3
(TKRS) 10
3.1
11
4
12
5
13
6
2 9
3
1. Hasil Pembelajaran : 10
7.1 15
Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). 13
6
• Rumah sakit yang menerapkan tata kelola yang baik memberikan kualitas pelayanan yang
7 baik yang secara kasat mata, terlihat dari penampilan keramahan staf dan penerapan 14
budaya 5 R (rapi, resik, rawat, rajin, ringkas) secara konsisten pada seluruh bagian rumah
7.1 sakit, serta pelayanan yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien 15
2 Hospital 9
3 10
3.1
11
Ringkas
Rapi
4
12
5
5R
Rajin
13
6
Penampilan dan
Resik Keramahan staf 14
7
Rawat
7.1 15
14
7
14 (fokus area) 17 (Standar) 67 (EP)
7.1 15
7
LEMBAGA AKREDIATASI
LEMBAGA AKREDITASIRUMAH SAKITDAMAR
RUMAH SAKIT DAMAR HUSADA
HUSADA PARIPURNA
PARIPURNA
TKRS
REPRESENTASI1PEMILIK/DEWAN PENGAWAS
1 8
2 9
3 10
3.1
STANDAR TKRS 1 11
4 Struktur organisasi serta wewenang pemilik/representasi pemilik
dijelaskan di dalam aturan internal rumah sakit (Hospital by Laws) 12
5
yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit.
13
6
14
7
7.1 15
3.1 a) Menyetujui & mengkaji Visi Misi RS sec periodik, memastikan masyarakat mengetahui Misi RS;
b) Menyetujui strategi dan rencana operasional RS 11
4 c) Menyetujui partisipasi RS dlm pendidikan profesional kes & penelitian serta mengawasi mutunya ;
d) Menyetujui & menyediakan modal, dana operasional & sumber daya lain dan memenuhi Misi, Renstra RS. 12
5 e) Melakukan evaluasi tahunan kinerja Direktur dengan menggunakan proses dan kriteria yang sudah
ditetapkan.
13
6 f) Mendukung PMKP dengan menyetujui Program PMKP
g) Pengkajian laporan program PMKP setiap 3 bulan, umpan balik perbaikan, evaluasi pada pertemuan
berikutnya secara tertulis. 14
7
h) Pengkajian laporan Manajemen Risiko setiap 6 bulan, umpan balik perbaikan,
7.1 evaluasi pada pertemuan berikutnya secara tertulis 15
2 9
a) Representasi pemilik/Dewan Pengawas dipilih dan ditetapkan oleh Pemilik.
b) Tanggung jawab dan wewenang representasi pemilik meliputi poin a) sampai
3 10
dengan h) yang tertera di dalam maksud dan tujuan serta dijelaskan di dalam
3.1 peraturan internal rumah sakit.
c) Representasi pemilik/Dewan Pengawas di evaluasi oleh pemilik setiap tahun 11
4 dan hasil evaluasinya didokumentasikan.
d) Representasi pemilik/Dewan Pengawas menetapkan visi misi rumah sakit 12
5
yang diarahkan oleh pemilik.
13
6
14
7
7.1 15
3 10
14
7
7.1 15
3 10
DIREKTUR
3.1
Lapor PMKP Lapor MR 11
3 bln /x 6 bln /x
4
Wadir 12
5
Komite Mutu 2
Saluran komunikasi kepada Staf
Komite2
Ka2 Unit • Face to face 13
6 KOORDINASI & • Laporan
INTEGRASI • Memo
• Email 14
7
• FGD
• Buletin
7.1 KEPALA UNIT • Story board 15
29/12/2021
LEMBAGA AKREDIATASI RUMAH SAKIT DAMAR HUSADA PARIPURNA
ELEMEN PENILAIAN TKRS 2
1 8
2 9
a) Telah menetapkan regulasi tentang kualifikasi Direktur, uraian tugas,
3
tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan persyaratan dan 10
3.1
peraturanperundang- undangan yang berlaku.
b) Direktur menjalankan operasional RS sesuai tanggung jawabnya meliputi 11
4 namun tidak terbatas pada (a - i) dalam maksud dan tujuan dituangkan dlm
uraian tugasnya. 12
5 c) Memiliki bukti tertulis tanggung jawab Direktur telah dilaksanakan dan
dievaluasi oleh pemilik / representasi pemilik setiap tahun dan hasil 13
6
evaluasinya didokumentasikan.
14
7
7.1 15
2 9
3
STANDAR TKRS 3 10
7.1 15
7.1 15
7.1 15
2 9
3 10
3.1
STANDAR TKRS 3.1 11
4
Pimpinan rumah sakit memastikan 12
5
komunikasi yang efektif telah dilaksanakan 13
6
secara menyeluruh di rumah sakit.
14
7
7.1 15
14
7
7.1 15
2 9
a) Pimpinan RS memastikan terdapat proses penyampaian informasi dalam
3 lingkungan RS secara akurat dan tepat waktu. 10
b) Pimpinan RS memastikan bahwa komunikasi yang efektif antara unit klinis
3.1 dan nonklinis, antara PPA dengan manajemen. antar PPA dengan pasien dan 11
keluarga serta antar staf telah dilaksanakan.
4
c) Pimpinan RS telah mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, rencana 12
5 strategis dan kebijakan, RS kepada semua staf.
13
6
14
7
7.1 15
2 KESELAMATAN PASIEN. 9
3
STANDAR TKRS 4 10
13
6
14
7
7.1 15
7.1 15
2 STANDAR TKRS 5 9
3
Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam
10
menetapkan prioritas perbaikan di tingkat rumah sakit
3.1
yang merupakan proses yang berdampak 11
4 luas/menyeluruh di rumah sakit termasuk di dalamnya
12
5 kegiatan keselamatan pasien serta analisis dampak dari
perbaikan yang telah dilakukan. 13
6
14
7
7.1 15
2 9
• Tanggung jawab direktur dan pimpinan rumah sakit adalah
3 menetapkan Prioritas perbaikan di tingkat rumah sakit yaitu 10
perbaikan yang akan berdampak luas/menyeluruh dan dapat
3.1
dilakukan di berbagai unit klinis maupun non klinis. 11
4 • Prioritas perbaikan tersebut harus dilakukan pengukuran dalam
bentuk indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS). 12
5
13
6
14
7
7.1 15
2 9
a. Masalah di rumah sakit
3
b. Jumlah yang banyak (High volume) 10
3 3 Masalah di RS Tidak ada / sedikit potensi masalah Potensi masalah sedang Potensi masalah besar
10
4 Kemudahan dalam pengukuran Sulit diukur Cukup mudah di ukur Mudah diukur
3.1
11
5 Hubungan dengan tidak / sedikit berhubungan Cukup berhubungan Sangat berhubungan
Ketidakpuasan dengan ketidakpuasan pasien dengan ketidakpuasan dengan ketidakpuasan
4 Pasien pasien pasien
6 Hubungan dengan Ketentuan tidak / sedikit berhubungan cukup berhubungan sangat berhubungan dengan
12
5 Pemerintah pemenuhan peraturan pemenuhan peraturan pemenuhan peraturan
pemerintah pemerintah pemerintah
7 Tidak sesuai dengan Cukup sesuai dengan Sesuai dengan tujuan 13
6 Sesuai dengan tujuan strategis RS tujuan strategis RS strategis RS5
tujuan strategis
rumah sakit 14
7
8 Memberikan pengalaman Tidak memberikan Cukup memberikan Sangat memberikan
pasien lebih baik (patient pengalaman pasien lebih pengalaman pasien lebih pengalaman pasien lebih baik
7.1 experience) baik (patient experience) baik (patient experience) (patient experience) 15
3
target kepuasan pasien tercapai 90%, atau
10
hasil kepatuhan terhadap proses yang ditetapkan misalnya, kepatuhan pelaporan hasil kritis <
3.1 30 menit tercapai 100%
11
Dampak sekunder : dampak terhadap efisiensi setelah dilakukan perbaikan mis.
4
efisiensi pada proses klinis yang kompleks, 12
5 perubahan alur pelayanan yang kompleks,
13
6 penghematan biaya pengurangan sumber daya,
perubahan ruangan yang dibutuhkan dalam proses pelayanan tersebut.
14
7
Dampak perbaikan akan memberikan pemahaman tentang biaya yang dikeluarkan untuk investasi
7.1 15
mutu, SDM, keuangan, dan keuntungan lain dari investasi tersebut.
LEMBAGA AKREDIATASI RUMAH SAKIT DAMAR HUSADA PARIPURNA
ELEMEN PENILAIAN TKRS 5
1 8
7.1 15
2 9
3 STANDAR TKRS 6 10
3.1
Pimpinan Rumah Sakit bertanggung jawab untuk
mengkaji, memilih, dan memantau kontrak klinis dan 11
4
nonklinis serta melakukan evaluasi termasuk inspeksi 12
5 kepatuhan layanan sesuai kontrak yang disepakati.
13
6
14
7
7.1 15
2 9
3
STANDAR TKRS 7 10
14
7
7.1 15
2 9
7.1 15
3.1
1 untuk di telusur rantai perbekalannya
3. Buat alur / flow chartnya 11
4 4. Tentukan titik2 berisiko (risk point)
12
5
Produsen Distributor Airport Distributor Gudang Farmasi Nurse 13
Penerbangan
6 station
Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu
Keamana Keamana Keamana Keamana Keamana
Keam Keamana Keamana 14
7 n dll n dll anan n dll n dll n dll n dll n dll
Lama perjalanan
dll
7.1 TINDAKAN ??
15
2 9
a) Pimpinan RS menentukan obat-obatan, perbekalan medis, serta peralatan medis
3 yang paling berisiko dan membuat bagan alur rantai perbekalannya. 10
b) Pimpinan RS menentukan titik paling berisiko dalam bagan alur rantai perbekalan
3.1
dan membuat keputusan berdasarkan risiko dalam rantai perbekalan tersebut. 11
4 c) RS memiliki proses untuk melakukan pelacakan retrospektif terhadap perbekalan
yang diduga tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu. 12
5 d) RS memberitahu produsen dan / atau distributor bila menemukan perbekalan
yang tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu 13
6
14
7
7.1 15
14
7
7.1 15
3.1 b) Menyusun kebijakan Pedoman, prosedur serta protokol, tata hubungan kerja, 11
4 alur klinis, dan dokumen lain yang mengatur layanan klinis;
12
5 c) Menyusun kode etik profesi; dan
d) Memantau mutu pelayanan pasien lainnya. 13
6
14
7
7.1 15
2 9
a) Terdapat struktur organisasi komite medik, komite keperawatan, dan
3 komite tenaga kesehatan lain yang ditetapkan Direktur sesuai peraturan perUU 10
yang berlaku.
3.1 b) b. Komite medik, komite keperawatan dan komite tenaga kesehatan lain 11
melaksanakan tanggung jawabnya mencakup (a-d) dalam maksud dan
4
tujuan. 12
5 c) c. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya Komite medik, komite keperawatan, dan
komite tenaga kesehatan lain menyusun Program kerja setiap tahun dan
13
6 ditetapkan oleh Direktur.
14
7
7.1 15
2 9
3 10
3.1
STANDAR TKRS 9
Unit layanan di rumah sakit dipimpin oleh kepala 11
4
unit yang ditetapkan oleh Direktur sesuai dengan 12
5
kompetensinya untuk mengarahkan kegiatan di
13
6 unitnya.
14
7
7.1 15
2 9
STANDAR TKRS 10
3
Kepala unit layanan berpartisipasi dalam meningkatkan 10
14
7
7.1 15
2 9
a) Kepala unit klinis / non klinis melakukan pengukuran INM yang sesuai
3 dengan pelayanan yang diberikan oleh unitnya 10
b) Kepala unit klinis / non klinis melakukan pengukuran IMP-RS yang
3.1
sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh unitnya, termasuk semua 11
4 layanan kontrak yang menjadi tanggung jawabnya.
c) Kepala unit klinis / non klinis menerapkan pengukuran IMP-Unit untuk 12
5 mengurangi variasi dan memperbaiki proses dalam unitnya,
d) Kepala unit klinis / non klinis memilih prioritas perbaikan yang baru 13
6
bila perbaikan sebelumnya sudah dapat dipertahankan dalam waktu
7
satu tahun. 14
7.1 15
2 9
3 STANDAR TKRS 11 10
3.1
Kepala unit klinis mengevaluasi kinerja para 11
4
dokter, perawat dan tenaga kesehatan profesional 12
5 lainnya menggunakan indikator mutu yang diukur
6 di unitnya. 13
14
7
7.1 15
2 9
• Kepala unit klinis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mutu
3
pelayanan yang diberikan oleh stafnya dilakukan secara konsisten dengan 10
3.1
melakukan evaluasi kinerja terhadap stafnya.
• Kepala unit klinis juga terlibat dalam memberikan rekomendasi tentang 11
4 penunjukan, delineasi kewenangan, evaluasi praktik profesional berkelanjutan
(On going Professional Practice Evaluation), serta penugasan kembali 12
5 dokter/perawat/tenaga kesehatan lain yang bertugas dalam unitnya
13
6
14
7
7.1 15
2
a. Penilaian praktik profesional berkelanjutan OPPE para dokter dalam
9
memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
3 menggunakan indikator mutu yang diukur di unit tersebut.
10
3.1
b. Penilaian kinerja para perawat dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan 11
4 mutu dan keselamatan pasien menggunakan indikator mutu yang diukur di unit
tersebut. 12
5
13
6 c. Penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya memberikan pelayanan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menggunakan indikator mutu yang
14
7 diukur di unit tersebut.
7.1 15
2 9
3
STANDAR TKRS 12
10
Pimpinan rumah sakit menetapkan kerangka kerja
3.1
pengelolaan etik rumah sakit untuk menangani masalah 11
4 etik rumah sakit meliputi finansial, pemasaran,
12
5 penerimaan pasien, transfer pasien, pemulangan pasien
dan yang lainnya termasuk konflik etik antar profesi serta 13
6
konflik kepentingan staf yang mungkin bertentangan
14
7 dengan hak dan kepentingan pasien.
7.1 15
14
7
7.1 15
3
b) Komite etik telah menyusun Kode etik RS yang mengacu pada KODERSIdan
10
ditetapkan Direktur.
3.1
c) Komite etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan pengelolaan etik 11
4 RS serta pedoman pengelolaan kode etik RS meliputi poin (a -l) dalam
maksud dan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai yang dianut RS. 12
5
d) RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka pengelolaan etik RS
13
6 bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan memberikan solusi yang efektif dan
tepat waktu untuk masalah etik.
14
7
7.1 15
3 10
3.1
STANDAR TKRS 13 11
4 Pimpinan rumah sakit menerapkan, memantau dan 12
5 mengambil tindakan serta mendukung Budaya
6 Keselamatan di seluruh area rumah sakit. 13
14
7
7.1 15
14
7
7.1 15
3
• ada saatnya staf tidak disalahkan ketika terjadi kesalahan, misalnya pada
10
kondisi:
3.1 a) Komunikasi yang kurang baik antara pasien dan staf. 11
4 b) Perlu pengambilan keputusan secara cepat.
c) Kekurangan staf dalam pelayanan pasien. 12
5
3.1
(kepustakaan dan laporan) terkait budaya keselamatan bagi semua staf yang
bekerja di rumah sakit. 11
4
c) Pimpinan RS menyediakan sumber daya untuk mendukung dan mendorong
12
5 budaya keselamatan di RS.
d) Pimpinan RS mengembangkan system yang rahasia, sederhana dan mudah 13
6
diakses bagi staf untuk pelaporan perilaku yang tidak diinginkan dan
7 menindaklanjutinya. 14
3
STANDAR TKRS 14 10
3.1
Program manajemen risiko yang terintegrasi 11
4
digunakan untuk mencegah terjadinya cedera 12
5
dan kerugian di rumah sakit.
13
6
14
7
7.1 15
2 9
14
7
7.1 15
14
7 RISIKO YG SIGNIFIKAN
7.1 berdampak
pada pencapaian tujuan / sasaran PENGENDALIAN 15
2 9
a. Proses manajemen risiko (a-g).
3 b. Integrasi manajemen risiko di rumah sakit 10
14
7
7.1 15
2 9
b.Tetapkan konteks
3 10
a. Komunikasi dan konsultasi
3.1
c. Identifikasi risiko
Stratejik, Operasional, Finansial, Reputasional, Kepatuhan E
a) Operasional adalah risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien baik
2 9
klinis maupun non klinis.
• Risiko klinis yaitu risiko operasional yang terkait dengan pelayanan kepada pasien (keselamatan
3 10
pasien) meliputi risiko yang berhubungan dengan perawatan klinis dan pelayanan penunjang seperti
kesalahan diagnostik, bedah atau pengobatan.
3.1 • Risiko non klinis yang juga termasuk risiko operasional adalah risiko PPI mis sterilisasi, laundry, gizi, 11
kamar jenazah dll); risiko MFK (terkait fasilitas dan lingkungan, kondisi bangunan yang membahayakan;
4 risiko yang terkait dengan ketersediaan sumber air dan listrik, dll;
12
5 b) Risiko Keuangan; risiko kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang berlaku);
c) Risiko Reputasi (citra rumah sakit yang dirasakan oleh masyarakat), 13
6
d) Strategis (terkait dengan rencana strategis termasuk tujuan strategis rumah sakit);
Risiko Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi 14
7 e)
7.1 15
3.1 4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun 4 Major Cedera luas
Kehilangan fungsi utama permanent (motorik,
intelektual), permanen / irreversibel/ tidak
11
sensorik, psikologis,
berhubungan
5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan penyakit dengan
4 5 Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit.
Cathastropic 12
5 Frekuensi/
Insignificant M inor Moderate
Potencial Concequences
Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln)
Moderate Moderate High Extreme Extreme 13
6 5
2 9
3 10
3.1
11
4
12
5
13
6
14
7
7.1 15
5
3 Mungkin Terjadi 3 6 9 12 15 13
6
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
14
7
1 Hampir Tidak 1 2 3 4 5
7.1 Terjadi 15
risiko
2 9
• Pemantauan dan reviu : memastikan bahwa Manajemen Risiko dan
3 usulan perbaikan telah dilaksanakan sesuai rencana penanganan risiko 10
dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali
3.1
11
4
Laporan penerapan Manajemen Risiko : 12
5
a. laporan identifikasi Risiko dan analisis Risiko;
6
b. laporan rencana penanganan dan rencana pemantauan penanganan 13
Risiko.
14
7 c. Dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sekali
7.1 15
3.1
11
4 KPK KLAIM TUNTUTA
N 12
5
KEJADIAN POTENSIAL KLAIM / CLAIM
KLAIM (KPK / PCE) insiden yang sudah ada notifikasi 13
6 TUNTUTAN HUKUM.
formal, baik secara lisan atau
tertulis, bahwa kerugian keuangan (LAWSUIT)
insiden yang belum ada sedang mengancam RS yang 14
7 klaim / aksi legal dilakukan oleh pihak ketiga yang kasus2 dengan aksi legal
formal tapi berpotensi mengalami cedera formal pengadilan
terjadinya klaim.
7.1 15
2 9
3
STANDAR TKRS 15 10
3.1
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab 11
4
terhadap mutu dan keamanan dalam program 12
5
penelitian bersubjek manusia. 13
6
14
7
7.1 15
2 9
e) Apabila penelitian dilakukan oleh pihak ketiga (kontrak), maka pimpinan
3 RS memastikan bahwa pihak ketiga tersebut bertanggung jawab dalam 10
pemantauan dan evaluasi dari mutu, keamanan dan etika dalam
3.1 penelitian. 11
f) Penanggung jawab penelitian melakukan kajian dan evaluasi terhadap
4
seluruh penelitian yang dilakukan di RS satu tahun sekali. 12
5 g) Seluruh kegiatan penelitian merupakan bagian dari program mutu RS dan
dilakukan pemantauan serta evaluasinya secara berkala sesuai ketetapan 13
6 RS.
14
7
7.1 15
RUMAH SAKIT
7.1 15
LEMBAGA AKREDITASI
LEMBAGA RUMAH
AKREDIATASI SAKIT
RUMAH SAKIT DAMAR HUSADAPARIPURNA
DAMAR HUSADA PARIPURNA
1 8
2 9
3 10
3.1
Terima Kasih 11
4
12
5
13
6
14
7
7.1 15