TENTANG
2
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
pencegahan dan pengendlian virus corona disease 19 di lingkungan komunitas
Suku;
16. Sasi Agama adalah larangan yang dilakukan oleh pejabat agama untuk
menegakan disiplin dan ketaatan warga komunitas MHA dan warga masyarakat
lainnya yang bermukim di wilayah territorial Kelembagaan Agama untuk
melaksanakan protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendlian
virus corona disease 19 di lingkungan komunitas Suku;
17. Disiplin adalah sikap penduduk yang patuh pada aturan dan tunduk pada
pengawasan yang berkenaan dengan protokol Kesehatan sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian virus corona disease 19 di Papua Barat;
18. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat maupun masyarakat adat
yang disebabkan adanya pandemic virus desease 19 di Papua Barat
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis;
19. Corona Virus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
hidupnya;
20. Penanggulangan bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi;
21. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya tegaknya norma hukum
secara nyata sebagai pedoman perilaku masyarakat dan masyarakat hukum adat
sebagai upaya pencegahan dan pengendalian virus corona disease 19 di Papua
Barat.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
BAB III
PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Subjek Pengaturan
Pasal 3
Bagian Ketiga
Tempat dan Fasilitas Umum
Pasal 5
5
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 6
BAB V
SANKSI
Pasal 7
(1) Bagi Masyarakat Hukum Adat yakni pejabat adat dan warga komunitas MHA yang
melanggar akan dikenakan sanksi adat dan Agama sesuai dengan realitas hukum
adat yang berlaku di masing-masing lingkungan MHA yang bersangkutan.
(2) Bagi perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab
tempat dan fasilitas umum yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 dikenakan sanksi.
(3) Sanksi pelanggaran penerapan protokol Kesehatan dalam pencegahan dan
pengendalian Covid-19 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:
a. Bagi perorangan:
1. Teguran lisan atau teguran tertulis;
2. Kerja sosial;
3. Penanaman Pohon sekitar Kawasan pesisir pantai, hutan, daerah aliran
sungai dan gunung;
4. Denda administratif sebesar Rp. 25,000.00 (dua puluh lima ribu rupiah)
b. Bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab
tempat dan fasilitas umum:
1. Teguran lisan atau teguran tertulis;
2. Denda administratif sebesar Rp. 250,000.00 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah);
3. Penghentian sementara operasional usaha dan;
4. Pencabutan izin usaha.
(4) Dalam pelaksanaan, penerapan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Polisi Pamong Praja bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia, dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Tinggi Provinsi Papua Barat,
Satuan Tugas dan Lembaga Terkait.
Pasal 8
(1) Pengenaan denda administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) ayat (3)
dapat dilakukan secara tunai atau nontunai.
(2) Denda administratif sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal (7) ayat (3) wajib
disetorkan ke Kas Daerah.
(3) Untuk penerapan sanksi denda, kerja sosial, penghentian sementara operasional
usaha dan pencabutan izin usaha, sebagaimana diatur dalam Pasal (7) ayat (3)
diatur lebih lanjut oleh Ketua Umum Satuan Gugus Tugas Provinsi dan/atau
Kabupaten/kota.
BAB VI
SOSIALISASI
Pasal 9
BAB VII
KELEMBAGAAN
Pasal 10
BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 11
7
dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Ditetapkan di Manokwari
pada tanggal 10 September 2020
ttd
DOMINGGUS MANDACAN
Diundangkan di Manokwari
pada tanggal 10 September 2020
SEKRETARIS DAERAH
ttd