Diagnoses
Audit
Pemeriksaan dokumen (pertanggungjawaban
secara berkala)
Pengujian kebenaran, efektivitas rekaman
serta penilaian kewajaran informasi hasil
olahan rekaman terkait.
Auditing
Pelaksanaan audit, suatu sistem penguji
kebenaran data secara periodik
Tujuan Coding Diagnoses
Memenuhi bahwa perekaman, penyimpanan dan
prosedur pengambilan kembali data diagnoses
terpelihara, dan mampu memenuhi tercapainya:
Standart uniformitas
Komparatabilitas
Diagnoses
Adalah kata (phrasa) yang digunakan dokter untuk
menyebut suatu penyakit/gangguan kesehatan
seseorang, atau keadaan yang menyebabkan
seseorang memerlukan/mencari/mendatangi/dan
menerima asuhan medis (medical care) dan
pelayanan kesehatan (health service).
Ibu post partum sehat tdk bisa pulang krn bayi sakit.
Diberi nomer diagnosa persalinannya meninggikan
LOS kebidanan.
Abses dimanapun diberi nomor kode dg alfabet L(kulit).
DM diberi nomor dg penulisan E14.-
Banyak diagnose bernomor code dengan .9 (unspecified).
Alergi oleh kesalahan terapi dan alergi reaksi internal
pasien diberi nomor code yg sama.
ISPA ada yg mengartikan sebagai Infeksi Saluran
Pernafasan Atas, namun ada juga yg menyebut sbg
Infeksi Saluran Pernafasan Acute.
Persiapan Proses Audits Coding
Diagnoses
Mendisain dan memelihara suatu program pemanfaatan sistematis
untuk mengukur kualitas coding klinis.
Harus tersedia:
RM yg baik, akurat dan lengkap, memenuhi peraturan yg berlaku
Manajer departemen informasi klinis yg mampu memastikan
bahwa semua sistem siap memfasilitasi ketepatan waktu
terlengkapinya RM yg baik.
Standart yg disepakati dan ditaati bersama.
SDM yg bertanggung jawab menjalankan tugas coding dg presesi,
disiplin tinggi dan handal.
Komitmen tinggi dari tenaga klinikus dokter.
SDM dengan uraian tugas sebagai pengontrol internal hasil
coding.
Ketentuan jadwal waktu kerja yg pasti.
Direktur atau pimpinan tertinggi yg berminat dan memanfaatkan
hasil coding bagi manajemen.
Persiapan Audit Coding di Indonesia