Anda di halaman 1dari 29

KOL WIA TRAINING

STANDAR AKREDITASI RS KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DILENGKAPI DENGAN INSTRUMENAKREDITASI RS KOMISI
AKREDITRASI RUMAH SAKIT (KARS). TANGGAL 19 – 20 MEI
2022

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM,


MHKes, FISQua
P ro s e s Sur
v ei
Starkes + Instrumen KARS

(Kepmen No HK.01.07/
MENKES/ 1128/2022 Ttg
Standar Akreditasi Rumah
Sakit, 13 April 2022)

1.Pahami “Sistem” dari


substansi yg sedang dinilai.
2.Dgn Proporsi beri Skor
pada EP terkait.

(Nico Lumenta,
2022)
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient
Care
(AKP, PP, PAP,
1 Pengkajian Pasien
PAB, (Skrining, “Periksa Pasien”)
SKP, PKPO,
1.Informasi dikumpulkan : Anamnesa, Pengkajian
Prognas)
S pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik / I Awal
lain, dsb
PPA : Pengkajian
2. Analisis informasi : A Ulang
O Menetapkan Diagnosis, Masalah, Risiko SOAP
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
Dokter Tenaga
Apoteker 3. Rencana Asuhan/Plan of Care : R
Perawat A Merumuskan rencana dan sasaran terukur Gizi :
Dietisien P Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien ADIME
(Assessment,
Bidan
Lain2
Diagnosis,
Intervention (+Goals),
Monitoring,

(AKP, PAP, PAB, 2 Pemberian Pelayanan Evaluation)

PKPO, Implementasi Rencana


Prognas)
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
Asuhan Pasien

 3 Integrasi Asuhan Pasien


 7 Dimensi PCC
Penerapan STARKES 2022 +
Instrumen Penilaian KARS
TKRS, PMKP, AKP, HPK, PP, PAP,
KE.

(Nico Lumenta, KARS,


Patient Centred Care

*Asuhan Pasien Terintegrasi


“The Indonesian model of
Integrasi:
PCC”
 Integrasi Intra-Inter PPA : Horizontal
 Integrasi Inter Unit : Vertikal
 Integrasi PPA-Pasien : Horizontal
(HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, 4.1, PAP 1.1, 1.2, KE GU, KE 2, AKP 3, PP GU, TKRS 8, 9)

Dimensi PCC:
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, 4.1, KE GU,
KE 2)
2. DPJP sbg Clinical Leader. (AKP 3.1., PAP 1.2.)
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi (+Kompetensi) Interprofesional.
*CP Terintegrasi, *CPPT, *Kompeten Berkolaborasi. (AKP 3, PAP 1, 1.1, 1.2, PP 1.2, PMKP 7, PAB 3.1, 3.2, 4, 7,
4. Manajer
7.3, PKPO 4, 6,Pelayanan Pasien / Case Manager. (AKP 3, AKP 5, PAP
5. TKRS 8, 9.)
Integrated Discharge Planning. (AKP 3, PP 1,1.1.)
1.1, 1.2.)
6. Asuhan gizi terintegrasi. (PP 1.2., PAP 3)
7. Budaya Keselamatan. (TKRS 13, PMKP 10) (Nico Lumenta, KARS,
2022)
STARKES SNARS 1.1.

