A00 Cholera
A00.0Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
Cholera klasik
A00.1Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
Cholera El Tor
A00.9Cholera, tidak dijelaskan
A01 Demam typhoid and paratyphoid
Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1Paratyphoid fever A
A01.2Paratyphoid fever B
A01.3Paratyphoid fever C
A01.4Paratyphoid fever, tak dijelaskan
Infeksi oleh S. paratyphi NOS
A03 Shigellosis
A03.0Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-
Kruse]
A03.1Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8Shigellosis lain
A03.9Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS
2
Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7Enterokolitis akibat Clostridium difficile
Keracunan makanan akibat Clostridium difficile
A04.8Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;
Enteritis bakteri NOS
A06 Amoebiasis
Termasuk:: infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0Disentri amubik akut;
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
A06.1Amubiasis usus kronis
A06.2Kolitis amuba non-disentri
A06.3Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5 Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6 Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7Amubiasis kulit
A06.8Infeksi amuba di situs lain;
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba (N51.2*)
A06.9Amubiasis, tak dijelaskan
3
A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya
A07.0Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1Giardiasis [lambliasis]
A07.2Cryptosporidiosis
A07.3Isosporiasis
Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
Coccidiosis usus
Isosporosis usus
A07.8Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali: Influenza yang melibatkan saluran pencernaan
(J10.8, J11.8)
A08.0Enteritis akibat rotavirus
A08.1Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2Enteritis adenovirus
A08.3Enteritis virus lainnya
A08.4Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat
virus.
A08.5Infeksi usus lain yang dijelaskan
A09 Diare dan gastroenteritis dan kolitis yang berawal dari infeksi
atau tidak jelas
Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen infeksi lain yang
dijelaskan (A00-A08)
diare non-infektif (see noninfectious) (K52.9)
diare non-infektif neonatus (P78.3)
A09.0Gastroenteritis dan kolitis lain dan tidak dijelaskan yang asalnya
menular
A09.0Gastroenteritis dan kolitis asalnya tidak jelas
Tuberkulosis (A15-A19)
Kecuali: sequel TB (B90.-),
TB kongenital (P37.0)
4
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
5
Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis
tidak dilakukan
A16.2TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB ,
pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis)
A16.3TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi
bakteriologis atau histologis
TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum,
trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan
konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.5Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau
histologis
TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan
histologis (A15.7)
6
Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9 TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)
7
A18.7 TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid (E35.0*),
TB perikardium (I32.0*),
TB endokardium (I39.8*),
TB miokardium (I41.0*),
Arteritis serebri TB (I68.1*)
TB esofagus (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8TB miliaris lainnya
A19.9TB miliaris, tidak dijelaskan
A20 Plague
Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0Bubonic plague
A20.1Cellulocutaneous plague
A20.2Pneumonic plague
A20.3Plague meningitis
A20.7Septicaemic plague
A20.8Bentuk-bentuk lain plague
Plague abortif
Plague asimptomatik
Pestis minor
A20.9Plague, tidak dijelaskan
A21 Tularaemia
Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit
fever
A21.0Ulceroglandular tularaemia
A21.1Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2Pulmonary tularaemia
8
A21.3Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7Generalized tularaemia
A21.8Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9Tularaemia, tidak dijelaskan
A22 Anthrax
Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2Anthrax gastrointestinum
A22.7Septikaemia anthrax
A22.8Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax (G01*)
A22.9Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1Brucellosis akibat B. abortus
A23.2Brucellosis akibat B. suis
A23.3Brucellosis akibat B. canis
A23.8Brucellosis lain
A23.9Brucellosis, tidak dijelaskan
9
A25 Rat-bite fevers demam gigitan tikus
A25.0Spirillosis
Sodoku
A25.1Streptobacillosis
Erythema arthritik epidemik,
Demam Haverhill,
Streptobacillary rat-bite fever
A25.9Rat-bite fever, tidak dijelaskan
A26 Erysipeloid
A27 Leptospirosis
A27.0Leptospirosis icterohaemorrhagica
Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9Leptospirosis, tidak dijelaskan
10
Lepra TT
A30.2Borderline tuberculoid leprosy
Lepra BT
A30.3Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4Borderline lepromatous leprosy
Lepra BL
A30.5Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8Bentuk lain leprosy
A30.9Lepra, tidak dijelaskan
A32 Listeriosis
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali: listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0Listeriosis kulit
A32.1 Meningitis and meningoencephalitis listeria
Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7Septikemia listeria
A32.8Bentuk lain listeria
Endocarditis listeria (I39.8*)
Arteritis cerebri Listeria (I68.1*),
Listeriosis okuloglandular
A32.9Listeriosis, tidak dijelaskan
11
A36 Diphtheria
A36.0Difteri farings
Angina membranosa difteri
Difteri tonsil
A36.1Difteri nasofarings
A36.2Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8Difteri lain
Konjungtivitis difteri (H13.1*); miokarditis difteri (I41.0*),
polyneuritis difteri (G63.0*)
A36.9Diphtheria, tidak dijelaskan
12
Konjunctivitis meningokokus (H13.1*)
Retrobulbar neuritis meningokokus (H48.1*)
Arthritis meningokokus (M01.0*)
Artritis pasca-meningokokus (M03.0*)
A39.9Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
Penyakit meningokokus NOS
A42 Actinomycosis
Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0Aktinomikosis pulmonalis
A42.1Aktinomikosis abdominalis
A42.2Aktinomikosis servikofasialis
A42.7Septikemia aktinomikosis
A42.8Bentuk lain aktinomikosis
A42.9Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43 Nocardiosis
A43.0Nokardiosis pulmonalis
A43.1Nokardiosis kulit
A43.8Bentuk lain nokardiosis
A43.9Nokardiosis, tidak dijelaskan
A44 Bartonellosis
A44.0Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8Bentuk lain bartonellosis
A44.9Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
Kecuali : erisipelas nifas (O86.8)
14
A48.1Penyakit Legionnaires
A48.2Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3Toxic shock syndrome
Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4Brazilian purpuric fever;
Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8Penyakit bakteri lain yang dijelaskan
15
A50.3Okulopati sifilitika kongenital lanjut
Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut (H19.2*)
Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC (H58.8*)
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
Dementia paralytica juvenilis
Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic
neurosyphilis
Meningitis (G01*), encephalitis (G05.0*): sifilitika kongenital
lanjut
Polyneuropathy (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau
muncul dua tahun atau lebih sejak lahir
Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
Gigi atau triad Hutchinson
Clutton's joints (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
Artropati sifilitika (M03.1*), osteokhondropati sifilitika
(M90.2*)
Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut (I98.0*),
A50.6Sifilis kongenital lanjut, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi
serologis positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau
lebih sejak lahir
A50.7Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
16
pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder
(N74.2*),
limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5Sifilis dini, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak
infeksi
A51.9Sifilis dini, tidak dijelaskan
17
Leukoderma sifilitika lanjut (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut
(M73.1*),
Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut
(N74.2*).
Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
paru-paru (J99.8*), hati (K77.0*),
otot (M63.0*), synovium (M68.0*), tulang (M90.2*)
A52.8Sifilis lanjut, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis
positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak
lahir.
A52.9Sifilis lanjut, tidak dijelaskan
18
A54.6Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8Infeksi gonokokus lainnya
Meningitis gonokokus (G01*), abses gonokokus otak (G07*),
Perikarditis gonokokus (I32.0*), endokarditis gonokokus
(I39.8*),
Miokarditis gonokokus (I41.0*), pneumonia gonokokus
(J17.0*),
Peritonitis gonokokus (K67.1*),
Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan
A57 Chancroid
Ulcus molle
19
A59 Trikhomoniasis
Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0Trikhomoniasis urogenital;
Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9Trikhomoniasis, tidak dijelaskan
A66 Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
A66.0Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1Yaw papillomata ganda dan wet crab
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
20
A66.2Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis)
(papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat
yaws
A66.4Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
A66.6Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada
yaws (dini) (lanjut)
Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa:
pada yaws (lanjut)
A66.7Manifestasi lain yaws
Nodul yaws juxta-articularis
Yaws mukosa
A66.8Yaws laten
Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9Yaws, tidak dijelaskan
21
A68.0Louse-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1Tick-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia
recurrentis
A68.9Relapsing fever, tidak dijelaskan
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis
folikularis trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9Trachoma, tidak dijelaskan
22
A74.0 Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
Paratrachoma
A74.8Penyakit chlamydia lain
Peritonitis chlamydia (K67.0*)
A74.9Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
Chlamydiosis NOS
Rickettsioses (A75-A79)
A78 Q fever
Infeksi akibat Coxiella burnetii,
Nine Mile fever, quadrilateral fever
A82 Rabies
A82.0Rabies sylvatika
A82.1Rabies urban
A82.9Rabies, tidak dijelaskan
25
Meningitis Echovirus
A87.1 Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2Khoriomeningitis limfositik,
Meningoensefalitis limfositik
A87.8Meningitis virus lain
A87.9Meningitis virus, tidak dijelaskan
26
Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)
27
Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0 Eczema herpeticum;
Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1 Dermatitis vesikularis herpesvirus
Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human ()
herpesvirus 2
B00.2 Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3 Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4 Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
Meningoencephalitis herpesvirus,
Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5 Penyakit mata herpesvirus:
Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis
herpesvirus (H19.1*)
Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)
Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7 Penyakit herpesvirus disseminata,
Septikemia herpesvirus
B00.8 Bentuk lain infeksi herpesvirus
hepatitis herpesvirus (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9 Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
Infeksi herpes simplex NOS
28
Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3 Penyakit mata zoster
Blefaritis zoster (H03.1*), konjungtivitis zoster (H13.1*),
skleritis zoster (H19.0*),
Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster
(H19.2*),
Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)
B02.7 Zoster disseminata
B02.8 Zoster dengan komplikasi lain
B02.9 Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah
hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04 Monkeypox
B05 Measles
Termasuk : morbilli
Kecuali : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0 Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
Ensefalitis pasca measles
B05.1 Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2 Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3 Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media
(H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4 Measles dengan komplikasi usus
B05.8 Measles dengan komplikasi lain,
Keratitis dan keratoconjunctivitis measles (H19.2*)
B05.9 Measles tanpa komplikasi,
Measles NOS
29
Meningitis rubella (G02.0*),
Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8 Rubella dengan komplikasi lain
Arthritis rubella (M01.4*),
Pneumonia rubella (J17.1*)
B06.9 Rubella tanpa komplikasi
Rubella NOS
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0 Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1 Molluscum contagiosum
B08.2 Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3 Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4 Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5 Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa
yang dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak
dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS
Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus
(B94.2)
30
B16 Hepatitis akut B
B16.0 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan
koma hepatika
B16.1 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma
hepatika
B16.2 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
31
B20.8 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
lain
B20.9 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
yang tidak dijelaskan
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS
32
Kecuali: infeksi CMV kongenital (P35.1),
mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0 Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1 Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2 Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8 Penyakit CMV lain
B25.9 Penyakit CMV, tidak dijelaskan
B26 Mumps
B26.0 Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1 Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2 Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3 Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8 Mumps dengan komplikasi lain:
Polyneuropathy mumps (G63.0*), myocarditis mumps (I41.1*)
Arthritis mumps (M01.5*), nephritis mumps (N08.0*)
B26.9 Mumps tanpa komplikasi
Mumps NOS, Parotitis NOS
33
B30.3 Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus)
(H13.1*);
Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
Konjungtivitis akibat enterovirus 70
Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8 Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
Konjungtivitis Newcastle
B30.9 Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan
34
B34.9 Infeksi virus, tidak dijelaskan;
Viraemia NOS
Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
Dermatophyta adalah jamur jaringan mati pada kulit atau
bagiannya (stratum korneum
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-
B35.0 Tinea barbae dan tinea capitis
Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion,
sycosis jamur
B35.1 Tinea unguium
Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku,
ringworm kuku
B35.2 Tinea manuum
Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3 Tinea pedis
Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4 Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5 Tinea imbricata
Tokelau
B35.6 Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8 Dermatophytosis lain
Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9 Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
35
B36.8 Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9 Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
B38 Coccidioidomycosis
B38.0 Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1 Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2 Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3 Koksidioidomikosis kulit
B38.4 Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7 Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8 Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9 Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39 Histoplasmosis
B39.0 Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1 Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2 Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3 Histoplasmosis capsulati disseminata
Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4 Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
36
Histoplasmosis Amerika
B39.5 Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9 Histoplasmosis, tidak dijelaskan
B40 Blastomycosis
Penyakit Gilchrist ini disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis,
terutama melibatkan paru-paru dan bisa menyebar secara hematogen
ke kulit.
Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)
Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0 Blastomikosis paru-paru akut
B40.1 Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2 Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3 Blastomikosis kulit
B40.7 Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8 Bentuk lain blastomikosis
B40.9 Blastomikosis, tidak dijelaskan
B41 Parakoksidioidomikosis
Penyakit infeksi kulit, membran mukosa, kelenjar limfe, dan
organ internal ini disebabkan oleh jamur Paracoccidioides brasiliensis
(Blastomyces brasiliensis).
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0 Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7 Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8 Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9 Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B42 Sporotrichosis
Akibat saprofit tanaman Sporothrix schenckii, khas dengan
nodul, ulkus dan abses pada kulit dan saluran limfe permukaan, dan
bisa menyerang paru-paru atau membran sinovium. Ia sering
menyerang petani dan peladang, terutama yang menangani semak
belukar.
B42.0 Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1 Sporotrikosis limfokutan
B42.7 Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8 Bentuk lain sporotrikosis
37
B42.9 Sporotrikosis, tidak dijelaskan
B44 Aspergillosis
Termasuk: Aspergilloma
B44.0 Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1 Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2 Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7 Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8 Bentuk lain aspergillosis
B44.9 Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
Penyakit infeksi Filobasidiella neoformans (dulu disebut
Cryptococcus neoformans) ini memiliki fokus primer pada paru-paru,
menyebar ke meningen atau ke ginjal, tulang dan kulit.
B45.0 Kriptokokosis paru-paru
B45.1 Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus (G02.1*)
B45.2 Kriptokokosis kulit
B45.3 Kriptokokosis tulang
B45.7 Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8 Bentuk lain kriptokokosis
B45.9 Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
B46.0 Mukormikosis paru-paru
B46.1 Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2 Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3 Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4 Mukormikosis disseminata;
38
Mukormikosis umum
B46.5 Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8 Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9 Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
B47.0 Eumycetoma
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1 Actinomycetoma
B47.9 Mycetoma, tidak dijelaskan;
Madura foot NOS
39
B50.0 Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
Malaria otak NOS
B50.8 Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9 Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan
B55 Leishmaniasis
B55.0 Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
40
B55.1 Leishmaniasis kulit
B55.2 Leishmaniasis mukokutan
B55.9 Leishmaniasis, tidak dijelaskan
B58 Toxoplasmosis
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0 Okulopati toxoplasma;
chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1 Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2 Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3 Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8 Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
Miokarditis toxoplasma (I41.2*);
Miositis toxoplasma (M63.1*)
B58.9 Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
41
Pneumonia akibat Pneumocystis carinii
Helminthiases (B65-B83)
42
B66.2 Dicrocoeliasis
Infeksi Dicrocoelium dendriticum
Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3 Fascioliasis
Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
Penyakit cacing hati domba
B66.4 Paragonimiasis
Infeksi Paragonimus sp;
Penyakit cacing paru-paru
Distomiasis paru-paru
B66.5 Fasciolopsiasis
Infeksi Fasciolopsis buski;
Distomiasis usus
B66.8 Infeksi fluke lain
Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis,
Nanophyetiasis, Watsoniasis
B66.9 Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan
B67 Echinococcosis
Termasuk: hydatidosis
B67.0 Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1 Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2 Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3 Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple
sites
B67.4 Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5 Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6 Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7 Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8 Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9 Echinococcosis, di tempat lain and tidak
dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Kecuali: cysticercosis (B69.-)
B68.0 Taeniasis Taenia solium
(Infeksi) cacing pita babi
B68.1 Taeniasis Taenia saginata
(Infeksi) cacing pita sapi
Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9 Taeniasis, tidak dijelaskan
B69 Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
B69.0 Cysticercosis sistem syaraf pusat
43
B69.1 Cysticercosis mata
B69.8 Cysticercosis pada situs lain
B69.9 Cysticercosis, tidak dijelaskan
B72 Dracunculiasis
B73 Onchocerciasis
Infeksi nematoda filaria yang menyebabkan penyakit kulit
kronis dan lesi mata yang dapat menyebabkan buta.
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Kecual: Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0 Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1 Filariasis akibat Brugia malayi
44
B74.2 Filariasis akibat Brugia timori
B74.3 Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4 Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8 Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9 Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spiralis, yang dapat menyebabkan gejala
pencernaan ringan diikuti oleh edema periorbita, nyeri otot, demam,
dan eosinofilia.
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B77 Ascariasis
Telur Ascaris lumbricoides menetas di duodenum, menembus
dinding usus dan dibawa darah ke jantung dan paru-paru. Selanjutnya
melalui bronkus mereka tiba di orofarings dan tertelan, lalu menjadi
dewasa di usus.
Termasuk: Askaridiasis
Infeksi cacing gelang
B77.0 Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8 Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9 Askariasis, tidak dijelaskan
B78 Strongyloidiasis
45
Infeksi Strongyloides stercoralis, menyebabkan rash kulit,
eosinofilia, dan nyeri perut.
B78.0 Strongyloidiasis usus
B78.1 Strongyloidiasis kulit
B78.7 Strongyloidiasis disseminata
B78.9 Strongyloidiasis, tidak dijelaskan
46
Wandering swelling sembab berpindah
B83.2 Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
Eosinophilic meningoencephalitis (G05.2*)
Kecuali: angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3 Syngamiasis
Syngamosis
B83.4 Hirudiniasis internal
Kecuali: Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8 Helminthiasis lain yang dijelaskan
Acanthocephaliasis
Gongylonemiasis
Hepatic capillariasis
Metastrongyliasis
Thelaziasis
B83.9 Helminthiasis, tidak dijelaskan:
Cacingan NOS
Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)
B86 Scabies
Scabies disebabkan oleh kutu (mite) Sarcoptes scabiei. Kutu
betina membuat terowongan di stratum korneum kulit untuk
meletakkan telurnya yang menetas dalam beberapa hari.
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0 Myiasis kulit
47
Myiasis menjalar
B87.1 Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2 Myiasis okuler
B87.3 Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4 Myiasis aural
B87.8 Myiasis tempat lain
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9 Myiasis, tidak dijelaskan
48
B90.9 Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
Sekuel TB NOS
B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak
dijelaskan
B94.0 Sekuel trakoma
B94.1 Sekuel ensefalitis virus
B94.2 Sekuel hepatitis virus
B94.8 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9 Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
49
B97 Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B97.0 Adenovirus
B97.1 Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
B97.2 Coronavirus
B97.3 Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
B97.4 Respiratory syncytial virus
B97.5 Reovirus
B97.6 Parvovirus
B97.7 Papillomavirus
B97.8 Virus lainnya
NEOPLASMA
Neoplasma ganas (C00-C97)
Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)
C00 Neoplasma ganas bibir
Kecuali: kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas
vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,
permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum,
mucosa, perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan
C01 Neoplasma ganas basis lidah
Permukaan dorsal basis lidah
Bagian lidah yang tidak bergerak
Sepertiga belakang lidah
C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak
dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah dua-pertiga depan permukaan bawah
lidah
Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah dua pertiga depan permukaan atas
lidah
50
Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah bagian tidak dijelaskan
Sepertiga tengah lidah NOS Bagian lidah yang bergerak NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4
C02.9 Lidah, tidak dijelaskan
C03 Neoplasma ganas gusi
Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan
C04 Neoplasma ganas lantai mulut
C04.0 Lantai anterior mulut anterior dari pertemuan premolar -
caninus
C04.1 Lantai lateral mulut
C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut
C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan
C05 Neoplasma ganas palatum
C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut
C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak
dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus
labialis (upper)(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS
C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid
C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi
menurut lokasi anatomis
kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
51
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor)
NOS
C09 Neoplasma ganas tonsil
Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali: tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings
C10.3 Dinding posterior orofarings
C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs
neoplasma]
C10.8 Lesi overlap pada orofarings
C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan
C11 Neoplasma ganas nasofarings
C11.0 Dinding superior nasofarings;
Atap nasofarings
C11.1 Dinding posterior nasofarings;
Adenoid; tonsilla farings
C11.2 Dinding lateral nasofarings;
Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
C11.3 Dinding anterior nasofarings
Lantai nasofarings
Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle
Pinggir posterior: choana, septum hidung
C11.8 Lesi overlap pada nasofarings
C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS
C12 Neoplasma ganas sinus piriformis
Fossa pyriformis
C13 Neoplasma ganas hipofarings
Kecuali: sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir
Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS
52
C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan
yang situsnya kurang jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2
Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)
C15 Neoplasma ganas esofagus
Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2
secara anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan
C16 Neoplasma ganas lambung
C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus
dan lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan
C16.1-C16.4
C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan
C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS
C17 Neoplasma ganas usus halus
C17.0 Duodenum
C17.1 Jejunum
C17.2 Ileum
Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan
C18 Neoplasma ganas kolon
C18.0 Caecum; katup ileocaecum
C18.1 Appendix
C18.2 Kolon asendens
C18.3 Fleksura hepatis
53
C18.4 Kolon transversa
C18.5 Fleksura lienalis/splenika
C18.6 Kolon desendens
C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction
C20 Neoplasma ganas rektum
C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal
C21.0 Anus, tidak dijelaskan
Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2
C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik
Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder
hati (C78.7)
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan
C23 Neoplasma ganas kantong empedu
C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d.
hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-
C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan
C25 Neoplasma ganas pankreas
C25.0 Caput pancreas
C25.1 Corpus pancreas
C25.2 Cauda pancreas
C25.3 Ductus pancreaticus
C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans
54
C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas
C25.8 Lesi overlap pada pankreas
C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan
C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-
C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1
Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS
Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)
Termasuk: telinga tengah
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum,
vestibulum hidung
Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)
tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3),
bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga
(C49.0)
liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius
C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan
C32 Neoplasma ganas larings
C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu;
permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1),
plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
55
permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33 Neoplasma ganas trachea
C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru
C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru
C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru
C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan
C37 Neoplasma ganas thymus
C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura
C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan
tidak jelas
Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
Saluran pernafasan NOS
Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)
Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota
C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
C40.1 Tulang pendek anggota atas
C40.2 Tulang panjang anggota bawah
C40.3 Tulang pendek anggota bawah
C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan
C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak
dijelaskan
Kecuali: tulang anggota (C40.-)
56
rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung
(C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
Maxilla (superior), tulang orbita
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris
(C31.0),
rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau
odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9),
rahang bawah (C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)
C43 Melanoma maligna kulit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-,
C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada
muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit
perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
Melanoma (malignant) NOS
57
Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)
C45 Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)
(pelvic)
Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan
C46 Sarkoma Kaposi
Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda
C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan
C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
C47.0 Syaraf perifer head, face and neck
Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu
C47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul
C47.3 Syaraf perifer toraks
C47.4 Syaraf perifer abdomen
58
C47.5 Syaraf perifer pelvis
C47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
C47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
C47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
59
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)
Termasuk: kulit organ-organ genital wanita
C51 Neoplasma ganas vulva
C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
C51.1 Labium minus
C51.2 Clitoris
C51.8 Lesi overlap pada vulva
C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS;
pudendum
C52 Neoplasma ganas vagina
C53 Neoplasma ganas servix uteri
C53.0 Endoservix
C53.1 Exoservix
C53.8 Lesi overlap pada servix uteri
C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan
C54 Neoplasma ganas korpus uteri
C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim
C54.1 Endometrium
C54.2 Myometrium
C54.3 Fundus uteri
C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri
C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan
C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan
C56 Neoplasma ganas ovarium
C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak
dijelaskan
C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
C57.1 Broad ligament (ligamentum latum)
C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)
C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS
C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan
C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus
Wolffian
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7,
C58
Tubo-ovarium; utero-ovarium
60
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius wanita NOS
C58 Neoplasma ganas plasenta
Choriocarcinoma NOS
Chorionepithelioma NOS
Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)
mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant
(D39.2)
Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)
Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60 Neoplasma ganas penis
C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)
C60.1 Glans penis
C60.2 Batang penis; korpus kavernosum
C60.8 Lesi overlap pada penis
C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS
C61 Neoplasma ganas prostat
C62 Neoplasma ganas testis
C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs
neoplasma]
C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum
C62.9 Testis, tidak dijelaskan
C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan
C63.0 Epididymis
C63.1 Spermatic cord
C63.2 Skrotum, Kulit skrotum
C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis;
tunika vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius pria NOS
Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)
C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)
C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal
Pelviureteric junction; kaliks ginjal
C66 Neoplasma ganas ureter
Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)
C67 Neoplasma ganas kandung kemih
C67.0 Trigonum vesicae
C67.1 Puncak bladder
C67.2 Dinding lateral bladder
C67.3 Dinding anterior bladder
61
C67.4 Dinding posterior bladder
C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra
C67.6 Muara ureter
C67.7 Urachus
C67.8 Lesi overlap pada bladder
C67.9 Bladder, tidak dijelaskan
C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
C68.0 Urethra
Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS
Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)
C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1,
C44.1)
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
C69.4 Korpus siliaris; bola mata
C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer
orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuli
Kecuali: tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan
C70 Neoplasma ganas meningen
C70.0 Meningen otak
C70.1 Meningen spinalis
C70.9 Meningen, tidak dijelaskan
C71 Neoplasma ganas otak
Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)
jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
62
C71.5 Ventrikel otak
Kecuali: ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian
lain SSP
Kecuali: meningen (C70.-)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales
NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS
Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)
C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid
C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal
C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan
C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait
Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4),
ovarium (C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid
(C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal
C75.4 Carotid body
C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan
Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara
terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak
dijelaskan (C76-C80)
C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9),
pria (C63.9)
63
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-
C96)
situs yang tidak dijelaskan (C80)
C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
C76.2 Abdomen
C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam
pelvis, seperti rektovagina (septum) dan rektovesika (septum)
C76.4 Anggota atas
C76.5 Anggota bawah
C76.7 Situs tidak jelas lainnya
C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas
C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan
Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-
C87, C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe
supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe
pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan
C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaan
C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru
C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum
C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura
C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang
tidak dijelaskan
C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus
C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum
C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum
Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati
C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang
tidak dijelaskan
C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sites
C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis
C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang
tidak dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit
C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak
64
C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang
tidak dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang
C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium
C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal
C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan
C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs
C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas
tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan
bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma
ganas tersebut.
