Disusun dalam rangka memenuhi tugas Individu Mata Kuliah Perencanaan Anggaran
DOSEN PENGAMPUH :
Wilda Fatmala, S.Sos.,M.Si
DISUSUN OLEH :
BAMBANG S ( PBB200077 )
KELAS : M20B
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “Dasar – Dasar Akutansi” guna memenuhi tugas individu Mata Kuliah
Perencanaan anggaran Oleh Dosen Pengampuh Wilda Fatmala S.Sos.,M.Si Program
Studi D III Rekam Medis, Politeknik Bau- Bau.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan Makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak.
Penulis
Bambang Sumanto
ii
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Defenisi Akutansi..............................................................................................2
B. Sturktur Dasar Akutansi.................................................................................2
C. Jenis Jenis Transaksi........................................................................................3
D. Persamaan Dasar Akutansi.............................................................................3
E. Penyususnan Laporan Keuangan...................................................................4
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada
sebuah perusahaan, Untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui
konsep dasar akuntansi terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-
konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi
oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan
sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini sangat beragam,
namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem informasi
mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya
akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya
berbentuk laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya
berkecimpung dalam perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak
menggunakan sistem akuntansi dalam kegiatannya.
Akuntansi adalah bahasa bisnis (accounting is the business language), bahasa
yang diterjemahkan kedalam suatu sistem informasi yang memberikan informasi
penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi (termasuk perusahaan,
lembaga pemerintahan, bahkan toko kecil-pun membutuhkan akuntansi.
Sehingga akuntansi ada dimana-mana dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari baik bagi individu maupun bagi organisasi. Pengembangan akuntansi
berlandaskan pada 3(tiga) pilar utama, yaitu Pilar matematika (Menjaga
keseimbangan antara total pengguna dana dan total pemerolehan dana), Pilar
prinsip-prinsip dasar (menjadikan pengembangan akuntansi lebih terarah), serta Pilar
rancang- bangun (menjadikan akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan
sesuai kebutuhan para pengguna).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari akuntansi?
2. Bagaimana struktur dasar akuntansi
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari akuntansi.
2. Untuk mengetahui struktur dasar dari akuntansi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Akutansi
2
C. Jenis Jenis Transaksi
3
6. Menjual dengan kredit jasa kepada pihak luar akan menambah harta
piutang dan menambah modal
7. Menerima piutang akan menambah harta Kas dan mengurangi harta Piutang.
8. Mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi pemilik akan mengurangi harta
kas dan mengurangi modal.
9. Membeli tunai barang dagangan akan menambah aktiva “Barang
Dagangan” dan mengurangi harta Kas
4
1) Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu
perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat
diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan
lain. Suatu informasi dianggap dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi
dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang
berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya untuk
mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan
berbagai perusahaan karena metode akuntansi yang digunakan dapat
diperbandingkan.
2) Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan
akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan
dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang
berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan
perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-
waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa
mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan,
maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus
mengungkap (dalam laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait
dengan perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan
dibandingkan yang lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan
dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansialnya.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 4 ( empat ) komponen, yaitu
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Dengan 4
komponen laporan itu, diharapkan dapat memberi gambaran yang relatif
komprehensif tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
1. Laporan Rugi
Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat
dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan,
minimal sekali dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang
dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan
tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan ini disajikan jumlah
pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) suatu
perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita dapat
menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya,
sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.
5
2. Laporan Perubahan Ekuitas (owner’s equity statement)
Bentuk lain dari laporan keuangan yang kita bahas pada bagian ini adalah
laporan perubahan ekuitas pemilik perusahaan. Sesuai dengan namanya, laporan ini
memberikan informasi tentang perubahan modal pemilik selama periode waktu
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada modal (ekuitas pemilik)
adalah: tambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik, pendapatan yang diperoleh
dan biaya yang dikeluarkan (laba/rugi) selama satu periode, dan prive pemilik, baik
ambil maupun menambah. Dengan membaca laporan ini, akan diketahui perubahan
modal dan faktor apa yang menyebabkan perubahan tersebut.
