Anda di halaman 1dari 116

Tujuh alat Kualitas

(The Seven Tools of Quality)

Disampaikan Oleh
Farahlia Rachmi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur
Pada Pelatihan Fasilitator Gugus Kendali Mutu (GKM)
Mei 2013
TUJUH ALAT kendali mutu

1. Checksheet 1. Checksheet
2. Stratifikasi 2. Pareto Diagram
3. Pareto Diagram 3. Scatter Diagram
4. Fishbone Diagram 4. Graphs
5. Scatter Diagram 5. Histogram
6. Histogram 6. Control Chart
7. Control Chart 7. Fishbone Diagram
1. CHECK SHEET
1. CHECK SHEET
Adalah lembaran (sheet) yang digunakan
untuk mencatat kegiatan atau kejadian (data)
dengan format yang sudah disiapkan terlebih
dahulu. Pengisi sheet tinggal memberikan
tanda pada kolom yang sudah disediakan.

Guna lembar periksa ini selain memudahkan


dalam pemeriksaan juga memudahkan dalam
membuat rekapitulasi dan memudahkan
analisis terhadap masalah.
LEMBAR PENGECEKAN
(CHECK SHEETS)

• Tujuan pembuatan lembar pengumpul data untuk


membantu mempermudah dan menyeragamkan
proses pengambilan data.
• Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya
akan digunakan dan dianalisis secara cepat dan
mudah.
• Lembar pengecekan ini memiliki beberapa bentuk
seperti ;
- Lembar Periksa (Check Sheet).
- Daftar Periksa (Check List)
- Gambar Periksa (Drawing Sheet)
tujuan
penggunaan check sheet:

• Data dapat dicatat dengan mudah


• Data dapat dipahami dengan mudah
• Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
• Dapat menentukan sumber persoalan
• Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat
• Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara
bersamaan
• Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data
Lembar Periksa / Check Sheet
Sewa Kendaraan

Perusahaan : PT. SIGMA Pengguna : Suharman Pengemudi : Amin


Kendaraan : New Ananza No. Pol : L 13024 AL Periode : April 2012

Kondisi
No. Check Point Terpasang
Baik Ganti Baru
1. Tire 5 3 2
2. Cabin Accesories Unit Ok -
3. Engine Unit Ok -
4. Suspensi Unit Ok -
5. Power Stering Unit Ok -
6. Service Period - - -
7. RPM Unit Ok -

Surabaya, 12 April 2012


Manager Operasi Kepala Pool Kendaraan

-------------------- ---------------------------
Daftar Periksa /Check List
LAMPU PIJAR

Perusahaan : PT. SIGMA Tanggal Periksa : 13/4/2012 Pemeriksa : Asnun


Produksi : Lampur Pijar
Kuantit
No. Kerusakan Tally
as
1. Posisi kawat pijat tidak simetris IIII IIII IIII 15
2. Glas Buram IIII IIII IIII II 17
3. Wire Joint lepas IIII IIII IIII I 16
4. Draft fitting rusak IIII IIII IIII III 20
5. Kontak point kurang tebal IIII IIII 10
6. Metal Joint lepas IIII IIII IIII IIII 19
JUMLAH
Surabaya, 12 April 2012
Disetujui Pemeriksa

-------------------- ---------------------------
Gambar Periksa /Drawing Sheet
LAMPU PIJAR

Perusahaan : PT. SIGMA Tanggal Periksa : 13/4/2012 Pemeriksa : Asnun


Produksi : Lampur Pijar

No. Kerusakan Berat Sedang Berat

1. Posisi kawat pijat tidak


simetris
2. Glas Buram
3. Wire Joint lepas
4. Draft fitting rusak
5. Kontak point kurang tebal
6. Metal Joint lepas
JUMLAH
Surabaya, 12 April 2012
Disetujui Pemeriksa

-------------------- ---------------------------
2. PARETO DIAGRAM
PARETO DIAGRAM
BERPEGANG

AZAS PRIORITAS

“ Sedikit tapi Penting “ “ Banyak tapi Remeh “


( Vital few ) ( Trivial Many )
Dalam menghadapi persoalan, perlu untuk
terlebih dahulu memastikan apa yang
“ paling penting“ untuk ditangani
“ SEDIKIT TAPI PENTING “
( VITAL FEW )

PARETO DIAGRAM
Vilvredo Pareto (1897 )
Digunakan untuk menganalisa
pendapatan Nasional

M. Juran ( 1904 )
Digunakan dalam bidang
Pengendalian Mutu
ANALISA PARETO

Berbagai pengukuran

Kegagalan Frekwensi Waktu Biaya

Ton Kali Bulan Rupiah


Kg Putaran Minggu USD
Galon Pulang pergi Hari
Exemplar Jam
Lembar Menit
Lonjor
Kilometer
Meter
Cara membuat Diagram Pareto

Kumpulkan data dengan menggunakan chek sheet, kemudian buat


tabel, dan cantumkan nama data dan sumber data
Tabel data Cacat Produk
Periode Januari 2013

No Jenis Kerusakan Jumlah SJ / J Kumulatif


(sumbu X) (sumbu Y)

1 A 60 55% 55%
2 B 20 18% 73%
3 C 15 14% 86%
4 D 10 9% 95%
5 Lain2 5 5% 100%
Total 110 100%
Sumber: Pabrik Sidoarjo
Cara membuat Diagram Pareto

6.
1. Tuliskan
4.
2.
3.
5.
7. Tarik
Gambarlah
Tentukan
Tuliskan
Buat persentase
Garis
garis kumulatif
balok
titik
Judul dari
masing
kumulatif
masing-masing
Pareto
vertical dan – masing
kumulatif
titik
masing
Diagram
jumlah
horizontal –faktor
pada
nol sebelah
masing
pada
yg kanan
( perpotongan
faktor dengan
faktor,
bagian
(kerusakan)
atas
dihubungkan sumbu
ukuran
dengan xmembentuk
diatas
serta dan
lebary)yang
mengopi
balok/
Pembuatan Diagram Pareto selesai
sama
sudut dan
besarnya
samping mengacu
balok
garis
seperti skala
secara
vertical.
pada garis
dan vertical
berurutan
gambar tentukan skalanya

y110 DIAGRAM PARETO JUMLAH KERUSAKAN MESIN


100%
100 95%
86%
90
80 73%
70
60
60 55%
50
40
30 20
20 15
10
10 5
0
x
A B C D Lain2
3. SCATTER DIAGRAM
SCATER DIAGRAM (DIAGRAM PENCAR)

16
15
IV I
14
13
HASIL PENJUALAN ( y )

12
11
10
9
8
7
6
5
4
3 III II
2
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

JUMLAH KUNJUNGAN ( x )
SCATTER DIAGRAM
( Diagram Pencar )

Definisi :
 Diagram yang menunjukkan hubungan ( korelasi ) di
antara 2 faktor dan tingkatannya ( kuat lemahnya
hubungan tersebut )
Contoh :
 Secara alamiah selalu ada hubungan antara tinggi
badan seseorang dengan beratnya, artinya semakin
tinggi seseorang maka semakin berat pula badanya,
dan sebaliknya
KEGUNAAN
SCATTER DIAGRAM

 Untuk mengetahui hubungan / korelasi antara 2


faktor yang diteliti dan tingkatannya.
 Untuk mengetahui trend atau kecenderungan
hubungan diantara 2 variabel.
 Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara
dua faktor yang diteliti
Contoh Kasus dalam implementasi Scatter
Diagram

 Hubungan antara keluhan kerusakan dengan


seringnya mesin diperbaiki
 Hubungan antara seringnya pameran dengan jumlah
penjualan
 Hubungan antara frekwensi kecelakaan dengan biaya
kesehatan
 Hubungan antara jumlah pertemuan GKM dengan
banyak tema
 Hubungan antara seringnya kesalahan input
komputer dengan jumlah kesalahan dalam print out
VARIABEL PENGUJIAN

 Hubungan antara Sebab dan Akibat.


