Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Sistem Penomoran Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Guna

Menunjang Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum


Daerah Cibabat Cimahi
Adi Haryanto
Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
Email : adihusenst40@gmail.com

Abstrak
Penomoran rekam medis yang baik dan benar pada pasien merupakan hal penting yang sangat
membantu dan berpengaruh pada pada kinerja petugas rekam medis dalam melakukan kegiatan khususnya
dibagian pendaftaran, sehingga komunikasi kerja petugas rekam medis akan semakin lancar. Tujuan penelitian
ini untuk memberikan wawasan dan gambaran tentang pemberian nomor rekam medis, masalah yang dihadapi
serta dampak yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan rekam medis terutama pada rekam medis ganda
pasien rawat jalan.
Metode yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yaitu nomor rekam medis pasien rawat jalan selama 3
periode dengan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukan masih terjadinya nomor rekam medis ganda
pasien rawat jalan, bulan Desember 2017 dari 15.167 pasien terdapat 120 nomor rekam medis ganda dengan
persentasi 0,79%. Januari 2018 dari 15.719 pasien terdapat 116 nomor rekam medis ganda, persentasi 0.74%.
Februari 2018 dari 17.006 pasien terdapat 108 nomor rekam medis ganda, persentasi 0,64 %.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumah sakit sudah menetapkan SPO, namun belum
dilaksanakan secara optimal karena pasien tidak membawa KIB dan petugas kurang teliti, yang menimbulkan
dampak petugas kesulitan dalam pencarian nomor rekam medis pasien.
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya petugas pendaftaran melaksanakan pelayanan
berdasarkan standar prosedur operasional (SPO) yang telah ditetapkan dalam meminimalisir kesalahan,
khususnya dalam pemberian nomor rekam medis, sebaiknya kepala rekam medis melakukan pengawasan
dan evaluasi secara rutin mengenai pemberian nomor rekam medis khususnya pada rekam medis rawat jalan
yang diadakan setiap bulan.

Kata Kunci : Penomoran, Rawat Jalan, Mutu Pelayanan


Kepustakaan : 17, 1917-2018

Abstract
Numbering medical record is good and true on patients and important thing that is very helpful
influence on the performance of medical records clerk. The purpose of this research to provide insight and
overview the provision of medical records, the problem that faced, as well as the inpact in the administration of
medical records, especccially in the medical record number doubles outpatients.
The methods used of this research to use descriptive research methods with quantitative approach.
The population of this research is medical record of outpatients number during the third peroid with a saturated
sample technique. The results of research data is still has double medical record number of outpatients, in
December 2017 of 15,167 patients there are 120 double medical record number with percentage of 0.79%.
January 2018 from 15,719 patients there were 116 double medical record number, percentage of 0.74%.
February 2018 of 17,006 patients there are 108 double medical record number, percentage of 0.64%.
The conclusions of this research that the hospital has set SOP, but has not been implemented
optimally in cousing the patient does not bring KIB and those with less rigorous, which affects the clerk difficulty
finding files on the patient so that the work done officers are rewiewing the medical record number of the last
patient used during treatment and contracting the clerk of storage to unify the dual medical record number on
the storage shelf.
Advice from the research is the registration officers should carry out service based on the standard
procedure (SOP) that have been defined in the minimize mistakes, especially in the giving of medical record
number, preferably a registration officer build bindeks notice to patients to bring KIB each time a patient comes
treatment to hospitals.

Keywords : Numbering, Outpatient, Support Quality


Literature :17, 1997-2018
BAB I PENDAHULUAN Pasien Rawat Jalan Guna Menunjang Mutu
Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat
A. Latar Belakang Cimahi.
Kesehatan merupakan salah satu upaya B. Rumusan Masalah
pembangunan nasional dalam rangka memperoleh Berdasarkan latar belakang diatas, maka
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh permasalah tersebut dapat penulis rumuskan
sebab itu, pemerintah menyelenggarakan upaya- sebagai berikut :
upaya di bidang kesehatan yaitu antara lain 1. Bagaimana prosedur penomoran pasien rawat
menyediakan fasilitas rumah sakit, puskesmas, jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat
posyandu dan lain lain. (Undang-undang Republik Cimahi.
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009) 2. Apa yang menyebabkan terjadinya penomoran
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan rekam medis ganda pasien rawat jalan di
Republik Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi.
tentang rakam medis adalah berkas yang berisikan 3. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, penomoran rekam medis ganda pasien rawat
memeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat
lain yang telah diberikan kepada pasien. Cimahi.
Pendaftaran pasien adalah pelayanan yang 4. Upaya apa yang dilakukan oleh tenaga
diberikan kepada pasien yang masuk untuk perekam medis untuk mengatasi masalah
mendapatkan pelayanan medis untuk tujuan dalam penomoran rekam medis ganda pasien
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
pelayanan lainnya. Pasien akan mendaftar secara Cibabat Cimahi.
detail oleh petugas dengan pengisian data yang C. Batasan Masalah
lengkap oleh pasien. (Berry, 2015:) Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka
Dari uraian di atas untuk mewujudkan hal penulis membatasi permasalahan hanya pada
tersebut dapat didukung dengan cara pemberian penomoran rekam medis ganda pasien rawat jalan di
nomor rekam medis yang baik untuk menunjang Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi.
mutu pelayanan pasien di rumah sakit sehingga D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
pemberian nomor rekam medis harus sesuai dengan 1. Tujuan Umum
data pasien dalam pelayanan yang diberikan oleh Untuk mengetahui nomor rekam medis ganda
para petugas yang bekerja di bagian rekam medis. pasien rawat jalan guna menunjang mutu
Dengan pemberian nomor rekam medis yang sesuai pelayanan rekam medis rawat jalan di rumah
dengan identitas pasien dapat mempercepat dan sakit umum daerah Cibabat Cimahi.
memperlancar proses pelayanan pasien. 2. Tujuan Khusus
Berdasarkan studi pendahuluan yang Secara khusus tujuan penelitian ini adalah
dilakukan penulis di Ramah Sakit Umum Daerah sebagai berikut :
Cibabat Cimahi pada bulan Februari 2018 dengan a. Megetahui prosedur penomoran pasien
data tiga bulan terakhir yaitu Desember 2017, rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
Januari 2018 dan Februari 2018, penulis masih Cibabat Cimahi
menemukan terjadinya penomoran rekam medis b. Mengetahui penyebab terjadinya
ganda pada pasien rawat jalan yaitu pada bulan pemberian nomor ganda rekam medis
Desember 2017 dengan jumlah pasien 15.167 orang pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum
terdapat 120 nomor rekam medis ganda dengan Daerah Cibabat Cimahi
persentasi 0,79%. Januari 2018 dari 15.719 pasien c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan
terdapat 116 dengan persentasi 0,74%. Februari akibat pemberian nomor rekam medis
2018 dari 17.006 pasien terdapat 108 dengan ganda pada pasien rawat jalan di Rumah
persentasi 0,64 %. Adapun sistem penomoran yang Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi
ditetapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat d. Mengetahui upaya apa yang dilakukan oleh
Cimahi yaitu unit numbering system. tenaga perekam medis untuk mengatasi
Berdasarkan uraian permasalahan latar masalah dalam penomoran rekam medis
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk ganda pasien rawat jalan di Rumah Sakit
melakukan penelitian dengan mengambil judul tugas Umum Daerah Cibabat Cimahi
akhir “Tinjauan Sistem Penomoran Rekam Medis
E. Manfaat Penelitian 2. Tujuan Rekam Medis
Manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian di Hatta (2013:80-81) yaitu tujuan primer
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi : dan tujuan sekunder. Tujuan utama (primer)
1. Diharapkan dapat menambah ilmu rekam medis dibagi dalam lima (5) kepentingan
pengetahuan bagi mahasiswa/i dan yaitu :
memperkaya wawasan dalam rekam medis a. Bagi Pasien
serta dapat mengetahui lebih terperinci b. Bagi Pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan
mengenai pengaruh penomoran rekam medis c. Bagi Penunjang Pelayanan Pasien
ganda serta sebagai tambahan d. Bagi Pembayaran Dan Penggantian Biaya
perbendaharaan perpustakaan kampus dan Sedangkan tujuan sekunder rekam medis
sebagai ajang kerja sama antara pihak ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan
akademik dan pihak rumah sakit. lingkungan seputar pelayanan pasien yaitu :
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan a. Edukasi :
yang berguna bagi peningkatan kualitas b. Peraturan :
pelayanan rekam medis di RSUD Cibabat c. Riset :
Cimahi khususnya dibagian pendaftaran rekam d. Pengambilan kebijakan
medi rawat jalan dan dapat memberikan suatu e. Industri
pemecahan masalah. 3. Kegunaan Rekam Medis
3. Sebagai bahan pembelajaran dari ilmu yang telah Kegunaan rekam medis menurut
diperoleh dari institusi pendidikan sehingga Departemen Kesehatan Republik Indonesia
dapat menerapkan dan membandingkan dalam (2006:13-15) dapat dilhat dari beberapa aspek
pelaksanaan rekam medis di lapangan dengan yaitu sebagai berikut :
materi yang didapat selama perkuliahan a. Aspek Administrasi
b. Aspek Medis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA c. Aspek Hukum
A. Penomoran Rekam Medis d. Aspek Keuangan
Sistem Pemberian Nomor Pasien (Patient e. Aspek Penelitian
Numbering System) f. Aspek Pendidikan
Ada tiga sistem pemberian nomor pasien pada g. Apek Dokumentasi
saat pasien datang ke unit pelayanan kesehatan D. Mutu Pelayanan
(Admission Numbering System) yang umumnya Mutu pelayanan kesehatan adalah yang
dipakai yaitu: menunjuk pada tingkat kesempurnaan
1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial pelayanan kesehatan, yang di satu pihak
Numbering System) dapat menimbulkan kepuasan pasien sesuai
2. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Numbering dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk
System) serta di pihak lain tata cara
3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
Numbering System). dan standar pelayanan profesi yang etelah
B. Rekam Medis Rawat Jalan ditetapkan. (Azwar, 2010 : 57)
1. Rekam Medis Rawat Jalan BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2. Subsistem Penerimaan Pasien Rawat Jalan A. Metode Penelitian
3. Alur Rekam Medis Rawat Jalan Metode penelitian yang digunakan dalam
4. Formulir dan Cara Pengisian Nomor Rekam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
Medis Rawat Jalan pendekatan kuantitatif.
C. Konsep Rekam Medis Metode penelitian deskriptif adalah metode
1. Pengertian Rekam Medis penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
Menurut Permenkes untuk memberikan gambaran atau deskriptif
No:269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud tentang suatu keadaan secara obyektif dan
rekam medis adalah berkas yang berisi catatan digunakan untuk memecahkan masalah dan
dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil menjawab permasalahan yang sedang
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, dihadapi pada situasi sekarang. (Soekidjo,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah 2010:138)
diberikan kepada pasien.
Metode penelitian kuantitatif merupakan Persentase Penomoran Rekam Medis Periode
metode penelitian yang berlandaskan filsafat Desember 2017 s/d Februari 2018
positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
Bulan Pasien Nomor Persentase
menggunakan instrumen penelitian, analisis data
Rawat Rekam
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
Jalan Medis
menguji hipotesisi yang telah ditetapkan.
Ganda
(Sugiyono, 2014:11)
Desember
B. Kerangka Berpikir 15.167 120 0,79 %
2017
Menurut Sugiyono yang didasari
Januari
teori Uma (2014:92) mendefinisikan kerangka 15.719 116 0,74 %
2018
berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan Februari
17.006 108 0,64 %
berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai 2018
masalah yang penting. Total 47.892 344 2,17 %
Untuk lebih jelasnya mengenai Sumber : Infokes Rumah Sakit Umum Daerah
penetapan kerangka berpikir dapat dilihat pada Cibabat Cimahi
gambar dibawah ini
Variabel (X) Variabel (Y) B. Proses Pendaftaran Rekam Medis Rawat
Tinjauan Pemberian Mutu Pelayanan Inap di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit
Nomor Rekam Medis Rekam Medis Umum Daerah Cibabat Cimahi
Ganda
1. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
 Tepat Deskripsi pokok kegiatan pelayanan rekam
 SDM medis di TPPRJ (Bambang Shofari, 2004) :
 SOP a. Menyiapkan formulir dan catatan serta
 Rekam nomor rekam medis yang diperlukan
Medis
untuk pelayanan.
 Sistem
Penomoran
b. Menanyakan kepada pasien yang
Rekam datang, apakah sudah pernah berobat
Medis atau belum. Bila belum berarti pasien
Sumber : Penulis baru dan bila sudah berarti pasien
2018 lama.
c. Setelah akhir pelayanan kegiatannya
adalah :
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1) Mencatat identitas pada buku
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan register pendaftaran pasien
Dari hasil pengamatan yang penulis rawat jalan.
lakukan dilapangan dan wawancara yang dilakukan 2) Mencocokkan jumlah pasien
dengan petugas pendaftaran, bahwa masih terjadi dengan jumlah pendaftaran
penggandaan nomor rekam medis pasien, pasien rawat jalan dengan kasir
disebabkan oleh kurangnya ketelitian petugas rawat jalan.
dengan tidak dilakukan pengecekan ulang 3) Membuat laporan harian
dikomputer pendaftaran yang mengakibatkan C. Faktor Penyebab Terjadinya Penomoran
terjadinya nomor rekam medis ganda. Rekam Medis Ganda Pasien Rawat Jalan di
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi
1. Pasien lama tidak membawa kartu identitas
berobat (KIB) saat datang berobat kembali
ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cibabat Cimahi, ketika petugas pendaftaran
menanyakan pada pasien apakah pasien
tersebut pernah berobat sebelumnya di
RSUD Cibabat Cimahi, biasanya pasien
menjawab belum pernah sehingga dia pengobatan, tindakan dan pelayanan
didaftarkan sebagai pasien baru. lain yang telah diberikan kepada
2. Petugas pendaftaran kurang teliti apabila pasien, sehingga saat terjadinya
ada pasien yang tidak membawa KIB dan duplikasi penomoran maka
tidak melakukan pengecekan terlebih pengobatan pasien menjadi
dahulu pada komputer, sehinga didaftarkan ketidaksinambungan.
sebagai pasien baru. 6. Apabila terjadinya masalah hukum
3. Kesalahan pengetikan identitas pasien akan menjadi kesahalahan dan
seperti penulisan nama ketika petugas bermasalah bagi rumah sakit karena
pendaftaran mencari data pasien di data pasien tidak sesuai (valid)
komputer. disebabkan terjadinya nomor rekam
4. Pasien yang datang berobat di rawat jalan medis ganda.
sebelumnya pernah dirawat di Unit Gawat E. Upaya Yang Dilakukan Oleh Tenaga
Darurat (UGD), yang didaftarkan orang Perekam Medis Untuk Mengatasi Masalah
keluarga atau orang lain dalam keadaan Dalam Penomoran Rekam Medis Ganda
darurat yang terkadang tidak membawa KIB Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum
sehingga didaftarkan dengan Daerah Cibabat Cimahi
sepengetahuan yang mendaftarkan pasien Dari hasil pengamatan dan wawancara
tersebut. kepada petugas pendaftaran dan petugas
D. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat penyimpan mengenai upaya yang dilakukan
Penomoran Rekam Medis Ganda Pasien oleh tenaga perekam medis untuk
Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah mengatasi masalah dalam penomoran
Cibabat Cimahi rekam medis ganda pasien rawat jalan
Dari hasil pengamatan dan wawancara adalah sebagai berikut :
kepada petugas pendaftaran, ada beberapa 1. Petugas pendaftaran meninjau nomor
dampak yang yang ditimbulkan akibat rekam medis pasien yang datang
penomoran rekam medis ganda adalah berobat
sebagai berikut : 2. Petugas pendaftaran melihat nomor
1. Petugas penyimpanan kesulitan dalam rekam medis yang sering digunakan
mencari berkas rekam medis oleh pasien untuk berobat dan dilihat
dikarenakan pasien mempunyai dua nomor rekam medis terakhir dipakai
rekam medis sehingga memperlambat saat berobat di rumah sakit
pelayanan pasien untuk berobat jalan 3. Petugas pendaftaran menanyakan
di poliklinik kepada pasien, terakhir berobat di
2. Petugas rekam medis kesulitan dalam poliklinik mana
pengambilan dan pengembalian 4. Petugas pendaftaran menghubungi
kembali berkas rekam medis ke rak petugas penyimpanan untuk
penyimpanan. menginformasikan nomor rekam medis
3. Pasien datang berobat ke rumah sakit ganda
tetapi berkas rekam medisnya tidak 5. Petugas penyimpanan menyatukan
ditemukan di rak penyimpanan sesuai nomor rekam medis ganda tersebut
nomor rekam medis yang didaftarkan, dengan melihat nomor rekam medis
tapi sebenarnya berkas rekam medis yang terakhir dipakai diletakkan paling
tersebut tersimpan pada rak rekam depan berkas rekam medis pasien
medis nomor gandanya. tersebut dan disimpan di rak
4. Pasien yang memiliki nomor rekam penyimpanan.
medis ganda terancam kehilangan 6. Mendeteksi data pasien yang
riwayat diagnosa penyakit sebelumnya mengalami duplikasi nomor,
karena status pada berkas rekam menggabungkan data pasien tersebut
medis tidak berkelanjutan. pada nomor rekam medis yang tahun
5. Rekam medis merupakan berkas yang kunjungannya paling awal. Untuk
berisikan catatan dan dokumen kasus duplikasi satu nomor
tentang identitas pasien, pemeriksaan, dipergunakan untuk lebih dari satu
pasien, mendeteksi data pasien yang membawa kartu identitas berobat
mengalami duplikasi, membuatkan pasien (KIB) sehingga pasien
nomor rekam medis yang baru bagi didaftarkan sebagai pasien baru.
pasien yang kunjungannya lebih baru. c. Pasien yang datang berobat di rawat
7. Upaya pencegahan untuk menekan jalan sebelumnya pernah dirawat di Unit
angka terjadinya kasus duplikasi Gawat Darurat (UGD), yang didaftarkan
nomor rekam medis saat ini hanya orang keluarga atau orang lain dalam
berpatokan pada sumber daya keadaan darurat yang terkadang tidak
manusia untuk menyesuaikan membawa KIB sehingga didaftarkan
tugasnya sesuai dengan prosedur dengan sepengetahuan yang
tetap, memberikan edukasi tentang mendaftarkan pasien tersebut.
pentingnya fungsi kartu berobat 3. Dampak yang ditimbulkan akibat
kepada pasien serta memaksimalkan penomoran rekam medis ganda pasien
kerja petugas pendaftaran agar lebih rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
teliti dalam melakukan tugasnya. Cibabat Cimahi yaitu :
a. Pasien yang memiliki nomor ganda
terancam kehilangan riwayat diagnosa
BAB V PENUTUP
b. Rekam medis merupakan berkas
A. Kesimpulan
yang berisikan catatan dan dokumen
Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir
tentang identitas pasien,
mengenai “Tinjauan Sistem Penomoran Rekam
pemeriksaan, pengobatan, tindakan
Medis Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum
dan pelayanan lain yang telah
Daerah Cibabat Cimahi” yang telah penulis
diberikan kepada pasien, sehingga
paparkan pada pembahasan sebelumnya, maka
saat terjadinya duplikasi penomoran
penulis mengambil kesimpualan yaitu :
maka pengobatan pasien menjadi
1. Prosedur penomoran rekam medis pasien
ketidaksinambungan.
rawat jalan di Rumah Sakit sudah memiliki
c. Pihak rumah sakit bisa dituntut hukum
standar prosedur operasional (SPO) yang
oleh pasien ataupun keluarga apabila
telah ditetapkan tentang sistem penomoran
terjadi masalah hukum
rekam medis, namun penerapan standar
d. Petugas rekam medis kesulitan dalam
prosedur operasional masih belum optimal
pengambilan dan pengembalian
dilaksanakan oleh petugas pendaftaran
kembali berkas rekam medis ke rak
sehingga terjadi penomoran rekam medis
penyimpanan.
ganda dengan persentase Desember 2017
4. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi
sebesar 0,79 %, Januari 2018 sebesar 0,74
masalah penomoran rekam medis ganda
% dan Februari 2018 sebesar 0,64 %.
pasien rawat jalan di RSUD Cibabat
2. Faktor penyebab terjadinya penomoran
Cimahi yaitu:
rekam medis ganda pasien rawat jalan di
a. Bagian pendaftaran meninjau nomor
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi
rekam medis ganda pasien yang
yaitu :
datang berobat.
a. Karena pasien lama tidak membawa
b. Petugas pendaftaran melihat nomor
kartu identitas berobat (KIB) saat
rekam medis yang sering digunakan
berobat kembali ke Rumah Sakit Umum
oleh pasien untuk berobat dan dilihat
Daerah Cibabat Cimahi, ketika petugas
nomor rekam medis terakhir dipakai
pendaftaran menanyakan pada pasien
saat berobat di rumah sakit,
apakah pasien tersebut pernah berobat
c. Petugas pendaftaran menanyakan
sebelumnya di Rumah Sakit Umum
kepada pasien terakhir berobat di
Daerah Cimahi, biasanya pasien
poliklinik mana dan menghubungi
menjawab belum pernah dan
petugas penyimpanan untuk
merupakan pasien baru sehingga
mengkonfirmasikan nomor rekam
pasien didaftarkan sebagai pasien baru.
medis gandanya, selanjutnya
b. Petugas pendaftaran kurang teliti
petugas penyimpanan menyatukan
apabila ada pasien yang tidak
nomor rekam medis ganda tersebut
dengan melihat nomor rekam medis pendaftaran yang terdapat peringatan
yang terakhir dipakai dan diletakkan seperti munculnya tulisan “warning”
di paling depan berkas rekam medis terindikasi nomor rekam medis ganda
pasien tersebut dan di simpan di rak pada layar komputer ketika petugas
penyimpanan. pendaftaran mendaftarkan pasien yang
d. Untuk kasus duplikasi satu nomor mengatakan pasien baru, tetapi
dipergunakan untuk lebih dari satu sebenarnya pasien lama.
pasien, mendeteksi data pasien 6. Serta memaksimalkan kerja petugas
yang mengalami duplikasi, pendaftaran agar lebih teliti dalam
membuatkan nomor rekam medis melakukan tugasnya.
yang baru bagi pasien yang
kunjungannya lebih baru.
DAFTAR PUSTAKA
e. Upaya pencegahan untuk menekan
Buku Ilmiah
angka terjadinya kasus duplikasi
nomor rekam medis saat ini hanya Azwar, Azrul, (2010), Pengantar Administrasi
berpatokan pada sumber daya Kesehatan, Jakarta : Binarupa Aksara
manusia untuk menyesuaikan
tugasnya sesuai dengan prosedur Departemen Kesehatan RI, (1997), Pedoman
tetap, memberikan edukasi tentang Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di
pentingnya fungsi kartu berobat Indonesia Revisi I, Jakarta.
kepada pasien serta
Departemen kesehatan RI, (2006), Pedoman
memaksimalkan kerja petugas
Pengelenggaraan dan Prosedur Rekam
pendaftaran agar lebih teliti dalam
Medis Rumah Sakit Indonesia Revisi II,
melakukan tugasnya.
Jakarta.
B. Saran
Sebagai bahan pertimbangan, adapun Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik (2006),
saran untuk mengatasi permasalahan Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur
tersebut yaitu : Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia,
