pasal 19
(1) Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
Prinsip ekuitas yaitu kesamaan dalam
dan prinsip ekuitas
memperoleh pelayanan sesuai dengan
(2) Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan
kebutuhan medisnya yang tidak terikat dengan
tujuan menjamin peserta memperoleh manfaat
besaran iuran yang telah dibayarkannya
pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar Kesehatan.
Pasal 54A
Untuk keberlangsungan pendanaan Jaminan Kesehatan, Menteri Bersama
Kementerian/Lembaga terkait, Organisasi Profesi, dan asosiasi fasilitas Kesehatan
melakukan peninjauan Manfaat jaminan Kesehatan sesuai kebutuhan dasar kesehatan
dan rawat inap kelas standar paling lambat bulan Desember 2020.
PERATURAN PEMERINTAH NO 47/2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN BIDANG RUMAH SAKIT
Pasal 18
Pasal 36
Jumlah tempat tidur rawat inap sebagaimana dimaksud
Kewajiban Rumah Sakit menyediakan sarana dan
dalam Pasal 16 dan Pasal 17 untuk pelayanan rawat inap
pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin
kelas standar paling sedikit:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf e
a. 60% (enam puluh persen) dari seluruh tempat tidur
dilaksanakan dengan menyediakan pelayanan rawat inap
untuk Rumah Sakit milik pemerintah pusat dan
kelas standar yang diperuntukan bagi peserta jaminan
Pemerintah Daerah; dan
kesehatan penerima bantuan iuran sesuai dengan
b. 40% (empat puluh persen) dari seluruh tempat tidur
ketentuan peraturan perundang-undangan.
untuk Rumah Sakit milik swasta.
Pasal 84
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:
a. Rumah Sakit tetap dapat menyelenggarakan pelayanan rawat inap sesuai dengan kelas perawatan yang
dimiliki sampai diselenggarakannya pelayanan rawat inap kelas standar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18;
b. b. pelayanan rawat inap kelas standar sebagaimana dimaksud dalam huruf a diterapkan paling lambat 1
Januari 2023.
KONSEP KELAS RAWAT INAP STANDAR (KRIS) JKN
MENINGKATAN MUTU DAN EKUITAS PELAYANAN JKN
Manfaat ➢ KRIS JKN merupakan Kelas layanan rawat inap rumah sakit
Non Medis pada program JKN yang ditanggung oleh BPJS kesehatan
(amenities) ➢ Menstandarisasi minimum kelas rawat inap JKN dengan 12
kriteria KRIS JKN yang harus dipenuhi oleh RS
➢ Menuju kelas tunggal
➢ Dimungkinkan naik kelas bagi peserta selain PBI atas
pembiayaan sendiri, pemberi kerja, atau asuransi kesehatan
tambahan : Memperkuat Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan (KAPJ) dengan mekanisme selisih biaya
Terdapat 12 Kriteria terkait fasilitas ruangan rawat Inap 1 Bahan bangunan di Rumah Sakit tidak memiliki porositas yang tinggi
2 Ventilasi Udara
3 Pencahayaan Ruangan
Kelengkapan TT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 4
• Minimal 2 kotak kontak dan tidak boleh percabangan/ sambungan
langsung tanpa pengamanan arus
NOMOR 24 TAHUN 2016
• Nurse call yang terhubung dengan nurse
TENTANG 5 Tersedia nakas 1 buah per TT
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN DAN PRASARANA 6 Dapat mempertahankan dengan stabil suhu ruangan 20-260 C
Ruangan telah terbagi atas jenis kelamin, usia, jenis penyakit (infeksi,
RUMAH SAKIT 7
noninfeksi, bersalin)
Rerata negara OECD 4,8 Jawa & Bali Nusa Tenggara Papua
1,10 0,76 1,20
152,42 Juta
152,42 Juta Populasi
Populasi 10,24 Juta Populasi 4,18 Juta Populasi
12
PENYIAPAN INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KRIS
JKN
• Asesmen RS per regional (daring): • Pedoman Penyelenggaraan
RSUD Provinsi Rawat Inap
• Perhitungan dampak • Juknis KRIS • Sampling kesiapan 3 regional:
biaya • Sampling RS Vertikal: Kalimantan, Sulawesi, (Maluku
• Finalisasi rancangan pendampingan persiapan • Analisis data
Papua, Papua Barat)
KDK KRIS • Mapping supply side supply side RSUD
• Perumusan revisi Perpres JKN
• Perumusan revisi Perpres JKN dan RS Swasta
Januari- • Perumusan regulasi teknis
Februari • Perumusan regulasi teknis turunan turunan Agustus
2022 April 2022 Juni 2022 2022
14
Langkah-langkah Internal RS
1. membentuk tim utk melakukan identifikasi & pemetaan secara detil
program tempat tidur, kriteria arsitektur (finishing interior), ME dan
Alkes yg tidak sesuai dg kelas standar.
2. menyusunan rencana perbaikan & kebutuhan anggaran sesuai
prioritas atau sumber daya RS:
❑ utk kriteria yg tidak membutuhkan sumber pendanaan khusus (pemisahan ruang
rawat berdasarkan jenis kelamin, usia, jenis penyakit), dapat langsung dilaksanakan.
❑ utk kriteria yg membutuhkan perbaikan minor (tirai, pencahayaan), dapat
melaksanakan perbaikan dg pendanaan yg ada atau sumber daya RS lainnya.
❑ utk kriteria yg membutuhkan pemenuhan alkes (nakas, TT 3 crank), maka RS
menyusun perencanaan penganggaran dan pengadaan.
❑ Renovasi sedang diperlukan utk penyesuaian sistem utilitas (spt kotak kontak, gas
medik, ventilasi, pengaturan suhu mekanik (jk diperlukan)
15
Langkah-langkah Internal RS
3. Untuk kriteria yg berdampak pd pengurangan kapasitas bed di- 1 ruangan (ex
kelas 3 dgn 5-6 bed per ruangan), RS perlu mengatur pengalihan bed ke ruangan
yg tersedia lainnya sehingga dalam 1 ruangan terpenuhi maks 4 bed dg jarak
sesuai kriteria. Apabila terdapat keterbatasan ruangan maka RS melakukan
perencanaan pembangunan baru atau renovasi untuk difungsikan rawat inap
baru sesuai kriteria (sehingga kapasitas total bed RS tdk berkurang)
16
TERIMA KASIH