UNIT CASEMIX
MAKASSAR
2022
LAPORAN AKHIR
DISUSUN OLEH
SUPRIYADIN 201901039
MAKASSAR
2022
2
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) 1
RUMAH SAKIT IBNU SINA YW UMI MAKASSAR
PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR 2022
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati yang selalu tunduk pada-Mu
sehingga memanjatkan puji dan syukur atas nikmat kasih dan aying
sehingga atas seizin-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Pengalaman Belajar Lapangan 1 di Rumah Sakit IBNU SINA YW UMI
MAKASSAR dengan baik tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Adapun penyusunan laporan akhir PBL 1 adalah salah satu syarat yang
harus di penuhi dan merupakan rangkaian dari kegiatan PBL 1 pada prodi
S-1 Administrasi Rumah Sakit.
iv
Penulisan menyadari bahwa laporan banyak kekurangan dan
masih banyakl yang mesti diperbaiki, dan untuk itu kami selalu berharap
ada masukan dan saran yang untuk menjadikan panduan ini menjadi baik.
Semoga dengan laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini
bermanfaat untuk kita semua dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan kegiatan pengalaman belajar
Lapangan 1
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
C. Manfaat pengalaman belajar lapangan
1. Manfaat bagi institute
2. Manfaat bagi program studi
3. Manfaat bagi mahasiswa
vi
A. Visi, misi, tujuan, dan falsafah “unit X” (jika ada)
B. Struktur organisasi serta tupoksi “unit X
C. Alur pelayanan (flowchart) “unit X
D. “Sumber daya manusia”unit X” (jumlah, kualifikasi,
dan tugas pokok serta fungsi)
E. Standar peralatan “unit X”
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Uji Check List Pernyataan Visi, Misi Dan Falsafah RS Ibnu
Sina
Tabel 2.2 Uji Check list Pernyataan Misi RS Ibnu Sina YW UMI
Makassar prov Sul-Sel Tahun 2022
Tabel 2.3 Analisis Struktur Organisasi Sakit Ibnu
YW Makassar
viii
DAFTAR GAMBAR
Makassar.......................................................................57
Gambar 3.11 Mapping Rumah sakit Ibnu sina YW UMI Makassar ……59
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Institut Ilmu Kesehatan (IIK Pelamonia) Merupakan Institut
Yang Berada Di bawah Naungan Yayasan Wahana Bhakti Karya
Husada (YWBKH) Perwakilan Sulawesi, Kesdam XIV Hasanuddin.
Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Menyelenggarakan Pendidikan
Tinggi Profesional Dalm Bidang Kesehatan. Program Studi S-1
Administrasi Rumah Sakit Merupakan Salah Satu Program Studi
Yang Berada Dibawah Naungan Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia.
Perkembangan Zaman Yang Semakin Pesat Ini Masyarakat
Dituntut Dengan Perkembangan Teknologi Yang Semakin Maju
Dan Terus Mengembangkan Bakatnya. Maka Puat Pendidikan
Seperti Kampus Juga Harus Menghasilkan Sarjana Yang Sesuai
Dengan Perkembangan Zaman. Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Dituntut Menghasilkan Lulusan Yang Memiliki Kemampuan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Bidang Kesehatan.
Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Sebagai Perguruan
Tinggi Mempunyai Kewajiban Melaksanakan Pendidikan, Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat. Pelaksanaan Pendidikan
Diselenggarakan Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) Dalam
Rangka Memberi Bekal Ilmu Pengetahuan Dan Keterampilan Untuk
Menjalankan Profesinya Kelak Dikemudian Hari Dan Dalam Bentuk
Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).
Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan Merupakan Salah
Satu Sarana Untuk Menambah Keterampilan Mahasiswa Dan
Merupakan Lahan Instansi Menemukan Bibit-Bibit Handal Untuk
Memperoleh Tenaga Yang Berkualitas. PBL Mahasiswa
Merupakan Pelaksanaan Dari Salah Satu Tri Dharma Perguruan
1
Tinggi Untuk Memfasilitasi Mahasiswa Dalam Mengamplikasikan
Pengetahuan Yang Telah Diperoleh Selama Perkuliahan Di Tempat
Kerja Seperti Rumah Sakit Pemerintah Atau Swasta. Fakta
Seringkali Menunjukkan Bahwa Sarjana Yang Baru Lulus (Fresh
Graduate) Belum Mampu Bekerja Secara Optimal Karena Belum
Mempunyai Pengalaman Kerja. Hal Itu Dikarenakan Adanya
Kesenjangan Antara Teori Yang Diperoleh Dengan Kenyataan
Dilapangan Kerja Yang Lebih Kompleks Terutama Dalam
Manajemen Dibidang Kesehatan Di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Maupun Puskesmas Yang Merupakan Instansi Dengan Sumber
Daya Yang Padat Ilmu, Padat Teknologi Dan Padat Karya. Untuk
Melengkapi Kemampuan Mahasiswa Dengan Pengalaman Praktis
Di Lapangan, Program Studi S1 ARS Mengembangka Program
Pengalaman Belajar Lapangan I Di Institut Yang Terkait Dengan
Kesehatan Dalam Hal Ini rumah Sakit.
