No Kebijakan
1. Cakupan PBI 92,4 Juta Jiwa, iuran PBI Rp.23.000 (tidak ada
kenaikan)
7 Pasal
2. Pemotongan Dana Transfer Daerah atas Tunggakan Iuran Pemda
UU No.40/2004 sebagai Pemberi Kerja
DICABUT
Pasal 69
1) Standar tarif pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL ditetapkan oleh Menteri.
2) Menteri menetapkan standar tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah:
mendapatkan masukan dari BPJS Kesehatan bersama dengan asosiasi fasilitas
kesehatan; dan mempertimbangkan ketersediaan Fasilitas Kesehatan, indeks
harga konsumen, dan indeks kemahalan Daerah.
Pasal 70
Standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69
digunakan oleh BPJS Kesehatan sebagai besaran pembayaran ke Fasilitas Kesehatan.
PERPRES 82 TAHUN 2018 TENTANG JK (2)
Pasal 71
1) BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada:
a. FKTP secara praupaya atau kapitasi berdasarkan jumlah Peserta yang terdaftar
di FKTP; dan
b. FKRTL secara Indonesian Case Based Groups.
2) Dalam kondisi tertentu dan/atau di suatu Daerah, FKTP tidak memungkinkan
pembayaran secara praupaya atau kapitasi, BPJS Kesehatan dapat mengembangkan
sistem pembayaran lain.
3) BPJS Kesehatan dapat mengembangkan sistem pembayaran di FKRTL yang lebih
berhasil guna dengan tetap mengacu pada Indonesian Case Based Groups.
PERPRES 82 TAHUN 2018 TENTANG JK (3)
Pasal 71
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan sistem pembayaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan setelah
mendapat persetujuan dari Menteri.
5) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal penyampaian dari BPJS Kesehatan kepada Menteri.
6) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari persetujuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) tidak diperoleh maka Peraturan BPJS Kesehatan mengenai pengembangan
sistem pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berlaku.
PERPRES 82 TAHUN 2018 TENTANG JK (4)
Pasal 73
1) Standar tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ditinjau paling cepat setiap 2
(dua) tahun sekali oleh Menteri.
2) Menteri dalam meninjau standar tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan memperhitungkan kecukupan Iuran dan kesinambungan program yang
dilakukan bersama dengan BPJS Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial Nasional, dan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.
Proses Penetapan Tarif dalam JKN
Peninjauan Tarif
Draft of Revenue dilakukan dengan
Tariff Simulation of Estimation memperhitungkan
Contribution Adequacy kecukupan iuran dan
kesinambungan
program sampai 2 (dua)
tahun ke depan
dilakukan Kementerian
Kesehatan Bersama
Final tarif dengan BPJS
Kesehataan, DJSN dan
Menteri Keuangan
Metode Pembayaran
INA CBG dan Non INA-CBG
ga
pembuatan logic dan grouper
CB
nis
A-
a
IN
si P
n is
rof
INA
k
INA
Te
02
Grouper
Grouper
si
Tim
UGD/IRJ LOKET
RUANG RAWAT
NOTA BIAYA NOTA BIAYA
Rp ……. Rp ……. KWITANSI
BIAYA
PERAWATAN
LABORATORIUM
NOTA BIAYA
Rp …….
PASIEN
PULANG
BEDAH NOTA BIAYA
Rp …….
14
Pelayanan Pasien Dengan Tarif INA-DRG
UNIT REKAM
MEDIK
CODE
UGD/IRJ RUANG RAWAT EXPERT
(GROUPER)
Unit Klaim
Rekam Kode:
medis LABORATORIUMDx/Prosedur: Clinical Costing
Utama Modelling
Sekunder (CCM)
Resume RADIOLOGI
medis
Tarif
BEDAH
15
Minimum Data Set for Case-Mix
Patient’s Admission Clinical Particulars
Particulars Particulars 10. Principle
1. Identifier Diagnosis
(Name, RN,
6. Date of
11. Secondary
AN, Race, Admission Diagnoses (Co-
Ward, 7. Date of morbidities,
Complications) –
Disciplines)
Discharge up to 14
2. Age 8. Length of 12. Principle
Stay Procedure
3. Gender /Operation
4. Date of Birth 9. Discharge 13. Other
Dispositio Procedures
5. Birth Weight
(for Neonate)
n /Operations – up
to 14
STRUKTUR INA CBG
1 3
K
K 44 17
17 II
2 4
Keterangan :
1. Digit ke-1 merupakan CMG (Casemix
Main Groups)
2. Digit ke-2 merupakan tipe kasus
3. Digit ke-3 merupakan spesifik CBG
kasus
4. Digit ke-4 berupa angka romawi
merupakan severity level
Digit 1. Case-Mix Main Groups
(CMGs)
Adalah klasifikasi tahap pertama
Dilabelkan dengan huruf Alphabet (A to Z)
Berhubungan dengan sistem organ tubuh
Pemberian Label Huruf disesuaikan dengan
yang ada pada ICD 10 untuk setiap sistem
organ
Terdapat 30 CMGs dalam UNU Grouper (22
Acute Care CMGs, 2 Ambulatory CMGs, 1
Subacute CMGs, 1 Chronic CMGs, 4 Special
CMGs dan 1 Error CMGs)
Case-Mix Main Groups (CMGs)
Case-Mix Main Groups (CMGs)
Case-Mix Main Groups (CMGs)
Digit 2. Tipe Kasus
TIPE KASUS GROUP
a. Prosedur Rawat Inap Group-1
b. Prosedur Besar Rawat Jalan Group-2
c. Prosedur Signifikan Rawat Jalan Group-3
d. Rawat Inap Bukan Prosedur Group-4
e. Rawat Jalan Bukan Prosedur Group-5
f. Rawat Inap Kebidanan Group-6
g. Rawat Jalan kebidanan Group-7
h. Rawat Inap Neonatal Group-8
i. Rawat Jalan Neonatal Group-9
j. Error Group-0
Digit 3. Kode CBGs
Sub-group ketiga
menunjukkan spesifik CBGs
dilambangkan dengan numerik
mulai dari 01 sampai dengan
99.
Digit 4. Severity Level
merupakan resource intensity level
menunjukkan tingkat keparahan kasus
yang dipengaruhi adanya komorbiditas ataupun
komplikasi dalam masa perawatan.
Keparahan kasus dalam INA-CBG terbagi menjadi :
“0” Untuk Rawat jalan
“I” - Ringan untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 1
(tanpa komplikasi maupun komorbiditi)
“II” - Sedang” Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 2
(dengan mild komplikasi dan komorbiditi)
“III”- Berat” Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 3
(dengan major komplikasi dan komorbiditi)
Contoh INA CBG
Kode INA-CBGs dan deskripsinya
tidak selalu
menggambarkan
diagnosis
tunggal
tetapi bisa
merupakan hasil
satu diagnosis
atau kumpulan
diagnosis dan
prosedur.
Tarif meliputi
Perpres no 82 th 2018
n.
n. perbekalan
perbekalan kesehatan
kesehatan rumah
rumah tangga;
tangga;
o.
o. pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan akibat
akibat bencana
bencana
pada
pada masa
masa tanggap
tanggap darurat,
darurat, kejadian
kejadian
luar
luar biasa/wabah;
biasa/wabah;
p.
p. pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan pada
pada kejadian
kejadian tak
tak
diharapkan
diharapkan yangyang dapat
dapat dicegah
dicegah
[preventable
[preventable aduerse
aduerse events);
events);
q.
q. Bakti
Bakti sosial
sosial
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
meliputi:
r. Pelayanan kesehatan akibat tindak pidana
penganiayaan, kekerasan seksual, korban
terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang
s. Pelayanan kesehatan tertentu terkait dengan
Kementrerian Pertahanan, TNI dan POLRI
t. pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan
dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang
diberikan.
u. Pelayanan yang sudah ditanggung dalam
program lain
KASUS TRAUMA /CIDERA
1. JASA RAHARJA
PNS/ASN
2. TASPEN
KECELAKAAN
KERJA
NON PNS/ 1. JASA RAHARJA
KLL NON ASN 2. BPJS NAKER
CIDERA
PNS / ASN TASPEN
KECELAKAAN
KERJA
NON
NON PNS/NON
ASN
BPJS NAKER
KLL
NON
KECELAKAAN BPJS KESEHATAN
KERJA
Tarif terdiri dari 6 (enam) kelompok
a. Special Prosedure
b. Special Drugs
c. Special Investigation
d. Special Prosthesis
e. Special Groups Subacute dan
Kronis
CONTOH SPECIAL CMG
Special CMG subakut dan kronis