Anda di halaman 1dari 3

GRADISEDA

HSC2015 Block B.2


Health Study Club Neuromuskuloskeletal Problems

9. Pyrexia
Pharmacology of Analgesic Drugs
10. Ileus
dr. Jarir At-thobari, PhD
11. Renal colic
Pemateri : Leo dan Irene Editor : Prini
penggunaan NSAID untuk penyakit di atas
dapat menyebabkan efek samping kalau
Ketika ada cedera sel, fosfolipid yang ada di digunakan dalam jangka panjang.
membrane sel akan diesterifikasi oleh
fosfolipase A2 menjadi asam arachidonat. Klasifikasi NSAID:
Berkaitan dengan respon inflamasi, Asam NSAID ada yang non selektif (menghambat
arachidonat diinduksi oleh enzim COX 1 dan COX 2):
cyclooxygenase (COX) menjadi prostanoid I. Acetic acid derivative:
(prostaglandin, prostacyclin, & thromboxane). a. Arthrotec( diclofenac/
Enzim COX ini punya 4 isoenzim: COX 1, COX
misoprostol)
2, COX 3, dan COX 4. Tapi yang fungsinya jelas
baru COX 1 sama COX 2 aja. b. Diclofenac
COX 1 diproduksi oleh tubuh pada keadaan c. Ketorolac
normal. COX 1 ini untuk mengubah asam d. Tolmetin
arachidonat menjadi prostanoid yang e. Etodolac
berperan untuk menjaga fungsi fisiologis f. Indomethacin
tubuh (housekeeping prostanoid). Ada 2 g. Sulindac
prostanoid yang dibentuk:
II. Enolic acid derivative
1. Prostaglandin->untuk melindungi
a. Meloxicam
mukosa GI tract dengan cara
b. Piroxicam
mengurangi asam lambung dan
c. Tenoxicam
meningkatkan produksi mukus. Selain
III. Napthylkanone derivative
itu fungsi prostaglandin sebagai
a. Nabumetone
vasodilator akan meningkatkan aliran
IV. Propionic Acid derivatives:
darah.
a. Flurbiprofen
2. Thromboxane A2 -> berperan dalam
b. Ketoprofen
hemostasis darah pada saat
c. Ibuprofen
pembentukan platelet plug
d. Naproxen
COX 2 menginduksi pembentukan e. Oxaprezin
prostaglandin untuk respon inflamasi. V. Carboxylic acid derivatives:
Prostaglandin akan memediasi nyeri, a. Diflunisal
inflamasi, dan demam. b. Salsalate
NSAID bekerja mengurangi rasa sakit dengan
cara menghambat sintesis prostaglandin. Selektif(menghambat COX 2)
NSAID biasanya digunakan untuk mengobati: 1. COX 2 inhibitor:
1. Rheumatoid arthritis
a. Celecoxib
2. Osteoarthritis
b. Rofecoxib
3. Inflammatory arthritis, psoriatic
c. Valdecoxib
arthritis, Reter’s syndrome
4. Acute gout Jadi di slide ada grafik tentang berapa kadar
5. Metastatic bone pain NSAID yang dibutuhkan untuk menghambat
6. Dysmenorrhea 50 persen kerja COX. NSAID seperti ibuprofen
(non selective) hanya butuh dosis yang
7. Headache, migraine
rendah untuk menghambat COX 1, sedangkan
8. Postoperative pain
butuh dosis yang lebih tinggi untuk
GRADISEDA
HSC2015 Block B.2
Health Study Club Neuromuskuloskeletal Problems

Pemberian diuretic pada


meghambat COX 2. Sedangkan Celecoxib orang yang menggunakan
kebalikannya. Pada dosis rendah dia sudah NSAID memberikan respon
bisa menghambat COX 2, dan pada dosis yang yang buruk.
lebih tinggi dia baru bisa menghambat COX b. Hiperkalemia: akibat
1.Jadi bisa disimpulkan kenyataannya tidak dihambatnya PGI2. Resiko
ada obat NSAID yang hanya menghambat COX hiperkalemia akan meningkat
2 saja. Pasti COX 1 ikut terhambat, tapi pada
pada pasien dengan
NSAID selektif inhibisinya tidak terlalu
signifikan. suplementasi kalium,
NSAID memiliki beberapa efek samping potassium sparing diuretics,
1. Iritasi GI tract->Pada penggunaan non atau ACE inhibitor
selektif NSAID. Prostaglandin untuk c. Acute renal failure: karena
melindungi mukosa GI tract yang sintesis PGI2 yang dihambat
pembentukannya diinduksi oleh COX 3. Disfungsi platelet->karena fungsi COX
1 akan dihambat, sehingga terbentuk 1 yang juga buat bikin thromboxane
ulkus dan pendarahan pada GI tract. A2.
Bisa dicegah dengan menggunakan 4. Penggunaan NSAID pada orang yang
obat gastroprotector (co: hamil
misoprostol)->menurunkan resiko tidak dianjurkan pada orang yang
pendarahan sampai 40% dan proton hamil. Hal ini dikarenakan akan
pump inhibitor (co: omeprazole)- mengganggu proses persalinan.
>menurunkan resiko pendarahan Prematuritas akan
sampai 76%
2. Ginjal: meningkat. Yang paling aman adalah
a. Hipertensi->karena retensi air paracetamol. Akan tetapi dosis tinggi
dan garam akibat dari dapat menyebabkan hepatotoksisitas.
dihambatnya
PGE2.mekanisme: Terapi opioid dan ketergantungan:
prostaglandin berfungsi untuk 1. Ketergantungan fisik
dilatasi arteriola afferent 2. Cepat terjadi toleransi, jadi butuh
ginjal. Kalau sintesis obat dengan dosis lebih tinggi
prostaglandin dihambat, untuk memperoleh efek yang
maka aliran darah di arteriola sama
ginjal akan lambat. Lalu 3. Adiksi
baroreseptor di ginjal 4. Pseudoaddiction
mengartikan kalau tubuh Memonitor Outcome Terapi Opioid
1. Pain relief->seberapa banyak efek
sedang hipotensi. Akibatnya
pengurangan nyerinya?
NaCl dan air akan diretensi
2. Side effect->apa aja efek
dan mengakibatkan
sampingnya?
hipertensi.
3. Fungsi fisik dan psikososial->
Selain itu retensi cairan ini
opioid dapat menyebabkan
dapat memperberat kerja
euforia, delirium, dll
jantung dan menyebabkan
4. Drug related behavior-
congestive heart failure.
>memonitor sikap pasien
GRADISEDA
HSC2015 Block B.2
Health Study Club Neuromuskuloskeletal Problems

Menggunakan opioid harus berhati- hati


karena termasuk narkotika dan menyebabkan
ketergantungan.Kalau sudah ketergantungan,
pasien bisa mengaku pura pura nyeri agar
dikasih opioid.
Tubuh kita punya opioid endogen: endorphin
dan enkephalin yang dapat menstimulasi
reseptor opioid dan mengurangi rasa nyeri
Adjuvant pain medication:
1. Antidepresan
2. Anticonvulsant
3. Corticosteroid
4. Topical anesthetic
5. Calcitonin
6. Biophosphonates

Anda mungkin juga menyukai