Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI KEPERAWATAN YANG TEPAT UNTUK PELAYANAN

KEPERAWATAN

Medistra Virginia Simanullang / 181101045

Medistravirginia27@gmail.com

ABSTRAK
Asuhan keperawatan pada tahap evaluasi adalah bagaiamana kemampuan perawat dalam menilai
respon pasien terhadap tindakan yang diberikan melalui tanya jawab, observasi dan lainnya.
Penerapan evaluasi harus dilakukan dengan benar oleh perawat. Oleh karena itu perawat harus
memahami yang evakuasi dan pelaksanaanya agar dapat memeberikan pelayanan keperawtan yang
baik untuk meningkatkan status kesehatan pasien. Poerawat juga memahami respon yang
sebenarnya dari pasien, untuk itulah perawat memahami bagaiman proses evaluasi. Ini sangat
penting agar pelayanan asuhan keperawtan berjalan dengan baik.

Kata Kunci : Evaluasi, keperawatan, asuhan, pelayanan.


LATAR BELAKANG
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan dalam proses keperawatan pada tahap evaluasi
ini dilakukan kembali pengkajian ulang mengenai respon pasien terhadap tindakan yang
sudah diberikan oleh perawat. Pada tahap ini dilakukan kegitan untuk menentukan pakah
rencana keperawatan dan apakah bisa dilanjutkan atau tidak, merevisi, atau bisa juga
dihentikan.

Dalam melakukan pelayanan keperawatan perawat tidak sampai saat itu saja, untuk
memastikan tindakan kita, perawat melakukan evaluasi. Asuhan keperawatan menajdi poin
penting dalam penilaian kualitas pelayanan. Oleh karena itu perawat memegang bagian
penting dalam peningkatana kesehatan. Dan dalam pelaksanaannya perawat didasarkan
pada standar praktik keperawatan.

Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik


keperawatan agar sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik serta tanggun jawab perawat.

1
Dalam setiap tindakan yang akan diberikan perawat berdasarkan kepada standar standar
untuk peminimalan kesalahan atau kejadian yang tidak diinginkan.

Beberapa tujuan pelaksanaan evaluasi keperawatan yaitu mengakhiri rencana tindakan


keperawatan, meodifikasi rencana tindakan keperawatan, meneruskan rencan tindakan
keperawatan. Evaluasi juga dilakukan dalam beberapa tahap dan bermacam-macam. Oleh
karena itu perawat perlu memahaminya dengan benara-benar mendalami evaluasi tersebut
dan dilaksanakan dengan tepat agar asuhan keperawatn berjalan dengan baik.

TUJUAN
Perawat sangat perlu memahami hal ini, dikarenakan dalam setiap tindakan keperawtan
tidak lepas dari proses keperawatan. Termasuk evaluasi keperawatan tersebut, tidak hanya
sekedar mengetahui tetapi memahami dan melaksanakannya dengan baik dan tepat. .
evaluasi keperawatan merupakan bagian yang amat penting.
METODE
Metode yang saya gunakan pada kajian ini yaitu metode literasi.
HASIL
Pelayanan keperawatan yang diberikan perawat merupaka proses keperawatan itu sendiri
yang didasarkan pada kemamapuan yang baik untuk mendukung kerja perawat. Perawat
harus memahami proses keperawatan termasuk evaluasi keperawatan untuk pelayanan yang
keperawatan yang baik dan peniongkatan status kesehatan.

Efektifitas dan efisiensi dalam keperawatan didukung oleh pemberian asuhan keperawatan.
Perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya mempertimbangkan klasifikasi pasien
berdasarkan tingkat ketergantungan, metode asuhan keperawatan, jumlah dan kategori
tenaga keperawatan.

Pada aspek penialain evaluasi penerapan asuhan keperawatan yaitu pengkajian yang harus
dituliskan oleh perawat pada catatan rekam medic pasien tersebut seperti: data yang dikaji

2
oleh perawat harus sesuai dengan pedoman, data dikelompokkan berdasarkan bio, psiko,
sosio, kultural, data dikaji sejak masuknya pasien sampai kepeulangan, masalah
dirumuskan berdasarkan kesenjangan antar status kesehatan dengan norma dan pola fungsi
kehidupan.

PEMBAHASAN
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien dengan
tujuan dan kriteria hasil yang dipersiapkan pada tahap intervensi. Dalam pelaksanaannya
terdapat proses evaluasi yaitu:
1. Mengukur Pencapaian Tujuan
a. Tujuan dari aspek kognitif
1. Tanya jawab, menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh
perawat untuk mengklarifikasi atau memastikan pemahaman pasien ataupun
keluarga terhadap pengetahuan yang telah diberikan. Ini dilakukan untuk
memastikan bahwa pasien dan keluarga benar-benar memahami apa yang
disampaikan oleh perawat. Perawat harus selalu menanyai kembali apa yang telah
dijelaskna untuk menghindari kesalahpahaman dan kesalahan dan jika terjadi dapat
diidentifikasi secara langsung. Pertanyaan yang ditanyakan berdasrkan pada tujuan
dan kriteria yang ditetapkan.
2. Komprehensif, pertanyaan ini diajukan terkait dengan pemahaman pasien dengan
perubhan yang terjadi pad tubuhnya seperti apa yang dirasakan oleh pasien.
3. Aplikasi fakta, pertanyaan yang diajukan untuk mengidentifikasi pemahaman pasien
pada tingkat penerapan pemecahan masalah seperti apa yang ibu lakukan ketika ibu
sedang beraktivitas seperti menyapu tiba – tiba sesak?

b. Tujuan dari aspek afektif


1. Observasi, pengamatan secara langsung terhadap perubahan emosional paisen,
apakah pasien dapat bekerja sama.

3
2. Feed back dari staf kesehatan lain, umpan balik, masukan, dan pengamatan dari staf
yang lain dapat digunakan sebagai slaah satu informasi tentang aspek afektif pasien.

c. Psikomotor, pengukuran perubahan aspek psikomotor dilakukan dengan


mengobservasi secar langsung perubahan perilaku pasien.

d. Perubahan fungsi tubuh


1. Observasi
2. Interview
3. Pemeriksaan fisik

2. Penentuan Keputusan
a. Pasien telah mencapai hasil yang teah ditentukan dalam tujuan. Kondisi ini apabila
semua data terpenuhi sesuai dengan kriteria.
b. Pasien masih dalam proses mencapai hasil yang telah ditentukan.
c. Pasien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Dimana kondisi sebagian
kecil atau tidak ada sama sekali sesuai dengan kriteri hasil atau kondisi pasien yang
semakin memburuk.

Evaluasi keperawatan juga terdiri dari berbagai macam yaitu:


1. Evaluasi Proses
 Evaluasi dilakukan setiap selesai tindakan.
 Berorientasi pada etiologi.
 Dilakukan secara terus-menerus samapi tujun yang telah ditentukan tercapai.
2. Evaluasi Hasil
 Evaluasi dilakukan setelah akhir dari tindakan keperawatan.
 Berorientasi pada masalah keeprawatan.
 Menjelaskan keberhasilan/ketidakberhasilan.

4
 Mengumpulkan dan kesimpulan status kesehatan pasien sesuai dengan kerangka
waktu yang ditetapkan.

Pelakasanaan evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui tujuan yang diharpkan
sudah tercapai atau belum sesuai dengan kriteria hasil. Oleh karena itu, evaluais dilakukan
berdasarkan kerangka waktu penetapan tujuan tetapi selam proses pencapaian tujuan
perubahan terjadi pada pasien juga dipantau. Sehingga evaluasi proses dapat dilakukan
dengan sewaktu-waktu sesuai dengan perubahan kondisi pasien dan evaluasi hasil dapat
dilakukan pada akhir pencapaian tujuan. Penerapan evaluasi berbeda-beda pada tiap rumah
sakit. Tetapi pada prinsipnya semakin cepat perbuahan kondisi pada pasien kea rah yang
baik atau tidak semakin sering evaluasi proses dilakukan.

Untuk memudahkan dalam pengevaluasian pasien, digunakan komponen SOAP/SOAPIER


sebagai berikut:
1. S= Data Subjektif
Perawat mengetahui dan menuliskan keluhan pasien yang dirasakan setelah diberi
tindakan keperawatan.
2. O=Data Objektif
Berdasarkan hasil pengukuran ataupun observasi perawat secara langsung kepada
pasien dan yang dirasakan setelah diberi tindakan keperawtan.
3. A=Analisis
Suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat
dituliskan masalah diagnosis baru akibat perubahan status kesehatan pasien yang
telah teridentifikasi datanya dalam subjektif dan objektif.
4. P=Planning
Perencanaan keperawatang yang bisa saja di lanjutkan, berhentikan, ubah,
tambahkan dari rencana yang sudah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
5. I=Implementasi

5
Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan intruksi yang telah
teridentifikasi dalam perencanaan. Tidak lupa untuk menuliskan tanggal dan waktu
pelaksanaan.
6. E=Evaluasi
Respon pasien setelah diberikan tindakan keperawatan.
7. R=Reassesment
Pengkajian ulang yang dilakukan terhadap perencanaan setelah diketahui hasil
evaluasi yang telah dilakukan.

PENUTUP
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan dalam proses keperawatan pada tahap evaluasi
ini dilakukan kembali pengkajian ulang mengenai respon pasien terhadap tindakan yang
sudah diberikan oleh perawat. Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan
perubahan keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dipersiapkan pada tahap
intervensi. Perawat harus melakukan tahap evaluasi dengan benar agar peawat benar benar
mengetahui kondisi pasien setelah diberikan tindakan, hal apa yang terjadi pada pasien dan
tindakan apa yang selanjutnya dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, L. D. (2015, Agustus). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat dalam
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Interna RSUP Datoe
Bhinangkang. e-journal Keperawatan, 3.

Agustin, R. (2017). Optimalisasi Pelaksanaan Discharge Planning melelui Pengembangan


Model Discharge Planning Terintegrasi Pelayanan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 2, 91-99.
Aini, D. N. (2018). Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Inap di RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL. Jurnal Ners Widya
Husada Semarang , 2.

6
Allen, C. V. (1998). Memahami proses keperawatan dengan pendekatan latihan.
(Setiawan, Ed.) Jakarta: EGC.
Azis, A. (2002). Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta.
Budiono, & Parman, S. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.

Carpenito, & Juall, L. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. (Y. Asih,
Ed.) Jakarta: EGC.
Hasbi, F. H. (2012). Analisis Hubungan Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan dengan
Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Poncol Kota Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1.

Kasim, M., & Abduroof, M. (2016, Mei). Peningakatan Kualitas Pelayanan dan
Pendokumentasian Asuhan Keperawataqn dengan Metode TIM. Nurseline Journal,
1, 62-72.

Monica, E., & dkk. (2005). Pedoman Perawatan Pasien . Jakarta: EGC.

Nurhidayah. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim dalam


Peningkatan Kepuasan Pasien di RS. Jurnal Kesehatan UIN Alauddin Makassar, 3,
410-426.

Nursalam. (2009). Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Rohmah. (2016). Proses Keperawatan: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Simamora, R. H. (2008). PERAN MANAJER DALAM PEMBINAAN ETIKA


PERAWAT PELAKSANA DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN. IKESMA, 2 (4).

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Jember: Jember University Press.

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan Jilid 1. Jember: Jember


University Press.

Anda mungkin juga menyukai