Upaya Untuk Membekali Mahasiswa Dengan Pengalaman
Kerja, Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit Institusi Ilmu
Kesehatan Pelamonia Menyelenggrakan Kegiatan Pengalaman
Belajar Lapangan Mahsiswa Diperuntukkan Bagi Mahasiswa
Semester VI. Kegiatan Ini Juga Merupakan Pelaksanaan Proses
Pembelajaran Sesuai Kurikulum Di Program Studi S-1 Administrasi
Rumah Sakit Yang Harus Diikuti Oleh Mahasiswa Semester VII
Dengan Bobot 2 SKS.
B. Dasar
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI
Nomor 931/M/2020 Tanggal 6 Oktober 2020 Tentang Izin
Penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam VII/Wirabuana Di Kota Makassar, Akademi
Keperawatan Pelamonia Kesdam VII/Wirabuana Di Kota
Makassar Dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam
VII/Wirabuana Di Kota Makassar Menjadi Institute Ilmu
2
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/ Hasanuddin Di Kota
Makassar.
2. Kurikulum Pendidikan Program S-1 Administrasi Rumah Sakit
Institute Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/Hasanuddin
Pada Tahun 2017.
3. Kalender Akademik Program Studi S-1 Administrasi Rumah
Sakit T.A 2021/2022 Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kota
Makassar.
C. Tujuan Pengalaman Belajar Lapangan 1
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1
Adalah Mahasiswa Memahami Dan Menganalisis Anatomi
Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Untuk Mencapai Tujuan Umum Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) 1, Maka Diperlukan Pencapaian Dari Tujuan
Khusus, Yaitu:
a. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menganalisis Visi,
Misi, Tujuan, Dan Falsafah Rumah Sakit.
b. Mahasiswa Mampu Memahami Struktur Organisasi Dan
Tupoksi Jabatan Di Rumah Sakit Serat Tupoksi Jabatan
Di Rumah Sakit Serta Di Setiap Unit Observasi.
c. Mahasiswa Mampu Membuat Mapping Rumah Sakit Dan
Unit Yang Di Observasi.
d. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Membuat Alur
Pelayanan (Flowchart) Yang Ada Di Rumah Sakit Serta
Unit Yang Di Observasi
e. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menganalisis
Standar SDM Di Setiap Unit Observasi
f. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menganalisis
Standar Peralatan Di Setiap Unit Observasi
3
D. Manfaat Pengalaman Belajar Lapangan 1
1. Bagi Institut
a. Institut Dapat Memanfaatkan Tenaga Terdidik Dalam
Membantu Penyelesaian Tugas-Tugas Kantor Untuk
Kebutuhan Di Unit Kerja Masing-Masing Institute.
b. Mendapat Alternatif Calon Tenaga Kerja Yang Telah Dikenal
Mutu Dan Kredibilitasnya
c. Mendapatkan Masukan Baru Dari Pengembangan Keilmuan
Di Oerguruan Tinggi
d. Menciptakan Kerja Sama Yang Saling Menguntungkan Dan
Bermanfaat Antara Institute Tempat Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) 1 Dengan Program Studi S-1 Administrasi
Rumah Sakit Institute Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar
2. Bagi Program Studi
a. Laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 Dapat
Menjadi Salah Satu Audit Internal Kualitas Pengajaran
b. Memperkenalkan Program Kepada Mahasiswa Mengenai
Institut Khususnya Rumah Sakit
c. Mendapatkan Masukan Yang Berguna Untuk
Penyempurnaan Kurikulum Yang Sesuai Dengan Kebutuhan
Lapangan Kerja
3. Bagi Mahasiswa
a. Mrndapatkan Keterampilan Dibidang Manajemen Dan
Teknis Kesehatan Masyarakat
b. Melihat Dan Mendapatkan Pengalaman Bekerja Secara
Langsung Di Rumah Sakit
c. Mendapatkan Pengalaman Menggunakan Metode Analisis
Masalah Yang Terhadap Pemecahan Masalah Di Rumah
Sakit
d. Memperoleh Bahan Untuk Penulisan Skripsi
4
e. Memperolah Pengalaman Professional Sebagai Tenaga Ahli
Di Bidang ARS.
