2021
Keterangan
Puskesmas induk/
No. Kelurahan/Desa Thn Terahir
Pustu Type
Berdiri Rehab
1 2 3 4 5 6
Puskesmas Rawat Beton 8 1976/2008 2 gedung
1 Kelurahan Merlung
Inap Merlung gedung /2013 2012

2 Desa Merlung Tdk ada 0 0 0

3 Tanjung Paku Tdk ada O 0 0

4 Lubuk Terap Tdk ada 0 0 0

Beton 1
5 Penyabungan Ada 1996 2007
gedung

Beton 1
6 Tanjung Benanak Ada 1993 2007
gedung

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 31


7 Tanjung Makmur Tidak Ada 0 0 0

Beton 1
8 Bukit Harapan Ada 1995 2004
gedung

Beton 1
9 Pinang Gading Ada 1994 2007
gedung

Beton 1
10 Adi Purwa Ada 1994 2007
gedung

Jumlah Puskesmas/puskesmas pembantu 1/5

Sumber: TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Dalam melaksanakan tugas operasionalnya, didukung 1 unit mobil


puskesmas keliling.

2. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)


Poskesdes merupakan upaya Kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu wujud upaya untuk
mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Kegiatan utama
Poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (Surveilans perilaku beresiko,
lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), Penanganan kegawat daruratan
kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup pertolongan persalinan dan
pelayanan KIA. Adanya poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa
disebut desa siaga. wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kabupaten
Tanjung Jabung Barat pada tahun 2021 terdapat 7 desa yang sudah memiliki
gedung poskesdes, sedangkan 1 kelurahan dan 2 desa belum memiliki gedung
poskesdes sehingga masih menumpang/menyewa. Untuk melihat letak gedung
poskesdes yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung pada tahun
2021 dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.

Tabel 5.2 Poskesdes di wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung


Kecamatan Merlung Tahun 2021

Keterangan
Kelurahan/ Petugas/ Gedung/
No Tahun Terakhir
Desa Bidan Poskesdes Type
Berdiri Rehab
1 2 3 4 5 6

Kelurahan Tidak ada/


1 Ada 0 0 0
Merlung Numpang

Desa Beton 1
2 Ada Ada 2014 0
Merlung gedung

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 32


Beton 1
3 Tanjung Paku Ada Ada 2005 0
gedung

Beton 1
4 Lubuk Terap Ada Ada 2006 0
gedung
Beton 1
5 Penyabungan Ada Ada 2005 2009
gedung

Tanjung Tidak ada/


6 Ada 0 0 0
Benanak Kontrak

Tanjung Beton 1
7 Ada Ada 2016 0
Makmur gedung
Bukit Beton 1
8 Ada Ada 2013 0
Harapan gedung

Pinang Tidak ada/


9 Ada 0 0 0
Gading Numpang

Beton 1
10 Adi Purwa Ada Ada 2013 0
gedung

Jumlah 10 7 7 7 1

Sumber: TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Dari tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa 7 Desa di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung telah memiliki gedung Poskesdes dan memiliki
petugas kesehatan masing-masing 1 bidan. Sedangkan 1 Kelurahan dan 2 desa
belum memiliki gedung poskesdes tetapi memiliki petugas kesehatan masing-
masing 1 bidan yaitu Kelurahan Merlung, Desa Tanjung Benanak dan Desa Pinang
Gading.

3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan
melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan
pembangunan masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM di antaranya terdiri
dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita dan Lansia, Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa
(POD).
Salah satu jenis UKBM yang telah lama dikembangkan dan mengakar di
masyarakat adalah posyandu. Jumlah Posyandu Balita di wilayah Kerja di
Puskesmas Rawat Inap Merlung tahun 2021 sebanyak 20 Posyandu. Dalam
menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 33


prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,
imunisasi, dan penanggulangan diare.
Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya, posyandu Balita
diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Puskesmas Rawat Inap Merlung Kec.
Merlung pada Tahun 2021, memiliki Posyandu Pratama 8 posyandu, Posyandu
Madya tidak ada, Posyandu Purnama sebanyak 8 Posyandu sedangkan Posyandu
Mandiri sebanyak 4 Posyandu. Jumlah posyandu sebanyak 20 posyandu dan
posyandu yang aktif sebanyak 20 posyandu.
Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung pada
tahun 2020 berjumlah 11 posyandu lansia. Setiap kelurahan/desa memiliki 1
posyandu lansia yang melayani pemeriksaan kesehatan pada lansia terkecuali Desa
Merlung memiliki 2 Posyandu Lansia. Jumlah posyandu balita, posyandu lansia,
kader balita dan kader lansia setiap kelurahan/desa dapat dilihat pada tabel 5.3
dibawah ini.
Tabel 5.3 Jumlah Posyandu Balita, Posyandu Lansia dan Kader
Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021
Jumlah Posyandu Jumlah Kader
No Nama desa Posyand Posyandu Kader Kader
u Balita Lansia Balita Lansia
1 Kelurahan Merlung 4 1 20 5
2 Desa Merlung 5 2 25 10
3 Tanjung Paku 1 1 5 5
4 Lubuk Terap 1 1 5 5
5 Penyabungan 1 1 5 5
6 Tanjung Benanak 1 1 5 5
7 Tanjung Makmur 1 1 5 5
8 Bukit Harapan 2 1 10 5
9 Pinang Gading 2 1 10 5
10 Adi Purwa 2 1 10 5
Jumlah 20 11 100 55
Sumber: TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2021 di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Merlung terdapat 20 posyandu balita dengan Kader balita
berjumlah 100 orang. Sedangkan posyandu lansia berjumlah 11 posyandu dengan
jumlah kader lansia secara keseluruhan 55 orang.

4. Peralatan Kesehatan
Pada tabel 5.2 dibawah dapat dilihat gambaran ketersedian sumber daya
peralatan kesehatan yang tersedia di Puskesmas Rawat Inap Merlung.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 34


5.4 Ketersediaan Peralatan Kesehatan
di Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021
N
Janis Sarana Jumlah Lokasi
o
1 Poliklinik/Diagnostic Kit 1 Poli Umum
2 Dental Unit 1 Poli Gigi
3 Bidan /KIA Kit 1 KIA
4 Pusling Kit 1 Pusling
5 Emergenzi Kit 1 UGD
6 Sanitarian Kit 1 Klinik Sanitasi
7 Laboratorium Kit 1 Laboratorium
8 Puyer Set 1 Apotik
9 Kulkas Vaksin 1 Ruang vaksin
10 Vaksin Carier 1 Ruang vaksin
11 Sterilisator listrik 1 Ruang Sterilisasi
12 Tabung oksigen 5 UGD
13 Diagnostic set 1 UGD
14 Nebullizer 1 UGD
Sumber: data inventaris Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

I. Tenaga Kesehatan
Salah satu unsur yang Berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan
adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat,
menurut data yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan
Merlung tersedia sebanyak 72 orang tenaga kesehatan dan 8 orang non tenaga
kesehatan. Data Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) ini tersebar di wilayah
kerja 9 Desa dan 1 Kelurahan dalam Kecamatan Merlung yang mengambarkan tenaga
Kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan Merlung
Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara keseluruhan.
SDM Kesehatan wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung Kecamatan
Merlung Tahun 2021 terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan
(sarana pelayanan dan non pelayanan), dengan status Kepegawaian PNS, CPNS, PTT
dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
a. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Merlung
Pada tabel 5.5 dibawah, dapat dilihat ketersediaan sumber daya kesehatan
yang terdapat di Puskesmas induk yaitu Puskesmas Rawat Inap Merlung. Secara
keseluruhan jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Rawat Inap
Merlung adalah sebanyak 86 orang, baik yang berstatus PNS dan Tenaga Kerja
Kontrak (TKK). Sebanyak 3 Orang Petugas Administrasi, 2 orang petugas cleaning
servis, 1 Orang Sopir Ambulance, 1 orang Pramusaji dan 1 orang penjaga malam
yang berstatus Tenaga Kerja Kontrak. Jadi total sumber daya manusia yang terdapat
di Puskesmas Rawat Inap Merlung adalah 86 orang.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 35


Tabel 5.5 Ketersediaan Sumber Daya Manusia
di Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021

Status
No Jenis Ketenagaan Jumlah SDM
Kepegawaian
1 Kepala Puskesmas 1 PNS
2 Dokter Umum 4 PNS
3 Dokter Gigi 2 PNS,TKK
34 Kepala sub.bagian 1 PNS
4 Perawat (Ners) 2 PNS, TKK
5 Perawat (Non Ners) 14 PNS, TKK
6 Tenaga Kesehatan Masyarakat 3 PNS, TKK
7 Bidan 35 PNS, TKK, PTT
8 Apotekker 1 PNS
9 Asisten Apoteker 2 PNS
10 Nutrisionis 1 PNS
11 Analis Laborat 1 PNS
Perekam Medis dan Informasi
2 TKK
12 Kesehatan
13 Terapis gigi dan mulut 4 PNS,TKK
14 Tenaga Kesehatan Lainnya 2 TKK
15 Tenaga Kesehatan Lingkungan 2 PNS, TKK
16 Penjaga Malam 1 TKK
17 Cleaning Servis 2 TKK
18 Pramusaji 1 TKK
19 Tenaga Administrasi Lainnya 2 TKK
20 Sopir Ambulance 1 TKK
Jumlah 84
Sumber : TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
b. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu yang merupakan Ujung Tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya
manusia yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada Tahun 2020
terdapat 10 orang tenaga kesehatan yang bertugas di 5 Pustu. Jumlah sumber daya
manusia di Pustu Puskesmas Rawat Inap Merlung pada tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel 5.6 dibawah ini.
Tabel 5.6 Ketersediaan Sumber Daya Manusia
di Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021
Jumlah Tenaga Status
No Puskesmas Pembantu
Kesehatan Kepegawaian
1 Perawat PNS
1 Penyabungan
1 Bidan TKK
1 Perawat
2 Tanjung Benanak PNS
1 Bidan
PNS
3 Bukit Harapan 2 Perawat
TKK
1 Perawat
4 Pinang Gading PNS
1 Bidan
1 Perawat
5 Adipurwa
1 bidan TKK
Jumlah 10
Sumber: TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021
Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 36
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa tenaga kesehatan yang terdapat di 5 pustu di
wialyah kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung pada tahun 2021 adalah berjumlah
10 orang. Tenaga kesehatan yang terdapat di 5 pustu tersebut berlatar belakang
pendidikan perawat dan bidan. Perawat-perawat di semua pustu adalah PNS
sedangkan untuk bidan masih berstatus TKK.

c. Tenaga Kesehatan di Poskesdes


Tenaga kesehatan yang terdapat di Poskesdes adalah bidan desa. Bidan-
bidan desa tersebut ada yang berstatus PTT dan ada yang telah berstatus PNS
melalui program pengangkatan bidan desa PTT menjadi PNS. Sampai dengan
Tahun 2020 tercatat sebanyak 3 bidan desa yang berstatus bidan TKK dan 2 bidan
desa berstatus bidan PTT daerah serta 6 orang bidan berstatus PNS. Ketersediaan
bidan desa di poskesdes dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut ini.
Tabel 5.7 Ketersediaan Bidan Desa
di Poskesdes Puskesmas Rawat Inap Merlung
Tahun 2021
Jumlah Bidan Status
No Poskesdes
Desa Kepegawaian
1 Kelurahan Merlung 1 PTT daerah
2 Desa Merlung 2 PNS
3 Tanjung Paku 1 PNS
4 Lubuk Terap 2 PNS dan TKK
5 Penyabungan 1 PNS
6 Tanjung Makmur 1 PTT daerah
7 Bukit Harapan 2 PNS dan TKK
8 Adi Purwa 1 PNS dan TKK
Jumlah 11
Sumber: TU Puskesmas Rawat Inap Merlung Tahun 2021

Pada tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa Bidan Desa di Poskesdes
Kelurahan Merlung dan Poskesdes Tanjung Makmur adalah Bidan Desa yang
berstatus PTT daerah. Bidan Desa di Poskesdes Merlung, Poskesdes Pinang
Gading, Poskesdes Tanjung Paku, Lubuk Terap, Penyabungan, Tanjung Benanak,
Bukit Harapan dan Adipurwa telah berstatus pegawai negeri sipil. Selain itu ada
Bidan Desa di desa Lubuk Terap, Bukit Harapan dan Adipurwa berstatus Tenaga
Kerja Kontak (TKK).

