Anda di halaman 1dari 40

Sosialisasi Permenkes Nomor 3 Tahun 2023

tentang Standar Tarif pelayanan Kesehatan


dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
Riska Sari
Lubuk Pakam, 31 Januari 2023

BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam


1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
2
Penyesuaian Tarif Program JKN merupakan Amanah Undang-Undang
Sudah berproses sebagaimana amanah Perpres 82 tahun 2018

Perpres 82 Tahun 2018


Pasal 69
(1) Standar tarif pelayanan kesehatan di FKTP dan Melibatkan K/L terkait, Kemenko
FKRTL ditetapkan oleh Menteri.
PMK, Kemenkeu, DJSN, BPJS
(2) Menteri menetapkan standar tarif sebagamana
dimaksud setelah: Kesehatan, Asosiasi Faskes,
a) Mendapatkan masukan BPJS Kesehatan Organisasi Profesi
bersama asosiasi faskes
b) Mempertimbangkan ketersediaan faskes, indeks
harga konsumen dan Indeks kemahalan daerah
Peninjauan Tarif dilakukan
paling cepat setiap 2 (dua)
Pasal 73 tahun sekali
(1) Standar tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69
ditinjau paling cepat setiap 2 (dua) tahun sekali oleh Mempertimbangkan ketahanan
Menteri.
(2) Menteri dalam meninjau standar tarif sebagaimana
DJS, ketersediaan faskes,
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan indeks harga konsumen dan
memperhitungkan kecukupan Iuran dan Indeks kemahalan daerah.
kesinambungan program yang dilakukan bersama
dengan BPJS Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial
Nasional, dan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan.
3
Urgensi Penyesuaian Kebijakan Tarif Program JKN

Mengakomodir Pembaharuan Mendukung


kesesuaian biaya pengaturan terkait biaya perkembangan
layanan kesehatan layanan kebijakan
• Melakukan penyesuaian tarif • Pengaturan tarif pelayanan • Peningkatan kualitas layanan
karena tidak ada kenaikan tarif dalam rangka mendorong dan upaya promotif-preventif
kapitasi sejak 2014 dan tarif penguatan pelayanan di melalui Kebutuhan Dasar
INA-CBGs sejak tahun 2016; FKTP dan FKRTL Kesehatan (KDK)
• Peningkatan Fairness/equity
• Memperbaki anomali dalam antar FKTP dengan
struktur tarif yang lama; Penerapan kapitasi berbasis
resiko peserta
• Menjaga kemampuan DJS • Besaran tarif di FKRTL
untuk mengakomodir kenaikan mendorong kesesuaian
tarif dan DJS tetap positif s/d dengan kompetensi pada
2024. RS
4
Substansi Permenkes No. 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

Batang Tubuh Lampiran

 BAB I KETENTUAN UMUM I. KRITERIA DAN BESARAN


 BAB II STANDAR TARIF PELAYANAN PEMBAYARAN TAMBAHAN (TOP UP
KESEHATAN DI FKTP PAYMENT) PADA SPECIAL CASEMIX
 BAB III STANDAR TARIF PADA FKRTL MAIN GROUPS (CMG)
 BAB IV TATA KELOLA ADMINISTRASI A. Kriteria Pembayaran Tambahan (Top
KLAIM DAN PEMBAYARAN MANFAAT Up Payment) pada Special Casemix
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS Main Groups (CMG
KESEHATAN B. Besaran Pembayaran Tambahan (Top
 BAB V KETENTUAN PERALIHAN Up Payment) Pada Special Casemix
 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Main Groups (CMG)
II. KRITERIA PELAYANAN DAN
KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN
KESEHATAN TERTENTU DI FKRT
III. BESARAN TARIF INA-CBG
5
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
6
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Kapitasi
Perubahan cakupan PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif kapitasi Pasal 3
dengan penambahan
pelayanan :
 kesehatan gigi non
spesialistik
 pelayanan kesehatan
melalui pemanfaatan
teknologi komunikasi dan
informasi, meliputi
telekonsultasi, promotif, dan
preventif antara FKTP dan
peserta terdaftar;
 pelayanan Keluarga
Berencana mencakup
konseling, pemberian pil,
dan kondom;
 imunisasi rutin;
 pemeriksaan fisik balita
untuk stunting dan wasting;
dan
 skrining kesehatan. 7
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Kapitasi
1. Kesehatan gigi non spesialistik 2. Skrining kesehatan
Kesehatan gigi non spesialistik sebagaimana Skrining kesehatan mencakup:
dimaksud mencakup:  pemeriksaan tekanan darah untuk penyakit
 pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; stroke, ischemic heart disease, dan hipertensi;
 premedikasi;  pemeriksaan payudara klinis untuk penyakit
 kegawatdaruratan oro-dental; kanker payudara;
 pencabutan gigi sulung melalui metode  pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb) untuk
topicalatau infiltrasi; penyakit anemia pada remaja putri;
 pencabutan gigi permanen tanpa penyulit;  pemeriksaan fisik paru untuk penyaki
 obat paskaekstraksi; tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis
 tumpatan gigi; dan (PPOK), dan kanker paru; dan
 scaling gigi pada gingivitis akut.  pemeriksaan rapid antigen hepatitis B dan C
untuk penyakit hepatitis.
3. Perubahan jenis provider
Perubahan jenis provider dalam penentuan standar tarif kapitasi,
menjadi:
 puskesmas
 rumah sakit Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas
kesehatan yang setara
 praktik mandiri dokter atau praktik dokter layanan primer
 praktik mandiri dokter gigi
8
Perubahan Pengaturan pada Pelayanan Kebidanan dan Neonatal (Pasal 19 – 20)

Terdapat perubahan penjaminan Pemeriksaan ANC yang awalnya 4 kali kunjungan menjadi 6 kali kunjungan
dengan ketentuan:
 1 kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG);
 2 kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
 3 kali pada trimester ketiga yang dilakukanoleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter
beserta pemeriksaan USG.

Tarif Non Kapitasi pelayanan kesehatan masa Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan
hamil (ante natal care) yang sebelumnya berlaku emergensi dasar di FKTP PONED yang dulunya
secara umum, sekarang dibedakan berdasarkan : berlaku secara umum, sekarang dibedakan
 pelayanan oleh dokter disertai pelayanan USG; berdasarkan lama rawat, yaitu :
 pelayanan oleh dokter; a. untuk lama perawatan 2 hari; dan
 pelayanan oleh bidan FKTP dan b. untuk lama perawatan 3 hari.
 bidan jejaring.

Tarif persalinan dibedakan berdasarkan : Terdapat perbedaan jumlah pelayanan kesehatan ibu
 Tarif persalinan oleh Tim yang terdiri dari 1 tenaga dan bayi yang awalnya dilakukan minimal 4 kali,
medis dan 2 tenaga Kesehatan di Puskesmas dan dengan pengaturan baru sebagai berikut :
FKTP selain Puskesmas; atau  pelayanan kesehatan ibu dilakukan minimal 4 kali,
 Tarif persalinan yang dilakukan oleh tim paling yaitu pada kunjungan ke 1 sd 4;
sedikit 2 orang tenaga kesehatan dalam kondisi  pelayanan kesehatan bayi dilakukan minimal 3
tertentu kali, yaitu pada kunjungan ke 1 sd 3;
10
11
Untuk menjadi perhatian

 Saat ini pelayanan ANC dan PNC di FKTP sudah lebih lengkap
 Pelayanan persalinan di Rumah Sakit harus disertai buku KIA
 Memastikan rujukan persalinan dari FKTP ke Rumah Sakit harus sesuai dengan
indikasi medis
 Pelayanan kacamata kepada pasien / peserta JKN diberikan berdasarkan
resep dari dokter spesialis (di Rumah Sakit), sehingga kunjungan ke poli mata
akan bertambah

12
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
13
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif INA-CBG PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016 Pasal 26
Perubahan cakupan
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBGs
dengan penegasan pada:
 Pelayanan obat penyakit
kronis untuk pemberian
sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari;
 Jenis-jenis pelayanan KB;
 kantung darah pada
pelayanan darah.

14
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBG
Cangkok Organ PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016
Pasal 32
 Tarif pelayanan rawat
inap untuk
pencangkokan organ
bukan hanya untuk
ginjal, tetapi juga untuk
organ pankreas,
hati,dan paru;
 Pemeriksaan skrining
yang dilakukan terhadap
donor dan resipien
sebelum pencangkokan
organ merupakan paket
pelayanan yang tidak
terpisah dari paket
pencangkokan organ.

15
16
17
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Non INA-CBG
PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023
Perubahan cakupan Pasal 36
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA- (1) Tarif Non INA-CBG merupakan tarif untuk
CBGs dengan beberapa pelayanan tertentu meliputi:
penambahan : a. Continuous Ambulatory Peritoneal
 pelayanan Dialysis (CAPD);
imunohistokimia untuk b. pelayanan imunohistokimia untuk
kanker payudara dan kanker payudara dan limfoma non
limfoma non Hodgkin; hodgkin;
 pemeriksaan Epidermal c. pemeriksaan Epidermal Growth
Growth Factor Receptor Factor Receptor (EGFR) untuk kanker
(EGFR) untuk kanker paru;
paru; d. obat penyakit kronis;
 obat alteplase; e. PET scan;
 kantong darah; f. obat kemoterapi;
g. obat alteplase;
h. kantong darah;
i. ambulans; dan
j. alat bantu kesehatan.
18
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (1/2)
1. Imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin (Pasal 38)
 Tarif rawat jalan dan rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker
payudara dan limfoma non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00;
 Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma
 non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00 ditambah tarif paket INA-CBG;
 Pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non hodgkin yang ditagihkan
dalam non INA-CBG hanya untuk satu kali yaitu untuk penegakan diagnosis.

3. Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru (Pasal 39)
 Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00;
 Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00 ditambah tarif paket INACBG;
 Pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru yang ditagihkan dalam
non INACBG hanya untuk satu kali.
4. Alteplase (Pasal 44)
 Tarif obat alteplase sebagaimana dimaksud mengacu pada harga obat yang ditetapkan oleh
Menteri.
 Tarif obat alteplase diberlakukan untuk kasus stroke sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
19
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (2/2)
4. Kantong Darah (Pasal 45)
 Pelayanan kantong darah diberikan untuk thalassemia mayor, hemodialisa, dan kanker
(leukemia) yang membutuhkan pelayanan darah pada rawat jalan.
 Penggantian biaya kantong darah diberikan paling banyak 4 kantong darah dalam kurun waktu 1
bulan.
 Pengantian biaya kantong darah sebesar Rp360.000,00 per kantong darah.

5. Ambulans (Pasal 46)


Pelayanan ambulans tercakup dalam pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non Kapitasi dan
Non INA-CBG
Penambahan klausul bahwa pelayanan ambulans hanya dijamin jika:
 rujukan dilakukan pada faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan atau;
 pada kasus gawat darurat dari faskes yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kepada
faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien.

20
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG
1. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Pasal 37

 Tarif Non INA-CBG untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk biaya bahan habis
pakai (consumables), jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD sebesar Rp
8.000.000/bulan. Biaya transfer set Rp 250.000, sedangkan untuk pemasangan pertama masuk dalam tarif
INA-CBG.

2. Pemberian Obat Penyakit Kronis (Pasal 40 dan Pasal 41)

 Obat penyakit kronis di FKRTL tetap diberikan untuk 30 (tiga puluh);


 Tarif Non INA-CBG untuk obat penyakit kronis untuk pemberian obat kronis paling banyak 23 (dua puluh
tiga) hari, sedangkan untuk pemberian sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari masuk dalam tarif INA-CBG;
 Untuk obat penyakit kronis tertentu yang bentuk sediaannya tidak dapat dibagi, pembayaran tarif Non
INA-CBG diberlakukan untuk pemberian proporsional 23 (dua puluh tiga) hari;
 Penyakit Kronis dimaksud adalah 9 diagnosis penyakit kronis yang belum dilakukan rujuk balik dan
penyakit kronis lain selain 9 diagnosis penyakit kronis yang belum dilakukan rujuk balik
 Harga Obat mengacu pada Keputusan Menteri ditambah biaya pelayanan Kefarmasian

21
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG (2/2)

3. Alat Bantu Kesehatan

Penambahan persyaratan pemberian alat bantu kesehatan dan perubahan harga beberapa alat bantu berdasarkan
resep dokter sesuai dengan kompetensinya untuk alat bantu :
 Kacamata
 Alat bantu dengar
 Protesa alat gerak
Sedangkan alat bantu lainnya hanya terjadi perubahan harga (Korset tulang belakang, collarneck, kruk)

22
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
23
Selisih Biaya (1/2)
Perubahan ketentuan selisih biaya dibandingkan dengan Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun Biaya dan Selisih Biaya adalah:
Pengaturan selisih
skema selisih biaya tidak diperkenankan bagi :
biaya sudah × Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;
diakomodir dalam × peserta Pekerja Bukan Penerima Upah kelas 3;
Permenkes No. 3 × peserta Bukan Pekerja kelas 3;
Tahun 2023, yang × peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah; atau
× peserta Pekerja Penerima Upah yang mengalami PHK dan anggota
sebelumnya pada keluarganya.
Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun
Jika selisih biaya dibayar oleh pemberi kerja atau asuransi kesehatan
Biaya dan Selisih tambahan maka ketentuan selisih biaya dibayarkan sesuai dengan
Biaya sehingga RS kesepakatan antara pemberi kerja atau asuransi kesehatan tambahan
yang bekerjasama dengan FKRTL.
dengan Asuransi
Swasta, secara
langsung dapat Untuk keterbukaan informasi, FKRTL wajib menerbitkan tagihan atas
melakukan kontrak pelayanan peserta yang mengalami kenaikan kelas perawatan berupa satu
tagihan yang tidak terpisah.
kerjasama.

24
Selisih Biaya (1/2)
Peserta yang menginginkan pelayanan rawat jalan eksekutif atau rawat inap
yang lebih tinggi dari haknya harus membayar selisih biaya setiap episode
rawat jalan eksekutif atau rawat inap dengan ketentuan:
PMK 3 Tahun 2023
PMK 51 Tahun 2018 Pasal 48
Ketentuan selisih biaya
dapat dilakukan
untuk kenaikan kelas
rawat diatas 1 kelas
(hak rawat kelas 2 naik
ke kelas di atas kelas
1).

25
26
27
Simulasi Contoh Perhitungan Selisih Biaya
Penjelasan contoh pada tabel no 3 :
Peserta Hak Kelas II naik Kelas di atas Kelas 1 :
a. Tarif Riil RS : Rp 8
b. Tarif INA-CBG Kelas 1 : Rp 10
c. Tarif INA-CBG Kelas 2 : Rp 8
Perhitungan selisih biaya :
d. Selisih INA-CBG kelas 1 dikurangi INA-CBG Kelas 2 : Rp 10 - Rp 8 = Rp 2
e. Maksimal 75% INA-CBG dari tarif INA_CBG Kelas 1 : 75% x Rp 10 = Rp 7,5
Peserta bayar (seharusnya) :
f. d = e = Rp 2 + Rp 7,5 = Rp 9,5
Tarif riil RS di atas Kelas 1 : Rp 8;
Karena tarif riil RS di atas Kelas 1 adalah Rp 8, maka Peserta tidak dikenakan iur biaya
karena selisih tarif
g. Total biaya yang diterima RS Rp 8 yang didapat dari INA CBG Kelas 2 sebagai tarif sesuai
hak kelas Peserta JKN

28
Perhatian

 Rumah Sakit harus menyampaikan tarif pelayanan rawat inap di atas kelas 1 secara
transparan
 Rumah Sakit harus mengeluarkan billing terkait pelayanan rawat inap secara transparan
dalam 1 (satu) billing diakhir pelayanan sebelum pasien pulang
 Memberikan edukasi kepada peserta / anggota keluarga terkait seleisih biaya sesuai
dengan Permenkes 3 tahun 2023
 Menginformasikan kepada resepsionis dan petugas kasir / petugas lainnya terkait selisih
biaya pada pelayanan rawat inap

29
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
30
Tata Kelola Administrasi Klaim Dan Pembayaran
Manfaat Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan

FKRTL berkewajiban untuk melakukan


penginputan seluruh komponen pelayanan
kesehatan secara komprehensif termasuk
jenis pelayanan, biaya pelayanan, dan obat
pada E-Klaim INA-CBG Kementerian
Kesehatan.

 Jika tidak diinput secara lengkap sesuai ketentuan,


maka FKRTL tidak bisa melakukan pengklaiman.
 Hal ini bertujuan untuk perbaikan kualitas data RS
sehingga data lebih representatif untuk peninjauan
tarif selanjutnya.

31
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
32
Lampiran (1/5)
I A. Kriteria Pembayaran Tambahan (Top Up Payment) pada Special Casemix Main
Groups (CMG
Terdapat 2 lampiran baru
pada Permenkes 3 Tahun Terdapat penambahan 5 Top Up baru dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021,
2023, yaitu lampiran: yaitu:
 I A. Kriteria
Pembayaran Tambahan Kode Spc CMG,
Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
(Top Up Payment) pada 92.27
Special Casemix Main YY-13-III Coil G-1-12-I 39.75
Groups (CMG G-1-12-II
G-1-12-III
 II. KRITERIA
PELAYANAN DAN YY-14-III Trombektomi G-1-12-I - 39.74
KOMPETENSI UNTUK G-1-12-II
G-1-12-III
PELAYANAN
KESEHATAN YY-15-III Percutaneous E-4-10-I E43 43.11
TERTENTU DI FKRT Endoscopy E-4-10-II E44.0
Gastrostomy E-4-10-III E44.1

YY-16-III Odontektomi U-3-16-0 - 23.19

YY-17-III Brakiterapi C-3-10-0 Z51.0, 92.20, 92.27

33
Lampiran (2/5)
Terdapat perubahan 2 Top Up dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021, yaitu :

Kode Spc CMG Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
RR-02-II Dari Cote Graft I-1-03-I - 35.92
menjadi Contegra I-1-03-II
I-1-03-III

YY-08-III Penambahan tindakan J-1-10-I - 32.41,


Pneumonektomi J-1-10-II 32.49,
dalam grup ini menjadi J-1-10-III 32.50,
Lobektomi/Bilobekto 32.59
mi/Pneumonektomi

34
Lampiran (3/5)
II. KRITERIA PELAYANAN DAN KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TERTENTU DI FKRT
Sesuai dengan Permenkes No. 3 Tahun 2023 pasal 34, untuk pelayanan kesehatan tertentu, besaran tarif INA-
CBG dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada FKRTL berdasarkan kriteria pelayanan dan kompetensi
FKRTL. Terdapat 11 kriteria yang diatur dalam lamipiran sebagai berikut:
No Jenis Layanan Kriteria
1 Contegra Penjaminan top up hanya dilakukan di RS Khusus Jantung Kelas A Milik Pemerintah.

2 Hip Implant/ Knee 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;


Implant 2. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya;
3. Adanya ketersediaan alat untuk pelaksanaan operasi Hip/Knee Implant.

3 Prostesis Evar/Tevar 1. Tarif layanan yang mendapatkan top up hanya berlaku


untuk:
- RS Kelas A Umum;
- RS Khusus Jantung Kelas A.
2. Tarif layanan berlakuhanya untuk 1 kali penjaminan untuk setiap jenis proseduryang menggunakan
prosthesis Evar/Tevar;
3. Layanan dilakukanoleh dokter sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya.

4 Coil 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;


2. Kriteria pendukung:
a. Hasil CT Scan Kepala minimal 64 Slice yang dilakukan pada saat pasien datang ke RS;
b. Pasien dirawat diruang ICU neurologi/ICUatau HCU neurologi/ HCU setelah tindakan Coiling;
c. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensi. 35
Lampiran (4/5)
No Jenis Layanan Kriteria
5 Trombektomi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Kriteria pendukung:
a. Hasil CT Scan Kepala minimal 64 Slice yang dilakukan pada saat pasien datang ke RS;
b. Pasien dirawat diruang ICU neurologi/ICU atau HCU neurologi/ HCU setelah tindakan Trombektomi;
c. Layanan dilakukan oleh operator sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensi.

6 Percutaneous 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas C dan D;


Endoscopy 2. Tarif top up untuk Percutaneous Endoscopy Gastrostomy hanya untuk rawat inap;
Gastrostomy 3. Standar kriteria sarana prasarana dan kewenangan klinis RS yang berkompetensi melakukan
Percutaneous Endoscopy Gastrostomy;
4. Tindakan Percutaneous Endoscopy Gastrostomy hanya untuk indikasi terapetik.

7 Phacoemulsification 1. Kriteria penjaminan untuk tindakan Phacoemulsification sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan;
2. Untuk menghindari potensi moral hazard dilakukan kesepakatan kapasitas antara BPJS Kesehatan
dengan FKRTL untuk tindakan Phacoemulsification elektif.

8 Odontektomi 1. Tarif top up Odontektomi hanya berlaku di rawat jalan;


2. Tindakan odontektomi dilakukan oleh dokter gigi sesuai dengan kewenangan klinis dan kompetensinya;
3. Pencabutan gigi yang dilakukan odontektomi disebabkan oleh kelainan patologis, bukan semata mata
karena posisi anatomi;
4. Dalam hal ketiadaan Sp.BM/Sp.BMMF/dokter gigi spesialis sesuai kewenangan klinisnya di faskes maka
tindakan elektif di rujuk ke faskes terdekat yang memiliki Sp.BM/Sp.BMMF/dokter gigi spesialis sesuai
kewenangan klinisnya.

36
Lampiran (5/5)
No Jenis Layanan Kriteria
9 Brakiterapi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Pelayanan Radioterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK yang berlaku di
fasyankes dan/atau keputusan Tumor Board sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.

10 Kemoterapi 1. Pelayanan Kemoterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK, formularium
nasional dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku;
2. Pelayanan Kemoterapi dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dibidang Onkologi
sesuai pelayanan yang akan diberikan.

11 Hemodialisis 1. Alat dan bahan medis habis pakai pada tindakan hemodialisis digunakan secara single use;
2. Jika digunakan secara re-use maka tarif yang dibayarkan adalah 85% dari tarif yang berlaku

37
PENGGUNAAN E-KTP

 Berdasarkan hasil spotcheck yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang


Lubuk Pakam di Rumah Sakit, masih dijumpai permintaan Noka JKN-KIS /
BPJS Kesehatan kepada peserta / anggota keluarga
 Permintaan dilaksanakan pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap
 Alasan permintaan Noka dikarenakan untuk pengajuan klaim dan mengarsipkan
kartu JKN
 EVALUASI DAN SURAT PERINGATAN
 Pendaftaran pasien di rawat jalan dan rawat inap dapat menggunakan e-KTP
 Tidak menerima foto copy kartu JKN dan foto copy KTP dari Peserta
 Mengoptimalkan penggunaan Finger Print di bagian pendaftaran baik rawat jalan,
rawat inap maupun IGD
38
📣 FEEDBACK ANTRIAN MOBILE JKN 1. RSU Sari Mutiara✅
2. RSU Keliat✅
JANUARI (sd tgl 28/01/2023)
3. RSU Rahmad Hidayah✅
4. RSU Sembiring✅
Berikut dikirimkan Capaian 5. RSU Grandmed✅
Pemanfaatan Antrian Online via Mobile 6. RSU Sinar Husni✅
JKN. Terima kasih pada 6 RS yang 7. RSU Full Bethesda✅
berlabel 👍 pada tabel diatas yang 8. RSU Citra Medika✅
mengalami peningkatan capaian 9. RSU Mitra Medika✅
pemanfaatan antrian via Mobile JKN👏 10. RSU Patar Asih✅
👏 11. RSJ Bina Karsa❌
12. RSU Mitra Sehat✅
Selamat👏 utk TOP 5 RS dgn capaian 13. RSIA Pramaliesa✅
tertinggi : 14. RSU Hidayah🚫
1. RS Pramaliesa 15. RS Melati✅
16. RSU Trianda✅
2. RS Grandmed
17. RSU Pabatu✅
3. RS Sari Mutiara
18. RSU Sawit Indah Perbaungan✅
4. RS Mitra Medika 19. RS Bhayangkara✅
5. RS Sri Pamela 20. RSU Chevani✅
21. RSU Natama❌
Dapat kami infokan : 22. RS Sri Pamela✅
Dari total RS Bridging: 22
✅ RS Berhasil: 19 - Terima kasih utk 19 RS yg ✅
🚫 RS Proses Antrian Blm Lgkp: 1 - Utk 3 RS yg 🚫❌ AYO DITUNGGU
❌ RS Blm Ada Antrian: 2 SEGERA🔥

39
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN

40

Anda mungkin juga menyukai