Anda di halaman 1dari 12

BUPATI BONDOWOSO

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BONDOWOSO


NOMOR TAHUN 2022

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF BAGI TENAGA KESEHATAN,


TENAGA NON KESEHATAN, DAN TIM VAKSINATOR DALAM
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI KABUPATEN BONDOWOSO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BONDOWOSO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan apresiasi dan


penghargaan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan,
serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan dalam
penanganan pasien Corona Virus Disease 2019, dipandang
perlu memberikan insentif kepada tenaga kesehatan,
tenaga non kesehatan, dan Tim Vaksinator dalam
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di
Kabupaten Bondowoso;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Tata Cara Pemberian Insentif bagi Tenaga Kesehatan,
Tenaga Non Kesehatan, dan Tim Vaksinator dalam
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di
Kabupaten Bondowoso;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara
Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2730);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3273);

4.Undang-Undang…

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-2-

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6267);

12.Peraturan...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-3-

12. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 173, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6391);
13. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 227) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020
tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 66);
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Hk.01.07/MENKES/770/2022 tentang Pemberian Insentif
dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan serta
Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Relawan Bidang
Kesehatan yang Menangani Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
15. Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 107 Tahun 2020
tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum
Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten
Bondowoso sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bupati Bondowoso 16 Tahun 2021 (Berita Daerah
Kabupaten Bondowoso Tahun 2021 Nomor 16);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN


INSENTIF BAGI TENAGA KESEHATAN, TENAGA NON
KESEHATAN, DAN TIM VAKSINATOR DALAM PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI KABUPATEN
BONDOWOSO.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Bupati adalah Bupati Bondowoso.
2. Dinas Kesehatan, yang selanjutnya disebut Dinas adalah
Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso.
3. Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Koesnadi, yang
selanjutnya disebut RSUDD, adalah Rumah Sakit Umum
dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso.

4.Insentif…

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-4-

4. Insentif adalah penghargaan yang diberikan dalam bentuk


uang kepada Tenaga Kesehatan, Non Kesehatan dan Tim
Vaksinator, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
maupun Non PNS yang terlibat dalam penangananan kasus
COVID-19, di luar gaji/honor tetapnya.
5. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan untuk jenis tertentu dan mendapat kewenangan
untuk melakukan penangananan kasus Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
6. Tenaga Non Kesehatan adalah tenaga
penunjang berpendidikan non kesehatan yang tidak
langsung berhubungan dengan pasien COVID-19.
7. Tim Vaksinator adalah tim yang melaksanakan proses
vaksinasi yang dibentuk berdasarkan surat tugas dari
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan.
8. Isolasi adalah pembatasan aktivitas bagi tenaga kesehatan
selama 14 (empat belas) hari yang telah terpajang (exposed)
pasien positif COVID-19 atau diduga telah kontak dengan
pasien COVID-19 ketika menjalankan pelayanan.
9. Isolasi mandiri bagi tenaga kesehatan adalah upaya
pencegahan penyebaran COVID-19 bagi tenaga kesehatan
dengan berdiam diri di rumah, rumah sakit, atau tempat
lain sambil memantau kondisi diri dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan selama 14 (empat belas)
hari dikarenakan memiliki gejala berupa demam, batuk,
pilek, nyeri tenggorokan, gejala sakit pernafasan atau
kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
10. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
di lingkungan Dinas.
11. Unit Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan
Daerah, yang selanjutnya disebut Labkesda adalah Unit
Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan Daerah
pada Dinas
12. Pimpinan Fasilitas Kesehatan atau Institusi Kesehatan
adalah Direktur RSUD, Kepala Puskesmas, dan Kepala
Labkesda.
13. Shift adalah suatu pergeseran atau penetapan jam kerja
dari jam pada umumnya yang terjadi selama 3 (tiga) kali
dalam 24 (dua puluh empat) jam, yakni shift pagi,
shift sore, dan shift malam.
BAB II...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-5-

BAB II
PEMBERIAN INSENTIF

Pasal 2

Insentif diberikan kepada:


a. Tenaga Kesehatan PNS dan Non PNS pada RSUD,
Puskesmas, dan Labkesda;
b. Tenaga Non Kesehatan PNS dan Non PNS pada RSUD dan
Puskesmas; dan
c. Tim Vaksinator RSUD dan Puskesmas.

BAB III
KRITERIA

Pasal 3

(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


huruf a meliputi:
a. dokter spesialis;
b. dokter umum;
c. dokter gigi;
d. dokter yang mengikuti Program Internsip Dokter
Indonesia;
e. peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS);
f. dokter yang mengikuti Pendayagunaan Dokter Spesialis;
g. perawat;
h. bidan;
i. tenaga kesehatan yang mengikuti penugasan khusus
tenaga kesehatan dalam mendukung program
“Nusantara Sehat”;
j. apoteker;
k. tenaga teknis kefarmasian;
l. tenaga promosi kesehatan;
m. tenaga sanitarian lingkungan;
n. tenaga rekam medis dan informasi kesehatan;
o. penata anestesi;
p. terapis gigi dan mulut;
q. fisikawan medis;
r. psikolog klinis;
s. terapis wicara;
t. nutrisionis;
u. analis teknik laboratorium medik;
v. radiografer;
w. fisiotrapis;
x. ortotik prostetik;
y. teknik elektromedis.

(2)Tenaga...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-6-

(2) Tenaga Non Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 huruf b yang mendapatkan insentif meliputi:
a. RSUD:
1) staf administrasi;
2) sopir ambulance;
3) petugas jenazah;
4) petugas kebersihan;
5) petugas keamanan;
6) petugas binatu (laundry); dan
7) petugas pengantar pasien (transporter).

Pasal 4

(1) Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan yang


mendapatkan insentif dalam penanganan COVID-19 pada
RSUD dr. H. Koesnadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a dan huruf b adalah yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang ada di ruang isolasi COVID-
19 pada RSUD, ruang HCU/ICCU/ICU COVID-19 pada
RSUD, dan ruang IGD Triase pada RSUD dan ruangan lain
yang digunakan untuk pelayanan pasien terkonfirmasi
COVID-19 yang ditetapkan oleh Direktur RSUD.
(2) Tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dalam
penanganan COVID-19 pada Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien COVID-19, melakukan
pemantauan terhadap pasien yang melakukan isolasi
mandiri dan di wisma karantina (isolasi terpusat), serta
melakukan pengambilan dan pemeriksaan spesimen (swab)
COVID-19 terkonfirmasi.
(3) Tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dalam
penanganan COVID-19 pada Labkesda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah yang melakukan
pengambilan dan pemeriksaan spesimen (swab) COVID-19
terkonfirmasi.

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
(4) Tim Vaksinator RSUD yang mendapatkan insentif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c adalah yang
melakukan vaksinasi kepada masyarakat di RSUD atau
tempat lain yang ditentukan.
(5) Tim Vaksinator Puskesmas yang mendapatkan insentif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c adalah yang
melakukan vaksinasi kepada masyarakat di Puskesmas
atau tempat lain yang ditentukan.

Pasal 5

Jenis dan jumlah tenaga kesehatan, tenaga non kesehatan,


dan Tim Vaksinator yang mendapatkan insentif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB IV
BESARAN INSENTIF

Pasal 6

(1) Besaran insentif bagi Tenaga Kesehatan, Non Kesehatan,


dan Tim Vaksinator dalam Penanganan COVID-19
ditetapkan dengan Keputusan Bupati sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, dengan ketentuan untuk:
a. RSUD diusulkan oleh Direktur RSUD;
b. Puskesmas dan Labkesda, diusulkan oleh Kepala Dinas.
(2) Insentif Tenaga Kesehatan, Non Kesehatan, dan Tim
Vaksinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
sesuai jumlah shift/jaga.

BAB V
PENGANGGARAN

Pasal 7

(1) Insentif dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah Kabupaten Bondowoso.
(2) Insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang
menangani COVID-19 yang belum dibayarkan pada Tahun
2021, dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2022.
(3) Insentif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah bagi Tenaga Kesehatan, Non Kesehatan, dan
Tim Vaksinator yang menangani COVID-19 berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/770/2022 tentang Pemberian Insentif
dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan serta
Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Relawan Bidang
Kesehatan yang menangani COVID-19 dan belum
dibayarkan pada tahun 2021, dibayarkan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bondowoso
Tahun Anggaran 2022.

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
BAB VI...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-8-

BAB VI
MEKANISME PENGAJUAN KLAIM

Bagian Kesatu
Klaim Insentif

Pasal 8

(1) Pengajuan klaim insentif dilaksanakan setiap bulan sesuai


dengan pelayanan COVID-19 yang diberikan berdasarkan
jumlah pasien dan jumlah hari kerja yang telah ditetapkan.
(2) Pengajuan klaim insentif pelayanan COVID-19 di RSUD,
Puskesmas, dan Labkesda dengan melampirkan:
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
b. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dari
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. daftar tanda terima insentif;
d. daftar hadir;
e. Surat Keputusan Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau Kepala Dinas;
f. Surat Tugas;
g. Jadwal dinas pada RSUD dan Puskesmas;
h. Daftar Nama Pasien;
i. Daftar Rekening Bank Penerima Insentif;
j. Berita Acara hasil verifikasi RSUD dan Dinas yang
ditanda tangani paling sedikit 3 (tiga) orang verifikator;
k. Surat Keputusan Verifikator yang ditetapkan oleh
Direktur RSUD atau Kepala Dinas; dan
l. Nota Pencairan Dana (NPD).

Pasal 9

(1) Pengajuan klaim insentif Tim Vaksinator RSUD


dilaksanakan setiap bulan.
(2) Pengajuan klaim insentif Tim Vaksinator RSUD dengan
melampirkan:
a. Daftar Tanda Terima Insentif;
b. Daftar Hadir;
c. Surat Keputusan Direktur RSUD;
d. Daftar Rekening Bank Penerima Insentif;
e. Nota Pencairan Dana (NPD).

Pasal 10

(1) Pengajuan klaim insentif Tim Vaksinator Puskesmas


dilaksanakan setiap bulan.
(2) Pengajuan klaim insentif Tim Vaksinator Puskesmas dengan
melampirkan:
a. Daftar Tanda Terima Insentif;
b. Daftar Hadir;
c.Surat...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-9-

c. Surat Keputusan Kepala Puskesmas;


d. Surat Perintah Tugas;
e. Daftar Rekening Bank Penerima Insentif;
f. Nota Pencairan Dana (NPD).

BAB VII
ALUR PENCAIRAN INSENTIF

Bagian Kesatu
Alur Pencairan Insentif pada Dinas Kesehatan

Pasal 11

Alur Pencairan Insentif pada Dinas ditetapkan sebagai berikut:


a. Puskesmas dan Labkesda mengajukan surat pengajuan
pencairan anggaran dan Surat Pertanggung jawaban (SPJ)
kepada Kepala Dinas melalui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK);
b. PPTK membuat rekapitulasi pencairan dana dan
menyetorkan SPJ ke Sub Bagian Keuangan dan
Pengelolaan Aset pada Dinas untuk proses verifikasi;
c. berdasarkan hasil verifikasi, verifikator membuat Berita
Acara (BA) pengesahan SPJ layak dibayar sesuai
persyaratan pencairan;
d. berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada
huruf d, PPTK mengajukan NPD kepada Kepala Dinas
untuk mengajukan pencairan dana;
e. bendahara pengeluaran pada Dinas melakukan pencairan
anggaran ke rekening bank masing-masing penerima
insentif.

Bagian Kedua
Alur Pencairan Insentif
pada Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi
Kabupaten Bondowoso

Pasal 12

Alur Pencairan Insentif pada RSUD ditetapkan sebagai berikut:


a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) mengajukan
surat pengajuan pencairan anggaran kepada Tim
Verifikator;
b. berdasarkan hasil verifikasi, Verifikator membuat Berita
Acara (BA) pengesahan SPJ layak dibayar sesuai
persyaratan pencairan; setelah mendapat verifikasi PPTK
(absensi, rekapitulasi absensi, rekapitulasi insentif, daftar
transfer) dan surat pertanggung jawaban (SPJ) kepada
Direktur RSUD;

b.PPTK...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-10-

c. PPTK membuat rekapitulasi pencairan dana dan


menyetorkan SPJ ke Sub Bagian Verifikasi Keuangan dan
Akuntansi pada RSUD untuk proses verifikasi;
d. Berdasarkan SPJ yang telah diverifikasi, PPTK mengajukan
NPD kepada Direktur RSUD untuk pencairan dana;
e. Bendahara Pengeluaran RSUD melakukan pencairan
anggaran ke rekening bank masing-masing penerima
insentif.

BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pasal 13

(1) PPTK melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap


pelaksanaan pemberian insentif.
(2) PPTK melaporkan pemberian insentif kepada Kepala Dinas
atau Direktur RSUD.
(3) Kepala Dinas dan Direktur RSUD melaporkan pemberian
insentif kepada Bupati.

BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN EVALUASI

Pasal 14

(1) Dinas atau RSUD melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan kegiatan pemberian insentif bagi tenaga
kesehatan, tenaga non kesehatan, dan Tim Vaksinator yang
terlibat dalam penanganan COVID-19.
(2) Kepala Dinas dan Direktur RSUD bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
kegiatan pemberian insentif bagi tenaga yang terlibat dalam
penanganan COVID-19.

BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 15

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini


sepanjang teknis pelaksanaannya, ditetapkan lebih lanjut oleh
Direktur RSUD atau Kepala Dinas.

BAB XI...

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum
-11-

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bondowoso.

Ditetapkan di Bondowoso
pada tanggal

BUPATI BONDOWOSO,

SALWA ARIFIN

Diundangkan di Bondowoso
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO,

BAMBANG SOEKWANTO

BERITA DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2022 NOMOR

Paraf Koordinasi
Ka. Dinkes Ka. BPKAD Pj. Dir. RSUD Kabag Hukum

Anda mungkin juga menyukai