IMPLEMENTASI KODING
INA CBGs
Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
PERUBAHAN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) SISTEM
Perpres No 72/2012
PERUBAHAN PARADIGMA
REIMBURSEMENT
FEE FOR SERVICE PROSPECTIVE
PAYMENT SYSTEM
• Provider layanan kesehatan
menarik biaya pada pasien • Pembayaran layanan
untuk tiap jenis pelayanan kesehatan menggunakan
yang diberikan. tarif yang telah disepakati
• Tarif ditentukan setelah bersama untuk satu episode
pelayanan dilakukan. layanan kesehatan.
• Besaran biaya berdasarkan • Tidak berdasarkan rincian
aktivitas atau kegiatan tagihan
pelayanan • Sistem Case-Mix
CASE-MIX SYSTEM
“ Sistem Case-mix adalah suatu pengklasifikasian
dari episode perawatan pasien yang dirancang
untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif
homogen dalam hal sumber daya yang digunakan
dan berisikan pasien2 dengan karakteristik klinik
yang sejenis” (George Palmer, Beth Reid)
Tdk layak
STANDAR
DOKUMENTASI
PELAYANAN
DIAGNOSIS
PROSEDUR MEDIS
STANDAR
DOKUMENTASI KLINIS
FEE FOR SERVICE PROSPECTIVE PAYMENT
1. BILLING TIDAK 1. BILLING BERBASIS
TERKAIT DIAGNOSIS CASE-MIX
2. BILLING ITEMIZED 2. BILLING RESOURCES
3. TIDAK DIBATASI /CASE-COMPLEXITY ;
CLINICAL PATHWAY PAKET BIAYA
4. RENTAN OVER- 3. BASIS CLINICAL
UTILIZATION PATHWAY / SPM / PPK
4. COST-CONTAINMENT /
COST-EFFICIENCY
KENDALA
DOKUMENTASI KLINIS
• Standar Pencatatan Data Klinis
• Definisi ; Diagnosis Utama, Diagnosis
Sekunder (Komorbiditas, Komplikasi),
Prosedur Utama, Sign & Symptoms
• Standarisasi untuk batasan
• HTA (Health Technology Assessment).
PENTINGNYA CDI
• Dengan dimulainya implementasi dari Sistem Pembayaran
Prospektif INA CBGs, maka data klinis terkode menjadi
makin signifikan, guna kepentingan reimbursement,
pengukuran kualitas, dan juga profiling.
• Koding data klinis dilakukan semata-mata berdasarkan apa
yang terdokumentasi dalam rekam medis. Koder hanya
boleh menetapkan kode atas apa yang didokumentasikan
oleh dokter atau nakes lainnya.
• Oleh karena itu, ketidaklengkapan dan ketidakjelasan
dalam dokumentasi akan menyebabkan koder terpaksa
menggunakan kode tak-spesifik, sehingga mengakibatkan
kesalahan indeks case-mix dan pembayaran klaim yang
rendah/tidak sesuai.
• Perlu adanya CDI (Clinical Data Improvement)
PROBLEMATIKA
PROBLEMATIKAIMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
KODING
KODINGINA-CBGs
INA-CBGs
DOKTER CLINICAL CODING GROUPING
Tdk layak
• DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis
sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh
prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume
medic pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di
rumah sakit. DOKTER TIDAK MENULIS KODE DX
• KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang
diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk
diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
KODER TDK MENAMBAHKAN/MENGGANTI
KODE DX
PROBLEMATIKA
PROBLEMATIKAIMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
KODING
KODINGINA-CBGs
INA-CBGs
DOKTER CLINICAL CODING GROUPING
Tdk layak
?
ICD-10
?
?
• Beberapa aturan/pedoman dalam Permenkes
tidak sesuai dengan kaidah koding ICD-10 dan
ICD-9-CM sehingga membingungkan bagi koder
yang telah lebih dulu mengenal sistem klasifikasi
tersebut daripada INA CBGs
• Tidak ada petunjuk teknis yang lebih rinci
semacam Coding Guidelines ICD-10-CM untuk
kasus
• Tidak mengakomodasi pemanfaatan data koding
ICD-10 dan ICD-9-CM guna keperluan statistik,
riset dan epidemiologi yang merupakan tujuan
utama implementasi koding ICD-10 dan ICD-9-CM
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI
KODING INA-CBGs
DOKTER CLINICAL CODING GROUPING
Tdk layak
Tdk layak
ATURAN
KODING
TARIF PERDA
VS
RS SWASTA
DRG ACTIVITY BASED COSTING
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI
KODING INA-CBGs
DOKTER CLINICAL CODING GROUPING
Tdk layak
DOKTER
Konfirmasi, bila
diperlukan mengenai data memberikan pelayanan serta
melakukan pencatatan kelengkapan
resume medis maupun
rekam medis
data medis pasien
PROBLEM DALAM VERIFIKASI
1. Kompetensi koder & verifikator ??
2. Pemahaman dokter ??
3. Data rekam medis yang lengkap dan benar
4. Penggunaan istilah yang sesuai standar
5. Standar Pelayanan Medis / Clinical Pathway
6. Dasar/ Motivasi dalam Verifikasi tarik ulur
kepentingan
7. TKMKB ; sudah siap melakukan telaah RM (Peer
Review?) menengahi konflik ?
8. Regulasi yang berimbang dan tidak ambigu?
PERMENKES N0. 36 TH 2015
Tentang Pencegahan Fraud dalam
Pelaksanaan Program JKN