5
BAB II
6
Izin penyelenggaraan Rumah Sakit dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM. 02.04.3.5.4187,
tanggal, 26 September 2005.
Sebagaimana diketahui bahwa Universitas Muslim
Indonesia(UMI) sejak tahun 1991 telah memiliki Fakultas
Kedokteran dan telah menghasilkan Dokter umum, maka
keberadaan Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI akan lebih
menambah dan melengkapi sarana /fasilitas pendidikan
kedokteran, terutama pendidikan klinik bagi calon dokter umum
dan calon dokter ahli. Dengan demikian diharapkan bahwa
luaran dokter Fakultas Kedokteran UMI pada masa mendatang
akan lebih meningkatkan kualitas, keterampilan, dan akhlaq
mulia serta memiliki integritas pengabdian yang tinggi bagi
ummat Islam dan Masyarakat pada umumnya.
LETAK RUMAH SAKIT DALAM PETA KOTA MAKASSAR
1. Tahun 2004-2008
Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp.PA(K), Sp.F
7
2. Tahun 2008-2011
Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp.PA(K), Sp.F
3. Tahun 2011-2014
Prof. dr. A. Husni Tanra, PhD, Sp.An(K)
4. Tahun 2014- 2015
Prof. H.M. Jobhar Bima, SE, Msi, PhD (Pelaksana Tugas)
5. Tahun 2015-Februari 2018
Dr. dr. H. Dwi Djoko Purnomo, MPH
6. Tahun Maret-September 2018
Dr. Hj. Suriah Tjegge, MHA (Pelaksana Tugas)
7. Tahun2018-2021
Dr. dr. Sultan Buraena, MS, Sp.Ok
8
singkat dan mudah dimengerti ?
4 Apakah pernyataan visi bersifat
menarik bagi karyawan, pelanggan
maupun stakeholder?
5 Apakah pernyataan visi bersifat
tetap sepanjang waktu, selalu up to
date ?
Sumber :data Primer Tahun 2022
Berdasarkan tabel 2.1 analisis uji cek list Visi dapat dilihat
bahwa dari kelima point tersebut semuanya sesuai dengan
pernyataan uji ceklis yang berarti bahwa visi Rumah Sakit
sudah tergambar dengan jelas.
b. MISI
- Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan
kesehatan yang unggul serta menjunjung tinggi moral
dan etika. (Misi Pelayanan Kesehatan)
- Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan
kedokteran dan profesional kesehatan lainnya kepada
masyarakat. (Misi Pendidikan)
- Melangsungkan pelayanan dakwah dan bimbingan
spritual kepada pasien, keluarga pasien dan karyawan
Rumah Sakit. (Misi Dakwah
Tabel 2.2
Uji Check list Pernyataan Misi
Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar
Tahun 2022
NO PERNYATAAN UJI YA TIDAK
1 Apakah pernyataan misi menyatakan
secara jelas tentang manfaat kehadiran
organisasi?
2 Apakah pernyataan misi telah jelas
9
sehingga semua karyawan dalam
organisasi dapat melihat bagaimana
mereka dapat berkontribusi?
3 DapatKa misi itu bertahan terhadap
perubahan perubahan dalam
administrasi?
4 Apakah pernyataan misi itu mampu
menjawab pertanyaan tentang: siapa kita,
apa dan untuk siapa kita melakukan itu,
dan mengapa itu penting?
5 Apakah pernyataan misi itu mampu
memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada
usaha usaha organisasi, program atau
sub program?
Sumber : Data Primer Tahun 2022
Berdasarkan tabel 2.2 analisis uji cek list misi, dapat dilihat
bahwa dari kelima point tersebut semuanya sesuai dengan pernyataan uji
ceklis yang berarti bahwa misi Rumah Sakit sudah tergambar dengan
jelas.
c. MOTTO
“Melayani anda merupakan ibada dan pengabdian kami”
d. NILAI
a. Amanah (Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan
bertanggung jawab)
b. Profesional (kompetensi dan etika)
c. Akhlaqul qarimah (Menjaga silaturrahim, saling
membantu, menghargai, dan kebersamaan)
10
B. Struktur Dan Tugas Pokok Serta Fungsi Organisasi Rumah Sakit
Dan Manajemen Rumah Sakit
a. Struktur organisasi Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
11
Tabel 2.3
Analisi struktur Organisasi
Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar Tahun 2022
A. Tugas pokok dan fungsi Rumah sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
a. Direktur Utama
12
Direktur utama adalah kepala atau pejabat tertinggi di rumah
sakit. Direktur utama memiliki tugas memimpin
penyelenggaraan rumah sakit, menentukan kebijakan,
membina, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan
serta pasal 32 yang telah ditetapkan oleh Yayasan Wakaf UMI.
Dengan uraian tugas sebagai berikut :
13
6. Memimpin implementasi sistem pelayanan di rumah sakit yang
sesuai dengan prinsip penyelenggaraan SJSN.
7. Mengimplementasikan konsep Pilar Kesehatan dan Da’wah di
rumah sakit dalam rangka meningkatkan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktik orientasi sosial dan bisnis
yang sehat di rumah sakit.
8. Memimpin evaluasi pencapaian indikator kinerja keuangan
dan layanan rumah sakit.
9. Mengupayakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis
yang baik (Clinical governance).
10. Menetapkan kebijakan pelaksanaan sistem pengawasan
internal Yayasan Wakaf UMI di rumah sakit untuk mencapai
tata kelola yang baik.
11. Memimpin penyelenggaraan dan evaluasi implementasi
serta pengukuran kinerja organisasi dan indikator program
kerja.
12. Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
bimbingan dan penilaian kinerja serta peningkatan kualitas
kehidupan kerja seluruh pegawai.
13. Memimpin dan menetapkan kebijakan penyusunan tarif dan
implementasi sistem keuangan yang sesuai dengan regulasi.
14. Mengembangkan pelayanan unggulan, jejaring dan kemitraan
strategis yang bermanfaat bagi rumah sakit dan stakeholder
serta memfasilitasi penelitian di rumah sakit dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
15. Menetapkan kebijakan tentang pencatatan dan pelaporan
terhadap semua kegiatan dalam bentuk sistem informasi
manajemen rumah sakit.
16. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan dalam pembangunan
kesehatan di Sulawesi Selatan.
14
17. Melaporkan pertanggungjawaban tugas dan pekerjaan yang
diberikan oleh Pengurus Yayasan Wakaf UMI.
18. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
tugas kepada Pengurus Yayasan Wakaf UMI.
19. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pengurus
Yayasan Wakaf UMI terkait pilar kesehatan dan da’wah.
b. Direktur pelayanan medik
Direktur Pelayanan Medik dalam membantu Direktur Utama
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis,
pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang, Pasal 38
Direktur Pelayanan Medik dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, mempunyai kewajiban:
1. Menyusun rencana pelayanan medis dan keperawatan,
penunjang medis dan non medis, dengan
mempertimbangkan rekomendasi dari komite-komite yang
ada di rumah sakit;
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan,
penunjang medis dan non medis sesuai dengan RAAT;
3. Memonitor pelaksanaan kegiatan pelayanan medis dan
keperawatan penunjang medis dan non medis;
4. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang
pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis dan
non medis; dan
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur
utama.
c. Direktur keuangan
Direktur Keuangan dalam membantu Direktur Utama
mempunyai tugas melakukan pengelolaan keuangan rumah
sakit yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran,
perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verifikasi, Pasal 36 Direktur Keuangan dalam melaksanakan
15
tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 35, mempunyai
kewajiban:
1. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Anggaran
Amanah Tahunan
2. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan
investasi;
7. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan;
9. Mengkoordinasikan pengelolaan sistem remunerasi, pola
tarif dan pelayanan administrasi keuangan dan administrasi
medis;
10. Mengkoordinasikan pelaksanan serta pemantauan
pelaksanaan dengan bekerjasama dengan Satuan
Pemeriksaan Internal; dan
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur
utama.
d. Direktur umum dan operasional
Direktur Umum dan Operasional dalam membantu Direktur
Utama mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan
umum, hukum dan humas, perencanaan dan evaluasi kegiatan
rumah sakit, perencanaan dan pengelolaan serta evaluasi
sumber daya manusia.Pasal 40 Direktur Umum dan
Operasional dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 39, mempunyai kewajiban :
1. Menyusun program pelayanan umum, perencanaan dan
evaluasi kegiatan rumah sakit;
16
2. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan layanan
umum, hukum dan humas, perencanaan dan evaluasi
kegiatan rumah sakit;
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan layanan
umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit; dan
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur
utama.
e. Direktur pendidikan dan penelitian
Pasal 41 Direktur Pendidikan dan SDM dalam membantu
Direktur Utama mempunyai tugas :
1. Mengkoordinasikan rencana dan pengembangan sumber
daya manusia, pelayanan pendidikan, pelatihan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan melakukan pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, pelayanan pendidikan,
pelatihan dan penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat;
2. Melakukan perencanaan penerimaan mahasiswa praktek
lapangan sesuai kapasitas rumah sakit;
3. Melaksanakan tugas sebagai penanggung jawab kegiatan
Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik); dan
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur
utama.
5. Pengembangan rumah sakit;
f. Kelompok medis fungsional
1. Pasal 49 Kelompok Medis Fungsional adalah tenaga dokter,
dokter spesialis, dokter sub spesialis, dokter gigi, dan dokter
gigi spesialis yang bekerja dibidang medis dalam jabatan
fungsional.
2. Kelompok Medis Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,
17
penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Kelompok Medis
Fungsional menggunakan pendekatan tim dengan staf
keperawatan, kebidanan, laboratorium serta tenaga profesi
lain yang terkait.
g. Komite medik
1. Pasal 52 Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tatakelola klinis (Clininal governance) agar staf
medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
2. Komite Medik merupakan organisasi non struktural yang
dibentuk di rumah sakit oleh direktur utama.
3. Susunan, fungsi, tugas dan kewajiban, serta tanggung
jawab dan kewenangan Komite Medik diuraikan lebih lanjut
dalam Tatakelola Staf Medis (Medical Staff Bylaws).
h. Komite keperawatan
1. Pasal 53 Untuk membantu Direktur Utama dalam
mengawal dan menjamin mutu pelayanan keperawatan
berbasis keselamatan pasien dibentuk Komite
Keperawatan sesuai kebutuhan rumah sakit.
2. Komite Keperawatan mempunyai tugas menyusun standar
pelayanan keperawatan dan memantau serta
mengevaluasi pelaksanaannya, mengatur kewenangan
klinik (clinical priviledge) perawat dan bidan,
mengembangkan pelayanan keperawatan, program
pendidikan, pelatihan dan penelitian serta
mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan, serta
pelayanan keperawatan yang Islami.
i.Komite farmasi dan terapi
18
1. Pasal 57 Menbantu Direktur Utama dalam menentukan
kebijakan penggunaan obat dan pengobatan.
2. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan penggunaan
obat-obatan.
3. Menyusun formalarium yang menjadi dasar dalam
penggunaan obat-obatan di Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-
UMI dan apabila ada perubahan secara berkala.
4. Menyusun standar terapi bersama-sama dengan staf
medik.
5. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan
obat generik bersama-sama dengan Instalasi Farmasi
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI.
j.Komite etik dan hukum
1. Tugas Komite Etik dan Hukum secara umum menbantu
direktur utama dalam menerapkan Kode Etik dan Hukum
baik diminta maupun tidak diminta.
2. Melakukan pembinaan insan dalam secara komprenhensif
dan berkesinambungan, agar setiap individu menghayati
dan mengamalkan etik sesuai dengan peran dan tanggung
jawab masing-masing di Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI.
3. Komite Etik dan Hukum dalam pembinaan melakukan
upaya preventif, persuasif, edukatif, dan korektif terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan atau pelanggaran
kode etik dan hukum.
4. Komite Etik dan Hukum dalam melaksanakan pembinaan
dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, diskusi
kasus dan seminar.
5. Komite Etik dan Hukum menberi nasehat, saran dan
pertimbangan terhadap setiap kebijakan atau keputusan
yang dibuat direktur utama.
19
6. Membuat pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan
yang terkait dengan etika rumah sakit.
7. Menangani masalah etik dan hukum yang muncul didalam
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI.
8. Memberi nasehat, saran dan pertimbangan etik dan hukum
kepada pihak yang membutuhkan di Rumah Sakit “Ibnu
Sina” YW-UMI.
9. Membantu menyelesaikan perselisihan atau sengketa
medik yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit “Ibnu Sina”
YW-UMI.
10. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Etik dan Hukum
wajib menerapkan prinsip kerjasama, koordinasi dan
sinkronisasi dengan komite medik serta struktur
organisasi lain di Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI
dengan tugas masing-masing bagian.
k. Komite kordinasi pendidikan
1. Komite Koordinasi dan Pendidikan mempunyai tugas dan
fungsi mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran
klinik sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
yaitu memberikan dukungan administrasi proses
pembelajaran klinik.
2. Menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja
tahunan pembelajaran klinik sesuai kebutuhan.
3. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
yang diperlukan oleh pendidikan mahasiswa kedokteran,
pendidikan dokter tahap profesi, dan mahasiswa
kesehatan lainnya.
4. Membentuk sistem informasi terpadu untuk menunjang
penyelenggaraan fungsi pelayanan, pendidikan, dan
penelitian.
20
5. Komite Koordinasi dan Pendidikan mempunyai wewenang
melakukan koordinasi dalam memfasilitasi seluruh
mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran klinik, serta
dosen dan penyelia yang melakukan bimbingan dan
supervisi proses pembelajaran klinik mahasiswa untuk
pencapaian kompetensi sesuai kurikulum yang ditetapkan
peraturan yang berlaku.
6. Melakukan supervisi dan mengkoordinasikan penilaian
kinerja terhadap dosen atas seluruh proses pendidikan,
pelayanan dan penelitian, termasuk yang dilakukan rumah
sakit/wahana jejaring yang lain, dan atau yang terkait
dengan sistem rujukan.
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
proses pembelajaran klinik mahasiswa kedokteran,
pendidikan dokter tahap profesi, dan mahasiswa
kesehatan lainnya.
8. Komite Koordinasi dan Pendidikan menpunyai hak
melaporkan hasil kerja secara berkala kepada direksi dan
memberi masukan kepada direksi.
21
Gambar 3.1 Mapping Organisasi Rumah Sakit Ibnu Sina
YW-UMI Makassar.
22
Gambar 3.2 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
23
Gambar 3.3 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.
24
Gambar 3.4 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
25
Gambar 3.5 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
26
Gambar 3.6 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
27
Gambar 3.7 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
28
Gambar 3.8 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar
29
Gambar 3.9 Denah Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI
Makassar
30
C. Alur Pelayanan Rumah Sakit (FLOWCHART)
TP2RI
PASIEN
LAMA? Tidak MEMBUAT RM BARU
Ya
UMUM/
Tidak BPJS
MITRA
Ya
MEMBUAT, MEMASANGKAN &
MENJELASKAN KEGUNAAN GELANG
BARCODE IDENTITAS
SEP
RAWAT INAP
PERLU
SEMBUH MENINGGAL
RUJUK
KASIR BPJS/
Tidak MITRA
Ya
DIRUJUK KE RS
LAIN
Makassar
Keterangan:
31
a. Pasien datang : pasien datang dari rawat jalan, IGD dan
rujukan
b. Apabila pasien datang dari IGD dan rujukan maka pasien
tersebut mendaftar di TP2RI (Tempat Pendaftaran Pelayanan
Rawat Inap). Jika pasien IGD maka wajib membawa surat
pengantar opname, jika pasien rujukan maka wajib membawa
surat rujukan, baik itu dari dokter maupun mitra.
c. Apabila pasien datang dari Rawat Jalan maka pasien tersebut
mendaftar di TP2RJ (Tempat Pendaftaran Rawat Jalan)
setelah mendapatkan pemeriksaan penunjang medis lengkap.
d. Jika pasien lama maka akan dilakukan verifikasi identitas
pasien untuk mengetahui nomor rekam medis pasien tersebut
e. Jika pasien baru, maka akan dibuatkan rekam medis baru
32
D. Standar Sumber Daya Manusia(SDM)
Tabel 2.4
Standar Tenaga
Permenkes yang
No Jenis keterangan 56 Tahun tersedia Keterangan
2014 di
Rumah
sakit
33
10 Dokter jantung dan 1 2 Sesuai
pembuluh darah
20 Dokter 1 1 Sesuai
konservasi/endodonsi
34
lebih banyak dari standar yang artinya akan membantu proses
pelayanan berjalan lebih baik karena SDMnya cukup, dokter gigi
berjumlah 3, Dokter spesialis Penyakit Dalam 3, Dokter Spesialis
Anak 4, Dokter Spesialis Bedah 3, Dokter Spesialis Obstetri Dan
Ginekologi 3, Dokter Spesialis Mata 3, Dokter THT-KL 5, Dokter
Saraf 9, Dokter Jantung Dan Pembuluh Darah 2, Dokter Kulit
Dan Kelamin 3, Dokter Kejiwaan 1, Dokter Paru 1, Dokter
Orhopedi Dan Traumatologi 1, Dokter Urologi 1, Dokter Bedah
Plastik Rekonstruksi Dan Estetika 1, Dokter Bedah Anak 1,
Dokter Thorax 1, Dokter Bedah Mulur 1, Dokter Konservasi 1,
Dokter Gizi Klinik 1, Dokter Digensi 1, Dan Dokter Onkologi 1.
Dapat Diliat Bahwa Jumlah SDM Rata-Rata Lebih Banyak Atau
Melebihi Standar, Tentu Itu Semua Diliat Juga Dari Beban Kerja,
Kebutuhan Dan Kemampuan Sebuah Rumah Sakit.
Tabel 2.5
2 Tenaga kebidanan 22
3 Tenaga apoteker 13
4 Tenaga gizi 7
5 Tenaga fisioterapi 4
35
Disesuaikann
dengan
6 Tenaga rekam medis 4
kebutuhan
7 Tenaga teknis 21 rumah sakit
kefarmasian
8 Tenaga radiografer 7
9 Tenaga elektromedis 2
10 Tenaga fisikawan 1
medik
12 Tenaga kesehatan 3
lingkungan
13 Tenaga kesehatan 1
lainnya yang
diperlukan
Jumlah 557
Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua SDM yang
bekerja di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar sejumlah 557
orang dimana terdiri dari 14 jenis tenaga,yaitu Tenaga Keperawatan,
Tenaga Bidan, Tenaga Apoteker,Tenaga Gizi,Tenaga
Fisioterapi,Tenaga Rekam Medis,Tenaga Kefarmasian, Tenaga
Radiokrafer, Tenaga Eletromedis, Tenaga Fisikawan Medik, Tenaga
36
Ahli Laboratorium Medik, Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan lainnya yang diperlukan dan Tenaga Non Kesehatan.
Daftar Peralatan Di
37
operasi
38
BAB III
39
Ketua Casemix
Sekertaris
Koder
40
f. Mencatat Hasil Pelayanan Kedalam Formular Indeks Penyakit,
Operasi Atau Tindakan Medis
g. Menyimpan Indeks Tersebut Sesuai Dengan Ketentuan
Menyimpan Indeks
h. Membuat Laporan Penyakit Dab Laporan Kematian
Berdasarkan Penyakit
Verifikasi Internal
Grouper
Kepesertaan
41
a. Menerima Pendaftaran Peserta
b. Mengumpulkan Data Peserta
c. Mengelola Dana Jaminan Social Untuk Kepentingan Peserta
Finishing Berkas
42
C. Mapping Ruangan Unit Casemix
43
D. Alur Pelayanan Unit Casemix
a. master chart
44
Keterangan :
45
E. Sumber Daya Manusia
Tabel 2.7
Tahun 2022
46
Kebutuhan RS
7 Syamsul D3 RM Staff Disesuaikan Sesuai
Ma’rif Dengan
Kebutuhan RS
8 Suhartina D3 RM Staff Disesuaikan Sesuai
Ayurina, Dengan
SKM Kebutuhan RS
9 Muh S1 Kesmas Staff Disesuaikan Sesuai
Syaifullah Dengan
Muslich, Kebutuhan RS
SKM
10 Husnul S1 Kesmas Staff Disesuaikan Sesuai
Khatimah, Dengan
SKM Kebutuhan RS
Sumber : Data Sekunder RS Ibnu Sina Makassar 2022
Dari Tabel Diatas Diketahui Jumlah Sumber Daya Manusia (Sdm) Di Unit
Casemix Rs Ibnu Sina Makassar Sebanyak 10 Orang Kemudian Menurut
Permenkes 56 Tahun 2014 Jumlah Dan Klasifikasi Sumber Daya Manusia
Sebagaimana Yang Dimaksud Hasil Analisis Sesuai Dengan Beban Kerja
Yang Ada Di Unit BPJS.
47
Tabel 2.8
N Jabatan Kualifikasi
o
1 Ketua Casemix Mempunyai Skill Dan Jiwa
Kepemimpinan
Mempunyai Kemampuan Dan Kemauan
Dalam Mengelola Pelayanan Casemix
Mempunyai Kemampuan Dalam
Mengembangkan Diri
Mempunyai Kemapuan Untuk Melihat
Menganalisa Dan Memecahkan Masalah
Menguasai MS Office Dan Internet
Memiliki Pengalaman Dibidang Casemix
2 Verifikator Mampu Berkomunikasi Secara Efektif
Pemberkasan Mempunyai Kemampuan Untuk
Mengembangkan Diri
Mampu Menganalisis Masalah Secara
Kritis Dan Berpikiran Kreatif
3 Codding S1/D3
Pengetahuan Tata Kelola Pembiayaan
Mampu Menganalisis Masalah Secara
Kritis Dan Berpikiran Kreatif
Mampu Berkomunikasi Secara Efektif
Mampu Bekerja Dengan Cepat Dan
Teliti
Kemampuan Adaptasi Dan Melakukan
48
Pekerjaan Yang Berulang Sesuai
Dengan Prosedur Yang Berlaku
Tabel 2.9
Ketua casemix
Uraian tugas a. Memastikan kepemilikan data pasien tidak
dipublikasi yang sudah diinput oleh bagian
adminission IGD dan rawat inap dan
melakukan koreksi apabila terjadi
diuplikasi data tersebut.
b. Memastikan kelengkapan isi rekam medis
yang sudah diperiksa oleh pengelola rawat
jalan dan rawat inap
Wewenang Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
kebijakan, peraturan dan prosedur
Tanggung jawab a. Memberikan data txt
b. Mengambil berkas klaim dari petugas
c. Memberikan berkas klaim yang akan
direvisi verifikator koder
d. Memberikan berkas klaim perbaikan
kepada verifikstor BPJS
Hasil kerja a. Program kerja casemix
b. Laporan bulanan dan akhir tahun casemix
49
Tabel 2.10
Coder
Uraian tugas Menerima berkas billing dari bagian
pemberkasan casemix
Wewenang Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
kebijakan, peraturan dan prosedur
Tanggung jawab a. Melakukan input diagnosis primer dan
diagnose sekunder kedalam program INA-
CBG’s menggunakan code icd 10 dan icd
9
b. Melakukan input Tindakan kedalam
program INA-CBG’s menggunakan kode
icd 10 dan icd 9
c. Melakukan konsultasi dan meminta
perbaikan resume
d. Menyatukan berkas klaim individual pasien
di depan berkas klaim
Hasil kerja Laporan bulanan dan tahun
50
Tabel 2.11
Verifikator pemberkasan
Uraian tugas a. Mengambil berkas billing pasien
b. Kartu BPJS/KIS/ASKES
c. Ktp
d. Resep dan resi apotik
e. Surat penerimaan pasien rawat inap
f. Foto copy kk
g. Perhitungan biaya rawat inap
h. Pemakaian alat Kesehatan
Wewenang Membantu Menyusun berkas pasien
Tanggung jawab Mengadakan pengawasan serta evaluasi terkait
bidang tugas
Hasil kerja Program kerja casemix
51
F. Standar Peralatan Unit
Tabel 2.12
Berikut Daftar Perlengkapan Unit Casemix
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah Sakit Ibnu Sina Yayasan Umi Mkassar mulai beroperasi pada
tahun 2003 berdasarkan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan izin uji coba penyelenggaraan operasional Rumah
Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tanggal 23 September 2003 No.
6703A/DK-IV/PTSTK/2/IX/2003 selanjutnya pada hari Senin tanggal 17
Mei 2004 dilakukan H. M Amin Syam. Pada akhirnya Rumah Sakit
Ibnu Sina memperoleh surat izin penyelenggaraan Rumah Sakit dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.02.04.3.5.4187,
tangggal 26 September 2005.
53
B. SARAN
Sebaiknya Rumah Sakit Lebih meningkatkan lagi pelayanannya
agar pasien merasa nyaman dengan pelayanan tersebut..
54
DAFTAR PUSTAKA
Data Primer. “Visi Dan Misi Rumah Sakit”. Rumah Sakit Ibnu Sina
YW UMI Makassar
Data Primer. “Analisis Struktur Organisasi Rumah Sakit”. Rumah
Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar
Data Sekunder ”Struktur Organisasi Casemix”. Rumah Sakit Ibnu
Sina YW UMI Makassar
Data Sekunder. ”Kualifikasi Sumber Daya Manusia Casemix”.
Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI Makassar
Data Primer. ”Standar Peralatan Unit Casemix”. Rumah Sakit Ibnu
Sina YW UMI Makassar
Data Primer. ”Alur Pelayanan INPESA”. Rumah Sakit Ibnu Sina YW
UMI Makassar
Data Sekunder “Standar Sumber Daya Manusia SDM” Rumah Sakit
Ibnu Sina YW UMI Makassar
55
LAMPIRAN
1. Biodata
Nama : Supriyadin
Tempat/tgl lahir : Ujung Pandang 11 Januari 1972
Jenis Kelamin : Pria
Alamat : Baji Ati 1 No.15
56
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS KODAM XIV/HSN
57