UNIT CASEMIX
RS BUNDA MULIA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa derajat kesehatan penduduk Indonesia
masih relatif belum baik jika dibandingkan Negara di Asia tenggara. Hal ini berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung dengan besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah
ataupun masyarakat untuk kesehatan.
Secara umum kita ketahui juga bahwa biaya kesehatan di Indonesia cenderung
meningkat yang disebabkan oleh faktor, diantaranya pola penyakit degenerative, orientasi
pada pembiayaan kuratif, pembayaran out of pocket atau yang lebih dikenal fee for service
secara individual, service yang ditetntukan oleh provider, teknologi canggih, perkembangan
spesialisasi dan subspesialisasi ilmu kedokteran, dan tidak lepas juga dari tingkat inflasi.
Dengan kondisi dan situasi yang seperti ini maka akses dan mutu pelayanan kesehatan
terancam, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Hal ini menyebabkan derajat
kesehatan masyarakat semakin rendah. Kondisi tersebut diperparah dengan tarif rumah sakit
yang tidak standar, sehingga masing-masing rumah sakit cenderung menetapkan tarif
tersendiri.
Untuk mencegah permasalahan tersebut , pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 telah
memulai sebuah program jaminan kesehatan nasional dengan BPJS Kesehatannya.Akibat
perubahan layanan kesehatan yang ada sekarang ini dan meningkatnya biaya kesehatan maka
pembiayaan rumah sakit dengan menggunakan asuransi BPJS kesehatan menjadi sangat
relevan, dalam asuransi BPJS kesehatan ini maka system manajemen casemix menjadi salah
satu pemecahan masalah.
Sistem casemix adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan mutu, pemerataan dan keterjangkauan, yang merupakan unsur-unsur dalam
mekanisme pembayaran biaya pelayanan kesehatan untuk pasien berbasis kasus campuran
prosedur utama. Ada 2 manfaat program casemix ini yaitu manfaat bagi pasien dan manfaat
bagi rumah sakit. Manfaat bagi pasien yaitu adanya kepastian dengan dalam pelayanan
pengobatan berdasarkan derajat keparahan, adanya target lama hari rawat pasien untuk
mendapatkan perhatian lebih dalam tindakan medis dari petugas rumah sakit, mendapat
kualitas kesehatan yang lebih baik, meneriman sediaan farmasi alat kesehatan bahan habis
medis habis pakai sesuai dengan spesifikasi yang berlaku, serta mengurangi pemerikasaan
dan penggunaan alat medis yang berlebihan oleh tenaga medis sehingga mengurangi resiko
yang dihadapi oleh pasien.
Adapun manfaat bagi rumah sakit yaitu mendapat pembiayaan sesuai dengan beban
kerja, meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan, bagi dokter atau klinisi dapat memberikan
pengobatan yang tepat untuk kualitas pelayanan lebih baik, perencanaan budget anggaran
pembiyaan dan belanja lebih akurat, dapat mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan
oleh masing-masing klinisi, serta mendukung system perawatan pasien dengan menerapkan
clinical pathwa
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Bertujuan untuk mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang baik,
efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka mencapai Visi Misi Rumah Sakit
sesuai dengan tata kelola klinis rumah sakit yang sesuai standar.
2. Tujuan Khusus
a. Mendorong peningkatan mutu
b. Mendorong layanan berorientasi pasien
c. Mendorong efesiensi
d. Tidak memberikan reward the provider yang melakukan overtreatment
e. Mendorong untuk pelayanan tim (koordinasi/kerjasama antar provider)
D. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional Casemix RS Bunda Mulia Bekasi mencakup tiga
macam pelayanan yang berkaitan langsung dengan pasien , yaitu :
1. Pelayanan Poli Rawat jalan
Pelayanan rawat jalan yang ditujukan kepada poli spesialis sesuai dengan
daftar jadwal praktek dokter di RS Bunda Mulia Bekasi, dengan membawa
syarat yang telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan serta menggunakan
Sistem Rujukan berjenjang / Online.
2. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap di RS Bunda Mulia Bekasi dilakukan dengan sistem
yang berjenjang setelah melalui poli spesialis atau unit gawat darurat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Pelayanan UGD
Pelayanan UGD pasien BPJS Kesehatan diberikan sesuai kaidah dan
ketentuan yang berlaku.
E. LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Social Nasional (SJSN)
2. UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Dokter
3. UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
PPP.XXX.001 Rev 00 3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1. Ijazah
2 Staf Coder D3 Rekam Medis 2. STR 1
3. SIP
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Casemix RS Bunda Mulia Bekasi dipimpin oleh seorang dokter umum
merangkap verifikator dan dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan
pelayanan pasien BPJS kepala casemix dibantu 1 orang koder pendidikan D3
rekam medis Distribusi ketenagaan casemix RS Bunda Mulia Bekasi didapat dari
hasil perhitungan yang dilakukan oleh bidang SDM.
PPP.XXX.001 Rev 00 4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Unit casemix memiliki saru ruangan yang didalamnya terdapat :
1. Dokter umum
2. coder
B. STANDAR FASILITAS
1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana fisik
NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung Menempati gedung utama lantai 1 di RS
Bunda Mulia
2 Ventilasi Terkontrol dengan AC
3 Penerangan (Lampu) Cukup
4 Air Mengalir Bersih Tidak tersedia
5 Daya Listrik Casemix KWH
6 Tata Ruang a. Ruang A Casemix ruangan
b. Ruang B Casemix ruangan
c. Kamar Mandi Umum Casemix buah
d. Dirty utility Casemix ruang
7 Tempat Penampungan / Pengolahan Tidak tersedia
Limbah Cair
8 Tempat Penampungan / pengolahan Tempat sampah non infeksius 1 buah
limbah padat
2. Jenis Peralatan
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
1 Komputer 2 buah
2 Printer scanner 1 buah
3 Meja 3 buah
4 Kursi 3 buah
5 Ac 1 buah
6 Lemari kabinet 1 buah
PPP.XXX.001 Rev 00 5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Kepala Casemix
Secara keseluruhan tanggung jawab kepala casemix yaitu bekoordinasi dan
menghitung biaya daris seluruh rangkain perawatan pasien dari pasien masuk
hingga pulang yang menjadi satu episode pelayanan. Kegiatan tersebut untuk
memastikan bahwa komponen biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses
perawatan pasien sama dengan proses pencatatan medis layanan yang diberikan
kepada pasien.
Kepala Casemix bekerjasama dengan verifikator, coder, serta pemberkasan
dalam hal penagihan klaim ke BPJS Kesehatan.Serta bertanggung jawab langsung
kepada direktur Rumah sakit. Adapun tata laksana pelayanan verifikator adalah
menentukan serta mencari fakta-fakta kebenaran dari identifikasi kasus baik
secara medis maupun administrasi
B. coder
kegiatan memberikan diagnosa utama dan diagnosa sekunder sesuai dengan
icd 10 serta memberikan kode prosedur sesuai dengan ICD 9. Coding sangat
menetukan besar nya biaya yang akan dibayarkan ke rumah sakit oleh BPJS
Kesehatan.
1. Diagnosa utama adalah diagnosa akhir / final yang dipilih DPJP dengan
kriteria paling banyak menghabiskan sumber daya atau hari perawatan paling
lama .
2. Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang menyertai diagnosis utama pada saat
psien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan. Diagnosis sekunder
merupakan ko-morbiditas ataupun komplikasi.
PPP.XXX.001 Rev 00 6
BAB V
LOGISTIK
A. PERENCANAAN
Kebutuhan logistik di unit Casemix meliputi Bahan Habis Pakai non
farmasi, Alat Tulis Kantor dan barang rumah tangga. Pengadaan alat penunjang
kegiatan casemix ditujukan dan siapkan oleh bagian logistik umum . Adapun alat
logistik untuk mendukung pekerjaan unit casemix adalah pulpen , kertas A4,
kertas HVS Buram, Buku Tulis, Spidol, lem kertas, lakbanbening, tinta printer,
matrai 10.000, klip, anak klip, binder klip, dan lain-lain.
B. PERENCANAAN
Permintaan kebutuhan logistik dilakukan sesuai kebutuhan dengan
menggunakan Form Permintaan Barang ke Unit Logistik. Pengadaan logistik
dilakukan oleh Unit Logistik menggunakan sistem satu pintu.
C. Penggunaan
Pengawasan penggunaan barang stock dilakukan dengan menggunakan
kartu stock dan menggunakan SIMRS.
PPP.XXX.001 Rev 00 7
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
PPP.XXX.001 Rev 00 8
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PPP.XXX.001 Rev 00 9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PPP.XXX.001 Rev 00 11
BAB IX
PENUTUP
PPP.XXX.001 Rev 00 12