Anda di halaman 1dari 63

Konsep & Implementasi

INA--CBG
INA
Pokja Koding NCC Kemenkes RI
Case - Mix
Suatu sistem pengelompokan terapi
penyakit dg. karakteristik klinik serupa
biaya perawatan serupa
Penyakit dg karakteristik klinik serupa
biasanya membutuhkan sumber daya yg
hampir sama biaya perawatan sama

Cara pembayaran :
oleh penyandang dana BPJS KES.
besar biaya TIDAK berdasar jenis &
jumlah layanan yg diberikan untuk
setiap pasien (unit cost) tetapi
berdasarkan kesepakatan harga
menurut kelompok diagnosis
penyakit INA-CBGs
Dasar Pengelompokan dengan menggunakan :
ICD 10 Untuk Diagnosa (14.500 kode)
ICD 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan (8.500
kode)
Untuk mengkombinasikan kode diagnosa dan
prosedur tidak mungkin dilakukan secara manual,
maka diperlukan yang namanya Grouper
Grouper ini menggabungkan sekitar 23.000
kode ke dalam group -group
Terdiri dari 23 CMG (Casemix Main Group)
Terdiri dari 1077 kode INA-CBG yang terdiri
dari 789 kode untuk rawat inap dan 288
untuk rawat jalan
KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Pemanfaat
Koding Registrasi Kanker

Di rs
rs.. Sertifikat Medis
Penyebab Kematian

Database RS
(Penelitian
Penelitian))
Logic INACBG
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 31 CMG

SURGICAL PROCEDURE
No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,other

COMPLICATIONS, CO MORBIDITY

7
INACBG Sevierity level
Kode ina-CBG
E-4-10-iii
CMG Spesifik CBGs

Tipe Kasus (1-9)


Severity Level
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 health services Groups Z
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
Koding adalah memberi kode pada :
Diagnosis utama
Diagnosis Sekunder (komplikasi &
ko-morbiditi)
Prosedur utama
Prosedur Sekunder

menggunakan ICD-10 (Penyakit) & ICD-9CM


(Prosedur)
Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih
dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak
menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama
(LOS)
Diagnosis utama selalu ditetapkan pada
akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of
health care)

Jika terdapat lebih dari satu diagnosis


maka dipilih satu diagnosis yg paling
banyak menggunakan resouces (SDM,
bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lain2).
(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, 4.
Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari
diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi)

Komplikasi adalah diagnosis yang muncul


setelah pasien berada di RS.
Ex: Wound infection, Pneumonia etc.

Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah


ada sebelum masuk RS.
Ex: Diabetes, Hypertension etc
Prosedur utama adalah prosedur tindakan
yang paling banyak menghabiskan
sumber daya atau yang menyebabkan
hari rawatan paling lama dan biasanya
berhubungan erat dengan diagnosa
utama.
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang
dijalankan pada pasien rawat inap atau
rawat jalan, membutuhkan peralatan
special atau dikerjakan oleh staf terlatih
dan berpengalaman
Contoh Prosedur tidak significant di R.I

Ordinary plain X Ray


Word Catheterization
Cardiopulmonary resuscitation
Cardiac massage
Laboratoriun test
IV Therapy
Pemeriksaan pemulihan
(physioteraphy)
Rekam INACBG
Medis Koding Group
Tanpa dokumentasi rekam medis Koding
tidak bisa dilakukan
Kelengkapan RESUME MEDIS
Ketelitian & Ketepatan koding
Komunikasi dokter dan koder
Harus akurat dan lengkap
Mencerminkan episode perawatan pasien
Penulisan Diagnosa & Prosedur tidak boleh
disingkat (Resume Medis & IC)
Harus jelas dan rinci
Catatan harus dapat dibaca dan tidak boleh
dihapus
Data demografi pasien
Resume medis
Laporan operasi
Hasil pemeriksaan penunjang (P.A, Patklin,Radiologi)
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Sambungan RESUME MEDIS RAWAT INAP
DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis
sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh
prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume
medis pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di
rumah sakit.

KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang
diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk
diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
PERAN KODER DALAM JKN

Menentukan koding diagnosis berdasarkan


ICD 10 dan tindakan berdasarkan ICD 9CM
Bertanggung jawab thd Ketepatan koding
diagnosis dan tindakan pada klaim JKN
Melakukan evaluasi terhadap post klaim JKN
Mengikuti standar resmi WHO dalam pengkodean
diagnosis (WHOMorbidity Refference Group)
Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10 dan
ICD-9-CM
Untuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0-28 hari)
data berat badan lahir dalam gram harus dimasukkan.
Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika
umur pasien kurang dari 28 hari.
Prosedur utama harus berkaitan dengan Diagnosa
utama
Masalah Yang Sering Dihadapi
Diagnosis/tindakan tidak ditulis
Diagnosis/tindakan
Diagnosis/tindakan
Diagnosis/ tindakan tidak spesifik
Diagnosis/tindakan
Diagnosis/ tindakan tidak lengkap
Tulisan dokter tidak terbaca
Singkatan tidak standar
Prosedur tidak dilakukan tapi di koding
Prosedur dilakukan tapi tidak di koding
Salah Koding
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

BP = Broncho Pneumonia
BP = Brachial Plexus
FA = Fibrillation Atrial
FA = Flour Albus
HAP = Haemorrhagic Anterpartum
HAP = Hospital Acquired Pneumonia
MR = Mitral Regurgitation
MR = Mental Retardation

30
Standar Coding WHO
ICD10 ICD9CM V01-Y98 M8000/0-M9989/1

Kode Prosedur Utama Jika diagnosis utama Jika diagnosis utama atau Review hasil
Kode Diagnosis
Entry data atau yang berhubungan atau diagnosis sekunder diagnosis sekunder adalah pengkodean
Utama sesuai
import data dari dengan Diagnosis adalah cedera/injury Neoplasma harus diikuti dan Grouping
resume dengan
data warehouse Utama dilanjutkan harus diikuti dengan dengan kode Morfology INA CBG
memenuhi aturan
dengan mengkode penyebab luar (external untuk menggambarkan
coding, kemudian
prosedur-prosedur cause) yang relevan histology dan behavior
kode diagnosis
lainnya. dengan diagnosisnya. (sifat, prilaku) nya
sekunder

Patient demographics PDX & Additional Dx PPx & other Px Injury & external cause Morphology & Histology Check & group

Pilihan proses coding Pada proses ini summary


Konfirmasi 1.Review seluruh record, Prosedur Utama Kode External Cause Aturan WHO untuk editor digunakan untuk
Identifikasi pasien membuat daftar kode, lalu secara khusus ada 3 komponen: menentukan kode memeriksa aturan coding
untuk masuk ke software koding berhubungan dengan morfologi dan kode dan kesiapan untuk
memastikan data Diagnosis Utama. 1. Bagaimana grouping. Setelah
2. Mengkode semua histologi diterapkan
demografi, ID Pada episode ini terjadinya How grouping, dihasilkan
diagnosis selanjutnya dalam proses ini. pengesahan summary
Pasien, episode Mengkode semua Prosedur proses editing coding 2. Dimana
perawatan sesuai harus meggunakan Neoplasma dapat benign yang berisi semua data
secara berurutan kejadiannya - Place casemix yang relevan
dengan rekam peraturan utk coding (jinak) atau malignant
3. Mengkode baik diagnosis untuk pencetakan dan
medis yang akan CBG. Ini termasuk 3. Apa yang (ganas)
maupun prosedur saat penyimpanan
dikode jenis kelamin dan usia. dilakukan oleh
membaca rekam medis.
pasien - Activity
4.Proses editing harus
mencerminkan aturan
untuk pengkodean diagnosis
utama dan prosedur utama
Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama untuk
menemukan kode yang benar dari setiap kasus

Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di


atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan dalam
Bab II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit
Sistem pernafasan
1. Pencatatan Informasi Diagnosa
Dokter hrs memilih kondisi utama utk dicatat
Diagnosa hrs mempunyai nilai informatif
sesuai kategori ICD yg spesifik :
Acute appendicitis with perforation
Diabetic cataract, insulin-dependent
Meningococcal pericarditis
Antenatal care for pregnancy-induced hypertension
Diplopia due to allergic reaction to antihistamine taken as
prescribed
Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture fracture of
neck of femur following a fall at home
Third-degree burn of palm of hand.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
Kondisi utama & Kondisi lain yg relevan harus
dicatat oleh dokter, dan koder memberi kode pd
kondisi tsb.
Bila kondisi pencatatan utama sudah tidak
konsisten atau salah dicatat, harus dikembalikan
utk penjelasan.
Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan MB1
s/d MB5 akan menolong koder.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain

Sistem dual-klasifikasi Dagger () & Asterisk (*)


Contoh :
Measles pneumonia = B05.2 J17.1*
Pericarditis tuberculosis = A18.8 I32.0*
NIDDM karatak = E10.3 H28.0*
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan
situasi yg bukan penyakit :
Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode R) & XXI (kode
Z) utk KASUS RAWAT INAP.
Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir
rawat inap maka dizinkan memberi kode R atau kode Z.

Kode kategori kombinasi


Kategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan sekunder
yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0) 36
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
Kode kondisi multiple
Bila terdapat kondisi Multiple tdk ada kondisi tunggal yg
menonjol, diberi kode multiple yg digunakan & kode
sekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu
Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dng
penyakit HIV, Cedera & Sequelae

Kode morbiditas penyebab eksternal


Sifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harus
diberi kode.
Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebab
external pd BAB XX (V01-Y98) sbg KODE SEKUNDER
37
RULE MB1
Kondisi minor direkam sebagai Kondisi utama (main
condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai
kondisi lain (other condition)
Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan
yang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh.
pilih kondisi yang relevan sebagai Kondisi utama
Contoh:
K. utama : Dyspepsi
Kondisi lain: Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Prosedur: Appendectomy
Spesialis: Bedah digesti
Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.
38
RULE MB2
Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dicode bersama
dan direkam semua sebagai kondisi utama, dan salah satu kondisi
lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama

Contoh:1. K. Ut. Osteoporosis,Candida bronchopneumonia,


Rheumatism
K. lain: -
Bidang spesialisasi: Peny.Paru
Reseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia
2. K.Ut. KPD, letak lintang dan anemia
K.lain: -
Partus spontan
Reseleksi K. ut. Premature rupture of membrane

39
RULE MB3
Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu
diagnosa atau kondisi yang ditangani
Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII
(R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih
menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi
diberikan
Contoh: K. ut. Hematemesis
K. lain: Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke Bedah
Reseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada
cirrhosis hepatis (K74.- I98.2*)
40
RULE MB4

Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah
yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih
tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi.
Contoh: K.Ut. CVA
K. lain-lain: Stroke
Hemiplegia
Cerebral haemorrhage
Reseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhage
K.Ut. DM tanpa terapi insulin
K. lain-lain: Cataract mata bilateral
Spesialisasi: Ophthalmologist
Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract. 41
RULE MB5
Alternatif diagnoses utama
Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan
indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain,
reseleksi gejala tersebut sebagai kondisi utama.
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik
sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
Contoh:
1. K. ut. Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis
Reseleksi: kolekistitis akut
3. K. ut. GE akibat infeksi atau keracunan makanan
Reseleksi: Infectious GE. 42
B20-B24 : HIV
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit,
HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari
B20-B22, diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi
individual dapat digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposis sarcoma (B21.0)

2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV


K. Lain :-
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5
dapat digunakan sbg kode tambahan 43
E10-E14 DIABETES MELLITUS
Subkategori .7 digunakan kode utama bila komplikasi
multiple pada DM. diikuti kode komplikasi yg terdaftar
dapat ditambahkan sbg kode tambahan.
Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*

2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts


Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract

44
Tarif 2014 + 6 Tambahan tarif
Special
Procedure Special
Chronic Prosthesis

Special
Sub Drugs
Acute
Special
UNU Investigasi
Acute GROUPER
30 Tipe CMG >> 76 =CBG
Special
Procedure
koefisien Kode
List Item Special CMG Tipe Special CMG
utk top up INA-CBG dasar
Tumor pineal Endoskopy Special Procedure 0,5 E-1-01-I
Hip Replacement / knee replacement Special Procedure 0,5 M-1-04-I
PCI Special Procedure 1 I-1-40-I
Keratoplasty Special Procedure 1 H-1-30-I
Pancreatectomy Special Procedure 1 B-1-10-I
Repair of septal defect of heart with
Special Procedure 1 I-1-06-I
prosthesis
Renal Transplantation Special Procedure 1 N-1-01-I
Stereotactic Surgery & Radiotheraphy Special Procedure 1 C-4-12-I
Torakotomi Special Procedure 1 J-1-30-I
Lobektomi / bilobektomi Special Procedure 1 J-1-10-I
Air plumbage Special Procedure 1 J-4-20-I
Timektomi Special Procedure 1 D-1-20-I
Vitrectomy Special Procedure 1 H-1-30-I
Phacoemulsification Special Procedure 1 H-2-36-0
Microlaringoscopy Special Procedure 2 J-3-15-0
Cholangiograph Special Procedure 2 B-3-11-0
Special
Prosthesis
koefisien
Kode
List Item Special CMG Tipe Special CMG utk top
INA-CBG dasar
up
Subdural grid electrode Special Prosthesis 0,5 G-1-10-I
Cote graft Special Prosthesis 0,5 I-1-03-I
TMJ Prothesis Special Prosthesis 1 M-1-60-I
Liquid Embolic (for AVM) Special Prosthesis 1 G-1-12-I
Hip Implant/ knee implant Special Prosthesis 1 M-1-04-I
Special
Drugs

Kode
Tipe Special koefisien
List Item Special CMG INA-CBG
CMG utk top up
dasar
Streptokinase Special Drug 0,25 I-4-10-I
Deferiprone Special Drug 0,5 D-4-13-I
Deferoksamin Special Drug 0,5 D-4-13-I
Deferasirox Special Drug 0,5 D-4-13-I
Human Albumin Special Drug 0,5 A-4-10-I
Special
Investigasi
Kode
koefisien
List Item Special CMG Tipe Special CMG INA-CBG
utk top up
dasar
Other CT Scan Special Investigation 1,5 Z-3-19-0
Nuclear Medicine Special Investigation 1,5 Z-3-17-0
MRI Special Investigation 1,5 Z-3-16-0
Diagnostic and Imaging Special Investigation 1,5 H-3-13-0
Procedure of Eye
Sub Chronic
Acute
Khusus untuk CMG F dan T
Fase Akut : Hari 1 s/d 42
Fase Sub Akut : Hari 43 s/d 103
Fase Kronik : Hari 104 s/d 180

Tarif
Fase Akut : Paket INA CBGs
Fase Sub Akut : UC X 0,375 X RIW X LOS
Fase Kronik : UC X 0,25 X RIW X LOS

RIW = Resource Intensity Weight


Besaran RIW berbanding lurus dng tingkat disabilitas pasien
Pengukuran tingkat Disabilitas dng menggunakan WHO Disability Assessment
Schedule (DAS) 2.0
Specal CMG / Top up Mata
Kode
Kode koefisie
List Item Special Kode INA- Kode ICD utk Tipe Special
No Special n utk
CMG CBG Prosedur/Diagnosis CMG INA-CBG sbg
CMG top up
tarif dasar
H-1-30-I
1160,1161,1162, Special
14 YY04 III Keratoplasty H-1-30-II 1 H-1-30-I
1163,1164,1169 Procedure
H-1-30-III
H-1-30-I
Special
21 YY13 III Vitrectomy H-1-30-II 1473 1 H-1-30-I
Procedure
H-1-30-III
Phacoemulsificati Special
22 YY14 III H-2-36-0 1341 1 H-2-36-0
on Procedure
Special
27 II01 III Other CT Scan Z-3-19 8741,8801,8838 1,5 Z-3-19-0
Investigation
Special
29 II03 III MRI Z-3-16 8892,8893,8897 1,5 Z-3-16-0
Investigation
Diagnostic and
Special
30 II04 III Imaging H-3-13 9512 1,5 H-3-13-0
Investigation
Procedure of Eye
TOP UP
Kode Thalasemia Salah
REVIEW :

1. Siapa yang bertanggung jawab terhadap


penentuan Diagnosis utama dan sekunder ?

2. Apa saja manfaat koding di RS ?

3.

Anda mungkin juga menyukai