3. Neraca (balanceshet)
Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai potret dari posisi
keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca
tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Di
luar tanggal penyusunan neraca,
kondisi keuangan tersebut bisa berubah.
Secara umum, neraca dan laporan keuangan lainnya memiliki 2 (dua) bagian.
Bagian pertama adalah kepala (heading) atau judul neraca yaitu keterangan singkat
yang ditulis di bagian atas dari neraca. Judul neraca berisi: Nama perusahaan (pemilik
neraca), kata ‘neraca’, dan tanggal neraca. Amatilah judul laporan laba rugi
dan laporan perubahan modal Salon Sekarkedaton dan Penjahit Rapi di atas. Unsur
isi judul tersebut sama, perbedaannya dengan neraca terletak pada tanggal
penyusunan. Untuk neraca ditulis tanggal tertentu, sedangkan laporan tanggalnya
mewakili satu periode ( untuk periode yang berakhir tanggal). Judul (neraca atau
laporan lainnya) harus ditulis dengan benar, karena judul itu merupakan identitas dari
organisasi ( perusahaan ) pemilik laporan yang bersangkutan. Bagian kedua adalah
batang tubuh neraca, berisi muatan informasi yang perlu disajikan.
Batang tubuh neraca dapat disusun dalam bentuk skontro atau stafel. Neraca
yang berbentuk skontro biasanya disebut rekening huruf T atau bentuk horizontal,
memiliki sisi debet yang lasim disebut aktiva dan sisi kredit yang lasim disebut
pasiva. Jika suatu neraca disusun dalam bentuk stafel sering disebut bentuk
vertikal atau laporan, maka tidak ada sisi debet dan sisi kredit. Susunan aktiva dan
pasiva di atur berurutan dari atas kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
1) Aktiva ( Assets )
Sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan disebut asset, aktiva, atau harta. Di neraca, aktiva disajikan di
6
sebelah Debet jika neraca tersebut berbentuk skontro, atau di atas ( mendahului
penyajian pasiva ) jika berbentuk stafel. Penyajiannya di dalam neraca, aktiva
dikelompokkan menjadi 3 ( tiga ) kelompok, yaitu aktiva lancar, aktiva investasi
jangka panjang, dan aktiva tidak tetap.
7
wujud fisik, tetapi memiliki nilai ekonomis. Contoh aktiva tetap tidak berwujud
adalah goodwill, hak patent, merek dagang, dan sebagainya.
2) Kewajiban (liabilities)
Kewajiban atau hutang (liabilities) adalah pengorbanan manfaat ekonomis di
masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Kewajiban ini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu hutang lancar (hutang jangka pendek) dan
hutang jangka panjang. Pengklasifikasian jangka pendek dan jangka panjang
didasarkan pada jangka waktu pelunasannya. Jika pelunasan hutang yang
dimaksud adalah satu tahun atau dalam satu periode siklus operasi perusahaan mana
yang lebih panjang, dari tanggal neraca maka akan dikelompokkan dalam hutang
jangka pendek. Sebaliknya, jika tidak memenuhi kreteria tersebut dikelompokkan ke
dalam hutang jangka panjang. Contoh hutang lancar adalah: hutang usaha
(account payable), hutang wesel (notes payable), hutang pajak (Taxes payable),
hutang biaya, dan sebagainya. Contoh hutang jangka panjang adalah: hipotik dan
hutang obligasi.
8
3) Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan
operasi.
4) Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama
suatu periode.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaanya dan adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan
makalah ini, baik itu kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku
referensi yang begitu terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah
ini sehingga kritik dan saran yang bersifat konstruktif baik itu dari ibu/bapak
dosen maupun dari rekan-rekan mahasiswa sangatlah diharapkan untuk membantu
prosses penulisan lebih lanjut
10
DAFTAR PUSTAKA
http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/makalah-dasar-dasar-akuntansi.html
http://wardana-sl.blogspot.com/2012/06/makalah-persamaan-dasar-akuntansi.html
http://ctakalamingan.blogspot.com/2014/12/makalah-dasar-dasar-akuntansi.htm
11