ANTARA
DENGAN
BIDAN.......................
TENTANG
TAHUN...........
Nomor : .......................................
1. Yuyun Ulva Dwi Handayani AM. Keb : Jabatan Direktur PT. Citra Sampurna
Medika, bertempat Jl. Mess AL No. 10 Rt 001 Rw 001 Jatiranggon, Jatisampurna, Kota
Bekasi, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Klinik Fazia Medika selaku
Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) Tingkat I yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
2. Bidan................., yang melaksanakan Praktek Bidan Perorangan, beralamat
di..........................................................................dengan Nomor SIPB :.............................yang untuk
selamutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan
secara sendiri disebut “PIHAK”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerjasama (selanjutnya disebut
“Perjanjian”) dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Perjanjian ini.
PASAL 1
PENUNJUKAN
PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi
seluruh ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi lahir peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dan PIHAK KEDUA menerima penunjukan tersebut.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dari Perjanjian ini adalah sebagai dasar pelaksaan bersama PARA PIHAK dalam
memberikan pelayanan kesehatan kebidanan dan neonatal
2. Tujuan perjanjian ini adalaj untuk memberikan pelayanan kesehatan kebidanan dan
neonatal yang sebaik-baiknya sesuai dengan standart pelayanan kesehatan yang berlaku
PASAL 3
RUANG LINGKUP PELAYANAN
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 6
TARIF PELAYANAN BPJS
Besaran tarif pelayanan kebidanan dan neonatal yang diberikan oleh PIHAK KEDUA adalah :
No Jenis Pelayanan Frek Tarif BPJS Sharing Ket
(Rp) Biaya
untuk
Klinik
1 Persalinan Normal 1 kali 700.000 10% Besaran biaya ini termasuk
untuk pembayaran :
a. Jasa Medis
b. Akomodasi pasien
maksimum 24 jam pasca
persalinan
PASAL 7
PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta yang dicover oleh perjanjian kerjasama ini adalah semua peserta JKN
2. Peserta harus bisa menunjukkan kartu kepesertaan JKN
3. Bersedia memenuhi persyaratan dan menerima pelayanan sesuai peraturan yang
berlaku
PASAL 8
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
PASAL 9
PEMBAYARAN KLAIM/PERTANGGUNG JAWABAN
1. Klaim tagihan yang sudah diverifikasi oleh PIHAK PERTAMA diajukan kepada BPJS
Kesehatan dan akan diproses sesuai ketentuan BPJS Kesehatan
2. PIHAK PERTAMA membayarkan hasil klaim kepada PIHAK KEDUA setelah klaim
dibayarkan oleh BPJS Kesehatan
3. Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan melalui transfer melalui
Bank ke :
Nomor rekening :.........................................
Bank Cabang :.........................................
Atas Nama :.........................................
PASAL 10
JANGKA WAKTU BERLAKU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal.......... sampai dengan.....................
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian
Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat saling memberitahukan maksudnya apabila hendak
memperpanjang Perjanjian ini
3. Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya jangka
waktu Perjanjian ini tidak ada surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA untuk
memperpanjang waktu Perjanjian, maka Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya
PASAL 11
SANKSI
1. Dalam hal PIHAK KEDUA secara nyata terbukti melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Tidak melayani peserta JKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Tidak memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
c. Tidak melakukan prosedur pelayanan sesuai standar pelayanan kesehatan yang
berlaku;
d. Tidak menyampaikan laporan pelayanan kesehatan ibu, neonatal dan bayi sesuai
format yang telah ditentukan;
e. Membatalkan secara sepihak Perjanjian;
f. Maka PIHAK PERTAMA berhak untuk;
g. Menangguhkan pembayaran atas tagihan biaya pelayanan kesehatan yanga diajukan
PIHAK KEDUA;
h. Memberi peringatan keras PIHAK KEDUA dan akan meninjau ulang jalannya
Perjanjian;
i. Tidak akan mempertimbangkan lagi PIHAK KEDUA dalam kerjasama selanjutnya
PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut “Force Majeure”) adalah
suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan PARA
PIHAK dan yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan
atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini Force
Majeure tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan
maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan, hura-hura, pemogokkan umum,
kebakaran dan kebijaksanaan Pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap
pelaksanaan Kesepakatan ini
2. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terlarang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lainnya. PIHAK yang
terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure tersebut
kepada PIHAK yang lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat
terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat
yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. PIHAK
yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap
melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam kesepakatan ini segera setelah
peristiwa Force Majeure berakhir
3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau
diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi atau diduga oleh
PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu
kesepakatan ini
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya
peristiwa Force Majeure bukan merpakan tanggung jawab PIHAK lain
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 14
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini PARA PIHAK merasa perlu melakukan perubahan,
maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang
diluangkan dalam Addendum Perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian ini