Anda di halaman 1dari 105

Konsep & Implementasi

INA-CBG
CIKA HASANAH.,SST.RMIK.,MM.RS
SAPTA L.,SPd.,SST.RMIK.,MM.RS.
Case - Mix
Suatu sistem pengelompokan terapi
penyakit dg. karakteristik klinik serupa
 biaya perawatan serupa
Penyakit dg karakteristik klinik serupa
biasanya membutuhkan sumber daya yg
hampir sama biaya perawatan sama

Cara pembayaran :
 oleh penyandang dana  BPJS KES.
 besar biaya TIDAK berdasar jenis &
jumlah layanan yg diberikan untuk
setiap pasien (unit cost) tetapi
berdasarkan kesepakatan harga
menurut kelompok diagnosis
penyakit  INA-CBG’s
• Dasar Pengelompokan dengan menggunakan :
✓ICD – 10 Untuk Diagnosa (14.500 kode)
✓ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan (8.500
kode)
• Untuk mengkombinasikan kode diagnosa dan
prosedur tidak mungkin dilakukan secara manual,
maka diperlukan yang namanya “ Grouper “
• Grouper ini menggabungkan sekitar 23.000
kode ke dalam group -group
• Terdiri dari 23 CMG (Casemix Main Group)
• Terdiri dari 1077 kode INA-CBG yang terdiri
dari 789 kode untuk rawat inap dan 288
untuk rawat jalan
KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Pemanfaat
Koding Registrasi Kanker

Di rs. Sertifikat Medis


Penyebab Kematian

Database RS
(Penelitian)
Logic INACBG
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 31 CMG

SURGICAL PROCEDURE
No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,other

COMPLICATIONS, CO MORBIDITY

7
INACBG Sevierity level
Kode ina-CBG
E-4-10-iii
CMG Spesifik CBGs

Tipe Kasus (1-9)


Severity Level
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 health services Groups Z
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
Koding adalah memberi kode pada :
✓ Diagnosis utama
✓ Diagnosis Sekunder (komplikasi
& ko-morbiditi)
✓ Prosedur utama
✓ Prosedur Sekunder

menggunakan ICD-10 (Penyakit) & ICD-9CM


(Prosedur)
Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih
dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak
menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama
(LOS)
• Diagnosis utama selalu ditetapkan pada
akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of
health care)

• Jika terdapat lebih dari satu diagnosis


maka dipilih satu diagnosis yg paling
banyak menggunakan resouces (SDM,
bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lain2).
(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, 4.
Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari
diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi)

• Komplikasi adalah diagnosis yang muncul


setelah pasien berada di RS.
Ex: Wound infection, Pneumonia etc.

• Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah


ada sebelum masuk RS.
Ex: Diabetes, Hypertension etc
Prosedur utama adalah prosedur tindakan
yang paling banyak menghabiskan
sumber daya atau yang menyebabkan
hari rawatan paling lama dan biasanya
berhubungan erat dengan diagnosa
utama.
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang
dijalankan pada pasien rawat inap atau
rawat jalan, membutuhkan peralatan
special atau dikerjakan oleh staf terlatih
dan berpengalaman
Contoh Prosedur tidak significant di R.I

• Ordinary plain X Ray


• Word Catheterization
• Cardiopulmonary resuscitation
• Cardiac massage
• Laboratoriun test
• IV Therapy
• Pemeriksaan pemulihan
(physioteraphy)
Rekam INACBG
Medis Koding Group
➢ Tanpa dokumentasi rekam medis – Koding
tidak bisa dilakukan
➢ Kelengkapan RESUME MEDIS
➢ Ketelitian & Ketepatan koding
➢ Komunikasi dokter dan koder
• Harus akurat dan lengkap
• Mencerminkan episode perawatan pasien
• Penulisan Diagnosa & Prosedur tidak boleh
disingkat (Resume Medis & IC)
• Harus jelas dan rinci
• Catatan harus dapat dibaca dan tidak boleh
dihapus
➢ Data demografi pasien
➢ Resume medis
➢ Laporan operasi
➢ Hasil pemeriksaan penunjang (P.A, Patklin,Radiologi)
➢ Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Sambungan RESUME MEDIS RAWAT INAP
• DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis
sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh
prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume
medis pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di
rumah sakit.

• KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang
diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk
diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
PERAN KODER DALAM JKN

 Menentukan koding diagnosis berdasarkan


ICD 10 dan tindakan berdasarkan ICD 9CM
 Bertanggung jawab thd Ketepatan koding
diagnosis dan tindakan pada klaim JKN
 Melakukan evaluasi terhadap post klaim JKN
• Mengikuti standar resmi WHO dalam pengkodean
diagnosis (WHOMorbidity Refference Group)
• Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10 dan
ICD-9-CM
• Untuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0-28 hari)
data berat badan lahir dalam gram harus dimasukkan.
• Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika
umur pasien kurang dari 28 hari.
• Prosedur utama harus berkaitan dengan Diagnosa
utama
Masalah Yang Sering Dihadapi
 Diagnosis/tindakan tidak ditulis
 Diagnosis/tindakan tidak spesifik
 Diagnosis/tindakan tidak lengkap
 Tulisan dokter tidak terbaca
 Singkatan tidak standar
 Prosedur tidak dilakukan tapi di koding
 Prosedur dilakukan tapi tidak di koding
 Salah Koding
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

•BP = Broncho Pneumonia


•BP = Brachial Plexus
•FA = Fibrillation Atrial
•FA = Flour Albus
•HAP = Haemorrhagic Anterpartum
•HAP = Hospital Acquired Pneumonia
•MR = Mitral Regurgitation
•MR = Mental Retardation

30
Standar Coding WHO
ICD10 ICD9CM V01-Y98 M8000/0-M9989/1

Kode Prosedur Utama Jika diagnosisutama Jika diagnosis utama atau Review hasil
Kode Diagnosis
Entry data atau yang berhubungan atau diagnosis sekunder diagnosis sekunder adalah pengkodean
Utama sesuai
import data dari dengan Diagnosis adalah cedera/injury Neoplasma harus diikuti dan Grouping
resume dengan
data warehouse Utama dilanjutkan harus diikuti dengan dengan kode Morfology INA CBG
memenuhi aturan
dengan mengkode penyebab luar (external untuk menggambarkan
coding, kemudian
prosedur-prosedur cause) yang relevan histology dan behavior
kode diagnosis
lainnya. dengan diagnosisnya. (sifat, prilaku) nya
sekunder

Patient demographics PDX & Additional Dx PPx & other Px Injury & external cause Morphology & Histology Check & group

Pilihan proses coding Pada proses ini “summary


Konfirmasi 1.Review seluruh record, Prosedur Utama Kode ExternalCause Aturan WHO untuk editor” digunakan untuk
Identifikasipasien membuat daftar kode, lalu secara khusus ada 3 komponen: menentukan kode memeriksa aturan coding
untuk masuk ke softwarekoding berhubungandengan morfologi dan kode dan kesiapan untuk
memastikan data Diagnosis Utama. 1.Bagaimana grouping. Setelah
2.Mengkode semua histologiditerapkan
demografi, ID Pada episode ini terjadinya – How grouping, dihasilkan
diagnosis selanjutnya dalam proses ini. pengesahan summary
Pasien, episode Mengkode semua Prosedur proses editing coding 2.Dimana yang berisi semua data
perawatan sesuai harus meggunakan Neoplasma dapatbenign
secara berurutan kejadiannya - Place casemix yang relevan
dengan rekam peraturan utk coding (jinak) atau malignant
3.Mengkode baik diagnosis untuk pencetakan dan
medis yang akan CBG. Ini termasuk 3.Apa yang (ganas)
maupun prosedur saat penyimpanan
dikode jenis kelamin danusia. dilakukan oleh
membaca rekam medis.
pasien - Activity
4.Proses editing harus
mencerminkan aturan
untuk pengkodean diagnosis
utama dan prosedur utama
Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama untuk
menemukan kode yang benar dari setiap kasus

Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di


atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan dalam
Bab II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit
Sistem pernafasan
1. Pencatatan Informasi Diagnosa

• Dokter hrs memilih kondisi utama utk dicatat


• Diagnosa hrs mempunyai nilai informatif
sesuai kategori ICD yg spesifik :
✓ Acute appendicitis with perforation
✓ Diabetic cataract, insulin-dependent
✓ Meningococcal pericarditis
✓ Antenatal care for pregnancy-induced hypertension
✓ Diplopia due to allergic reaction to antihistamine taken as
prescribed
✓ Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture fracture of
neck of femur following a fall at home
✓ Third-degree burn of palm of hand.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
Kondisi utama & Kondisi lain yg relevan harus
dicatat oleh dokter, dan koder memberi kode pd
kondisi tsb.
Bila kondisi pencatatan utama sudah tidak
konsisten atau salah dicatat, harus dikembalikan
utk penjelasan.
Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan MB1
s/d MB5 akan menolong koder.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain

• Sistem dual-klasifikasi Dagger (†) & Asterisk (*)


Contoh :
Measles pneumonia = B05.2† J17.1*
Pericarditis tuberculosis = A18.8† I32.0*
NIDDM karatak = E10.3† H28.0*
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan
situasi yg bukan penyakit :
Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode “R”) & XXI (kode
“Z”) utk KASUS RAWAT INAP.
Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir
rawat inap maka dizinkan memberi kode “R” atau kode “Z”.

• Kode kategori kombinasi


Kategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan sekunder
yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0) 36
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Kode kondisi multiple
Bila terdapat kondisi “Multiple” tdk ada kondisi tunggal yg
menonjol, diberi kode “multiple” yg digunakan & kode
sekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu
Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dng
penyakit HIV, Cedera & Sequelae

• Kode morbiditas penyebab eksternal


Sifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harus
diberi kode.
Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebab
external pd BAB XX (V01-Y98) sbg KODE SEKUNDER
37
RULE MB1
• Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” (main
condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai
“kondisi lain” (other condition)
Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan
yang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh.
 pilih kondisi yang relevan sebagai “Kondisi utama”
Contoh:
K. utama : Dyspepsi
Kondisi lain: Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Prosedur: Appendectomy
Spesialis: Bedah digesti
Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.
38
RULE MB2
• Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dicode bersama
dan direkam semua sebagai kondisi utama,  dan salah satu kondisi
lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama

Contoh:1. K. Ut. Osteoporosis,Candida bronchopneumonia,


Rheumatism
K. lain: -
Bidang spesialisasi: Peny.Paru
Reseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia
2. K.Ut. KPD, letak lintang dan anemia
K.lain: -
Partus spontan
Reseleksi K. ut. Premature rupture of membrane

39
RULE MB3
• Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu
diagnosa atau kondisi yang ditangani
Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII
(R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih
menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi
diberikan
Contoh: K. ut. Hematemesis
K. lain: Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke Bedah
Reseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada
cirrhosis hepatis (K74.-† I98.2*)
40
RULE MB4

• Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah
yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih
tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi.
Contoh: K.Ut. CVA
K. lain-lain: Stroke
Hemiplegia
Cerebral haemorrhage
Reseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhage
K.Ut. DM tanpa terapi insulin
K. lain-lain: Cataract mata bilateral
Spesialisasi: Ophthalmologist
Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract. 41
RULE MB5
• Alternatif diagnoses utama
Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan
indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain,
reseleksi gejala tersebut sebagai “kondisi utama”.
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik
sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
Contoh:
1. K. ut. Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis
Reseleksi: kolekistitis akut
3. K. ut. GE akibat infeksi atau keracunan makanan
Reseleksi: Infectious GE.
42
B20-B24 : HIV
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit,
HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari
B20-B22, diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi
individual dapat digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0)

2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV


K. Lain :-
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5
dapat digunakan sbg kode tambahan 43
E10-E14 DIABETES MELLITUS
Subkategori .7 digunakan kode utama bila komplikasi
multiple pada DM. diikuti kode komplikasi yg terdaftar
dapat ditambahkan sbg kode tambahan.
Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*

2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts


Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract

44
Tarif 2014 + 6 Tambahan tarif
Special
Procedure Special
Chronic Prosthesis

Special
Sub Drugs
Acute
Special
UNU Investigasi
Acute GROUPER
30 Tipe CMG >> 76 =CBG
Special
Procedure
koefisien Kode
List Item Special CMG Tipe Special CMG
utk top up INA-CBG dasar
Tumor pineal – Endoskopy Special Procedure 0,5 E-1-01-I
Hip Replacement / knee replacement Special Procedure 0,5 M-1-04-I
PCI Special Procedure 1 I-1-40-I
Keratoplasty Special Procedure 1 H-1-30-I
Pancreatectomy Special Procedure 1 B-1-10-I
Repair of septal defect of heart with
Special Procedure 1 I-1-06-I
prosthesis
Renal Transplantation Special Procedure 1 N-1-01-I
Stereotactic Surgery & Radiotheraphy Special Procedure 1 C-4-12-I
Torakotomi Special Procedure 1 J-1-30-I
Lobektomi / bilobektomi Special Procedure 1 J-1-10-I
Air plumbage Special Procedure 1 J-4-20-I
Timektomi Special Procedure 1 D-1-20-I
Vitrectomy Special Procedure 1 H-1-30-I
Phacoemulsification Special Procedure 1 H-2-36-0
Microlaringoscopy Special Procedure 2 J-3-15-0
Cholangiograph Special Procedure 2 B-3-11-0
Special
Prosthesis
koefisien
Kode
List Item Special CMG Tipe Special CMG utk top
INA-CBG dasar
up
Subdural grid electrode Special Prosthesis 0,5 G-1-10-I
Cote graft Special Prosthesis 0,5 I-1-03-I
TMJ Prothesis Special Prosthesis 1 M-1-60-I
Liquid Embolic (for AVM) Special Prosthesis 1 G-1-12-I
Hip Implant/ knee implant Special Prosthesis 1 M-1-04-I
Special
Drugs

