Disampaikan Oleh
Farahlia Rachmi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur
Pada Pelatihan Fasilitator Gugus Kendali Mutu (GKM)
Mei 2013
TUJUH ALAT kendali mutu
1. Checksheet 1. Checksheet
2. Stratifikasi 2. Pareto Diagram
3. Pareto Diagram 3. Scatter Diagram
4. Fishbone Diagram 4. Graphs
5. Scatter Diagram 5. Histogram
6. Histogram 6. Control Chart
7. Control Chart 7. Fishbone Diagram
1. CHECK SHEET
1. CHECK SHEET
Adalah lembaran (sheet) yang digunakan
untuk mencatat kegiatan atau kejadian (data)
dengan format yang sudah disiapkan terlebih
dahulu. Pengisi sheet tinggal memberikan
tanda pada kolom yang sudah disediakan.
Kondisi
No. Check Point Terpasang
Baik Ganti Baru
1. Tire 5 3 2
2. Cabin Accesories Unit Ok -
3. Engine Unit Ok -
4. Suspensi Unit Ok -
5. Power Stering Unit Ok -
6. Service Period - - -
7. RPM Unit Ok -
-------------------- ---------------------------
Daftar Periksa /Check List
LAMPU PIJAR
-------------------- ---------------------------
Gambar Periksa /Drawing Sheet
LAMPU PIJAR
-------------------- ---------------------------
2. PARETO DIAGRAM
PARETO DIAGRAM
BERPEGANG
AZAS PRIORITAS
PARETO DIAGRAM
Vilvredo Pareto (1897 )
Digunakan untuk menganalisa
pendapatan Nasional
M. Juran ( 1904 )
Digunakan dalam bidang
Pengendalian Mutu
ANALISA PARETO
Berbagai pengukuran
1 A 60 55% 55%
2 B 20 18% 73%
3 C 15 14% 86%
4 D 10 9% 95%
5 Lain2 5 5% 100%
Total 110 100%
Sumber: Pabrik Sidoarjo
Cara membuat Diagram Pareto
6.
1. Tuliskan
4.
2.
3.
5.
7. Tarik
Gambarlah
Tentukan
Tuliskan
Buat persentase
Garis
garis kumulatif
balok
titik
Judul dari
masing
kumulatif
masing-masing
Pareto
vertical dan – masing
kumulatif
titik
masing
Diagram
jumlah
horizontal –faktor
pada
nol sebelah
masing
pada
yg kanan
( perpotongan
faktor dengan
faktor,
bagian
(kerusakan)
atas
dihubungkan sumbu
ukuran
dengan xmembentuk
diatas
serta dan
lebary)yang
mengopi
balok/
Pembuatan Diagram Pareto selesai
sama
sudut dan
besarnya
samping mengacu
balok
garis
seperti skala
secara
vertical.
pada garis
dan vertical
berurutan
gambar tentukan skalanya
16
15
IV I
14
13
HASIL PENJUALAN ( y )
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3 III II
2
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
JUMLAH KUNJUNGAN ( x )
SCATTER DIAGRAM
( Diagram Pencar )
Definisi :
Diagram yang menunjukkan hubungan ( korelasi ) di
antara 2 faktor dan tingkatannya ( kuat lemahnya
hubungan tersebut )
Contoh :
Secara alamiah selalu ada hubungan antara tinggi
badan seseorang dengan beratnya, artinya semakin
tinggi seseorang maka semakin berat pula badanya,
dan sebaliknya
KEGUNAAN
SCATTER DIAGRAM
catatan
Teknik penempatan data harus sesuai dengan maksud dan tujuan.
Membaca Scatter Diagram
X X X
Korelasi Positif Kuat Mungkin ada Positif Tidak ada Korelasi
Y Y
X X
Mungkin ada Negatif Korelasi Negatif Kuat
TEORI KORELASI ( r2 PARTIAL )
n ∑xy - ∑x . ∑y
rr =
=
{ n.∑x² - (∑x)²} { n. ∑y² - (∑y) ²}
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Banyaknya pasangan data x dan y
X : Jumlah nilai dari variabel / faktor x
Y : Jumlah nilai dari variabel / faktor y
X2 : Jumlah nilai dari variabel / faktor x²
Y2 : Jumlah nilai dari variabel / faktor y²
( X)2 : Jumlah kuadrat nilai dari variabel / faktor x
( Y)2 : Jumlah kuadrat nilai dari variabel / faktor y
XY : Jumlah hasil kali nilai dari variabel x dan y
HARGA / NILAI r
Range : - 1 r + 1
r mendekati + 1 : Variabel x dan y memiliki korelasi positip
r mendekati - 1 : Variabel x dan y memiliki korelasi negatip
r mendekati 0 : Variabel x dan y tidak memiliki korelasi
catatan
Ditetapkan besaran koefisien korelasi ( r ) yang dapat di gunakan sebagai
penyebab dominan adalah : 0,714
TEORI REGRESI
16
15
IV I
14
13
HASIL PENJUALAN ( y )
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
III II
2
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
JUMLAH KUNJUNGAN ( x )
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
TABEL TANDA UJI
N Batas N Batas
Jumlah Titik Jumlah Titik
20 – 22 5 42 – 43 14
23 – 24 6 44 – 46 15
25 – 27 7 47 – 48 16
28 – 29 8 49 – 50 17
30 – 33 9 51 – 53 18
34 – 35 10 54 – 55 19
36 – 37 11 56 – 57 20
38 – 39 12 Dst -
40 – 41 13 70 26
4. GRAPHS
DIAGRAM PAI
Diagram
Dari – contoh
contohPai ( Pie Chart ) adalah
dibawah, suatuada
terlihat diagram berbentuk
kesamaan denganlingkaran,
Pareto
yang digunakan
Diagram. untukbila
Akan tetapi, menggambarkan
Pareto Diagramperbandingan beberapa
digunakan juga untukbagian
faktor
dalam
berbeda, Paisuatu pengukuran,
Diagram digunakanuntuk
untukmengetahui bagian
Dimensi yang utama
sama dandan
lebih
sederhana perbandingan terhadap keseluruhannya
4% 15%
8% Tidur malam DEPT. PRODUKSI
Sekolah 40% DEPT. KEUANGAN
17% 46% 100
24 jam Tidur siang 20% MILYARD DEPT. PEMASARAN
Bermain DEPT. LITBANG
25% Belajar
25%
Cara buat Pie1
Cara membuat Diagram Pai
10%
10% Produk A
Produk B
TOTAL
Produk C
PRODUK Produk D
500 TON
20% 60%
5. HISTOGRAM
HISTOGRAM
GAMBARAN GRAFIK BATANG DARI SEKELOMPOK
DATA YANG ADA DALAM SUATU RENTANG DAN
DIBAGI KEDALAM SEJUMLAH KELAS (Interval)
UNTUK MENEMUKAN BENTUK DISTRIBUSINYA
DENGAN DEMIKIAN
HISTOGRAM MERUPAKAN BENTUK PENGELOMPOKKAN DATA
YANG DAPAT DENGAN MUDAH DIBACA, DAN
ALAT YANG SANGAT BERGUNA DALAM PENGENDALIAN MUTU
MEMBACA DAN MENGGUNAKAN HISTOGRAM
NORMAL
Bentuk ini
menyatakan ada
TEBING
konsistensi di dalam
proses kerja. Terjadi bila data yang berada
SISIR di luar spesifikasi
Bila ada suatu kelainan di dikeluarkan dari totalnya.
dalam metoda pengukuran
dan pembulatan data,
serta interval kelas dan
kelipatan pengukuran
bilangan bulat
MEMBACA DAN MENGGUNAKAN HISTOGRAM
DATARAN TINGGI
PULAU TERASING
Bila perbedaan angka rata- Terjadi bila ada suatu
rata sangat kecil, tidak kesalahan di dalam cara
terjadi suatu puncak tapi pengambilan contoh,
mendatar. Lakukan pengumpulan data, cara
stratifikasi untuk DUA PUNCAK kerja atau cara
memperoleh bentuk pengukuran.
Terjadi bila dua pasang
standar
data tercampur dan
mempunyai angka rata-
rata yang berbeda jauh,
dibuat ke dalam suatu
grafik.
PEMAKAIAN & EVALUASI HISTOGRAM
A
B
Kumpulkan
Hitung Nilai Min. 30 data
Tengah Kelas [ NT ] Tetapkan
Nilai Terbesar [ XL ]
Nilai Terkecil [ XS ]
Periksa Data yang
Masuk ke tiap kelas
Dan Hitung Jumlah
Frekuensinya Hitung R =
[ XL - XS ]
Tentukan
Nilai Batas Kelas
a. Sebaiknya ½ unit Tetapkan
pengukuran terkecil Batas Kelas
b. Sedapat mungkin Hitung Interval
K = n
ujung kelas tidak Antar Kelas
miring ke kiri / kanan h = R/K
FORMAT PEMBUATAN HISTOGRAM
Data Sheet
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X large X small
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
K (kelas) = n = [ ] X large
R (range) = [X terbesar] - [X terkecil] = [ ] - [ ] = [ ] X small
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [ ]/ [ ] = [ ]
X0 (batas kelas awal) = [ X terkecil ] - [ h/2 ] = [ ]- [ ] = [ ]
Catatan : Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah ˝1/2 unit pengukuran terkecil
= [ ]+ [ ] = [ ]
X1 (batas kelas kedua) = [ X0 ] + [ h ] = [ ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ X0 + X1 ] / [ 2 ] atau [ X0 + h/2 ]
untuk K2 = [ X1 + X2 ] / [ 2 ] atau [ X1 + h/2 ] atau [ K1 + h ]
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
TABLE FREKUENSI
X = [ a ] + { [ h ] [ uf / n ]} = [ ]+ {[ ][ ]} = [ ]
= [ ] {( )/( )}
= [ ] { } = [ ]
CONTOH MEMBUAT HISTOGRAM
1.
2.
3. Buat
Masukan
Hitung
Tabel
harga
data
data
maximum
yang
dan dikumpulkan
masukan
dan minimum
datakedalam
yang
data
telah
tabel
terkumpul
-- - - - angka
pembanmding
KUALITAS WASTE WATER untuk parameter pH
Sumber Data : Laporan Harian Departemen QC
Periode : 1 – 31 Desember 2003
Pencatat Data : Imam Samudra
Spesifikasi : 7-9
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Xs Xl
1 6,8 4,9 5,4 6,1 8,2 6,6 9,1 6,7 8,0 7,2 4,9 9,1
2 7,1 7,5 7,2 6,5 8,9 7,4 8,3 7,6 7,2 7,4 6,5 8,9
3 4,6 8,2 8,1 6,6 7,2 7,1 7,6 6,8 7,4 6,5 4,6 8,2
4 7,3 9,7 7,2 7,3 6,5 7,0 7,8 7,6 8,3 6,1 6,1 9,7
5 6,2 4,8 5,1 8,2 7,6 5,2 5,9 5,5 6,6 7,4 4,8 8,2
6 9,5 7,4 7,5 7,3 5,8 5,4 5,6 4,8 6,7 8,1 4,8 9,5
7 4,8 8,2 9,6 6,4 7,9 6,6 4,7 7,4 6,8 6,7 4,7 9,6
8 5,6 5,7 5,4 5,8 8,7 7,7 8,8 8,3 6,9 5,8 5,4 8,8
9 8,1 6,8 7,7 6,9 5,3 6,6 8,4 6,9 8,0 7,2 5,3 8,4
10 7,2 8,5 7,2 5,6 7,4 7,9 7,5 7,7 7,2 6,5 5,6 8,5
Pembuatan Histogram & Tabel Korelasi
K (kelas) = n = [ 100 ] = 10
R (range) = [ Xl – Xs ]= [ 9,7 ] - [ 4,6 ] = [ 5,1 ]
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [5,1 ] / [ 10 ]
= [0,51 ] … dibulatkan menjadi 0,6
X0 (batas kelas awal) = [ Xs ] - [ h/2 ] = [ 4,6 ] - [ 0,6/2 ] = [ 4,3 ]
Catatan :
Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah/dikurngi ˝ ½
