MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB II
PELAKSANAAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
Bagian Kesatu
Subjek dan Objek Pengaturan
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Kedua
Hak
Pasal 7
Bagian Ketiga
Kewajiban dan Larangan
Pasal 8
(1) Setiap orang wajib melaksanakan dan mematuhi penerapan disiplin dan
penegakan hukum protokol kesehatan yang meliputi :
a. Bagi perorangan :
1) menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya;
2) membersihkan tangan secara teratur;
3) pembatasan interaksi fisik (Physical distancing); dan
4) meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan PHBS.
b. Bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab
tempat, dan fasilitas umum :
1) melakukan sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media
informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman mengenai
pencegahan dan pengendalian Covid-19;
2) melakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk;
3) pengunjung dan karyawan wajib menggunakan masker;
4) penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan
memenuhi standar atau penyediaan cairan pembersih tangan (hand
sanitizer);
5) upaya identifikasi (penapisan) dan pemantauan kesehatan bagi setiap
orang yang akan beraktivitas di lingkungan fasilitas umum;
6) mengatur jarak meja dan tempat duduk serta antrean paling sedikit
1,5 (satu koma lima) meter antar pelanggan;
7) mengatur waktu kunjungan;
8) pembersihan dan desinfeksi lingkungan secara berkala;
9) penegakan kedisiplinan pada perilaku masyarakat yang beresiko
dalam penularan dan tertularnya Covid-19;
10) menjaga kualitas udara di tempat usaha atau di tempat kerja dengan
mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk serta
pembersihan filter AC;
11) menjaga kebersihan tempat/fasilitas umum;
12) melakukan pembersihan dan desinfeksi di area tempat/fasilitas
umum;
13) memfasilitasi deteksi dini dalam penanganan kasus untuk
mengantisipasi penyebaran Covid-19;
14) mengupayakan pembayaran secara non tunai (cashless); dan
15) Menyiapkan petugas untuk mengawasi penerapan disiplin dan
protokol kesehatan.
c. Bagi ASN dan Tenaga Kontrak atau sebutan lainnya :
1) memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja;
2) menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu,
pada saat berada di dalam lingkungan kantor, dalam ruangan kerja
atau ruangan rapat;
3) membersihkan tangan secara teratur menggunakan sabun dengan air
mengalir;
4) membawa dan menggunakan hand sanitizer;
5) melakukan pembatasan interaksi fisik (Physical distancing) minimal
1,5 (satu koma lima) meter pada saat bekerja, mengikuti
rapat/pertemuan;
6) melakukan pengaturan jarak antar kursi minimal 1,5 (satu koma lima)
meter dan tidak saling berhadapan pada saat menghadiri
rapat/pertemuan;
7) memberi salam tanpa melakukan kontak fisik;
8) menerapkan protokol kesehatan pada saat bekerja maupun mengikuti
rapat; dan
9) meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan PHBS.
(2) Setiap orang yang diwajibkan isolasi oleh Gugus Tugas Provinsi, dilarang
keluar rumah sampai berakhirnya masa isolasi, kecuali untuk keperluan
Konsultasi atau berobat ke Dokter.
(3) Penumpang Pesawat Udara dan Kapal Laut wajib melakukan Rapid Test
dan/atau Swab PCR terlebih dahulu sebelum masuk ke daerah,
dibuktikan dengan Surat Keterangan Hasil Rapid Test dan/atau Swab PCR
yang diperlihatkan pada saat tiba di Bandar Udara dan Pelabuhan.
(4) Penumpang Bus wajib melakukan Rapid Test dan/atau Swab PCR terlebih
dahulu sebelum masuk ke daerah, dibuktikan dengan Surat Keterangan
Hasil Rapid Test dan/atau Swab PCR yang diperlihatkan pada saat tiba di
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk penumpang Bus antar negara dan
Terminal Kedatangan untuk penumpang Bus antar Provinsi.
(5) Maskapai Penerbangan, Operator Pelayaran dan Operator Bus dilarang
membawa penumpang yang hasil Rapid Test dan/atau Swab PCRnya
Positif Covid-19.
Pasal 9
(1) Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum memiliki Laboratorium PCR wajib
mengirim sampel uji Swab PCR minimal 200 (dua ratus) per minggu yang
disampaikan kepada Gubernur melalui Perangkat Daerah yang menangani
urusan dibidang kesehatan.
(2) Pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti
petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Pasal 10
BAB III
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
Pasal 11
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 12
BAB V
SOSIALISASI DAN PARTISIPASI
Pasal 14
BAB VI
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
Pasal 15
BAB VII
SANKSI
Pasal 16
Pasal 17
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 18
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
Pasal 20
Ditetapkan di Pontianak
pada tanggal 24 Agustus 2020
SUTARMIDJI
Diundangkan di Pontianak
pada tanggal 24 Agustus 2020
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,
A.L. LEYSANDRI