J. Pembiayaan Kesehatan
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan
pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintahan dan pembiayaan yang bersumber dari masyarakat. Berikut
ini diuraikan anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan dan
anggaran yang disediakan untuk pembiayaan kesehatan di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 37


a. Anggaran Kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Merlung Kec. Merlung. Kabupaten
Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2021 mendapat alokasi anggaran APBD sebesar
Rp 484.912.648, BOK Sebesar Rp 829.898.000, BLUD sebesar Rp. 788.000.000,-
b. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Peserta BPJS Kesehatan mendapat pelayanan kesehatan komprehensif dan
berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya hingga
pelayanan kesehatan rujukan di RS. Pada Tahun 2021 terdapat 1 unit puskesmas
dan 5 Pustu dan 7 Poskesdes di wilayah Kerja Puskesmas Merlung Kecamatan
Merlung yang melayani peserta BPJS Kesehatan. Untuk pelayanan kesehatan
rujukan hanya tersedia 1 Rumah sakit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Pada tahun 2021 jumlah Peserta BPJS Kesehatan yang terdaftar di
Puskesmas Rawat Inap Merlung sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Selama tahun 2021, transfer dana
peserta BPJS Kesehatan sebesar Rp 668.617.200.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 38


BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan susuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagai mana dimaksud dalam Pancasila dan undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan setiap kegiatan dalam upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Berbagai upaya kesehatan dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, melalui berbagai reformasi program-program
pembangunan dibidang kesehatan sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi
dibidang kesehatan. Dengan ditetapkannya UU No. 22/1999, perjalanan
otonomi daerah telah berlangsung lebih kurang 12 tahun, dalam pelaksanaan
desentralisasi khususnya untuk mendapatkan data dan informasi yang
bersumber dari daerah masih mengalami kesulitan. Oleh karena itu data dan
informasi yang ditampilkan dalam profil ini masih terasa kurang lengkap.
Meskipun demikian diharapkan profil kesehatan Puskesmas Rawat Inap
Merlung Kec. Merlung ini tetap dapat memberikan gambaran tentang
kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Merlung dan
dapat ditingkatkan pada tahun berikutnya baik kelengkapan data dan dari
informasinya maupun pemanfaatannya. Sejalan dengan maksud dan tujuan
dari profil kesehatan puskesmas Rawat Inap Merlung Kec. Merlung yaitu selain
untuk menggambarkan kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas
Rawat Inap Merlung Kec. Merlung juga sebagai bahan untuk evaluasi dalam
pencapaian Kec. Merlung Sehat 2016 yang mencakup 6 komponen yaitu
peningkatan derajat kesehatan, penurunan angka kesakitan, perbaikan gizi
masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, perilaku sehat dan
lingkungan sehat.

B. Saran
1. Untuk mendukung semua program yang ada di Dinas Kesehatan perlu
adanya peningkatan sarana dan prasarana ( baik tenaga kesehatan maupun
peralatan penunjang pelaksanaan kegiatan ) untuk mencapai keberhasilan
yang maksimal.
2. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 39


3. Peningkatan promosi kesehatan menjadi prioritas pembangunan kesehatan;
4. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi
masyarakat miskin di daerah terpencil;
5. Pemenuhan ketersediaan dan pengendalian obat, perbekalan kesehatan dan
makanan;
6. Peningkatan manajemen kesehatan dan pembiayaan kesehatan;
7. Peningkatan SKD (sistem kewaspadaan dini), pencegahan, pengendalian
penyakit dan masalah kesehatan lainnya;
8. Pengaturan sistem informasi kesehatan yang komprehensif dan
pengembangan jejaring

Profil Puskesmas Rawat Inap Merlung 2021 Page 40

Anda mungkin juga menyukai