(Kepmen No HK.01.07/
MENKES/ 1128/2022 Ttg
Standar Akreditasi Rumah
Sakit, 13 April 2022)
(Nico Lumenta,
2022)
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient
Care
(AKP, PP, PAP,
1 Pengkajian Pasien
PAB, (Skrining, “Periksa Pasien”)
SKP, PKPO,
1.Informasi dikumpulkan : Anamnesa, Pengkajian
Prognas)
S pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik / I Awal
lain, dsb
PPA : Pengkajian
2. Analisis informasi : A Ulang
O Menetapkan Diagnosis, Masalah, Risiko SOAP
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien
Dokter Tenaga
Apoteker 3. Rencana Asuhan/Plan of Care : R
Perawat A Merumuskan rencana dan sasaran terukur Gizi :
Dietisien P Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien ADIME
(Assessment,
Bidan
Lain2
Diagnosis,
Intervention (+Goals),
Monitoring,
Dimensi PCC:
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK GU, 1, 1.2, 1.3, 2, 2.1, 3, 4.1, KE GU,
KE 2)
2. DPJP sbg Clinical Leader. (AKP 3.1., PAP 1.2.)
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi (+Kompetensi) Interprofesional.
*CP Terintegrasi, *CPPT, *Kompeten Berkolaborasi. (AKP 3, PAP 1, 1.1, 1.2, PP 1.2, PMKP 7, PAB 3.1, 3.2, 4, 7,
4. Manajer
7.3, PKPO 4, 6,Pelayanan Pasien / Case Manager. (AKP 3, AKP 5, PAP
5. TKRS 8, 9.)
Integrated Discharge Planning. (AKP 3, PP 1,1.1.)
1.1, 1.2.)
6. Asuhan gizi terintegrasi. (PP 1.2., PAP 3)
7. Budaya Keselamatan. (TKRS 13, PMKP 10) (Nico Lumenta, KARS,
2022)
STARKES SNARS 1.1.
33
PAB 3.2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
2. RS telah menerapkan D Bukti penerapan pemantauan pasien 10 T
pemantauan pasien selama selama sedasi moderat dan dalam oleh staf 5 P
dilakukan pelayanan sedasi anestesi yang kompeten dicatat di rekam 0 T
moderat dan dalam oleh PPA medis. S
yang kompeten dan di catat di W T
rekam medik. *Penanggung jawab pelayanan Anestesi T
3. Kriteria pemulihan telah digunakan D Bukti dalam rekam medis tentang kriteria pemulihan 10 TP
dan didokumentasikan telah digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang 5 T
untuk mengidentifikasi sudah pulih kembali dan atau siap untuk ditransfer/ 0 S
pasien yg sudah pulih dipulangkan. T
kembali dan atau siap T
untuk ditransfer/dipulangkan. W
*Penanggung jawab pelayanan anestesi
*Staf anestesi
34
h. 1/2 h. 2/2
44
PAB 6.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti dalam rekam medis tentang pemantauan pasien 10 TP
pemantauan pasien pascaanestesi baik di ruang intensif maupun di ruang 5 T
pasca anestesi baik di pemulihan. 0 S
ruang intensif maupun W T
di ruang pemulihan dan *Dokter Anestesi, *Staf Anestesi. T
didokumentasikan dlm
rekam medis pasien.
2. Pasien dipindahkan D Bukti dalam rekam medis ttg pemindahan 10 T
dari unit pascaanestesi pelaksanaan pasien 5 P
(atau pemantauan dari unit pascaanestesi (atau pemantauan pemulihan 0 T
pemulihan dihentikan) dihentikan) sesuai dgn kriteria dengan alternatif : S
sesuai dgn kriteria a)Pasien dipindahkan (atau pemantauan pemulihan T
baku yg ditetapkan dgn dihentikan) T
alternatif a) – c) pada oleh seorang Dr Sp Anestesi yg kompeten berdasarkan
maksud dan tujuan. kriteria pascaanestesi yg ditetapkan oleh RS.
b)pasien dipindahkan (atau pemantauan pemulihan dihentikan)
oleh seorang perawat atau penata anastesi yg
kompeten berdasarkan kriteria pascaanestesi yg ditetapkan
oleh RS, tercatat dalam rekam medis bahwa kriteria tsb
W terpenuhi. 47
PAB 6.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
3. Waktu dimulai dan D Bukti dalam rekam medis tentang waktu 10 TP
dimulai dan
dihentikannya dihentikannya proses pemulihan 5 TS
proses W
pemulihan dicatat di 0 TT
dalam rekam medis *Staf Anestesi
pasien.
48
PAB.7 : Pengkajian Pra Bedah
1. Pasien masuk dan dgn IAR, hasil pengkajian rencana tindakan bedah
definitif. Pendokumentasian sesuai Std PP 1, 1.1. (Form pengkajian awal)
2. Pasien masuk pengkajian (bedah) awal belum definitif tindakan bedah. Setelah
pemeriksaan2 tambahan maka pengkajian bedah IAR telah ditetapkan tindakan
bedahnya. Pendokumentasian pada poin 2 ini: CPPT atau Form lain sesuai regulasi RS.
3. Pasien masuk, pengkajian misalnya oleh DPJP Penyakit Dalam. Setelah 4 hari, konsul
bedah utk tindakan bedah. Pengkajian Prabedah: pendokumentasian poin 3: CPPT
atau Form lain sesuai regulasi RS.
Rawat Inap
Pengkajian
Prabedah Rawat Inap
=PP 1, 1.1 (=PAB
7)
Pengk Awal Pengkajian Prabedah di CPPT / form
Bedah/ tertentu.
P.Dalam (=PAB 7)
PP 1, 1.1 52
PAB 7.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan R Regulasi Pelayanan Pembedahan yang 10 T
pengkajian prabedah pada mengatur tatakelola pembedahan mulai 5 P
pasien yg akan dioperasi dari penjadwalan, pengkajian, informed 0 T
oleh dokter penanggung consent, rencana asuhan pascabedah. S
jawab pelayanan (DPJP) T
sebelum operasi dimulai. D T
1)Bukti dalam rekam medis tentang
penerapan pengkajian prabedah pada pasien
yang akan dioperasi oleh dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP) sebelum operasi
dimulai, sesuai regulasi rumah sakit.
W 2)Bukti sesuai Std PP 1.1.
*DPJP
2. Diagnosis praoperasi dan D Bukti dalam rekam medis tentang diagnosis praoperasi 10 TP
rencana dan rencana prosedur/tindakan operasi 5 TS
prosedur/tindakan operasi berdasarkan hasil 0 TT
berdasarkan hasil pengkajian prabedah.
pengkajian prabedah dan W
PAB 7.1.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah menerapkan D Bukti ttg pelaksanaan pemberian informasi kpd 10 T
pemberian informasi pasien dan atau keluarga atau pihak yang akan 5 P
kepada pasien dan atau memberikan keputusan ttg jenis, risiko, 0 T
keluarga atau pihak yg akan manfaat, komplikasi dan dampak serta S
memberikan keputusan ttg alternatif prosedur/teknik terkait dgn rencana T
jenis, risiko, manfaat, operasi (termasuk pemakaian produk darah bila T
komplikasi dan diperlukan) kepada pasien dan atau keluarga atau
dampak serta alternatif mereka yg berwenang memberi keputusan, meliputi:
prosedur/teknik terkait dgn a) Risiko dari rencana tindakan operasi; b)
rencana operasi (termasuk Manfaat dari rencana tindakan operasi; c)
pemakaian produk darah bila Memungkinan komplikasi dan
diperlukan) kepada pasien dampak; d) Pilihan operasi atau nonoperasi
dan atau keluarga atau (alternatif) yang tersedia untuk menangani pasien;
W
mereka yg berwenang e) Sebagai tambahan jika dibutuhkan darah atau
memberi keputusan. produk darah, sedangkan risiko dan alternatifnya
didiskusikan.
*DPJP, *Pasien/keluarga.
2. Pemberian informasi D Bukti ttg pemberian informasi dilakukan 10 T
dilakukan oleh dokter oleh DPJP didokumentasikan dalam formulir 5 P
0
PAB 7.2.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Laporan operasi memuat D Bukti tentang pelaksanaan laporan operasi 10 T
poin a) – dalam formulir laporan operasi yang 5 P
h) pada maksud dan tujuan memuat : 0 T
serta dicatat pada a) Diagnosis pascaoperasi; b) Nama S
formular/template yang dokter bedah dan asistennya; c) T
ditetapkan RS. Prosedur operasi yang dilakukan dan T
rincian temuan; d) Ada dan tidak ada
komplikasi;
e)Spesimen operasi yang dikirim untuk diperiksa;
f)Jumlah darah yang hilang dan jumlah yang
masuk lewat transfusi; g) Nomor pendaftaran alat
W yang dipasang (implan), (bila mempergunakan); h)
Tanggal, waktu, dan tanda tangan dokter yang
bertanggung jawab.
*DPJP
2. Laporan operasi telah D 1)Bukti laporan operasi terisi lengkap sebelum 10 TP
tersedia pasien dipindah ke ruang lain untuk perawatan 5 T
segera setelah operasi selanjutnya. 0 S
59T
selesai dan sebelum pasien 2) Bukti laporan operasi bila dilakukan di
PAB 7.3.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. Rencana asuhan D Bukti rencana asuhan pascaoperasi dicatat di 10 T
pascaoperasi dicatat di rekam rekam medis dalam waktu 24 jam oleh dokter 5 P
medis pasien dalam waktu 24 penanggung jawab pelayanan (DPJP). 0 T
jam oleh dokter penanggung W *DPJP. S
jawab pelayanan(DPJP). T
T
2. Rencana asuhan pascaoperasi D 1)Bukti dalam rekam medis rencana asuhan 10 TP
termasuk rencana asuhan pascaoperasi termasuk rencana asuhan 5 T
medis, keperawatan, oleh medis, keperawatan, oleh PPA lainnya 0 S
PPA lainnya berdasar atas berdasar atas kebutuhan pasien. T
kebutuhan pasien. 2)Rencana pascaoperasi dapat dibuat sebelum T
W operasi.
*DPJP, *Dokter yang menerima delegasi, *Perawat,
*PPA lain.
3. Rencana asuhan D Bukti dalam rekam medis rencana asuhan 10 T
pascaoperasi diubah pascaoperasi diubah /dikembangkan 5 P
berdasarkan pengkajian ulang berdasarkan pengkajian ulang pasien. 0 T
pasien. W *DPJP, *Dokter yang menerima delegasi, *Perawat, 62S
PAB 7.4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
1. RS telah mengidentifikasi R Regulasi tentang penetapan jenis alat implan 10 T
jenis alat implan yg termasuk yang termasuk dalam pelayanan RS. 5 P
dalam cakupan layanannya. 0 T
S
T
T
2. Kebijakan dan praktik mencakup R Regulasi tentang penggunaan implan bedah 10 T
poin a) – h) pada maksud dan berupa hal hal yang meliputi: 5 P
tujuan. a)Pemilihan implan berdasarkan peraturan 0 T
perundangan. S
b)Modifikasi surgical safety checklist utk memastikan T
ketersediaan implan di kamar operasi dan T
pertimbangan khusus utk penandaan lokasi
operasi. c) Kualifikasi dan pelatihan setiap staf
dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan implan
(staf dari pabrik/perusahaan implan untuk
mengkalibrasi). d) Proses pelaporan jika
ada kejadian yang tidak diharapkan terkait
implant. e) Proses pelaporan malfungsi implan
sesuai dgn standar/aturan pabrik. f)
PAB 7.4.
Elemen Penilaian Instrumen Penilaian KARS Skor
3. RS mempunyai proses utk D Bukti proses untuk melacak implan medis yang 10 T
melacak implan medis yg telah digunakan pasien, Rumah Sakit (kamar 5 P
telah digunakan pasien. Operasi) mempunyai format pelaporan 0 T
penggunaan implan yang dapat ditelusur bila S
diperlukan. T
W T
*Kepala/staf unit kamar operasi
*Kepala/staf unit farmasi
4. RS menerapkan proses untuk D Bukti pelaksanaan proses untuk melacak pasien dalam
menghubungi dan memantau jangka waktu yg ditentukan setelah
pasien dalam jangka waktu yg menerima pemberitahuan adanya recall
ditentukan setelah menerima implan medis. Untuk penerapan traceability,
pemberitahuan adanya saran agar RS meminta pasien melapor bila ada
penarikan/recall suatu implan perubahan alamat/no kontak.
medis. W
*Kepala/staf unit kamar operasi
*Kepala/staf unit farmasi
67
DILENGKAPI DENGAN INSTRUMENAKREDITASI RS KOMISI
AKREDITRASI RUMAH SAKIT (KARS). TANGGAL 19 – 20 MEI
2022
“Instrumen Akreditasi
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes, FISQua KARS
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pelayanan Anestesi
dan Bedah (PAB)”