unit pengukuran terkecil : 4,3 + 0,05 = 4,35
X1 (batas kelas kedua) = [ 4,35 ] + [ 0,6 ] = [ 4,95 ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ 4,35 + 4,95 ] / [ 2 ] = 9,3 / 2 = 4,65
untuk K2 = [ 4,95 + 5,55 ] / [ 2 ] atau [ 4,95 + 0,3 ] atau [ 4,65
+ 0,6 ] = 5,25
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
Tabel Frekuensi & Histogram
K Batas Kelas NT Frekwensi f u uf u2f
1 4,35 - 4,95 4,65 IIIII I 6 -4 -24 96
2 4,95 - 5,55 5,25 IIIII II 7 -3 -21 63
3 5,55 - 6,15 5,85 IIIII IIIII 10 -2 -20 40
4 6,15 - 6,75 6,45 IIIII IIIII IIII 14 -1 -14 14
5 6,75 - 7,35 7,05 IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 0 0 0
6 7,35 - 7,95 7,65 IIIII IIIII IIIII IIII 19 1 19 19
7 7,95 - 8,55 8,25 IIIII IIIII IIIII 15 2 30 60
8 8,55 - 9,15 8,65 IIII 4 3 12 36
9 9,15 - 9,75 9,25 III 3 4 12 48
Jumlah ( ) 100 [-6 ] 376
X bar = [ a ] + { [ h ] [∑uf / n ]} = [ ]+ {[ ][ ]} = [ ]
X bar = [ 7,05 ] + { [ 0,6 ] [ -6 / 100 ] } = [ 7,05 - 0,036 ] = 7,014
K (kelas) = n = [ 100 ] = 10
R (range) = [ Xl – Xs ]= [ 26 ] - [ 10 ] = [ 16 ]
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [16 ] / [ 10 ]
= [1,6 ] … dibulatkan menjadi 2
X0 (batas kelas awal) = [ Xs ] - [ h/2 ] = [ 10 ] - [ 2/2 ] = [ 9 ]
Catatan :
Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah/dikurangi ˝ ½
kali unit pengukuran terkecil = [ 9 ] + [ 0,5 ] = [ 9,5 ]
X1 (batas kelas kedua) = [ 9,5 ] + [ 2 ] = [ 11,5 ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ 9,5 + 11,5 ] / [ 2 ] = 21 / 2 = 10,5
untuk K2 = [ 11,5 + 13,5 ] / [ 2 ] atau [ 10,5 + 2 ] = 12,5
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
Tabel Frekuensi & Histogram
K Batas Kelas NT Frekwensi f u uf u2f
1 9, 5 - 11, 5 10,5 IIIII 5 -3 -15 45
2 11, 5 - 13, 5 12,5 IIIII IIIII II 12 -2 -24 48
3 13, 5 - 15, 5 14,5 IIIII IIIII IIIII I 16 -1 -16 16
4 15, 5 - 17, 5 16,5 IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 0 0 0
5 17, 5 - 19, 5 18.5 IIIII IIIII IIIII IIIII 20 1 20 20
6 19, 5 - 21, 5 20,5 IIIII IIIII I 11 2 22 44
7 21, 5 - 23, 5 22,5 IIIII IIII 9 3 27 81
8 23, 5 - 25, 5 24,5 III 3 4 12 48
9 25,5 - 27, 5 26,5 II 2 5 10 50
Jumlah ( ) 100 36 352
10
0
10,5 14,5 18,5 22,5 26,5
12,5 16,5 20,5 24,5
Out of Specification
(Non Conformance)
6. PETA KONTROL
PROCESS CONTROL
Voice of the Customer
People
Materials
Methode
Out Put
UCL
LCL
Diperkenalkan Oleh :
DEFINISI ( Teknologi JIS ) W.A. Shewart
Pola untuk menetapkan 1924
Apakah suatu proses Pola ini terdiri dari
Dalam keadaan stabil Garis Tengah ( CL )
Dua Garis Kendali
Tujuannya : ( UCL dan LCL )
Mengeliminasi Penyebab Pola ini disebut juga
Assignable dan Chance Control Charts 3 – Sigma
PENYEBAB ASSIGNABLE
Variabel yang menandakan PENYEBAB CHANCE
Ada faktor penting yang Variasi yang suka dihindari
Harus diselidiki Terjadi dalam suatu proses
Penyebab ini dapat dihindari Meskipun Operasi telah
Dan tidak boleh dibiarkan Dikerjakan sesuai standar
ANALISA PROSES DENGAN CONTROL CHARTS
Ya
TERKENDALI
Tidak
Tidak
Tidak DITEMUKAN
MEMENUHI
Ya
STANDAR
DIELIMINASI
Ya
Ya
KENDALIKAN PROSES
DENGAN MEMPERLUAS
HITUNG KEMBALI BATAS KENDALI ALUR
BATAS KENDALI
ELIMINASI OUT OF CONTROL KEPUTUSAN
GARIS
KENDALI
MEMBACA CONTROL CHARTS
MENDEKATI CL :
GERAK PERIODIK : Tidak utk terletak di dalam 1,5 sigma
Kurva secara berulang menunjukkan Dari CL, Data berbeda.
Naik dan Turun untuk Interval yang sama
ISTILAH DALAM CONTROL CHARTS
Buat lembar
Hitung kisaran / Hitung nilai Data dan
Rentang ( R ) Rata – rata Masukan
Subgroup ( X ) Data - data
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
4.
3.1.Hitung
2. Hitung nilai
range rata-rata xx bar
( R ) dari dan Rtiap
masing – masing
–yang barisyang
data,telah – x min
R = terkumpul
x maxChek
Buat nilai
Chekx Sheet,
max danmasukan
min dari data tiap terkumpul
data kedalam dan nilai
Sheet
rata – rata nya ( x bar )
1. 4.
3.
2.Masukan
BuatBuat
Masukanlagisumbu
garis seluruh
sumbu
seluruhX
x,data
x,ydata
ydan
bar
beserta
Rxdan – R Control Chart
bar dan
tarik
scalanya
tetapkan tarik
garis
garis
berdasarkan
Trendline
skalanya trendline
dariUCL,
dari
satu
, berdasarkan titik
LCL,
titik
UCL, satu
R yang
keXbar
LCL,
ke
telah
yangtitik
titik
yang
dihitung
yang
telah lain.
kitalain
hitung
8.07
UCL
4.28 CL X bar
0.50 LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
11.10
UCL
3.70 CL R
0.00
LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Gambar Peta Kendali X - R
( Control Chart )
2. Run.
3. Trend.
4. Approach to The Control Limits.
N A1 A2 B3 B4 D3 D4 E1 E2
2 3.759 1.880 0 3.267 0 3.268 5.318 2.660
3 2.394 1.023 0 2.588 0 2.574 4.146 1.772
4 1.880 0.729 0 2.266 0 2.282 3.760 1.457
5 1.596 0.577 0 2.089 0 2.114 3.568 1.290
6 1.410 0.483 0.080 1.970 0 2.004 3.454 1.184
7 1.277 0.419 0.118 1.882 0.076 1.924 3.378 1.109
8 1.175 0.373 0.185 1.815 0.136 1.864 3.323 1.054
9 1.094 0.337 0.239 1.761 0.184 1.816 3.283 1.010
10 1.028 0.308 0.284 1.716 0.223 1.776 3.251 0.975
Nilai-nilai dari A1, A2, B3, E1, E2, dan grafik dari 3 σ dan c ± √ c terdapat dalam
Appendix Tabel Y. Tabulasi parsial dari 8 faktor pertama dibuat lagi untuk meyakinkan
pembaca dalam teks berikut
DESKRIPSI CONTROL CHARTS
TUNGGAL PETA X
KONSTAN PETA C
DATA RUSAK
TIDAK
REFLEKSI KONSTAN PETA U
PEMIKIRAN
` SUMBANG
INDIVIDU` RECAL
SARAN
-FISH BONE
SUMBANG -Reletion
SARAN Diagram
VERBAL -A Finity
INTERVIEW INTERVIEW Diagram
OBSERVARSI STUDY
LANGSUNG LITERATUR
SOAL Xbar – R CONTROL CHARTs
MESIN PACKER, No : 13.
Menekan Jumlah Kantong Pecah.
Sumber Data : Seksi. PACKER.
Periode : 1 – 20 Juni 2003.
Pencatat Data : Dul Martin.
Standar Pecah : 2 – 4 Kantong per Jam
Sample ( N ) Sample ( N )
Tgl. 1 2 3 Xbar R Tgl 1 2 3 Xbar R
1 3 4 2 11 3 3 5
2 6 5 3 12 2 7 4
3 2 7 5 13 5 5 3
4 5 3 6 14 4 7 2
5 7 4 4 15 8 2 5
6 5 2 3 16 4 6 5
7 6 4 2 17 3 4 2
8 4 8 3 18 7 3 5
9 8 2 4 19 2 6 4
10 3 5 2 20 7 2 5
Rata - rata
Sample ( N ) Sample ( N )
Tgl. 1 2 3 Xbar R Tgl 1 2 3 Xbar R
1 3 4 2 3.0 2 11 3 3 5 3.7 2
2 6 5 3 4.7 3 12 2 7 4 4.3 5
3 2 7 5 4.7 5 13 5 5 3 4.3 2
4 5 3 6 4.7 3 14 4 7 2 4.3 5
5 7 4 4 5.0 3 15 8 2 5 5.0 6
6 5 2 3 3.3 3 16 4 6 5 5.0 2
7 6 4 2 4.0 4 17 3 4 2 3.0 2
8 4 8 3 5.0 5 18 7 3 5 5.0 4
9 8 2 4 4.7 6 19 2 6 4 4.0 4
10 3 5 2 3.3 3 20 7 2 5 4.7 5
Peta Xbar : CL = 4.28. ; UCL = 4.3 + 3.78 = 8.08 ; LCL = 4.3 – 3.78 = 0.52.
Peta R : CL = 3.7. ; UCL = 9.52. ; LCL = tidak dipertimbangkan
JAWABAN Xbar - R CONTROL CHARTs
MESIN PACKER, No : 13.
Menekan Jumlah Kantong Pecah.
Seksi. PACKER.
8.08
8,04 UCL
4,28 CL Xbar
0,52 LCL
9.50 UCL
7,40
3,70 ` CL R
0,00 LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Juni 2003
7. FISH BONE
Diagram Ishikawa
(1953)
PENYEBAB
(Faktor yang berpengaruh)
AKIBAT
(Hasil yang dicapai)
KEGUNAAN
Fishbone Diagram
Sebagai alat bantu untuk menyelesaikan LANGKAH – 2
Pada METODA PEMECAHAN MASALAH : PDCA - TULTA
Menggunakan konsep
STRATIFIKASI
Memanfaatkan NGT
Apakah
harus 5 Why ?
Menyiapkan
Fishbone Diagram
FISBONE DIAGRAM
Menentukan Faktor-faktor
STRATIFIKASI
Persoalan / Masalah Yang dianggap
(Pemilihan Ide-ide)
(AKIBAT) DOMINAN
4M + E 5 Why Kesimpulan
Voting
(Mengumpulkan
ide-ide
Menyusun NGT
Penyebab) FISHBONE DIAGRAM
Proses
peminjaman
lama
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)
Proses
peminjaman
lama
METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan)
…. Adalah proses berpikir dan
upaya untuk memilah-milah atau
membagi suatu kumpulan fakta /
data, kedalam kumpulan-
kumpulan yang lebih kecil
1. Menanamkan proses berpikir PRIORITAS.
2. Memudahkan memilih ALTERNATIF.
3. Sebagai landasan pengambilan TINDAKAN.
4. Sebagai langkah awal menuju ANALISA lebih
lanjut.
a. Tanpa berkomunikasi, anggota kelompok
menuliskan idenya masing-masing.
b. Semua ide yang sudah ditulis dikumpulkan.
c. Kelompok melakukan klarifikasi masing-masing ide.
d. Proses penentuan ranking untuk menentukan
prioritas ide.
e. Diskusi kelompok untuk mencapai konsensus.
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)
Sudah tua
Petugas bekerja lambat
Lay out tidak beraturan
Peralatan kurang canggih
Ruang kerja tidak nyaman Petugas baru
Jumlah sedikit
Tidak ada ruang tunggu Belum dilatih
Petugas bekerja serabutan
Proses
Belum ada pembagian tugas
peminjaman
lama
Isi Formulir lama Berbelit - belit
Jumlah uang pinjaman dibatasi
Harus antri
Pemeriksaan data Calon
Modal kerja masih sedikit peminjam lama
Harus mencairkan uang di Bank
Formulir terlalu banyak Proses persetujuan lama
Kas KOSERBA Hanya
untuk operasi
Data yang dituangkan Harus diparaf 3 pejabat
terlalu banyak Takut dicuri
Mengikuti Prosedur persh. induk
METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan) Prosedur Koserba belum ada
Dalam penggunaan
Fishbone Diagram
Yang efektif :
1. Pedoman : 5 Why.
2. Korelasi : semua cabang
duri dengan kepala ikan
3. Nominal Group Technique
Ketajaman ANALISA dan Mengapa
KORELASI penyebab-akibat 5 Why ?
Apakah
harus 5 Why ?
Penyusunan
2 KALIMAT
1. Ringkas.
2. Memiliki arti yang lengkap
3. Ber-Konotasi Negatif.
Pengambilan
3 KEPUTUSAN
Penyebab-penyebab
Buat KESIMPULAN
di ujung cabang duri
dalam
PDCA TULTA
• Membantu untuk menemukan penyebab
persoalan sebanyak – banyaknya, oleh
kelompok (GKM)
Sebelum Sesudah
Fishbone Diagram
3 MESIN PANAS 7 7 5 8 5 5 37 IV
5 KURANG PENGAWASAN 5 2 6 3 6 6 28 V
8 TIDAK ADA AC 2 8 4 6 2 1 23 VI
TANDA TANGAN
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)
Sudah tua
Petugas bekerja lambat
Lay out tidak beraturan
Peralatan kurang canggih
Ruang kerja tidak nyaman Petugas baru
Jumlah sedikit
Tidak ada ruang tunggu Belum dilatih
Petugas bekerja serabutan
Proses
Belum ada pembagian tugas
peminjaman
lama
Isi Formulir lama Berbelit - belit
Jumlah uang pinjaman dibatasi
Harus antri
Pemeriksaan data Calon
Modal kerja masih sedikit peminjam lama
Harus mencairkan uang di Bank
Formulir terlalu banyak Proses persetujuan lama
Kas KOSERBA Hanya
untuk operasi
Data yang dituangkan Harus diparaf 3 pejabat
terlalu banyak Takut dicuri
Mengikuti Prosedur persh. induk
METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan) Prosedur Koserba belum ada
IDE-IDE PENYEBAB yang sudah di-STRATIFIKASI
FISHBONE DIAGRAM yang sudah di-TANDA-I
Rekapitulasi pemeringkatan (Hasil Voting)
4. KESIMPULAN yang berbunyi :
Berdasarkan hasil voting, anggota GKM memutuskan bersama,
bahwa faktor-faktor penyebab yang dominan adalah :
1. ……………………..
Diurutkan mulai dari
2. …………………….. penyebab berperingkat tinggi,
3. …………………….. sesuai hasil voting !!
4. ………………….dst
Alat bantu yang digunakan pada
LANGKAH 2 – PDCA TULTA
Fishbone Diagram
&
Nominal Group Technique
(NGT)
Selamat Mencoba
Terimakasih...............................