Kode
Tipe Special koefisien
List Item Special CMG INA-CBG
CMG utk top up
dasar
Streptokinase Special Drug 0,25 I-4-10-I
Deferiprone Special Drug 0,5 D-4-13-I
Deferoksamin Special Drug 0,5 D-4-13-I
Deferasirox Special Drug 0,5 D-4-13-I
Human Albumin Special Drug 0,5 A-4-10-I
Special
Investigasi
Kode
koefisien
List Item Special CMG Tipe Special CMG INA-CBG
utk top up
dasar
Other CT Scan Special Investigation 1,5 Z-3-19-0
Nuclear Medicine Special Investigation 1,5 Z-3-17-0
MRI Special Investigation 1,5 Z-3-16-0
Diagnostic and Imaging Special Investigation 1,5 H-3-13-0
Procedure of Eye
Sub Chronic
Acute
• Khusus untuk CMG F dan T
Fase Akut : Hari 1 s/d 42
Fase SubAkut : Hari 43 s/d 103
Fase Kronik : Hari 104 s/d 180

• Tarif
Fase Akut : Paket INA CBG’s
Fase SubAkut : UC X 0,375 X RIW X LOS
Fase Kronik : UC X 0,25 X RIW X LOS

RIW = Resource Intensity Weight


Besaran RIW berbanding lurus dng tingkat disabilitas pasien
Pengukuran tingkat Disabilitas dng menggunakan WHO Disability Assessment
Schedule (DAS) 2.0
Specal CMG / Top up Mata
Kode
Kode koefisie
List Item Special Kode INA- Kode ICD utk Tipe Special
No Special n utk
CMG CBG Prosedur/Diagnosis CMG INA-CBG sbg
CMG top up
tarif dasar
H-1-30-I
1160,1161,1162, Special
14 YY04 III Keratoplasty H-1-30-II 1 H-1-30-I
1163,1164,1169 Procedure
H-1-30-III
H-1-30-I
Special
21 YY13 III Vitrectomy H-1-30-II 1473 1 H-1-30-I
Procedure
H-1-30-III
Phacoemulsificati Special
22 YY14 III H-2-36-0 1341 1 H-2-36-0
on Procedure
Special
27 II01 III Other CT Scan Z-3-19 8741,8801,8838 1,5 Z-3-19-0
Investigation
Special
29 II03 III MRI Z-3-16 8892,8893,8897 1,5 Z-3-16-0
Investigation
Diagnostic and
Special
30 II04 III Imaging H-3-13 9512 1,5 H-3-13-0
Investigation
Procedure of Eye
TOP UP
Kode Thalasemia Salah
kLAsifikasi tindakan &
prosedur

CIKA HASANAH.,SST.RMIK.,MM.RS
SAPTA L.,SPd.,SST.RMIK.,MM.RS.
Dasar Penggunaan ICD-9CM

1. PMK No. 59 Tahun


2014 tentang Tarif INA -
CBG
2. PMK No. 27 Tahun
2014 tentang Juknis
INA-CBG
3. PMK No.28 Tahun 2014
tentang Pedoman INA-
CBG
Sejarah singkat ICD-9CM

1. Klaim pelayanan kesehatan di rumah sakit


menggunakan sistem DRG
2. Sistem grouper dasar pengelompokkan DRG
menggunakan ICD-10 dan ICD-CM
3. ICD-9CM digunakan di Indonesia sejak tahun
2006 di 15 rs vertikal untuk uji coba sistem
DRG
4. Saat ini digunakan disemua rumah sakit yang
bekerjasama dengan BPJS
ICD-9CM

TUJUAN :
1. Mempermudah perekaman sistematis,
untuk analisis, interpretasi, komparasi data
tindakan/prosedur
2. Menerjemahkan tindakan/prosedur  kode
angka
3. Sebagai dasar pengelompokan INA-CBG
PEDOMAN DALAM PENGGUNAAN
ICD-9CM
❖Untuk Akurat kode, itu adalah Diperlukan untuk :
✓ Memiliki pengetahuan tentang kesehatan
✓ Memahami terminologi dan Características, terminologi, dan
konvensi dari ICD-9-CM.
❖Awalnya coding dilakukan untuk memberikan akses ke catatan
medis dengan diagnosa dan pengambilan operasi, untuk penelitian
medis, pendidikan, dan tata usaha.
❖Kode medis saat ini Dimanfaatkan untuk Memfasilitasi
pembayaran layanan kesehatan, untuk evaluasi- pola
pemanfaatan, dan untuk mempelajari kelayakan biaya perawatan
kesehatan.
❖Coding harus Dilakukan dengan benar dan konsisten untuk
menghasilkan bermakna statistik untuk membantu dalam
perencanaan untuk kebutuhan kesehatan bangsa.
16 CHAPTER CODE ICD-9-CM
BAB CODE PROCEDURE
0 00 Procedures and intervention, not elsewhere clasified
1 01 – 05 Operasi pada system syaraf
2 06 – 07 Operasi pada endokrin
3 08 – 16 Operasi pada mata
4 18 – 20 Operasi pada telinga
5 21 – 29 Operasi pada THT
6 30 – 34 Operasi pada system respiratori/pernafasan
7 35 – 39 Operasi pada kardiovaskular
8 40 – 41 Operasi pada sistem perdarahan dan lymphatic
9 42 – 54 Operasi pada sistem digestive/pencernahan
10 55 – 59 Operasi pada sistem urinary/perkemihan
11 60 – 64 Operasi pada organ2 genetal laki2
12 65 – 71 Operasi pada organ2 genetal perempuan
13 72 – 75 Prosedur Obstetrical
14 76 – 84 Operasi pada system musculoskeletal/tulang
15 85 – 86 Operasi pada sistem integumentary/kulit
16 87 – 99 Prosedur diagnostic lain2 dan therapetic
Konversi digunakan dalam daftar tabular
Singkatan :
NEC : Tidak diklasifikasikan di tempat lain
NOS : Tidak disebutkan secara spesifik
Tanda baca :
[] : Kurung digunakan untuk melampirkan sinonim,
susunan kata alternatif, atau frase jelas
() : Kurung digunakan untuk melampirkan kata-
kata tambahan yang mungkin ada atau tidak
ada dalam laporan prosedur tanpa
mempengaruhi kode
ISTILAH – ISTILAH
PunctureTINDAKAN/PROSEDUR
Tusukan Exploration Eksporasi
Imaging Pencitraan Revision Revisi
Injection Suntikan Replacement Pengantian
Incision Sayatan Forceps Tang
Infusion Infus Reduction Pengurangan
Excision Eksisi Reconstruction Rekontruksi
Operations Operasi Interview Wawancara
Treatment Pengobatan Examination Pemeriksaan
Disruption Gangguan Implanted Ditanamkan
Repair Perbaikan Closed Tertutup
Computer Komputer Open Terbuka
Procedures Prosedur Monitoring Pemantauan
Destruction Penghancuran Placement Penempatan
Suture Jahitan Extraction Ekstraksi
Transposition Transposisi Reconstruction Rekontruksi
Pressure Pengukuran Elevation Peningkatan
Percutaneous Perkutan Control Pengendalian
Insertion Penyisipan Exercise Latihan
Definisi Tindakan
Shunt : Berbelok ke satu sisi
Incision : Irisan atau luka yang dihasilkan oleh
pemotongan dengan alat yang tajam
Eksisi : Menghilang dengan memotong
Bypass : Aliran tambahan
Operasi : Setiap tindakan yang dilakukan
dengan instrumen atau dengan
tangan seorang ahli bedah
Standar Coding WHO
ICD10 ICD9CM V01-Y98 M8000/0-M9989/1

Kode Prosedur Utama Jika diagnosisutama Jika diagnosis utama atau Review hasil
Kode Diagnosis
Entry data atau yang berhubungan atau diagnosis sekunder diagnosis sekunder adalah pengkodean
Utama sesuai
import data dari dengan Diagnosis adalah cedera/injury Neoplasma harus diikuti dan Grouping
resume dengan
data warehouse Utama dilanjutkan harus diikuti dengan dengan kode Morfology INA CBG
memenuhi aturan
dengan mengkode penyebab luar (external untuk menggambarkan
coding, kemudian
prosedur-prosedur cause) yang relevan histology dan behavior
kode diagnosis
lainnya. dengan diagnosisnya. (sifat, prilaku) nya
sekunder

Patient demographics PDX & Additional Dx PPx & other Px Injury & external cause Morphology & Histology Check & group

Pilihan proses coding Pada proses ini


Konfirmasi 1.Review seluruh record, Prosedur Utama Kode ExternalCause Aturan WHO untuk “summary editor”
Identifikasipasien membuat daftar kode, lalu secara khusus ada 3 komponen: menentukan kode digunakan untuk
untuk masuk ke softwarekoding berhubungandengan morfologi dan kode memeriksa aturan
memastikan data Diagnosis Utama. 1.Bagaimana coding dan kesiapan
2.Mengkode semua histologiditerapkan
demografi, ID Pada episode ini terjadinya – How untuk grouping. Setelah
diagnosis selanjutnya dalam proses ini.
Pasien, episode Mengkode semua Prosedur proses editing coding 2.Dimana grouping, dihasilkan
perawatan sesuai harus meggunakan Neoplasma dapatbenign pengesahan summary
secara berurutan kejadiannya - Place
dengan rekam peraturan utk coding (jinak) atau malignant yang berisi semua data
3.Mengkode baik diagnosis
medis yang akan CBG. Ini termasuk 3.Apa yang (ganas) casemix yang relevan
maupun prosedur saat
dikode jenis kelamin danusia. dilakukan oleh untuk pencetakan dan
membaca rekam medis.
pasien - Activity penyimpanan
4.Proses editing harus
mencerminkan aturan
untuk pengkodean diagnosis
utama dan prosedur utama
PROSEDUR DAN INTERVENSI,
TIDAK DI TEMPAT LAIN (00)
00 Prosedur dan Intervensi, Tidak
diklasifikasikan di tempat lain
Operasi Pada Sistem Saraf (01 – 05)
1. Insisi dan eksisi tengkorak, otak, dan
meninges serebral
2. Oprasi lain pada tengkorak, otak, dan
meninges serebral
3. Oprasi pada sumsum tulang belakang dan
struktur kanal tulang belakang
4.Operasi pada saraf kranial dan ferifer 05
Oprasi pada saraf simpatik atau ganglia
Tidak termasuk : denervasi rahim parasevikal (69.3)
Operasi pada sistem endokrin (06 – 07)
6. Operasi pada tiroid dan kelenjar para tiroid
Termasuk : reseksi insidental tulang hyoid

7. Oprasi pada kelenjar endokrin lain


Termasuk : operasi pada :
kelenjar adrenal
kelenjar pineal
kelenjar di bawah otak
timus
Tidak termasuk : operasi pada :
aorta dan karotis badan (39.8)
ovarium (65.0 – 65.99)
pankreas (52.01 – 52.99)
testis (62.0 – 62.99)
Oprasi pada Mata (08 – 16)
8. Operasi pada kelopak mata
Termasuk : operasi pada alis
9. Operasi pada sistem lakrimal
10 Operasi pada konjungtiva
11 Operasi pada kornea
12 Operasi pada iris, tubuh ciliary, sclera, dan
ruang anterior
Tidak termasuk : operasi pada kornea (11.0 – 11.99)

13 Oprasi pada lensa


lanjutan

14 Operasi pada retina, koroid, vitreous, dan


ruang posterior
15 Operasi pada otot ekstraokular
16 Orbitotomy
Operasi pada telinga (18 – 20)
18 Operasi pada telinga luar
Termasuk : operasi pada :
saluran pendengaran eksternal
kulit dan tulang rawan dari :
daun telinga
meatus
19 Operasi rekontruksi di telinga tengah
20 Operasi lain pada telinga tengah dan
bagian dalam
Operasi di Hidung, Mulut, dan
Faring (21 – 29)
21 Operasi pada hidung
Termasuk : operasi pada :
tulang hidung
kulit hidung

22 Operasi pada sinus hidung


23 Penghapusan dan pemulihan gigi
24 Operasi lain pada gigi, gusi, dan alveoli
25 Operasi pada lidah
lanjutan
26 Operasi pada kelenjar ludah dan saluran
Termasuk : operasi pada :
di bawah kelenjar ludah dan saluran

27 Operasi lain pada mulut dan wajah


Termasuk : operasi pada :
bibir
langit – langit
jaringan lunak wajah dan mulut, kecuali lidah dan gusi

Tidak termasuk : operasi pada :


ginggiva (24.0 – 24.99)
lidah (25.01 – 25.99)
lanjutan

28 Operasi pada amandel dan adenoid


29 Operasi pada faring
Termasuk : operasi pada :
hipofaring
nasofaring
orofaring
kantung faring
pyriform sinus
Operasi pada sistem pernapasan (30 – 34)

30 Eksisi laring
31 Operasi lain paring dan trakea
32 Eksisi paru – paru dan bronkus
Termasuk : rib reseksi sebagai pendekatan operasi
stemotomi sebagai pendekatan oprasi
sternum membelah sayatan sebagai pendekatan
operasi
torakotomy sebagai pendekatan operasi
juga setiap bronchoplasty Kode sinkron (33.48)
lanjutan
33 Operasi lain pada paru – paru dan bronkus
Termasuk : rib reseksi sebagai pendekatan operasi
stemotomi sebagai pendekatan oprasi
sternum membelah sayatan sebagai pendekatan
operasi
torakotomy sebagai pendekatan operasi
34 Operasi pada dinding dada, pleura, mediastinum,
dan diafragma
Tidak termasu :
lain ventilasi mekanik kontinyu (96.70 – 96.72)
terapi pernafasan (93.90 – 93.99)
Operasi pada sistem kardiovaskular (35 – 39)

35 Operasi pada katup dan septa jantung


Termasuk : sternotomi (median) (melintang) sebagai
pendekatan operatif
torakotomi sebagai pendekatan operatif
kode juga memotong cardiopulmonary (sirkulasi
extracorreal) ( mesin jantung-paru) (39.61)
lanjutan

36 Operasi pada pembuluh darah jantung


Termasuk : sternotomi (median) (melintang) sebagai pendekatan
operatif
torakotmi sebagai pendekatan operatif
kode juga :
jika dilakukan cardiopulmonary bypass (extracorporeal
sirkulasi) (mesin jantung paru) (39.61)
injeksi atau infus inhibitor platelet (99.20)
suntikan atau infus agen tromlitik (99.10)
37 Operasi lain pada jantung dan pericardium
kode juga salah satu injeksi atau infus inhibitor platelet (99.20)
lanjutan

38 Incision eksisi, dan oklusi pembuluh darah


Kode juga :
aplikasi atau administrasi zat penghalang adhesi tujuh (99.77)
cardiopulmunary bypass (extracorporeal sirkulasi) (mesin jantung
paru) (39.61)
Tidak termasuk :
bahwa pembuluh darah koroner (00.66, 36.03, 36.04, 36.09,
36.10 – 36.99)
beriku digit keempat subklasifikasi untuk digunakan yang
dalam bagian kategori (38.0, 38.1, 38.3, 38.5, 38.6, 38.8,
dan 38.9)
Subkategori
1 tidak ditentukan
2 pembuluh darah intrakranial
cerebral (anterior) (tengah)
lingkaran willis
posterior arteri berkomunikasi
2 pembuluh darah lain dari kepala dan leher
arteri karotis (umum) (ekternal) (internal)
vena jugularis (eksternal) (internal)
3 penmuluh daran ekstremitas atas
yg berhubungan ketiak
brakialis
radial
ulnaris
4 Aorta
5 Pembuh darah toraks
lainnya
lanjutan

39 Operasi lainnya di pembulu darah


Tidak termasuk :
di pembuluh darah koroner (36.00 – 36.99)
Operasi pada sistem limpa (40 – 41)

40 Operasi pada sistem limfatik


41 Operasi pada sumsum tulang dan limpa
Operasi pada sistem pencernaan (42 –
54)
42 Operasi pada esofagus
43 Insisi dan eksisi perut
Kode juga setiap aplikasi atau administrasi penghalang adhesi
substansi (98.02)
44 Operasi lain pada perut
Kode juga setiap aplikasi atau administrasi penghalang adhesi
subtansi (99.77)
45 Incision, eksisi, dan anastomosis usus
Kode juga setiap aplikasi atau administrasi penghalang adhesi
subtansi (99.77)
lanjutan

46 Operasi lain pada usus


Kode juga setiap aplikasi dan administrasi penghalang adhesi
subtansi (99.77)

47 Operasi pada lampiran


Termasuk : sisa appendix
Kode juga setiap aplikasi dan administrasi penghalang adhesi
subtansi (99.77)

48 Operasi pada rektum, rektosigmoid dan


jaringan perirectal
lanjutan
49 Operasi pada anus
50 Operasi pada hati
51 Operasi pada kandung empedu dan saluran
empedu
Termasuk :
ampula vater
saluran empedu
duktus sistikus
saluran hepatik
intrahepatik saluran empedu
sfingter oddi
lanjutan
52 Operasi pada pankreas
Termasuk : operasi pada saluran pakreas

52.8 Transplantasi pankreas


Catatan : untuk melaporkan sumber donor – lihat kode (00.91 –
00.93)
53 Perbaikan hernia
Termasuk : hernioplasty
herniorrhaphy
54 Operasi lain pada daerah perut
Termasuk : operasi pada ;
daerah epigastrium
daerah pinggang
selaput perut
Operasi pada sistem kemih (55 – 59)

55 Operasi pada ginjal


Termasuk : operasi pada pelvis ginjal
Tidak termasuk : jaringan perirenal (59.00 – 59.09, 59.21 – 59.29,
59.91 – 59.92)

56 operasi pada ureter


57 Operasi pada kandung kemih
Tidak termasuk : jaringan perivesical (59.11-59.29, 59.91-59.92)
orifice ureterovesical (56.0-56.99)
lanjutan

58 Operasi pada uretra


Termasuk : operasi pada :
Kelenjar cowper
jaringan periuretra

59 Operasi lain pada saluran kemih


Operasi pada organ genital pria (60-
6064)Operasi pada prostat dan vesikula seminalis
Termasuk : operasi pada jaringan periprostatic
Tidak termasuk : yang berhubungan dengan kistektomi radikal (57.71)

61Operasi pada skrotum dan tunika vaginalis


62Oprasi pada testis
63Operasi pada kabel sperma, epididimis, dan
vas deferens
64Operasi pada penis
Termasuk : operasi pada :
corpora cavernosa
gland penis
kulup
Operasi pada organ genital wanita (65-71)
65 Operasi pada ovarium
66 Operasi pada saluran tuba
67 Operasi pada serviks
68 Sayatan dan eksisi rahim lain
Tidak termasuk : hysterotomy untuk penghentian kehamilan(74.91)

69 Operasi lain pada uterus dan struktur


pendukung
70 Operasi pada vagina dan cul-de-sac
71 Operasi pada vulva dan perineum
Prosedur kandungan (72-75)

72 Tang, vakum, prosedur sungsang


73 mm
74 Bedah caesar dan pengangkatan janin
Kode juga setiap sinkron :
histerektomi (68.3-68.4,68.6-68.8)
miomektomi (68.29)
sterilisasi (66.31-66.39, 66.63)

75 Operasi kebidanan lainnya


Operasi pada sistem muskuloskeletal (76-84)
76 Operasi pada tulang wajah dan sendi
Tidak termasuk : sinus sksesori (22.00-22.9)
tulang hidung (21.00-21.99)
tengkorak (01.01-02.99)

77 Incision, eksisi, dan bagian tulang lainnya


Tidak termasuk : laminektomi untuk dekompresi (03.09)
operasi pada : sinus sksesori (22.00-22.9)
asicles telinga (19.0-19.55)
tulang wajah (76.01-76.99)
struktur sendi (80.00-81.99)
mastoid (19.9-20.99)
tulang hidung (21.00-21.99)
tengkorak (01.01-02.99)
lanjutan
78 Operasi lain pada tulang, kecuali tulang wajah
Tidak termasuk : operasi pada : sinus sksesori (22.00-22.9)
asicles telinga (19.0-19.55)
tulang wajah (76.01-76.99)
struktur sendi (80.00-81.99)
mastoid (19.9-20.99)
tulang hidung (21.00-21.99)

tengkorak (01.01-02.99)
lanjutan
79 Pengurangan fraktur dan dislokasi
Termasuk : penerapan cor atau belat
reduksi dengan penyisipan perangkat traksi (kawat
kirschner)(steinmann pin)
Kode juga setiap :
aplikasi perangkat fixatior eksternal (78.10-78.19)
jenis penrangkat fixator, jika diketahui (84.71-84.73)

Tidal termasuk : fiksasi eksternal saja untuk imobilisasi fraktur (93.51-


93.56, 93.59)
fiksasi internal tanpa reduksi fraktur (78.50-78.59)
operasi pada :
tulang wajah (76.70-76.79)
tulang hidung (21.71-21.72)
orbit (76.78-76.79)
lanjutan
80 Insisi dan eksisi struktur sendi
Termasuk : operasi pada ;
kapsul sendi
tulang rawan
kondilus
ikat
meniskus
membran sinovial

Tidak termasuk : tulang rawan :


telinga (18.01-18.9)
hidung (21.00-21.99)
sendi temporomandibular (76.01-76.99)
lanjutan

81 Perbaikan dan operasi plastik pada struktur


sendi
82 Operasi pada otot, tendon, dan fasia tangan
Termasuk : operasi pada :
aponeurosis
membran sinovial
selubung tendon
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai