Terdapat perubahan penjaminan Pemeriksaan ANC yang awalnya 4 kali kunjungan menjadi 6 kali kunjungan
dengan ketentuan:
1 kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG);
2 kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
3 kali pada trimester ketiga yang dilakukanoleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter
beserta pemeriksaan USG.
Tarif Non Kapitasi pelayanan kesehatan masa Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan
hamil (ante natal care) yang sebelumnya berlaku emergensi dasar di FKTP PONED yang dulunya
secara umum, sekarang dibedakan berdasarkan : berlaku secara umum, sekarang dibedakan
pelayanan oleh dokter disertai pelayanan USG; berdasarkan lama rawat, yaitu :
pelayanan oleh dokter; a. untuk lama perawatan 2 hari; dan
pelayanan oleh bidan FKTP dan b. untuk lama perawatan 3 hari.
bidan jejaring.
Tarif persalinan dibedakan berdasarkan : Terdapat perbedaan jumlah pelayanan kesehatan ibu
Tarif persalinan oleh Tim yang terdiri dari 1 tenaga dan bayi yang awalnya dilakukan minimal 4 kali,
medis dan 2 tenaga Kesehatan di Puskesmas dan dengan pengaturan baru sebagai berikut :
FKTP selain Puskesmas; atau pelayanan kesehatan ibu dilakukan minimal 4 kali,
Tarif persalinan yang dilakukan oleh tim paling yaitu pada kunjungan ke 1 sd 4;
sedikit 2 orang tenaga kesehatan dalam kondisi pelayanan kesehatan bayi dilakukan minimal 3
tertentu kali, yaitu pada kunjungan ke 1 sd 3;
10
11
Untuk menjadi perhatian
Saat ini pelayanan ANC dan PNC di FKTP sudah lebih lengkap
Pelayanan persalinan di Rumah Sakit harus disertai buku KIA
Memastikan rujukan persalinan dari FKTP ke Rumah Sakit harus sesuai dengan
indikasi medis
Pelayanan kacamata kepada pasien / peserta JKN diberikan berdasarkan
resep dari dokter spesialis (di Rumah Sakit), sehingga kunjungan ke poli mata
akan bertambah
12
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
13
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif INA-CBG PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016 Pasal 26
Perubahan cakupan
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBGs
dengan penegasan pada:
Pelayanan obat penyakit
kronis untuk pemberian
sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari;
Jenis-jenis pelayanan KB;
kantung darah pada
pelayanan darah.
14
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBG
Cangkok Organ PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016
Pasal 32
Tarif pelayanan rawat
inap untuk
pencangkokan organ
bukan hanya untuk
ginjal, tetapi juga untuk
organ pankreas,
hati,dan paru;
Pemeriksaan skrining
yang dilakukan terhadap
donor dan resipien
sebelum pencangkokan
organ merupakan paket
pelayanan yang tidak
terpisah dari paket
pencangkokan organ.
15
16
17
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Non INA-CBG
PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023
Perubahan cakupan Pasal 36
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA- (1) Tarif Non INA-CBG merupakan tarif untuk
CBGs dengan beberapa pelayanan tertentu meliputi:
penambahan : a. Continuous Ambulatory Peritoneal
pelayanan Dialysis (CAPD);
imunohistokimia untuk b. pelayanan imunohistokimia untuk
kanker payudara dan kanker payudara dan limfoma non
limfoma non Hodgkin; hodgkin;
pemeriksaan Epidermal c. pemeriksaan Epidermal Growth
Growth Factor Receptor Factor Receptor (EGFR) untuk kanker
(EGFR) untuk kanker paru;
paru; d. obat penyakit kronis;
obat alteplase; e. PET scan;
kantong darah; f. obat kemoterapi;
g. obat alteplase;
h. kantong darah;
i. ambulans; dan
j. alat bantu kesehatan.
18
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (1/2)
1. Imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin (Pasal 38)
Tarif rawat jalan dan rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker
payudara dan limfoma non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00;
Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma
non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00 ditambah tarif paket INA-CBG;
Pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non hodgkin yang ditagihkan
dalam non INA-CBG hanya untuk satu kali yaitu untuk penegakan diagnosis.
3. Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru (Pasal 39)
Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00;
Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor
(EGFR) untuk kanker paru sebesar Rp1.620.000,00 ditambah tarif paket INACBG;
Pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru yang ditagihkan dalam
non INACBG hanya untuk satu kali.
4. Alteplase (Pasal 44)
Tarif obat alteplase sebagaimana dimaksud mengacu pada harga obat yang ditetapkan oleh
Menteri.
Tarif obat alteplase diberlakukan untuk kasus stroke sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
19
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG (2/2)
4. Kantong Darah (Pasal 45)
Pelayanan kantong darah diberikan untuk thalassemia mayor, hemodialisa, dan kanker
(leukemia) yang membutuhkan pelayanan darah pada rawat jalan.
Penggantian biaya kantong darah diberikan paling banyak 4 kantong darah dalam kurun waktu 1
bulan.
Pengantian biaya kantong darah sebesar Rp360.000,00 per kantong darah.
20
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG
1. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Pasal 37
Tarif Non INA-CBG untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk biaya bahan habis
pakai (consumables), jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD sebesar Rp
8.000.000/bulan. Biaya transfer set Rp 250.000, sedangkan untuk pemasangan pertama masuk dalam tarif
INA-CBG.
21
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
Non INA-CBG (2/2)
Penambahan persyaratan pemberian alat bantu kesehatan dan perubahan harga beberapa alat bantu berdasarkan
resep dokter sesuai dengan kompetensinya untuk alat bantu :
Kacamata
Alat bantu dengar
Protesa alat gerak
Sedangkan alat bantu lainnya hanya terjadi perubahan harga (Korset tulang belakang, collarneck, kruk)
22
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
23
Selisih Biaya (1/2)
Perubahan ketentuan selisih biaya dibandingkan dengan Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun Biaya dan Selisih Biaya adalah:
Pengaturan selisih
skema selisih biaya tidak diperkenankan bagi :
biaya sudah × Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;
diakomodir dalam × peserta Pekerja Bukan Penerima Upah kelas 3;
Permenkes No. 3 × peserta Bukan Pekerja kelas 3;
Tahun 2023, yang × peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah; atau
× peserta Pekerja Penerima Upah yang mengalami PHK dan anggota
sebelumnya pada keluarganya.
Permenkes 51 Tahun
2018 tentang Urun
Jika selisih biaya dibayar oleh pemberi kerja atau asuransi kesehatan
Biaya dan Selisih tambahan maka ketentuan selisih biaya dibayarkan sesuai dengan
Biaya sehingga RS kesepakatan antara pemberi kerja atau asuransi kesehatan tambahan
yang bekerjasama dengan FKRTL.
dengan Asuransi
Swasta, secara
langsung dapat Untuk keterbukaan informasi, FKRTL wajib menerbitkan tagihan atas
melakukan kontrak pelayanan peserta yang mengalami kenaikan kelas perawatan berupa satu
tagihan yang tidak terpisah.
kerjasama.
24
Selisih Biaya (1/2)
Peserta yang menginginkan pelayanan rawat jalan eksekutif atau rawat inap
yang lebih tinggi dari haknya harus membayar selisih biaya setiap episode
rawat jalan eksekutif atau rawat inap dengan ketentuan:
PMK 3 Tahun 2023
PMK 51 Tahun 2018 Pasal 48
Ketentuan selisih biaya
dapat dilakukan
untuk kenaikan kelas
rawat diatas 1 kelas
(hak rawat kelas 2 naik
ke kelas di atas kelas
1).
25
26
27
Simulasi Contoh Perhitungan Selisih Biaya
Penjelasan contoh pada tabel no 3 :
Peserta Hak Kelas II naik Kelas di atas Kelas 1 :
a. Tarif Riil RS : Rp 8
b. Tarif INA-CBG Kelas 1 : Rp 10
c. Tarif INA-CBG Kelas 2 : Rp 8
Perhitungan selisih biaya :
d. Selisih INA-CBG kelas 1 dikurangi INA-CBG Kelas 2 : Rp 10 - Rp 8 = Rp 2
e. Maksimal 75% INA-CBG dari tarif INA_CBG Kelas 1 : 75% x Rp 10 = Rp 7,5
Peserta bayar (seharusnya) :
f. d = e = Rp 2 + Rp 7,5 = Rp 9,5
Tarif riil RS di atas Kelas 1 : Rp 8;
Karena tarif riil RS di atas Kelas 1 adalah Rp 8, maka Peserta tidak dikenakan iur biaya
karena selisih tarif
g. Total biaya yang diterima RS Rp 8 yang didapat dari INA CBG Kelas 2 sebagai tarif sesuai
hak kelas Peserta JKN
28
Perhatian
Rumah Sakit harus menyampaikan tarif pelayanan rawat inap di atas kelas 1 secara
transparan
Rumah Sakit harus mengeluarkan billing terkait pelayanan rawat inap secara transparan
dalam 1 (satu) billing diakhir pelayanan sebelum pasien pulang
Memberikan edukasi kepada peserta / anggota keluarga terkait seleisih biaya sesuai
dengan Permenkes 3 tahun 2023
Menginformasikan kepada resepsionis dan petugas kasir / petugas lainnya terkait selisih
biaya pada pelayanan rawat inap
29
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
30
Tata Kelola Administrasi Klaim Dan Pembayaran
Manfaat Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan
31
1.Latar Belakang
2.Substansi PMK No. 3 Tahun 2023
3.Batang Tubuh
a.Substansi Perubahan pada FKTP
b.Substansi Perubahan pada FKRTL
Outline c.Selisih Biaya
d.Tata Kelola Administrasi Klaim Dan
Pembayaran
e.Ketentuan Peralihan
f. Ketentuan Penutup
4.Lampiran
32
Lampiran (1/5)
I A. Kriteria Pembayaran Tambahan (Top Up Payment) pada Special Casemix Main
Groups (CMG
Terdapat 2 lampiran baru
pada Permenkes 3 Tahun Terdapat penambahan 5 Top Up baru dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021,
2023, yaitu lampiran: yaitu:
I A. Kriteria
Pembayaran Tambahan Kode Spc CMG,
Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
(Top Up Payment) pada 92.27
Special Casemix Main YY-13-III Coil G-1-12-I 39.75
Groups (CMG G-1-12-II
G-1-12-III
II. KRITERIA
PELAYANAN DAN YY-14-III Trombektomi G-1-12-I - 39.74
KOMPETENSI UNTUK G-1-12-II
G-1-12-III
PELAYANAN
KESEHATAN YY-15-III Percutaneous E-4-10-I E43 43.11
TERTENTU DI FKRT Endoscopy E-4-10-II E44.0
Gastrostomy E-4-10-III E44.1
33
Lampiran (2/5)
Terdapat perubahan 2 Top Up dari list Top Up dalam Permenkes 26 Tahun 2021, yaitu :
Kode Spc CMG Item Grup INA CBG Kode ICD 10 Kode ICD 9 CM
RR-02-II Dari Cote Graft I-1-03-I - 35.92
menjadi Contegra I-1-03-II
I-1-03-III
34
Lampiran (3/5)
II. KRITERIA PELAYANAN DAN KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TERTENTU DI FKRT
Sesuai dengan Permenkes No. 3 Tahun 2023 pasal 34, untuk pelayanan kesehatan tertentu, besaran tarif INA-
CBG dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada FKRTL berdasarkan kriteria pelayanan dan kompetensi
FKRTL. Terdapat 11 kriteria yang diatur dalam lamipiran sebagai berikut:
No Jenis Layanan Kriteria
1 Contegra Penjaminan top up hanya dilakukan di RS Khusus Jantung Kelas A Milik Pemerintah.
7 Phacoemulsification 1. Kriteria penjaminan untuk tindakan Phacoemulsification sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan;
2. Untuk menghindari potensi moral hazard dilakukan kesepakatan kapasitas antara BPJS Kesehatan
dengan FKRTL untuk tindakan Phacoemulsification elektif.
36
Lampiran (5/5)
No Jenis Layanan Kriteria
9 Brakiterapi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Pelayanan Radioterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK yang berlaku di
fasyankes dan/atau keputusan Tumor Board sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku.
10 Kemoterapi 1. Pelayanan Kemoterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK, formularium
nasional dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku;
2. Pelayanan Kemoterapi dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dibidang Onkologi
sesuai pelayanan yang akan diberikan.
11 Hemodialisis 1. Alat dan bahan medis habis pakai pada tindakan hemodialisis digunakan secara single use;
2. Jika digunakan secara re-use maka tarif yang dibayarkan adalah 85% dari tarif yang berlaku
37
PENGGUNAAN E-KTP
39
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN
40