Anda di halaman 1dari 20

KESIAPAN BPJS KESEHATAN DALAM

IMPLEMENTASI KDK DAN KELAS STANDAR

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK


Direktur Utama

Disampaikan pada Serial Seminar FKKMK UGM


Jakarta, 11 Mei 2022
AGENDA

Pengantar
1

2 Tarif JKN, Kelas Rawat Inap


Standar (KRIS) JKN, dan Mutu
Layanan

3 Penutup

2
FRAMEWORK PROGRAM JKN

REGULATOR ROLES Pembayaran Pemanfaatan


Premi Secara Pelayanan
MENETAPKAN PAKET MANFAAT Rutin Kesehatan

PESERTA

MENETAPKAN STANDAR TARIF


PELAYANAN KESEHATAN

Manajemen Pemberian
MENETAPKAN MEKANISME
Administrasi Pelayanan
PEMBAYARAN KE FASKES
dan Keluhan Kesehatan
REGULATOR

BPJS KESEHATAN FASKES


MENETAPKAN PESERTA PBI
Verifikasi dan Pembayaran Pengajuan Klaim,
Klaim Tepat Waktu Report

3
CAPAIAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Cakupan Kepesertaan FKTP Kerjasama Proporsi Biaya
Program Jaminan Kesehatan s.d. Maret 2022 Pelayanan Kesehatan 2018 -2021
(sd Maret 2022)

23.346
235,29 Juta
Jiwa FKRTL Kerjasama 16% 84%
s.d. Maret 2022
Biaya Pelkes
2.810 Biaya pelkes
Primer Rujukan

Dari total jumlah


86,59% penduduk
Proporsi biaya penyakit berdampak katastropik
terus meningkat berkisan 25-31% dari total biaya
*Sumber data Dukcapil (Semester I 2021)
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272.229.372 jiwa
pelayanan kesehatan
Sumber: LPP dan SSBI

4 4
PENINJAUAN MANFAAT JKN SESUAI KDK DAN
RAWAT INAP KELAS STANDAR
Belanja Kesehatan
Pendapatan

What
From
How to
Iuran
whom
to buy buy
to buy
 Cakupan Manfaat dalam JKN akan
a. Penentuan Manfaat JKN a. Perluasan akses a. Sistem Pembayaran mempengaruhi iuran
Berbasis KDK pelayanan Kesehatan
b. Kebijakan Rawat Inap b. Kredensialing
b. Tarif pelayanan  Tarif pelayanan kesehatan (kapitasi,/INA
Kesehatan
Kelas Standar c. Perjanjian kerjasama c. Negosiasi tarif CBGS) dalam JKN dihitung dengan
pendekatan aktuaria
 Kendali Mutu dan Kendali Biaya dalam
Untuk keberlangsungan pendanaan Jaminan Kesehatan, Menteri bersama JKN serta BPJS Kesehatan sebagai strategic
kementerian/ lembaga terkait, organisasi profesi, dan asosiasi fasilitas purchaser
kesehatan melakukan peninjauan Manfaat Jaminan Kesehatan sesuai
kebutuhan dasar kesehatan dan rawat inap kelas standar paling lambat
bulan Desember 2020 (Perpres 64/2020 Pasal 54A)

5
TAHAPAN PENINJAUAN MANFAAT JKN
Peninjauan manfaat JKN sesuai 1. Penetapan definisi manfaat JKN sesuai KDK
Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK) dan 2. Penguatan promotive preventif berupa
rawat inap kelas standar penambahan layanan skrining Kesehatan
(Pasal 54A Perpres 64/2020) 3. Upaya kendali mutu kendali biaya pelayanan Memperhatikan:
kesehatan a. Kepentingan Peserta JKN
4. Perhitungan dampak biaya b. Keterlibatan berbagai pemangku
kepentingan terkait
Penyusunan Regulatory Impact Anaysis, c. Berbagai kebijakan yang terkait
Tujuan: berupa: dengan Program JKN, khususnya
1. Peningkatan mutu layanan 1. Kajian hukum dalam perhitungan dampak biaya
kepada Peserta 2. Kajian risiko d. Harmonisasi regulasi
2. Keberlangsungan 3. Kajian perhitungan dampak finansial e. Tidak ada dobel pembiayaan
pendanaan JKN 4. Kajian efektifitas program antar Program
f. Pengaturan kebijakan sesuai
dengan kewenangan masing-
1. Ujicoba implementasi masing Kementerian/Lembaga
(mempertimbangkan kesiapan faskes
SUSTAINABILITAS PROGRAM
dan peserta)
JKN 2. Penyesuaian dan/atau penyempurnaan
regulasi

6
KESIAPAN PEMBIAYAAN PROGRAM JKN
SAAT INI RENCANA PENYESUAIAN
1. Redistribusi peserta
2. Kenaikan kapitasi
FKTP 3. Kenaikan non kapitasi
16% FKTP; … 4. Penambahan benefit dan jenis
(25%?) layanan yang dibayarkan
melalui non kapitasi
Jumlah Dana Jaminan 5. Pengembangan risk adjusted
capitation
Sosial sama (tidak ada
6. Pengembangan pembayaran
penambahan anggaran) berbasis kinerja dengan
FKRTL
84% FKRTL; mekanisme insentif
75%
Kenaikan tarif INA CBG

POIN PEMBAHASAN
 Setting Manfaat
 Kesiapan FKTP (peningkatan kapasitas & kapabilitas,
Penilaian indicator Kinerja)
 Kesiapan FKRTL (Proporsi Pembiayaan, penguatan
sistem rujuk – rujuk balik)
 Sustainabilitas Program JKN

7
UPAYA BPJS KESEHATAN DALAM
PERSIAPAN PENINJAUAN MANFAAT JKN

Peningkatan mutu Secara aktif ikut serta dalam Optimalisasi Pelaksanaan


layanan bagi Peserta JKN proses pembahasan JKN sesuai Inpres Nomor
dan Fasilitas Kesehatan peninjauan manfaat JKN sesuai 1 Tahun 2022
 Digitalisasi layanan kepesertaan, KDK dan KRIS
penjaminan pelayanan kesehatan,
adminitrasi klaim
 Peningkatan upaya promotive preventive
 Ketepatan waktu pembayaran klaim

8
Kejelasan Sasaran Regulasi KRIS JKN

PP No. 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan


Pasal 18 Pasal 16 Pasal 36
Jumlah TT Rawat Tempat Tidur Rawat Kewajiban RS
Inap kelas standar Inap Paling Sedikit menyediakan rawat
paling sedikit 60% • RSU Kelas A= 250 inap kelas standar
(RS Pemerintah) • RSU Kelas B= 200 yang diperuntukan
dan 40% (RS • RSU Kelas C= 100 bagi Peserta jaminan
Swasta) • RSU Kelas D= 50 kesehatan PBI.
tidak ada perbedaan dengan Permenkes
No. 3 Tahun 2020

Historis: Indonesia memulai dengan


konsep “Beda Kelas Rawat Inap”
Perbedaan pada Manfaat Non Medis
(tidak ada perbedaan Manfaat Medis) Tidak dijelaskan/tidak ada definisi dari Kelas Standar
Tarif pembayaran berbeda antar kelas
rawat inap
Standardisasi Kelas R.INAP ataukah Kelas R.INAP Standard???
BPJS Kesehatan mengalami defisit di
tahun 2014 s.d. 2019
9
URGENSI KRIS USULAN DJSN VS PERSPEKTIF PESERTA
Data Keluhan Peserta Tahun 2021 Usulan Kriteria KRIS dari DJSN

Belum dapat
menjawab
tantangan
pelayanan
kesehatan

VS Perlu dilkukan
kajian dahulu
dalam
menjawab
“rootcause”
tantangan
pelayanan
kesehatan
10 Keluhan peserta terbanyak (73,69%) atau
sebanyak 11.679 dari total 15.848 keluhan
peserta JKN tahun 2021
Usulan KRIS dari DJSN ini perlu disepakati bersama definisi, kriteria, serta roadmap
adalah tentang pelayanan kesehatan yang jelas terlebih dahulu guna MENJAWAB TANTANGAN pelayanan kesehatan
(non fisik bangunan FKRTL ) selama ini yang diharapkan dapat berdampak kepada
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN kesehatan bagi peserta JKN
10
KETERSEDIAAN TT DAN RS

RASIO KECUKUPAN
TEMPAT TIDUR 3.083
1,6
TREN 2.810
1,3

0,8 1681

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Des Des


Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 2021 2022
Realisasi Standar

Tren FKRTL kerja sama meningkat setiap tahunnya.


Tahun 2021 jumlah FKRTL kerja sama 2.810 FKRTL
(terdiri dari 2.497 RS dan 313 Klinik Utama)

Rasio Kecukupan Tempat Tidur Perawatan secara


Nasional Relatif Cukup, namun bila dilihat per kelas
Rawat, rasio Relatif Kurang adalah pada Kelas Rawat III

11
SIMULASI KECUKUPAN TEMPAT TIDUR
Eksisting KRIS JKN
RAWAT INAP KRIS JKN
Grafik 1
Kondisi Eksisting Rasio Tempat Tidur Rawat Inap yang relatif
masih kurang adalah kelas 3

Grafik 2 Asumsi 1 (100%)


Bila RS menyediakan seluruh Tempat Tidur Rawat Inap bagi
Peserta JKN maka rasio Relatif Cukup

Grafik 2 Asumsi 2 (<100%)


Bila RS menyediakan Tempat Tidur Rawat Inap bagi
Peserta JKN sebesar 60% RS Pemerintah dan 40% RS
Swasta, maka rasio menjadi Relatif Kurang

Dengan konsep KRIS JKN


Eksisting Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah KRIS JKN jumlah TT Rawat Inap per
Jumlah TT Rawat ruangan maksimal 4 bed,
46.630 56.862 122.484 225.976 225.976
Inap bagaimana RS menyikapi kelas
Jumlah Bed per 1 kamar = 2 1 kamar = 4 1 kamar = 6 1 kamar = 4 1 yang kondisi faktualnya 2
kamar bed bed bed bed bed dan kelas 3 yang kondisi
Jumlah Bed per 1 kamar = 2- 1 kamar = 3- 1 kamar = 4- faktualnya 6 bed ?
kamar 4 bed 5 bed 6 bed

12
KESESUAIAN KELAS RUMAH SAKIT
Hasil Kre-Rekredensialing

2.229

1.729

513
268

2020 2021
Sesuai Belum Sesuai
STANDAR PP No. 47 TAHUN 2021
Ketersediaan Tempat Tidur Rawat Inap paling sedikit pada masing-masing
BERDASARKAN KLASIFIKASI RS
kelas RS Umum dan RS Khusus. Dibanding dengan Permenkes No. 3 Tahun
Terdapat 268 RS yang masih Belum Sesuai terdiri 2020, tidak ada perubahan standar TT Rawat Inap masing-masing kelas untuk
dari 1 RS Kelas A, 51 RS Kelas B dan 126 RS Kelas C RS Umum, sedangkan untuk RS Khusus ada yang tetap atau berubah menjadi
dan 90 RS Kelas D lebih sedikit pada kelas C

13
Tingkat Kesesuaian Atas Kriteria Kelas Rawat Inap JKN
Dengan Harapan Peserta
Q : Bagi peserta PBPU dan BP, kelas apa yang sesuai untuk menjadi Kelas Rawat Inap JKN?

Kecenderungannya, responden menyebut Kelas Rawat Inap JKN yang sesuai adalah pada
kelas kepesertaan yang menjadi hak saat ini.

14
PERSEPSI PESERTA TERHADAP KRIS JKN
Q : Apa yang terlinas di benak anda setelah mendengar
penjelasan prinsip dan tujuan Kelas Rawat Inap JKN?

• Lebih Dari Separuh Responden


Mendukung UPAYA STANDARDISASI
fasilitas dan pelayanan kesehatan
• Sebagian Lainnya (Sekitar 25%)
Mendukung Namun Dengan Syarat
• Sekitar 14% Responden Menyatakan
Pesimistis Konsep Kelas Rawat Inap
Standar Bisa Diterapkan

15
HARAPAN PESERTA TERHADAP KRIS JKN
Harapan Peserta terhadap Layanan JKN
Bagi responden, hak atas obat dan visitasi
dokter adalah yang PALING PENTING
dalam Program JKN

Apapun kebijakan yang diterapkan,


responden berharap Ketika menggunakan
layanan JKN HAK ATAS OBAT DAN
KETERSEDIAAN KAMAR adalah hal yang
paling krusial

Ketika KRIS diterapkan HARUS dapat


dipastikan bahwa hak atas obat,visitasi
dokter dan ketersediaan kamar DIJAMIN
dengan baik

Survey dilakukan oleh Kinas Consulting pada akhir tahun 2021


16
Potensi Dampak Usulan KRIS dari DJSN

Perkembangan Isu:
• Belum dilakukan perhitungan aktuaria terhadap penyesuaian iuran sesuai dengan usulan kritera KRIS
• Belum dilakukan perhitungan aktuaria terhadap penyesuaian tarif pelayanan usulan kriteria
• Belum dilakukan perhitungan aktuaria terhadap sustainabilitas ketahanan DJS dengan skenario KRIS yang masih berubah-ubah
• Usulan kriteria KRIS masih berubah-ubah, dan belum dilakukan kembali survey penerimaan peserta JKN dan kesiapan RS/FKRTL
dengan kriteria terbaru

Perlu dikedepankan azas kehati-hatian dalam setiap penyusunan kebijakan


KESIMPULAN RDP KOMISI IX DPR RI

RDP Komisi IX DPR RI


25 Januari 2022

RDP Komisi IX DPR RI


31 Maret 2022

18
HARAPAN

1. Peninjauan manfaat JKN sesuai KDK dan KRIS bertujuan


untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan dan kepuasan
Peserta JKN serta sustainabilitas Program JKN

Peninjauan manfaat JKN sesuai KDK dan KRIS disusun melalui


2.
Regulatory Impact Anaysis dengan mempertimbangkan
kajian hukum, risiko, perhitungan dampak finansial dan
efektifitas program

3. Implementasi peninjauan manfaat JKN sesuai KDK dan KRIS


mempertimbangkan kesiapan fasilitas Kesehatan dan Peserta
serta harmonisasi dengan kebijakan lain terkait

19
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN

20

Anda mungkin juga menyukai