 Hubungan antara Sebab dan Sebab lainya.
 Hubungan antara Akibat dan Akibat lainya.

catatan
Teknik penempatan data harus sesuai dengan maksud dan tujuan.
Membaca Scatter Diagram

 Dikenal 2 macam hubungan :


1. Ada korelasi
2. Korelasi lemah
 Bila ”ada korelasi” berarti :
1. Positif
2. Negatif
 Adanya korelasi ditandai dengan ”Kuat dan Lemah ” :
1. Positif Kuat dan Lemah
2. Negatif Kuat dan Lemah
Pola Hubungan Kecenderungan
Y Y

X X X
Korelasi Positif Kuat Mungkin ada Positif Tidak ada Korelasi
Y Y

X X
Mungkin ada Negatif Korelasi Negatif Kuat
TEORI KORELASI ( r2 PARTIAL )

 Menjelaskan bagaimana ” POLA GERAK ” antara dua variabel


yang diamati

 Jika variabel independen berubah bagaimana variabel


dependennya

 Korelasi lebih menjelaskan tentang “ KEERATAN HUBUNGAN”


gerak antara dua variabel tanpa harus melihat pengaruh masing –
masing variabel satu dengan yang lain

 Belum menjelaskan besarnya pengaruh masing – masing variabel


NILAI “r” KOEF.KOrELASI ANTArA –1; 0; +1

 r = -1; Kedua variabel mempunyai hubungan sempurna negatif

 r = 0 ; Kedua variabel tidak ada hubungan

 r = +1; Kedua variabel mempunyai hubungan sempurna positip


KOEFISIEN DETERMINASI ( R2 )

 Menunjukkan proporsi atau bagian dari perubahan dalam


variabel dependen ( Y ) yang dapat diterangkan oleh semua
variabel independen ( X )

 Nilai R2 berkisar antara 0 s/d 1, semakin dekat nilai R2


dengan satu berarti semakin kuat pengaruh variabel
independen ( X ) terhadp variabel dependen ( Y )
CARA MENGHASILKAN GARIS REGRESI

 ORDINARY LEAST SQUARE ( OLS ) – METODE KUADRAT


TERKECIL
 METODE INI BERUSAHA MENCARI NILAI PADA GARIS
REGRESI Y = a + b X
FORMULA r ( KOEFISIEN KORELASI )

n ∑xy - ∑x . ∑y
rr =
=
{ n.∑x² - (∑x)²} { n. ∑y² - (∑y) ²}
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Banyaknya pasangan data x dan y
X : Jumlah nilai dari variabel / faktor x
Y : Jumlah nilai dari variabel / faktor y
 X2 : Jumlah nilai dari variabel / faktor x²
 Y2 : Jumlah nilai dari variabel / faktor y²
( X)2 : Jumlah kuadrat nilai dari variabel / faktor x
( Y)2 : Jumlah kuadrat nilai dari variabel / faktor y
XY : Jumlah hasil kali nilai dari variabel x dan y
HARGA / NILAI r

 Range : - 1  r  + 1
 r mendekati + 1 : Variabel x dan y memiliki korelasi positip
 r mendekati - 1 : Variabel x dan y memiliki korelasi negatip
 r mendekati 0 : Variabel x dan y tidak memiliki korelasi

catatan
Ditetapkan besaran koefisien korelasi ( r ) yang dapat di gunakan sebagai
penyebab dominan adalah : 0,714
TEORI REGRESI

 TEORI TENTANG PEMBENTUKAN MODEL MATEMATIS ”HUBUNGAN


KAUSALITAS”ANTARA SEBUAH VARIABEL DGN SATU ATAU LEBIH
VARIABEL LAIN YG ”SALING MEMPENGARUHI ”
 DARI PENGGUNAAN TEORI REGRESI DIHASILKAN PERSAMAAN
REGRESI
 DARI PERSAMAAN REGRESI DPT DIKENALI BAGAIMANA VARIABEL
YG SEDANG DISELIDIKI SALING BERPENGARUH
Hitung nilai, x2, y2 dan xy kemudian hitung r dengan
menggunakan formulasi yang telah disediakan

Jmlh Hasil Jmlh Hasil


Kunj. Penj. 2 2 2 2
No x y xy No Kunj. Penj. x y xy
(x) (y) (x) (y)
1 9 4 81 16 36 21 13 12 169 144 156
2 13 8 169 64 104 22 13 13 169 169 169
3 14 9 196 81 126 23 14 10 196 100 140
4 10 6 100 36 60 24 10 9 100 81 90
5 12 9 144 81 108 25 12 12 144 144 144
6 12 10 144 100 120 26 8 7 64 49 56
7 13 9 169 81 117 27 11 10 121 100 110
8 9 3 81 9 27 28 14 11 196 121 154
9 8 6 64 36 48 29 14 12 196 144 168
10 13 10 169 100 130 30 9 7 81 49 63
11 11 7 121 49 77 31 15 14 225 196 210
12 12 11 144 121 132 32 8 8 64 64 64
13 9 5 81 25 45 33 14 13 196 169 182
14 13 11 169 121 143 34 9 6 81 36 54
15 11 8 121 64 88 35 10 10 100 100 100
16 15 12 225 144 180 36 9 8 81 64 72
17 10 7 100 49 70 37 11 11 121 121 121
18 11 9 121 81 99 38 15 15 225 225 225
19 10 8 100 64 80 39 14 14 196 196 196
20 15 13 225 169 195 40 9 9 81 81 81
Dari perhitungan r ini telah dapat kita katakan Scatter yang
kita buat menggambarkan korelasi positive antara kunjungan
salesman dengan hasil penjualan.
Menentukan Nilai r ( koefisien korelasi )
Jmlh Hasil Jmlh Hasil
Kunj. Penj. 2 2 2 2
No x y xy No Kunj. Penj. x y xy
(x) (y) (x) (y)
1 9 4 81 16 36 21 13 12 169 144 156
2 13 8 169 64 104 22 13 13 169 169 169 ∑x = jumlah nilai-nilai dari variabel x =462
3 14 9 196 81 126 23 14 10 196 100 140 ∑y = jumlah nilai-nilai dari variabel y =376
4 10 6 100 36 60 24 10 9 100 81 90
5 12 9 144 81 108 25 12 12 144 144 144
∑x2 = jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel x =5530
6 12 10 144 100 120 26 8 7 64 49 56 ∑y2 = jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel y =3844
7 13 9 169 81 117 27 11 10 121 100 110 ∑( x )2 = hasil kuadrat dari kumulatif variabel x =213444
8 9 3 81 9 27 28 14 11 196 121 154 =141376
9 8 6 64 36 48 29 14 12 196 144 168 ∑( y )2 = hasil kuadrat dari kumulatif variabel y
10 13 10 169 100 130 30 9 7 81 49 63 ∑xy = jumlah hasil kali nilai-nilai dari variabel x dan y =4540
11 11 7 121 49 77 31 15 14 225 196 210 n= banyaknya pasangan data x dan y =40
12 12 11 144 121 132 32 8 8 64 64 64
13 9 5 81 25 45 33 14 13 196 169 182
14 13 11 169 121 143 34 9 6 81 36 54
15 11 8 121 64 88 35 10 10 100 100 100 n ∑xy - ∑x . ∑y
16 15 12 225 144 180 36 9 8 81 64 72 r=
17 10 7 100 49 70 37 11 11 121 121 121 { n.∑x² - (∑x)²} { n. ∑y² - (∑y) ²}
18 11 9 121 81 99 38 15 15 225 225 225
19 10 8 100 64 80 39 14 14 196 196 196
20 15 13 225 169 195 40 9 9 81 81 81
7888
r = = 0.80485478
9801
5.
3.Untuk
6.
2.
4.
1. Tariklah
Tuliskan
Bagi menarik
Gambarkan
Buatdata garis
sumbu
dalamgaris
besaranyang
titik
x, –dan
regresi
titik
bagian ,–yang
melewati
y2masing ulangi
pada prosedur
kedua
masing
tetapkan titik
perpotongan
sama menarik
variabel
skalanyaatau x dangaris
perpotongan
sumbu
dengan
hampir , ymedian
garis
yx sesuai
cara
sama pada menarik
medianpasangan
berdasarkan
dengan
menghitung
, dengan tersebut
skala
besaran
nilai dan
garis

yang jumlah
inilah
nilai
nilai
horisontal
terkecil titiknya
datayang
terkecil
yang
dan disebut
dan
maupun lebih
telah
terbesar
terbesar besar.
dengan
dibuat
vertikal,
dari Sekarang
Garis
variabel
pada
masing Chek
sehingga yakan
–x,Regresiada
Sheet.
masing
membentuk1 pasang
variable x garis
4 kwadran
dan y.median baru

16
15
IV I
14
13
HASIL PENJUALAN ( y )

12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
III II
2
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

JUMLAH KUNJUNGAN ( x )
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
MEMBUAT SCATTER DIAGRAM DENGAN KOMPUTER
TABEL TANDA UJI

N Batas N Batas
Jumlah Titik Jumlah Titik
20 – 22 5 42 – 43 14

23 – 24 6 44 – 46 15
25 – 27 7 47 – 48 16
28 – 29 8 49 – 50 17
30 – 33 9 51 – 53 18
34 – 35 10 54 – 55 19
36 – 37 11 56 – 57 20
38 – 39 12 Dst -
40 – 41 13 70 26
4. GRAPHS
DIAGRAM PAI
Diagram
Dari – contoh
contohPai ( Pie Chart ) adalah
dibawah, suatuada
terlihat diagram berbentuk
kesamaan denganlingkaran,
Pareto
yang digunakan
Diagram. untukbila
Akan tetapi, menggambarkan
Pareto Diagramperbandingan beberapa
digunakan juga untukbagian
faktor
dalam
berbeda, Paisuatu pengukuran,
Diagram digunakanuntuk
untukmengetahui bagian
Dimensi yang utama
sama dandan
lebih
sederhana perbandingan terhadap keseluruhannya

Diagram Pai Diagram Pai


Kegiatan Anak Dist. Anggaran PT TRETES 2013

4% 15%
8% Tidur malam DEPT. PRODUKSI
Sekolah 40% DEPT. KEUANGAN
17% 46% 100
24 jam Tidur siang 20% MILYARD DEPT. PEMASARAN
Bermain DEPT. LITBANG

25% Belajar
25%
Cara buat Pie1
Cara membuat Diagram Pai

Kumpulkan data masing – masing Faktor dan masukan kedalam data


sheet secara lengkap ( umumnya jumlah faktor kurang dari 10 item)
Produk PT TRETES 2013
Periode Januari 2013

No Jenis Kerusakan Jumlah SJ / J Derajad

1 PRODUK A 300 60% 216


2 PRODUK B 100 20% 72
3 PRODUK C 50 10% 36
4 PRODUK D 50 19% 36
Total 500 100% 360
Cara buat pie2
Cara membuat Diagram Pai
2.
3. Tarik
1.
4.
5.
6. Hitunggaris
Gambar
Tuliskan
Cantumkan dari
sebuah
besar
nama titik
keterangan
nama
sudut
dan pusat
Lingkaran
bagian
ukuran
masing lingkaran
Diagram–total
Pembuatan Pie Diagram telah selesai
danbesar
masing
angka
Paipada ke
untuk
secara titik
Pie
bagian, “ jam
Chart
persentasenya
Doughnut
singkat
mulai ,12
dan
Chart
dan
dari “.
lingkaran
bila
jelas
bagian
tidak memung
terbesar -
gambarlah
kinkan mulai
kecil dibagian
dapat dari titik
tengah
dituliskan “ jam
untuk
diluar Pai12sebagai
“ searah
lingkaran jarum
Doughnut
dengan jam,.
Chart.tanda.
memberi

PIE DIAGRAM - PRODUK PT. TRETES 2013

10%

10% Produk A
Produk B
TOTAL
Produk C
PRODUK Produk D
500 TON
20% 60%
5. HISTOGRAM
HISTOGRAM
GAMBARAN GRAFIK BATANG DARI SEKELOMPOK
DATA YANG ADA DALAM SUATU RENTANG DAN
DIBAGI KEDALAM SEJUMLAH KELAS (Interval)
UNTUK MENEMUKAN BENTUK DISTRIBUSINYA

DIPAKAI UNTUK MEMERIKSA KUALITAS KELOMPOK


DENGAN MENUNJUKKAN KEADAAN DISPERSINYA
EFEKTIVITAS PENGGUNAANNYA
DENGAN MEMBANDINGKAN
Cp DAN SPESIFIKASI

DENGAN DEMIKIAN
HISTOGRAM MERUPAKAN BENTUK PENGELOMPOKKAN DATA
YANG DAPAT DENGAN MUDAH DIBACA, DAN
ALAT YANG SANGAT BERGUNA DALAM PENGENDALIAN MUTU
MEMBACA DAN MENGGUNAKAN HISTOGRAM

NORMAL
Bentuk ini
menyatakan ada
TEBING
konsistensi di dalam
proses kerja. Terjadi bila data yang berada
SISIR di luar spesifikasi
Bila ada suatu kelainan di dikeluarkan dari totalnya.
dalam metoda pengukuran
dan pembulatan data,
serta interval kelas dan
kelipatan pengukuran
bilangan bulat
MEMBACA DAN MENGGUNAKAN HISTOGRAM

DATARAN TINGGI
PULAU TERASING
Bila perbedaan angka rata- Terjadi bila ada suatu
rata sangat kecil, tidak kesalahan di dalam cara
terjadi suatu puncak tapi pengambilan contoh,
mendatar. Lakukan pengumpulan data, cara
stratifikasi untuk DUA PUNCAK kerja atau cara
memperoleh bentuk pengukuran.
Terjadi bila dua pasang
standar
data tercampur dan
mempunyai angka rata-
rata yang berbeda jauh,
dibuat ke dalam suatu
grafik.
PEMAKAIAN & EVALUASI HISTOGRAM

A
B

MENUNJUKKAN KARAKTERISTIK PRODUK C


a. Apakah terlalu melebar
b. Bagaimana bentuk distribusinya ?

MEMBANDINGKAN DENGAN SPESIFIKASI


a. Apakah produk telah memenuhi spesifikasi ?
b. Berapa % Penyimpangannya MENGHITUNG
c. Apakah nilai rata-rata terletak ditengah INDEKS
batas spesifikasinya KAPABILITAS
d. Apakah batas spesifikasinya terlalu ketat PROSES (6∂)
atau prosesnya harus diperbaiki
e. Apakah batas spesifikasinya benar
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM

Kumpulkan
Hitung Nilai Min. 30 data
Tengah Kelas [ NT ] Tetapkan
Nilai Terbesar [ XL ]
Nilai Terkecil [ XS ]
Periksa Data yang
Masuk ke tiap kelas
Dan Hitung Jumlah
Frekuensinya Hitung R =
[ XL - XS ]
Tentukan
Nilai Batas Kelas
a. Sebaiknya ½ unit Tetapkan
pengukuran terkecil Batas Kelas
b. Sedapat mungkin Hitung Interval
K = n
ujung kelas tidak Antar Kelas
miring ke kiri / kanan h = R/K
FORMAT PEMBUATAN HISTOGRAM
Data Sheet
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X large X small
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

K (kelas) =  n = [ ] X large
R (range) = [X terbesar] - [X terkecil] = [ ] - [ ] = [ ] X small
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [ ]/ [ ] = [ ]
X0 (batas kelas awal) = [ X terkecil ] - [ h/2 ] = [ ]- [ ] = [ ]

Catatan : Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah ˝1/2 unit pengukuran terkecil
= [ ]+ [ ] = [ ]
X1 (batas kelas kedua) = [ X0 ] + [ h ] = [ ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.

NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ X0 + X1 ] / [ 2 ] atau [ X0 + h/2 ]
untuk K2 = [ X1 + X2 ] / [ 2 ] atau [ X1 + h/2 ] atau [ K1 + h ]
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
TABLE FREKUENSI

K Batas Kelas NT Frekwensi f u uf u2f


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah (  )

X = [ a ] + { [ h ] [  uf / n ]} = [ ]+ {[ ][ ]} = [ ]

∂ (standar deviasi)  { [  u f ] - [ (  uf ) / n ] ) / ( n-1 ) }


2 2
= [h]
= [ ] {([ ]-[ ])/( )}

= [ ] {( )/( )}

= [ ] { } = [ ]
CONTOH MEMBUAT HISTOGRAM
1.
2.
3. Buat
Masukan
Hitung
Tabel
harga
data
data
maximum
yang
dan dikumpulkan
masukan
dan minimum
datakedalam
yang
data
telah
tabel
terkumpul

DATA SELISIH TINGGI BADAN DENGAN BERAT BADAN 100 KARYAWAN


PT. ROTI TRADISIONAL ( PERSERO ) Tbk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 * min max
1 77 82 115 105 100 96 93 87 83 99 77 115
77
2 120 117 98 91 93 92 88 84 89 97 84 120
3 105 111 97 91 92 91 103 101 109 107 91 111
4 97 96 91 93 97 102 109 108 104 97 91 109
5 88 98 89 108 101 89 103 104 95 89 88 108
6 85 91 97 102 121 124 93 78 79 84 78 124
7 92 98 93 97 102 109 110 94 95 96 92 110
8 89 94 97 98 91 94 97 96 97 91 89 98
9 101 105 112 117 82 103 113 97 93 92 82 117
10 88 94 95 97 94 91 93 95 89 107 88 107
124
CONTOH MEMBUAT HISTOGRAM
4.
3.1.Buat
2. 5. tabel
Tetapkan
Hitung
Hitung
Tentukan data
dan tentukan
batas-batas
cantumkan
panjang
batas kelas
(kelas
data
kelas
antara dan
(yang di titik)dalam
mulai
masuk
intervensi
R= Range tengah
N
=) h
==N data
terkecil
masing
R/√N Nmin ±
- N–=masing kelas½ h tetapkan
dan
max min
frekwensinya
dan seterusnya
Titik Frequ
KELAS Tengah Jumlah Data ency u f.u fu2
(T) (f)
Batas antara ( Range ) K1 74.5 ~ 79.5 77 II
3 -4 -12 48
K2 79.5 ~ 84.5 82 III 5 -3 -15 45
Nmax (L) – Nmin (S) = R ~
K3 84.5 89.5 87 IIII IIII I 11 -2 -22 44
= 124 - 77 = 47
K4 89.5 ~ 94.5 92 IIII IIII IIII IIII IIII 24 -1 -24 24
Hitung panjang kelas ( intervensi ) K5 94.5 ~ 99.5 97 IIII IIII IIII IIII IIII 25 0 0 0
R R 47 K6 99.5 ~ 104.5 102 IIII IIII II 12 1 12 12
=h= = = K7 104.5 ~ 109.5 107 IIII IIII 10 2 20 40
K N 100 K8 109.5 ~ 114.5 112 IIII 4 3 12 36
47 K9 114.5 ~ 119.5 117 4 12 48
III 3
= = 4,7 = 5 K10 119.5 ~ 124.5 122 III 3 5 15 75
10
Total 100 5 -2 372

K1 = S – 1/2S + h = 77 – 38.5 + 5 = 43.5


½ h = ½ x 5 = 2,5
77 – 2,5 = 74,5
77 + 2,5 = 79,5 -- K2 = 74,5 - 79,5
N= X
F 100
X=
r 96.9
e
k batas
w an
e
n
s
i

-- - - - angka
pembanmding
KUALITAS WASTE WATER untuk parameter pH
Sumber Data : Laporan Harian Departemen QC
Periode : 1 – 31 Desember 2003
Pencatat Data : Imam Samudra
Spesifikasi : 7-9

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Xs Xl
1 6,8 4,9 5,4 6,1 8,2 6,6 9,1 6,7 8,0 7,2 4,9 9,1
2 7,1 7,5 7,2 6,5 8,9 7,4 8,3 7,6 7,2 7,4 6,5 8,9
3 4,6 8,2 8,1 6,6 7,2 7,1 7,6 6,8 7,4 6,5 4,6 8,2
4 7,3 9,7 7,2 7,3 6,5 7,0 7,8 7,6 8,3 6,1 6,1 9,7
5 6,2 4,8 5,1 8,2 7,6 5,2 5,9 5,5 6,6 7,4 4,8 8,2
6 9,5 7,4 7,5 7,3 5,8 5,4 5,6 4,8 6,7 8,1 4,8 9,5
7 4,8 8,2 9,6 6,4 7,9 6,6 4,7 7,4 6,8 6,7 4,7 9,6
8 5,6 5,7 5,4 5,8 8,7 7,7 8,8 8,3 6,9 5,8 5,4 8,8
9 8,1 6,8 7,7 6,9 5,3 6,6 8,4 6,9 8,0 7,2 5,3 8,4
10 7,2 8,5 7,2 5,6 7,4 7,9 7,5 7,7 7,2 6,5 5,6 8,5
Pembuatan Histogram & Tabel Korelasi
K (kelas) = n = [  100 ] = 10
R (range) = [ Xl – Xs ]= [ 9,7 ] - [ 4,6 ] = [ 5,1 ]
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [5,1 ] / [ 10 ]
= [0,51 ] … dibulatkan menjadi 0,6
X0 (batas kelas awal) = [ Xs ] - [ h/2 ] = [ 4,6 ] - [ 0,6/2 ] = [ 4,3 ]

Catatan :
Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah/dikurngi ˝ ½
unit pengukuran terkecil : 4,3 + 0,05 = 4,35
X1 (batas kelas kedua) = [ 4,35 ] + [ 0,6 ] = [ 4,95 ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.

NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ 4,35 + 4,95 ] / [ 2 ] = 9,3 / 2 = 4,65
untuk K2 = [ 4,95 + 5,55 ] / [ 2 ] atau [ 4,95 + 0,3 ] atau [ 4,65
+ 0,6 ] = 5,25
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
Tabel Frekuensi & Histogram
K Batas Kelas NT Frekwensi f u uf u2f
1 4,35 - 4,95 4,65 IIIII I 6 -4 -24 96
2 4,95 - 5,55 5,25 IIIII II 7 -3 -21 63
3 5,55 - 6,15 5,85 IIIII IIIII 10 -2 -20 40
4 6,15 - 6,75 6,45 IIIII IIIII IIII 14 -1 -14 14
5 6,75 - 7,35 7,05 IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 0 0 0
6 7,35 - 7,95 7,65 IIIII IIIII IIIII IIII 19 1 19 19
7 7,95 - 8,55 8,25 IIIII IIIII IIIII 15 2 30 60
8 8,55 - 9,15 8,65 IIII 4 3 12 36
9 9,15 - 9,75 9,25 III 3 4 12 48
Jumlah (  ) 100 [-6 ] 376
X bar = [ a ] + { [ h ] [∑uf / n ]} = [ ]+ {[ ][ ]} = [ ]
X bar = [ 7,05 ] + { [ 0,6 ] [ -6 / 100 ] } = [ 7,05 - 0,036 ] = 7,014

∂ (standar deviasi) = [ h ] { [  u 2f ] - [ (  uf )2/ n ] ) / ( n-1 ) }

= [ 0,6 ] [ ( 376 ) – ( 36/100 ) ] / 99

= [ 0,6 ] [ 3,79 ] = 1,17


Cp = [ Nominal – X bar ] / 6∂ =
Cp = [ 9- 7 ] / [ 6 ] [ 1,17 ] = 0,28
PELAYANAN KEPADA PIHAK KETIGA
Menekan Keterlambatan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga
Sumber Data : Laporan Mingguan Bagian Pelayanan
Periode : 1 – 30 Maret 2002
Pencatat Data : Imam Samudra
Standar Waktu : Maksimum 14 hari
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Xs Xl
1 16 14 15 22 12 16 12 17 10 22 10 22
2 18 17 20 25 13 20 13 16 12 20 12 25
3 26 20 18 20 12 21 16 20 14 10 10 26
4 23 19 22 17 15 20 18 16 13 11 11 23
5 22 14 21 12 16 22 19 15 16 14 12 22
6 19 17 17 13 18 24 16 18 17 11 11 24
7 14 18 19 14 19 26 17 14 18 10 10 26
8 15 25 15 18 17 17 15 13 19 18 13 25
9 18 16 17 19 13 16 14 19 20 12 12 20
10 20 18 22 16 14 19 15 17 22 22 14 22
Pembuatan Histogram & Tabel Korelasi

K (kelas) = n = [  100 ] = 10
R (range) = [ Xl – Xs ]= [ 26 ] - [ 10 ] = [ 16 ]
h atau i (kelas interval) = [ R ] / [ K ] = [16 ] / [ 10 ]
= [1,6 ] … dibulatkan menjadi 2
X0 (batas kelas awal) = [ Xs ] - [ h/2 ] = [ 10 ] - [ 2/2 ] = [ 9 ]

Catatan :
Bila desimalnya sama dengan data asli, ditambah/dikurangi ˝ ½
kali unit pengukuran terkecil = [ 9 ] + [ 0,5 ] = [ 9,5 ]
X1 (batas kelas kedua) = [ 9,5 ] + [ 2 ] = [ 11,5 ]
X2 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.

NT (nilai tengah) :
untuk K1 = [ 9,5 + 11,5 ] / [ 2 ] = 21 / 2 = 10,5
untuk K2 = [ 11,5 + 13,5 ] / [ 2 ] atau [ 10,5 + 2 ] = 12,5
untuk K3 dan seterusnya mengikuti perhitungan ini.
Tabel Frekuensi & Histogram
K Batas Kelas NT Frekwensi f u uf u2f
1 9, 5 - 11, 5 10,5 IIIII 5 -3 -15 45
2 11, 5 - 13, 5 12,5 IIIII IIIII II 12 -2 -24 48
3 13, 5 - 15, 5 14,5 IIIII IIIII IIIII I 16 -1 -16 16
4 15, 5 - 17, 5 16,5 IIIII IIIII IIIII IIIII II 22 0 0 0
5 17, 5 - 19, 5 18.5 IIIII IIIII IIIII IIIII 20 1 20 20
6 19, 5 - 21, 5 20,5 IIIII IIIII I 11 2 22 44
7 21, 5 - 23, 5 22,5 IIIII IIII 9 3 27 81
8 23, 5 - 25, 5 24,5 III 3 4 12 48
9 25,5 - 27, 5 26,5 II 2 5 10 50
Jumlah (  ) 100 36 352

X bar = [ 16,5 ] + { [ 2 ] [ 36 / 100 ] } = [ 16,5 + 0,72 ] = 17, 22


2 2
∂ (standar deviasi) = [ h ] { [  u f ] - [ (  uf ) / n ] ) / ( n-1 ) }
= [2] [ ( 352 ) – ( 1296/100 ) ] / 99

= [2] [ 3,4 ] = 3,7

Cp = [ 14 – 17,22 ] / [ 3 ] [ 3,7 ] = -0.29 Buruk sekali


PROSEDUR PEMBUATAN HISTOGRAM

TANDAI SUMBU HORISONTAL DENGAN SKALA [ untuk pengukuran data ]

TANDAI SUMBU VERTIKAL DENGAN SKALA FREKUENSI

TANDAI SKALA HORISONTAL DENGAN NILAI BATAS, GAMBAR SEGI EMPAT


YANG TINGGINYA SESUAI DENGAN FREKUENSI PADA KELAS TERSEBUT

GAMBAR SEBUAH GARIS PADA HISTOGRAM YANG MENGGAMBARKAN


RATA-RATA DAN GARIS SPESIFIKASI BILA ADA

CATAT RIWAYAT DATA :


- Jumlah data [ n ] - Rata-rata [ x ]
- Deviasi Standar [ s ] - Hitung Cp Index
HISTOGRAM
Pembayaran Kepada Pihak Ketiga

25 X bar Periode Maret


N = 100
Batas Ketentuan = maksimum 14 hari
20 Maksimum X bar = 17
∂ = 3.7
15 Cp = - ( buruk sekali )

10

0
10,5 14,5 18,5 22,5 26,5
12,5 16,5 20,5 24,5
Out of Specification
(Non Conformance)
6. PETA KONTROL
PROCESS CONTROL
Voice of the Customer

( LSL and USL


Specification Limits )
LSL USL Customer
Determination

People
Materials
Methode

Out Put

UCL

( UCL and LCL Control Limits )


Process Determined

LCL

Voice of the Process


CONTROL CHARTS

Diperkenalkan Oleh :
DEFINISI ( Teknologi JIS ) W.A. Shewart
Pola untuk menetapkan 1924
Apakah suatu proses Pola ini terdiri dari
Dalam keadaan stabil Garis Tengah ( CL )
Dua Garis Kendali
Tujuannya : ( UCL dan LCL )
Mengeliminasi Penyebab Pola ini disebut juga
Assignable dan Chance Control Charts 3 – Sigma

PENYEBAB ASSIGNABLE
Variabel yang menandakan PENYEBAB CHANCE
Ada faktor penting yang Variasi yang suka dihindari
Harus diselidiki Terjadi dalam suatu proses
Penyebab ini dapat dihindari Meskipun Operasi telah
Dan tidak boleh dibiarkan Dikerjakan sesuai standar
ANALISA PROSES DENGAN CONTROL CHARTS

Ya
TERKENDALI

Tidak

BANDINGKAN DENGAN IDENTIFIKASI


` ASSIGNABLE
STANDAR
CAUSES Tidak

Tidak
Tidak DITEMUKAN
MEMENUHI
Ya
STANDAR

DIELIMINASI
Ya

Ya
KENDALIKAN PROSES
DENGAN MEMPERLUAS
HITUNG KEMBALI BATAS KENDALI ALUR
BATAS KENDALI
ELIMINASI OUT OF CONTROL KEPUTUSAN
GARIS
KENDALI
MEMBACA CONTROL CHARTS

KELUAR BATAS KENDALI


KECENDERUNGAN :
Tidak untuk membentuk kurva
Kontrolnya Naik / Turun
LARI :
Tidak unt terjadi terus menerus
Pada satu sisi dari garis tengah
( Jumlah tidak = Panjang Run )
- 7 utk panjang lari tidak normal MENDEKATI GARIS KENDALI :
-< 6 utk tdak normal Tidak utk mendekati batas
# 16 dari 12 terjadi pada satu sisi CL Kendali 3 sigma, jika 2
# 12 dari 14 terjadi pada satu sisi CL Keluar dari 3 utk terjadi
Diluar garis 2 sigma
# 16 dari 20 terjadi pada satu sisi CL.

MENDEKATI CL :
GERAK PERIODIK : Tidak utk terletak di dalam 1,5 sigma
Kurva secara berulang menunjukkan Dari CL, Data berbeda.
Naik dan Turun untuk Interval yang sama
ISTILAH DALAM CONTROL CHARTS

GARIS TENGAH BATAS KENDALI


( Atas dan Bawah )
SUBGROUP ( CL = CENTRAL LINE )
Data – data yang Batasan terbesar
dikelompokkan Garis yang dan terkecil
ke dalam group mewakili rata – rata dari gerakan
tertentu dari data – data yang
seluruh data diijinkan
( Garis putus – putus )
LANGKAH - LANGKAH
MEMBUAT CONTROL CHARTS

Tentukan Tetapkan Periode Waktu


Batas – batas Kumpulkan data ( > 60 )
Kisaran
(R)

Hitung Bagi kedalam


Rata – rata Subgroup / subgroup
Keseluruhan 15 - 30 subgroup
(X)

Buat lembar
Hitung kisaran / Hitung nilai Data dan
Rentang ( R ) Rata – rata Masukan
Subgroup ( X ) Data - data
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
4.
3.1.Hitung
2. Hitung nilai
range rata-rata xx bar
( R ) dari dan Rtiap
masing – masing
–yang barisyang
data,telah – x min
R = terkumpul
x maxChek
Buat nilai
Chekx Sheet,
max danmasukan
min dari data tiap terkumpul
data kedalam dan nilai
Sheet
rata – rata nya ( x bar )

Sample ( N ) Sample ( N ) X max X


Tgl X max X min Xbar R Tgl Xbar R
1 2 3 1 2 3 min
1 3 4 2 4.0 2.0 3.0 2.0 11 3 3 5 5.0 3.0 3.67 2.0
2 6 5 3 6.0 3.0 4.7 3.0 12 2 7 4 7.0 2.0 4.33 5.0
3 2 7 5 7.0 2.0 4.7 5.0 13 5 5 3 5.0 3.0 4.33 2.0
4 5 3 6 6.0 3.0 4.7 3.0 14 4 7 2 7.0 2.0 4.33 5.0
5 7 4 4 7.0 4.0 5.0 3.0 15 8 2 5 8.0 2.0 5.0 6.0
6 5 2 3 5.0 2.0 3.3 3.0 16 4 6 5 6.0 4.0 5.0 2.0
7 6 4 2 6.0 2.0 4.0 4.0 17 3 4 2 4.0 2.0 3.0 2.0
8 4 8 3 8.0 3.0 5.0 5.0 18 7 3 5 7.0 3.0 5.0 4.0
9 8 2 4 8.0 2.0 4.7 6.0 19 2 6 4 6.0 2.0 4.0 4.0
10 3 5 2 5.0 2.0 3.3 3.0 20 7 2 5 7.0 2.0 4.67 5.0
Rata - rata = 4.28 3.7
CARA MEMBUAT CONTROL CHART
CHEK SHEET
Sample ( N ) Sample ( N ) X max
Tgl X max X min Xbar R Tgl X min Xbar R
1 2 3 1 2 3
1 3 4 2 4.0 2.0 3.0 2.0 11 3 3 5 5.0 3.0 3.67 2.0
2 6 5 3 6.0 3.0 4.7 3.0 12 2 7 4 7.0 2.0 4.33 5.0
3 2 7 5 7.0 2.0 4.7 5.0 13 5 5 3 5.0 3.0 4.33 2.0
4 5 3 6 6.0 3.0 4.7 3.0 14 4 7 2 7.0 2.0 4.33 5.0
5 7 4 4 7.0 4.0 5.0 3.0 15 8 2 5 8.0 2.0 5.0 6.0
6 5 2 3 5.0 2.0 3.3 3.0 16 4 6 5 6.0 4.0 5.0 2.0
7 6 4 2 6.0 2.0 4.0 4.0 17 3 4 2 4.0 2.0 3.0 2.0
8 4 8 3 8.0 3.0 5.0 5.0 18 7 3 5 7.0 3.0 5.0 4.0
9 8 2 4 8.0 2.0 4.7 6.0 19 2 6 4 6.0 2.0 4.0 4.0
10 3 5 2 5.0 2.0 3.3 3.0 20 7 2 5 7.0 2.0 4.67 5.0
Rata
Ratarata
- rata
= = 4.28 3.7
TABEL PERHITUNGAN
N A1 A2 B3 B4 D3 D4 E1 E2
Peta Xbar : CL = 4.28
2 3.759 1.880 0 3.267 0 3.268 5.318 2.660
3 2.394 1.023 0 2.588 0 2.574 4.146 1.772 Peta R : CL = 3.7
4 1.880 0.729 0 2.266 0 2.282 3.760 1.457
UCL = Xbar + A R = 4.28 + 3.79 = 8.07
5 1.596 0.577 0 2.089 0 2.114 3.568 1.290 2
LCL= Xbar - A R = 4.28 - 3.79 = 0.50
6 1.410 0.483 0.080 1.970 0 2.004 3.454 1.184 2
7 1.277 0.419 0.118 1.882 0.076 1.924 3.378 1.109
UCL = D R = 9.52
8 1.175 0.373 0.185 1.815 0.136 1.864 3.323 1.054 4
LCL= D R = 0 ( tidak dipertimbangkan )
9 1.094 0.337 0.239 1.761 0.184 1.816 3.283 1.010 3
10 1.028 0.308 0.284 1.716 0.223 1.776 3.251 0.975
CARA MEMBUAT CONTROL CHART

1. 4.
3.
2.Masukan
BuatBuat
Masukanlagisumbu
garis seluruh
sumbu
seluruhX
x,data
x,ydata
ydan
bar
beserta
Rxdan – R Control Chart
bar dan
tarik
scalanya
tetapkan tarik
garis
garis
berdasarkan
Trendline
skalanya trendline
dariUCL,
dari
satu
, berdasarkan titik
LCL,
titik
UCL, satu
R yang
keXbar
LCL,
ke
telah
yangtitik
titik
yang
dihitung
yang
telah lain.
kitalain
hitung

8.07
UCL

4.28 CL X bar

0.50 LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

11.10
UCL

3.70 CL R

0.00
LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Gambar Peta Kendali X - R
( Control Chart )

1. Gunakan kertas kendali atau kertas grafik.


2. Garis vertical X dan R disebelah kiri, bagi dengan skala yang sama
3. Garis horizontal, gambarkan nilai rata – rata peta X dan peta R.
4. Peta X tempatkan diatas dan peta R di bagian bawah, atur jarak batas
kendali bawah peta X ke batas kendali atas peta R, 2 – 5 cm.
5. - Garis tengah digambar garis utuh.
- Garis batas kendali garis putus - putus.
- Nilai X beri tanda titik ( . ).
- Nilai R beri tanda cross ( x ).
Membaca Control Chart

1. Out of Control Limit.

2. Run.

3. Trend.
4. Approach to The Control Limits.

5. Approach to The Central Line.


6. Periodicity.
TIPE – TIPE CONTROL CHART
Characteristic Value Name
x – R chart ( average and range )
Continuous Value
x – chart ( measured value )

pn chart ( number of defective units )


Discrete Value
p chart ( fraction defective )
c chart ( number of defects )
u chart ( number of defects per unit )

DAFTAR FORMULA GARIS – GARIS CONTROL


Type Control Charts Upper Control Limit, Central Line & Lower Control Limit

x UCL = x + A2R CL = x LCL = x - A2R


R UCL = D4R CL = R LCL = D3R
x UCL = x + 2.66 Rs CL = x UCL = x - 2.66 Rs

pn UCL = pn + 3 V pn (1-p) LCL = pn - 3 V pn (1-p)


CL = pn
p UCL = p + 3 V pn (1-p) /n UCL = p + 3 V pn (1-p) /n
CL = p
c UCL = c + 3 V c CL = c UCL = c - 3 V c
UCL = u + 3 V u/n UCL = u UCL = u - 3
u
V u/n
CONTROL LIMIT FACTORS

N A1 A2 B3 B4 D3 D4 E1 E2
2 3.759 1.880 0 3.267 0 3.268 5.318 2.660
3 2.394 1.023 0 2.588 0 2.574 4.146 1.772
4 1.880 0.729 0 2.266 0 2.282 3.760 1.457
5 1.596 0.577 0 2.089 0 2.114 3.568 1.290
6 1.410 0.483 0.080 1.970 0 2.004 3.454 1.184
7 1.277 0.419 0.118 1.882 0.076 1.924 3.378 1.109
8 1.175 0.373 0.185 1.815 0.136 1.864 3.323 1.054
9 1.094 0.337 0.239 1.761 0.184 1.816 3.283 1.010
10 1.028 0.308 0.284 1.716 0.223 1.776 3.251 0.975

Nilai-nilai dari A1, A2, B3, E1, E2, dan grafik dari 3 σ dan c ± √ c terdapat dalam
Appendix Tabel Y. Tabulasi parsial dari 8 faktor pertama dibuat lagi untuk meyakinkan
pembaca dalam teks berikut
DESKRIPSI CONTROL CHARTS
TUNGGAL PETA X

INDISCRETE MEDIAN PETA XR


JAMAK
`
MEAN PETA XR
NUMERIK
KONSTAN
CACAT PETA Pn
TIDAK
DISCRETE KONSTAN PETA P

KONSTAN PETA C

DATA RUSAK
TIDAK
REFLEKSI KONSTAN PETA U
PEMIKIRAN
` SUMBANG
INDIVIDU` RECAL
SARAN
-FISH BONE
SUMBANG -Reletion
SARAN Diagram
VERBAL -A Finity
INTERVIEW INTERVIEW Diagram
OBSERVARSI STUDY
LANGSUNG LITERATUR
SOAL Xbar – R CONTROL CHARTs
MESIN PACKER, No : 13.
Menekan Jumlah Kantong Pecah.
Sumber Data : Seksi. PACKER.
Periode : 1 – 20 Juni 2003.
Pencatat Data : Dul Martin.
Standar Pecah : 2 – 4 Kantong per Jam

Sample ( N ) Sample ( N )
Tgl. 1 2 3 Xbar R Tgl 1 2 3 Xbar R

1 3 4 2 11 3 3 5
2 6 5 3 12 2 7 4
3 2 7 5 13 5 5 3
4 5 3 6 14 4 7 2
5 7 4 4 15 8 2 5
6 5 2 3 16 4 6 5
7 6 4 2 17 3 4 2
8 4 8 3 18 7 3 5
9 8 2 4 19 2 6 4
10 3 5 2 20 7 2 5
Rata - rata

Peta Xbar : CL = ; UCL = ; LCL =

Peta R : CL = ; UCL = ; LCL =


Jawaban Xbar – R CONTROL CHARTs
MESIN PACKER, No : 13.
Menekan Jumlah Kantong Pecah.
Sumber Data : Seksi. PACKER.
Periode : 1 – 20 Juni 2003.
Pencatat Data : Dul Martin.
Standar Pecah : 2 – 4 Kantong per Jam

Sample ( N ) Sample ( N )
Tgl. 1 2 3 Xbar R Tgl 1 2 3 Xbar R

1 3 4 2 3.0 2 11 3 3 5 3.7 2
2 6 5 3 4.7 3 12 2 7 4 4.3 5
3 2 7 5 4.7 5 13 5 5 3 4.3 2
4 5 3 6 4.7 3 14 4 7 2 4.3 5
5 7 4 4 5.0 3 15 8 2 5 5.0 6
6 5 2 3 3.3 3 16 4 6 5 5.0 2
7 6 4 2 4.0 4 17 3 4 2 3.0 2
8 4 8 3 5.0 5 18 7 3 5 5.0 4
9 8 2 4 4.7 6 19 2 6 4 4.0 4
10 3 5 2 3.3 3 20 7 2 5 4.7 5

Rata - rata 4.28 3.7

Peta Xbar : CL = 4.28. ; UCL = 4.3 + 3.78 = 8.08 ; LCL = 4.3 – 3.78 = 0.52.
Peta R : CL = 3.7. ; UCL = 9.52. ; LCL = tidak dipertimbangkan
JAWABAN Xbar - R CONTROL CHARTs
MESIN PACKER, No : 13.
Menekan Jumlah Kantong Pecah.
Seksi. PACKER.
8.08
8,04 UCL

4,28 CL Xbar

0,52 LCL

9.50 UCL
7,40

3,70 ` CL R

0,00 LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Juni 2003
7. FISH BONE
Diagram Ishikawa
(1953)

Diagram Tulang ikan Couse and Effect Diagram


Fishbone Diagram
= Diagram Sebab Akibat
Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)

Sarana alat untuk mencari dan menemukan


Penyebab-penyebab yang berpengaruh terhadap
suatu hasil kerja (AKIBAT)

PENYEBAB
(Faktor yang berpengaruh)

AKIBAT
(Hasil yang dicapai)
KEGUNAAN
Fishbone Diagram
Sebagai alat bantu untuk menyelesaikan LANGKAH – 2
Pada METODA PEMECAHAN MASALAH : PDCA - TULTA

Mampu memberikan gambaran


lengkap mengenai FAKTOR-FAKTOR Mendeteksi FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB tertentu yang diprediksi
PENYEBAB suatu persoalan / DOMINAN
masalah / kasus
KARAKTERISTIK
Fishbone Diagram
Menunjukkan suatu pola
hubungan SEBAB AKIBAT

Menggunakan data Verbal

Menggunakan konsep
STRATIFIKASI

Memanfaatkan NGT

Dikerjakan dalam kelompok


Pola hubungan Mengapa
sebab-akibat 5 Why ?