B : 5.Pelayanan Anestesi Dan Pelayanan Anestesi Dan Bedah


Bedah (PAB) (PAB)
No Standar EP No Standar EP
No Standar EP No Standar EP
1 PAB 1. 3 10 PAB 7. 2 1 PAB.1 3 12 PAB.6 3
2 PAB 2. 3 11 PAB 7.1. 2 2 PAB.2 4 13 PAB.6.1 4
3 PAB 3. 3 12 PAB 7.2. 2 3 PAB.2.1 6 14 PAB.7 3
3 13 PAB 7.3. 3
4 PAB 3.1. 4 PAB.3 4 15 PAB.7.1 3
14 PAB 7.4. 4
5 PAB 3.2. 3 14 Std 38 EP 5 PAB.3.1 3 16 PAB.7.2 3
6 PAB 4. 3 Anestesi 25 ep (66
Bedah 13 ep %) 6 PAB.3.2 3 17 PAB.7.3 4
7 PAB 5. 2 (34 7 PAB.3.3 3 18 PAB.7.4 4
8 PAB 6. 2 %)
8 PAB.4 2 19 PAB.8 4
9 PAB 6.1. 3
9 PAB.4.1 2 20 PAB.8.1 6
10 PAB.5 3 20 Std 70 EP
11 PAB.5.1 3 Anestesi 43 ep (61 %)
Bedah 27 ep (39 %)
PAB 1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menetapkan R 1)Regulasi/ penetapan pelayanan anestesi 10 T
regulasi pelayanan anestesi dan sedasi meliputi : a) 5 P
dan sedasi dan pembedahan Pengorganisasian pengelolaan pelayanan 0 T
meliputi poin a - c pada sedasi dan anaestesi terintegrasi. b) S
gambaran umum. Pelayanan sedasi. T
c) Pelayanan anestesi. T
2)Regulasi tentang mendatangkan dokter anestesi dari
luar RS untuk keadaan darurat dan pengganti
sementara. (lihat Std PAB 2 EP c) ).
3)Regulasi tentang PPK untuk
pelayanan sedasi dan anestesi.
2. Pelayanan anestesi dan D Bukti dari laporan kegiatan bulanan, 10 T
sedasi yg telah diberikan pelaksanaan pelayanan anestesi-sedasi yang 5 P
dapat memenuhi telah diberikan sesuai 0 T
kebutuhan pasien. W kebutuhan pasien. S
*Penanggung jawab pelayanan anestesi, T
*Staf anestesi, termasuk penata/perawat T
anestesi
3. Pelayanan anestesi dan D Bukti tentang pelayanan anestesi dan sedasi tersedia 10 TP
sedasi 24 5 TS
PAB 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D 1)Bukti tentang penerapan pelayanan 10 T
pelayanan anestesi dan anestesi dan sedasi yg seragam di seluruh 5 P
sedasi secara seragam di area sesuai regulasi yg ditetapkan. 2) 0 T
seluruh area seusai regulasi Kriteria pelayanan anestesi yg seragam S
yang adalah kegiatan dibawah kendali dokter T
ditetapkan. anestesi. T
3) Kriteria pelayanan sedasi yg seragam:
dapat dilakukan diluar kamar bedah
dengan:
a)Area-area di dalam rumah sakit tempat sedasi
moderat dan dalam dapat dilakukan; b)
Kualifikasi staf yang memberikan sedasi;
c) Persetujuan medis (informed consent) untuk
prosedur maupun sedasinya;d) Perbedaan populasi
anak, dewasa, dan geriatri ataupun pertimbangan
khusus lainnya; e) Peralatan medis dan
W bahan yang digunakan sesuai dengan
populasi yang diberikan sedasi moderat atau
dalam; dan f) Cara memantau.
16
PAB 2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
2. RS telah menetapkan R Regulasi tentang penetapan penanggung 10 TP
penanggung jawab
jawab pelayanan anestesi dan pelayanan anestesi dan sedasi adalah seorang 5 TS
sedasi dokter
adalah seorang dokter anastesi anastesi yang kompeten yang melaksanakan tanggung 0 TT
yang
kompeten yg melaksanakan jawabnya meliputi :
tanggung
jawabnya meliputi poin a) – d) a) Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga
pada regulasi;
maksud dan tujuan. b) Melakukan pengawasan administratif;
c) Melaksanakan program pengendalian mutu
yang
dibutuhkan; dan
3. Bila memerlukan D 1)Bukti tentang rekomendasi dan evaluasi 10 T
profesional pemberi asuhan pelayanan dari penanggung jawab pelayanan 5 P
terdapat PPA dari luar RS anastesi dan sedasi terhadap pelayanan 0 T
untuk memberikan pelayanan anestesi dan sedasi oleh PPA dari S
anestesi dan sedasi, maka ada luar rumah sakit, untuk kondisi kedaruratan. 17
T
bukti rekomendasi dan 2)Untuk pengganti sementara, ada bukti T
PAB 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah melaksanakan D Bukti pelaksanakan pemberian sedasi moderat 10 T
pemberian sedasi moderat dan dalam yang seragam di semua tempat 5 P
dan dalam yang seragam di di RS sesuai : 0 T
semua tempat di RS a) Area-area di dalam RS tempat sedasi S
sesuai dengan poin a) - moderat dan T
f) pada maksud dan dalam dapat dilakukan; b) Kualifikasi staf T
tujuan. yg memberikan sedasi; c) Persetujuan
medis (informed consent) untuk prosedur
maupun sedasinya; d) Perbedaan populasi anak,
dewasa, dan geriatri ataupun pertimbangan
khusus lainnya; e) Peralatan medis dan
bahan yang digunakan sesuai dengan
W populasi yg diberikan sedasi moderat atau dalam;
dan f) Cara memantau.

*Penanggung jawab pelayanan anestesi


*Staf anestesi
23
PAB 3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
2. Peralatan dan perbekalan O Lihat ketersediaan peralatan dan perbekalan gawat 10 T
GD tersedia di tempat darurat tersedia di tempat dilakukan sedasi moderat 5 P
dilakukan sedasi moderat dan dalam serta dipergunakan sesuai jenis 0 T
dan dalam serta sedasi, usia, dan S
dipergunakan sesuai jenis kondisi pasien. T
sedasi, usia, dan kondisi W T
pasien.
*Penanggung jawab pelayanan anestesi
*Staf anestesi
3. PPA yg terlatih dan D Daftar jaga PPA yang kompeten dan 10 T
berpengalaman dalam berwenang untuk memberikan bantuan hidup 5 P
memberikan bantuan hidup lanjut (advance) selama tindakan sedasi 0 T
lanjut (advance) harus selalu dilakukan. S
mendampingi dan siaga selama W T
tindakan sedasi dikerjakan. *Penanggung jawab pelayanan anestesi T
24
PAB 3.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Tenaga medis yg diberikan R 1) Regulasi tentang penetapan tenaga medis ( dokter 10 TP
kewenangan klinis memberikan spesialis anestesi) yang memberikan sedasi moderat - -
dan
sedasi moderat dan dalam dalam sesuai : 0 TT
harus
kompeten dalam poin a) – d) a) Teknik dan berbagai cara sedasi; b)
pada Farmakologi obat
maksud dan tujuan. sedasi dan penggunaaan zat reversal (antidot); c)
Persyaratan pemantauan pasien; dan d) Bertindak jika
ada komplikasi.
2)SPK-RKK dokter spesialis anestesi
2. Profesional pemberi asuhan R Regulasi tentang SPK RKK Profesional 10 TP
(PPA) pemberi asuhan (PPA) yang bertanggung jawab
yg bertanggung jawab melakukan pemantauan selama pelayanan sedasi - -
melakukan moderat dan dalam meliputi:
pemantauan selama pelayanan a) Pemantauan yang diperlukan; b) 0 TT
sedasi Bertindak jika ada komplikasi; c) Penggunaan
moderat dan dalam harus zat reversal (antidot); dan
kompeten d) Kriteria pemulihan.
meliputi poin a) – d) pada
Pengkajian Pra
Anestesi/Sedasi
PengkajianPra
Anestesi/Sedasi

KARS, Nico A. Lumenta 31


PAB 3.2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti penerapan pengkajian pra sedasi (form 10 T
pengkajian prasedasi dan pengkajian prasedasi) dan dicatat dalam rekam 5 P
dicatat dalam rekam medis medis meliputi : 0 T
meliputi poin a) – e) pada a)Mengidentifikasi masalah saluran pernapasan yang S
maksud dan tujuan. dapat memengaruhi jenis sedasi yang digunakan; T
b)Mengevaluasi pasien terhadap risiko tindakan T
sedasi;
c)Merencanakan jenis sedasi dan tingkat
kedalaman sedasi yang diperlukan pasien
berdasarkan prosedur/tindakan yang akan
dilakukan;
d)Pemberian sedasi secara aman; dan
W e)Menyimpulkan temuan hasil
pemantauan pasien selama prosedur.

*Penanggung jawab pelayanan anestesi.

33
PAB 3.2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
2. RS telah menerapkan D Bukti penerapan pemantauan pasien 10 T
pemantauan pasien selama selama sedasi moderat dan dalam oleh staf 5 P
dilakukan pelayanan sedasi anestesi yang kompeten dicatat di rekam 0 T
moderat dan dalam oleh PPA medis. S
yang kompeten dan di catat di W T
rekam medik. *Penanggung jawab pelayanan Anestesi T
3. Kriteria pemulihan telah digunakan D Bukti dalam rekam medis tentang kriteria pemulihan 10 TP
dan didokumentasikan telah digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang 5 T
untuk mengidentifikasi sudah pulih kembali dan atau siap untuk ditransfer/ 0 S
pasien yg sudah pulih dipulangkan. T
kembali dan atau siap T
untuk ditransfer/dipulangkan. W
*Penanggung jawab pelayanan anestesi
*Staf anestesi

34
h. 1/2 h. 2/2

KARS, Nico A. Lumenta 38


PAB 4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Pengkajian pra- telah D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 T
anestesi pengkajian pra anestesi dengan konsep IAR oleh 5 P
dilakukan untuk setiap pasien dokter anestesi sesuai PPK 0 T
yg akan dilakukan anestesi. S
W T
T
*DPJP
*Pasien/keluarga
2. Pengkajian telah D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 T
prainduksi pengkajian pra induksi dengan konsep IAR oleh dokter 5 P
dilakukan secara terpisah anestesi sesuai PPK. 0 T
untuk mengevaluasi ulang S
pasien segera sebelum W T
induksi anestesi. T
*DPJP
3. Kedua pengkajian tsb telah D Bukti pengkajian pra anestesi dan pra induksi terisi 10 T
dilakukan oleh PPA yg lengkap dan ditanda tangani oleh PPA yang 5 P
39
kompeten dan telah diberikan kompeten. 0 T
PAB 5.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti penerapan pemberian informasi kepada 10 T
pemberian informasi pasien dan atau keluarga atau pihak yang akan 5 P
kepada pasien dan atau memberikan keputusan tentang jenis, risiko, manfaat, 0 T
keluarga atau pihak yg akan alternatif dan analgesia pasca tindakan sedasi S
memberikan keputusan ttg atau anestesi. T
jenis, risiko, manfaat, W T
alternatif dan *DPJP
analagsia pasca tindakan *Pasien/keluarga
sedasi atau anastesi.
2. Pemberian informasi D Bukti dalam rekam medis pemberian informasi 10 T
dilakukan oleh dilakukan 5 P
dokter spesialis anestesi oleh dokter spesialis anestesi dan didokumentasikan 0 T
dan didokumentasikan dalam di formulir persetujuan atau penolakan S
formulir persetujuan tindakan tindakan anastesi/sedasi. T
anestesi/sedasi. W T
*Dokter Anestesi
*Dokter Bedah
42
PAB 6.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Frekuensi dan jenis pemantauan D Bukti tentang pelaksanaan jenis pemantauan selama 10 T
selama tindakan anestesi dan tindakan sedasi dan anestesi dan pembedahan 5 P
pembedahan didasarkan pada didasarkan pada status praanestesi pasien, anestesi 0 T
status praanestesi pasien, yang digunakan, serta prosedur pembedahan yang S
anestesi yg digunakan, serta dilakukan pencatatan dengan frekuensi sesuai T
prosedur regulasi. T
pembedahan yang dilakukan. Termasuk bukti pemantauan anestesi lokal.
W
*Dokter Anestesi
*Dokter Bedah
2. Pemantauan status D Bukti dalamrekammedistentang 10 T
fisiologis pasien sesuai pemantauan status fisiologis pasien yang 5 P
dengan panduan praktik menjalani anestesi. 0 T
klinis (PPK) dan W S
didokumentasikan dalam *Dokter Anestesi T
rekam medis pasien. *Staf Anestesi T

44
PAB 6.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti dalam rekam medis tentang pemantauan pasien 10 TP
pemantauan pasien pascaanestesi baik di ruang intensif maupun di ruang 5 T
pasca anestesi baik di pemulihan. 0 S
ruang intensif maupun W T
di ruang pemulihan dan *Dokter Anestesi, *Staf Anestesi. T
didokumentasikan dlm
rekam medis pasien.
2. Pasien dipindahkan D Bukti dalam rekam medis ttg pemindahan 10 T
dari unit pascaanestesi pelaksanaan pasien 5 P
(atau pemantauan dari unit pascaanestesi (atau pemantauan pemulihan 0 T
pemulihan dihentikan) dihentikan) sesuai dgn kriteria dengan alternatif : S
sesuai dgn kriteria a)Pasien dipindahkan (atau pemantauan pemulihan T
baku yg ditetapkan dgn dihentikan) T
alternatif a) – c) pada oleh seorang Dr Sp Anestesi yg kompeten berdasarkan
maksud dan tujuan. kriteria pascaanestesi yg ditetapkan oleh RS.
b)pasien dipindahkan (atau pemantauan pemulihan dihentikan)
oleh seorang perawat atau penata anastesi yg
kompeten berdasarkan kriteria pascaanestesi yg ditetapkan
oleh RS, tercatat dalam rekam medis bahwa kriteria tsb
W terpenuhi. 47
PAB 6.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
3. Waktu dimulai dan D Bukti dalam rekam medis tentang waktu 10 TP
dimulai dan
dihentikannya dihentikannya proses pemulihan 5 TS
proses W
pemulihan dicatat di 0 TT
dalam rekam medis *Staf Anestesi
pasien.

48
PAB.7 : Pengkajian Pra Bedah
1. Pasien masuk dan dgn IAR, hasil pengkajian rencana tindakan bedah
definitif. Pendokumentasian sesuai Std PP 1, 1.1. (Form pengkajian awal)
2. Pasien masuk pengkajian (bedah) awal belum definitif tindakan bedah. Setelah
pemeriksaan2 tambahan maka pengkajian bedah IAR telah ditetapkan tindakan
bedahnya. Pendokumentasian pada poin 2 ini: CPPT atau Form lain sesuai regulasi RS.
3. Pasien masuk, pengkajian misalnya oleh DPJP Penyakit Dalam. Setelah 4 hari, konsul
bedah utk tindakan bedah. Pengkajian Prabedah: pendokumentasian poin 3: CPPT
atau Form lain sesuai regulasi RS.

Rawat Inap 

Pengkajian
Prabedah Rawat Inap
=PP 1, 1.1 (=PAB 
7)
Pengk Awal Pengkajian Prabedah di CPPT / form
Bedah/ tertentu.
P.Dalam (=PAB 7)
 PP 1, 1.1 52
PAB 7.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan R Regulasi Pelayanan Pembedahan yang 10 T
pengkajian prabedah pada mengatur tatakelola pembedahan mulai 5 P
pasien yg akan dioperasi dari penjadwalan, pengkajian, informed 0 T
oleh dokter penanggung consent, rencana asuhan pascabedah. S
jawab pelayanan (DPJP) T
sebelum operasi dimulai. D T
1)Bukti dalam rekam medis tentang
penerapan pengkajian prabedah pada pasien
yang akan dioperasi oleh dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP) sebelum operasi
dimulai, sesuai regulasi rumah sakit.
W 2)Bukti sesuai Std PP 1.1.

*DPJP
2. Diagnosis praoperasi dan D Bukti dalam rekam medis tentang diagnosis praoperasi 10 TP
rencana dan rencana prosedur/tindakan operasi 5 TS
prosedur/tindakan operasi berdasarkan hasil 0 TT
berdasarkan hasil pengkajian prabedah.
pengkajian prabedah dan W
PAB 7.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti ttg pelaksanaan pemberian informasi kpd 10 T
pemberian informasi pasien dan atau keluarga atau pihak yang akan 5 P
kepada pasien dan atau memberikan keputusan ttg jenis, risiko, 0 T
keluarga atau pihak yg akan manfaat, komplikasi dan dampak serta S
memberikan keputusan ttg alternatif prosedur/teknik terkait dgn rencana T
jenis, risiko, manfaat, operasi (termasuk pemakaian produk darah bila T
komplikasi dan diperlukan) kepada pasien dan atau keluarga atau
dampak serta alternatif mereka yg berwenang memberi keputusan, meliputi:
prosedur/teknik terkait dgn a) Risiko dari rencana tindakan operasi; b)
rencana operasi (termasuk Manfaat dari rencana tindakan operasi; c)
pemakaian produk darah bila Memungkinan komplikasi dan
diperlukan) kepada pasien dampak; d) Pilihan operasi atau nonoperasi
dan atau keluarga atau (alternatif) yang tersedia untuk menangani pasien;
W
mereka yg berwenang e) Sebagai tambahan jika dibutuhkan darah atau
memberi keputusan. produk darah, sedangkan risiko dan alternatifnya
didiskusikan.
*DPJP, *Pasien/keluarga.
2. Pemberian informasi D Bukti ttg pemberian informasi dilakukan 10 T
dilakukan oleh dokter oleh DPJP didokumentasikan dalam formulir 5 P
0
PAB 7.2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Laporan operasi memuat D Bukti tentang pelaksanaan laporan operasi 10 T
poin a) – dalam formulir laporan operasi yang 5 P
h) pada maksud dan tujuan memuat : 0 T
serta dicatat pada a) Diagnosis pascaoperasi; b) Nama S
formular/template yang dokter bedah dan asistennya; c) T
ditetapkan RS. Prosedur operasi yang dilakukan dan T
rincian temuan; d) Ada dan tidak ada
komplikasi;
e)Spesimen operasi yang dikirim untuk diperiksa;
f)Jumlah darah yang hilang dan jumlah yang
masuk lewat transfusi; g) Nomor pendaftaran alat
W yang dipasang (implan), (bila mempergunakan); h)
Tanggal, waktu, dan tanda tangan dokter yang
bertanggung jawab.

*DPJP
2. Laporan operasi telah D 1)Bukti laporan operasi terisi lengkap sebelum 10 TP
tersedia pasien dipindah ke ruang lain untuk perawatan 5 T
segera setelah operasi selanjutnya. 0 S
59T
selesai dan sebelum pasien 2) Bukti laporan operasi bila dilakukan di
PAB 7.3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Rencana asuhan D Bukti rencana asuhan pascaoperasi dicatat di 10 T
pascaoperasi dicatat di rekam rekam medis dalam waktu 24 jam oleh dokter 5 P
medis pasien dalam waktu 24 penanggung jawab pelayanan (DPJP). 0 T
jam oleh dokter penanggung W *DPJP. S
jawab pelayanan(DPJP). T
T
2. Rencana asuhan pascaoperasi D 1)Bukti dalam rekam medis rencana asuhan 10 TP
termasuk rencana asuhan pascaoperasi termasuk rencana asuhan 5 T
medis, keperawatan, oleh medis, keperawatan, oleh PPA lainnya 0 S
PPA lainnya berdasar atas berdasar atas kebutuhan pasien. T
kebutuhan pasien. 2)Rencana pascaoperasi dapat dibuat sebelum T
W operasi.
*DPJP, *Dokter yang menerima delegasi, *Perawat,
*PPA lain.
3. Rencana asuhan D Bukti dalam rekam medis rencana asuhan 10 T
pascaoperasi diubah pascaoperasi diubah /dikembangkan 5 P
berdasarkan pengkajian ulang berdasarkan pengkajian ulang pasien. 0 T
pasien. W *DPJP, *Dokter yang menerima delegasi, *Perawat, 62S
PAB 7.4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah mengidentifikasi R Regulasi tentang penetapan jenis alat implan 10 T
jenis alat implan yg termasuk yang termasuk dalam pelayanan RS. 5 P
dalam cakupan layanannya. 0 T
S
T
T
2. Kebijakan dan praktik mencakup R Regulasi tentang penggunaan implan bedah 10 T
poin a) – h) pada maksud dan berupa hal hal yang meliputi: 5 P
tujuan. a)Pemilihan implan berdasarkan peraturan 0 T
perundangan. S
b)Modifikasi surgical safety checklist utk memastikan T
ketersediaan implan di kamar operasi dan T
pertimbangan khusus utk penandaan lokasi
operasi. c) Kualifikasi dan pelatihan setiap staf
dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan implan
(staf dari pabrik/perusahaan implan untuk
mengkalibrasi). d) Proses pelaporan jika
ada kejadian yang tidak diharapkan terkait
implant. e) Proses pelaporan malfungsi implan
sesuai dgn standar/aturan pabrik. f)
PAB 7.4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
3. RS mempunyai proses utk D Bukti proses untuk melacak implan medis yang 10 T
melacak implan medis yg telah digunakan pasien, Rumah Sakit (kamar 5 P
telah digunakan pasien. Operasi) mempunyai format pelaporan 0 T
penggunaan implan yang dapat ditelusur bila S
diperlukan. T
W T
*Kepala/staf unit kamar operasi
*Kepala/staf unit farmasi
4. RS menerapkan proses untuk D Bukti pelaksanaan proses untuk melacak pasien dalam
menghubungi dan memantau jangka waktu yg ditentukan setelah
pasien dalam jangka waktu yg menerima pemberitahuan adanya recall
ditentukan setelah menerima implan medis. Untuk penerapan traceability,
pemberitahuan adanya saran agar RS meminta pasien melapor bila ada
penarikan/recall suatu implan perubahan alamat/no kontak.
medis. W
*Kepala/staf unit kamar operasi
*Kepala/staf unit farmasi
67
DILENGKAPI DENGAN INSTRUMENAKREDITASI RS KOMISI
AKREDITRASI RUMAH SAKIT (KARS). TANGGAL 19 – 20 MEI
2022

“Instrumen Akreditasi
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua KARS
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pelayanan Anestesi
dan Bedah (PAB)”

Anda mungkin juga menyukai