Contoh
Kondisi utama : Carcinomatosis
Kondisi lain :-
Kode : Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya (80)).
65
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
Limfoma noduler non-Hodgkin NOS
C83 Limfoma diffus non-Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode
sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan
C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit
Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang
lebih spesifik.
C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode
sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B
disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang
lebih spesifik.
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna,
mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin
NOS
C88 Penyakit immunoproliferatif maligna
66
Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain
C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin
C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit
Mediterranean
C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya
C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
Penyakit immunoproliferatif NOS
C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas
Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma
soliter
C91 Leukaemia limfoid
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis
leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan
C92 Leukaemia myeloid
Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk: leukaemia monositoid
kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
67
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)
C93.1 Leukaemia monosit kronis
C93.2 Leukaemia monosit subakut
C93.7 Leukaemia monosit lain
C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan
C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M984, M9850, M9900, M9910, M9931-
M9932 dengan kode sifat /3
Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel
plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma
C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan
(C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan
C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan
limfoid, haematopoietik dan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan
yang berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang
berhubungan, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)
68
C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer
yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih
menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi
masing-masing neoplasma ganas tersebut.
Contoh 10
Kondisi utama : Multiple myeloma dan adenokarsinoma prostat
primer
Kondisi lain :-
Kode: Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen (C97).
C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (neoplasma ganas prostat)
bisa digunakan sebagai kode tambahan
Catatan: Untuk penggunaan kategori ini, hendaknya dirujuk aturan
dan pedoman pengkodean mortalitas pada volume 2.
Neoplasma in situ (D00-D09)
Catatan: Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada dalam
masa perubahan morfologis antara displasia dan kanker yang
invasif. Misalnya, untuk cervical intraepithelial neoplasia (CIN)
dikenal tiga stadium, yang ketiga (CIN III) termasuk pada
displasia berat dan karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah
diperluas ke organ lain, seperti vulva dan vagina. Deskripsi
neoplasia intraepitel stadium III, dengan atau tanpa
disebutkannya displasia, diletakkan pada bagian ini. Stadium I
dan II diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ yang
terlibat dan harus dikode pada bab sistem tubuh yang relevan.
Termasuk: penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi
dengan kode sifat /2
eritroplasia Queyrat
D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Batas vermillion bibir
Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
69
Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5,
D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars
suprahyoid)
Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings,
pinggir (D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga
tengah, rongga hidung
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D03 Melanoma in situ
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)
(jaringan lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan
D04 Carcinoma in situ kulit
Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in
situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
70
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit
mammae
Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan
D05 Karsinoma in situ mammae
Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan
D06 Karsinoma in situ servix uteri
Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan
atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix
NOS (N87.2)
D06.0 Endoservix
D06.1 Exoservix
D06.7 Bagian lain servix
D06.9 Servix, tidak dijelaskan
D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan
atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III,
dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan
D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis
(D07.6)
71
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan
Neoplasma jinak (D10-D36)
Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0
D10 Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)
Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva
minor NOS
Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa
bibir (D10.0), permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6),
tonsillar: fossa (D10.5), pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
Epiglottis, permukaan anterior
Tonsillar: fossa, pillars
Vallecula
Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan
D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor
Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan,
yang diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya
neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid
D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis,
submandibularis
D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan
D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus
D12.0 Caecum; katup ileocaecum
D12.1 Appendix
D12.2 Kolon asendens
D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
D12.4 Kolon desendens
D12.5 Kolon sigmoid
D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter)
kolon
D12.7 Pertemuan rektosigmoid
D12.8 Rektum
D12.9 Anus dan saluran anus
72
Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5,
D23.5)
D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan
kurang jelas
D13.0 Esofagus
D13.1 Lambung
D13.2 Duodenum
D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik
D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik
D13.6 Pankreas
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa
D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan
D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan
hidung
Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2)
tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4)
rawan telinga (D21.0)
hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
bulbus olfaktorius (D33.3)
polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga)
(J33.-)
polip telinga (tengah) (H74.4),
pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)
polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali: synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
73
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital
Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)
D16.5 Tulang rahang bawah
D16.6 Kolom vertebrae
Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
D16.7 Iga, sternum dan klavikula
D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
D17 Neoplasma lipomatosa jinak
Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak
dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum,
retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
D18.1 Lymphangioma, semua situs
D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel
Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS
D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan
peritoneum
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan
retroperitoneum (D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0 Retroperitoneum
D20.1 Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
74
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen
[kecuali pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon
(pelapis)
Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma
(D18.1)
neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)
peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher
Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk
bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk
panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma,
pembuluh besar
Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)
D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan;
punggung NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan
D22 Naevi melanosit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus,
mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan
D23 Neoplasma jinak lain pada kulit
Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar
keringat
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi
melanosit (D22.-)
D23.0 Kulit bibir
75
Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24 Neoplasma jinak breast
Mammae: jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5,
D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan
kode sifat /0
fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan
D26 Neoplasma jinak lain uterus
D26.0 Servix uteri
D26.1 Korpus uteri
D26.7 Bagian lain uterus
D26.9 Uterus, tidak dijelaskan
D27 Neoplasma jinak ovarium
D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak
dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)
(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria
Termasuk: kulit organ genitalia pria
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)
prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi
(N40)
D29.2 Testis
76
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord,
tunica vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D30 Neoplasma jinak organ perkemihan
D30.0 Ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di
bladder
D30.4 Urethra
Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS
D31 Neoplasma jinak eye and adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),
kulit kelopak (D22.1, D23.1)
N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus
nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan
D32 Neoplasma jinak meningen
D32.0 Meningen otak
D32.1 Meningen spinalis
D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS
D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan
sistem syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis,
temporalis
Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
77
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid
D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak
dijelaskan
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2),
thymus (D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan
D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan
D36.0 Kelenjar limfe
D36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)
D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS
D36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan
Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)
Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya
tidak jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah
neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs. Neoplasma
semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi
neoplasma
D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
rongga mulut dan organ pencernaan
D37.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0),
epiglottis: NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir
(D48.5)
D37.1 Lambung
D37.2 Usus halus
D37.3 Appendix
D37.4 Kolon
D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid
78
D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri
D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS,
usus NOS
Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)
D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga
tengah dan organ pernafasan dan intratoraks
Kecuali: jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars
suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir
(D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung,
telinga
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit
(D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
genitalia tengah wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau
maligna
Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
genitalia pria
D40.0 Prostat
D40.1 Testis
D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria
D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ
perkemihan
D41.0 Ginjal
Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
79
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan
D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
meningen
D42.0 Meningen serebri
D42.1 Meningen spinalis
D42.9 Meningen, tidak dijelaskan
D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak
dan SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal,
temporal
Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar
endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1),
thymus (D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan
D45 Polycythaemia vera
Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1
D46 Sindroma myelodysplastik
Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1
D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan
D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts
D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi
D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan
D46.7 Sindroma myelodysplastik lain
80
D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS
D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada
limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode
sifat /1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak
diketahui
tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui
lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan
yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain
yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang
berhubungan
Penyakit limfoproliferatif NOS
D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs
lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
D48.0 Tulang dan rawan sendi
Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung
(D38.5)
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga,
kelopak mata
Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
81
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita
Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak
dijelaskan
" Pertumbuhan NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS,
tumor NOS
82
Catatan untuk bab-bab spesifik (Vol. 2 ICD-10)
B20-B24. Penyakit human immunodeficiency virus (HIV)
Pasien dengan sistem imun yang rusak akibat penyakit HIV kadang-
kadang butuh pengobatan untuk lebih dari satu penyakit pada
satu periode perawatan, misalnya infeksi mycobacterium dan
cytomegalovirus. Kategori dan subkategori terdapat pada blok
ini untuk penyakit HIV dengan berbagai penyakit yang
ditimbulkannya. Kodelah subkategori yang sesuai untuk kondisi
utama sebagaimana dipilih oleh praktisi asuhan kesehatan.
Seandainya kondisi utama adalah penyakit HIV dengan banyak
penyakit penyerta, subkategori .7 dari B20-B22 harus
digunakan. Kondisi-kondisi yang bisa diklasifikasikan pada 2
subkategori atau lebih dikode pada subkategori .7 pada kategori
yang relevan (misalnya B20 atau B21). Subkategori B22.7
digunakan kalau terdapat kondisi yang bisa diklasifikasikan
pada 2 kategori atau lebih pada B20-B22. Kode tambahan dari
blok B20-B24 bisa digunakan, kalau perlu, untuk menjelaskan
setiap kondisi yang terdaftar.
Kadang-kadang kalau kondisi yang berhubungan muncul lebih dahulu
daripada infeksi HIV, kombinasinya tidak boleh dikodekan dan
Selection Rules harus diikuti.
Contoh 1
KU: Penyakit HIV dan sarkoma Kaposi
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi (B21.0).
Contoh 2
KU: Toxoplasmosis dan cryptococcosis pada pasien HIV
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda (B20.7).
Kode B20.8 (penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi
dan parasit lain) dan B20.5 (penyakit HIV yang menyebabkan
mikosis lain) bisa digunakan sebagai kode tambahan, kalau
diinginkan.
Contoh 3
KU: Penyakit HIV dengan pneumonia Pneumocystis carinii,
limfoma Burkitt dan kandidiasis mulut.
Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda (B22.7).
Kode B20.6 (penyakit HIV menyebabkan pneumonia
Pneumocystis carinii), B21.1 (penyakit HIV menyebabkan
limfoma Burkitt), dan B20.4 (penyakit HIV menyebabkan
kandidiasis) bisa ditambahkan kalau diinginkan.
83
(Toxoplasmosis) dan B45.9 (Cryptococcosis) bisa dipakai sebagai
kode tambahan.
Penentuan subkategori 4-karakter pada B20-B23 atau kode penyebab
ganda untuk kondisi spesifik, diputuskan ketika ICD 10
diimplementasikan di negara bersangkutan.
B90-B94. Sekuel penyakit infeksi dan parasit
Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode pilihan untuk KU, kalau
sifat kondisi sisa tercatat. Pada saat mengkode kondisi sisa,
B90-B94 bisa digunakan sebagai kode tambahan pilihan (lihat
hal. 25, Pengkodean sekuel kondisi utama).
B95-B97. Bakteri, virus, dan agen infeksi lain
Kode neoplasma ganas saluran empedu intrahepatika (C22.1)
J. Neoplasma Ganas dan Penyakit Sirkulasi
Penyakit sirkulasi akut atau fatal berikut ini bisa diterima pada
Bagian I sebagai akibat neoplasma ganas:
I21 - I22Infark miokardium akut
I24.- Penyakit jantung iskemik akut lainnya
I26.- Embolisme paru-paru
I30.- Perikarditis akut
I33.- Endokarditis akut dan subakut
I40.- Miokarditis akut
I44.- Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri
I45.- Kelainan konduksi lainnya
I46.- Serangan jantung (cardiac arrest)
I47.- Takikardia paroksismal
I48 Fibrillasi dan flutter atrium
I49.- Aritmia jantung lainnya
I50.- Kegagalan jantung
I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas
I60 I69 Penyakit serebro-vaskuler, kecuali I67.0,-I67.5, I67.9, I69.-
85
Anemia hemolitika (D55-D59)
D56 Thalassaemia
D56.0 Thalassaemia alpha
Kecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)
D56.1 Thalassaemia beta
Cooley's anaemia
Thalassaemia intermedia, thalassemia major
D56.2 Thalassaemia delta-beta
D56.3 Thalassaemia trait
D56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]
Hb fetus persisten herediter
D56.8 Thalassaemia lain
D56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskan
Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain)
Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy
lain)
86
Hb-S trait, heterozygous haemoglobin S [HbAS]
D57.8 Kelainan sickle-cell lain
87
Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)
88
Kecuali: sindroma Blackfan-Diamond (D61.0),
peny. Di Guglielmo (C94.0)
D64.8 Anemia lain yang dijelaskan
Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblastic
D64.9 Anemia, tidak dijelaskan
89
Presence of the lupus anticoagulant
Kecuali disseminated intravascular coagulation (D65)
hyperhomocysteinemia (E72.1)
D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskan
D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan
D70 Agranulocytosis
Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic
splenomegaly
Neutropenia: NOS, kongenital, akibat obat, periodik,
splenic (primer), toksik
Kecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)
90
D72.0 Kelainan genetik lekosit
Anomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:
Alder, May-Hegglin, Pelger-Hut
Hipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit,
leukomelanopathy
Kecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)
D72.1 Eosinophilia
Eosinofilia: allergic, hereditary
D72.8 Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskan
Reaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik;
Leukositosis, limfositosis (symptomatic),
Limfopenia, monositosis (symptomatic), plasmasitosis
D72.9 Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan
D74 Methaemoglobinaemia
D74.0 Methaemoglobinaemia kongenital
Defisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductase
Penyakit haemoglobin-M [Hb-M];
Methaemoglobinaemia, hereditary
D74.8 Methaemoglobinaemia lain
Methaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)
Methaemoglobinaemia toksik
D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan
91
acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relative
akibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude,
stress
Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)
D75.2 Essential thrombocytosis
Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)
D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang
dijelaskan
Basophilia
D75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan
93
D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)
D83.0 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan
fungsi sel B
D83.1 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama
immunoregulatory T-cell
D83.2 Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau
T
D83.8 Imunodefisiensi variabel bersama lain
D83.9 Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan
D86 Sarkoidosis
D86.0 Sarkoidosis paru-paru
D86.1 Sarkoidosis kelenjar limfe
D86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfe
D86.3 Sarkoidosis kulit
D86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan
Iridocyclitis pada sarkoidosis (H22.1*)
Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis (G53.2*)
Sarcoid: artropati (M14.8*), miokarditis (I41.8*), miositis
(M63.3*)
Demam uveoparotid [Heerfordt]
D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan
94
CHAPTER II. PENYAKIT-PENYAKIT
ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK (E00-E90)
Catatan:
Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak,
diklasifikasi pada Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8, E07.0,
E16-E31, E34.-) bisa sebagai tambahan untuk aktifitas
fungsional neoplasma dan jaringan endokrin ektopik atau
hipofungsi kelenjar endokrin akibat neoplasma, dan keadaan
lain yang diklasifikasi di tempat lain.
Kecuali:
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-
R99)
Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin
dan neonatus (P70-P74)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:
E00-E07 Gangguan pada kelenjar thyroid
E10-E14 Diabetes mellitus
E15-E16 Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi
internal pankreas
E20-E35 Gangguan pada kelenjar endokrin lain
E40-E46 Malnutrisi
E50-E64 Defisiensi nutrisi lain
E65-E68 Obesitas dan hiperalimentasi lain
E70-E90 Gangguan metabolik
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang
diklasifikasi di tempat lain
E90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang
diklasifikasi di tempat lain
95
E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin
Kecuali: Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)
Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E01.0Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
E01.1Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin
Goiter nodular akibat defisiensi iodin
E01.2Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskan
Goiter endemik NOS
E01.8Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya
Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.
96
Penyakit Graves, goiter eksoftalmus NOS
Goiter diffusa toksik, goiter toksik NOS
E05.1 Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik
Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular
E05.2 Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksik
Goiter noduler toksik
E05.3 Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
E05.4 Tirotoksikosis factitia
E05.5 Krisis/ badai tiroid
E05.8 Tirotoksikosis lain
Kelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)
E05.9 Tirotoksikosis, tak dijelaskan
Hipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis (I43.8*)
E06 Tiroiditis
Kecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)
E06.0 Tiroiditis akut
Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
E06.1 Tiroiditis subakut
Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-
suppuratif
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara
Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.3 Tiroiditis auto-imun
Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)
Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,
E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obat
E06.5 Tiroiditis kronis lain
Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa,
tiroiditis: kronis NOS
E06.9Tiroiditis, tidak dijelaskan
97
.0 Dengan koma
Koma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmolar,
hipoglisemia
Koma hiperglisemia NOS
.1 Dengan ketoasidosis
Diabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma
.2 Dengan komplikasi ginjal
Nefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler
(N08.3*)
Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)
.3 Dengan komplikasi mata
Katarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
.4 Dengan komplikasi neurologis
Dibabetic: mononeuropati (G59.0*), polineuropati (G63.2*),
amiotrofi (G73.0*)
Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom
diabetes (G99.0*)
.5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer
Gangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes
(I79.2*)
.6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan
Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
.7 Dengan komplikasi ganda
.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan
.9 Tanpa komplikasi
98
Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia
pasca-bedah (E89.1)
E20 Hipoparatiroidisme
99
Kecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme
pascaproseur (E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS
(R29.0 )
E20.0Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1Pseudohipoparatiroidisme
E20.8 Hipoparatiroidisme lain
E20.9Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan
Tetani paratiroid
100
Hipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma fertile
eunuch [kebiri-subur]
Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan),
panhipopituitarisme
Sindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
E23.1Hipopituitarisme akibat obat
E23.2Diabetes insipidus
Kecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
E23.3 Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classified
Kecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver
(Q87.1)
E23.6Gangguan lain kelenjar pituitary
Absess pituitari, distrofi adiposogenital
E23.7Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E24Sindroma Cushing
Kelebihan kortikosteroid adrenal akibat tumor korteks adrenal, atau
kelebihan ACTH dari pituitary, tumor paru-paru (small cell
carcinoma), dan pemberian ACTH dari luar. Terapi
adrenalektomi menyebabkan kelenjar pituitary membesar, ACTH
dan -MSH (melanocyte-stimulating hormone) meningkat,
sehingga timbul hiperpigmentasi. sindroma Nelson
E24.0 Penyakit Cushing yang tergantung pituitari
Overproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang
tergantung pituitari
E24.1 Sindroma Nelson
E24.2 Sindroma Cushing akibat obat
E24.3 Sindroma ACTH ektopik
E24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
E24.8 Sindroma Cushing lainnya
E24.9Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan
E26 Hiperaldosteronism
101
E26.0Hiperaldosteronisme primer
Sindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia
adrenal (bilateral)
E26.1Hiperaldosteronisme sekunder
E26.8Hiperaldosteronisme lain
Sindroma Bartter
E26.9Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
102
E29 Kelainan fungsi testis
Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5), (sindroma) femininasi
testis (E34.5),
defisiensi gonadotropin terpisah (E23.0), hipofungsi testis
pascaprosedur (E89.5)
zoo-/oligospermia NOS (N46), sindroma Klinefelter (Q98.0-
Q98.2, Q98.4)
E29.0 Hiperfungsi testis
E29.1Hipofungsi testis
Defisiensi 5-alpha-reductase (dengan pseudohermaphroditisme
pria)
Defektif biosintesis androgen testis NOS, hipogonadisme testis
NOS
E29.8 Gangguan lain fungsi testis
E29.9 Gangguan fungsi testis, tidak dijelaskan
103
Kecuali: A/hipoplasia thymus dengan defisiensi immun (D82.1),
myasthenia gravis (G70.0)
E32.0Hiperplasia persisten thymus
Hipertrofi thymus
E32.1Abses thymus
E32.8Penyakit lain thymus
E32.9Penyakit thymus, tidak dijelaskan
Malnutrisi (E40-E46)
Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard
deviasi (SD) dari berat badan rata-rata populasi yang relevan.
104
Kalau ada hasil pengukuran sebelumnya, maka tidak naiknya
berat badan anak, atau turunnya berat badan anak dan
dewasa merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat
badan saat itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada
probabilitas (perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif
tanpa uji klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil
pengukuran berat badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi
sandaran utama.
Malnutrisi berat adalah kalau berat badan 3 SD, malnutrisi
sedang kalau antara 2 SD - <3 SD, malnutrisi ringan kalau 1
SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi.
Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji
(E64.0)
penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-),
kelaparan (T73.0)
E40 Kwashiorkor
Malnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut.
Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerji
Kecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
105
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin A (E64.
E50.0Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtiva
E50.1 Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis
konjungtiva
Bitots spot pada anak kecil
E50.2Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
E50.3Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea
E50.4Defisiensi vitamin A dengan keratomalasia
E50.5Defisiensi vitamin A dengan rabun senja
E50.6 Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia kornea
E50.7 Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mata
Xerophthalmia NOS
E50.8Manifestasi lain defisiensi vitamin A
Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A
(L86*)
E50.9Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan
Hipovitaminosis A NOS
107
E63.1Ketidakseimbangan konstituen makanan
E63.8Defisiensi gizi lain yang dinyatakan
E63.9Defisiensi gizi, tidak dijelaskan
Kardiomiopati gizi NOS (I43.2*)
E66 Obesity
Kecuali: adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi
(Q87.1)
lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)
E66.0Obesitas akibat kelebihan kalori
E66.1Obesitas akibat obat
E66.2Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoli
E66.8Obesitas lain
E66.9Obesity, tidak dijelaskan
108
E70.1Hiperphenilalaninaemias lain
E70.2Kelainan metabolisme tirosin
Alkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia,
tirosinosis
E70.3Albinism
Albinisme okuler, okulo-kutaneus
Sindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; Hermansky-
Pudlak
E70.8Kelainan lain metabolisme asam amino aromatik
Kelainan metabolisme histidin, triptophan
E70.9Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan
109
Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
E72.8Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskan
Kelainan metabolisme: asam amino , siklus -glutamyl
E72.9Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan
110
Kecuali: adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)
E75.3Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
E75.4Ceroid lipofusinosis neuronal
Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
E75.5Kelainan lain penyimpanan lipid
Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein],
penyakit Wolman
E75.6Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
111
Hiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau III
Xanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosum
Kecuali: kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-
Epstein] (E75.5)
E78.3Hiperchylomicronaemia
Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia
group D
Hipergliseridemia campuran
E78.4Hiperlipidaemia lain
Hiperlipidemia gabungan keturunan
E78.5Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
E78.6Defisiensi lipoprotein
Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]
Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)
Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
E78.8Kelainan lain metabolisme lipoprotein
E78.9Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
112
Deficiensi vitamin D (E55.-)
E83.0Kelainan metabolisme tembaga [copper]
Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja
steely), Wilson
E83.1Kelainan metabolisme besi [iron]
Hemokromatosis
Kecuali: anemia defisiensi besi (D50.-), anemia siderosis
(D64.0-D64.3)
E83.2Kelainan metabolisme seng [zinc]
Acrodermatitis enteropatika
E83.3Kelainan metabolisme phosphor dan phosphatase
Defisiensi acid phosphatase, hipofosfatemia keturunan,
hipofosfatasia
Osteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin D
Kecuali: osteoporosis (M80-M81), osteomalasia dewasa
(M83.-)
E83.4Kelainan metabolisme magnesium
Hipermagenemia, hipomagnesemia
E83.5Kelainan metabolisme calcium
Hiperkalsemia hipokalsiuria keturunan, hiperkalsiuria idiopatik
Kecuali: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), chondrocalcinosis
(M11.1-M11.2)
E83.8Kelainan lainmetabolisme mineral
E83.9Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan
E85 Amyloidosis
Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic
Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan
E85.1Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic
Polineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3Systemic amyloidosis sekunder
Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
E85.4Organ-limited amyloidosis
Amiloidosis lokal
E85.8Amyloidosis lainnya
E85.9Amyloidosis, tidak dijelaskan
113
E86 Volume depletion kehabisan cairan
Dehidrasi, kehabisan cairan plasma atau ekstraseluler, hipovolemia
Kecuali: dehidrasi pada bayi baru lahir (P74)
syok hipovolemia: NOS (R57.1), trauma (T79.4), pascabedah
(T81.1)
114
E89.1Hipoinsulinaemia pasca-prosedur
Hiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-
bedah
E89.2Hipoparatiroidisme pasca-prosedur
Tetani paratiroprival
E89.3Hipopituitarisme pasca-prosedur
Hipopituitarisme pasca-radiasi
E89.4Kegagalan ovarium pasca-prosedur
E89.5Hipofungsi testis pasca-prosedur
E89.6Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedur
E89.8Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur
E89.9Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, tidak
dijelaskan
115
CHAPTER III. KELAINAN-KELAINAN JIWA DAN TINGKAH LAKU
(F00-F99)
116
F00.2* Dementia pada penyakit Alzaheimer, type tidak khas atau
campuran (G30.8)
Dementia tidak khas, type Alzheimer
F00.9* Dementia pada penyakit Alzaheimer, tidak dijelaskan (G30.9)
117
polyarteritis nodosa ( M30.0 ), systemic lupus erythematosus (
M32.- )
intoxications ( T36-T65 )
F04 Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain
Termasuk: Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholik
Kecuali: amnesia:
anterograde (R41.1), retrograde (R41.2), NOS (R41.3),
disosiatif (F44.0)
sindroma Korsakov:
akibat alkohol atau tidak dijelaskan ( F10.6 )
akibat zat psikoaktif lain (F11-F19 dengan karakter
keempat .6)
F06 Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan
Mencakup kondisi minor yang secara sebab-akibat berhubungan
dengan kelainan otak akibat penyakit otak primer, penyakit sistemik
yang secara sekunder mengganggu otak, penyakit endokrin, atau
penyakit badan lainnya.
Kecuali: berhubungan dengan:
delirium (F05.-), dementia seperti yang diklasifikasikan
pada F00-F03
118
disebabkan penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain (F10-
F19)
F06.0 Halusinosis organik diikuti banyak halusinasi
Kelainan berupa halusinasi persisten atau berulang, biasanya
visual atau auditorius, yang terjadi ketika sadar penuh dan bisa
diketahui atau tidak diketahui subjek sebagai halusinasi.
Pengolahan waham terhadap halusinasi dapat terjadi, tapi
waham tidak mendominasi gambaran klinis; pemikiran ke dalam
(insight) bisa utuh.
Keadaan halusinasi organik (nonalkoholik)
Kecuali: halusinosis alkoholik (F10.5), skizofrenia (F20.-)
F06.1 Kelainan katatonik organik aktifitas psikomotor terganggu
Kelainan aktifitas psikomotor berupa penurunan (stupor) atau
peningkatan (eksitasi) yang berhubungan dengan gejala
katatonik. Kedua ujung ekstrim kekacauan psikomotor ini bisa
timbul bergantian.
Kecuali: catatonic schizophrenia (F20.2)
stupor: NOS (R40.1), dissosiatif (F44.2)
F06.2 Kelainan waham organik [mirip skizofrenia]
Kelainan dengan waham persisten atau berulang mendominasi
gambaran klinis. Waham bisa diikuti oleh halusinasi. Beberapa
gambaran yang menunjuk pada skizofrenia, seperti halusinasi
aneh atau kelainan pikiran, bisa terdapat.
Keadaan paranoid dan halusinasi paranoid organik
Psikosis mirip-skizofrenia pada epilepsi
Kecuali:
kelainan:
psikotik akkiibat obat (F11-F19) dengan karakter keempat
.5)
waham persisten (F22.-), psikotik akut dan sementara
(F23.-)
schizophrenia (F20.-)
F06.3 Kelainan alam perasaan [afektif] organik
Kelainan yang khas dengan perubahan alam perasaan atau afek,
biasanya diikuti oleh perubahan dalam tingkat aktifitas
menyeluruh, depresif, hipomanik, manik, atau bipolar (lihat F30-
F38), tapi muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan alam perasaan, non-organik atau tidak
dijelaskan (F30-F39)
F06.4 Kelainan anxietas [cemas] organik
Kelainan yang khas dengan bentuk kelainan cemas umum
(F41.1), kelainan panik (F41.0), atau kombinasi keduanya, tapi
muncul sebagai akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan anxietas, non-organik atau tidak dijelaskan
(F41.-)
F06.5 Kelainan disosiatif organik
Khas dengan kehilangan sebagianatau keseluruhan integrasi
normal antara daya ingat masa lalu, kesadaran identitas dan
indera saat ini, dan kontrol gerakan tubuh [lihat F44.-], tapi
muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan disosiatif [konversi], non-organik atau tidak
dijelaskan (F44.-)
119
F06.6 Kelainan emosi labil [asthenic] organik
Khas dengan emosi tidak stabil, mudah lelah, dan berbagai
indera fisik yang tidak menyenangkan (misalnya pusing) dan
nyeri, tapi muncul akibat kelainan organik
Kecuali: kelainan somatformis, nonorgani atau tidak dijelaskan
(F45.-_
F06.7 Kelainan kognitif ringan
Khas dengan kegagalan daya ingat, kesulitan belajar, dan
penurunan kemampuan berkonsentrasi pada suatu tugas selama
lebih dari perode-periode singkat.
F06.8 Kelainan jiwa lain yang dijelaskan akibat kerusakan dan
gangguan fungsi otak dan penyakit fisik
Psikosis epileptik NOS
F06.9 Kelainan jiwa yang tidak dijelaskan akibat kerusakan dan
gangguan fungsi otak atau penyakit badan
Sindroma otak organik NOS, kelainan jiwa organik NOS
F19.- Kelainan jiwa akibat penggunaan banyak obat dan zat psikoaktif
lain
Includes: penggunaan obat secara salah NOS
120
Blok F20-F29: Schizophrenia, schizotype dand Waham
Blok ini menyatukan skhizofrenia, kelainan skhizotipe, waham
persisten, dan kelainan psikotik akut dan sementara. Kelainan
skhizoaktif masih masuk ke dalam kategori ini walau pun statusnya
masih diperdebatkan.
F20 Schizophrenia
F20.0 Skizofrenia paranoid - curiga
F20.1 Skizofrenia hebefrenik alam Perasaan
F20.2 Skizofrenia katatonik psikomotor: hiperkinensis atau stupor
F20.3 Skizofrenia undifferentiated gejala di atas tidak tegas
F20.4 Depresi pasca skizofrenia tekanan perasaan
F20.5 Skizofrenia residual kronis, gejala sisa
F20.6 Skizofrenia simplex ringan tapi progresif
F20.8 Skizofrenia lain
F20.9 Skizofrenia, tidak dijelaskan
121
menderita psikotik, waham terinduksi ke orang lain dan biasanya
hilang setelah mereka dipisahkan.
122
F31.9 kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan
123
Kelainan mood yang tidak cukup berat atau berlangsung tidak
cukup lama.
F38.0 Kelainan afektif tunggal lainnya
F38.1 Kelainan afektif berulang lainnya
F38.8 Kelainan afektif lainnya
124
Nama lain keadaan ini: neurosis anankastik atau neurosis
obsesif-kompulsif
F42.0 Pikiran dengan obsesi yang menonjol
F42.1 Tindakan kompulsi yang menonjol
F42.2 Pikiran dan tindakan obsesi campuran
F42.8 Kelainan obsesi-kompulsi lainnya
F42.9 Kelainan obsesi-kompulsi, tidak dijelaskan
125
F44.9 Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan
126
F50.8 Kelainan makan lainnya
Kecuali: pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)
F50.9 Kelainan makan, tidak dijelaskan
127
F52.2 Kegagalan respons genital gangguan ereksi atau kekeringan
vagina
F52.3 Gangguan fungsi orgasme - orgasme tidak terjadi atau tercapai
sangat lama
F52.4 Ejakulasi prematur
F52.5 Vaginismus nonorganic kejang otot sekitar sehingga vagina
tertutup
F52.6 Dyspareunia nonorganik - nyeri selama hubungan seksual
F52.7 Nafsu seksual berlebihan nymphomania (perempuan),
satyriasis (laki-laki)
F52.8 Disfungsi seksual nonorganik lain
F52.9 Disfungsi seksual nonorganik, tidak dijelaskan
128
situasi. Mereka melambangkan pembelokan tajam dalam memahami,
memikirkan, merasakan, dan terutama membandingkan dirinya
dengan orang lain. Mereka sering berhubungan dengan distress
subjektif dan masalah penampilan sosial.
129
F60.8 Kelainan kepribadian lainnya
Kepribadian eksentrik, narcissistic, immatur, pasif agresif,
psikoneurotik
F60.9 Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan
130
pada kelompok seksnya sendiri, dan berharap memperoleh
pembedahan dan pengobatan supaya tubuh sesuai dengan seks yang
diinginkan
F64.1 Transvestisme peran-ganda
Memakai pakaian jenis seks lain untuk menikmati rasa menjadi
anggota jenis seks tersebut, tanpa hasrat pergantian seks dan tidak
diikuti oleh kepuasan seksual.
131
F65.6 Kelainan ganda nafsu seksual
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang
lebih menonjol. Kombinasi yang sering adalah fetishisme,
transvestisme, dan sadomasochisme.
F65.8 Kelainan nafsu seksual lainnya
Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain
untuk rangsangan seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan
binatang (zoophilia), mayat (necrophilia), dan penggunaan cekikan
atau anoksia untuk meningkatkan rangsangan seksual.
F65.9 Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan
132
Blok F70-F79: Retardasi Mental
Perkembangan pikiran terhenti atau tidak sempurna, khas
dengan kegagalan keterampilan pada masa perkembangan.
Keterampilan ini ikut menentukan level kecerdasan umum seperti
daya kognitif (pengenalan), bahasa, gerakan, dan sosial. Retardasi
dapat terjadi dengan atau tanpa keadaan mental dan fisik lainnya.
Derajat retardasi mental diukur dengan alat uji kecerdasan yang
distandarisasi. Ukuran ini memberi perkiraan derajat retardasi
mental. Kemampuan intelektual dan adaptasi sosial bisa membaik
sebagai hasil latihan dan rehabilitasi. Diagnosis harus didasarkan
pada tingkat kemampuan fungsi saat pemeriksaan.
Subdivisi berikut digunakan untuk menunjukkan luasnya
kerusakan tingkah laku.
.0 Kerusakan tingkah laku tidak ada atau minimal
.1 Kerusakan tingkah laku nyata dan memerlukan perhatian dan
pengobatan.
.8 Kerusakan tingkah laku lain
.9 Kerusakan tingkah laku tidak disebutkan
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk keadaan lain yang
berhubungan seperti autisma, gangguan perkembangan lain, epilepsi,
kelainan perangai, atau cacad fisik yang berat.
133
F79 Retardasi mental tidak dijelaskan
134
F81.9 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah, tidak dijelaskan
135
F84.9 Kelainan perkembangan pervasif, tidak dijelaskan
136
F91.9 Kelainan perangai, tidak dijelaskan
137
F94.0 Mutisme elektif
Keadaan bisu elektif ini khas dengan selektifnya kemampuan
bicara yang ditentukan oleh emosi, misalnya anak mampu berbicara
pada satu situasi namun tidak bisa bicara pada situasi (tertentu)
lainnya.
F94.1 Kelainan tambahan bersifat reaktif pada anak
Dimulai pada usia balita dan khas dengan kelainan persisten
hubungan sosial.
F94.2 Kelainan tambahan anak-anak bersifat disinhibisi (tanpa
hambatan)
Merupakan pola fungsi sosial abnormal yang muncul pada usia
balita dan cenderung bertahan walau pun keadaan lingkungan telah
berubah.
F94.8 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya
F94.9 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak dijelaskan
F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak atau
remaja
Kelompok kelainan heterogen yang memiliki onset di masa
kanak-kanak. Beberapa dari keadaan ini mewakili sindroma yang
138
sudah jelas, namun pada yang lain tidak lebih daripada kompleks
gejala yang perlu dimasukkan karena keseringannya dan
hubungannya dengan masalah psikososial, dan karena tidak bisa
dimasukkan ke dalam sindroma lain.
F98.0 Enuresis non-organik
Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam,
tidak sesuai dengan usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya
kontrol bladder akibat kelainan neurologis, serangan epilepsi, atau
kelainan struktur saluran kencing.
F98.1 Enkopresis nonorganis
Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal
atau mendekati normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting
sosiokultural.
F98.2 Feeding disorder of infancy and childhood
Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak
kecil.
F98.3 Pica pada bayi dan anak
Memakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan
kayu, dsb.) secara persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan
psikiatrik yang lebih luas (misalnya autisma), atau tingkah laku
psikopatologis terpisah seperti pada klasifikasi ini.
F98.4 Kelainan gerakan stereotypical
Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering
berirama) yang bukan bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis
yang dikenal. Gerakan yang tidak membahayakan diri sendiri antara
lain body-rocking, head rocking, mencabut rambut, memutar
rambut, finger-flicking, dan hand-flapping.
F98.5 Stuttering [stammering] - gagap
Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku
kata atau kata, atau oleh seringnya keraguan atau penghentian yang
mengganggu alur irama bicara.
F98.6 Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak
disertai pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai
menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah
dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya
menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.
F98.8 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan
remaja
F98.9 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan
remaja
Kelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan,
dengan onset biasanya di masa kanak-kanak dan remaja
139
PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99)
Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa
disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX
bisa digunakan sebagai kode tambahan.
140
Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis,
pachymeningitis
Kecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2), meningomyelitis
(G04.2)
G00.0 Meningitis haemophilus
Meningitis akibat Haemophilus influenzae
G00.1 Meningitis pneumokokus
G00.2 Meningitis streptokokus
G00.3 Meningitis stafilokokus
G00.8 Meningitis bakteri lain
Meningitis akibat Escherichia koli, basil Friedlnder, Klebsiella
G00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskan
Meningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOS
141
G03.0 Meningitis nonpyogenik
Meningitis nonbakteri
G03.1 Meningitis kronis
G03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret]
G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskan
G03.9 Meningitis, tidak dijelaskan
Arachnoiditis (spinal) NOS
142
G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain
c.e.
Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1)
Contoh:
143
Spesialis: Klinik bicara dan pendengaran
Kode: Gangguan pendengaran yang tidak dijelaskan (H91.9)
sebagai kondisi utama. B90.0 (sekuel TB sistem syaraf pusat)
bisa digunakan sebagai kode tambahan.
144
Progressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]
Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III
[Kugelberg-Welander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk
skapuloperoneus, distal
G12.2 Penyakit neuron motoris
Penyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis,
primary lateral sclerosis
Bulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif
G12.8 Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkait
G12.9 Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskan
145
G23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskan
Kalsifikasi ganglion basalis
G23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskan
146
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)
G40 Epilepsy
Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd
(G83.8),
status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8)
G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan
lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal
Epilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-
temporalis
Epilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis
G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan
dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana
Serangan epilepsi tanpa perubahan kesadaran
Kejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang
umum sekunder
G40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan
dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks
Serangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan
otomatisme
Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang
umum sekunder
G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsi
Epilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang
ringan
Epilepsi absen (pyknolepsy] kanak-kanak
Epilepsi absen dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif]
remaja
Kejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik,
tonik-klonik
G40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya
Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatik
Sindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma West
148
Ensefalopatimioklonik dini simptomatik
G40.5 Sindroma epilepsi khusus
Epilepsia partialis continua [Kozhevnikof]
Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon,
kurang tidur, stress
G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit
mal)
G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal
G40.8 Epilepsi lain
Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal
atau umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine]
Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik
familial
Migrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas
G43.2 Status migrain
G43.3 Migrain dengan komplikasi
G43.8 Migrain lain
Migrain ophthalmoplegik, migrain retina
G43.9 Migraine, tidak dijelaskan
149
Sakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit
kepala tension NOS
G44.3 Sakit kepala kronis pasca trauma
G44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan
150
G47.8 Kelainan tidur lainnya
Sindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
152
G56.2 Lesi n. ulnaris
Tardy ulnar nerve palsy
G56.3 Lesi n. radialis
G56.4 Causalgianyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di
atasnya
G56.8 Other mononeuropathies of upper limb
Neuroma interdigitalis anggota atas
G56.9 Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskan
153
Sindroma Roussy-Lvy
G60.1 Penyakit Refsum
G60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediter
G60.3 Neuropati progresif idiopatik
G60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnya
Penyakit Morvan, sindroma Nelaton,
Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif
G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskan
154
Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73)
156
Catatan untuk G81-G83 Sindroma paralitik
Kode-kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau
penyebab kondisi sekarang diketahui, kecuali kalau episode
perawatan adalah untuk paralisis itu sendiri. Ketika mengkode
penyebab, G81-G83 bisa dipakai sebagai kode tambahan.
Contoh
KU: Cerebrovascular accident dengan hemiplegia.
Spesialis: Neurologi
Kode: Stroke, perdarahan atau infark tidak dijelaskan (I64) sebagai
kondisi utama. G81.9 (Hemiplegia, tidak dijelaskan) bisa
dipakai sebagai kode tambahan
G81 Hemiplegia
Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia
dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai
telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga
digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis
hemiplegia.
Kecuali: cerebral palsy kongenital (G80.-)
G81.0 Flaccid hemiplegia [layu]
G81.1 Spastic hemiplegia [kaku]
G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan
157
digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis
hemiplegia.
Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-
G82
G83.0 Diplegia anggota atas
Diplegia (atas)
Paralisis kedua anggota atas
G83.1 Monoplegia anggota bawah
Paralisis anggota bawah
G83.2 Monoplegia anggota atas
Paralisis anggota atas
G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4 Sindroma cauda equina
Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina
Kecuali cord bladder NOS (G95.8)
G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan
Paralisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan
G91 Hydrocephalus
Termasuk hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis
kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1 Hidrosefalus obstruktif
G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8 Hidrosefalus lain
G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan
158
G93 Kelainan-kelainan lain pada otak
G93.0 Kista serebri
Kista arakhnoid, kista porensefalik didapat
Kecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista
serebri kongenital (Q04.6)
G93.1 Anoxic brain damage, not elsewhere classified
Kecuali anoksia neonatus (P21.9)
sebagai komplikasi pada:
. abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07,
O08.8)
. kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3,
O89.2)
. asuhan bedah dan medis (T80-T88)
G93.2 Hipertensi intrakranium ringan
Kecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus
Ensefalomielitis mialgika ringan
G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskan
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5 Kompresi otak
Kompresi atau herniasi (batang) otak
Kecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus
(S06.3)
G93.6 Edema serebri
Kecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0),
traumatika (S06.1)
G93.7 Sindroma Reye
G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
159
Kecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-
piogenic (G08)
G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis
Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasi
Kecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma
cauda equina (G83.4)
disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi
medulla spinalis (N31.-)
G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan
Mielopati NOS
160
CHAPTER IV. PENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-
Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, nec
(R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external
(S00-T98)
2
Pembesaran kronis kelenjar lakrimalis
H04.1 Kelainan lain kelenjar lakrimalis
Dacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar
lakrimalis
H04.2 Epiphora [air mata mengalir terus]
H04.3 Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis (phlegmonosa), dacryopericystitis, canaliculitis
lakrimalis
akut, subakut, atau tak dijelaskan
Kecuali: dacryocystitis neonatus (P39.1)
H04.4 Radang kronis pada saluran lakrimalis
Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel
lakrimalis kronis
H04.5 Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis
Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum
lakrimalis
Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis
H04.6 Perubahan lain pada saluran lakrimalis
Fistula lakrimalis
H04.8 Kelainan lain sistem lakrimalis
H04.9 Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan
3
Kelainan-kelainan konjungtiva (H10-H13)
H10 Konjungtivitis
Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H10.0 Konjungtivitis mukopurulenta
H10.1 Konjungtivitis atopika akut
H10.2 Konjungtivitis akut lainnya
H10.3 Konjungtivitis akut, tidak dijelaskan
Kecuali: ophthalmia neonatorum NOS (P39.1)
H10.4 Konjungtivitis kronis
H10.5 Blepharokonjungtivitis
H10.8 Konjungtivitis lain
H10.9 Konjungtivitis, tidak dijelaskan
4
H15.1 Episcleritis
H15.8 Kelainan lain sklera
Staphyloma equator, ektasia sklera
Kecuali: myopia degeneratif (H44.2)
H15.9 Kelainan sklera, tidak dijelaskan
H16 Keratitis
H16.0 Ulkus kornea
Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan
hypopyon
Ulkus Mooren
H16.1 Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis
Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata,
punktata superficialis
Photokeratitis, snow blindness
H16.2 Keratoconjunctivitis radang kornea dan konjungtiva
Keratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika,
phlyctenularis
Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia
nodosa,
H16.3 Keratitis interstitialis dan profunda
H16.4 Neovascularisasi kornea
Ghost vessels (kornea), pannus (kornea)
H16.8 Keratitis lain
H16.9 Keratitis, tidak dijelaskan
5
Kecuali: malformasi kongenital kornea (Q13.3-Q13.4)
H18.8 Kelainan lain kornea yang dijelaskan
Anaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea
H18.9 Kelainan kornea, tidak dijelaskan
H20 Iridosiklitis
H20.0 Iridosiklitis akut dan subakut
Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau
subakut
H20.1 Iridosiklitis kronis
H20.2 Iridosiklitis akibat lensa
H20.8 Iridosiklitis lain
H20.9 Iridosiklitis, tidak dijelaskan
6
Kecuali: corectopia (Q13.2) [ektopia pupil]
H21.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris
H21.9 Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan
7
H27.9 Kelainan lensa, tidak dijelaskan
8
H33 Pelepasan dan robekan retina
Kecuali pelepasan epitel pigment retina (H35.7)
H33.0 Pelepasan retina dengan robekan retina
Pelepasan retina rhegmatogenosa
H33.1 Retinoschisis kista retina
Kista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOS
Kecuali: retinoskisis kongenital (Q14.1), degenerasi
microkistoid retina (H35.4)
H33.2 Pelepasan retina serosa
Pelepasan retina: NOS, tanpa robekan retina
Kecuali: khorioretinopati serosa sentralis (H35.7)
H33.3 Robekan retina tanpa pelepasan
Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round
hole tanpa pelepasan
Kecuali: parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina
(H59.8)
degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4)
H33.4 Pelepasan retina akibat tarikan (traksi)
Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
H33.5 Pelepasan retina lainnya
9
Degenerasi makula senilis (atrophic)(exudative)
H35.4 Degeneration retina perifer
Degeneration, retina: NOS, lattice, microcystoid, palisade,
paving stone, reticular
Kecuali: dengan robekan retina (H33.3)
H35.5 Hereditary retinal dystrophy
Dystrophy: tapetoretinal, vitreoretinal, retinal (albipunctate)
(pigmentary)(vitelliform)
Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt
H35.6 Perdarahan retina
H35.7 Pemisahan lapisan-lapisan retina
Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment
retina
H35.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada retina
H35.9 Kelainan retina, tidak dijelaskan
Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma
Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir
(P15.3), kongenital (Q15.0)
H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]
Hipertensi okuli
H40.1 Primary open-angle glaukoma
Glaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan
pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah
H40.2 Primary angle-closure glaukoma
Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis,
intermittent
H40.3 Glaukoma akibat trauma mata
H40.4 Glaukoma akibat peradangan mata
H40.5 Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya
H40.6 Glaukoma akibat obat-obatan
H40.8 Glaukoma lainnya
H40.9 Glaukoma, tidak dijelaskan
10
Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata (H43-H45)
H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e.
H45.0*Perdarahan vitreous pada penyakit c.e.
H45.1* Endophthalmitis pada penyakit c.e.
Endophthalmitis pada:
cysticercosis (B69.1), onchocerciasis (B73), toxocariasis
(B83.0)
H45.8* Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada
penyakit c.e
11
Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan (H46-H48)
12
H50.0 Strabismus konvergens konkomitant [serentak]
Esotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.1 Strabismus divergens konkomitant strabismus - serentak
Exotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.2 Strabismus vertikal
Hypertropia, hypotropia
H50.3 Intermittent heterotropia
Intermittent esotropia atau exotropia (bergantian) (monocular)
H50.4 Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan
Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia,
sindroma monofixasi
H50.5 Heterophoria (phoria = strabismus laten)
Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria
H50.6 Strabismus mekanis
Sindroma Brown's sheath, strabismus akibat adhesi,
Hambatan gerak otot mata akibat trauma
H50.8 Other specified strabismus
Sindroma Duane
H50.9 Strabismus, tidak dijelaskan
14
Gangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori
0, 1, 2, atau 9 pada mata lain.
H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1
atau 9 pada mata lain.
H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokuler
Gangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0
atau 9 pada mata lain.
H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler)
Gangguan penglihatan kategori 9.
15
CHAPTER V. PENYAKIT-PENYAKIT
TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS (H60-H95)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,
NEC (R00-R99)
Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab
eksterna (S00-T98)
16
H61.1 Kelainan daun telinga non-infektif
Deformitas didapatpada: aurikula, pinna
Kecuali: cauliflower ear (M95.1)
H61.2 Impacted cerumen
Lilin dalam telinga
H61.3 Stenosis didapat pada liang telinga luar
Kollapse liang telinga luar
H61.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada telinga luar
Exostosis liang telinga luar
H61.9 Kelainan telinga luar, tidak dijelaskan
17
H66 Otitis media suppuratif dan tidak dijelaskan
Termasuk: dengan myringitis
Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran
timpani (H72.-)
H66.0 Otitis media suppuratif akut
H66.1 Otitis media suppuratif tubotimpani kronis
Otitis media suppuratif kronis ringan
Penyakit tubotimpani kronis
H66.2 Otitis media suppuratif attico-antral kronis
Penyakit attico-antral kronis
H66.3 Otitis media suppuratif kronis lainnya
Otitis media suppuratif kronis NOS
H66.4 Otitis media suppuratif, tidak dijelaskan
Otitis media purulenta NOS
H66.9 Otitis media, tidak dijelaskan
Otitis media NOS, akut NOS, kronik NOS
18
cholesteatoma rekurens pada rongga pasca-mastoidektomi
(H95.0)
19
Penyakit-penyakit telinga dalam (H80-H83)
H80 Otosklerosis
Termasuk: otospongiosis
H80.0 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, nonobliteratif
H80.1 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, obliteratif
H80.2 Otosklerosis kokhlearis
Otosklerosis yangmelibatkan: kapsul otik, foramen ovale
H80.8 Otosklerosis lainnya
H80.9 Otosklerosis, tidak dijelaskan
20
tuli: akibat bising (H83.3), ototoksik (H91.0)
mendadak (idiopathic) (H91.2), NOS (H91.9)
H90.0 Tuli konduktif, bilateral
H90.1 Tuli konduktif unilateral; sisi kontralateral baik
H90.2 Tuli konduktif, tidak dijelaskan
Tuli konduktif NOS
H90.3 Tuli sensorineural, bilateral
H90.4 Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.5 Tuli sensorineural, tidak dijelaskan
Tuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOS
Tuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS
H90.6 Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral
H90.7 Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral; sisi
kontralateral baik
H90.8 Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak dijelaskan
21
Perubahan ambang pendengaran sementara
Kecuali: hallusinasi auditorius (R44.0)
H93.3 Kelainan-kelainan n. akustikus
Kelainan NC VIII
H93.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
H93.9 Kelainan telinga, tidak dijelaskan
22
CHAPTER VI. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM SIRKULASI (I00-I99)
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90)
serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait
(G45.-)
kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium
abnormal, n.e.c. (R00-R99)
cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari
penyebab luar (S00-T98)
3
PUSKESMAS SALASSAE
4
PUSKESMAS SALASSAE
5
PUSKESMAS SALASSAE
tidak enak atau tertekan di daerah jantung, timbul ketika bekerja dan
berkurang ketika istirahat, dengan ciri-ciri yang biasanya menetap.
