Anda di halaman 1dari 40

SOSIALISASI

Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023 tentang


Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan

Disampaikan pada:
Sosialisasi Peraturan Menteri No. 3 Tahun 2023
Jakarta, Januari 2023

1
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
2
Penyesuaian Tarif Program JKN merupakan Amanah Undang-Undang
Sudah berproses sebagaimana amanah Perpres 82 tahun 2018

Perpres 82 Tahun 2018


Pasal 69
(1) Standar tarif pelayanan kesehatan di FKTP dan Melibatkan K/L terkait, Kemenko
FKRTL ditetapkan oleh Menteri.
PMK, Kemenkeu, DJSN, BPJS
(2) Menteri menetapkan standar tarif sebagamana
dimaksud setelah: Kesehatan, Asosiasi Faskes,
a) Mendapatkan masukan BPJS Kesehatan Organisasi Profesi
bersama asosiasi faskes
b) Mempertimbangkan ketersediaan faskes, indeks
harga konsumen dan Indeks kemahalan daerah
Peninjauan Tarif dilakukan
paling cepat setiap 2 (dua)
Pasal 73 tahun sekali
(1) Standar tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69
ditinjau paling cepat setiap 2 (dua) tahun sekali oleh Mempertimbangkan ketahanan
Menteri.
(2) Menteri dalam meninjau standar tarif sebagaimana
DJS, ketersediaan faskes,
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan indeks harga konsumen dan
memperhitungkan kecukupan Iuran dan Indeks kemahalan daerah.
kesinambungan program yang dilakukan bersama
dengan BPJS Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial
Nasional, dan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan.
3
Rangkaian Sosialisasi
Setelah dilaksanakan webinar, dilanjutkan dengan sosialisasi secara mendalam
yang dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

Tahap Peserta Waktu

Tahap 1 Asosiasi Faskes dan Dinkes Selasa, 17 Januari 2023

FKTP dan FKRTL Wilayah


Tahap 2 Rabu, 18 Januari 2023
Indonesia Bagian Timur
FKTP dan FKRTL Wilayah
Tahap 3 Kamis, 19 Januari 2023
Indonesia Bagian Tengah
FKTP dan FKRTL Wilayah
Tahap 4 Jum’at, 20 Januari 2023
Indonesia Bagian Barat

FKTP dan FKRTL diharapkan mengikuti sesuai jadwal yang ditetapkan

Narasumber :
1. Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan
2. Deputi Direksi Bidang JPKP, BPJS Kesehatan
3. Deputi Direksi Bidang JPKR, BPJS Kesehatan
Urgensi Penyesuaian Kebijakan Tarif Program JKN

Mengakomodir Pembaharuan Mendukung


kesesuaian biaya pengaturan terkait biaya perkembangan
layanan kesehatan layanan kebijakan
• Melakukan penyesuaian tarif • Pengaturan tarif pelayanan • Peningkatan kualitas layanan
karena tidak ada kenaikan tarif dalam rangka mendorong dan upaya promotif-preventif
kapitasi sejak 2014 dan tarif penguatan pelayanan di melalui Kebutuhan Dasar
INA-CBGs sejak tahun 2016; FKTP dan FKRTL Kesehatan (KDK)
• Peningkatan Fairness/equity
• Memperbaki anomali dalam antar FKTP dengan
struktur tarif yang lama; Penerapan kapitasi berbasis
resiko peserta
• Menjaga kemampuan DJS • Besaran tarif di FKRTL
untuk mengakomodir kenaikan mendorong kesesuaian
tarif dan DJS tetap positif s/d dengan kompetensi pada
2024. RS
5
Substansi Permenkes No. 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

Batang Tubuh Lampiran

 BAB I KETENTUAN UMUM I. KRITERIA DAN BESARAN


 BAB II STANDAR TARIF PELAYANAN PEMBAYARAN TAMBAHAN (TOP UP
KESEHATAN DI FKTP PAYMENT) PADA SPECIAL CASEMIX
 BAB III STANDAR TARIF PADA FKRTL MAIN GROUPS (CMG)
 BAB IV TATA KELOLA ADMINISTRASI A. Kriteria Pembayaran Tambahan (Top
KLAIM DAN PEMBAYARAN MANFAAT Up Payment) pada Special Casemix
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS Main Groups (CMG
KESEHATAN B. Besaran Pembayaran Tambahan (Top
 BAB V KETENTUAN PERALIHAN Up Payment) Pada Special Casemix
 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Main Groups (CMG)
II. KRITERIA PELAYANAN DAN
KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN
KESEHATAN TERTENTU DI FKRT
III. BESARAN TARIF INA-CBG
6
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
7
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Kapitasi
Perubahan cakupan PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023 Pasal
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif kapitasi 3
dengan penambahan
pelayanan :
 kesehatan gigi non
spesialistik
 pelayanan kesehatan
melalui pemanfaatan
teknologi komunikasi dan
informasi, meliputi
telekonsultasi, promotif, dan
preventif antara FKTP dan
peserta terdaftar;
 pelayanan Keluarga
Berencana mencakup
konseling, pemberian pil,
dan kondom;
 imunisasi rutin;
 pemeriksaan fisik balita
untuk stunting dan wasting;
dan
 skrining kesehatan. 8
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Kapitasi
1. Kesehatan gigi non spesialistik 2. Skrining kesehatan
Kesehatan gigi non spesialistik sebagaimana Skrining kesehatan mencakup:
dimaksud mencakup:  pemeriksaan tekanan darah untuk penyakit
 pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; stroke, ischemic heart disease, dan hipertensi;
 premedikasi;  pemeriksaan payudara klinis untuk penyakit
 kegawatdaruratan oro-dental; kanker payudara;
 pencabutan gigi sulung melalui metode  pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb) untuk
topicalatau infiltrasi; penyakit anemia pada remaja putri;
 pencabutan gigi permanen tanpa penyulit;  pemeriksaan fisik paru untuk penyaki
 obat paskaekstraksi; tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis
 tumpatan gigi; dan (PPOK), dan kanker paru; dan
 scaling gigi pada gingivitis akut.  pemeriksaan rapid antigen hepatitis B dan C
untuk penyakit hepatitis.
3. Perubahan jenis provider
Perubahan jenis provider dalam penentuan standar tarif kapitasi,
menjadi:
 puskesmas
 rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas
kesehatan yang setara
 praktik mandiri dokter atau praktik dokter layanan primer
 praktik mandiri dokter gigi
9
Perubahan Pengaturan pada standar tarif Kapitasi
PMK 3 Tahun 2023 Pasal
PMK 52 Tahun 2016 5

 Penambahan rasio dokter


dalam kriteria teknis sumber
daya manusia sebagai
pertimbangan dalam
penetapan besaran tarif
kapitasi sehingga setiap
provider minimal harus memiliki
dokter umum;
 Penambangan pengaturan
mengenai besaran tarif kapitasi
berdasarkan risiko peserta
(Risk Adjusted Capitation)
dan kinerja FKTP.

10
Pengaturan Baru pada standar tarif Kapitasi

Tarif Dasar Resiko Sakit % Capaian Jumlah


Kapitasi Peserta Kinerja Peserta

1. Besaran tarif berdasarkan risiko peserta


Ketentuan mengenai besaran tarif berdasarkan Koefisien risiko peserta digunakan
risiko peserta terdaftar ditetapkan berdasarkan untuk mengalikan besaran tarif dasar
koefisien yang mewakili risiko yang timbul dengan jumlah peserta terdaftar
karena jenis kelamin dan usia peserta terdaftar
sebagai berikut: Ketentuan mengenai besaran tarif
berdasarkan kinerja FKTP ditetapkan
(berdasarkan tingkat kunjungan peserta
ke FKTP, optimalisasi peran pemberi
pelayanan kesehatan dasar, dan
optimalisasi pelayanan promotive dan
Penentuan risiko peserta terdaftar hanya preventif) yang digunakan untuk
berlaku FKTP yang memiliki peserta lebih dari mengalikan besaran tarif
100 (seratus) peserta.
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Non Kapitasi
PMK 52 Tahun 2016

Perubahan cakupan pelayanan


yang termasuk dalam tarif non PMK 3 Tahun 2023 Pasal
kapitasi dengan tambahan 11
pelayanan :
 penambahan manfaat skrining
kesehatan : pemeriksaan rectal
touche dan darah samar feses
untuk penyakit kanker usus.
 pengambilan sampel Skrining
Hipotiroid Kongenital (SHK)
dalam pelayanan kebidanan
dan neonatal
 pelayanan kontrasepsi;
 pelayanan gawat darurat pada
FKTP yang belum bekerja
sama dengan BPJS
Kesehatan; dan
 pelayanan protesa gigi.

12
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non Kapitasi
1. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) 5. Pelayanan Kontrasepsi
 pengambilan sampel untuk Skrining  pemasangan dan/atau pencabutan Alat Kontrasepsi
Hipotiroid Kongenital (SHK) tarifnya Dalam Rahim (AKDR), sebesar Rp105.000,00;
termasuk dalam paket tarif persalinan;  pemasangan dan/atau pencabutan implan, sebesar
Rp105.000,00;
2. Pemeriksaan darah lengkap dan apus darah tepi  pelayanan suntik KB, sebesar Rp20.000,00 setiap
 pemeriksaan darah lengkap dan apus kali suntik;
darah tepi untuk skrining thallasemia  penanganan komplikasi KB, sebesar Rp125.000,00;
sebesar Rp55.000,00. dan
 pelayanan Keluarga Berencana Metode Operasi
3. Rectal touche dan darah samar feses Pria (KBMOP)/vasektomi, sebesar Rp370.000,00.
 pemeriksaan rectal touche dan darah 6. Pelayaan Gawat Darurat
samar feses untuk skrining kanker Pelayanan gawat darurat pada FKTP yang belum
usus sebesar Rp45.000,00. bekerja sama dengan BPJS Kesehatan diberikan
penggantian biaya:
4. Protesa Gigi  untuk pelayanan yang termasuk dalam pelayanan
dengan Tarif Non Kapitasi maka penggantian biaya
Tarif Non Kapitasi pelayanan protesa gigi diberikan untuk
pelayanan:: mengacu pada Tarif Non Kapitasi; dan
 untuk pelayanan yang tidak termasuk dalam
 sesuai dengan standar kompetensi dokter gigi; dan
 rahang gigi yang sama diberikan paling cepat 2 tahun pelayanan dengan Tarif Non Kapitasi mengacu
sekali sesuai indikasi medis. pada tarif pelayanan yang berlaku pada puskesmas
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Tarif Non Kapitasi pelayanan protesa gigi:
 2 rahang gigi, maksimal sebesar Rp1.000.000,00; dan
 1 rahang gigi, maksimal sebesar Rp500.000,00. 13
Perubahan Nomenklatur pada pemeriksaan penunjang pada program
pengelolaan penyakit kronis
PMK 3 Tahun 2023 Pasal
PMK 52 Tahun 2016 14

Terdapat perubahan
nomenklatur pemeriksaan
penunjang pada program
pengelolaan penyakit kronis
yaitu :
 Pemeriksaan
mikroalbuminuria
BUKAN merupakan
pemerikasaan darah
tetapi pemeriksaan
urine. Pemeriksaan
urine analisis, 2 (dua)
kali dalam 1 (satu)
tahun.

14
Perubahan Pengaturan pada Pelayanan Kebidanan dan Neonatal (Pasal 19 – 20)

Terdapat perubahan penjaminan Pemeriksaan ANC yang awalnya 4 kali kunjungan menjadi 6 kali kunjungan
dengan ketentuan:
 1 kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG);
 2 kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
 3 kali pada trimester ketiga yang dilakukanoleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter
beserta pemeriksaan USG.

Tarif Non Kapitasi pelayanan kesehatan masa Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan
hamil (ante natal care) yang sebelumnya berlaku emergensi dasar di FKTP PONED yang dulunya
secara umum, sekarang dibedakan berdasarkan : berlaku secara umum, sekarang dibedakan
 pelayanan oleh dokter disertai pelayanan USG; berdasarkan lama rawat, yaitu :
 pelayanan oleh dokter; a. untuk lama perawatan 2 hari; dan
 pelayanan oleh bidan FKTP dan b. untuk lama perawatan 3 hari.
 bidan jejaring.

Tarif persalinan dibedakan berdasarkan : Terdapat perbedaan jumlah pelayanan kesehatan ibu
 Tarif persalinan oleh Tim yang terdiri dari 1 tenaga dan bayi yang awalnya dilakukan minimal 4 kali,
medis dan 2 tenaga Kesehatan di Puskesmas dan dengan pengaturan baru sebagai berikut :
FKTP selain Puskesmas; atau  pelayanan kesehatan ibu dilakukan minimal 4 kali,
 Tarif persalinan yang dilakukan oleh tim paling yaitu pada kunjungan ke 1 sd 4;
sedikit 2 orang tenaga kesehatan dalam kondisi  pelayanan kesehatan bayi dilakukan minimal 3
tertentu kali, yaitu pada kunjungan ke 1 sd 3;
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
16
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif INA-CBG PMK 3 Tahun 2023 Pasal
PMK 52 Tahun 2016 26
Perubahan cakupan
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBGs
dengan penegasan pada:
 Pelayanan obat penyakit
kronis untuk pemberian
sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari;
 Jenis-jenis pelayanan KB;
 kantung darah pada
pelayanan darah.

17
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBG
Cangkok Organ PMK 3 Tahun 2023 Pasal
PMK 52 Tahun 2016
32
 Tarif pelayanan rawat
inap untuk
pencangkokan organ
bukan hanya untuk
ginjal, tetapi juga untuk
organ pankreas,
hati,dan paru;
 Pemeriksaan skrining
yang dilakukan terhadap
donor dan resipien
sebelum pencangkokan
organ merupakan paket
pelayanan yang tidak
terpisah dari paket
pencangkokan organ.

18
Perubahan kelompok tarif INA-CBG berdasarkan Jenis RS

PMK 3 Tahun 2023 Pasal


PMK 52 Tahun 2016 28

Perubahan kelompok tarif


INA-CBGs berdasarkan
jenis RS, yaitu :
 Tarif RSCM menjadi 1
kelompok dengan tarif
RS Khusus;
 Penambahan RS PON
Prof Dr.dr. Mahar
Mardjono dalam
kelompok tarif RS
Khusus

19
Perubahan Regionalisasi pada Beberapa Provinsi

PMK 3 Tahun 2023 Pasal


PMK 52 Tahun 2016 28

Terdapat beberapa provinsi


yang mengalami perubahan
regionalisasi, yaitu:
 Banten, dari reg 1 → reg 2
 Riau dan Sumatera
Selatan, dari reg 2 → reg 4
 Aceh, Bangka Belitung,
Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan, dari reg
3 → reg 5
 Kep Riau, dari reg 3 → reg
4
 Sumatera Utara, Bengkulu
dan Kalimantan Barat, dari
reg 3 → reg 2
20
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Non INA-CBG
PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023 Pasal
Perubahan cakupan 36
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA- (1) Tarif Non INA-CBG merupakan tarif untuk
CBGs dengan beberapa pelayanan tertentu meliputi:
penambahan : a. Continuous Ambulatory Peritoneal
 pelayanan Dialysis (CAPD);
imunohistokimia untuk b. pelayanan imunohistokimia untuk
kanker payudara dan kanker payudara dan limfoma non
limfoma non Hodgkin; hodgkin;
 pemeriksaan Epidermal c. pemeriksaan Epidermal Growth
Growth Factor Receptor Factor Receptor (EGFR) untuk kanker
(EGFR) untuk kanker paru;
paru; d. obat penyakit kronis;
 obat alteplase; e. PET scan;
 kantong darah; f. obat kemoterapi;
g. obat alteplase;
h. kantong darah;
i. ambulans; dan
j. alat bantu kesehatan.
21
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (1/2)
1. Imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin (Pasal 38)
 Tarif rawat jalan dan rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker
payudara dan limfoma non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00;
 Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma
 non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00 ditambah tarif paket INA-CBG;
 Pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non hodgkin yang ditagihkan
dalam non INA-CBG hanya untuk satu kali yaitu untuk penegakan diagnosis.

3. Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru (Pasal 39)
 Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00;
 Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00 ditambah tarif paket INACBG;
 Pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru yang ditagihkan dalam
non INACBG hanya untuk satu kali.
4. Alteplase (Pasal 44)
 Tarif obat alteplase sebagaimana dimaksud mengacu pada harga obat yang ditetapkan oleh
Menteri.
 Tarif obat alteplase diberlakukan untuk kasus stroke sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
22
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (2/2)
4. Kantong Darah (Pasal 45)
 Pelayanan kantong darah diberikan untuk thalassemia mayor, hemodialisa, dan kanker
(leukemia) yang membutuhkan pelayanan darah pada rawat jalan.
 Penggantian biaya kantong darah diberikan paling banyak 4 kantong darah dalam kurun waktu 1
bulan.
 Pengantian biaya kantong darah sebesar Rp360.000,00 per kantong darah.

5. Ambulans (Pasal 46)


Pelayanan ambulans tercakup dalam pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non Kapitasi dan
Non INA-CBG
Penambahan klausul bahwa pelayanan ambulans hanya dijamin jika:
 rujukan dilakukan pada faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan atau;
 pada kasus gawat darurat dari faskes yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kepada
faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien.

23
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG
1. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Pasal 37

 Tarif Non INA-CBG untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk biaya bahan habis
pakai (consumables), jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD sebesar Rp
8.000.000/bulan. Biaya transfer set Rp 250.000, sedangkan untuk pemasangan pertama masuk dalam tarif
INA-CBG.

2. Pemberian Obat Penyakit Kronis (Pasal 40 dan Pasal 41)

 Obat penyakit kronis di FKRTL tetap diberikan untuk 30 (tiga puluh);


 Tarif Non INA-CBG untuk obat penyakit kronis untuk pemberian obat kronis paling banyak 23 (dua puluh
tiga) hari, sedangkan untuk pemberian sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari masuk dalam tarif INA-CBG;
 Untuk obat penyakit kronis tertentu yang bentuk sediaannya tidak dapat dibagi, pembayaran tarif Non
INA-CBG diberlakukan untuk pemberian proporsional 23 (dua puluh tiga) hari;
 Penyakit Kronis dimaksud adalah 9 diagnosis penyakit kronis yang belum dilakukan rujuk balik dan
penyakit kronis lain selain 9 diagnosis penyakit kronis yang belum dilakukan rujuk balik
 Harga Obat mengacu pada Keputusan Menteri ditambah biaya pelayanan Kefarmasian

24
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG (2/2)

3. Alat Bantu Kesehatan

Penambahan persyaratan pemberian alat bantu kesehatan dan perubahan harga beberapa alat bantu berdasarkan
resep dokter sesuai dengan kompetensinya untuk alat bantu :
 Kacamata
 Alat bantu dengar
 Protesa alat gerak
Sedangkan alat bantu lainnya hanya terjadi perubahan harga (Korset tulang belakang, collarneck, kruk)

25
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
26
Selisih Biaya (1/2)
Perubahan ketentuan selisih biaya dibandingkan dengan Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun Biaya dan Selisih Biaya adalah:
Pengaturan selisih
skema selisih biaya tidak diperkenankan bagi :
biaya sudah × Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;
diakomodir dalam × peserta Pekerja Bukan Penerima Upah kelas 3;
Permenkes No. 3 × peserta Bukan Pekerja kelas 3;
Tahun 2023, yang × peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah; atau
× peserta Pekerja Penerima Upah yang mengalami PHK dan anggota
sebelumnya pada keluarganya.
Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun
Jika selisih biaya dibayar oleh pemberi kerja atau asuransi kesehatan
Biaya dan Selisih tambahan maka ketentuan selisih biaya dibayarkan sesuai dengan
Biaya sehingga RS kesepakatan antara pemberi kerja atau asuransi kesehatan tambahan
yang bekerjasama dengan FKRTL.
dengan Asuransi
Swasta, secara
langsung dapat Untuk keterbukaan informasi, FKRTL wajib menerbitkan tagihan atas
melakukan kontrak pelayanan peserta yang mengalami kenaikan kelas perawatan berupa satu
tagihan yang tidak terpisah.
kerjasama.

27
Selisih Biaya (1/2)
Peserta yang menginginkan pelayanan rawat jalan eksekutif atau rawat inap
yang lebih tinggi dari haknya harus membayar selisih biaya setiap episode
rawat jalan eksekutif atau rawat inap dengan ketentuan:
PMK 3 Tahun 2023 Pasal
PMK 51 Tahun 2018 48
Ketentuan selisih biaya
dapat dilakukan
untuk kenaikan kelas
rawat diatas 1 kelas
(hak rawat kelas 2 naik
ke kelas di atas kelas
1).

28
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
29
Tata Kelola Administrasi Klaim Dan Pembayaran
Manfaat Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan

FKRTL berkewajiban untuk melakukan


penginputan seluruh komponen pelayanan
kesehatan secara komprehensif termasuk
jenis pelayanan, biaya pelayanan, dan obat
pada E-Klaim INA-CBG Kementerian
Kesehatan.

 Jika tidak diinput secara lengkap sesuai ketentuan,


maka FKRTL tidak bisa melakukan pengklaiman.
 Hal ini bertujuan untuk perbaikan kualitas data RS
sehingga data lebih representatif untuk peninjauan
tarif selanjutnya.

30
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
31
Ketentuan Peralihan

Dalam hal 14 (empat belas) hari sejak Peraturan Menteri ini diundangkan:
a. jatuh sebelum tanggal 15 pada bulan berjalan, pembayaran dengan cara kapitasi pada FKTP dilakukan
sesuai dengan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan sebagaimana atau
b. jatuh setelah tanggal 15 bulan berjalan, pembayaran dengan cara kapitasi pada FKTP untuk bulan
berikutnya dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

Pembayaran atas pasien yang mendapat pelayanan rawat inap di FKTP atau FKRTL yang masuk
sebelum berlakunya ketentuan pembayaran tarif, menggunakan tarif dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan.

Peserta yang telah meningkatkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari haknya yang masuk
sebelum berlakunya ketentuan pembayaran tarif, menggunakan ketentuan peningkatan kelas perawatan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2018 tentang Pengenaan Urun Biaya dan Selisih Biaya
dalam Program Jaminan Kesehatan

32
Ketentuan Penutup

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:


a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 435) sebagaimana telah 3 kali;

b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2018 tentang


Pengenaan Urun Biaya dan Selisih Biaya dalam Program Jaminan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1663) sebagaimana telah diubah 1x, sepanjang mengatur
ketentuan mengenai selisih biaya

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

33
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP

Outline
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
34
Lampiran (1/5)
I A. Kriteria Pembayaran Tambahan (Top Up Payment) pada Special Casemix Main
Groups (CMG
Terdapat 2 lampiran baru
pada Permenkes 3 Tahun Terdapat penambahan 5 Top Up baru dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021,
2023, yaitu lampiran: yaitu:
 I A. Kriteria
Pembayaran Tambahan Kode Spc CMG,
Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
(Top Up Payment) pada 92.27
Special Casemix Main YY-13-III Coil G-1-12-I 39.75
Groups (CMG G-1-12-II
G-1-12-III
 II. KRITERIA
PELAYANAN DAN YY-14-III Trombektomi G-1-12-I - 39.74
G-1-12-II
KOMPETENSI UNTUK G-1-12-III
PELAYANAN
KESEHATAN YY-15-III Percutaneous E-4-10-I E43 43.11
Endoscopy E-4-10-II E44.0
TERTENTU DI FKRT Gastrostomy E-4-10-III E44.1

YY-16-III Odontektomi U-3-16-0 - 23.19

YY-17-III Brakiterapi C-3-10-0 Z51.0, 92.20, 92.27

35
Lampiran (2/5)
Terdapat perubahan 2 Top Up dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021, yaitu :

Kode Spc CMG Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
RR-02-II Dari Cote Graft I-1-03-I - 35.92
menjadi Contegra I-1-03-II
I-1-03-III

YY-08-III Penambahan tindakan J-1-10-I - 32.41,


Pneumonektomi J-1-10-II 32.49,
dalam grup ini menjadi J-1-10-III 32.50,
Lobektomi/Bilobekto 32.59
mi/Pneumonektomi

36
Lampiran (3/5)
II. KRITERIA PELAYANAN DAN KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TERTENTU DI FKRT
Sesuai dengan Permenkes No. 3 Tahun 2023 pasal 34, untuk pelayanan kesehatan tertentu, besaran tarif INA-
CBG dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada FKRTL berdasarkan kriteria pelayanan dan kompetensi
FKRTL. Terdapat 11 kriteria yang diatur dalam lamipiran sebagai berikut:
No Jenis Layanan Kriteria
1 Contegra Penjaminan top up hanya dilakukan di RS Khusus Jantung Kelas A Milik Pemerintah.

2 Hip Implant/ Knee 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;


Implant 2. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya;
3. Adanya ketersediaan alat untuk pelaksanaan operasi Hip/Knee Implant.

3 Prostesis Evar/Tevar 1. Tarif layanan yang mendapatkan top up hanya berlaku


untuk:
- RS Kelas A Umum;
- RS Khusus Jantung Kelas A.
2. Tarif layanan berlakuhanya untuk 1 kali penjaminan untuk setiap jenis proseduryang menggunakan
prosthesis Evar/Tevar;
3. Layanan dilakukanoleh dokter sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya.

4 Coil 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;


2. Kriteria pendukung:
a. Hasil CT Scan Kepala minimal 64 Slice yang dilakukan pada saat pasien datang ke RS;
b. Pasien dirawat diruang ICU neurologi/ICUatau HCU neurologi/ HCU setelah tindakan Coiling;
c. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensi.
37
Lampiran (4/5)
No Jenis Layanan Kriteria
5 Trombektomi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Kriteria pendukung:
a. Hasil CT Scan Kepala minimal 64 Slice yang dilakukan pada saat pasien datang ke RS;
b. Pasien dirawat diruang ICU neurologi/ICU atau HCU neurologi/ HCU setelah tindakan Trombektomi;
c. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensi.

6 Percutaneous 1.Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas C dan D;


Endoscopy 2.Tarif top up untuk Percutaneous Endoscopy Gastrostomy hanya untuk rawat inap;
Gastrostomy 3. Standar kriteria sarana prasarana dan kewenangan klinis RS yang berkompetensi melakukan
Percutaneous Endoscopy Gastrostomy;
4. Tindakan Percutaneous Endoscopy Gastrostomy hanya untuk indikasi terapetik.

7 Phacoemulsification 1. Kriteria penjaminan untuk tindakan Phacoemulsification sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan;
2. Untuk menghindari potensi moral hazard dilakukan kesepakatan kapasitas antara BPJS Kesehatan
dengan FKRTL untuk tindakan Phacoemulsification elektif.

8 1. Tarif top up Odontektomi hanya berlaku di rawat jalan;


Odontektomi
2. Tindakan odontektomi dilakukan oleh dokter gigi sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya;
3. Pencabutan gigi yang dilakukan odontektomi disebabkan oleh kelainan patologis, bukan semata mata
karena posisi anatomi;
4. Dalam hal ketiadaan Sp.BM/Sp.BMMF/dokter gigi spesialis sesuai kewenangan klinisnya di faskes maka
tindakan elektif di rujuk ke faskes terdekat yang memiliki Sp.BM/Sp.BMMF/dokter gigi spesialis sesuai
kewenangan klinisnya.

38
Lampiran (5/5)
No Jenis Layanan Kriteria
9 Brakiterapi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Pelayanan Radioterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK yang berlaku di
fasyankes dan/atau keputusan Tumor Board sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.

10 Kemoterapi 1. Pelayanan Kemoterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK, formularium
nasional dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku;
2. Pelayanan Kemoterapi dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dibidang Onkologi
sesuai pelayanan yang akan diberikan.

11 Hemodialisis 1. Alat dan bahan medis habis pakai pada tindakan hemodialisis digunakan secara single use;
2. Jika digunakan secara re-use maka tarif yang dibayarkan adalah 85% dari tarif yang berlaku

39
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai