Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Disusun Oleh:
FIRMAN KURNIANTO NPM
1806169105

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
DEPOK
2019
TUGAS INDIVIDU
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Due date: 25 November 2019

1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat mempengaruhi
kehidupan manusia dalam berbagai bidang termasuk pemanfaatan TIK dalam bidang layanan
kesehatan di Rumah Sakit. Berikan beberapa contoh penerapan
perangkat/peralatan/sistem TIK yang relatif baru dan menurut Anda akan sangat membantu
dan bermanfaat jika diterapkan di rumah sakit dan uraikan tantangan/kendala serta usulan
solusi yang menurut Anda dapat menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul.

Jawaban Soal No.1 :


Perangkat/peralatan/sistem TIK yang relatif baru :
a. Artificial Intelligence (AI)
Algoritma AI memudahkan pasien mendapatkan pelayanan dan bantuan medis secara
cepat dan tepat. Begitu juga bagi tenaga medis, AI berperan mempercepat penanganan
pasien, membantu menganalisa penyakit, bahkan meresepkan obat yang sesuai untuk
pasien.

i. Contohnya penelitian yang dilakukan Gang Lou dkk, (2009) dengan judul
“Intelligent Consumer-Centric Electronic Medical Record”, menjelaskan
tentang pemanfaatan sistem pakar berbasis web-base untuk memperluas
cakupan pasien tentang medical record. Sebuah sistem pakar menggunakan
pengetahuan medis untuk mengubah informasi dalam EMRs menjadi satu set
"panduan pencarian informasi" yang mencerminkan situasi medis pengguna
dan kebutuhan kesehatan.
Sistem Kerja: mesin pencari berbasis web menggunakan panduan pencarian informasi
untuk mengambil informasi kesehatan pribadi. Pendekatan ini menggabungkan sistem
pakar domain tertutup dengan orang-orang dari sistem pencarian terbuka-domain.
Ahli sistem built-in pengetahuan untuk membantu menghasilkan query berkualitas
tinggi, sedangkan sistem pencarian untuk menemukan halaman web yang sebelumnya
tidak dikenal dengan sistem pakar.

Gambar: Arsitektur intelligent CEMR


iCEMR cerdas mengantisipasi kebutuhan pengguna di muka dan secara otomatis
menyediakan satu set informasi kesehatan. Pengguna sering tidak tahu sebelumnya
apa yang mereka inginkan karena kurangnya pengetahuan medis, sementara mereka
biasanya dapat mengetahui apakah informasi kesehatan membantu ketika mereka
disajikan dengan informasi tersebut.
Hasil yang diperoleh: Harapan yang ingin dicapai dengan dibuatnya intelligent
CEMR ini untuk mempermudah masyarakat dalam memantau kesehatan secara online
dan berfokus pada memfasilitasi kegiatan sehari-hari pasien. (Sumber:
https://www.academia.edu/23690638/PENERAPAN_KECERDASAN_BUATAN_DI_BERBAGAI_B
IDANG)

ii. Masalah yang dapat muncul dengan penerapan CEMR ini adalah adanya
keterbukaan informasi rahasia medis pasien yang umumnya tertuang dalam
catatan rekam medis pasien di rumah sakit. Dengan CEMR ini, data medis
pasien menjadi data umum yang dapat diketahui banyak orang (vendor CEMR
dan sebagainya) yang memungkinkan untuk menyebarkan informasi rahasia
medis yang hanya dapat diketahui oleh Dokter, tenaga medis dan pasien sesuai
Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis.
iii. Solusi yang dapat diambil dengan penerapan CEMR ini adalah dengan
memperbaiki sistem Informed Consent pasien agar dapat meliputi hal
kesediaan pasien untuk dibagikan informasi medisnya kepada pihak vendor
CEMR, namun sebaiknya dari Kementrian Kesehatan RI dapat berdiskusi
dengan vendor CEMR dan DPR RI agar dapat dimungkinkan untuk adanya
revisi terhadap Permenkes No. 269 tahun 2008 tersebut, sehingga dapat
menjadi dasar hukum penerapan CEMR ini ke depannya.

b. Virtual Reality
Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang dapat menghadirkan lingkungan rill
secara maya. Dalam bidang kesehatan, VR dimanfaatkan sebagai alat simulasi operasi
bagi para calon dokter, selain itu juga dapat membantu dokter menentukan lokasi
pembedahan pada tubuh pasien.
c. Augmented Reality
Berbeda dengan VR, Augmented Reality tidak menghilangkan kontak dengan
realitas. Augmented reality sering digunakan saat dokter melakukan pemeriksaan
sebelum operasi, seperti CT Scan atau MRI, yang dapat memberikan gambaran
kepada ahli bedah tentang anatomi internal pasien. Penggunaan augmented
reality juga akan membantu pasien mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat
tentang penyakitnya.
d. Tricorder Medis
Tricorder medis merupakan perangkat portabel yang dapat memindai kondisi medis
penggunanya. Alat ini mampu mengukur tanda-tanda vital kesehatan seperti tekanan
darah, temperatur dan denyut jantung manusia. Dari data yang didapat, alat ini akan
melakukan analisis dan mendiagnosa kondisi kesehatan pengguna.
e. Pengurutan Genome
Teknologi pengurutan genome digunakan untuk mengetahui informasi mendasar
tentang tubuh manusia meliputi kepekaan obat, kondisi medis multifaktorial atau
monogenik dan mampu melihat riwayat medis keluarga. Data-data ini dapat
digunakan untuk menentukan perawatan dan pengobatan yang efektif dan efisien
untuk pasien.
(Sumber: https://www.digination.id/read/012137/10-teknologi-kesehatan-masa-depan)
Untuk pertanyaan nomor 2, 3 dan 4 gunakan prinsip di bawah dalam melakukan peningkatan
kinerja sistem.
Salah satu cara untuk meningkat kinerja sistem adalah dengan melakukan Bussines Process
Review dan melakukan beberapa perubahan seperti:
a. Automation dalam arti merubah pekerjaan yang selama ini dilakukan secara manual
diubah menjadi otomatis/komputerisasi;
b. Simplification dalam arti menyederhanakan proses yang relatif komplikated menjadi lebih
sederhana;
c. Deletion dalam arti menghapus proses yang tidak diperlukan.

2. Cermati dan analisa materi proses bisnis layanan pasien baik layanan rawat inap maupun
rawat jalan dan pilih salah satu layanan dan lakukan Bussiness Process Review serta usulkan
perubahan (automation/simplification/ deletion) yang menurut anda akan dapat diterapkan
sehingga meningkatkan layanan yang diberikan.

Jawaban Soal No.2 :


Pada materi 2.1.2 Workflow pasien jaminan rawat jalan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada kolom pasien, didapatkan keterangan bahwa pasien datang ke admission dan ada
kalimat jaminan? Ini belum jelas, mengapa kalimat jaminan ada di kolom pasien.

Perubahan yang sebaiknya  Pada kolom pasien ini, langsung saja tertulis pasien datang ke
admission, karena sudah jelas alur yang dibuat adalah untuk pasien rawat jalan dengan
jaminan.

b. Pada kolom loket jaminan tertulis Pihak penjamin memberi pengesahan.

Perubahan yang sebaiknya  kolom Loket jaminan ini dihilangkan saja, karena
hanya menambah alur pasien rawat jalan dengan jaminan dan fungsi ini digabung ke
Admission/Front Office/Pendaftaran.

c. Pada kolom Admission (kasir dan rekam medis) sudah tergambar dengan jelas alur
pasien dengan jaminan yang akan ke rawat jalan sebelum pasien ke poliklinik yang
dituju.

Perubahan yang sebaiknya  Kolom Admission ini sebaiknya menghilangkan kasir,


dan hanya Pendaftaran dan rekam medis, karena kasir berperan di akhir alur pasien
rawat jalan dan bukan di awal proses. Dan di era JKN saat ini, maka tugas yang ada di
kolom Admission ini dapat diubah menjadi :
i. Pasien datang ke RS mengambil nomor antrian rawat jalan jaminan JKN
ii. Setelah nomor antrian pasien dipanggil, maka pasien menuju ke admission
iii. Admission menanyakan Surat Rujukan dari PPK 1, kartu BPJS Kesehatan
iv. Jika pasien tidak membawa Surat Rujukan dari PPK 1, maka admission dapat
mengarahkan pasien ke IGD dan menjelaskan bahwa jika Dokter IGD
menyatakan pasien termasuk kategori emergensi, maka dapat menggunakan
jaminan JKN, namun jika tidak termasuk kasus emergensi, maka harus
membayar sebagai pasien umum atau kembali ke PPK 1 jika tetap ingin
menggunakan jaminan JKN
v. Admission mengecek ke Vclaim dengan menginput nomer kartu BPJS
Kesehatan pasien untuk mengetahui status keaktifan JKN
vi. Setelah diketahui status keaktifan JKN, admission meminta pasien untuk
mengisi data awal identitas untuk keperluan permintaan berkas rekam medis
(jika pasien baru). Jika pasien lama, maka admission dapat langsung meminta
ke rekam medis melalui tracer untuk dicarikan berkas rekam medisnya. Pada
tahap ini, tercatat di jurnal 1 sebagai pasien jaminan JKN
vii. Setelah pasien baru mengisi data awal identitas, maka admission meminta ke
petugas rekam medis untuk menyiapkan berkas rekam medis baru dan
memberi nomor rekam medis sesuai urutan yang ada di RS
viii. Setelah petugas rekam medis memberikan status rekam medis kepada
admission, baik untuk pasien baru atau lama  maka rekam medis
memberikan status rekam medis kepada perawat poliklinik

d. Pada kolom Rekam Medis, tertulis petugas rekam medis menerima permintaan status
rekam medis dari admission dan memberikan berkas rekam medis langsung kepada
perawat poliklinik.

Perubahan yang sebaiknya  tertulis permintaan status rekam medis ini, dibedakan
untuk pasien lama dengan menggunakan tracer dan untuk pasien baru berupa lembar
lain, karena belum ada nomor status rekam medisnya. Dan untuk alur petugas rekam
medis memberikan status rekam medis langsung ke perawat poliklinik, sudah benar.

e. Pada kolom Poliklinik, tertulis Perawat menerima pasien dan langsung ke alur Dokter
melakukan diagnose dan catatan konsultasi serta pada Alur Jika ada Tindakan, maka
perawat mencetak dahulu bukti pelayanan, baru kemudian Dokter melakukan
tindakan.

Perubahan yang sebaiknya:


i. Alur perawat menerima pasien, tidak langsung diarahkan ke Dokter, namun
dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) meliputi
tensi, suhu, nadi, pernafasan, jika perlu ditambahkan penimbangan berat badan
(BB), pengukuran tinggi badan (TB) serta mencatat hasilnya pada berkas
rekam medis rawat jalan hari tersebut.
ii. Setelah alur di atas, baru pasien diarahkan ke Dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan.
iii. Jika Dokter melakukan tindakan selain konsultasi, maka Dokter dapat
langsung melakukan tindakan tersebut di poliklinik dengan didampingi oleh
perawat poliklinik
iv. Jika Dokter meminta pemeriksaan penunjang (lab/radiologi), maka perawat
poli memberikan form permintaa pemeriksaan penunjang kepada Dokter
untuk diisi
v. Dokter mencatat tindakan/pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada berkas
rekam medis rawat jalan pasien dengan menggunakan format SOAP
vi. Perawat menulis di catatan perawat poli bahwa pasien tersebut mendapatkan
tindakan/pemeriksaan penunjang tertentu untuk diinput pada SIMRS
vii. Setelah selesai di ruang Dokter, maka pasien diarahkan ke unit farmasi (jika
tidak mendapat form pemeriksaan penunjang), dan diarahkan ke unit
penunjang (jika mendapat form pemeriksaan penunjang)
viii. Jika pasien ternyata diarahkan untuk rawat inap oleh Dokter poliklinik, maka
pasien mendapatkan form pengantar rawat inap dari Dokter dan perawat poli
mengantar pasien ke IGD untuk dilakukan infus, pemberian obat dan
pemeriksaan penunjang lainnya sebelum pasien masuk ruang rawat inap
ix. Perawat poli segera menginput di SIMRS kegiatan pasien tersebut agar dapat
dilihat oleh kasir saat cetak billing

3. Cermati dan analisa materi proses bisnis Finance dan Material Management dan pilih
salah satu proses bisnis dan lakukan Bussiness Process Review serta usulkan perubahan
yang menurut anda akan dapat diterapkan sehingga meningkatkan layanan yang diberikan.

Jawaban Soal No.3 :

Pada alur Puchasing system di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


i. Kotak 6.2.1 PO sebagai sentral dari sistem ini karena memang dari semua bagian di
RS, permintaan barang untuk pembelian bermuara ke Purchase Order (PO)
ii. PO mendapatkan data permintaan barang dari set up stock room, item master, inv
master, set up vendor
iii. PO mengalirkan permintaan yang didapat ke poreq dan poreq det

Perubahan yang sebaiknya :


i. Dijelaskan dalam alur sistem ini, apa yang masing-masing unit tersebut dapat order
atau dalam bentuk apa unit tersebut order, missal set up stock room, dijelaskan unit ini
order atau hanya menyampaikan data stock saat ini jika ada permintaan barang dari
unit lain ke kotak 6.2.1 PO, sehingga jelas apa yang dikerjakan unit set up stock room
ii. Unit set up vendor pun demikian, sebaiknya dijelaskan apa yang dikerjakan unit ini,
apakah ikut melakukan order ke kotak 6.2.1 PO atau menyampaikan data ketersediaan
stock di vendor, setelah unit 6.2.1 PO menerima order dari unit lain untuk barang dari
vendor tersebut
iii. Unit item master sebaiknya dijelaskan apa yang dilakukan unit ini jika ada order
masuk dari unit lain, apakah ikut melakukan order atau menyampaikan data stock real
dari RS saat ini, sehingga unit 6.2.1 PO dapat memilih apakah akan order baru atau
menggunakan stock yang ad ajika ada order dari unit lain
iv. Unit inv master juga sebaiknya dijelaskan apa yang diinput dalam inv master ini,
apakah semua inventori termasuk medis dan non medis (sarana umum dll) atau hanya
yang termasuk medis saja, sehingga jelas alurnya jika unit 6.2.1 PO menerima order
dari unit lain, harus membukan data dari mana saja untuk mengetahui ketersediaan
stock real saat ini sebelum melakukan order ke pihak vendor
v. Unit poreq dan poreq det dalam alur ini lebih terlihat sebagai mekanisme pelaporan
setelah ada order dari unit lain ke unit 6.2.1 PO dan setelah 6.2.1 PO mengecek
ketersediaan stock real dan sudah mengetahui akan order ke vendor mana sesuai stock
dari vendor di alur set up vendor. Sebaiknya dijelaskan apa yang dilakukan unit poreq
dan poreq det dalam alur ini, agar mendapat pengertian yang sama dari semua unit,
baik manajemen maupun pelaksana di lapangan.

4. Cermati dan analisa materi proses bisnis Pharmacy dan Medical Record dan pilih salah
satu proses bisnis dan lakukan Bussiness Process Review serta usulkan perubahan yang
menurut anda akan dapat diterapkan sehingga meningkatkan layanan yang diberikan.

Jawaban Soal No.4 :

Pada alur di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


i. Kotak 4.3 setup master sales mendapatkan data dari Phar item master, Phar item Hdr,
mm item master, serta mengalirkan data ke Phar item detail plain dan Phar item detail
det
ii. Kotak 4.1 Create phar sales mendapatkan data dari mm item master, Phar inv master,
mm inv master dan Phar inv trans, serta mengalirkan data ke mm inv trans, Phar sales
process, Phar sales detail 1, Phar sales detail 2, Phar sales Hdr dan Phar sales no MR
iii. Dari kotak 4.3 setup master sales dapat terlihat bahwa data master didapatkan dari
banyak data yang ada, mulai data item master (tentang data umum obat, BHP, alkes
yang ada sesuai formularium RS), dan mengalirkan data tersebut berupa item detail ke
unit IGD, rawat jalan, OK, rawat inap dan intensif yang dapat dilihat di SIMRS,
sehingga saat unit tersebut ada permintaan resep, dapat melihat stock real di SIMRS
iv. Kotak 4.1 create phar sales, mendapatkan data dari banyak data utamanya data
inventori atau stock dari semua unit. Serta mengalirkan data ke sales process dan sales
detail untuk detail obat/BHP/alkes yang terjual melalui resep atau non resep saat itu
yang dapat terlihat di SIMRS

Perubahan yang sebaiknya :


i. Alur lebih disederhanakan, terlebih di era JKN, dimana semua obat sudah diatur
dalam Formularium Nasional (Fornas), sehingga data obat yang ada di unit farmasi
sebaiknya tidak jauh dari Fornas untuk pasien JKN, kecuali obat yang tidak ada di
Fornas, namun dibutuhkan oleh pasien, dapat diajukan untuk masuk dalam
Formularium RS dengan persetujuan Komite Farmasi Terapi (KFT)
ii. Kotak 4.3 setup master sales dapat disederhanakan menjadi hanya menerima data dari
Item master, tanpa membedakan Phar atau MM item master dan megalirkan data ke
Item detail, sehingga unit lain dapat mengetahui real stock melalui SIMRS lebih
mudah
iii. Kotak 4.1 Create phar sales, dapat disederhanakan menjadi hanya menerima data dari
Item master dan Inv master yang mencakup semua unit dan barang yang termasuk
dalam Fornas dan Formularium RS serta mengalirkan data ke Sales MR dan Sales No
MR (untuk penjualan langsung tanpa resep seperti susu formula, popok, dan barang
non medis lainnya), sehingga dapat memudahkan unit lain dalam mengecek real stock
di SIMRS tanpa banyak opsi lainnya dan juga dalam pembukuan lebih mudah dari
keuangan menarik data, dapat cepat terlihat mana yang termasuk piutang JKN dan
dana segar dari penjualan langsung untuk diputar ke petty cash harian.

5. Perkembangan teknologi saat ini sangat memungkinkan bahwa antara berbagai institusi
termasuk dalam bidang layanan kesehatan sangat memungkinkan terjadinya suatu sistem
bisnis yang terintegrasi baik antar layanan kesehatan (mulai dari praktek dokter pribadi,
klinik, dan rumah sakit) maupun dengan pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi,
perusahaan maupun pihak supplier. Uraikanlah pengertian Saudara terkait penerapan sistem
informasi yang terintegrasi agar menunjang tujuan utama dari kuliah ini adalah untuk
meningkatkan efiensi dan kinerja rumah sakit.

6. Penerapan EMR (electronics medical records) dan EHR (electronics health records) saat
ini merupakan salah satu tantangan dalam penerapannya di Indonesia. Uraikan pengertian
saudara terhadap kedua hal tersebut termasuk cakupan (layanan yang bisa dilakukan
secara electronik) serta tantangan pelaksanaan serta masalah keamanan akan data serta
kebijakan atau aturan legal yang dijadikan dasar hukum penerapan di Indonesia.
Daftar Pustaka

Ermadi, Aulia A. 10 Teknologi Kesehatan Masa Depan. 3 November 2018.


https://www.digination.id/read/012137/10-teknologi-kesehatan-masa-depan

Riyanto, Pendi. Penerapan Kecerdasan Buatan Pada Bidang Pendidikan, Kedokteran,


Perindustrian dan Pertahanan Keamanan.
https://www.academia.edu/23690638/PENERAPAN_KECERDASAN_BUATAN_DI_BERBAGAI_BIDANG

Anda mungkin juga menyukai