Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PROFIL PUSKESMAS NAWANGAN


TAHUN 2021

Keberadaan Puskesmas saat ini merupakan ujung tombak peningkatan


derajat kesehatan masyarakat, yang mempunyai 3 fungsi utama yaitu: Sebagai pusat
pelayanan kesehatan masyarakat, Sebagai pusat pembangunan kesehatan
masyarakat, dan Sebagai pusat peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.

Sebagai penyelenggara pelayanan dasar di garis depan, Puskesmas


Nawangan bertanggung jawab terhadap pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Untuk itu Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat
perlu meningkatkan kinerja baik di bidang SDM maupun sumber daya lainnya
sehingga dapat membawa Puskesmas ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi
yang diembannya.

Pada saat ini hampir diseluruh pelosok tanah air telah didirikan Puskesmas.
Dimana untuk lebih menjangkau seluruh wilayah kerjanya ,Puskesmas telah
diperkuat dengan adanya Puskesmas Pembantu dan Pos Bersalin Desa. Disamping
itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, Puskesmas telah
dilengkapi dengan fasilitas Rawat Inap.

Puskesmas harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,


mencegah dan mengobati penyakit,serta memulihkan kesehatan baik kesehatan
perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan teknologi
kesehatan yang sesuai.

Mengingat pentingnya peran Puskesmas,maka Puskesmas di tuntut untuk


bekerja secara optimal sesuai dengan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Dalam
melaksanakan perannya Puskesmas harus bekerja dengan optimal dan penuh
tanggung jawab. Salah satu bentuk pertanggungjawaban dari Puskesmas terhadap
telah dilaksanakannya penyelengaran pelayanan kesehatan adalah berupa penyajian
data dalam berbagai macam dan bentuk.

Profil Puskesmas Nawangan adalah gambaran situasi kesehatan di


Puskesmas Nawangan yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

1
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan,
data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis dengan
analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Penerbitan profil Puskesmas Nawangan tahun 2021 ini adalah agar diperoleh
gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Nawangan khususnya tahun 2021
dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar.

Profil Puskesmas Nawangan tahun 2021 diharapkan dapat memberikan data


yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini
dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
perencanaan, pencapaian Program kegiatan di Puskesmas Nawangan tahun 2021
guna mendukung terwujudnya percepatan New Normal Pandemi Covid 2019 di
tahun 2021.

B. TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL

1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil Puskesmas Nawangan ini adalah untuk
memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor
kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau
tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya.

2. Tujuan Khusus
Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Nawangan,
yang menyangkut data-data sebagai berikut: 1. data/informasi derajat kesehatan
masyarakat 2. data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan 3.
Data/informasi kesehatan lingkungan 4. data/informasi yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan.

C. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu
alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

2
dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan langkah-langkah selanjutnya khususnya pembangunan di bidang
kesehatan.Juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
penyusunan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kab Pacitan.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini
dikemukakan gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil,
adapun isi profil masing-masing bab adalah sebagai berikut ini :

Bab I Pendahuluan, diuraikan tentang maksud, tujuan dan manfaat


disusunnya Profil Kesehatan serta sistematika penyajian

Bab II Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Nawangan,Bab ini


menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi
Puskesamas Nawangan. Selain itu juga diuraikan Program-
program Kegiatan Puskesmas Nawangan yang dilaksanakan
dalam tahun 2021
Bab III Gambaran Umum, diuraikan gambaran secara umum wilayah
Puskesmas Nawangan yang meliputi keadaan geografi, keadaan
penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi
Bab IV Pencapaian Program Kesehatan di Puskesmas Nawangan, Bab
ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh
Puskesmas Nawangan yang meliputi derajat kesehatan, perilaku
masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan
uraian hasil pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan,
pelayanan kesehatan dalam situasi umum maupun bencana.

Bab V Kesimpulan, Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu


disimak dari profil Puskesmas Nawangan di tahun 2021.

BAB II
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS NAWANGAN TAHUN 2021

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

3
Berdasarkan Rencana Strategi Puskesmas Nawangan memiliki gambaran
masa depan yang diinginkan sebagai satu organisasi yang di jabarkan melalui visi,
misi, Motto dan Janji Layanan sebagai berikut :

A. Visi Puskesmas Nawangan.


Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan di Wilayah Kerja
Puskesmas Nawangan

B. Misi Puskesmas Nawangan

1. Meluaskan jangkauan pelayanan kepada masyarakat


2. Meningkatkan kwalitas mutu pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan
sehat { PHBS }

C. Motto Puskesmas Nawangan


“BERUSAHA MELAYANI LEBIH BAIK” serta mengutamakan perilaku
melayani masyarakat dengan penuh rasa tanggung jawab

Salam, Sapa, Senyum, Sopan Santun, Sabar, Sembuh serta kiat 4 AS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu ( Cerdas, Tangkas, Tuntas,Iklas ).

D. Janji Layanan Puskesmas Nawangan

‘’Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat’’

E. Tujuan di buatnya visi, Misi, Motto,dan Janji layanan tersebut


adalah untuk.

1. Memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan, senyampang


dengan itu juga meringankan beban pembiayaan kesehatan kepada
masyarakat. Hasil akhir yang diharapkan adalah tingkat pemanfaatan
sarana kesehatan pemerintah secara optimal minimal sesuai SPM yaitu 80
%.
2. Meningkatkan mutu sumberdaya kesehatan yang mendukung upaya
peningkatan kesehatan masyarakat.Tanggung jawab sektor kesehatan
adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan
cakupan dan pemerataan jangkauan pelayanan di masyarakat sehingga
sangat diperlukan adanya peningkatan mutu sumberdaya kesehatan
yang mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
terjangkau agar citra pelayanan kesehatan dapat diterima dengan baik

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

4
sehingga tidak ditinggalkan oleh masyarakat perlu kiranya di lakukan
upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
terjangkau secara terus menerus dan berkesinambungan baik yang
bersifati promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Di dalam hidup komunitas bermasyarakat secara umum dan perorangan
secara individu di harapkan dapat mempraktekkan tindakan perilaku
hidup bersih dan sehat
F. Kebijakan

Kebijakan merupakan strategi yang didalamnya berisi garis besar atau dasar-
dasar pokok pedoman, tujuan, dan sasaran yang telah disepakati dengan pihak-
pihak terkait. Adapun kebijakan yang ditetapkan Puskesmas Nawangan
Kabupaten Pacitan antara lain :

a. Peningkatan peranserta masyarakat dalam bidang kesehatan dan


penyelenggaraan promosi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
b. Peningkatan mutu sumberdaya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak
pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan penunjang.
G. Sasaran

Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Nawangan dan siapapun yang ingin


memanfaatkan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Nawangan termasuk masyarakat
dari luar wilayah kerja Pukesmas Nawangan.

H. Tujuan

Tujuan Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan adalah :

a) Memberdayakan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku sehat


dan mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
b) Mewujudkan lingkungan yang sehat yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
c) Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan.
d) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
menular dan penyakit tidak menular.

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

5
e) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status
gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi, dan anak balita.
f) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi
g) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan
perbekalan kesehatan
h) Menyelenggarakan pembiayaan dan jaminan kesehatan

I. Program / Kegiatan Puskesmas Nawangan Tahun 2021


1. Peningkatan dan pengelolaan administrasi Pustu Polindes dan Puskesmas
Induk
2. Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan
wabah
3. Perbaikan Gizi masyarakat
4. Peningkatan kesehatan masyarakat
5. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
6. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
7. Membuat pelaporan kepada Dinas Kesehatan.
8. Pelayanan Kesehatan Dasar di Pustu dan Polindes.
9. Peningkatan SDM Kesehatan
10. Jaminan pelayanan kesehatan dasar
11. Pembinaan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
12. Pembinaan kesehatan anak, remaja, dan usila
13. Pengembangan media promosi dan intervensi PHBS
14. PSN antisipasi Siklus DBD dan Malaria
15. Melaksanakan Program STBM
16. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat.
17. Pembentukan kader PenTas (Pemantau Jentik Anak Sekolah)
18. Kegiatan Temu Penderita Diabetes Mellitus

BAB III
GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI
Puskesmas Nawangan sebagian besar merupakan daerah pegunungan
dengan kemiringan lahan yang bervariasi, mulai dari kemiringan tebing jurang

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

6
dengan dataran 5 % landai 6 % terjal 52 % dan digolongkan dalam zone
argeokologi tanah subur dan rawan terjadinya tanah bergerak dan longsor dan
muncul sumber air mengalir, ketinggian dari permukaan laut 2500 meter. Curah
hujan pada musim penghujan cukup tinggi yaitu 200 mm- 600 mm pertahun.
Luas wilayah 62.50 km2 dengan dataran rendah 1,26 % dan dataran tingi 98,87
%.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Nawangan berada di Kecamatan
Nawangan Kabupaten Pacitan terletak di daerah pedesaan bergunung koordinat:
Longitude 111,188423, Latitude -7,991736

Peta Wilayah kerja Puskesmas Nawangan  berada di Desa Nawangan


Kecamatan Nawangan,  terdiri dari 5 Desa  dengan batasan sebagai berikut :

Gambar.1. Peta wilayah Kerja Puskesmas Nawangan

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

7
 Sebelah Utara : Desa Pakisbaru
 Sebelah Timur : Desa Ngunut,Desa Petung Sinarang Kec Bandar
 Sebelah Selatan : Desa Temon ,Desa Karanggede Kec.Arjosari
 Sebelah Barat : Desa Tokawi
Kecamatan Nawangan sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten
Pacitan yang mempunyai sistem pemerintahan yang sama dengan kecamatan
– kecamatan yang lain. Secara administratif terdiri dari 9 Desa, 5 Desa
merupakan wilayah kerja Puskesmas Nawangan dan 4 Desa lainya merupakan
wilayah kerja Puskesmas Pakisbaru. Wilayah terluas adalah desa Mujing
dengan luas wilayah 12,6 km2, dan yang paling sempit wilayah desa Jetis Lor
dengan luas wilayah 4,8 km2. Status wilayah Kecamatan Nawangan terdiri
dari daerah pegunungan dan terpencil

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

8
B. KEADAAN DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Nawangan Tahun 2021
sebesar 26.702 Jiwa yang terdiri dari laki – laki 12.915 jiwa dan perempuan
13.787 jiwa .

Tabel 1. Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Nawangan


Kabupaten Pacitan Tahun 2021

JUMLAH
NO. Desa LAKI-LAKI PEREMPUAN
PENDUDUK
1 2 3 4 5
1 Gondang 2116 2206 4322
2 Mujing 3321 3498 6819
3 Sempu 2709 2948 5657
4 Nawangan 2791 2952 5743
5 Jetis Lor 1978 2183 4161
JUMLAH 12.915 13.787 26.702

Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Nawangan pada


tahun 2021 seperti pada tabel II.2 seluruhnya menjadi sasaran program BPJS
BK 2021.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Miskin dan Peserta BPJS Wilayah Kerja


Puskesmas
Nawangan Tahun 2021
JUMLAH JML KS MISKIN JML PESERTA
NO PUSKESMAS
PENDUDUK JKN
1 2 3 4 4
1 Gondang 4322 1408 3491
2 Mujing 6819 2407 4323
3 Sempu 5657 2668 4516
4 Nawangan 5743 1852 3484
5 Jeti Lor 4161 1012 2427
JUMLAH 26.702 9347 18 575

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

9
Sedangkan proyeksi sasaran penduduk program kesehatan Desa di
Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 sesuai tabel
berikut :

Tabel 3. Jumlah sasaran penduduk per Desa Puskesmas Nawangan


Kabupaten Pacitan Tahun 2021

BUFAS / ANAK
NO DESA BUMIL BAYI WUS
BULIN BALITA

1 Gondang 54 49 49 296 666


2 Mujing 85 78 78 442 1042
3 Sempu 72 65 65 349 851
4 Nawangan 71 66 65 368 875
5 Jetis Lor 53 48 46 267 622
JUMLAH 335 303 302 1.722 4.056

C. SUMBER DAYA KESEHATAN


a. Ketenagaan
Tenaga di Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut.

Tabel 4. Tenaga Kesehatan berdasar jenis profesi Puskesmas Nawangan


Tahun 2021

No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan


Kebutuhan Analisis Beban
Kerja

1 Dokter Umum 1 1 PNS 2 1

Dokter Gigi 0 1 1

2 Pengelola 1 1 PNS 1
Kepegawaian

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

10
3 Perawat 12 2 PNS, 13 1
10 NON PNS

4 Bidan 9 7 PNS, 10 1
2 NON PNS

5 Administrasi 3 1 PNS, 3
2 NON PNS

6 Perawat Gigi 1 1 PNS 2 1


Mulut

7 Nutrisionis 2 1 PNS, 2
1 NON PNS

8 Promkes 1 1 NON PNS 1 1 PNS

9 Kesling 1 1 NON PNS 1 1 PNS

10 Asisten 1 1 PNS 2 1
Apoteker

11 Analis 2 1 PNS, 2
Laboratorium 1 NON PNS

12 Perekam Medis 1 1 PNS 2 1

13 Pengemudi 1 1 NON PNS 1

14 Cleaning Servis 3 3 NON PNS 3

15 Pramu Saji/ Juru 2 2 NON PNS 2


Masak

JUMLAH 43 17 PNS 26 9
NON PNS

Berdasarkan data tersebut jumlah maupun distribusi tenaga kesehatan


PNS yang ada di Puskesmas Nawangan masih Kurang

b. Sarana Kesehatan
a. Sarana Fisik Kesehatan
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat
diperlukan sarana kesehatan yang representatif baik milik pemerintah
maupun swasta.

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

11
Sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Nawangan tahun 2021 antara
lain :

Tabel 5. Sarana Kesehatan Pemerintah dan Swasta Wilayah Puskesmas


Nawangan Kabupaten Pacitan Tahun 2021
No JENIS TENAGA JUMLAH
1 Rumah Sakit
2 Puskesmas 1
3 Puskesmas Pembantu (Pustu) 1
4 Pondok Bersalin Desa (Polindes) 5
5 Posyandu 35
6 Balai Pengobatan (BP)
7 Rumah Bersalin (RB)
8 Apotek 2
9 Optik
10 Dokter Spesialis Swasta
11 Prakter Dokter Swasta 1
12 Praktek Dokter Gigi Swasta
13 Praktek Bidan Swasta 5
14 Praktek Perawat Swasta 1
15 Pos pengambilan specimen swasta
16 Batra terdaftar

Sedangkan sarana kesehatan Puskesmas, Pustu, Polindes dan Posyandu adalah


sebagai berikut :

Tabel 6. Sarana Kesehatan Di Puskesmas Nawangan Kabupaten Pacitan


Tahun 2021
POLINDES/
POSYAND
NO PUSKESMAS DESA PUSTU PONKESDE
U
S
1 2 3 4 5 6
1 Nawangan 5 1 5/2 35

JUMLAH 5 1 5/2 35

Selain sarana fisik juga didukung dengan sarana perumahan dinas bagi dokter dan
paramedis seperti pada tabel berikut :

Tabel 7. Sarana Rumah Dinas Dokter dan Paramedis Di Puskesmas


Nawangan Kabupaten Pacitan Tahun 2021

N RUMAH RUMAH
PUSKESMAS KETERANGAN
O dr /drg PARAMEDIS

1 2 3 4 5
1 Nawangan 1 1 -

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

12
JUMLAH 1 1 -

b. Sarana Transportasi Kesehatan

Selain sarana fisik bangunan untuk memberikan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat juga didukung sarana transportasi berupa kendaraan
Puskesmas keliling ( Pusling ) maupun kendaraan sepeda motor.

Tabel 8.Sarana Transportasi Kesehatan Pemerintah Puskesmas


Nawangan Pacitan Tahun 2021

SEPEDA
NO PUSKESMAS PUSLING RODA 4
MOTOR

1 Nawangan 1 6
JUMLAH 1 6

Sedangkan sarana kesehatan swasta di Nawangan Kabupaten Pacitan adalah


sebagai berikut :

Tabel 9. Sarana Kesehatan Swasta Berijin Di Puskesmas Nawangan


Kabupaten Pacitan Tahun 2021

SARANA KESEHATAN
NO ALAMAT PENANGGUNG JAWAB
SWASTA

1 Toko Obat Dsn Krajan Ds Mujing Sugeng

Dsn Krajan Ds
2. Apotik Nawangan Nawangan Diana Kusumawati

c. Perijinan Bidang Kesehatan


Sampai dengan tahun 2021 kegiatan perijinan di bidang kesehatan adalah
sebagai berikut :

Tabel 10. Perijinan Bidang Kesehatan Puskesmas Nawangan s/d

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

13
Tahun 2021

N KETERANGA
JENIS SARANA JUMLAH
O N

1 2 3 4
A TENAGA KESEHATAN
1 Ijin praktek dokter umum 1

2 Ijin praktek dokter gigi

3 Ijin praktek dokter spesialis -

4 Ijin praktek bidan 7

5 Ijin Praktek perawat 2

6 Batra terdaftar 4

B SARANA SWASTA

1 Ijin apotek 1

2 Ijin optik -

3 Ijin laboratorium -

4 Ijin balai pengobatan -

5 Ijin rumah bersalin -

6 Ijin PIRT

7 Ijin rumah makan / restoran 2


Ijin hotel / massage / pusat
8 -
kebugaran
9 Ijin toko obat 1

Sumber data : Bidang Pelayanan Kesehatan Puskesmas Nawangan Tahun 2021

BAB IV

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN


DI PUSKESMAS NAWANGAN TAHUN 2021

A. DERAJAT KESEHATAN
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas,
Morbiditas dan status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas
dilihat dari indikator angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, angka

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

14
kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan
angka kesakitan Demam Berdarah dengue (DBD) per 1000 penduduk. Sedangkan
status Gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis
Merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

1. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi


gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan
sebagai indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Pada tahun 2021 terdapat 1 kasus kematian bayi

1.1 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting
untuk mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka
kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Angka
Kematian Bayi per 100000 kelahiran hidup di wilayah Puskesmas Nawangan
sangat bervariasi.Pada tahun 2019 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 299
kelahiran hidup, tahun 2021 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 299 kelahiran
hidup.

1.3. Angka Kematian IBu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai
sampai tahun 2021 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu.

Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan,
melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah Puskesmas
Nawangan tahun 2019 terdapat 1 kematian ibu dan 2020 tidak terdapat kasus
kematian ibu, tetapi pada tahun 2021 terdapat 1 kasus kematian ibu.

2. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah Incidence
Rate (IR) dan Prevalence Rate (PR).

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

15
Gambaran Pola penyakit terbesar di Puskesmas Nawangan Tahun 2021
menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10
besar penyakit di Puskesmas Nawangan tahun 2021

Tabel 11. Sepuluh Besar Penyakit Di Puskesmas Nawangan Tahun 2021

No PENYAKIT JUMLAH PROSENTASE


KASUS %
1 ISPA 2.043 20.03
2 Penyakit Otot dan Jaringan 1.890 14.41
3 GASTRITIS 1.558 14.04
4 Penyakit Kulit Alergi 1.341 9.73
5 ASMA 1.200 7.86
6 HIPERTENSI 970 7.67
7 GINGIVITIS DAN PENY PERIODENTATAL 958 7.3
8 KECELAKAAN 766 7.11
9 OBS FIBRIS 638 6.18
10 DIABETES MELITUS 511 5.6
JUMLAH 100

2.1.1Malaria

Pada tahun 2021 tidak ditemukan kasus malaria di wilayah Puskesmas


Nawangan. Kasus malaria di Puskesmas Nawangan merupakan malaria import
karena Nawangan bukan termasuk daerah endemis malaria. Upaya yang
dilakukan untuk penjaringan melalui pasive case detection untuk pasien rawat
jalan.

2.1.2 Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Nawangan pada tahun


2020 ditemukan 1 kasus , tahun 2021 sebesar 9 kasus dari 26.702 jiwa . Upaya
yang tetap perlu dilakukan yaitu menggerakkan kegiatan PSN dan penyuluhan.

2.1.3 Demam Chikungunya

Penyakit Demam Chikungunya di wilayah Puskesmas Nawangan. 2 tahun


terakhir ini yaitu tahun 2020 dan 2021 tidak ditemukan kasus chikungunya.

2.1.4 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif

Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2019 terdapat 1 kasus, tahun
sedangkan tahun 2021 ditemukan 2 kasus. Angka kesembuhan ini mencapai
62,5 %.

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

16
2.1.5 Angka Kesakitan Diare

Kasus Penyakit Diare pada tahun 2020 sebesar 57 kasus baru sedang di tahun
2021 terdapat 42 kasus baru.

2.1.6 Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Hasil survailans terhadap kasus AFP , tidak ditemukan adanya kasus.

2.1.7 Kasus ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut )

Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau yang lebih dikenal dengan ISPA  lebih

banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan, khususnya Bayi dan Anak

Balita. Dalam program ISPA Penyakit ini digolongkan menjadi tiga, Bukan

Pneumonia, Pneumonia dan Pneumonia berat.

Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  jadi penyebab kematian

dari 2 Juta  Anak Balita pada tahun 2000. Di Indonesia , ISPA merupakan

penyebab 36,4% kematian bayi tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun

1995, serta penyebab 18,2 % kematian pada balita tahun 1992 dan 38,8% tahun

1995.

Berdasarkan data dari program ISPA Puskesmas Nawangan tahun 2021,

Cakupan penderita ISPA bukan pneumoni 900 kasus,pneumoni sebanyak 19 kasus

dan pneumoni berat tidak ditemukan kasus.

Penyakit ini ditimbulkan terutama perumahan yang tidak layak, polusi

udara sehingga memungkinkan penularan penyakit ini. Dan faktor resiko

lainnya seperti; Gizi kurang, Status Imunisasi yang tidak lengkap, Menbedung

Anak, Pemberian ASI tidak/kurang Memadai, Riwayat penyakit cronis, dan

Orang tua perokok.

2.1.8 Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Ada tujuh penyakit infeksi pada anak-anak yang dapat menyebabkan


kematian atau cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi
kebal. Ketujuh penyakit tersebut adalah Poliomyelitis (kelumpuhan), Measles (
Campak ), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan ; batuk seratus hari), Tetanus,
Tuberculosis (TBC), Hepatitis –B.
a).  Poliomyelitis

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

17
Penyakit ini adalah merupakan suatu infeksi menular yang terutama
mengenai dan merusak sel-sel motorik dikurno anterior medulla spinalis
dan inti motorik batang otak sehingga menimbulkan kelumpuhandan atrofi
otot.
Pada tanggal 21 April 2005 Indonesia mengalami importasi virus dari Afrika
Barat.
Menteri Kesehatan melakukan upaya penanggulangan KLB
Poliomyelitis di Indonesia dengan :
1. Memutuskan mata rantai penularan polio (1) dengan
a. Outbreak Response Immunizattion  (ORI) :
b. Mopping Up
2. Memutuskan mata Rantai Penularan (2) yaitu dengan BIAS ( Bulan
Imunisasi Anak Sekolah }

2). Campak
Campak Ialah infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus. Terutama
mengenai anak umur 6 bulan – 5 tahun.
3). Diftheri
Ialah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh
kumanCorynebacterium Diftheriae. Sangat mudah menular terutama
mengenai anak-anak umur 2 bulan – 5 tahun.

4). Pertusis
Adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh Bordetella
Pertusis.Nama lain penyakit ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk
rejan, batuk seratus hari.
5). Tetanus
Adalah penyakit toksemia akut yang disebabkan oleh Clostridium Tetaniyang
mengeluarkan eksotoksin. Seperti halnya penyakit Rabies, Penyakit tetanus
juga memiliki kasus yang jarang namun mempunyai CFR yang tinggi.
6). TBC

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

18
Tuberkulosis anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di
Negara yang sedang berkembang. Morbiditas tuberculosis anak merupakan
parameter daripada berhasil atau tidaknya pemberantasantuberculosis di
suatu daerah atau suatu Negara.
7). Hepatitis-B
Ialah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan
adanya nekrosis pada hati.
Berdasarkan laporan P2M dan Surveilans Puskesmas Nawangan akhir
Desember 2021 belum pernah dilaporkan adanya ketujuh macam penyakit
tersebut di atas. 

3. STATUS GIZI
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui
program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Kapsul vit. A,
Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan
Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM).

3.1 Balita Gizi Buruk

Pada tahun 2021 jumlahnya ada 1200 balita , terdapat gizi buruk 1 balita .

3.2 Cakupan Ditribusi Vitamin A

Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian kapsul


vitamin A dosis tinggi pada anak balita merupakan program yang masih terus
dilaksanakan, melalui posyandu dan puskesmas. Cakupan pemberian vitamin
A pada balita tahun 2021 (100%).

3.3 Presentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (Fe)

Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup
besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita. Pada
tahun 2021 Fe3 (96.65%), dan Fe1 97,21%).

B. KESEHATAN LINGKUNGAN
Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan
menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

19
yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di
masyarakat.

4.1 Sarana Air Bersih

Air merupakan unsur yang sangat esensial bagi pemeliharaan berbagai


bentuk kehidupan semua mahluk termasuk manusia. Hampir semua
organisme hidup hanya dapat bertahan hidup dalam perioda yang pendek
tanpa air. Pemenuhan kebutuhan akan air haruslah memenuhi dua syarat
yaitu kuantitas dan kualitas. Berikut adalah data cakupan Penduduk
Pemakai Air Bersih di Puskesmas Nawangan :

Tabel 12. Cakupan Penduduk Pemakai Air Bersih


Puskesmas Nawangan tahun 2021

PENDUDUK PEMAKAI AIR


JUMLAH
NO DESA BERSIH
PENDUDUK
JUMLAH %
GONDANG 4.322 4.362
1 91
MUJING 6.819 6.569
2 92
SEMPU 5.657 5.249
3 93
NAWANGAN 5.743 5.594
4 94
JETIS LOR 4.161 4.091
5 94,98
JUMLAH 26.702 25.865 92,92

4.2 Jamban Keluarga

Jamban penting dalam kehidupan kita, seperti pentingnya makan dan


minum, karena kita setiap hari makan dan minum, maka kitapun harus
mengeluarkannya setiap hari. Untuk mengeluarkannya harus mempunyai
tempat khusus, tempat itulah yang disebut jamban.

Membuang tinja di sembarang tempat dapat menularkan penyakit , seperti


Diare, Disentri dan Kolera. Penyakit tersebut dapat terjadi karena binatang/
serangga yang kontak dengan tinja yang di buang ke sembarang tempat akan
membawa kuman yang diperolehnya dari kotoran tinja, kemudian serangga/
binatang tersebut hinggap pada makanan kita, bila kita makan makanan
tersebut, akan mendatangkan penyakit seperti yang disebutkan di atas.
                     