Perubahan gejala angina seperti peningkatan intensitas, lebih lama,
terjadi lebih mudah ketika istirahat atau tidur, disebut unstable
angina, insufisiensi koroner akut, angina preinfark, atau sindroma
intermedia, yang sering menjadi infark miokardium. Angina variant
atau Prinzmetal disebabkan oleh spasme aorta sehingga aliran ke a.
koronaria berkurang dan menyebabkan iskemia jantung, khas dengan
nyeri ketika istirahat.
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
- infark
- - tromboembolisme
- trombosis:
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
- kehamilan, melahirkan dan nifas (O88.-)
I26.0 Emboli pulmonalis dengan disebutkan cor pulmonale akut
Cor pulmonale akut NOS
I26.9 Emboli pulmonalis tanpa disebutkan cor pulmonale akut
Emboli pulmonalis NOS
9
PUSKESMAS SALASSAE
10
PUSKESMAS SALASSAE
11
PUSKESMAS SALASSAE
12
PUSKESMAS SALASSAE
I42 Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan akut miokardium, yang
penyebabnya bukan penyakit katup, pembuluh darah, sistem
konduksi, a. koronaria, atau cacad perkembangan. Jenis dilatasi atau
hipertrofi ventrikel disebabkan oleh kesulitan memompakan darah,
dan jenis restriktif adalah kurangnya pengembangan ventrikel
dibandingkan pengisian darah waktu diastolik.
13
PUSKESMAS SALASSAE
14
PUSKESMAS SALASSAE
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan
Kecuali: mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan:
- infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-
I45)
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)
- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS
(R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikel
Takikardia paroksismal:
- atrium
- atrioventrikel (AV)
- junction [bundel His dan fasikulus]
- nodus
I47.2 Takikardia ventrikel
I47.9 Takikardia paroksismal, tak dijelaskan
15
PUSKESMAS SALASSAE
Sindroma Bouveret(-Hoffmann)
16
PUSKESMAS SALASSAE
17
PUSKESMAS SALASSAE
18
PUSKESMAS SALASSAE
19
PUSKESMAS SALASSAE
20
PUSKESMAS SALASSAE
I70 Aterosklerosis
Termasuk: arteriolosklerosis, arteriosklerosis, penyakit vaskuler
arteriosklerotik
ateroma, endarteritis deformans atau obliterans
arteritis senilis, endarteritis senilis
degenerasi: arteri, arteriovaskuler, vaskuler
Kecuali: koronaria (I25.1), pulmonalis (I27.0), serebralis (I67.2),
mesenterika (K55.1)
I70.0 Aterosklerosis aorta
I70.1 Aterosklerosis a. renalis
Ginjal Goldblatt
Kecuali: aterosklerosis arteriol ginjal (I12.-)
I70.2 Aterosklerosis arteri anggota
Gangren aterosklerosis
Sklerosis (medial) Mnckeberg's
I70.8 Aterosklerosis arteri lainnya
I70.9 Aterosklerosis generalisata dan tak dijelaskan
21
PUSKESMAS SALASSAE
22
PUSKESMAS SALASSAE
24
PUSKESMAS SALASSAE
I84 Haemoroid
Termasuk: piles
varises vena anus dan rektum
Kecuali: mempersulit: kehamilan (O22.4), melahirkan dan nifas
(O87.2)
I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis
I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lain
Haemoroid internal dengan:
- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasi
Haemoroid internal NOS
I84.3 Haemoroid external dengan trombosis
Trombosis perianus
Hematoma perianus (nontraumatika)
25
PUSKESMAS SALASSAE
26
PUSKESMAS SALASSAE
I95 Hipotensi
Kecuali: sindroma hipotensi maternal (O26.5)
kolaps kardiovaskuler (R57.9)
pembacaan tekanan darah rendah non-spesifik NOS (R03.1)
I95.0 Hipotensi idiopatik
I95.1 Hipotensi ortostatik
Hipotensi, postural
Kecuali: hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]
(G90.3)
I95.2 Hipotensi akibat obat
I95.8 Hipotensi lain
Hipotensi kronik
I95.9 Hipotensi, tak dijelaskan
27
PUSKESMAS SALASSAE
28
CHAPTER VII. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PERNAFASAN (J00-J99)
Kalau suatu kondisi pernafasan dinyatakan berada pada lebih
dari satu tempat dan tidak memiliki indeks spesifik, maka ia harus
diklasifikasi pada situs anatomis yang lebih rendah (misalnya,
trakheobronkitis menjadi bronkitis pada J40).
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
Kelainan kongenital dan kromosom (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan penemuan klinis/lab abnormal (R00-R99)
Cedera, keracunan dan akibat faktor luar lainnya (S00-T98)
2
PUSKESMAS SALASSAE
J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut ganda dan tempat tidak
dijelaskan
Kecuali: infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22)
virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi
(J11.1)
J06.0 Laryngopharyngitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya dengan situs ganda
J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan atas, akut
Infeksi saluran pernafasan atas NOS
3
PUSKESMAS SALASSAE
4
PUSKESMAS SALASSAE
5
PUSKESMAS SALASSAE
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
9
PUSKESMAS SALASSAE
10
PUSKESMAS SALASSAE
J43 Emfisema
Kecuali: emfisema dengan bronkhitis kronik (obstruktif) (J44.-)
bronkhitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-)
emfisema akibat inhalasi zat kimia, gas, asap atau uap
(J68.4)
emfisema: interstitialis (J98.2), mediastinum (J98.2),
kompensasi (J98.3)
emfisema subkutis traumatika (T79.7), surgical (subkutis)
(T81.8)
emfisema interstitialis neonatus (P25.0)
J43.0 Sindroma MacLeod
Emfisema unilateral, transparensi paru-paru unilateral
J43.1 Emfisema panlobular
Emfisema panasinus
J43.2 Emfisema sentrilobularis
J43.8 Emfisema lain
J43.9 Emfisema, tidak dijelaskan
Emphysema (paru-paru): NOS, bullosa, vesicularis
Emphysematous bleb
11
PUSKESMAS SALASSAE
J45 Asthma
Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif
kronis (J44.-)
asma berat akut (J46), status asmatikus (J46)
penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma
eosinifilika (J82)
J45.0 Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asma
Asma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1 Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika
J45.8 Asma campuran
Kombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9 Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, late onset asthma
J47 Bronchiectasis
Bronchiolectasis
Kecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia
kongenital (Q33.4)
12
PUSKESMAS SALASSAE
13
PUSKESMAS SALASSAE
J68 Kondisi pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan
uap
Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu,
untuk penyebab
J68.0 Bronkitis and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Bronkitis kimiawi (akut)
J68.1 Edema paru-paru akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Edema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2 Radang saluran pernafasan atas akibat zat kimia, gas, asap dan
uap, n.e.c.
J68.3 Kondisi pernafasan akut dan subakut lain akibat zat kimia, gas,
asap dan uap
Sindroma disfungsi saluran udara reaktif
J68.4 Kondisi pernafasan kronis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Emfisema (diffusa) (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap
dan uap
Bronkiolitis obliteratif (kronik) (subakut) akibat inhalasi zat
kimia, gas, asap dan uap
Ffibrosis paru-paru (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap
dan uap
J68.8 Kondisi pernafasan lain akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J68.9 Kondisi pernafasan yang tidak dijelaskan akibat zat kimia, gas,
asap dan uap
15
PUSKESMAS SALASSAE
16
PUSKESMAS SALASSAE
J86 Pyothorax
Termasuk: abses pleura, abses thoraks, empyema,
pyopneumothoraks:
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi
agen infeksi
Kecuali: akibat tuberkulosis (A15-A16)
J86.0 Pyothorax dengan fistula
J86.9 Pyothorax tanpa fistula
17
PUSKESMAS SALASSAE
J93 Pneumothorax
Kecuali: pyopneumothorax (J86.-)
pneumotoraks:
TB (penyakit saat ini) (A15-A16)
kongenital atau perinatal (P25.1), traumatika (S27.0)
J93.0 Tension pneumothorax spontan
J93.1 Pneumothorax spontan lainnya
J93.8 Pneumothorax lain
J93.9 Pneumothorax, tidak dijelaskan
18
PUSKESMAS SALASSAE
19
PUSKESMAS SALASSAE
20
PUSKESMAS SALASSAE
Exerdses
1 . This twenty-three year old male was admitted as a d~iv only
adinission for septoplasty and bilateral turbinectomies due to
nasal obstruction. Diagnoses:
Procedures:
1 0-AM Exercise Workbook 1CD-1 0-AM Exercise Workbook 25
21
PUSKESMAS SALASSAE
22
CHAPTER VIII. PENYAKIT-PENYAKIT
SISTEM PENCERNAAN (K00-K93)
Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-
P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal,
NEC (R00-R99)
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar
tertentu (S00-T98)
2
PUSKESMAS SALASSAE
K02.4 Odontoklasia
Melanodontia infantil; melanodontoklasia
K02.8 Karies gigi lainnya
K02.9 Karies gigi, tidak dijelaskan
3
PUSKESMAS SALASSAE
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi
(edentulous)
Kecuali: Atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
Gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingiva
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1 Pembesaran gingiva
Fibromatosis gingiva
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat trauma
4
PUSKESMAS SALASSAE
5
PUSKESMAS SALASSAE
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
K20 Esofagitis
Abses esofagus; esofagitis: NOS, zat kimia, peptik
Kecuali: esofagitis reflux (K21.0), dengan gastroesophageal reflux
disease (GERD) (K21.0)
erosi esofagus (K22.1),
9
PUSKESMAS SALASSAE
Ulkus esofagus: NOS, akibat jamur, peptik, makan zat kimia atau
obat-obatan
Esofagitis ulseratif
Gunakan kode tambahan (Champter XX) untuk identifikasi
penyebab
K22.2 Obstruksi esofagus
Esofagus dengan: kompresi, konstriksi, stenosis, atau striktura
Kecuali: stenosis atau striktura esofagus kongenital (Q39.3)
K22.3 Perforasi esofagus
Ruptur esofagus
Kecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4 Diskinesia esofagus
Esofagus corkscrew (pembuka sumbat botol), spasme (diffus)
esofagus
Kecuali: kardiospasme (K22.0)
K22.5 Divertikulum esofagus, didapat
Esophageal pouch [kantong esofagus]
Kecuali: divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6 Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus:
Sindroma Mallory-Weiss
K22.7 Esophagus Barrett
Penyakit Barrett, sindroma Barrett
Kecuali: Ulkus Barrett (K22.1)
K22.8 Penyakit esofagus lain yang dijelaskan:
Perdarahan esofagus NOS
K22.9 Penyakit esofagus, tidak dijelaskan
10
PUSKESMAS SALASSAE
K30 Dyspepsia
Indigestion
Kecuali: Dispepsia nervosa, neurotik atau psikogenik (F45.3);
heartburn (R12)
11
PUSKESMAS SALASSAE
12
PUSKESMAS SALASSAE
Hernia (K40-K46)
Note: Hernia obstruksi dengan gangren yang diklasifikasikan pada
hernia dengan gangren.
Termasuk: Hernia: didapat, rekurens, kongenital (kecuali hernia
diafragma atau hiatus)
13
PUSKESMAS SALASSAE
14
PUSKESMAS SALASSAE
15
PUSKESMAS SALASSAE
16
PUSKESMAS SALASSAE
17
PUSKESMAS SALASSAE
K59.0 Konstipasi
K59.1 Diare fungsional
K59.2 Usus neurogenik (gangguan fungsi syaraf usus), not
elsewhere classified
K59.3 Megakolon, not elsewhere classified
Dilatasi kolon, megakolon toksik
Kecuali: megakolon: kongenital (aganglionik), pada penyakit
Hirschsprung (Q43.1)
megakolon pada penyakit Chagas (B57.3),
K59.4 Spasme anus
Proktalgia fugax
K59.8 Kelainan fungsional usus lainnya yang dijelaskan
Atonia kolon
K59.9 Kelainan fungsional usus, tidak dijelaskan
18
PUSKESMAS SALASSAE
K65 Peritonitis
19
PUSKESMAS SALASSAE
Kecuali: Peritonitis:
paroksismal ringan (E85.0),, periodic familial (E85.0),
dengan: appendisitis (K35.-), penyakit divetikulum usus
(K57.-)
menyusul abortus atau hamil ektopik atau hamil mola (O00-
O07, O08.0)
pelvis:, wanita (N73.3-N73.5),
nifas (O85), neonatus (P78.0-P78.1)
aseptik, kimiawi, akibat talkum atau zat asing lain (T81.6)
K65.0 Peritonitis akut
Peritonitis (akut): generalisata, pelvis laki-laki, subfrenika,
suppuratif
Abses: peritoneum, mesenterium, omentum, subhepatika,
subdiaphragmatika,
subfrenika, retroperitoneum, retrokaekum,
abdominopelvis
K65.8 Peritonitis lain
Peritonitis proliferatif kronik, nekrosis lemak atau saponifikasi
mesenterium
Peritonitis akibat: empedu, urine
K65.9 Peritonitis, tidak dijelaskan
20
PUSKESMAS SALASSAE
21
PUSKESMAS SALASSAE
22
PUSKESMAS SALASSAE
23
PUSKESMAS SALASSAE
K81 Kholesistitis
Kecuali: Dengan kholelitiasis (K80.-)
K81.0 Kholesistitis akut
Angiokholesistitis, gallbladder dengan: abses, empyema, atau
gangren: tanpa batu
Kholesistitis: emfisematosa (akut), gangrenosa, supuratif: tanpa
batu
K81.1 Kholesistitis kronik
K81.8 Kholesistitis lain
K81.9 Kholesistitis, tidak dijelaskan
25
PUSKESMAS SALASSAE
26
PUSKESMAS SALASSAE
K92.0 Haematemesis
K92.1 Melaena
Kecuali: darah samar dalam feses (R19.5)
K92.2 Perdarahan gastrointestinum, tidak dijelaskan
Perdarahan: lambung NOS, usus NOS
Kecuali: dengan ulkus peptikum (K25-K28), gastritis
hemoragika akut (K29.0)
perdarahan anus dan rectum (K62.5)
K92.8 Penyakit sistem pencernaan lainnya yang dijelaskan
K92.9 Penyakit sistem pencernaan, tidak dijelaskan
27
CHAPTER IX. PENYAKIT-PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTIS (L00L99)
Bab ini berisi kode untuk infeksi, radang lain seperti dermatitis,
dan kondisi lain pada kulit, jaringan subkutis, dan organ-organ
pelengkap kulit (rambut, kuku, dan kelenjar-kelenjar sebasea dan
keringat). Kulit dan organ pelengkap disebut sistem integumen.
Lapisan kulit terdiri dari epidermis (pelidung tipis yang memiliki zat
tanduk), dermis (jaringan ikat fibrosa padat berisi pembuluh darah
dan syaraf), dan subkutis (jaringan tebal mengandung lemak).
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 )
Neoplasma ( C00-D48 )
Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 )
Retikulosis lipomelanotik ( I89.8 )
Kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 )
Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 )
Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 )
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
( Q00-Q99 )
Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC
( R00-R99 )
Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu
( S00-T98 )
L01 Impetigo
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00)
impetigo herpetiformis (L40.1)
L01.0 Impetigo [any organism] [any site]
Impetigo Bockhart
L01.1 Impetiginisasi pada dermatosis lain
2
PUSKESMAS SALASSAE
L03 Sellulitis
Sellulitis adalah radang akut terlokalisir pada kulit,. yang
menjadi merah, panas dan sembab, dan sering diikuti radang kelenjar
limfe di dekatnya. Kode pada kategori ini sering digunakan bersama
kode lain. Pada sellulitis akibat terbukanya kulit, luka atau ulkus
adalah kondisi utama, dan sellulitis sebagai kode tambahan. Kalau
pasien datang untuk pengobatan sellulitis tanpa pengobatan luka atau
ulkus, sellulitis menjadi diagnosis utama.
Kategori ini juga melibatkan limfangitis akut, tapi kalau
terdapat limfadenitis maka kode dari L04 (Limfadenitis akut) perlu
pula ditambahkan. Banyak situs spesifik yang dikecualikan dari
kategori ini dan dikode pada bab yang berhubungan dengan situs.
Misalnya sellulitis anus dikode pada bab pencernaan, dan sellulitis
kelopak pada bab mata. Catatan pengecualian hendaknya dibaca
dengan hati-hati.
Perhatikan perbedaan antara sellulitis orbita dan periorbita.
Sellulitis orbita lebih serius karena resiko penyebaran radang ke mata
dan rongga intrakranium. Pastikan diagnosis ini dengan dokter untuk
menjamin kode yang semestinya. Selluitis orbita diberi kode H05.0
(radang akut orbita), dan sellulitis periorbita L03.2 (sellulitis muka)
dengan kode tambahan H00.0 (hordeolum dan radang dalam lain pada
kelopak) untuk keterlibatan kelopak.
Termasuk: limfangitis akut
Kecuali: sellulitis pada:
- kelopak (H00.0)
- apparatus lakrimalis (H04.3),
- liang telinga luar (H60.1)
- hidung (J34.0)
3
PUSKESMAS SALASSAE
- mulut (K12.2),
- anus dan rektum (K61.-)
- organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-)
- organ genital eksternal wanita (N76.4)
limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1)
dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2)
selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3)
L03.0 Sellulitis jari tangan dan kaki
Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia
L03.1 Sellulitis bagian lain anggota
Axilla, panggul, bahu
L03.2 Sellulitis muka
L03.3 Sellulitis badan
Dinding abdomen
Punggung [semua bagian, selain panggul]
Dinding thoraks
Groin [lipat paha, inguinal]
Perineum [daerah antara urethra dan anus]
Umbilikus
Kecuali: omphalitis neonatus (P38)
L03.8 Sellulitis tempat lain
Kepala [semua bagian selain muka]
Kulit kepala [scalp]
L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan
4
PUSKESMAS SALASSAE
L10 Pemfigus
[blister-blister besar timbul di dalam kulit]
Kecuali: pemfigus neonatorum (L00)
L10.0 Pemfigus vulgaris
L10.1 Pemfigus vegetans
L10.2 Pemfigus foliaseus
L10.3 Pemfigus Brazil [fogo selvagem]
L10.4 Pemfigus erythematosus
Senear-Usher syndrome
L10.5 Pemfigus akibat obat
Gunakan kode tambahan (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat
L10.8 Pemfigus lain
L10.9 Pemfigus, tak dijelaskan
L12 Pemfigoid
Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1)
herpes gestationis (O26.4)
L12.0 Pemfigoid bullosa
L12.1 Pemfigoid sikatriks
Pemfigoid jinak membran mukosa
L12.2 Penyakit bulla kronis kanak-kanak
Sermatitis herpetiformis remaja
L12.3 Epidermolisis bullosa didapat
5
PUSKESMAS SALASSAE
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
Urtikaria papulosa
L29 Pruritus
Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8)
L29.0 Pruritus ani
L29.1 Pruritus scroti
L29.2 Pruritus vulvae
L29.3 Pruritus anogenitalis, tak dijelaskan
L29.8 Pruritus lain
L29.9 Pruritus, tak dijelaskan
Gatal NOS
L41 Parapsoriasis
Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta
Ppenyakit Mucha-Habermann
10
PUSKESMAS SALASSAE
L50 Urtikaria
Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)
urtikaria:
- papulosa (L28.2)
- solaris (L56.3)
- neonatorum (P83.8),
- pigmentosa (Q82.2)
- giant (T78.3)
- serum (T80.6)
edema angioneurotik (T78.3)
edema Quincke (T78.3)
11
PUSKESMAS SALASSAE
L55 Sunburn
L55.0 Sunburn tingkat satu
12
PUSKESMAS SALASSAE
L58 Radiodermatitis
L58.0 Radiodermatitis akut
L58.1 Radiodermatitis kronis
L58.9 Radiodermatitis, tak dijelaskan
13
PUSKESMAS SALASSAE
14
PUSKESMAS SALASSAE
L66.0 Pseudopelade
L66.1 Liken planopilaris
Liken planus follikularis
L66.2 Follikulitis decalvans
L66.3 Perifollikulitis kapitis abscedens
L66.4 Follikulitis uleritematosa retikulata
L66.8 Alopesia sikatriks lainnya
L66.9 Alopesia sikatriks, tak dijelaskan
L68 Hipertrikosis
Termasuk: rambut berlebihan
Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
lanugo persistent (Q84.2)
L68.0 Hirsutism
[rambut berlebihan, terutama di badan wanita mirip pria]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.1 Hipertrikosis lanuginosa didapat
[rambut halus berlebihan]
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L68.2 Hipertrikosis lokal
[rambut berlebihan di lokasi tertentu]
L68.3 Politrikia
L68.8 Hipertrikosis lain
L68.9 Hipertrikosis, tak dijelaskan
15
PUSKESMAS SALASSAE
L71 Rosasea
[radang kronis pada muka]
L71.0 Dermatitis perioral
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
L71.1 Rhinophyma
L71.8 Rosacea lainnya
L71.9 Rosacea, tak dijelaskan
16
PUSKESMAS SALASSAE
L80 Vitiligo
17
PUSKESMAS SALASSAE
18
PUSKESMAS SALASSAE
19
PUSKESMAS SALASSAE
skleroderma (M34.-)
L93.0 Lupus eritematosus diskoid
Lupus eritematosus NOS
L93.1 Lupus eritematosus kulit subakut
L93.2 Lupus eritematosus lokal lainnya
Lupus:
- eritematosus profundus
- panniculitis
20
PUSKESMAS SALASSAE
L99* Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis pada penyakit c.e.
lain
L99.0* Amyloidosis kulit (E85.-)
Lichen amiloidosis
Macular amiloid
L99.8* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan
pada penyakit c.e.
Alopecia sifilitika (A51.3)
Lukoderma sifilitika (A51.3, A52.7)
21
CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT MUSKULOSKELETON DAN
JARINGAN PENYAMBUNG (M00 M99)
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit trertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)
komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
kondisi tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)
malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital
(Q00-Q99)
gejala, tanda, dan penemuan abnormal klinis dan laboratoris
NEC (R00-R99)
cedera, keracunan, dan akibat lain penyebab eksternal (S00-
T98)
sindroma kompartemen (T79.6)
Arthropathy (M00-M25)
Kelainan yang terutama mengganggu sendi-sendi perifer (anggota).
2
PUSKESMAS SALASSAE
M01* Infeksi sendi langsung pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: arthropati pada sarkoidosis (M14.8*)
arthropati pascainfeksi dan reaktif (M03.-*)
M01.0*Arthritis meningokokus (A39.8)
Kecuali: arthritis postmeningokokus (M03.0*)
M01.1* Arthritis TB (A18.0)
Kecuali: pada vertebra (M49.0*)
M01.2*Arthritis pada penyakit Lyme (A69.2)
M01.3*Arthritis pada penyakit bakteri lain c.e.
Arthritis pada:
- demam tifoid atau paratifoid (A01.-),
- infeksi lokal salmonella (A02.2)
- lepra [penyakit Hansen] (A30.-),
Arthritis gonokokus (A54.4)
M01.4*Arthritis rubella (B06.8)
M01.5*Arthritis pada penyakit virus lain c.e.
arthritis pada:
- mumps (B26.8)
- demam O'nyong-nyong (A92.1)
M01.6*Arthritis pada mikosis (B35-B49)
M01.8*Arthritis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.
3
PUSKESMAS SALASSAE
4
PUSKESMAS SALASSAE
M10 Gout
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M10.0 Gout idiopatik
Bursitis gout
Gout primer
Tophus garam urat pada jantung (I43.8*)
M10.1 Gout akibat timah hitam (Pb, lead)
M10.2 Gout akibat obat
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk
identifikasi obat.
5
PUSKESMAS SALASSAE
6
PUSKESMAS SALASSAE
Arthrosis (M15-M19)
Catatan: Pada blok ini istilah osteoarthritis digunakan sebagai sinonim
arthrosis atau osteoarthrosis. Istilah primer digunakan sesuai
dengan arti klinis yaitu tidak ditemukan kondisi dasar yang
menyebabkan timbulnya penyakit ini
Kecuali: osteoarthritis vertebra (M47.-)
M15 Poliarthrosis
Termasuk: arthrosis dengan disebutkan lebih dari satu situs
Kecuali: keterlibatan sendi tunggal yang bilateral (M16-M19)
M15.0 (Osteo)arthrosis generalisata primer
M15.1 Nodus Heberden (dengan arthropati)
M15.2 Nodus Bouchard (dengan arthropati)
M15.3 Arthrosis multipel sekunder
Poliarthrosis pasca-trauma
M15.4 (Osteo)arthrosis erosif
M15.8 Poliarthrosis lain
M15.9 Poliarthrosis, tak dijelaskan
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
9
PUSKESMAS SALASSAE
10
PUSKESMAS SALASSAE
11
PUSKESMAS SALASSAE
12
PUSKESMAS SALASSAE
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
13
PUSKESMAS SALASSAE
- myopati (G73.7*)
- melibatkan paru-paru (J99.1*)
M34.9 Sklerosis sistemik, tak dijelaskan
14
PUSKESMAS SALASSAE
- ochronosis (E70.2)
[ochronosis rawan, ligamen, jaringan fibrosa lain menghitam
akibat kelainan metabolik, urin menghitam ketika terkena
udara]
Dorsopati (M40-M54)
Subklasifikasi tambahan untuk menunjukkan situs penyakit
berikut ini disediakan untuk pilihan pemakaian pada kategori
yang sesuai di dalam blok dorsopati, kecuali M50 dan M51.
