Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE
Direktur PT Sri Pamela Medika Nusantara
Ketua ARSSI Cabang Sumatera Utara
Ketua DPW MHKI Sumatera Utara
Ketua BH2A PB Ikatan Dokter Indonesia
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01
UU No 40 Tahun 2004
Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
UU No 36/2009 tentang Kesehatan
02
UU No 11 Tahun 2020
Tentang CIPTA KERJA / OMNIBUS LAW
UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit
UU No 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
03
PP No 47 Tahun 2022
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
PERPRES No 82/2018 ttg Jaminan Kesehatan
PMK No 14/2021 ttg Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS
Dasar
04
KEPDIRJENYANKES 1811/2022
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
PP Nomor 47 Tahun 2021
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
PP No 47 Tahun 2021
YANG
Rumah Sakit tetap dapat Pelayanan rawat inap kelas standar
menyelenggarakan pelayanan rawat inap diterapkan paling lambat 1 Januari 2023
sesuai dengan kelas perawatan yang
dimiliki sampai diselenggarakannya
pelayanan kelas standar
BARU Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
KELAS
STANDAR
Masih dalam Diskusi,
Tahapan yg dilakukan;
1. Harmonisasi Regulasi
2. Penyiapan Infrastruktur
3. Penyiapan SDM sesuai ratio Kebutuhan
4. Akses dan Mutu yg sesuai standar minimal
R.Rawat Inap
5. Kebutuhan Standar Minimal Sarana dan
Prasaran Alkes terpenuhi di setiap R.Rawat
Inap
6. Terpenuhi Standar PPI dan Keselamatan Pasien
7. Terpenuhi 10 Kriteria Umum sarana dan
Prasarana R.Inap
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
Perjalanan Regulasi Kelas Standar
PP No 47 Tahun 2021
Pasal 54 (B)
Perpres Pasal 54 (A) Manfaat Jaminan Kesehatan tsb
Peninjauan Manfaat Jaminan Kesehatan
64/2020 diterapkan bertahap sampai dengan Paling
sesuai kebutuhan dasar Kesehatan dan Rawat
PP Inap Kelas Standar paling lambat 20 lambar 2022 dan pelaksanaannya
47/2021 Desember 2020 dilaksanakan secara berkesinambungan
utk meningkatkan tata Kelola Jaminan
Kesehatan
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
KepDirjenYankes
HK.02.02/I/1811/2022
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
KEPDIRJENYANKES
No.HK.02.02/i/1811/2022
PETUNJUK TEKNIS KESIAPAN
SARANA PRASARANA RUMAH
SAKIT DALAM PENERAPAN KELAS
RAWAT INAP STANDAR JKN
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
JUKNIS ü Pemerintah Pusat
ü Pemerintah Daerah Provinsi
K R I S J K N ü Pemerintah Kab/Kota
ü Rumah Sakit
Petunjuk Teknis Kesiapan Sarana ü Dokter
Prasarana Rumah Sakit dalam
Penerapan Kelas Rawat Inap Standar ü Tenaga Kesehatan lain
Jaminan Kesehatan Nasional ü Pemangku Kepentingan dlm
sebagaimana dimaksud dalam melakukan Penilaian kesiapan
Diktum KESATU menjadi acuan bagi; KRIS JKN
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
Kebijakan KRIS JKN
Prinsip Ekuitas
Penjelasan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional juga
dinyatakan bahwa prinsip ekuitas yaitu
kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai
dengan kebutuhan medis yang tidak terikat
dengan besaran iuran yang telah
dibayarkannya.
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
JUKNIS Kesiapan Sarpras RS dalam Penerapan KRIS JKN
KRIS JKN merupakan kelas layanan rawat inap rumah sakit pada program JKN yang
ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan
menstandarisasi minimum kelas rawat inap JKN melalui 12 kriteria yang harus dipenuhi
oleh rumah sakit, menuju kelas tunggal, mengutamakan keselamatan pasien dan standar
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), serta dimungkinkan naik kelas bagi peserta
selain PBI atas pembiayaan sendiri, pemberi kerja atau asuransi kesehatan tambahan.
Kerpdirjen HK.02.02./I/1811/2022
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
Kebijakan KRIS JKN
PP No 47/2021 BERTAHAP
kelas rawat inap Pelaksanaannya akan
standar dilaksanakan dilakukan secara
bertahap oleh seluruh
1 Jan 2023
paling lambat 1
Januari 2023 rumah sakit baik milik
kementerian/lembaga,
pemerintah daerah
atau swasta yang
bekerja sama dalam
program JKN
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
12 Kriteria KRIS JKN
(1) Komponen Bangunan (4) Kelengkapan Tempat Tidur
Komponen bangunan yang Setiap tempat tidur di ruang rawat inap
digunakan tidak boleh memiliki memiliki 2 kotak kontak dan tidak boleh
percabangan/sambungan langsung tanpa
tingkat porositas yang tinggi. pengamanan arus serta bel perawat/nurse
call Yang terhubung dengan pos
perawat/nurse station
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
12 Kriteria KRIS JKN
LANJUTAN…
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
TEMPAT TIDUR 2 CRANK
PEMENUHAN
STANDAR TT
Rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung
dengan jarak tirai 30 cm dari lantai dan panjang tirai
(bagian non porosif) minimal 200 cm. Jika rel menempel
di plafon menggunakan tirai dengan bahan jaring untuk REL MENEMPEL PADA PLAFON
memperbaiki ventilasi dan pencahayaan.
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
(1) Mapping seluruh Tempat Tidur
(TT) di rumah sakit, termasuk jumlah
ruang yang dimiliki dan jumlah TT di
dalamnya.
PEMENUHAN
TEMPAT TIDUR
3. Melakukan Perencanaan
1. Membentuk TIM Pembangunan Baru/Renovasi
Setiap rumah sakit sebaiknya Apabila terdapat
membentuk tim untuk keterbatasan ruangan maka
melakukan identifikasi dan rumah sakit melakukan
pemetaan secara detil program perencanaan pembangunan
tempat tidur, kriteria arsitektur
baru atau renovasi untuk
(finishing interior), dan alat
kesehatan yang tidak sesuai
difungsikan rawat inap baru
dengan kelas standar. sesuai kriteria (sehingga
kapasitas total tempat tidur
rumah sakit tidak berkurang).
4. Sumber Pembiayaan
2. Menyusun Rencana sumber pembiayaan melalui Badan
Perbaikan Layanan Umum (BLU)/Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD),
Menyusun rencana perbaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja
dan kebutuhan anggaran Negara (APBN), Anggaran
sesuai prioritas atau sumber Pendapatan dan Belanja Daerah
daya rumah sakit: (APBD) dan/atau Dana Alokasi
Khusus Fisik (DAK-Fisik) (untuk
RSUD milik pemerintah), serta
pendapatan Rumah Sakit Swasta.
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
Menyusun Rencana Perbaikan dan Kebutuhan Sesuai
Prioritas/Sumber daya Rumah Sakit
KRITERIA 1 KRITERIA 2
kriteria yang tidak kriteria yang membutuhkan
membutuhkan sumber perbaikan minor (tirai dan
pendanaan khusus (pemisahan pencahayaan) dapat
ruang rawat berdasarkan jenis melaksanakan perbaikan
kelamin, usia, dan jenis dengan pendanaan yang
penyakit), dapat langsung KRITERIA ada atau sumber daya
dilaksanakan. rumah sakit lainnya
PETUNJUK PENGISIAN
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
Data Ketersediaan TT (R.Inap Biasa)
Data Kepesertaan JKN dan Non JKN
12 KRITERIA
KRIS JKNN
Hambatan
KENDALA
HAMBATAN
KENDALA Hambatan
Hambatan Kendala
Kendala
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE – Ketua ARSSI Sumatera Utara
THANK YOU
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed.,CPArb., CPCLE
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/1811/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS KESIAPAN SARANA PRASARANA RUMAH SAKIT DALAM
PENERAPAN KELAS RAWAT INAP STANDAR JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS KESIAPAN
SARANA PRASARANA RUMAH SAKIT DALAM PENERAPAN
KELAS RAWAT INAP STANDAR JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Mei 2022
-5-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/1811/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS KESIAPAN SARANA
PRASARANA RUMAH SAKIT DALAM
PENERAPAN KELAS RAWAT INAP
STANDAR JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan kelas rawat inap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
merupakan amanah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional yang harus diimplementasikan dengan
berdasarkan prinsip ekuitas. Sesuai dengan amanah Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,
dinyatakan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Didalamnya juga
dinyatakan bahwa dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah
sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas
standar. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional juga dinyatakan bahwa prinsip
ekuitas yaitu kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis yang tidak terikat dengan besaran iuran yang telah
dibayarkannya.
Seiring perjalanan JKN, didapatkan peningkatan akses pelayanan
kesehatan peserta JKN yang ditandai dengan jumlah utilisasi pelayanan
rawat inap rumah sakit yang meningkat. Disisi lain, tantangan yang
dihadapi adalah terkait pemenuhan prinsip ekuitas. Adanya klasifikasi
-6-
B. Tujuan
Petunjuk teknis ini menjadi acuan dalam mempersiapkan sarana dan
prasarana rumah sakit dalam penerapan Kelas Rawat Inap Standar
Jaminan Kesehatan Nasional (KRIS-JKN).
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam petunjuk teknis ini mengatur tentang 12 (dua
belas) kriteria kelas rawat inap standar, tahapan pelaksanaan, instrumen
penilaian, serta monitoring dan evaluasi.
D. Sasaran
1. Kementerian Kesehatan;
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan;
3. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN);
4. Dinas kesehatan daerah provinsi dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota;
5. Rumah sakit; dan
6. Kementerian/lembaga terkait.
-8-
BAB II
KRITERIA KELAS RAWAT INAP STANDAR
BAB III
PERSIAPAN PELAKSANAAN KELAS RAWAT INAP STANDAR
BAB IV
INSTRUMEN SURVEI PENILAIAN KESIAPAN KELAS RAWAT INAP STANDAR
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
Untuk melihat kesiapan sarana prasarana sesuai kriteria kelas rawat inap
standar dalam program JKN, rumah sakit dapat menggunakan instrumen
kesiapan penerapan Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional
(KRIS-JKN). Selain itu, Instrumen ini dapat digunakan untuk survei lapangan
dalam menilai kesiapan rumah sakit dalam impelementasi kelas standar.
A. Petunjuk Pengisian
1. Setiap rumah sakit mengisi setiap pertanyaan pada instrumen survei
penilaian sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
2. Pertanyaan terdiri dari 5 bagian yang terdiri dari profil rumah sakit,
data ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, data ketersediaan
tempat tidur ruang rawat inap biasa, data kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dan Non JKN.
No Komponen Jawaban
PICU =
Intensif lainnya =
5 TT Lain (TT IGD,
Ruang Bersalin, Dll)
6 BOR RS
7 TOI
8 ALOS