Clinical Pathways (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu
yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan
standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti
dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah
sakit.
CP bukan merupakan standar pelayanan atau pengganti penilaian klinis atau
pengganti perintah dokter, melainkan suatu dokumen yang terintegrasi untuk
memudahkan proses perawatan pasien dan mengefektifkan pelayanan klinis
dan finansial dengan menggabungkan pendekatan tim dan klinis
PRIORITAS CLINICAL PATHWAY :
Kasus sering ditemui
Kasus yang terbanyak
Biayanya tinggi
Perjalanan penyakit dan hasilnya dapat diperkirakan
Telah tersedia Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional
4 KOMPONEN CLINICAL PATHWAY
Time Line
Kategori pelayanan, aktivitas dan intervensinya
Kriteria hasil jangka menengah dan jangka panjang
Variasi pencatatan MANFAAT CLINICAL PATHWAY
Variasi diagnosis dan prosedur minimal
Sumber daya yang digunakan homogen Menyediakan standar untuk pelayanan secara nyata dan baik Meningkatkan mutu pelayanan yang berkelanjutan Mengurangi Length of Stay rumah sakit Menurunkan penggunaan Clinical Guidelines dan pengobatan berbasis Evidence Meningkatkan komunikasi, teamwork dan rencana perawatan Menurunkan biaya perawatan Efisiensi penggunaan sumber daya tanpa mengurangi mutu HUBUNGAN CP DENGAN DRGs
Klasifikasi penyakit dalam ICD-10 dapat dikelompokkan kembali
Kategori Diagnosis Utama (Major Diagnostic Category) selanjutnya dikelompokkan menjadi beberapa kelompok diagnosis terkait Diagnosis Related Groups
Pengembangan DRG untuk menciptakan framework yang efektif untuk
memonitor penggunaan pelayanan dalam rumah sakit. Sementara itu tujuan awal pembuatan DRG’s adalah untuk menggabungkan casemix dengan kebutuhan sumber daya
DRG’s dan CP cikal bakal dari Casemix yang merupakan sistem
klasifikasi pasien yang dikombinasikan dengan jenis penyakit yang dibutuhkan dengan biaya selama perawatan CLINICAL PATHWAY
Harus mudah penggunaannya
Mendorong komunikasi antar-pengguna (para profesional kes, pasien dan keluarga) Meningkatkan peran audit medis Mengurangi catatan tertulis (paper-work) Mengandung informasi finansial secara bottom-up Berperan sangat penting dalam pengelolaan resiko penatalaksanaan klinis (tmsk resiko finansial) CP strategi untuk penanggulangan penyakit atau kondisi dengan volume besar, beresiko tinggi thdp mortalitas dan morbiditas, bervariasi dan membutuhkan biaya besar Hasil penelitian penerapan Clinical Pathways Pneumonia yang dilakukan dalam rangka membuktikan adanya efisiensi biaya, efektifitas layanan dankeberadilan/ekuiti bagi semua pasien tanpa memandang latar belakang keadaan sosialekonomi, pendidikan maupun gender Kasus Pneumonia dengan tarif RS menggunakan Clinical Pathways Pneumonia adalah sekitar Rp 495 000,- untuk kelas III, Rp 1 120 000,- untuk kelas II, Rp 1 480 000,- untuk kelas I dan Rp 2 150 000,- untuk kelas VIP. Sedangkan bila dihitung berdasarkan klaim Jamkesmas untuk kasus yang sama adalah Rp 2 707 663,-. Maka secara matematik dengan mempergunakan Clinical Pathways untuk kasus pneumonia tersebut menghemat (2 707 663 – 495 000 = Rp 2 212 663,-). Dengandemikian terlihat jelas dari segi ekonomi/pembiayaan rumah sakit tersebut sangat efisiendan menguntungkan bila menggunakan Clinical Pathways. CLINICAL PATHWAY PRINSIP DALAM MENYUSUN CP Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu/integrasidan berorientasi fokus terhadap pasien (Patient Focused Care) sertaberkesinambungan (continuous of care) Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris danfarmasis) Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaanperjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untukkasus rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit emergensi). Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasiensecara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis. Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit. Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakitpenyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors). Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN CP
Komponen yang harus dicakup sebagaimana definisi dari Clinical
Pathways Manfaatkan data yang telah ada di lapangan rumah sakit dan kondisi setempat seperti data Laporan RL2 (Data Keadaan Morbiditas Pasien) yang dibuat setiap rumah sakit berdasarkan Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sakitdan sensus harian untuk: a. Penetapan judul/topik Clinical Pathways yang akan dibuat. b. Penetapan lama hari rawat. Lanjutan..
Untuk variabel tindakan dan obat obatan mengacu kepada Standar
Pelayanan Medis, Standar Prosedur Operasional dan Daftar Standar Formularium yang telah ada di rumah sakit setempat, Bila perlu standar standar tersebut dapat dilakukan revisi sesuai kesepakatan setempat. Pergunakan Buku ICD 10 untuk hal kodefikasi diagnosis dan ICD 9 CM untuk hal tindakan prosedur sesuai dengan profesi/SMF masing masing. PERSIAPAN PENYUSUNAN CP Profesi Medis – mempersiapkan Standar Pelayanan Medis atau PanduanPraktik Klinis dan standar prosedur operasional (SPM/PPK/SPO) sesuai dengan bidang keahliannya. Profesi Medis dari setiap divisi berdasarkan data dari rekam medis diatas - mempersiapkan SPM/PPK/SPO, bila belum ada dapat menyusun dulu SPM/PPK/SPOnya sesuai kesepakatan. Profesi Rekam Medis/Koder – mempersiapkan buku ICD 10 dan ICD 9 CM, Laporan RL1 sampai dengan 6 (terutama RL2). Profesi Rekam Medis membuat daftar 5 - 10 penyakit utama dan tersering dari setiap divisi SMF/Instalasi dengan kode ICD 10 serta rerata lama hari rawat berdasarkan data laporan morbiditas RL2. Profesi Perawat – mempersiapkan Asuhan Keperawatan. Profesi Farmasi – mempersiapkan Daftar Formularium, sistem unit dose dan stop ordering. Profesi Akuntasi/Keuangan – mempersiapkan Daftar Tarif rumah saki Dengan hanya selembar Clinical Pathways merupakan suatu instrumen yang komprehensif merangkum secara terpadu bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian maupun akreditasi serta bila ditinjau dari segi ekonomi kesehatan – dapat melaksanakan efisiensi pembiayaan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin hari rawat pasien, mengeliminasi pemeriksaan penunjang/laboratorium/tindakan yang tidak diperlukan, menggunakan obat obataan (terutama antibiotik) sesuai evidence- based; sehingga pelayanan efektif disamping tidak membedakan latar belakang pasien karena fokus kepada pasien dan penyakitnya (keberadilan/ekuiti) dan sekaligus memenuhi seluruh tiga tujuan dari Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 dan empat tujuan Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009. Contoh CP pada sistem genotiurinari a kasus ISK TERIMAKASIH