Apakah
harus 5 Why ?
Menyiapkan
Fishbone Diagram

1. Tetapkan PERSOALAN / MASALAH yang akan


dianalisa
2. Lakukanlah pengumpulan ide tentang PENYEBAB-
PENYEBAB timbulnya persoalan tersebut, dengan
memanfaatkan NGT.
Kumpulkan ide sebanyak-banyaknya!
3. Ide-ide yang telah terkumpul dipilah-pilah kedalam
kelompok sejenis (Stratifikasi)
4. Siapkan Gambar FISHBONE DIAGRAM !
Membuat
Fishbone Diagram
1. Gambarkan Diagram dengan kepala ikan menghadap ke KANAN
2. Cantumkan Persoalan / Masalah di KEPALA IKAN
Kumpulkan ide sebanyak-banyaknya!
3. Masukkan penyebab pada CABANG-CABANG DURI IKAN.
4. Lakukan PENGEMBANGAN IDE saat memasukkan penyebab-
penyebab.
5. Buat TANDA PANAH yang mengarah kekepala ikan.
6. Lakukan VOTING (sesuai metoda NGT) terhadap SEMUA
PENYEBAB pada CABANG DURI yang PALING UJUNG.
7. Berdasarkan hasil voting, tentukanlah dan beri tanda FAKTOR-
FAKTOR PENYEBAB yang DOMINAN (kesimpulan)
Dinamika mencari penyebab dengan alat bantu

FISBONE DIAGRAM

Menentukan Faktor-faktor
STRATIFIKASI
Persoalan / Masalah Yang dianggap
(Pemilihan Ide-ide)
(AKIBAT) DOMINAN

Mengupayakan: Mengupayakan: Membuat

4M + E 5 Why Kesimpulan

Voting
(Mengumpulkan
ide-ide
Menyusun NGT
Penyebab) FISHBONE DIAGRAM
Proses
peminjaman
lama
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)

Proses
peminjaman
lama

METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan)
…. Adalah proses berpikir dan
upaya untuk memilah-milah atau
membagi suatu kumpulan fakta /
data, kedalam kumpulan-
kumpulan yang lebih kecil
1. Menanamkan proses berpikir PRIORITAS.
2. Memudahkan memilih ALTERNATIF.
3. Sebagai landasan pengambilan TINDAKAN.
4. Sebagai langkah awal menuju ANALISA lebih
lanjut.
a. Tanpa berkomunikasi, anggota kelompok
menuliskan idenya masing-masing.
b. Semua ide yang sudah ditulis dikumpulkan.
c. Kelompok melakukan klarifikasi masing-masing ide.
d. Proses penentuan ranking untuk menentukan
prioritas ide.
e. Diskusi kelompok untuk mencapai konsensus.
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)
Sudah tua
Petugas bekerja lambat
Lay out tidak beraturan
Peralatan kurang canggih
Ruang kerja tidak nyaman Petugas baru
Jumlah sedikit
Tidak ada ruang tunggu Belum dilatih
Petugas bekerja serabutan
Proses
Belum ada pembagian tugas
peminjaman
lama
Isi Formulir lama Berbelit - belit
Jumlah uang pinjaman dibatasi
Harus antri
Pemeriksaan data Calon
Modal kerja masih sedikit peminjam lama
Harus mencairkan uang di Bank
Formulir terlalu banyak Proses persetujuan lama
Kas KOSERBA Hanya
untuk operasi
Data yang dituangkan Harus diparaf 3 pejabat
terlalu banyak Takut dicuri
Mengikuti Prosedur persh. induk
METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan) Prosedur Koserba belum ada
Dalam penggunaan
Fishbone Diagram
Yang efektif :

1. Ketajaman ANALISA dan KORELASI


sebab-akibat
2. Penyusunan kalimat
3. Pengambilan keputusan
Ketajaman ANALISA dan KORELASI
1 sebab-akibat

1. Pedoman : 5 Why.
2. Korelasi : semua cabang
duri dengan kepala ikan
3. Nominal Group Technique
Ketajaman ANALISA dan Mengapa
KORELASI penyebab-akibat 5 Why ?

Apakah
harus 5 Why ?
Penyusunan
2 KALIMAT

1. Ringkas.
2. Memiliki arti yang lengkap
3. Ber-Konotasi Negatif.
Pengambilan
3 KEPUTUSAN

1. VOTING –Pemilihan penyebab


yang diperkirakan bisa diatasi
2. PENANDAAN PENYEBAB yang
dipilih
3. Penyusunan KESIMPULAN
PROSES VOTING
Pengeambilan keputusan
Dari Fishbone Diagram pada langkah 2 : PDCA - TULTA

Penyebab-penyebab
Buat KESIMPULAN
di ujung cabang duri

Tentukan peringkat Beri TANDA penyebab-


masing-masing penyebab penyebab yang dipilih,
oleh semua anggota GKM pada Fishbone Diagram

Isi Form Rekapitulasi Tentukan Rangking


Peringkat (Kelomppok) Penyebab yang dipilih
NGT (NOMINAL GROUP TECHNIQUE)

dalam
PDCA TULTA
• Membantu untuk menemukan penyebab
persoalan sebanyak – banyaknya, oleh
kelompok (GKM)

• Sarana untuk menentukan faktor – faktor


penyebab yang dominan
PENERAPAN NGT
PADA PDCA – TULTA (Langkah 2)

Sebelum Sesudah
Fishbone Diagram

Mengumpulkan ide Mempertajam Menentukan


penyebab sebanyak - analisa penyebab penyebab dominan
banyaknya (VOTING)
NGT dalam PDCA - TULTA
Cara pengumpulan ide penyebab :

1. Tentukan PERSOALAN yang akan dicari penyebabnya


2. Bagikan kertas (Formulir) kepada setiap anggota kelompok
3. Tuliskan ide penyebab sebanyak – banyaknya oleh masing
– masing anggota kelompok “satu ide pada satu formulir”
4. Kumpulkan semua ide dan stratifikasi berdasarkan faktor
penyebab yang sejenis.
5. Catat semua ide yang telah distratifikasi.
NGT (NOMINAL GROUP TECHNIQUE)
NILAI
NO PENYEBAB ∑ RK
ABR SDN MUL JNI ASR AMZ
1 OPERATOR BLM DITRAINING 8 6 8 9 7 9 47 I

2 TIDAK PAHAM TARGET PRODUKSI 9 5 7 4 9 8 42 III

3 MESIN PANAS 7 7 5 8 5 5 37 IV

4 DUDUKAN JARUM LONGGAR 6 3 2 1 4 3 19 VII

5 KURANG PENGAWASAN 5 2 6 3 6 6 28 V

6 BELUM ADA STANDARD 4 9 9 7 8 7 44 II

7 BELUM ADA POLA 3 4 3 2 3 4 19 VIII

8 TIDAK ADA AC 2 8 4 6 2 1 23 VI

9 TEMPAT SAMPAH TERBATAS 1 1 1 5 1 2 11 IX

TANDA TANGAN
ENVIRONMENT MACHINE MAN
(Lingkungan) (Alat) (Manusia)
Sudah tua
Petugas bekerja lambat
Lay out tidak beraturan
Peralatan kurang canggih
Ruang kerja tidak nyaman Petugas baru
Jumlah sedikit
Tidak ada ruang tunggu Belum dilatih
Petugas bekerja serabutan
Proses
Belum ada pembagian tugas
peminjaman
lama
Isi Formulir lama Berbelit - belit
Jumlah uang pinjaman dibatasi
Harus antri
Pemeriksaan data Calon
Modal kerja masih sedikit peminjam lama
Harus mencairkan uang di Bank
Formulir terlalu banyak Proses persetujuan lama
Kas KOSERBA Hanya
untuk operasi
Data yang dituangkan Harus diparaf 3 pejabat
terlalu banyak Takut dicuri
Mengikuti Prosedur persh. induk
METHOD
MATERIAL
(Metoda)
(Bahan) Prosedur Koserba belum ada
 IDE-IDE PENYEBAB yang sudah di-STRATIFIKASI
 FISHBONE DIAGRAM yang sudah di-TANDA-I
 Rekapitulasi pemeringkatan (Hasil Voting)
4. KESIMPULAN yang berbunyi :
Berdasarkan hasil voting, anggota GKM memutuskan bersama,
bahwa faktor-faktor penyebab yang dominan adalah :
1. ……………………..
Diurutkan mulai dari
2. …………………….. penyebab berperingkat tinggi,
3. …………………….. sesuai hasil voting !!
4. ………………….dst
Alat bantu yang digunakan pada
LANGKAH 2 – PDCA TULTA

Fishbone Diagram
&
Nominal Group Technique
(NGT)
Selamat Mencoba
Terimakasih...............................

Anda mungkin juga menyukai