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

20
Berikut adalah grafik distribusi akses  jamban keluarga di wilayah kerja
Puskesmas Nawangan tahun 2021.

Tabel 13.Cakupan Penduduk Pemakai Jamban Keluarga


Puskesmas Nawangan tahun 2021

PENDUDUK
JML JML PEMAKAI JAMBAN KELUARGA
N JAMBAN MEMENUHI
DESA PENDU RUM
O KELUARGA DIPERIKSA SYARAT
DUK AH JML %
JML % JML % JML %
Gondang 4.322 2910
1 685 100.00 702 100.00 669 100.00 669 100.00
Mujing 6.819 2291
2 598 100.00 575 100.00 323 100.00 323 100.00
Sempu 5.657 5498
3 1641 100.00 1606 100.00 1582 100.00 1582 100.00
Nawangan 5.743 1875
4 438 100.00 432 100.00 407 100.00 407 100.00
Jetis Lor 4.161 1945
5 439 100.00 436 100.00 428 100.00 428 100.00

JUMLAH 26.702 6147 23068 6038 5433 5433

4.3 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Limbah cair adalah air bekas pakai yang dihasilkan akibat aktivitas manusia

baik yang berasal dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, dan industri

maupun tempat-tempat umum lainnya yang harus di buang yang dapat

mebahayakan manusia atau kelestarian lingkungan.

Untuk mencegah penyakit serta pencemaran akibat air limbah, maka perlu

dibuatkan Saluran Pembuangan Air Limbah dari rumah-rumah/sumber-

sumber air limbah sebelum di lakukan pengolahan lebih lanjut. Air limbah

yang dibiarkan tergenang, akan menimbulkan pencemaran tanah serta

menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit.

Berikut adalah tabel distribusi pemanfaatan SPAL menurut jenisnya di wilayah

kerja Puskesmas tahun 2016

Tabel 14.Cakupan Rumah Penduduk Memiliki SPAL


Puskesmas Nawangan tahun 2021
JML
% %
RMH MEMENU
JML JML SPAL DI
NO DESA MEMI HI
RMH PERIKSA
LIKI SYARAT
SPAL
Gondang 4.322 2910
1 100.00 669 23 468
Mujing 6.819 2291
2 100.00 323 14 226

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

21
Sempu 5.657 5498
3 100.00 1582 28.8 1107
Nawangan 5.743 1875
4 100.00 407 21.7 285
Jetis Lor 4..161 1945
5 100.00 428 22 299
26.702 23068 5433 3800
JUMLAH

4.4 Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Pada
tahun 2021 terdapat rumah sehat 363 dari 5434 rumah yang disurvei 5434.

4.5 Tempat-tempat Umum sehat

Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak


orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU
yang sehat adalah tempat umum yang memnuhi syarat kesehatan yaitu memiliki
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dan pencahayaan yang baik. Dari
beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat beberapa TTU yang masih belum
sehat. TTU yang memenuhi syarat 29 TTU dari 52 TTU yang diperiksa (56,%).

C. PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh


terhadap derajat kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase rumah
tangga berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), presentase penduduk yang
terlindungi Jaminan Kesehatan.

5.1.Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat


(UKBM) yang paling dikenal yaitu Posyandu. Posyandu menyelenggarakan
beberapa kegiatan. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 tingkat perkembangan
yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri.Dari 35 posyandu yang ada di
wilayah Puskesmas Nawangan, Pratama Tidak ada, 10 Madya (28,57 %), 24
Purnama (68,57), sedangkan mandiri 1 {2,85 % }

5.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

22
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya
rumah tangga yang telah melaksanakan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 5952 diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui
bahwa rumah tangga sehat adalah sebesar 3262 (54,81%). Kemudian yang
menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan merokok.

5.3. Penduduk yang Terlindungi Jaminan Kesehatan

Masyarakat terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS),


BPJS KIS PBI , KIS PNS dan juga Program Jampersal.

D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Jumlah penduduk yang memanfaatkan pelayanan kesehatan Puskesmas


Nawangan sebesar 26 702 orang. Jumlah penderita pasien gangguan jiwa di
Puskemas Nawangan pada tahun 2021 adalah 30

E. PELAYANAN KESEHATAN

7.1.Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil


saat kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4).
Cakupan K1 menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan
tahun 2020 ada K1 308 kunjungan (83,69%) , K4 305 kunjungan (82,88%) dari 335
bumil yang ada Tahun 2021 K1 335 kunjungan (83,69%), K4 258 kunjungan
(80,87%) dari 319 bumil yang ada. Belum mencapai target SPM.

7.2. Pertolongan Persalinan

Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah


satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan
oleh nakes tahun 2020 mengacu pada SPM adalah 90% . Persalinan oleh tenaga
kesehatan berdasarkan data tahun 2021 sebesar 269 (84,32%) sehingga hampir
mencapai target, tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2020 (78,5%)angka
sudah meningkat.

Tabel. 15.Presentase Linakes Wilayah Puskesmas Nawangan Tahun 2021

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

23
NO DESA JUMLAH K1 K4
BUMIL JUMLA % JUMLA %
H H
1 2 3 4 5 6 7
1 GONDANG 54 54 100 47 87
2 MUJING 85 85 100 78 91,7
3 SEMPU 72 72 100 65 90,3
4 NAWANGA 71 71 100 65 91,5
N
5 JETIS LOR 53 53 100 46 86,8
JUMLAH 335 335 100 299 89,25

7.3. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)

Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang


mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk
melihat jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap bayi umur kurang dari 1
bulan.

Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonates


pertama (KN 1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan (KN 2) dengan sasaran
bayi umur 8-28 hari. Ini ditujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan KN tahun 2016 adalah 260 bayi dari
266 bayi (97,74 %)dan 2014 adalah 238 bayi dari 288 bayi (82,63%). Terdapat
kenaikan.

7.4.Imunisasi

Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok


beresiko tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka
menurunkan angka kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang
pada akhirnya menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Cakupan pelayanan
imunisasi dapat diukur dengan presentase desa yang telah UCI dengan
indikator seluruh bayi yang ada 90 % mendapatkan imunisasi lengkap. Untuk
Puskesmas Nawangan 5 Desa telah UCI dari 5 Desa.

7.4.1 Cakupan Imunisasi Bumil TT V

Cakupan pemberian imunisasi TTV pada bumil tahun 2020 (94,43%),


tahun 2021 (97,57%). Terjadi Kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

7.6 SUMBER DAYA KESEHATAN

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

24
Indikator sumberdaya kesehatan terdiri atas rasio dokter, dokter spesialis,
dokter keluarga, dokter gigi, apoteker, perawat ahli, ahli sanitasi, dan ahli
kesehatan masyarakat per 100000 penduduk. Kecukupan tenaga kesehatan
merupakan hal yang perlu menjadi perhatian.

Tabel.17. Ratio Tenaga Kesehatan di Puskesmas Nawangan Tahun 2021

Rati Target
No. Indikator Pembilang Penyebut
o 2021
Ratio dokter per 100000 2 22976 8.70
1 3
penduduk
Ratio dokter gigi per 1 22976 4.35
2 2
100000 penduduk
Rasio bidan per 100000 10 22976 43.52
3 12
penduduk
Rasio perawat per 100000 12 22976 52.23
4 13
penduduk
Rasio ahli gizi per 100000 1 22976 4.35
5 1
penduduk
Rasio ahli sanitasi per 1 22976 4.35
6 1
100000 penduduk

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecukupan tenaga kesehatan di


Puskesmas Nawangan masih belum memenuhi syarat/standar.Tetapi apabila
dilihat berdasarkan analisa jabatan belum juga terpenuhi, jadi pendek kata di
Puskesmas Nawangan tenaga kesehatan masih kurang

7.6 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indikator, di antaranya


proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi, presentase cakupan
peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase peserta KB baru metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Tujuan jangka panjang program KB adalah menurunkan angka kelahiran


dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan
berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Ruang lingkup kegiatan :
1.      Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di
masyarakat (pada saat kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

25
dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk
dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
2.      Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan
pelayanan pengobatan efek samping KB.
3. Mengadakan pembinaan keluarga berencana untuk para dukun
bersalin. Dukun diharapkan dapat bekerja sama dengan petugas
kesehatan dan bersedia menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang
mencari pertolongan pelayanan dukun. (Kegiatan KB di puskesmas
diintegrasikan ke dalam program KIA).

Tahun 2020 terdapat peserta KB baru 247 (39,9%) , peserta KB aktif 3173
(76,7%). Tahun 2021 terdapat peserta KB baru 243 (50,3%) , peserta KB aktif 4376
(80,77%).

F. PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT

Tujuan Promosi Kesehatan Masyarakat adalah untuk meningkatkan


kesadaran , melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan
sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat.

Promosi Kesehatan Masyarakat  merupakan bagian yang tak terpisahkan


dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan  pada
setiap kesempatan oleh petugas , apakah di klinik, rumah dan kelompok-
kelompok masyarakat.

Di tingkat Puskesmas Nawangan semua kegiatan promosi kesehatan


dikoordinir oleh petugas Promkes.. Koordinator membantu para petugas
puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan.

Berikut adalah data Frekwensi Kegiatan Promkes Berdasarkan Materi di


Puskesmas Nawangan.
Tabel.18. Frekwensi Kegiatan Promkes Berdasarkan Materi di Puskesmas
Nawangan Tahun 2021
MATERI
N PUS KIA,KB,GIZ PENY. KESE NA KES. KES.J AIDS KES. KES.U JUML
O KES I MENU HATA PZA GIGI IWA LAIN SILA AH
MAS IMUNISASI LAR N
(DIAR LING
E, KUNG
DBD) AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 NA KIA : 79 16 21 12 5 2 96 19 487

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

26
WA 39
NG KB :
AN GIZI 13
IMU :
N 117
:
68
JML 237 79 16 21 12 5 2 96 19 487

G. USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Tujuan UKS adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan

sekolah.

Ruang lingkup kegiatan :

1. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan

gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.

2. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.

3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif

dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.

4. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I

5. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai VI

dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.

6. Immunisasi peserta didik kelas I dan VI

7. Pengawasan terhadap keadaan air

8. Pengobatan ringan pertolongan pertama

9. Rujukan medik

10. Penanganan kasus anemia gizi

11. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah

12. Pencatatan dan pelaporan

Data UKS Puskesmas Nawangan pada tahun 2021 dapat di lihat pada grafik
berikut:

Tabel.19 Data UKS Puskesmas Nawangan Tahun 2021


Jenis JML Sek R PaketYankes Kader Gur D Sek JumlahMurid

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

27
Sekolah Seko ola u M Stan O Pari S Jm u a ola Kelas Seluru
lah h a i dar p pur e l dita n hPa I hnya
UK n n ti na k tar a nd
S g m ol UK S uan
U al a S e
K h h
S at
SD 20 - - 20 - - 21 33 - - - 276 1609
MI 2 - 1 - 2 - - 2 0 - - - 3 51
SLTP 1 - 1 - 1 - - 1 5 - - - 206 611
MTS 3 - 3 - 3 - - 3 70 - - - 124 405
SLTA 1 - 1 - 1 - - 1 40 - - - 155 433
MA 2 - - - 2 - - 2 60 - - - 13 35
SDLB/ - - - - 4 - - -
SLB - - - - - - - - - - - - - -
Ponpes 1 - 143
Jumlah 30 30 - - 32 50 - - - 781 3341
9

H. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


Tujuan :
 Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh  (comprehensive
health care) kepada pasien dan keluarganya di rumah pasien.
 Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali
kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya
disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.
 Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.
Ruang lingkup kegiatan ;
            Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan
kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Semua kegiatannya dilakukan di
luar gedung puskesmas yaitu di tingkat rumah tangga. Misalnya perawatan
penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan yang dilakukan di rumah-
rumah penduduk sasaran.

I. KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Tujuan Usaha Kesehatan Gigi adalah untuk menghilangkan dan mengurangi
gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok
masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.
Ruang lingkup kegiatan ;
a) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin
untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.
b) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

28
c) Pelayanan medik gigi dasar, meliputi ;
1. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang
lebih mampu
3. Memberikan penyuluhan secara individu dan kelompok
4. Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
5. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
d) Pencatatan dan Pelaporan
Berikut adalah data Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi di Puskesmas Nawangan

Tabel.20 Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi di Puskesmas Nawangan


Tahun 2021

NO DESA KUNJUNGAN BP GIGI TAMBAL CABUT GIGI TETAP

JUMLAH % DITAMBAL DICABUT


1 GONDANG 81 4.6 1 11
2 MUJING 167 9.7 1
3 SEMPU 521 30.1 5 15
4 NAWANGAN 76 4.4 1
5 JETIS LOR 65 3.8 3
6 LUAR WILAYAH 363 21 4 31
JUMLAH 1727 100 10 78

J. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


PUSKESMAS NAWANGAN TAHUN 2021
TRIBULAN : III , IV

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

29
No Indikator SPM TAR PENCAPAIAN TOTAL %
GET Tribulan Tribulan
III IV
1 2 3 4 3 4 5
1 Setiap ibu hamil 303 239 100 339 112%
mendapatkan
pelayanan antenatal
sesuai standar
2 Setiap ibu bersalin 290 242 65 307 106%
mendapatkan
pelayanan persalinan
sesuai standar
3 Setiap bayi baru lahir 268 239 64 303 113%
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
4 Setiap balita 1498 100 203 830 55%
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
5 Setiap anak pada usia 2895 0 261 1314 45%
pendidikan dasar
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar
6 Setiap warga negara 17072 553 743 2716 16%
indonesia usia 15 sd 59
tahun mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
7 Setiap warga negara 3435 821 91 2982 87%
indonesia usia 60 tahun
keatas mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
8 Setiap penderita 5023 75 85 341 7%
hipertensi
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
9 Setiap penderita 408 29 47 111 27%
diabetes melitus
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
10 Setiap orang dengan 60 45 15 60 100%
gangguan jiwa (ODGJ)
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
11 Setiap orang dengan TB 51 31 11 42 82%
mendapatkan
pelayanan TB sesuai

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

30
standar
12 Setiap orang beresiko 304 76 65 307 101%
terinfeksi HIV ( ibu
hamil, pasien TB,
pasien IMS,
waria/transgender,
pengguna napza, dan
warga binaan Lembaga
Pemasyarakatan)
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pada tahun 2021 Puskesmas Nawangan telah melaksanakan 6 program pokok

( Basic Six Program).

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

31
2. Pengukuran pencapaian hasil kegiatan untuk beberapa program seperti KIA,

GIZI, Imunisasi, telah dapat dievaluasi karena adanya target yang telah

ditetapkan oleh Dinas kesehatan.

3. Dalam pelaksanaan evaluasi laporan tahunan, digunakan taget dengan mengacu

pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar lebih mudah dalam meningkatkan

hasil kerja program  tersebut, walaupun beberapa program dapat diukur melalui

stratifikasi.

4. Karena pada Tahun 2021 masih dalam situasi masa pandemi Covid -19 dan

harus Prokes Covid-19 Isoman di rumah masing masing WFH dan mematuhi

aturan Pemerintah jadi Aktifitas sosial masyarakat Anak Sekolah dan

Perkantoran terbatas berpengaruh pada capaian Cakupan Kinerja Puskesmas

B. SARAN

1. Peningkatan supervisi dan bimbingan dari setiap seksi dari dinas

kesehatan  dalam upaya peningkatan kualitas dan cakupan program.


2. Perlu adanya umpan balik serta tanggapan dari tingkat Dinas atas laporan
tahunan yang dibuat puskesmas baik laporan  bulanan dan semester juga
teguran tertulis bila terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan serta
pelaporan, sehingga petugas dapat memperbaiki dalam rangka peningkatan
program selanjutnya.
3. Dalam pelaksanaan program-program baru perlu dibentuk Tim  perumus
agar dapat memantau dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program
tersebut.
4. Diharapakan kepada pemerintah setempat ( FORKOMPIMCA ) serta institusi
lintas sektor  untuk senantisa mendukung dan menjalin kerjasama yang baik
dalam melaksanakan program kesehatan di masyarakat.

Profil Puskesmas Nawangan Tahun 2021|

32

Anda mungkin juga menyukai