Anda di halaman 1dari 7

Pemberian Insentif bagi

Tenaga Kesehatan dalam


Penanganan Covid-19

Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan

​1 November 2022
​Kondisi saat ini
Pemberian insentif nakes Covid-19

1. Surat Menteri Keuangan nomor S-189/MK.02/ Besaran Insentif


2022  Dokter spesialis Rp15.000.000/OB
 Peserta PPDS Rp12.500.000/OB
2. KMK HK.01.07/Menkes/770/ 2022 tentang
 Dokter dan dokter gigi Rp10.000.000/OB
Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi
 Perawat dan Bidan Rp7.500.000/OB
Tenaga Kesehatan Serta Pengangkatan dan
 Nakes lainnya Rp5.000.000/OB
Penempatan Tenaga Relawan Bidang Kesehatan
yang Menangani Corona Virus Disease 2019
Santunan kematian Rp300.000.000/ orang

Besaran biaya merupakan batas tertinggi dan


dibayarkan dengan memperhatikan prinsip
akuntabilitas, efektif, efisien dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.

2
Tren Rawat Inap RS
Per 100.000 Penduduk/ minggu
Perawatan akibat
Covid-19 Turun
hampir di Seluruh
Provinsi

• Tren hospitalisasi secara


umum, turun dari tahun
sebelumnya

• Proporsi keterisian tempat


tidur dibandingkan kasus
aktif, melandai di 24
Provinsi

3
Besaran insentif dan jumlah kasus
Rata-rata jumlah nakes berbanding dengan kasus saat ini adalah 1:2

1. Pelayanan telemedicine dan cakupan


vaksinasi yang tinggi telah
menurunkan tingkat hospitalisasi
pasien Covid

2. Efisiensi pemberian insentif dapat


dilakukan melalui:
A. Pemberian insentif hanya bagi
nakes organik
B. Pemberhentian rekrutmen relawan
dan pemberhentian pemberian
insentif bagi PIDI, dan residen
September

Oktober

November

Desember
Agustus
Juni

Januari
Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juli

Februari

Maret

April
2021 2022

Kasus nakes insentif

C
​ atatan : Kasus Covid – 19 bulan Januari 2022 dibayarkan insentifnya bulan Februari 2022 4 4
PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/770/2022
HK.01.07/MENKES/770/2022 HK.01.07/MENKES/1879/2022
(Perubahan) – 1 November 2022
Kriteria 15 Jenis faskes 7Jenis faskes milik Pemerintah pusatdan daerah:
Fasyankes (vertical, TNI/POLRI, BUMN, K/L, Pemda, RS 1)vertikal, 2)TNI/POLRI, 3)BUMN, 4)K/L, 5) RS Lapangan/RSDC & RS P
Lapangan, KKP, BTKL-PP, BBTKL-PP, Laboratorium, BBKPM
Kemenkes, BKPM milik Pemda, Puskesmas, Fasilitas karantina Galang 6)Lab yg ditetapkan Kemkes & 7) Pemda (RSUD, Lab &
terpusat, fasilitas isolasi terpusat) Puskesmas)

Kriteria Tenaga 4 jenis penugasan oleh Pemerintah Pusat 2 jenis penugasan oleh
Kesehatan - Internsip Pempus
- PGDS - PGDS
- Nusantara Sehat - Relawan
- Relawan

Rasio penetapan 1. PPDS dapat diusulkan insentif 1. PPDS dapat diusulkan insentif berdasarkan rasio
jumlah tidak berdasarkan rasio 1 PPDS untuk 1 pasien
2. Perawat/Bidan : 8 nakes untuk 1 pasien 2. Perawat dan nakes lainnya: 4 nakes untuk 1
pasien
3. Nakes lainnya : sesuai 3. Bidan: 1 nakes untuk 1
kebutuhan pasien
Surat Edaran
Nomor: HK.02.02/F/2387/2022
tentang
Batas Waktu Input Aplikasi Usulan Insentif Tenaga Kesehatan yang Menangani Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Tahun Anggaran 2022

Sumber Biaya APBN Sumber Biaya APBD


a. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dapat
​Penetapan batas waktu usulan insentif tenaga kesehatan yang
mengusulkan insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 dari Anggaran Pendapatan Belanja
menangani COVID-19 melalui aplikasi sampai Darah (APBD), mengacu pada
dengan status disetujui verifikator dengan batas ​Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27
waktu: Tahun 2021
a. Oktober 2022: tanggal 2-10 November 2022;
b. November 2022: tanggal 2-10 Desember 2022; ​tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja
c. Desember 2022: tanggal 3-14 Januari 2023. Daerah Tahun Anggaran 2022 dan disesuaikan dengan
kondisi dan kebijakan masing-masing Pemerintah Daerah
b. Pengusulan insentif melewati dari batas waktu yang
Provinsi atau Kabupaten/Kota.
ditentukan, Kementerian Kesehatan tidak dapat
memberikan dispensasi dan menjadi tanggung jawab
fasilitas pelayanan kesehatan.
6

Anda mungkin juga menyukai