NOMOR HK.01.07/MENKES/1511/2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN KEBIDANAN DAN NEONATAL
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 3 TAHUN 2023 TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
jdih.kemkes.go.id
-2-
jdih.kemkes.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN KEBIDANAN DAN
NEONATAL DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PERATURAN
MENTERI KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2023 TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN.
jdih.kemkes.go.id
-4-
jdih.kemkes.go.id
-5-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juli 2023
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI G. SADIKIN
jdih.kemkes.go.id
-6-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/1511/2023
TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PELAYANAN KEBIDANAN
DAN NEONATAL DALAM RANGKA
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR 3 TAHUN 2023
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN
KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) merupakan prioritas nasional dan target global pada Sustainable
Development Goals (SDGs). Pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI)
berdasarkan Longform Sensus Penduduk tahun 2020 adalah 189/100.000
Kelahiran Hidup (KH) yang harus terus diturunkan untuk dapat mencapai
target RPJMN pada tahun 2024 menjadi 183 /100.000 KH. Sementara itu,
berdasarkan Longform Sensus Penduduk tahun 2020 Angka Kematian Bayi
(AKB) adalah 16,8/1.000 KH dan target RPJMN tahun 2024 adalah
16/1.000 KH. Meskipun data terakhir menunjukkan penurunan kematian
ibu dan kematian bayi baru lahir di Indonesia, angka tersebut masih jauh
dari target SDGs tahun 2030, sehingga diperlukan adanya kebijakan
khusus yang menggerakkan berbagai pemangku kepentingan untuk
mengambil peran dalam mencegah kematian ibu dan bayi, baik
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan tenaga
Kesehatan, maupun pembiayaan.
Setelah dilakukan peninjauan dengan memperhitungkan kecukupan
iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan kesinambungan program,
maka disusun Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023 tentang
jdih.kemkes.go.id
-7-
jdih.kemkes.go.id
-8-
jdih.kemkes.go.id
-9-
jdih.kemkes.go.id
- 10 -
jdih.kemkes.go.id
- 11 -
jdih.kemkes.go.id
- 12 -
jdih.kemkes.go.id
- 13 -
jdih.kemkes.go.id
- 14 -
2 3
1
Permintaan BHP dari Distribusi BHP dari Pelayanan persalinan
Fasyankes ke Dinkes Dinkes Kab/Kota bayi baru lahir di FKTP
Kab/Kota ke Fasyankes dan FKRTL
6
Pengiriman sampel SHK ke 5 Pencatatan pelayanan 4 Pengambilan
Laboratorium Rujukan SHK pada sampel SHK dengan
(melalui koordinasi Dinkes sistem/teknologi kertas saring di
Kab/Kota dan Puskesmas). informasi dan FKTP dan FKRTL
Data pengiriman sampel komunikasi yang
ditembuskan ke Dinkes berlaku atau pencatatan
Provinsi manual Fasyankes
7
8
Pemeriksaan sampel SHK Pencatatan dan pelaporan SHK
ke Laboratorium Rujukan oleh Fasyankes dan Lab rujukan,
ditembuskan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi/Kab/Kota
8A
Pemantauan Tata laksana HK di
tumbuh kembang di FKRTL oleh dokter
FKTP spesialis anak
8B
Tes konfirmasi di
laboratorium terstandar
di kab/kota atau lab
rujukan
Positif Negatif
8C
Tata laksana Pemantauan
pengobatan HK di tumbuh kembang
FKRTL di FKTP
Pembiayaan:
• Nomor 2, 6, 7, 8B = DAK Non
Fisik/ APBD/ APBN
• Nomor 3,4 = paket
persalinan JKN
• Nomor 8A, 8C = JKN
jdih.kemkes.go.id
- 15 -
D. Formulir 1
Format Surat Keterangan Dokter atau Tenaga Kesehatan
Mengetahui, …………………20….
(Nama jelas)
jdih.kemkes.go.id
- 16 -
E. Formulir 2
Format Surat Keterangan Kepala Dinas Kesehatan
…………………20….
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI G. SADIKIN
jdih.kemkes.go.id