1. Sebaiknya petugas pendaftaran Jakarta
melaksanakan pelayanan pendaftaran
sesuai Standar Prosedur Operasional Dirjen Yanmed, (2006), Pedoman Pengelolaan
(SPO) yang telah ditetapkan dalam Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia ,
meminimalisir kesalahan, khususnya Jakarta : Depkes RI
dalam pemberian nomor rekam medis.
Hatta, Gemala, R, (2013), Pedoman Manajemen
2. Sebaiknya petugas pendaftaran terus
Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan
sosialisasi dan melakukan
Kesehatan Revisi II, Jakarta : UI Press
pemberitahuan kepada pasien atau
keluarga pasien yang mendaftar untuk Mery, (2013), Manajemen Mutu Terpadu Dalam
selalu membawa kartu identitas berobat Pendidikan, Surabaya : Grasindo
(KIB) setiap kali pasien datang berobat
ke rumah sakit. Nasir (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan,
3. Sebaiknya petugas pendaftaran terus Yogyakarta :Mulia Medika
memberikan edukasi tentang
Notoadmojo, Soekidjo, (2010), Metodologi
pentingnya fungsi kartu berobat kepada
Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Niha
pasien.
Medika
4. Sebaiknya kepala rekam medis
melakukan pengawasan dan evaluasi Rustiyanto, Ery, (2009), Etika Profesi Perekam
secara rutin mengenai pemberian Medis dan Informasi Kesehatan,Yogyakarta,
nomor rekam medis khusnya pada Graha Ilmu
rekam medis rawat jalan yang diadakan
setiap bulan Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kualitatif dan
5. Sebaiknya pada sistem informasi rumah R&D, Bandung : Alfabeta
sakit dapat mengembangkan aplikasi
Sugiyono, (2014), Meode Penelitian Kombinasi Http://kbbi.kemdikbud.go.id/. 1 Maret 2018 08.25
(Mised Methods), Bandung :Alfabeta
Dokumen
Jurnal
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Dan Badan
Agung Wibawa Oki, Astuti Retno (2015), Tinjauan Kepagawaian Negara Nomor
Sistem Penomoran di TPP RST TAMTAMA
SEMARANG. Universitas Dian 48 Tahun 2014 Dan Nomor 22 Tahun 2014 Tentang
Nusantara:Semarang. Jabatan Fungional Perekam Medis Dan
http://eprints.dinus.ac.id/17386/ Diakses tgl Angka Kreditnya
20 Februari 2018 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun
Berry Fether, dkk. (2015). Analisis Sistem 2010 Tentng Klasifikasi Rumah Sakit
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 165 Tahun
Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta 2017 Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Badan
Timur 2014. Jurnal Manajemen Informasi Layanan Umum
Kesehatan, Vol.3, No.2, Maret 2015.
Peraturan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
Rokaiyah,Siti (2015). Tinjauan Pelaksanaan Sistem Tentang Praktek Kedokteran
Penomoran Di Tempat Di Tempat
Pendaftaran Pasien Rumah Sakit Permata Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Bunda Purwodadi.Universitas Dian Rumah Sakit
Nusantara: Semarang.
http://eprints.dinus.ac.id/17382/. Diakses tgl Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
8 Mei 2017 Kesehatan

Muldiana,Ikka (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Keputusan Direktur RSUD Cibabat Nomor
Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam 445/Kep.2321/RSUDCCBT/2016 tentang
Medis Di Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta. Penetapan Buku Pedoman Rekam Medis
Universitas Esa Unggul : Jakarta Barat. RSUD Cibabat.

http://digilib.esaunggul.ac.id/analisis-faktorfaktor-
yang-mempengaruhi-duplikasi-penomoran-
rekam-medis-di-rumah-sakit-atma-jaya-
jakarta-7775.html. Diakses tgl 17 juli 2018

Menteri

Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam


Medis Tentang Rekam Medis.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang


Praktek Kedokteran

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan

Keputusan Direktur RSUD Cibabat Nomor


445/Kep.2321/RSUDCCBT/2016 tentang
Penetapan Buku Pedoman Rekam Medis
RSUD Cibabat.

Anda mungkin juga menyukai