Lihat juga catatan di awal bab ini
0 Situs ganda pada vertebra
1 Regio oksipito-atlanto-axial
2 Regio servikalis
3 Regio servikotoraks
4 Regio toraks
5 Regio torakolumbalis
6 Regio lumbalis
7 Regio lumbosakrum
8 Regio sakrum dan sakrokoksigis
9 Situs tak dijelaskan
M41 Scoliosis
[Skoliosis: kurvatura vertebra mengarah ke samping]
[Lihat kode situs sebelum M40]
Termasuk: kiposkoliosis
Kecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),
- postural (Q67.5),
- akibat malformasi tulang (Q76.3)
15
PUSKESMAS SALASSAE
Kecuali: tortikollis:
- cedera sekarang lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
- psikogenik (F45.8)
- spasmodik (G24.3)
- akibat cedera lahir (P15.2)
- kongenital (sternomastoid) (Q68.0)
M43.8 Dorsopati deformans lain yang dijelaskan
Kecuali: kyphosis dan lordosis (M40.-)
skoliosis (M41.-)
M43.9 Dorsopati deformans, tak dijelaskan
Kurvature spina NOS
Spondilopathi (M45-M49)
M47 Spondylosis
[Lihat kode situs sebelum M40]
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis
(sering pada orang tua)]
Termasuk: arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri
vertebralis (G99.2*)
17
PUSKESMAS SALASSAE
18
PUSKESMAS SALASSAE
M54 Dorsalgia
Kecuali: dorsalgia psikogenik (F45.4)
M54.0 Panniculitis yang mengganggu regio leher dan punggung
Kecuali: panniculitis: lupus (L93.2)
relapsing (M35.6)
NOS (M79.3)
M54.1 Radikulopati
Neuritis atau radiculitis:
- brakialis NOS
- lumbalis NOS
- lumbosakralis NOS
- torakalis NOS
19
PUSKESMAS SALASSAE
Radikulitis NOS
Kecuali: neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan:
- spondylosis (M47.2)
- kelainan diskus servikalis (M50.1)
- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain
(M51.1)
M54.2 Servikalgia
Kecuali: servikalgia akibat kelainan diskus servikalis
intervertebralis (M50.-)
M54.3 Sciatica
Kecuali: lesi sciatic nerve (G57.0)
sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis
(M51.1)
sciatica dengan lumbago (M54.4)
M54.4 Lumbago dengan sciatica
Kecuali: akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
M54.5 Low back pain
Loin pain
Low back strain
Lumbago NOS
Kecuali: lumbago akibat pergeseran diskus intervetebralis
(M51.2),
lumbago dengan sciatica (M54.4)
M54.6 Nyeri vertebra torakalis
Kecuali: nyeri akibat kelainan diskus intervetebralis (M51.-)
M54.8 Dorsalgia lainnya
M54.9 Dorsalgia, tak dijelaskan
Backache [sakit punggung] NOS
M60 Miositis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
M60.0 Miositis infektif
Piomiositis tropis
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk
identifikasi agen infeksi
M60.1 Miositis interstitialis
20
PUSKESMAS SALASSAE
22
PUSKESMAS SALASSAE
23
PUSKESMAS SALASSAE
24
PUSKESMAS SALASSAE
Kecuali: fasiitis: }
- diffusa (eosinofilik) (M35.4) }
- nekrotikans (M72.6) }
- nodularis (M72.4) }
- perirenal: }
- NOS (N13.5) }
- dengan infeksi (N13.6) }
- plantaris (M72.2) }
M72.9 Kelainan fibroblastik, tak dijelaskan
Fasiitis NOS
Fibromatosis NOS
25
PUSKESMAS SALASSAE
26
PUSKESMAS SALASSAE
27
PUSKESMAS SALASSAE
28
PUSKESMAS SALASSAE
osteopetrosis (Q78.2)
osteopoikilosis (Q78.8)
M85.0 Displasia fibrosa (monostotik)
Kecuali: displasia fibrosa pada rahang (K10.8)
M85.1 Fluorosis tulang
M85.2 Hiperostosis tengkorak
M85.3 Osteitis kondensans
M85.4 Kista soliter tulang
Kecuali: kista soliter rahang (K09.1-K09.2)
M85.5 Kista aneurisma tulang
Kecuali: kista aneurisma rahang (K09.2)
M85.6 Kista lain pada tulang
Kecuali: kista rahang NEC (K09.1-K09.2)
osteitis fibrosa kistika generalisata [penyakit tulang
von Recklinghausen] (E21.0)
M85.8 Kelainan lain kepadatan dan struktur tulang yang dijelaskan
Hiperostosis tulang, selain tengkorak
Osteosklerosis, didapat
Kecuali: diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH]
(M48.1)
Osteosklerosis: kongenita (Q77.4), myelofibrosis (D75.8)
M85.9 Kelainan kepadatan dan struktur tulang, tak dijelaskan
M86 Osteomielitis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Kecuali: osteomielitis (pada):
- akibat salmonella (A01-A02)
- rahang (K10.2)
- vertebra (M46.2)
M86.0 Osteomielitis hematogen akut
M86.1 Osteomielitis akut lainnya
M86.2 Osteomielitis subakut
M86.3 Osteomielitis multifokus kronik
M86.4 Osteomielitis kronik dengan draining sinus
M86.5 Osteomielitis hematogen kronik lainnya
M86.6 Osteomielitis kronik lainnya
M86.8 Osteomielitis lain
Abses Brodie
M86.9 Osteomielitis, tak dijelaskan
Infeksi tulang NOS
Periostitis tanpa disebutkan osteomyelitis
M87 Osteonekrosis
[Lihat kode situs pada awal bab ini]
Termasuk: nekrosis avaskuler tulang
29
PUSKESMAS SALASSAE
30
PUSKESMAS SALASSAE
Kondropati (M91-M94)
Kecuali: Kondropati pasca-prosedur (M96.-)
31
PUSKESMAS SALASSAE
32
PUSKESMAS SALASSAE
33
PUSKESMAS SALASSAE
34
CHAPTER XI. KONDISI TERTENTU YANG DIMULAI PADA PERIODE
PERINATAL (P00-P96)
Note: [labour=persalinan; delivery=kelahiran, partus
[labourdelivery]=melahirkan]
2
PUSKESMAS SALASSAE
3
PUSKESMAS SALASSAE
4
PUSKESMAS SALASSAE
P04 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh buruk yang masuk
melalui plasenta atau ASI
Termasuk: efek non-teratogenik dari zat-zat yang dikirim melalui
plasenta
Kecuali: malformasi kongenital (Q00-Q99); neonatal jaundice pada
hemolisis berlebihan lain akibat obat atau toksin yang
dikirimkan dari ibu (P58.4)
P04.0 Janin dan neonatus terganggu oleh anestesia dan analgesia
ibu pada hamil dan partus
Janin dan neonatus terganggu oleh reaksi dan intoksikasi opiat
dan penenang maternal yang diberikan sewaktu partus
P04.1 Janin dan neonatus terganggu oleh obat-obatan maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh kemoterapi kanker, obat-
obat sitotoksik
Kecuali: penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu (P04.4),
sindroma hidantoin janin (Q86.1), dismorfisme akibat
warfarin (Q86.2)
P04.2 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan tembakau
oleh ibu
P04.3 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan alkohol oleh
ibu
Kecuali: fetal alcohol syndrome (Q86.0)
P04.4 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan obat-obatan
addiksi oleh ibu
Kecuali: anestesia dan analgesia maternal (P04.0),
gejala putus obat akibat penggunaan obat-obat addiksi oleh
ibu (P96.1)
P04.5 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan zat-zat kimia
nutrisi oleh ibu
P04.6 Janin dan neonatus terganggu oleh pendedahan ibu pada zat-
zat kimiawi lingkungan
P04.8 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh merusak lain
terhadap ibu
P04.9 Janin dan neonatus terganggu pengaruh merusak terhadap
ibu, tidak dijelaskan
5
PUSKESMAS SALASSAE
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
8
PUSKESMAS SALASSAE
9
PUSKESMAS SALASSAE
10
PUSKESMAS SALASSAE
11
PUSKESMAS SALASSAE
12
PUSKESMAS SALASSAE
13
PUSKESMAS SALASSAE
14
PUSKESMAS SALASSAE
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak dan
medulla spinalis]
P57.0 Kernikterus akibat isoimunisasi
P57.8 Kernikterus lain yang dijelaskan
Kecuali: Crigler-Najjar syndrome (E80.5)
P57.9 Kernikterus, tidak dijelaskan
15
PUSKESMAS SALASSAE
16
PUSKESMAS SALASSAE
17
PUSKESMAS SALASSAE
18
PUSKESMAS SALASSAE
P83. Kondisi integumen lain yang khusus pada janin dan neonatus
Kecuali: sindroma kulit melepuh (scalded skin) akibat
staphylococcus (L00)
cradle cap (L21.0) deposit kuning pada scalp bayi, akibat
seborrhoea
dermatitis diaper [napkin] (L22), infeksi kulit neonatus
(P39.4),
hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika (P56.-)
malformasi kongenital kulit dan integumen (Q80-Q84)
P83.0 Sclerema neonatorum
P83.1 Erythema toxicum neonatorum
P83.2 Hidrops fetalis yang bukan akibat penyakit hemolitika
Hidrops fetalis NOS
P83.3 Edema lain dan tidak dijelaskan khusus pada janin dan
neonatus
P83.4 Breast engorgement of newborn pembesaran mammae
neonatus
Mastitis noninfektif neonatus
P83.5 Hidrokel kongenital
P83.6 Polip umbilikus neonatus
P83.8 Kondisi integumen lain yang dijelaskan yang khusus pada
janin dan neonatus
Bronze baby syndrome, skleroderma neonatus, urtikaria
neonatorum
P83.9 Kondisi integumen yang khusus pada janin dan neonatus,
tidak dijelaskan
19
PUSKESMAS SALASSAE
P93. Reaksi dan intoksikasi akibat obat yang diberikan kepada janin
dan neonatus
Grey syndrome akibat pemberian chloramphenicol kepada neonatus
Kecuali: gejala putus obat dari penggunaan obat terapi pada neonatus
(P96.2)
jaundice akibat obat atau toksin dari ibu atau diberikan
kepada neonatus (P58.4)
reaksi dan intoksikasi akibat opiat, penenang, dan
pengobatan lain pada ibu (P04.0-P04.1, P04.4)
20
PUSKESMAS SALASSAE
21
PUSKESMAS SALASSAE
Q01. Ensefalokel
Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel;
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q01.0 Ensefalokel frontalis
Q01.1 Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2 Ensefalokel oksipitalis
Q01.8 Ensefalokel pada situs lain
Q01.9 Ensefalokel, tidak dijelaskan
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
22
PUSKESMAS SALASSAE
didapat (G91.-),
akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1),
dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4)
Q03.0 Malformasi aquaeduktus Sylvii
Anomali; obstruksi kongenital, stenosis: aqueductus Sylvii
Q03.1 Atresia foramen Magendie dan foramen Luschka
Sindroma Dandy-Walker
Q03.8 Hidrosefalus kongenital lainnya
Q03.9 Hidrosefalus kongenital, tidak dijelaskan
23
PUSKESMAS SALASSAE
24
PUSKESMAS SALASSAE
25
PUSKESMAS SALASSAE
26
PUSKESMAS SALASSAE
27
PUSKESMAS SALASSAE
28
PUSKESMAS SALASSAE
29
PUSKESMAS SALASSAE
Q24.0 Dextrocardia
Kecuali: isomerisme pada atrial appendages (Q20.6)
dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
susunan mirror-image atrium dengan situs inversus
(Q89.3)
Q24.1 Laevocardia
Q24.2 Cor triatriatum jantung dengan tiga atrium
Q24.3 Stenosis infundibularis pulmonalis
Q24.4 Stenosis kongenital subaorta
Q24.5 Malformasi pembuluh koroner
Aneurisma kongenital (arteri) koronaria
Q24.6 Congenital heart block
Q24.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada jantung
Diverticulum kongenital ventrikel kiri
Malformasi kongenital: miokardium, perikardium
Malposisi jantung, penyakit Uhl
Q24.9 Malformasi kongenital jantung, tidak dijelaskan
Anomali atau penyakit kongenital NOS pada jantung
30
PUSKESMAS SALASSAE
31
PUSKESMAS SALASSAE
Q31.3 Laryngokel
Q31.4 Stridor larynx kongenital
Stridor kongenital (larynx) NOS
Q31.8 Malformasi kongenital lain pada larynx
rawan cricoid, thyroid, epiglottis, glottis, larynx::
absen, agenesis, atau atresia
cleft thyroid cartilage rawan tiroid belah
posterior cleft of cricoid cartilage rawan cricoid belah di
belakang
fissura epiglottis
stenosis kongenital larynx NEC,
Q31.9 Malformasi kongenital larynx, tidak dijelaskan
33
PUSKESMAS SALASSAE
34
PUSKESMAS SALASSAE
35
PUSKESMAS SALASSAE
36
PUSKESMAS SALASSAE
37
PUSKESMAS SALASSAE
38
PUSKESMAS SALASSAE
39
PUSKESMAS SALASSAE
40
PUSKESMAS SALASSAE
41
PUSKESMAS SALASSAE
42
PUSKESMAS SALASSAE
43
PUSKESMAS SALASSAE
44
PUSKESMAS SALASSAE
Q69 Polidaktili
Q69.0 Accessory finger(s) jari tangan tambahan
Q69.1 Accessory thumb(s) ibu jari tangan tambahan
Q69.2 Accessory toe(s) [jari kaki tambahan]
Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan]
Q69.9 Polidaktili, tidak dijelaskan
Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak]
Q70 Sindactili
Q70.0 Fused fingers [jari bersatu]
Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis
Q70.1 Webbed fingers [jari seperti jaring]
Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis
Q70.2 Fused toes [jari kaki bersatu]
Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis
Q70.3 Webbed toes [jari kaki seperti jaring]
Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis
Q70.4 Polisindaktili
Q70.9 Sindaktili, tidak dijelaskan
Symphalangy NOS
45
PUSKESMAS SALASSAE
46
PUSKESMAS SALASSAE
47
PUSKESMAS SALASSAE
48
PUSKESMAS SALASSAE
49
PUSKESMAS SALASSAE
50
PUSKESMAS SALASSAE
51
PUSKESMAS SALASSAE
52
PUSKESMAS SALASSAE
53
PUSKESMAS SALASSAE
54
PUSKESMAS SALASSAE
55
PUSKESMAS SALASSAE
56
PUSKESMAS SALASSAE
CODING EXERCISES
1. Patent ductus arteriosus
4. Pentalogy of Fallot
5. Laryngocele
6. Marfan's syndrome
7. Cyclopia
8. Downs Syndrome
11. Ibu mengalami rubella waktu hamil, bayi lahir dengan cortical
cataracts.
13. Clubfoot
57
PUSKESMAS SALASSAE
PENYAKIT-PENYAKIT KONGENITAL
4. Pentalogy Fallot
Cari Pentalogy of Fallot pada Index (Volume 3, halaman 432).
Pentalogy of Fallot -> Q21.8
5. Laryngocele
Cari laryngocele pada Index (Volume 3, halaman 330).
Laryngocele (congenital)(ventricular) -> Q31.3
6. Marfan's syndrome
Cari Marfan's syndrome pada Index (Volume 3, halaman 348).
Marfan's syndrome -> Q87.4
7. Cyclopia
Cari Cyclopia pada Index (Volume 3, halaman 123).
Cyclopia, cyclops -> Q87.0
Uraian pada Volume 1 menunjukkan bahwa kondisi ini satu dari
sejumlah sindroma yang biasanya lebih mempengaruhi penampilan
muka. Cyclopia tidak memiliki kode tersendiri.
8. Down's Syndrome
Cari Down's pada Index (Volume 3, halaman 189).
Down's disease or syndrome (see also Trisomi, 21) -> Q90.9
Trisomi 21 pada Index (Volume 3, halaman 541) memiliki
deskripsi lebih lanjut, tapi karena tidak ada informasi yang lebih
spesifik maka kodenya adalah Q90.9.
13. Clubfoot
Cari clubfoot pada Index (Volume 3, halaman 101).
Clubfoot (congenital) -> Q66.8
Tidak terdapat informasi lebih jauh tentang apakah clubfoot ini
congenital atau acquired, kita gunakan kode utnuk Other Congenital
Deformities of feet (Q66.8, halaman 831 pada Tabular List).
59
PUSKESMAS SALASSAE
Dextraposition, aorta
- in tetralogy of Fallot -> Q21.3
Cari hypertrophy pada Index (Volume 3, halaman 279).
Hypertrophy
- ventricle, ventricular
- in tetralogy of Fallot -> Q21.3
60
CHAPTER XII. GEJALA, TANDA, DAN HASIL ABNORMAL KLINIS
DAN LABORATORIUM, NOT ELSEWHERE CLASSIFIED (R00-R99)
2
PUSKESMAS SALASSAE
R05 Batuk
Kecuali: batuk psikogenik (F45.3), batuk dengan perdarahan
(R04.2)
3
PUSKESMAS SALASSAE
R09 Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn
(P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5)
R09.0 Asphyxia [tercekik]
Kecuali: asphyxia intrauterine (P20.-), asphyxia lahir (P21.-)
asphyxia (akibat): benda asing (T17.-), trauma (T71),
karbon monoxida (T58)
R09.1 Pleurisy [pleuritis]
Kecuali: pleurisy dengan effusi (J90)
R09.2 Respiratory arrest
Cardiorespiratory failure [gagal kardiorespirasi]
R09.3 Sputum abnormal
Jumlah, warna, atau bau sputum abnormal; sputum berlebihan
Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2)
R09.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi
dan pernafasan
Perkusi abnormal, suara friksi, suara timpani pada dada
Rales [rhonchi], bruit (arterial), weak pulse [nadi lemah]
4
PUSKESMAS SALASSAE
R12 Heartburn
Kecuali: dyspepsia (K30)
R13 Dysphagia
Sulit menelan
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
R19 Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan abdomen
Kecuali: acute abdomen (R10.0)
R19.0 Sembab, massa atau bengkak intraabdomen dan pelvik
5
PUSKESMAS SALASSAE
R22 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kulit dan jaringan
subkutis
Termasuk: nodul subkutis (lokal)(superficial)
Kecuali: adipositas lokal (E65), pembesaran kelenjar limfe (R59.-),
oedema (R60.-)
massa dan bengkak pada: breast (N63), intra-abdomen atau
pelvik (R19.0)
sembab (pada): sendi (M25.4), intra-abdomen atau pelvik
(R19.0)
hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93).
R22.0 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kepala
R22.1 Sembab, massa dan bengkak lokal pada leher
R22.2 Sembab, massa dan bengkak lokal pada badan
6
PUSKESMAS SALASSAE
7
PUSKESMAS SALASSAE
Staggering gait
R26.1 Paralytic gait
Spastic gait
R26.2 Kesulitan berjalan, not elsewhere classified
R26.8 Kelainan gait dan mobilitas lain dan tidak dijelaskan
Unsteadiness on feet NOS
8
PUSKESMAS SALASSAE
R35 Polyuria
Sering berkemih, nocturia [berkemih malam]
Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3)
Tanda dan gejala kognisi, persepsi, emosi, dan tingkah laku (R40-R46)
Kecuali: yangmerupakan bagian dari poa kelainan jiwa (F00-F99)
9
PUSKESMAS SALASSAE
R41 Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kesadaran
Kecuali: kelainan disosiatif [conversion] (F44.-)
R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan
Confusion [bingung] NOS
Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8)
R41.1 Amnesia anterograde
R41.2 Amnesia retrograde
R41.3 Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali: transient global amnesia (G45.4), sindroma amnesia
organik (F04)
sindroma amnesia akibat zat psikoaktif (F10-F19, karakter
keempat .6)
R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi
kognitif dan kesadaran
R44 Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum
Kecuali: kekacauan sensasi kulit (R20.-)
R44.0 Halusinasi auditorius
R44.1 Halusinasi visual
R44.2 Halusinasi lain
R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan
R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi dan
persepsi umum
11
PUSKESMAS SALASSAE
R51 Headache
Nyeri muka NOS
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tidak khas
(G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
12
PUSKESMAS SALASSAE
R54 Senilitas
Tua, usia senja tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau debilitas
senilis
Kecuali: senile psychosis (F03)
13
PUSKESMAS SALASSAE
R61 Hiperhidrosis
R61.0 Hiperhidrosis lokal
R61.1 Hiperhidrosis umum
R61.9 Hiperhidrosis, tidak dijelaskan
Keringat berlebihan, keringat malam
14
PUSKESMAS SALASSAE
R64 Cachexia
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
(B22.2)
malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41)
15
PUSKESMAS SALASSAE
16
PUSKESMAS SALASSAE
17
PUSKESMAS SALASSAE
R81 Glycosuria
18
PUSKESMAS SALASSAE
19
PUSKESMAS SALASSAE
R89 Hasil abnormal pada specimens dari organ, sistem dan jaringan
lain
Hasil abnormal pada: cairan nipple, cairan synovium, sekresi luka
20
PUSKESMAS SALASSAE
21
PUSKESMAS SALASSAE
22
PUSKESMAS SALASSAE
R10 Abdominal and pelvic pain dibagi menurut situs nyeri, misal
nyeri abdomen atas.
23
PUSKESMAS SALASSAE
24
PUSKESMAS SALASSAE
Note that there are more specific codes shown in the Index and as
Exclusion notes in the Tabular list for pyrexia occurring in
conjunction with different conditions, but our diagnosis is pyrexia
of unknown origin.
False
- positive serological test for syphilis (Wassermann
reaction) -> R76.2
3. Hyperglycemia
Again, note that there are more specific codes to use if you know
the cause of the hyperglycemia.
5. Petechiae
25
PUSKESMAS SALASSAE
6. Hallucinations (visual)
Hallucinations
- visual -> R44.1
7. Anorexia
Lesion
- intracranial, space-occupying NEC -> R90.0
Abnormal
- glucose tolerance (test) -> R73.0
Abnormal
- semen -> R86._
Swelling
-glands
- - localised -> R59.0
Pain
- abdominal
- - upper abdomen -> R10.1
Death
27
PUSKESMAS SALASSAE
This is a poor diagnosis - you should try to find out more details.
Incontinence
- urinary -> R32
You will note in the Index there are other options for the
incontinence, but as there is no more specification in our
diagnosis, the incontinence is coded to the symptoms chapter.
18. Dysphagia
Abnormal
- papanicolaou(smear)
- - cervix -> R87.6
20. Hematuria
Hematuria-> R31
28
CHAPTER XIII.
CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB
EKSTERNAL (S00-T98)
Kecuali:
Trauma obstetrik (O70-O71)
Trauma lahir (P10-P15)
2
Blok-blok pada bagian S, T00-T14 dan T90-T98 berisi cedera
pada level tiga karakter yang diklasifikasikan menurut jenis sebagai
berikut.
Cedera permukaan, termasuk:
kontusio, termasuk memar dan haematoma
cedera akibat benda asing di permukaan (serpihan) tanpa luka
besar terbuka
abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), gigitan serangga
(tak berbisa)
Luka terbuka, termasuk:
gigitan binatang, tersayat, laserasi [luka robek]
luka tembus: NOS , dengan benda asing (tembus)
Fraktur, termasuk:
Fraktur tertutup dengan atau tanpa penundaan kesembuhan
impacted, depressed, elevated, comminuted, fissured,
greenstick, linear
march, simple, slipped epiphysis, spiral
Fraktur:terbuka dengan atau tanpa penundaan kesembuhan:
compound, terinfeksi, missil, puncture, dengan benda asing
Fraktur dengan dislokasi
Fraktur dengan perpindahan tempat (displaced)
Kecuali:
fraktur patologis dengan osteoporosis (M80.-),
malunion fraktur (M84.0),
nonunion fraktur [pseudoarthrosis] (M84.1)
fraktur stress (M84.3), fraktur patologis (M84.4)
Dislokasi, sprain dan strain, termasuk
avulsi (lepas dari tulang), laserasi, sprain, strain,
pada: (kapsul) sendi atau ligamen
haemarthrosis, ruptur, subluxasio, robek
akibat trauma (kapsul) sendi atau ligamen
Cedera syaraf dan medulla spinalis, termasuk:
lesi komplit atau inkomplit pada medulla spinalis
lesi kesinambungan syaraf dan medulla spinalis
trauma yang menyebabkan:
syaraf putus, hematomielia, paralisis (sementara), paraplegia,
quadriplegia
Cedera pembuluh darah, termasuk:
avulsi, terpotong, atau laserasi pada pembuluh darah
mengalami:
3
trauma yang menyebabkan
aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma arteri, ruptur
pembuluh darah
Cedera pada otot, fasia dan tendon, termasuk:
avulsi, terpotong, laserasi, ruptur trauma
pada: otot, fasia dan tendon
Cedera remuk
Amputasi traumatika
Cedera organ internal, termasuk:
cedera ledakan, cedera konkusio, memar, crushing, laserasi:
pada organ internal
trauma yang menyebabkan
hematoma, tertusuk, ruptur, atau robek pada organ internal
Cedera lain dan cedera yang tidak dijelaskan
4
Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0)
S01.1 Luka terbuka kelopak dan area periokuler
Luka terbuka kelopak dan area periokuler dengan atau tanpa
duktus lakrimalis
S01.2 Luka terbuka hidung
S01.3 Luka terbuka telinga
S01.4 Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis
S01.5 Luka terbuka bibir dan rongga mulut
Kecuali: fraktur gigi (S02.5), dislokasi gigi (S03.2)
S01.7 Luka terbuka ganda pada kepala
S01.8 Luka terbuka bagian kepala lainnya
S01.9 Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan
5
S03.2 Dislokasi gigi
S03.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S03.4 Sprain dan strain rahang
Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula
S03.5 Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian kepala lain dan
tidak dijelaskan
7
S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S09.0 Cedera pembuluh darah kepala, n.e.c.
Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-)
S09.1 Cedera otot dan tendon kepala
S09.2 Ruptur traumatika gendang telinga
S09.7 Cedera ganda pada kepala
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari
kategori S00-S09.2
S09.8 Cedera kepala lainnya
S09.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala
Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS
8
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
S12.0 Fraktur vertebra servikalis I [axis]
S12.1 Fraktur vertebra servikalis II [atlas]
S12.2 Fraktur vertebra servikalis lainnya
Kecuali: fraktur ganda vertebra servikalis (S12.7)
S12.7 Fraktur ganda vertebra servikalis
S12.8 Fraktur bagian leher lainnya
Fraktur: os. hyoid, kartilago tiroid, larings, trakhea
S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan
Fraktur: spina servikalis NOS, vertebra servikalis NOS:
S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher
Kecuali: ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis
(nontraumatika) servikalis (M50.-)
S13.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis
S13.1 Dislokasi vertebra servikalis
Dislokasi spina servikalis NOS
S13.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher
S13.3 Dislokasi ganda pada leher
S13.4 Sprain dan strain spina servikalis
Sprain dan strain: (ligamen) longitudinalis anterior, servikalis
Sprain dan strain: (sendi) atlanto-oksipitalis servikalis, (sendi)
atlanto-axialis
Cedera whiplash [leher bergerak seperti lecutan cambuk]
S13.5 Sprain dan strain daerah tiroid
Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) krikoaritenoid, (sendi)
(ligamen) krikotiroid
Sprain dan strain: kartilago tiroid
S13.6 Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian leher lain dan
tidak dijelaskan
9
S15.0 Cedera a. carotid
Cedera a. carotid (common) (external) (internal)
S15.1 Cedera a. vertebralis
S15.2 Cedera v. jugularis externa
S15.3 Cedera v. jugularis interna
S15.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher
S15.8 Cedera pembuluh darah setinggi leher lainnya
S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher
10
Kecuali: pneumotoraks traumatika (S27.0), haemotorak
traumatika (S27.1)
hemopneumotoraks traumatika (S27.2):
S21.0 Luka terbuka mammae
S21.1 Luka terbuka dinding depan toraks
S21.2 Luka terbuka dinding belakang toraks
S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding toraks
S21.8 Luka terbuka bagian toraks lainnya
S21.9 Luka terbuka toraks, bagian tidak dijelaskan
Luka terbuka dinding toraks NOS
11
S24.1 Cedera medulla spinalis toraks lainnya dan tidak dijelaskan
S24.2 Cedera radiks syaraf spina torakalis
S24.3 Cedera syaraf perifer toraks
S24.4 Cedera syaraf simpatis toraks
Cedera plexus: kardiaka, esophagus, pulmonalis;
Cedera ganglion: stellata, simpatis torakalis
S24.5 Cedera syaraf lain toraks
S24.6 Cedera syaraf toraks yang tidak dijelaskan
13
S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis,
bagiannya tidak dijelaskan
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina
lumbalis dan pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul
(S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus
intervertebralis lumbalis (M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
14
S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis
Dislokasi spina lumbalis NOS
S33.2 Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus
S33.3 Dislokasi bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak
dijelaskan
S33.4 Ruptur traumatika simfisis pubis
S33.5 Sprain dan strain spina lumbalis
S33.6 Sprain dan strain sendi sakroiliaka
S33.7 Sprain dan strain bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan
tidak dijelaskan
15
S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen,
punggung bawah dan pelvis
16
S38.1 Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen,
punggung bawah, pelvis
S38.2 Amputasi trauma organ genital external
Amputasi trauma: labium (majus)(minus), vulva,
Amputasi trauma: penis, skrotum, testis
S38.3 Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen,
punggung bawah, pelvis
Kecuali: transeksi abdomen (T05.8)
17
0 closed 1 open
S42.0 Fraktur klavikula
Fraktur ujung akromion atau batang klavikula, fraktur tulang
leher
S42.1 Fraktur skapula
Fraktur: processus acromialis, (processus) akromion,
Fraktur: (korpus)(leher) skapula; shoulder blade
S42.2 Fraktur ujung atas humerus
Fraktur: ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis,
leher surgical, epifisis atas
S42.3 Fraktur batang humerus
Fraktur: humerus NOS, lengan atas NOS
S42.4 Fraktur ujung bawah humerus
Fraktur: ujung distal, epifisis bawah, prosessus artikularis
Fraktur: kondilus external, epikondilus internal, interkondilus,
suprakondilus
Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0)
S42.7 Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus
S42.8 Fraktur bagian bahu dan lengan atas lainnya
S42.9 Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan
Fraktur bahu NOS
S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang bahu
S43.0 Dislokasi sendi bahu
S43.1 Dislokasi sendi akromioklavikula
S43.2 Dislokasi sendi sternoklavikula
S43.3 Dislokasi bagian gelang bahu lainnya dan tidak dijelaskan
Dislokasi gelang bahu NOS
S43.4 Sprain dan strain sendi bahu
(Ligamen) korakohumerus, kapsul rotator cuff
S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen akromioklavikula
S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula
S43.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang
bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS
18
S44.7 Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas
S44.8 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas lainnya
S44.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan
atas
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia
(S25.3)
S45.0 Cedera a. aksillaris
S45.1 Cedera a. brakhialis
S45.2 Cedera v. aksillaris atau v. brakhialis
S45.3 Cedera vena superfisialis pada level bahu dan lengan atas
S45.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas
S45.8 Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas
S45.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu
dan lengan atas
S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-)
S46.0 Cedera tendon rotator cuff pada bahu
S46.1 Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps
S46.2 Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps
S46.3 Cedera otot dan tendon pada triceps
S46.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas
S46.8 Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas
S46.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu
dan lengan atas
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori
dari S40-S48
S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya
S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
19
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
20
S53.0 Dislokasi kaput radius
Dislokasi sendi radiohumerus
Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0)
S53.1 Dislokasi siku, tidak dijelaskan
Dislokasi sendi ulnohumerus
Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0)
S53.2 Ruptur traumatika ligamen kolateral radius
S53.3 Ruptur traumatika ligamen kolateral ulna
S53.4 Sprain dan strain siku
21
S56.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level lengan bawah
S56.8 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah lainnya dan
tidak dijelaskan
22
S61.9 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level pergelangan
dan tangan
S63.0 Dislokasi pergelangan
Dislokasi: (sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal
ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal, ujung proximal
(tulang) metakarpal,
(sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal
S63.1 Dislokasi jari
Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx
tangan,
(sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari
S63.2 Dislokasi ganda jari-jari
S63.3 Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus
Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen)
radiokarpal, ulnokarpal (palmaris)
S63.4 Ruptur traumatika ligamen jari di sendi metakarpo-phalanx dan
interphalanx
Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar
S63.5 Sprain dan strain pergelangan
Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal
S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
S66.0 Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level
pergelangan dan tangan
S66.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.2 Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level pergelangan
dan tangan
S66.3 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.4 Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level pergelangan
dan tangan
S66.5 Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di level
pergelangan dan tangan
S66.6 Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level pergelangan dan
tangan
S66.7 Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level pergelangan
dan tangan
S66.8 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
lainnya
24
S66.9 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level pergelangan
dan tangan
S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori
S60-S68
S69.8 Cedera pada pergelangan dan tangan lainnya
S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
25
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
S72.0 Fraktur leher femur
Fraktur panggul NOS
S72.1 Fraktur pertrokanter
Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter
S72.2 Fraktur subtrokanter
S72.3 Fraktur batang femur
S72.4 Fraktur ujung bawah femur
S72.7 Fraktur ganda pada femur
S72.8 Fraktur pada bagian femur lainnya
S72.9 Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan
S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen panggul
S73.0 Dislokasi panggul
S73.1 Sprain dan strain panggul
S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha
S76.0 Cedera otot dan tendon pada panggul
S76.1 Cedera m. quadriseps dan tendon
Ligamen (tendon) patella
S76.2 Cedera otot dan tendon adduktor pada paha
S76.3 Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha
26
S76.4 Cedera otot dan tendon pada level paha lainnya dan tidak
dijelaskan
S76.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha
27
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
Kecuali: Fraktur kaki, selain tumit (S92.-)
S82.0 Fraktur patella
Fraktur tempurung lutut
S82.1 Fraktur ujung atas tibia
Fraktur tibia bagian:kepala, kondilus,ujung proximal,atau
tuberositas
dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.2 Fraktur batang tibia
Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut
Kecuali: Kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-)
Dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren
(M24.4)
S83.0 Dislokasi patella
S83.1 Dislokasi lutut
Dislokasi (sendi) tibiofibula
S83.2 Robekan meniskus, sekarang
Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus
medialis
Kecuali: bucket-handle tear lama (M23.2)
S83.3 Robekan rawan sendi lutut, sekarang
S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)
(tibialis) lutut
S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)
(posterior) lutut
28
S83.6 Sprain dan strain bagian lutut lainnya dan tidak dijaskan
Sprain dan strain:, sendi dan ligamen tibiofibularis superior
Kecuali: sprain ligamen patella (S76.1)
S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut
Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen
(collateral)(cruciate)
29
S87.0 Cedera remuk lutut
S87.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai
bawah
30
Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau
penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi
sebagai tertutup.
0 closed 1 open
Kecuali: tumit (S82.-), malleolus (S82.-)
S92.0 Fraktur kalkaneus
Fraktur tulang tumit, fraktur os kalsis
S92.1 Fraktur talus
Fraktur astragalus
S92.2 Fraktur tulang(-tulang ) tarsal lainnya
Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial),
navikulare kaki
S92.3 Fraktur metatarsal tulang
S92.4 Fraktur jempol kaki
S92.5 Fraktur jari II, III, IV atau V kaki
S92.7 Fraktur ganda pada kaki
S92.9 Fraktur kaki, tidak dijelaskan
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level tumit
dan kaki
S93.0 Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah
tibia
S93.1 Dislokasi jari kaki
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi)
tarsometatarsus
31
S94.7 Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki
S94.8 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki lainnya
S94.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S96 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S96.0 Cedera otot dan tendon m. flexor longus jari kaki di level tumit
dan kaki
S96.1 Cedera otot dan tendon m. extensor longus jari kaki di level
tumit dan kaki
S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki
S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki lainnya
S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit
dan kaki
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu
kategori dari S90-S98
S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya
S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan
32
Cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T00-T07)
Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama
Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh yang
bisa diklasifikasikan pada S00-S99
Kecuali: Cedera ganda yang hanya melibatkan satu daerah tubuh
lihat bagian-S
Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite
(T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
33
T01.2Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas
Luka terbuka pada situs-situs S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T01.8)
T01.3Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T01.8)
T01.6Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T01.8)
T01.8Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya
T01.9Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan
Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS
34
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.5Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang
dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.6Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis
(T02.7)
T02.7Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan
anggota
T02.8Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T02.9Fraktur ganda, tidak dijelaskan
T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
T03.0Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.-
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya
(T03.8)
T03.1Dislokasi, sprain dan strain toraks dengan punggung bawah dan
pelvis
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan
T09.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya
(T03.8)
T03.2Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.-
dan T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan
pelvis (T03.8)
T03.3Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.-
dan T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis
(T03.8)
T03.4Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas
dengan anggota bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya
T03.9Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan
35
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.1Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan
pelvis
Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.-, badan NOS
Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya
(T04.8)
T04.2Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas
Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.-, S57.-
dan S67.-
Kecuali: bersama anggota bawah (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.3Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah
Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.-
dan S97.-
Kecuali: bersama anggota atas (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
(T04.7)
T04.4Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota
bawah
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan
pelvis (T04.7)
T04.7Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan
pelvis dengan anggota
T04.8Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T04.9Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan
36
T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere classified
T06.0Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan
medulla spinalis pada leher
Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.-
T06.1Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah
tubuh lainnya
T06.2Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Cedera ganda pada syaraf NOS
Kecuali: melibatkan medulla spinalis (T06.0-T06.1)
T06.3Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
T06.4Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
T06.5Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ
pelvik
T06.8Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada
tubuh
Cedera bagian badan, anggota atau daerah yang tidak jelas (T08-T14)
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan
(T05.8),
Cedera ganda pada badan (T00-T06)
T09.0Cedera permukaan badan, level tak jelas
T09.1Luka terbuka badan, level tak jelas
T09.2Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan
ligamen badan
T09.3Cedera medulla spinalis, level tak jelas
T09.4Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus
badan
T09.5Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan
T09.6Amputasi trauma badan, level tak jelas
37
T09.8Cedera pada badan lainnya, level tak jelas
T09.9Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas
38
T13.2Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen
anggota bawah, level tak jelas
T13.3Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak
jelas
T13.4Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah,
level tak jelas
T13.5Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah,
level tak jelas
T13.6Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas
Amputasi trauma tungkai NOS
T13.8Cedera anggota bawah lainyan, level tak jelas
T13.9Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera tungkai NOS
39
Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS
Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada
pembuluh darah NOS
Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3)
T14.6Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS
dan tendon NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak
dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma
ganda NOS (T05.9)
T14.8Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9Cedera, tidak dijelaskan
Kecuali: cedera ganda NOS (T07)
Luka bakar dan korosi permukaan luar tubuh, menurut situs (T20-
T25)
Termasuk: Luka bakar dan korosi:
Tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh]
[epidermis lenyap]
Tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [full-
thickness skin loss]
41
T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher
Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga
[semua bagian],
Hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain muka,
kepala dan leher
Kecuali: Luka bakar dan korosi terbatas pada mata dan adnexa
(T26.-),
Luka bakar dan korosi pada mulut dan farings (T28.-)
T20.0Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala
dan leher
T20.1Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher
T20.2Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher
T20.3Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher
T20.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan
leher
T20.5Korosi tingkat I pada kepala dan leher
T20.6Korosi tingkat II pada kepala dan leher
T20.7Korosi tingkat III pada kepala dan leher
42
T22.6Korosi tingkat II pada bahu dan lengan
T22.7Korosi tingkat III pada bahu dan lengan
Luka bakar dan korosi pada mata dan organ internal (T26-T28)
43
T26.2Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.3Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa
T26.4Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
T26.5Korosi pada kelopak dan area periokuler
T26.6Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva
T26.7Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.8Korosi pada bagian lain mata dan adnexa
T26.9Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
Luka bakar dan korosi daerah tubuh ganda dan tidak jelas (T29-T32)
44
T29.4Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda
Korosi ganda NOS
T29.5Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.6Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
T29.7Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu
tingkat III
45
T32 Korosi yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh
yang terlibat
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs
korosi tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama
kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.
T32.0Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T32.1Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T32.2Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T32.3Korosi yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T32.4Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T32.5Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T32.6Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T32.7Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T32.8Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T32.9Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh
Frostbite (T33-T35)
Kecuali: Hipotermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)
46
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan
tangan saja (T34.5)
T34.5Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan
T34.6Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha
T34.7Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja
(T34.8)
T34.8Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki
T34.9Frostbite dengan nekrosis jaringan situs-situs yang lain dan
tidak dijelaskan
Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS,
tungkai NOS
T35 Frostbite pada daerah ganda tubuh dan frostbite yang tidak
dijelaskan
T35.0Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh
Frostbite permukaan ganda NOS
T35.1Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS
T35.2Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T35.3Frostbite yang tidak dijelaskan pada toraks, abdomen, punggung
bawah dan pelvis
Frostbite badan NOS
T35.4Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas
T35.5Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah
T35.6Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda NOS
T35.7Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan
Frostbite NOS
47
T36 Keracunan antibiotika sistemik
Kecuali: Keracunan:
antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika yang dioleskan
lokal NEC (T49.0),
antibiotika topikal untuk: mata (T49.5), antibiotika topikal
untuk THT (T49.6)
T36.0Keracunan penisillin
T36.1Keracunan sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
T36.2Keracunan group khloramphenicol
T36.3Keracunan makrolida
T36.4Keracunan tetrasiklin
T36.5Keracunan aminoglikosida
Keracunan streptomisin
T36.6Keracunan rifamisin
T36.7Keracunan antibiotika antifungus, digunakan secara sistemik
T36.8Keracunan antibitika sistemik lainnya
T36.9Keracunan antibitika sistemik, tidak dijelaskan
48
Keracunan preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau
ganda
T38.5Keracunan estrogen dan progestogen lainnya
Keracunan campuran dan substitusi estrogen dan progestogen
T38.6Keracunan antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, n. e. c.
Keracunan tamoxifen
T38.7Keracunan androgen dan obat anabolik
T38.8Keracunan hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan
tidak dijelaskan
Keracunan hormon pituitari anterior [adenohipofisis]
T38.9Keracunan antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan
49
Kecuali: oksigen (T41.5)
T41.1Keracunan anestetik intravena
Keracunan thiobarbiturat
T41.2Keracunan anestetik umum lain dan tidak dijelaskan
T41.3Keracunan anestetik lokal
T41.4Keracunan anestetik, tidak dijelaskan
T41.5Keracunan gas-gas terapi
Keracunan karbon dioxida, oksigen
50
T43.8Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere classified
T43.9Keracunan obat psikotropika, tidak dijelaskan
51
Kecuali: Keracunan metaraminol (T44.4)
T46.0Keracunan glikoida stimulan jantung dan obat yang kerjanya
serupa
T46.1Keracunan calcium-channel blockers
T46.2Keracunan obat antidisritmik lain, n.e.c
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7)
T46.3Keracunan vasodilator koroner, n.e.c
Keracunan dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-
channel blockers (T46.1)
T46.4Keracunan inhibitor angiotensin-converting-enzyme
T46.5Keracunan obat antihipertensi lain, n.e.c.
Keracunan klonidin, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis -adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1),
diuretik (T50.0-T50.2)
T46.6Keracunan obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik
T46.7Keracunan vasodilator perifer
Keracunan (derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (T44.3)
T46.8Keracunan obat antivarises, Termasuk obat sklerosis
T46.9Keracunan obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan
agents
T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
T48.0Keracunan obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6)
T48.1Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
T48.2Keracunan obat otot lain dan tidak dijelaskan
T48.3Keracunan antitusif
T48.4Keracunan expektoran
T48.5Keracunan obat anti-common-cold
T48.6Keracunan antiasmatika, n.e.c.
52
Agonis adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma
keracunan salbutamol
Kecuali: hormon adenohipofisis (T38.8),
agonis adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma
(T44.5)
T48.7Keracunan obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan
T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT dan
gigi
Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal
T49.0Keracunan obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi
lokal, n. e. c.
T49.1Keracunan antipruritika
T49.2Keracunan astringen lokal dan detergen lokal
T49.3Keracunan emollients, demulcents dan protectants
T49.4Keracunan keratolitik, keratoplastik, serta obat dan preparat
obat rambut lain
T49.5Keracunan obat dan preparat ophthalmologis
Keracunan anti-infektif mata
T49.6Keracunan obat dan preparat otorhinolaringologi
Keracunan anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan
T49.7Keracunan obat gigi, diberikan secara topikal
T49.8Keracunan obat topikal lainnya
Keracunan spermisida
T49.9Keracunan obat topikal, tidak dijelaskan
T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan
tidak dijelaskan
T50.0Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya
T50.1Keracunan loop [high-ceiling] diuretics
T50.2Keracunan inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan
diuretika lain
Keracunan asetazolamide
T50.3Keracunan obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air
Keracunan garam rehidrasi oral, oralit
T50.4Keracunan obat metabolisme asam urat
T50.5Keracunan depressan nafsu makan
T50.6Keracunan antidotum dan chelating agents, n. e. c.
Keracunan alkohol deterrents
T50.7Keracunan analeptika dan antagonists reseptor opioid
T50.8Keracunan obat diagnostik
T50.9Keracunan drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak
dijelaskan
Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik,
immunoglobulin, immunologis
Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya
53
Efek toksik zat yang dasarnya bukan obat medis (T51-T65)
Kecuali: Efek toksik lokal c.e. (A00-R99),
Keadaan pernafasan akibat agen luar (J60-J70),
Korosi (T20-T32)
54
T53.4Efek toksik dikhloromethan
Efek toksik methylene khlorida
T53.5Efek toksik khlorofluorokarbon
T53.6Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik
T53.7Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik
T53.9Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan
aromatik, tidak dijelaskan
55
T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya
Termasuk: Efek toksik propellant aerosol
Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons [CFC] (T53.5)
T59.0Efek toksik nitrogen oxides [NO]
T59.1Efek toksik sulfur dioxide [SO2]
T59.2Efek toksik formaldehyde
T59.3Efek toksik gas lakrimogenik
Efek toksik tear gas [gas air mata]
T59.4Efek toksik gas chlorine [Cl]
T59.5Efek toksik gas fluorine dan hydrogen fluoride [HF]
T59.6Efek toksik hydrogen sulfide [H2S]
T59.7Efek toksik carbon dioxide [CO2]
T59.8Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan
T59.9Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan
T61 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan laut
Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti:
gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6,
L25.4, L27.2),
syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti:
mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3),
aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0)
T61.0Keracunan ikan ciguatera
T61.1Keracunan ikan scombroid
Histamine-like syndrome
T61.2Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya
T61.8Efek toksik seafood lainnya
T61.9Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan
56
T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan
Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti gastroenteritis (noninfektif)
(K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik
akibat reaksi makanan (T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1),
hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya
(T64), sianida (T65.0)
T62.0Efek toksik cendawan yang ditelan
T62.1Efek toksik berry yang ditelan
T62.2Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan
T62.8Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan, yang dimakan
sebagai makanan
T62.9Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak
dijelaskan
57
T65.5Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya
Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate
T65.6Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified
T65.8Efek toksik zat lain yang dijelaskan
T65.9Efek toksik zat yang tidak dijelaskan
Keracunan NOS
T68 Hypothermia
Hipotermia karena kecelakaan
Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah
anestesia (T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan
rendah (R68.0)
58
T69 Efek lain penurunan suhu
Kecuali: Frostbite (T33-T35)
T69.0Immersi tangan dan kaki
Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab,
hitam pada gangren]
T69.1Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah, sembab
dan gatal karena dingin]
T69.8Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu
T69.9Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan
T71 Asphyxia
Tercekik (oleh cekikan)
Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen udara rendah, ancaman
mekanis pada pernafasan
Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2),
asphyxia akibat: inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-),
carbon monoxide (T58), gas, asap atau uap lainnya (T59.-)
respiratory: distress, syndrome pada: dewasa (J80), newborn
(P22.-)
59
T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak]
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera yang
timbul sekarang.
T74.0Neglect or abandonment ditinggalkan atau tidak dipedulikan
T74.1Pelecehan fisik
Battered [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse
syndrome NOS
T74.2Pelecehan sexual
T74.3Pelecehan psikologis
T74.8Sindroma salah tindak lainnya
Bentuk-bentuk campuran
T74.9Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan
Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS
60
Kecuali syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum
(T80.5),
efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T78.3Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS
Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan
dengan benar (T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti:
hay fever (J30.1), gastroenteritis dan kolitis alergi
(K52.2),
dermatitis (L23-L25, L27.-)
T78.8Efek samping lainnya, not elsewhere classified
T78.9Efek samping, tidak dijelaskan
Kecuali: efek samping asuhan bedah dan medis NOS (T88.9)
61
T79.6Iskemia traumatika pada otot
Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann
Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8)
T79.7Emfisema subkutis traumatika
Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)
T79.8Komplikasi dini lain dari trauma
T79.9Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan
62
T80.2Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus,
transfusi, dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.4),
akibat peralatan prostetik, implant, graft (T82.6-T82.7, T83.5-
T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
T80.3Reaksi inkompatibilitas ABO
Transfusi darah inkompatibel,
Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada infus
atau transfusi
T80.4Reaksi inkompatibilitas Rh
Reaksi akibat faktor Rh pada infus atau transfusi
T80.5Syok anafilaksis akibat serum
Kecuali: syok: alergi NOS (T78.2), syok anafilaktik NOS
(T78.2)
syok anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar
(T88.6)
T80.6Reaksi serum lainnya
Intoksikasi oleh serum; protein sickness;
Serum: rash, sickness, urticaria
Kecuali: hepatitis serum (B16.-)
T80.8Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi
T80.9Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi, tidak
dijelaskan
Reaksi transfusi NOS
63
anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberi
secara benar (T88.6)
T81.2Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur, not elsewhere classified
Perforasi tak sengaja sewaktu prosedur pada pembuluh darah,
syaraf atau organ, oleh:
kateter, endoskop, instrumen, atau probe,
Kecuali:
kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71)
perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang
sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti
sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8)
T81.3Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified
Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi
Kecuali disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik
perineum (O90.1)
T81.4Infeksi setelah prosedur, n.e.c
Abscess pasca-prosedur: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau
luka
Septikemia pasca-prosedur
Kecuali:
infeksi luka bedah obstetrik (O86.0), infeksi akibat: infus,
transfusi, injeksi (T80.2),
alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6,
T84.5-T84.7, T85.7)
T81.5Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi
setelah prosedur
Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang
tertinggal dalam luka operasi atau rongga tubuh
Kecuali:
obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant
yang tertinggal dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-
T84.4, T85.0-T85.6)
T81.6Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu
prosedur
Peritonitis: aseptik, kimiawi
T81.7Komplikasi vaskuler setelah prosedur, n.e.c.
Embolisme udara setelah prosedur NEC
Kecuali embolisme:
sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8,
T85.8)
traumatika (T79.0), setelah infus, transfusi dan injeksi
(T80.0)
T81.8Komplikasi lain dari prosedur, n.e.c.
Komplikasi terapi inhalasi, fistula pasca-bedah persisten
Emfisema (subkutis) akibat prosedur
Kecuali: hiperpyrexia maligna akibat anestesia (T88.3)
hipotermia setelah anestesia (T88.5)
T81.9Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur
64
T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft pada jantung dan
pembuluh darah
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T82.0Komplikasi mekanis prostesis katup jantung
Prostesis katup menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T82.1Komplikasi mekanis alat elektronik jantung
Elektroda atau generator denyut (baterai) menyebabkan jantung
dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi:
T82.2Komplikasi mekanis dari bypass a. koronaria dan graft katup
Bypass a. koronaria dan graft katup menyebabkan jantung dan
pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, Obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi:
T82.3Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya
Graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri
(karotid) (femoralis) menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T82.4Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler
Kateter dialisis vaskuler menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum
(T85.6)
T82.5Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan
pembuluh lainnya
Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena
akibat bedah, alat
umbrella, alat balloon (counterpulsation)
menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura
(T85.6)
T82.6Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
T82.7Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung
dan vaskuler lainnya
T82.8Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan
vaskuler
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
T82.9Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan
vaskuler, tidak dijelaskan
65
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan
transplant (T86.-)
T83.0Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius
Kateter sistostomi dan kateter indwelling [tetap di tempat]
uretra menyebabkan:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.1Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya
Alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent urinarius
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.2Komplikasi mekanis graft organ urinarius
Graft organ urinarius menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.3Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim
Alat kontrasepsi dalam rahim menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.4Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di
traktus genitalis
Prosthesis penis (yang diimplantasi) menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T83.5Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan
graft dalam sistem urinarius
T83.6Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan
graft dalam traktus genitalis
T83.8Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T83.9Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan
graft genitourinarius
66
T84.2Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain
Alat fiksasi internal tulang lain menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.3Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya
Graft tulang, electronic bone stimulator menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.4Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts
lainnya
Graft otot dan tendon menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis,
perforasi, protrusi
T84.5Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis
T84.6Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua
tempat]
T84.7Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan
graft ortopedik internal lain
T84.8Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik
internal
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis,
atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
T84.9Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal.
tidak dijelaskan
68
T87.0Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali
T87.1Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan
kembali
T87.2Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali
T87.3Neuroma tunggul amputasi
T87.4Infeksi tunggul amputasi
T87.5Nekrosis tunggul amputasi
T87.6Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema,
pada tunggul amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)
69
Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5)
T88.7Efek samping yang tidak dijelaskan dari obat-obatan
Efek samping, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau idiosinkrasi
(dari) (terhadap)
obat-obatan yang dibeikan dengan benar
Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS
Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99,T80-T88.6, T88.8)
T88.8Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis,
nec
T88.9Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan
Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)
71
T93.1Sequela fraktur femur
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S72.-
T93.2Sequela fraktur lain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S82.-, S92.- dan
T12
T93.3Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S73.-, S83.-,
S93.- dan T13.2
T93.4Sequela cedera syaraf anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S74.-, S84.-,
S94.- dan T13.3
T93.5Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S76.-, S86.-,
S96.- dan T13.5
T93.6Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S77-S78, S87-
S88, S97-S98 dan T13.6
T93.8Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S70.-, S75.-,
S79.7-S79.8,
S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0,
T13.4 dan T13.8
T93.9Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S79.9, S89.9,
S99.9 dan T13.9
T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan tidak
dijelaskan
T94.0Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T00-T07
T94.1Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T14.-
72
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T26-T29, T35.0-
T35.1 dan T35.6
T95.9Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T30.-, T33.9,
T34.9 dan T35.7
73
CHAPTER XIV.
PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI
MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01-Y98)
Bab ini, yang pada ICD revisi sebelumnya adalah klasfikasi
suplemen, memungkinkan klasifikasi peristiwa dan situasi di
lingkungan sebagai penyebab cedera, keracunan, dan efek tak
diinginkan lainnya. Kode dari bab ini digunakan untuk tambahan pada
kode dari bab lain yang menunjukkan bentuk kondisi, yang sering
diklasifikasikan pada Bab XIX [Cedera, keracunan dan konsekuensi
tertentu lain penyebab luar (S00-T98)]. Penyebab kematian sebaiknya
dikode menurut Bab XIX dan XX, tapi kalau hanya satu kode yang
ditabulasikan maka kode dari Bab XX yang diutamakan. Kondisi lain
yang dapat dinyatakan sebagai akibat penyebab luar diklasifikasikan
pada Bab I-XVIII. Untuk kondisi ini, kode dari Bab XX hanya
digunakan untuk informasi tambahan pada analisis kondisi ganda.
Kategori-kategori untuk sekuel penyebab eksternal dari
morbiditas dan mortalitas dimasukkan pada Y85-Y89
V01-X59. Kecelakaan
V01-V99 Kecelakaan transport
V01-V09 Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport
V20-V19 Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan
transport
V20-V29 Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan
transport
V30-V39 Pengguna MV roda 3 cedera dalam kecelakaan
transport
V40-V49 Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport
V50-V59 Pengguna truk atau van pick-up cedera dalam
kecelakaan transport
V60-V69 Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam
kecelakaan transport
V70-V79 Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport
V80-V89 Kecelakaan transport darat lainnya
V90-V94 Kecelakaan transport air
V95-V97 Kecelakaan transport udara dan angkasa luar
V98-V99 Kecelakaan transport yang lain dan tidak dijelaskan
W00-X59 Penyebab luar lain pada cedera kecelakaan
W00-W19 Jatuh
W20-W49 Terdedah tenaga mekanis bukan makhluk hidup
W50-W64 Terdedah tenaga mekanis makhluk hidup
W65-W74 Kecelakaan tenggelam
W75-W84 Ancaman pernafasan dari kecelakaan lain
W85-W99 Terdedah arus listrik, radiasi, serta suhu dan
tekanan ekstrim udara
X00-X09 Terdedah asap dan api
X10-X19 Kontak dengan panas dan benda panas
X20-X29 Kontak dengan hewan dan tanaman beracun
X30-X39 Terdedah kekuatan alam
X40-X49 Keracunan dan terdedah zat-zat beracun
X50-X57 Latihan berlebihan, perjalanan dan kekurangan
X58-X59 Kecelakaan karena terdedah faktor yang lain dan
tidak dijelaskan
X60-X84. Sengaja menyakiti diri sendiri
X85-Y09. Assault [serangan]
Y10-Y34. Kejadian yang niatnya tidak diketahui
Y35-Y36. Intervensi hukum dan pelaksanaan perang
Y40-Y84. Komplikasi asuhan medis dan bedah
Y40-Y59 Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek tak diinginkan
dalam pengobatan
Y60-Y69 Salah tindak terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan
medis
Y70-Y82 Peralatan medis yang berhubungan dengan insiden tak
diinginkan dalam penggunaan diagnostik dan terapi
Y83-Y84 Pembedahan dan prosedur medis lainnya sebagai penyebab
reaksi abnormal pada pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa
dinyatakan adanya kesalahan tindakan pada waktu prosedur
dilakukan
Y85-Y89. Sekuel penyebab luar morbiditas dan mortalitas
Y90-Y98. Faktor tambahan yang terkait dengan penyebab morbiditas
dan mortalitas c.e.
Kode aktifitas
Kategori berikut tersedia untuk digunakan sebagai variabel
terpisah penambah kategori V01-Y34 untuk menunjukkan aktifitas
korban pada saat kejadian berlangsung. Klasifikasi tambahan ini
jangan dikaburkan dengan, atau digunakan untuk mengganti kategori
yang tersedia untuk tempat kejadian yang dapat diklasifikasikan pada
W00-Y34
2
Tugas-tugas yang biasanya seseorang tidak mendapatkan upah
Aktifitas belajar, misalnya menghadiri kegiatan atau pelajaran
sekolah
Sedang menjalani pendidikan
4
kendaraan khusus segala medan (all-terrain) - lihat
definisi (x)
(n) Mobil adalah MV roda empat yang dirancang terutama untuk
membawa sampai 10 orang. Sebuah karavan atau trailer yang
sedang ditarik oleh mobil dianggap sebagai bagian dari mobil
tersebut.
Termasuk: minibus
(o) Kendaraan bermotor atau kendaraan bisa berarti berbagai
kendaraan transportasi. Penggunaan lokal istilah ini harus
ditentukan untuk mentukan kode yang sesuai. Kalau istilah
digunakan secara meragukan, gunakan kode yang tidak
dijelaskan. Sebuah karavan atau trailer yang sedang ditarik
oleh mobil dianggap sebagai bagian dari mobil tersebut
(p) Truk atau van pick up adalah MV beroda empat atau enam yang
dirancang terutama untuk membawa barang, beratnya kurang
dari batas lokal untuk kendaraan barang berat, dan tidak
memerlukan surat izin mengemudi (SIM) khusus.
(q) Kendaraan transport berat adalah MV yang dirancang terutama
untuk membawa barang, memenuhi kriteria lokal untuk
klasifikasi kendaraan barang berat berdasarkan berat kerbside
(biasanya di atas 3500 kg), dan memerlukan SIM khusus.
[kerbside = sisi yang naik ke atas badan timbangan MV]
(r) Bus adalah MV yang dirancang atau disesuaikan terutama untuk
membawa lebih dari 10 orang, dan memerlukan SIM khusus.
Termasuk: bus besar
(s) Kereta api atau kendaraan di atas rel adalah alat, dengan atau
tanpa gerbong, dirancang untuk lalulintas di atas rel.
Termasuk: mobil listrik atau trem interurban yang berjalan di
jalur tersendiri,
kereta rel, apa pun sumber tenaganya [diesel] [listrik]
[uap]:
funicular [berkabel], monorail, dua rel, bawah
tanah, rel layang,
kendaraan lain yang dirancang untuk berjalan di atas rel
Kecuali: mobil listrik interurban [trem], yang berjalan di
jalur tersendiri yang merupakan bagian jalan umum - lihat
definisi (s)
(t) Trem (streetcar) adalah alat yang dirancang dan digunakan
terutama untuk membawa orang di dalam kota, berjalan di atas
rel, biasanya mematuhi signal lalulintas, dan berjalan di jalur
sendiri yang merupakan bagian badan jalan. Trailer yang ditarik
trem dianggap bagian dari trem tersebut.
Termasuk: trem listrik interurban, kalau disebutkan
beroperasi di jalan umum
(gerbong) tram, (gerbong) trolley
(u) Kendaraan khusus wilayah industri adalah MV yang dirancang
untuk digunakan terutama di dalam bangunan dan wilayah dari
tempat industri atau perdagangan
Termasuk: truk (bagasi) (surat) atau kendaaan penumpang
airport bertenaga batere
truk bergerak sendiri di tempat industri,
truk bagasi stasiun, bermotor
5
(truk) forklift, mobil logging (kayu), gerbong batubara
di pertambangan,
tram, truk, atau tub [pembawa cairan] (bermotor) di
tambang atau galian
(v) Kendaraan khusus daerah pertanian adalah MV yang dirancang
untuk digunakan secara khusus di pertanian dan perkebunan
(hortikultura), misalnya untuk mengolah tanah, menyebar
benih, menuai panen, dan membawa barang-barang di
pertanian.
Termasuk: mesin panen, mesin pertanian bergerak sendiri,
traktor (dan trailer)
(w) Kendaraan konstruksi khusus adalah MV yang dirancang secara
khusus untuk digunakan dalam konstruksi (dan demolisi) jalan,
bangunan, dan struktur lainnya
Termasuk: bulldozer, digger, dumper truck, earth-leveller
(perata tanah),
mechanical shovel (sekop mekanis), road-roller (mesin
giling)
(x) Kendaraan semua medan (special all-terrain vehicle) adalah MV
yang dirancang khusus untuk menempuh medan kasar atau
lunak atau salju. Contoh rancangan khusus adalah konstruksi
tinggi, roda dan ban khusus, tracks, dan sokongan bantalan
udara.
Termasuk: hovercraft tanah dan rawa, mobil salju
Kecuali:hovercraft di perairan terbuka lihat definisi (x)
(x) Watercraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang
di atas air.
Termasuk: hovercraft NOS
(y) Aircraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di
udara.
6
maka klasifikasikan korban sebagai pejalan kaki (kategori V01-
V09).
4. Kalau deskripsi kecelakaan transport tidak menunjukkan
peranan korban, seperti
kecelakaan, tabrakan, menabrak, reruntuhan NOS pada:
pesawat terbang, pesawat angkasa luar, kapal, watercraft,
sepeda, sepeda motor, tricycle bermotor, kendaraan rekreasi,
bus, mobil, van, (truk) pick up, truk, kereta api, streetcar,
trem, traktor, buldozer,
maka klasifikasikan korban sebagai pengguna atau penunggang
kendaraan tersebut.
Kalau lebih dari satu kendaraan terlibat, kendaraan yang
digunakan korban jangan ditebak kecuali kalau kendaraannya
sama. Tapi kodelah pada kategori yang sesuai pada V87-V88,
V90-V94, V95-V97, dengan memperhatikan urutan pada catatan
2 di atas.
5. Kalau kecelakaan transport, seperti kendaraan (motor)
(nonmotor) gagal berbelok atau lepas kontrol (akibat) ban
pecah, kerusakan bagian mekanis, pengemudi tertidur atau
lengah, atau kecepatan berlebihan menyebabkan tabrakan,
klasifikasikan kecelakaan ini sebagai tabrakan. Kalau yang
terjadi adalah kecelakaan selain tabrakan, klasifikasikan ini
sebagai kecelakaan non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang
terlibat.
6. Kalau kecelakaan transport terjadi pada kendaraan yang sedang
bergerak, seperti
jatuh, melompat, atau terdorong dari,
dihantam oleh benda yang dilemparkan ke,
cedera karena dilemparkan ke,
cedera akibat bagian yang bergerak dari;
keracunan akibat gas buangan yang dihasilkan oleh,
api yang berasal dari,
ledakan dari suatu bagian dari,
kerusakan suatu bagian dari,
objek yang jatuh ke dalam atau ke atas;
suatu bagian dari; atau objek di dalam
kendaraan yang sedang bergerak, menyebabkan tabrakan, maka
klasifikasikan kecelakaan ini sebagai tabrakan. Kalau
kecelakaan yang terjadi bukan tabrakan, klasifikasikan sebagai
kecelakaan non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang terlibat
7. Kecelakaan transport darat yang dijelaskan sebagai:
tabrakan (akibat hilangnya kontrol) (di jalan raya) antara
kendaraan dengan:
tiang penunjang (jembatan)(overpass); tiang serbaguna;
pembatas antara jalan raya; daerah aman (safety island);
besi pengaman (guard rail) atau pagar pembatas;
rambu-rambu lalulintas atau marker (sementara);
dinding dari potongan yang dibuat untuk jalan
objek yang dilemparkan ke depan MV; batu jatuh, longsoran
(tak bergerak), pohon,
objek lain, baik tetap, bisa dipindahkan, atau sedang
bergerak;
7
dimasukkan dalam V17.-, V27.-,V37.-, V47.-, V57.-, V67.- dan
V77.-
terbalik (tanpa tabrakan)
dimasukkan dalam V18.-, V28.-, V38.-, V48.-, V58.-, V68.-, dan
V78.-
tabrakan dengan hewan (kumpulan gembala)(tak digembalakan)
V09. Pejalan kaki cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
Termasuk: pejalan kaki cedera akibat kendaraan khusus
V09.0Cedera dalam Non-TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.1Cedera dalam Non-TA yang tidak jelas
V09.2Cedera dalam TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.3Cedera dalam TA yang tidak jelas
V09.9Cedera dalam laka-transport yang tidak jelas
8
.3 Seseorang cedera ketika sedang naik atau turun dari
sepeda
.4 Pengemudi sepeda cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam TA
9
Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport (V20-V29)
Termasuk: moped, sepeda motor dengan becak samping, sepeda
bermotor, skooter motor
Kecuali: MV roda tiga (V30-V39)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V20-V28:
.0 Pengemudi sepeda motor cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda motor cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam
Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor
.4 Pengemudi sepeda motor cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda motor cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam
TA
10
V29.4Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak
jelas, TA
V29.5Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak
jelas, TA
V29.6Penunggang sepeda motor yang tak jelas tabrakan dengan MV
lain dan tak jelas, TA
Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas)
V29.8Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport lain
yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda motor
V29.9Penunggang sepeda motor cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS
11
V38. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport bukan
tabrakan
Termasuk: jatuh atau terlempar dari MV roda 3
MV roda 3 terbalik: NOS, tanpa tabrakan
12
V46. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lainnya
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang
ditunggangi, trem
13
V52. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
14
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun kendaraan
transport berat
.5 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam TA
.6 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera
dalam TA
.9 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas
cedera dalam TA
15
Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport berat
V69.9Pengguna cedera dalam laka-transport yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat
V79. Pengguna bus cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
V79.0Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V79.1Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V79.2Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas,
Non-TA
Tabrakan bus: NOS, nontraffic
V79.3Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan bus NOS, non-TA; pengguna bus cedera dalam non-
TA NOS
V79.4Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V79.5Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
16
V79.6Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas,
TA
Tabrakan bus NOS (lalulintas)
V79.8Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus
V79.9Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan bus NOS
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam laka-
transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api
V81.0Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V81.1Tabrakan dengan MV dalam TA
V81.2Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock [kumpulan
kendaraan beroda]
V81.3Tabrakan dengan objek lain
Tabrakan kereta api NOS
V81.4Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau
kendaraan rel
V81.5Cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel:
17
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului
tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.6Cedera akibat jatuh dari kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului
tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.7Cedera dalam derailment tanpa tabrakan
V81.8Cedera dalam kecelakaan kereta api lain yang jelas
Ledakan atau api;
Dihantam oleh jatuhan: tanah, batu, pohon
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului
tabrakan (V81.7)
V81.9Cedera dalam kecelakaan kereta api yang tidak jelas
Kecelakaan kereta api NOS
18
V83.3Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
V83.4Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus
industri
V83.5Pengemudi cedera dalam Non-TA
V83.6Penumpang cedera dalam Non-TA
V83.7Seseorang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V83.9Pengguna yang tidak jelas pada cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS
19
V86.1Penumpang cedera dalam TA
V86.2Orang di bagian luar cedera dalam TA
V86.3Pengguna yang ridak jelas cedera dalam TA
V86.4Orang cedera ketika naik atau turun dari from MV segala medan
dan off-road lain
V86.5Pengemudi cedera dalam Non-TA
V86.6Penumpang cedera dalam Non-TA
V86.7Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V86.9Pengguna yang tidak jelas lain cedera dalam Non-TA
Kecelakaan MV segala medan NOS, kecelakaan MV off-road NOS
20
V89. Kecelakaan MV atau non-MV, jenis kendaraan tidak jelas
V89.0Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas, Non-TA
Kecelakaan MV NOS (Non-TA)
V89.1Orang cedera dalam kecelakaan non-MV yang tidak jelas (Non-
TA)
Kecelakaan non-MVNOS (Non-TA)
V89.2Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas (TA)
Kecelakaan MV (motor-vehicle accident [MVA]) NOS
Kecelakaan lalulintas jalan raya (Road (traffic) accident [RTA])
NOS
V89.3Orang cedera dalam kecelakaan non-MVyang tidak jelas (TA)
TA non-MV NOS
V89.9Orang cedera dalam kecelakaan kendaraan yang tidak jelas
Tabrakan NOS
21
dihantam oleh kapal atau bagiannya setelah jatuh atau
melompat dari kapal rusak
Kecuali: luka akibat api atau ledakan lokal di atas kapal (V93.-)
22
V96. Kecelakaan pada pesawat udara tak bermesin yang mencederai
pengguna
Termasuk: kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang:
tabrakan dengan objek bergerak, tak
bergerak, atau bisa digerakkan
jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V96.0Kecelakaan balon yang yang mencederai pengguna
V96.1Kecelakaan hang-glider yang mencederai pengguna
V96.2Kecelakaan glider (tak bermesin) yang mencederai pengguna
V96.8Kecelakaan pesawat udara tak bermesin lain yang mencederai
pengguna
Kecelakaan layang-layang yang membawa orang
V96.9Kecelakaan pesawat udara tak bermesin yang tidak dijelaskan,
mencederai pengguna
Kecelakaan pesawat udara tak bermesin NOS
23
jatuh atau melompat dari kereta kabel yang tidak sedang
di atas rel
objek yang dilemparkan dari atau dalam kereta kabel
yang tidak sedang di atas rel
24
.4. Jalanan
Jalan bebas hambatan, jalan MV, trotoar, jalan setapak
Jatuh (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik
[assault] (Y01-Y02)
jatuh (dalam) (dari):
kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan
tenggelam) (W65-W74),
bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08-
X09)
jatuh berulang yang tidak disebabkan kecelakaan (R29.6)
25
W01. Jatuh pada level sama akibat tergelincir, tersandung, dan
terantuk
Kecuali: jatuh melibatkan es atau salju snow
(W00.-)
W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan dengan,
atau didorong orang lain
Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan
(pembawa) pejalan kaki lain
Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau
human stampede (W52.-)
jatuh yang melibatkan es atau salju (W00.-)
W12. Jatuh dari scaffold (tempat tukang bekerja lebih tinggi di sekitar
gedung)
W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu
struktur
Termasuk: jatuh dari, keluar dari, atau melalui:
lantai, dinding, atap, jendela, balkon,
railing (pembatas/pagar lantai), bangunan, tiang bendera,
menara, turret (menara kecil), jembatan, viaduct
(jembatan lengkung)
Kecuali: kolapsnya suatu bangunan atau struktur
(W20.-)
jatuh atau melompat dari bangunan atau struktur yang
terbakar (X00.-)
26
W14. Jatuh dari pohon
27
W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau di
antara objek
Termasuk: terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit
antara objek-objek bergerak, antara objek bergerak dan
diam,
di dalam objek
seperti:
antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan
terlepas,
objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya,
lingkar pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat:
kendaraan transport yang sedang digunakan untuk
transportasi (V01-V99),
alat pengangkat dan transmisi (W24.-),
alat pemotong dan pelobang (W25-W27),
perkakas tangan tanpa mesin (W27.-),
mesin-mesin (W28-W31)
dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau
jatuh (W20.-)
28
Termasuk: blender, mesin cuci
alat bermesin seperti:
pengering putar, mesin jahit, pembuka
kaleng, gergaji, pisau,
perkakas taman, pemangkas tanaman,
perkakas pertukangan sendiri
Kecuali: terdedah arus listrik (W86.-)
W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar
Termasuk: bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin
Kecuali: senapan angin (W34.-)
29
W41. Dihadapkan pada jet bertekanan tinggi
Termasuk: jet hidraulik, jet pneumatik
W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah
Kecuali: cairan korosif (X49.-),
menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi
saluran nafas (W78-W80)
W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak jelas dari benda
mati
Termasuk: daya gravitasi (G) abnormal
30
W56. Kontak dengan mamalia laut
Digigit atau diserang binatang laut
W57. Digigit atau disengat oleh insekta tak berbisa atau artropoda tak
berbisa lainnya
W60. Kontak dengan duri dan tonjolan tanaman dan daun tajam
W64. Dihadapkan dengan daya mekanis makhluk hidup lain dan tidak
jelas
Tenggelam (W65-W74)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Kecuali tenggelam akibat: laka-transport (V01-V99), laka-
transport air (V90.-, V92.-),
bencana alam (X34-X39)
31
Kecuali: cave-in akibat permukaan tanah berubah
cataclysm (X34-X39)
cave-in tanpa sesak nafas atau tercekik (W20.-)
32
Termasuk: nafas dihambat oleh kantong plastik
33
perubahan mendadak tekanan udara di dalam aircraft
sewaktu naik atau turun
W99. Terdedah faktor lingkungan buatan manusia yang lain dan tidak
jelas
34
X12, Kontak dengan cairan panas lainnya
Termasuk: air yang dipanaskan di tungku
Kecuali: logam panas (cair) (X18.-)
X13. Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour)
X16. Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas
X19. Kontak dengan panas dan benda panas lain dan tidak jelas
Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, misalnya
yang dipanaskan api rumah (X00-X09)
35
X24. Kontak dengan centipedes [kaki seratus] dan millipedes (tropis)
berbisa
X29. Kontak dengan binatang atau tanaman berbisa yang tidak jelas
Termasuk: sengatan (berbisa) NOS, gigitan berbisa NOS
36
X37. Korban hujan badai yang menghancurkan
Termasuk: hujan lebat, blizzard [badai salju], tornado [angin putting
beliung]
cyclone [angin berputar], hurricane [cyclone dengan
hujan dan angin kencang]
gelombang pasang akibat hujan badai
kendaraan transport terdorong ke luar jalan oleh hujan
badai
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan
menyebabkan tanah bergerak (X36.-)
laka-transport setelah hujan badai (V01-V99)
37
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik,
iminostilbene, derivat hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida
dan oxazolidinedion
X44. Keracunan dan terdedah obat dan zat biologis lain dan tidak jelas
Termasuk: obat sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
agen keseimbangan air, hormon and substitusi
sintetiknya,
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal),
preparat topis
38
X49. Keracunan dan terdedah zat kimia dan zat beracun lain dan tak
jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna, perekat dan zat adhesif, sabun dan
deterjen,
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
logam termasuk asap dan uapnya,
keracunan NOS
Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman
berbisa (X20-X29)
39
Menyakiti diri sendiri dengan sengaja (X60-X84)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Termasuk: sengaja meracuni atau mencederai diri sendiri,
(usaha) bunuh diri
X63. Meracuni diri diri dengan obat lain yang bekerja pada sistem
syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan
spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik
[adrenergik]
X64. Meracuni diri diri dengan obat-obatan dan zat biologis yang lain
dan tidak jelas
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan
air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal),
preparat topis
40
X66. Meracuni diri diri dengan pelarut organik dan hidrokarbon
berhalogen dan uapnya
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride
[tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X69. Meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam
Termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
X74. Mencederai diri dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas
X77. Mencederai diri dengan uap air, uap panas dan objek panas
41
Termasuk: tabrakan yang disengaja terhadap: MV, kereta api, trem
Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-)
X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang jelas
Termasuk: makanan dan pupuk tanaman
X90. Serangan dengan zat kimia atau beracun yang tidak jelas
Termasuk: pembunuhan dengan racun NOS
X94. Serangan dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata api lebih
besar
X95. Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas
42
X98. Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas
43
Kejadian yang maksudnya tidak diketahui (Y10-Y34)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman
XX: 18-19)
Bagian ini mencakup kejadian dengan informasi yang tidak
memadai bagi petugas medis atau hukum untuk menentukan
perbedaan antara kecelakaan, menyakiti diri sendiri atau serangan
fisik. Disini termasuk cedera yang dilakukan terhadap diri sendiri,
tapi bukan peracunan, kalau tidak dinyatakan kecelakaan atau
dengan maksud menyakiti (X40-X49). Ikuti keputusan hukum kalau
tersedia.
Y13. Peracunan oleh dan terdedah obat lain yang bekerja pada sistem
syaraf otonom, maksud tidak diketahui
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan
spasmolitik
parasimpatomimetik [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik
[adrenergik]
Y14. Peracunan oleh dan terdedah obat, medikamen, dan zat biologis
lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem
gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan
sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam
urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan
air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan
anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal),
preparat topis
44
Y15. Peracunan oleh dan terdedah alkohol, maksud tidak diketahui
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol],
isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]
fusel oil
Y17. Peracunan oleh dan terdedah gas dan uap lainnya, maksud tidak
diketahui
Termasuk: carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility
gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan
motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-)
Y19. Peracunan dan terdedah zat kimia dan beracun lain dan tidak
jelas, maksud tak diketahui
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam
termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan
tanaman beracun
Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar,
maksud tidak diketahui
Y24. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas, maksud tidak
diketahui
Y26. Dihadapkan pada asap, api, dan nyala, maksud tidak diketahui
Y27. Kontak dengan uap air, uap panas dan objek panas, maksud tidak
diketahui
Y30. Jatuh, melompat, atau didorong dari tempat tinggi, maksud tidak
diketahui
Termasuk: korban yang jatuh dari satu tingkat ke tingkat lain,
maksud tidak diketahui
46
Termasuk: cedera pada personil militer dan sipil akibat perang dan
pemberontakan sipil
Y36.0 Perang yang melibatkan ledakan senjata dari laut
tembakan artilleri dari laut, torpedo,
bom yang meledak pada kedalaman tertentu, ledakan bawah
laut,
ranjau laut, ranjau NOS di laut atau pelabuhan
Y36.1 Perang yang melibatkan penghancuran pesawat terbang
pesawat terbang: terbakar, meledak, ditembak jatuh
remuk dihantam pesawat terbang yang jatuh
Y36.2 Perang yang melibatkan ledakan dan pecahan lain
ledakan tak sengaja dari: mesiu yang digunakan dalam perang,
senjata sendiri
ledakan (dari): peluru artilleri, blok meriam, bom mortir
pecahan: peluru artilleri, peluru, granat, bom, ranjau darat,
rudal, roket
bom antipersonil (pecahan), ranjau NOS
sewaktu perang
Y36.3 Perang yang melibatkan api, kebakaran hebat, dan zat panas
asfiksia, luka bakar, cedera lain: akibat api yang timbul dari
alat pembuat api atau senjata konvensional
bom minyak
Y36.4 Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan bentuk lain
perang konvensional
luka pertempuran, cedera bayonet, pellet (shotgun),
tenggelam sewaktu perang NOS
peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, (peluru) karet
Y36.5 Perang yang melibatkan senjata nuklir
efek ledakan, efek bola api, panas, terdedah radiasi ionisasi
efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir
Y36.6 Perang yang melibatkan senjata biologis
Y36.7 Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain perang
non-konvensional
gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8 Perang yang terjadi setelah genjatan senjata
cedera akibat bom atau ranjau, yang waktu perang, terjadi
setelah gencatan senjata
cedera akibat perang [Y36.0-Y36.7 atau Y36.9], terjadi
setelah gencatan senjata
Y36.9 Perang, tidak jelas
47
obat yang benar yang diberikan dengan dosis terapi atau
pencegahan secara benar sebagai penyebab efek yang tidak
diinginkan
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi
abnormal pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa
disebutkan ada kecelakaan pada saat prosedur
kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis
Kecuali: overdosis obat atau obat yang salah
diberikan secara tidak sengaja (X40-X44)
48
Y42. Hormon dan substitusi sintetik serta antagonisnya, not elsewhere
classified
Kecuali: mineralokortikoid dan antagonistnya
(Y54.0-Y54.1),
hormon paratiroid dan derivatnya (Y54.7), hormon
oksitosin (Y55.0)
Y42.0 Glukokortikoid dan analog sintetiknya
Kecuali: glukokortikoid, dipakai secara topikal (Y56.-)
Y42.1 Hormon tiroid dan substitusinya
Y42.2 Obat antitiroid
Y42.3 Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetika] oral
Y42.4 Kontrasepsi oral
Preparat berbahan ganda dan tunggal
Y42.5 Estrogen dan progestogen lainnya
Campuran dan substitusinya
Y42.6 Antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, not elsewhere
classified
Tamoxifen
Y42.7 Androgen dan zat anabolik lainnya
Y42.8 Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak jelas
Hormon pituitari anterior [adenohypophysis]
Y42.9 Antagonis hormon lainnya dan tidak jelas
49
Y44.4 Obat antitrombotik [inhibitor aggregasi platelet]
Kecuali: acetylsalicylic acid (Y45.1), dipyridamole (Y52.3)
Y44.5 Obat-obat trombolitik
Y44.6 Darah alam dan produk darah
Kecuali: immunoglobulin (Y59.3)
Y44.7 Substitusi plasma
Y44.9 Agen lain dan tidak jelas yang mempengaruhi konstituen darah
50
Y47.8 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas lainnyaa
Methaqualone
Y47.9 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas, tidak jelas
Obat tidur NOS
51
Y51.3 Parasimpatolitika [antikolinergik dan antimuskarinik] dan
spasmolitika lain, NEC
Papaverine
Y51.4 Agonis predominan alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Metaraminol
Y51.5 Agonis predominan beta-adrenoreseptor, not elsewhere
classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6 Antagonis alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: alkaloid ergot (Y55.0)
Y51.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Y51.8 Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents, not
elsewhere classified
Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5)
Y51.9 Obat lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem
syaraf otonom
Obat perangsang adrenoreseptor alfa- dan beta-
52
Y53.2 Laxatif stimulan
Y53.3 Laxatif salin and osmotik
Y53.4 Laxatif lain
Intestinal atonia drugs
Y53.5 Digestan
Y53.6 Antidiare
Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-Y41)
Y53.7 Emetika
Y53.8 Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem
gastrointestinum
Y53.9 Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum,
tidak jelas
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot lurik, dan
sistem pernafasan
Y55.0 Obat okstosik
Alkaloid ergot
Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5-Y42.6)
Y55.1 Relaxan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
Kecuali: obat antispastik (Y46.8)
Y55.2 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada otot
Y55.3 Antitusif
Y55.4 Expektoran
Y55.5 Obat anti-common-cold
Y55.6 Antiastmatika, not elsewhere classified
Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline
Kecuali: agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5)
hormon pituitary anterior [adenohypophysis] (Y42.8)
53
Y55.7 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada sistem
pernafasan
54
Y58.9 Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak jelas
55
Y62.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y62.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y62.5 Sewaktu kateterisasi jantung
Y62.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y62.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y62.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas
56
Y69. Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan dan
medis
57
Pembedahan dan prosedur medis lain sebagai penyebab reaksi
abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan
kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)
Kecuali: kesalahan terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan
medis, yang bisa diklasifikasi pada Y60-Y69 (Y60-Y69)
kerusakan peralatan medis (sewaktu prosedur) (setelah
implantasi) (dalam penggunaan) (Y70-Y82)
58
Y87. Sequelae sengaja menyakiti diri, serangan, dan kejadian yang
maksudnya tidak diketahui
Y87.0 Sequelae menyakiti diri sendiri dengan sengaja
Y87.1 Sequelae serangan
Y87.2 Sequelae dari kejadian yang maksudnya tidak diketahui
59
Y91.1 Intoksikasi alkohol moderat
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons agak kacau, atau
koordinasi agak sulit.
Y91.2 Intoksikasi alkohol berat
Fungsi dan respons sangat kacau, koordinasi sulit, atau
kerjasama terganggu
Y91.3 Intoksikasi alkohol sangat berat
Fungsi dan respons kacau hebat, koordinasi sulit sekali, atau
kerjasama tidak mampu
Y91.9 Keterlibatan alkohol, not otherwise specified
Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS
60
CHAPTER XV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN DAN KONTAK DENGAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN (Z00-Z99)
Catatan: Bab ini jangan digunakan untuk perbandingan internasional
atau untuk pengkodean mortalitas primer.
Kategori Z00-Z99 disediakan untuk saat-saat ketika keadaan
selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang bisa
diklasifikasikan pada kategori A00-Y89 dituliskan sebagai diagnosis
atau masalah. Ini bisa terjadi dalam dua cara utama:
(a) Ketika seseorang yang mungkin sakit atau tidak sakit
mengunjungi sarana pelayanan kesehatan (SPK) untuk suatu
tujuan khusus, misalnya untuk mendapatkan asuhan atau
pelayanan terbatas untuk kondisi sekarang, untuk
menyumbangkan organ atau jaringan, untuk mendapatkan
vaksinasi pencegahan, atau untuk membicarakan masalah
yang bukan penyakit atau pun cedera.
(b) Ketika terdapat keadaan atau masalah yang mempengaruhi
status kesehatan, tapi keadaan atau masalah itu bukan
penyakit atau cedera sekarang. Faktor seperti ini bisa timbul
waktu survei kependudukan, ketika seseorang mungkin
sedang sakit atau tidak, atau tercatat sebagai suatu faktor
tambahan yang harus dipikirkan ketika seseorang
memperoleh asuhan untuk suatu penyakit atau cedera.
Z03. Observasi dan evaluasi medis untuk dugaan penyakit dan kondisi
Termasuk: Orang dengan gejala atau bukti kondisi abnormal yang
memerlukan penelitian, tapi yang setelah pemeriksaan dan
pengamatan, ternyata tidak memerlukan pengobatan atau
asuhan medis lebih lanjut
Kecuali: Orang dengan keluhan yang ditakutkan tapi tidak ada
diagnosis untuknya (Z71.1)
Z03.0Pengamatan untuk dugaan tuberkulosis
Z03.1Pengamatan untuk dugaan neoplasma ganas
Z03.2Pengamatan untuk dugaan kelainan jiwa dan tingkah laku
Pengamatan: tingkah laku dissosial, membakar-bakar, aktifitas
gang, atau maling toko, tanpa kelainan psikiatrik yang jelas
Z03.3Pengamatan untuk dugaan kelainan sistem syaraf
Z03.4Pengamatan untuk dugaan infark miokardium
Z03.5Pengamatan untuk dugaan penyakit kardiovaskuler lainnya
Z03.6Pengamatan untuk dugaan efek toksik zat yang ditelan
3
Pengamatan untuk dugaan: efek yang tidak diinginkan dari obat,
keracunan
Z03.8Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi lainnya
Z03.9Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi, tidak jelas
4
Z09. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kondisi selain
neoplasma ganas
Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyadaran (Z42-Z51, Z54.-)
Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan alat
medis lain (Z44-Z46)
Z09.0Pemeriksaan follow-up pasca bedah kondisi selain neoplasma
ganas
Z09.1Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi kondisi selain
neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z09.2Pemeriksaan follow-up pasca kemoterapi kondisi selain
neoplasma ganas
Kecuali: khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-Z51.2)
Z09.3Pemeriksaan follow-up pasca psikoterapi
Z09.4Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan fraktur
Z09.7Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan gabungan untuk
kondisi selain neoplasma ganas
Z09.8Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain kondisi selain
neoplasma ganas
Z09.9Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan yang tidak jelas untuk
kondisi selain neoplasma ganas
5
Kecuali: penyakit usus karena virus (Z11.0)
Z11.6Pemeriksaan penyaring khusus penyakit protozoa lain dan
cacingan
Kecuali: penyakit usus karena protozoa(Z11.0)
Z11.8Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit
lainnya
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit,
tidak jelas
6
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan
penyakit menular (Z20-Z29)
7
Z23.2Memerlukan imunisasi terhadap tuberculosis [BCG]
Z23.3Memerlukan imunisasi terhadap plague
Z23.4Memerlukan imunisasi terhadap tularaemia
Z23.5Memerlukan imunisasi terhadap tetanus saja
Z23.6Memerlukan imunisasi terhadap diphtheria saja
Z23.7Memerlukan imunisasi terhadap pertussis saja
Z23.8Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal
lainnya
8
Z27.2Memerlukan imunisasi DTP dengan typhoid-paratyphoid [DTP +
TAB]
Z27.3Memerlukan imunisasi DTP dengan poliomyelitis [DTP + polio]
Z27.4Memerlukan imunisasi measles-mumps-rubella [MMR]
Z27.8Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi lainnya
Z27.9Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi yang tidak
jelas
9
Z30.8Penatalaksanaan kontrasepsi lainnya
Hitung sperma pasca-vasektomi
Z30.9Penatalaksanaan kontrasepsi, tidak jelas
10
Z35.4Pengawasan hamil dengan grand multiparity (jumlah anak telah
banyak)
Kecuali: multiparitas tanpa kehamilan sekarangl (Z64.1)
Z35.5Pengawasan primigravida tua
Z35.6Pengawasan primigravida sangat muda
Z35.7Pengawasan hamil resiko tinggi akibat masalah sosial
Z35.8Pengawasan hamil resiko tinggi lainnya
Z35.9Pengawasan hamil resiko tinggi, tidak jelas
11
Z38.4Kembar dua, lahir di luar rumah sakit
Z38.5Kembar dua, tempat lahir tidak jelas
Z38.6Kembar lainnya, lahir di rumah sakit
Z38.7Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit
Z38.8Kembar lainnya, tempat lahir tidak jelas
12
Termasuk: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera
atau operasi
perbaikan jaringan yang menjadi parut
Kecuali: bedah plastik untuk tampilan kosmetik yang tidak
terterima (Z41.1)
bedah plastik untuk pengobatan cedera sekarang - kode
menurut cedera - [Vol. 3]
Z42.0Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik kepala dan
leher
Z42.1Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik payudara
Z42.2Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian lain
badan
Z42.3Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota atas
Z42.4Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota bawah
Z42.8Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian tubuh
lainnya
Z42.9Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik, tidak jelas
13
Z44.8Penyesuaian alat prostetik eksternal lainnya
Z44.9Penyesuaian alat prostetik eksternal yang tidak jelas
14
Z47.9Asuhan follow-up ortopedik, tidak jelas
15
Z51.1Sesi khemoterapi untuk neoplasma
Z51.2Khemoterapi lainnya
Khemoterapi pemeliharaaan [maintenance] NOS
Kecuali: khemoterapi profilaksis untuk tujuan imunisasi
(Z23-Z27, Z29.-)
Z51.3Transfusi darah tanpa adalanya laporan diagnosis
Z51.4Asuhan persiapan untuk pengobatan selanjutnya, not elsewhere
classified
Kecuali: asuhan persiapan untuk dialisis (Z49.0)
Z51.5Palliative care [asuhan untuk meringankan penderitaan]
Z51.6Desensitisasi terhadap allergen
Z51.8Asuhan medis lain yang jelas
Kecuali: holiday relief care (Z75.5)
Z51.9Asuhan medis, tidak jelas
Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur spesifik, tapi tidak
dilakukan
Kecuali: imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-)
Z53.0Prosedur tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z53.1Prosedur tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan
kelompok
Z53.2Prosedur tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari
pasien
Z53.8Prosedur tidak dilakukan karena alasan lainnya
Z53.9Prosedur tidak dilakukan, alasan tidak jelas
Z54. Penyembuhan
Z54.0Penyembuhan setelah pembedahan
Z54.1Penyembuhan setelah radioterapi
16
Z54.2Penyembuhan setelah khemoterapi
Z54.3Penyembuhan setelah psikoterapi
Z54.4Penyembuhan setelah pengobatan fraktur
Z54.7Penyembuhan setelah pengobatan kombinasi
Penyembuhan setelah kombinasi pengobatan yang
diklasifikasikan pada Z54.0-Z54.4
Z54.8Penyembuhan setelah pengobatan lainnya
Z54.9Penyembuhan setelah pengobatan yang tidak jelas
17
Z57.4Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam pertanian
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.5Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam industri lain
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.6Dihadapkan oleh pekerjaan pada suhu ekstrim
Z57.7Dihadapkan oleh pekerjaan pada getaran
Z57.8Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko lainnya
Z57.9Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko yang tidak jelas
18
Kecuali: malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0)
kebiasan diet atau makan yang tidak semestinya (Z72.4)
Z59.5Sangat miskin
Z59.6Penghasilan rendah
Z59.7Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak memadai
Z59.8Masalah lain pada perumahan dan keadaan ekonomik
Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat
tinggal terisiolir
Z59.9Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak jelas
19
atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah untuk waktu yang
lama.
Z61.2Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak
Datangnya orang baru ke dalam keluarga menyebabkan
perubahan yang tak diinginkan
dalam hubungan-hubungan anak. Bisa berupa orangtua kawin
lagi atau kelahiran adik.
Z61.3Kejadian yang menyebabkan hilangnya harga diri pada kanak-
kanak
Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti gagal
dalam tugas,terbukanya
masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain yang
membuat rasa terhina.
Z61.4Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual
terhadap anak oleh orang yang berada di dalam kelompok
penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak fisik
atau pendedahan antara
anggota dewasa keluarga anak dengan anak itu, yang
menyebabkan bangkitnya
keinginan seksual, baik anak terlibat dengan sukarela atau tidak
dalam tindakan seksual
(misalnya kontak atau manipulasi genital atau sengaja
membuka payudara atau genital)
Z61.5Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual
terhadap anak oleh orang yang berada di luar kelompok
penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha kontak
dengan payudara atau
genital anak atau orang lain, pendedahan seksual di hadapan
anak atau berusaha untuk
menelanjangi atau merayu anak, oleh orang dewasa di luar
keluarga anak, baik
berdasarkan posisi atau statusnya, atau dengan melawan
kehendak anak
Z61.6Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan fisik
terhadap anak
Masalah yang berhubungan dengan insiden ketika si anak
dicederai di masa lalu oleh
orang dewasa di dalam rumahtangga, sampai dengan kejadian
yang secara medis nyata
(misalnya fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk kekerasan
abnormal (misalnya
memukul anak dengan benda keras atau tajam, membakar atau
mengikat anak)
Z61.7Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan anak,
seperti penculikan,
20
bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan ancaman
harga diri, atau
menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang disayangi
Z61.8Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak
Z61.9Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak jelas
21
perempuan pada anak lelaki), menurut usia (memaksa
kewajiban anak di atas usianya),
atau lainnya (menekan anak ikut aktifitas yang tidak
diinginkannya atau terlalu sulit)
Z62.8Masalah lain yang jelas sehubungan dengan membesarkan anak
Z62.9Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak, tidak
jelas
22
Z64.1Masalah sehubungan dengan banyak anak [multiparity]
Kecuali: pengawasan kehamilan dengan with grand
multiparity (Z35.4)
Z64.2Mencari dan mendapat intervensi fisik, makanan, dan zat kimia
berbahaya
Kecuali: ketergantungan pada zat - see Alphabetical Index
Z64.3Mencari dan mendapat intervensi tingkah laku dan psikologis
yang berbahaya
Z64.4Ketidaksesuaian dengan counsellors
Ketidaksesuaian dengan: probation officer, pekerja sosial
23
Z70.9Sex counselling, tidak jelas
Z71. Orang yang mendatangi SPK untuk konseling dan nasehat medis
lainnya, n.e.c.
Kecuali: konseling kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31), sex
(Z70.-)
Z71.0Orang yang berkonsultasi atas nama orang lainnya
Nasehat dan pengobatan untuk pihak ketiga yang tidak hadir
Kecuali: kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di dalam
keluarga (Z63.7)
Z71.1Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada
diagnosis dibuat
Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang
normal, baik tapi khawatir
Kecuali: observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan
penyakit dan kondisi (Z03.-)
Z71.2Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil penelitian
Z71.3Konseling dan pengawasan diet
Konseling dan pengawasan diet (untuk): NOS, gastritis, colitis,
diabetes mellitus,
obesity, hypercholesterolaemia, alergi atau intoleransi
makanan
Z71.4Konseling dan pengawasan penyalahgunaan alkohol
Kecuali: prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2)
Z71.5Konseling dan pengawasan penyalahgunaan obat
Kecuali: prosedur rehabilitasi obat(Z50.3)
Z71.6Konseling penyalahgunaan tembakau
Kecuali: prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8)
Z71.7Konseling human immunodeficiency virus [HIV]
Z71.8Konseling lain yang jelas
Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity)
Z71.9Konseling, tidak jelas
Nasehat medis NOS
24
Z72.3Tidak ada berolahraga
Z72.4Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik
Kecuali: malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64),
kelainan makan (F50.-)
kelainan tingkah laku makan bayi atau anak (F98.2-
F98.3)
makanan tidak memadai (Z59.4)
Z72.5Tingkah laku seksual beresiko tinggi
Z72.6Berjudi dan taruhan
Kecuali: judi kompulsif atau patologis (F63.0)
Z72.8Masalah lain sehubungan dengan lifestyle
Tingkah laku merusak diri sendiri
Z72.9Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak jelas
25
Z74.8Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan pada
pemberi asuhan
Z74.9Masalah ketergantungan pada pemberi asuhan, tidak jelas
26
Z76.8Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang jelas
Z76.9Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak jelas
27
Z81.3Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F11-F16, F18-F19
Z81.4Riwayat penyalahgunaan zat lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F55
Z81.8Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00-F99
28
Z83.4Riwayat penyakit endokrin, gizi dan metabolik lain dalam
keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90
Z83.5Riwayat kelainan mata dan telinga dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H00-H53, H55-H83,
H92-H95
Kecuali: riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam
keluarga (Z82.1)
riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga
(Z82.2)
Z83.6Riwayat penyakit sistem pernafasan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J39, J60-J99
Kecuali: riwayat asma dan peny pernafasan bawah kronis lain
dalam keluarga (Z82.5)
Z83.7Riwayat penyakit sistem pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
29
Z85.6Riwayat leukaemia
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z85.7Riwayat neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan
terkait lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.-
Z85.8Riwayat neoplasma ganas organ dan sistem lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-
C79, C97
Z85.9Riwayat neoplasma ganas, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
30
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z88. Riwayat pribadi alergi pada obat, medikamen dan zat biologis
Z88.0Riwayat pribadi alergi penisillin
Z88.1Riwayat pribadi alergi agen antibiotika lain
Z88.2Riwayat pribadi alergi sulfonamida
Z88.3Riwayat pribadi alergi agen antiinfeksi lain
Z88.4Riwayat pribadi alergi agen anestetik
Z88.5Riwayat pribadi alergi agen narkotika
Z88.6Riwayat pribadi alergi agen analgesik
Z88.7Riwayat pribadi alergi serum dan vaksin
Z88.8Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis lain
Z88.9Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis yang
tidak jelas
31
Z89.3Hilangnya kedua anggota atas [semua level]
Hilangnya jari(-jari), bilateral
Z89.4Hilangnya kaki dan tumit
Hilangnya jari(-jari) kaki
Z89.5Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut
Z89.6Hilangnya tungkai di atas lutut
Hilangnya tungkai NOS
Z89.7Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali jari kaki
saja]
Z89.8Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level]
Z89.9Hilangnya anggota, tidak jelas
32
Z91.8Riwayat faktor resiko lainnya, not elsewhere classified
Abuse NOS, maltreatment NOS
33
Kecuali: Komplikasi organ atau jaringan yang ditransplantasikan
see Alphabetical Index
Adanya: graft vaskuler (Z95.-), katup jantung xenogenik
(Z95.3)
Z94.0Status transplantasi ginjal
Z94.1Status transplantasi jantung
Kecuali: status penggantian katup jantung (Z95.2-Z95.4)
Z94.2Status transplantasi paru-paru
Z94.3Status transplantasi jantung dan paru-paru
Z94.4Status transplantasi hati
Z94.5Status transplantasi kulit
Status transplantasi kulit autogen
Z94.6Status transplantasi tulang
Z94.7Status transplantasi kornea
Z94.8Status transplantasi organ dan jaringan lainnya
Status transplantasi sumsum tulang, usus, pankreas
Z94.9Status transplantasi organ dan jaringan, tidak jelas
34
Tabung myringotomy, penggantian stapes, stent tuba Eustachia,
Alat pendengar konduksi tulang, implantasi kokhlea
Z96.3Adanya larynx buatan
Z96.4Adanya implant endokrin
Pompa insulin
Z96.5Adanya impant akar-gigi dan mandibula
Z96.6Adanya implant sendi orthopaedik
Penggantian sendi jari, penggantian sendi panggul (partial)
(total)
35
Z99.1Ketergantungan pada respirator
Z99.2Ketergantungan pada dialisis ginjal
Adanya shunt arteriovena untuk dialisis, status dialisis ginjal
Kecuali: persiapan, pengobatan atau sesi dialisis (Z49.-)
Z99.3Ketergantungan pada kursi roda
Z99.8Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan lain
Z99.9Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan, tidak
jelas.
36
CHAPTER XVI.
KODE UNTUK TUJUAN KHUSUS (U00-U99)
This chapter contains the following block:
37
U81 Agent resistant to other vancomycin-related antibiotic
.8
38