PENDAHULUAN
Pada saat ini hampir diseluruh pelosok tanah air telah didirikan Puskesmas.
Dimana untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya ,Puskesmas telah
diperkuat dengan adanya Puskesmas Pembantu dan Pos Bersalin Desa. Disamping
itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, Puskesmas telah
dilengkapi dengan fasilitas Rawat Inap.
1
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan,
data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis dengan
analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Penerbitan profil Puskesmas Nawangan tahun 2021 ini adalah agar diperoleh
gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Nawangan khususnya tahun 2021
dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar.
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil Puskesmas Nawangan ini adalah untuk
memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor
kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau
tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya.
2. Tujuan Khusus
Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Nawangan,
yang menyangkut data-data sebagai berikut: 1. data/informasi derajat kesehatan
masyarakat 2. data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan 3.
Data/informasi kesehatan lingkungan 4. data/informasi yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan.
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu
alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah
2
dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan langkah-langkah selanjutnya khususnya pembangunan di bidang
kesehatan.Juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
penyusunan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kab Pacitan.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini
dikemukakan gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil,
adapun isi profil masing-masing bab adalah sebagai berikut ini :
BAB II
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS NAWANGAN TAHUN 2021
3
Berdasarkan Rencana Strategi Puskesmas Nawangan memiliki gambaran
masa depan yang diinginkan sebagai satu organisasi yang di jabarkan melalui visi,
misi, Motto dan Janji Layanan sebagai berikut :
Salam, Sapa, Senyum, Sopan Santun, Sabar, Sembuh serta kiat 4 AS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu ( Cerdas, Tangkas, Tuntas,Iklas ).
4
sehingga tidak ditinggalkan oleh masyarakat perlu kiranya di lakukan
upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
terjangkau secara terus menerus dan berkesinambungan baik yang
bersifati promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Di dalam hidup komunitas bermasyarakat secara umum dan perorangan
secara individu di harapkan dapat mempraktekkan tindakan perilaku
hidup bersih dan sehat
F. Kebijakan
Kebijakan merupakan strategi yang didalamnya berisi garis besar atau dasar-
dasar pokok pedoman, tujuan, dan sasaran yang telah disepakati dengan pihak-
pihak terkait. Adapun kebijakan yang ditetapkan Puskesmas Nawangan
Kabupaten Pacitan antara lain :
H. Tujuan
5
e) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status
gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak balita.
f) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi
g) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan
perbekalan kesehatan
h) Menyelenggarakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Nawangan sebagian besar merupakan daerah pegunungan
dengan kemiringan lahan yang bervariasi, mulai dari kemiringan tebing jurang
6
dengan dataran 5 % landai 6 % terjal 52 % dan digolongkan dalam zone
argeokologi tanah subur dan rawan terjadinya tanah bergerak dan longsor dan
muncul sumber air mengalir, ketinggian dari permukaan laut 2500 meter. Curah
hujan pada musim penghujan cukup tinggi yaitu 200 mm- 600 mm pertahun.
Luas wilayah 62.50 km2 dengan dataran rendah 1,26 % dan dataran tingi 98,87
%.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Nawangan berada di Kecamatan
Nawangan Kabupaten Pacitan terletak di daerah pedesaan bergunung koordinat:
Longitude 111,188423, Latitude -7,991736
7
Sebelah Utara : Desa Pakisbaru
Sebelah Timur : Desa Ngunut,Desa Petung Sinarang Kec Bandar
Sebelah Selatan : Desa Temon ,Desa Karanggede Kec.Arjosari
Sebelah Barat : Desa Tokawi
Kecamatan Nawangan sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten
Pacitan yang mempunyai sistem pemerintahan yang sama dengan kecamatan
– kecamatan yang lain. Secara administratif terdiri dari 9 Desa, 5 Desa
merupakan wilayah kerja Puskesmas Nawangan dan 4 Desa lainya merupakan
wilayah kerja Puskesmas Pakisbaru. Wilayah terluas adalah desa Mujing
dengan luas wilayah 12,6 km2, dan yang paling sempit wilayah desa Jetis Lor
dengan luas wilayah 4,8 km2. Status wilayah Kecamatan Nawangan terdiri
dari daerah pegunungan dan terpencil
8
B. KEADAAN DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Nawangan Tahun 2021
sebesar 26.702 Jiwa yang terdiri dari laki – laki 12.915 jiwa dan perempuan
13.787 jiwa .
JUMLAH
NO. Desa LAKI-LAKI PEREMPUAN
PENDUDUK
1 2 3 4 5
1 Gondang 2116 2206 4322
2 Mujing 3321 3498 6819
3 Sempu 2709 2948 5657
4 Nawangan 2791 2952 5743
5 Jetis Lor 1978 2183 4161
JUMLAH 12.915 13.787 26.702
9
Sedangkan proyeksi sasaran penduduk program kesehatan Desa di
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 sesuai tabel
berikut :
BUFAS / ANAK
NO DESA BUMIL BAYI WUS
BULIN BALITA
Dokter Gigi 0 1 1
2 Pengelola 1 1 PNS 1
Kepegawaian
10
3 Perawat 12 2 PNS, 13 1
10 NON PNS
4 Bidan 9 7 PNS, 10 1
2 NON PNS
5 Administrasi 3 1 PNS, 3
2 NON PNS
7 Nutrisionis 2 1 PNS, 2
1 NON PNS
10 Asisten 1 1 PNS 2 1
Apoteker
11 Analis 2 1 PNS, 2
Laboratorium 1 NON PNS
JUMLAH 43 17 PNS 26 9
NON PNS
b. Sarana Kesehatan
a. Sarana Fisik Kesehatan
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat
diperlukan sarana kesehatan yang representatif baik milik pemerintah
maupun swasta.
11
Sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Nawangan tahun 2021 antara
lain :
JUMLAH 5 1 5/2 35
Selain sarana fisik juga didukung dengan sarana perumahan dinas bagi dokter dan
paramedis seperti pada tabel berikut :
N RUMAH RUMAH
PUSKESMAS KETERANGAN
O dr /drg PARAMEDIS
1 2 3 4 5
1 Nawangan 1 1 -
12
JUMLAH 1 1 -
SEPEDA
NO PUSKESMAS PUSLING RODA 4
MOTOR
1 Nawangan 1 6
JUMLAH 1 6
SARANA KESEHATAN
NO ALAMAT PENANGGUNG JAWAB
SWASTA
Dsn Krajan Ds
2. Apotik Nawangan Nawangan Diana Kusumawati
13
Tahun 2021
N KETERANGA
JENIS SARANA JUMLAH
O N
1 2 3 4
A TENAGA KESEHATAN
1 Ijin praktek dokter umum 1
6 Batra terdaftar 4
B SARANA SWASTA
1 Ijin apotek 1
2 Ijin optik -
3 Ijin laboratorium -
6 Ijin PIRT
BAB IV
A. DERAJAT KESEHATAN
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas,
Morbiditas dan status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas
dilihat dari indikator angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, angka
14
kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan
angka kesakitan Demam Berdarah dengue (DBD) per 1000 penduduk. Sedangkan
status Gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis
Merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting
untuk mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka
kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Angka
Kematian Bayi per 100000 kelahiran hidup di wilayah Puskesmas Nawangan
sangat bervariasi.Pada tahun 2019 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 299
kelahiran hidup, tahun 2021 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 299 kelahiran
hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai
sampai tahun 2021 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu.
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan,
melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah Puskesmas
Nawangan tahun 2019 terdapat 1 kematian ibu dan 2020 tidak terdapat kasus
kematian ibu, tetapi pada tahun 2021 terdapat 1 kasus kematian ibu.
Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah Incidence
Rate (IR) dan Prevalence Rate (PR).
15
Gambaran Pola penyakit terbesar di Puskesmas Nawangan Tahun 2021
menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10
besar penyakit di Puskesmas Nawangan tahun 2021
2.1.1Malaria
Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2019 terdapat 1 kasus, tahun
sedangkan tahun 2021 ditemukan 2 kasus. Angka kesembuhan ini mencapai
62,5 %.
16
2.1.5 Angka Kesakitan Diare
Kasus Penyakit Diare pada tahun 2020 sebesar 57 kasus baru sedang di tahun
2021 terdapat 42 kasus baru.
Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau yang lebih dikenal dengan ISPA lebih
banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan, khususnya Bayi dan Anak
penyebab 36,4% kematian bayi tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun
1995, serta penyebab 18,2 % kematian pada balita tahun 1992 dan 38,8% tahun
1995.
lainnya seperti; Gizi kurang, Status Imunisasi yang tidak lengkap, Menbedung
17
Penyakit ini adalah merupakan suatu infeksi menular yang terutama
mengenai dan merusak sel-sel motorik dikurno anterior medulla spinalis
dan inti motorik batang otak sehingga menimbulkan kelumpuhandan atrofi
otot.
Pada tanggal 21 April 2005 Indonesia mengalami importasi virus dari Afrika
Barat.
Menteri Kesehatan melakukan upaya penanggulangan KLB
Poliomyelitis di Indonesia dengan :
1. Memutuskan mata rantai penularan polio (1) dengan
a. Outbreak Response Immunizattion (ORI) :
b. Mopping Up
2. Memutuskan mata Rantai Penularan (2) yaitu dengan BIAS ( Bulan
Imunisasi Anak Sekolah }
2). Campak
Campak Ialah infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus. Terutama
mengenai anak umur 6 bulan – 5 tahun.
3). Diftheri
Ialah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh
kumanCorynebacterium Diftheriae. Sangat mudah menular terutama
mengenai anak-anak umur 2 bulan – 5 tahun.
4). Pertusis
Adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh Bordetella
Pertusis.Nama lain penyakit ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk
rejan, batuk seratus hari.
5). Tetanus
Adalah penyakit toksemia akut yang disebabkan oleh Clostridium Tetaniyang
mengeluarkan eksotoksin. Seperti halnya penyakit Rabies, Penyakit tetanus
juga memiliki kasus yang jarang namun mempunyai CFR yang tinggi.
6). TBC
18
Tuberkulosis anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di
Negara yang sedang berkembang. Morbiditas tuberculosis anak merupakan
parameter daripada berhasil atau tidaknya pemberantasantuberculosis di
suatu daerah atau suatu Negara.
7). Hepatitis-B
Ialah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan
adanya nekrosis pada hati.
Berdasarkan laporan P2M dan Surveilans Puskesmas Nawangan akhir
Desember 2021 belum pernah dilaporkan adanya ketujuh macam penyakit
tersebut di atas.
3. STATUS GIZI
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui
program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Kapsul vit. A,
Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan
Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM).
Pada tahun 2021 jumlahnya ada 1200 balita , terdapat gizi buruk 1 balita .
Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup
besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita. Pada
tahun 2021 Fe3 (96.65%), dan Fe1 97,21%).
B. KESEHATAN LINGKUNGAN
Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan
menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan
19
yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di
masyarakat.
20
Berikut adalah grafik distribusi akses jamban keluarga di wilayah kerja
Puskesmas Nawangan tahun 2021.
PENDUDUK
JML JML PEMAKAI JAMBAN KELUARGA
N JAMBAN MEMENUHI
DESA PENDU RUM
O KELUARGA DIPERIKSA SYARAT
DUK AH JML %
JML % JML % JML %
Gondang 4.322 2910
1 685 100.00 702 100.00 669 100.00 669 100.00
Mujing 6.819 2291
2 598 100.00 575 100.00 323 100.00 323 100.00
Sempu 5.657 5498
3 1641 100.00 1606 100.00 1582 100.00 1582 100.00
Nawangan 5.743 1875
4 438 100.00 432 100.00 407 100.00 407 100.00
Jetis Lor 4.161 1945
5 439 100.00 436 100.00 428 100.00 428 100.00
Limbah cair adalah air bekas pakai yang dihasilkan akibat aktivitas manusia
baik yang berasal dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, dan industri
Untuk mencegah penyakit serta pencemaran akibat air limbah, maka perlu
sumber air limbah sebelum di lakukan pengolahan lebih lanjut. Air limbah
21
Sempu 5.657 5498
3 100.00 1582 28.8 1107
Nawangan 5.743 1875
4 100.00 407 21.7 285
Jetis Lor 4..161 1945
5 100.00 428 22 299
26.702 23068 5433 3800
JUMLAH
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Pada
tahun 2021 terdapat rumah sehat 363 dari 5434 rumah yang disurvei 5434.
C. PERILAKU MASYARAKAT
5.1.Posyandu
22
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya
rumah tangga yang telah melaksanakan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 5952 diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui
bahwa rumah tangga sehat adalah sebesar 3262 (54,81%). Kemudian yang
menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan merokok.
E. PELAYANAN KESEHATAN
7.1.Pelayanan Antenatal
23
NO DESA JUMLAH K1 K4
BUMIL JUMLA % JUMLA %
H H
1 2 3 4 5 6 7
1 GONDANG 54 54 100 47 87
2 MUJING 85 85 100 78 91,7
3 SEMPU 72 72 100 65 90,3
4 NAWANGA 71 71 100 65 91,5
N
5 JETIS LOR 53 53 100 46 86,8
JUMLAH 335 335 100 299 89,25
7.4.Imunisasi
24
Indikator sumberdaya kesehatan terdiri atas rasio dokter, dokter spesialis,
dokter keluarga, dokter gigi, apoteker, perawat ahli, ahli sanitasi, dan ahli
kesehatan masyarakat per 100000 penduduk. Kecukupan tenaga kesehatan
merupakan hal yang perlu menjadi perhatian.
Rati Target
No. Indikator Pembilang Penyebut
o 2021
Ratio dokter per 100000 2 22976 8.70
1 3
penduduk
Ratio dokter gigi per 1 22976 4.35
2 2
100000 penduduk
Rasio bidan per 100000 10 22976 43.52
3 12
penduduk
Rasio perawat per 100000 12 22976 52.23
4 13
penduduk
Rasio ahli gizi per 100000 1 22976 4.35
5 1
penduduk
Rasio ahli sanitasi per 1 22976 4.35
6 1
100000 penduduk
25
dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk
dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
2. Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan
pelayanan pengobatan efek samping KB.
3. Mengadakan pembinaan keluarga berencana untuk para dukun
bersalin. Dukun diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas
kesehatan dan bersedia menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang
mencari pertolongan pelayanan dukun. (Kegiatan KB di puskesmas
diintegrasikan ke dalam program KIA).
Tahun 2020 terdapat peserta KB baru 247 (39,9%) , peserta KB aktif 3173
(76,7%). Tahun 2021 terdapat peserta KB baru 243 (50,3%) , peserta KB aktif 4376
(80,77%).
26
WA 39
NG KB :
AN GIZI 13
IMU :
N 117
:
68
JML 237 79 16 21 12 5 2 96 19 487
sekolah.
9. Rujukan medik
Data UKS Puskesmas Nawangan pada tahun 2021 dapat di lihat pada grafik
berikut:
27
Sekolah Seko ola u M Stan O Pari S Jm u a ola Kelas Seluru
lah h a i dar p pur e l dita n hPa I hnya
UK n n ti na k tar a nd
S g m ol UK S uan
U al a S e
K h h
S at
SD 20 - - 20 - - 21 33 - - - 276 1609
MI 2 - 1 - 2 - - 2 0 - - - 3 51
SLTP 1 - 1 - 1 - - 1 5 - - - 206 611
MTS 3 - 3 - 3 - - 3 70 - - - 124 405
SLTA 1 - 1 - 1 - - 1 40 - - - 155 433
MA 2 - - - 2 - - 2 60 - - - 13 35
SDLB/ - - - - 4 - - -
SLB - - - - - - - - - - - - - -
Ponpes 1 - 143
Jumlah 30 30 - - 32 50 - - - 781 3341
9
28
c) Pelayanan medik gigi dasar, meliputi ;
1. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang
lebih mampu
3. Memberikan penyuluhan secara individu dan kelompok
4. Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
5. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d) Pencatatan dan Pelaporan
Berikut adalah data Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi di Puskesmas Nawangan
29
No Indikator SPM TAR PENCAPAIAN TOTAL %
GET Tribulan Tribulan
III IV
1 2 3 4 3 4 5
1 Setiap ibu hamil 303 239 100 339 112%
mendapatkan
pelayanan antenatal
sesuai standar
2 Setiap ibu bersalin 290 242 65 307 106%
mendapatkan
pelayanan persalinan
sesuai standar
3 Setiap bayi baru lahir 268 239 64 303 113%
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
4 Setiap balita 1498 100 203 830 55%
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
5 Setiap anak pada usia 2895 0 261 1314 45%
pendidikan dasar
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar
6 Setiap warga negara 17072 553 743 2716 16%
indonesia usia 15 sd 59
tahun mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
7 Setiap warga negara 3435 821 91 2982 87%
indonesia usia 60 tahun
keatas mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
8 Setiap penderita 5023 75 85 341 7%
hipertensi
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
9 Setiap penderita 408 29 47 111 27%
diabetes melitus
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
10 Setiap orang dengan 60 45 15 60 100%
gangguan jiwa (ODGJ)
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
11 Setiap orang dengan TB 51 31 11 42 82%
mendapatkan
pelayanan TB sesuai
30
standar
12 Setiap orang beresiko 304 76 65 307 101%
terinfeksi HIV ( ibu
hamil, pasien TB,
pasien IMS,
waria/transgender,
pengguna napza, dan
warga binaan Lembaga
Pemasyarakatan)
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
31
2. Pengukuran pencapaian hasil kegiatan untuk beberapa program seperti KIA,
GIZI, Imunisasi, telah dapat dievaluasi karena adanya target yang telah
pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar lebih mudah dalam meningkatkan
stratifikasi.
4. Karena pada Tahun 2021 masih dalam situasi masa pandemi Covid -19 dan
harus Prokes Covid-19 Isoman di rumah masing masing WFH dan mematuhi
B. SARAN
32