Standar PMKP.2.1.
Pedoman praktek klinis dan clinical pathway dan atau protokol klinis
digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan klinis
Elemen Penilaian PMKP.2.1.
1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan
fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis
2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau
protokol klinis melaksanakan proses a) sd h) dalam Maksud dan Tujuan
3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di
setiap area prioritas yang ditetapkan
4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis,
clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasi
dari proses dan hasil (outcomes) 2
Maksud & Tujuan Std 2.1.
Pedoman praktek klinis, alur asuhan klinis, dan protokol klinis adalah relevan
dengan populasi dari pasien RS dan misinya adalah :
a. dipilih dari yang dianggap cocok dengan pelayanan dan pasien RS (bila ada,
pedoman nasional yg wajib dimasukkan dlm proses ini);
b. dievaluasi berdasarkan relevansinya untuk mengidentifikasi populasi pasien
c. jika perlu disesuaikan dengan teknologi, obat-obatan, dan sumber daya lain di
RS atau dengan norma profesional yang diterima secara nasional
d. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;
e. diakui secara resmi atau digunakan oleh RS;
f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;
g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;
h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perubahan dalam bukti dan hasil
evaluasi dari proses dan hasil (outcomes)
3
Konsep Utama :
Permenkes 1438/2010
Permenkes 1438/2010
Standar Pelayanan Kedokteran : meliputi PNPK & SPO
Literatur:
Nasional PNPK Artikel asli
Meta-analisis
PNPK (asing)
Buku ajar, etc
Kesepakatan staf medis
Clinical Practice
Guidelines
Clinical Pathways
Algorithma
Procedures
Protocols
Standing Orders
Standar pelayanan di RS :
Derajat Rekomendasi
Rekomendasi A bila berdasar pada bukti level IA atau IB.
Rekomendasi B bila berdasar atas bukti level IC atau II.
Rekomendasi C bila berdasar atas bukti level III atau IV.
1. Sahih
2. Terkini
3. EBM
4. Dapat berdasarkan hasil
HTA
SUTOTO-PERSI
KEPATUHAN KEPADA STANDAR DAN
PENYANGKALAN (DISCLAIMER)
PMK 1438/2010
Pasal 13
DPJP
Perawat/
Apoteker
Bidan
Clinical/Team Leader
Koordinasi Psikologi Ahli
Kolaborasi Klinis Pasien, Gizi
Keluarga
Sintesis
Interpretasi Penata Fisio
Integrasi asuhan Anestesi terapis
komprehensif
Lainnya
31
2 FORMAT CLINICAL PATHWAY
FORMAT CP TEMPLATE
Akan digunakan PPA sebagai panduan
pelayanan
Berada di setiap unit rawat inap
Case manajer mengingatkan PPA (terutama
DPJP) untuk mengikuti CP template
FORMAT CP ACTUAL
Berada pada berkas rekam medis pasien
Diisi oleh Case manajer sesuai pelaksanaan
yang tertulis dalam rekam medis pasien
Dikeluarkan dari berkas setelah pasien pulang
utk analisis oleh unit mutu
32
KOMPONEN CLINICAL
PATHWAY
ASUHAN MEDIS
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN NUTRISI
ASUHAN FARMASI
PELAYANAN ADMINISTRASI
33
CONTOH CLINICAL PATHWAY
8.PROSEDUR Administrasi
ADMINISTRASI keuangan
Penjadwalan Komisi Akreditasi Rumah Sakit
9.TERAPI/ Antibiotik
MEDIKAMEN
TOSA
Injeksi Ceftiaxone
1 gram
IV/24 jam
Anti nyeri
Keterolak
Anti
muntah
Ondan
centron
Monitoring luka op
(__________________) (______________)
Pelaksana Verivikasi
(______________)
Keterangan :
6. LOS 3 hari
Misalnya :
statistik
table data
Alergi obat
Appendicitis
130/150 87% Biru 71 %
AUDIT
CP
PASKA VARIANCE
IMPLEMEN BERKU
TASI RANG
56
Evaluasi Pasca Implementasi CP
Indikator Proses :
Kepatuhan implementasi CP oleh PPA / Profesional Pemberi Asuhan.
a. Asesmen Awal
b. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostik
c. Obat
d. Nutrisi
e. Konsultasi
f. Tindakan Terapeutik
g. Asesmen pulang kritis
Indikator Outcome :
a. Keluhan (bebas keluhan)
b. Pemeriksaan Klinis (luka kering)
c. Lama Dirawat (sesuai PPK)
Varians
a. Variasi Sistem : penempatan kasus rawat intensif pd rawat biasa
b. Variasi Asuhan/Klinis : preferensi DPJP
c. Variasi Pasien : kondisi memburuk
Pelaksanaan Evaluasi Implementasi CP
1. Koordinasi Komite Mutu-Keselamatan Pasien, Komite Medis,
Komite Keperawatan, lainnya
2. Tentukan Indikator yang akan diaudit : indikator proses,
outcome, varians
3. Evaluasi : kepatuhan PPA, kendala, hambatan
4. Tentukan waktu pelaksanaan audit, misalnya minimal 3 bulan
sekali.
5. Penerapan siklus PDCA