Anda di halaman 1dari 21

PENGUKURAN KINERJA RAWAT INAP

BERDASARKAN BALANCE SCORECARD

Manajemen Pemecahan Masalah & pengambilan keputusan

Dr. dr. grace sabrina rumengan, MARS

Andanu Sulaksana 206080173


Delvi Yunita 206080115
Rani Marlyani 206080176
PENGERTIAN
 Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan
yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang
telah ditetapkan bersama (Stephen Robbins, 2008 dalam
Rai, 2008).
 Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya.
 Balanced scorecard adalah suatu pendekatan untuk
mengukur kinerja yang akan menilai kinerja keuangan
dan kinerja bukan keuangan.
MENURUT KAPLAN DAN NORTON (1996) BALANCED SCORECARD TERDIRI DARI 2 KATA, YAITU:

1. Scorecard
Yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil
kinerja seseorang yang nantinya digunakan untuk
membandingkan dengan hasil kinerja yang sesungguhnya.

2. Balanced
Menunjukkan bahwa kinerja personel atau karyawan
diukur secara seimbang dan dipandang dari 2 aspek yaitu
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang dan dari segi intern maupun ekstern.
PERSPEKTIF DALAM BALANCED SCORECARD

 Ada empat perspektif kinerja bisnis yang diukur


dalam balanced scorecard, yaitu:
 perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
 Perspektif bisnis internal
 Prespektif pelanggan
 Prespektif keuangan
Data yang diambil berdasarkan data semester 1 tahun 2021 (januari-juni
2021), menggunakan kuesioner dengan pasien yang dirawat inap tanggal
13,14,15 juli dan telah dirawat > 24 jam sebagai responden

Tabel 1. Hasil akhir setiap perspektif RS X


Nilai Hasil Akhir Kategori
-2 sampai -1 Sangat tidak baik
> -1 sampai 0 Tidak baik
> 0 sampai 1 Baik
>1 sampai 2 Sangat baik 
 Skala :
1= kurang penting
2 = cukup penting
3 = penting
4 = sangat penting
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang


terkait dengan kondisi internal perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996: 127),
yaitu:
1. Kapabilitas pekerja.
a. Kepuasan pekerja.
b. Retensi pekerja.
c. Produktivitas pekerja.
2. Kapabilitas sistem informasi.
3. Iklim organisasi
Tabel 2. Hasil skoring dan pembobotan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ruang
rawat inap RS X

Faktor analisis Hasil Survei skala Skor bobot Skor x


Bobot

Diklat Karyawan 0.5


Jumlah Diklat 60 % pernah mengikuti 3 +1 0,3 0,3
Frekuensi diklat Rata-rata petugas mengikuti 3 +2 0,2 0,4
Infrastruktur 0,5
Kebersihan ruang Ruang rawat inap terlihat 3 +2 0,2 0,4

bersih dan rapi


Kelengkapan alat memenuhi > 75% kelengkapan 3 +2 0,3 0,6
  Total 1,7

Hasil perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sangat baik


PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Menurut Kaplan dan Norton (1996: 96) membagi
proses bisnis internal kedalam tiga proses bisnis
utama yaitu:
1. Proses inovasi
2. Proses Operasi
3. Pelayanan Purna Jual
Tabel 3. Hasil skoring dan pembobotan perspektif bisnis internal ruang rawat inap RS X

Faktor analisis Hasil Survei Skala Skor Bobot Skor X


Bobot
Skema Alur Pelayan sebagian Ada, dan dipajang 2 1 0,2 0,2
2 -1 0,2 -0,2
Jam kunjung dokter Kadang tepat waktu
SOP
Ketersediaan SOP 80% ada SOP 1 1 0,3 0,3
1 1 0,3 0,3
Kesesuaian sebagian sesuai SOP
total 0.6

Hasil perspektif bisnis internal 0,6 berarti baik


Perspektif Pelanggan
 
Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran (Kaplan dan Norton, 1996: 63-
73, yaitu:
1. Core measurement group, yang memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:
a. Pangsa pasar (market share)
b. Retensi pelanggan (customer retention)
c. Akuisisi pelanggan (customer acquisition)
d. Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)

2. Customer Value Proportion yang merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada
core value proportion didasarkan pada atribut sebagai berikut:
1. Product/service attributes
2. Customer relationship
3. Image and reputation
Tabel 4. Hasil skoring dan pembobotan perspektif pelanggan ruang rawat inap
Rumah Sakit X
Faktor analisis Skala Skor Bobot Skor X
Bobot
Reliability

Prosedur penerimaan pasien 3 +1,5 0,04 0,06


Perawat memberitahu hasil 2 -1,2 0,04 -0,048
pemeriksaan
Tenaga medis memberikan pelayanan yang 2 +1,5 0,05 0,075
teliti

Assurance

Kemampuan dokter dalam menetapkan 3 + 1,7 0.04 0.068


diagnosa penyakit
Dokter mampu memberikan jawaban dari 3 +1,8 0,04 0,072
Pertanyaan pasien dengan baik.
Dokter dapat melayani dengan sikap 2 +1,7 0,05 0,085
menyakinkan
Tangible
Tempat tidur telah disiapkan dalam keadaan 2 +2 0,04 0,08
rapi, bersih dan siap pakai.
Rumah sakit memilliki peralatan medis yang 2 +1 0,04 0,04
lengkap.
Dokter dan perawat selalu berpakaian rapi 3 +1,6 0,05 0,08
dan Sopan

Empathy
Perawat memperhatikan sungguh-sungguh 2 +1,6 0,1 0,16
keluhan pasien.
Perawat dapat melayani dengan bersikap sopan 2 +1,6 0,1 0,16
dan ramah..

Dokter mampu menenangkan rasa cemas pasien 2 +2 0,1 0,2


terhadap penyakit yang diderita
Responsiveness        

Dokter selalu menanyakan keluhan pasien. 3 +1,9 0,1 0,19

Tenaga medis bersedia menanggapi keluhan pasien. 3 +1,5 0,1 0,15

Tenaga medis mampu melakukan tindakan secara 2 +1,8 0,1 0,18


cepat dan tepat.
      Total 1,552

Hasil : perspektif pelanggan sangat baik


 
Perspektif keuangan (Financial Perspective)
Menurut Mardiasmo (2002) balanced scorecard memakai tolak ukur kinerja
keuangan dengan menggunakan metode value for money yang merupakan
konsep pengelolaan organisasi sektor yang mendasarkan pada tiga elemen,
yaitu:
 Ekonomi: perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
yang terendah yang mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan
perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
 Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi
merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar
kinerja atau target yang telah ditetapkan
 Efektifitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan
secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan
output.
Tabel 5. Hasil skoring dan pembobotan perspektif keuangan ruang rawat inap kelas 3
Rumah Sakit Surya Medika

Faktor analisis Hasil Survei Skala Skor Bobot Skor X


bobot
Dokumentasi laporan Ada, lengkap, dan tersimpan 4 +2 0,2 0,6

Personalia Keuangan Ada 2 +2 0,15 0.3

Monitoring dilakukan 1 bulan sekali 2 -1 0,15 -0,15

Evaluasi dilakukan setiap 12 bulan 1 1 0,1 0,1

Pencapaian target 55% tercapai 4 1 0,4 0,4


    Total 1,25

hasil : perspektif keuangan sangat baik


PLAN DO CHECK ACT

Perspeksi Bisnis Internal

Masalah P D C A

Jam kunjungan 1. Penambahan 1. Rekrutment Evaluasi Penilaian


dokter kadang jumlah dokter full ketepatan waktu kepatuhan dokter
tepat waktu dokter, time kunjungan dokter tehadap jam
2. Perubahan 2. Kesepakatan kunjungan
jadwal dokter. jadwal dokter
Perspeksi Pelanggan

Masalah P D C A

Perawat tidak Pasien Perawat memberi feedback pasien/ Refreshing staf


memberitahu hasil mendapatkan informasi askep keluarga
pemeriksaan informasi asuhan
keperawatan keperawatan
setiap kunjungan
Perspeksi keuangan

Masalah P D C A

Monitoring hanya Melakukan 1. Lakukan Laporan hasil Menindaklanjuti


dilakukan 1 bulan monitoring setiap identifikasi monitoring temuan hasil
sekali hari 2. penambahan berkala setiap monitoring
staf minggu
3. Pelatihan staf
monitoring

Pencapaian target Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Monitor Meningkatkan


rendah target pendapatan promosi peningkatan kepuasan pasien
100% 2. efisiensi jumlah pasien dengan biaya
bahan bulanan, rendah,
3. menambah 2. analisa unit – perhitungan
unit layanan unit dengan costing tiap,
cost tinggi unit/penyakit
KESIMPULAN

Dari 4 perspektif didapatkan hasil akhir :


1. perspektif bisnis internal 0,6 ( baik )
2. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
1,7 ( sangat baik )
3. Perspektif pelanggan 1,5 ( sangat baik )
4. Perspektif keuangan 1,25 (sangat baik )
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai