Anda di halaman 1dari 2

-1-

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 5201590 (Hunting)
Website : www.yankes.kemkes.go.id

Yth.
1. Direktur Utama/Direktur/Kepala Rumah Sakit
2. Kepala Puskesmas
di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR : HK.02.02/D/7052/2023

TENTANG
KEWAJIBAN UNTUK MELAKUKAN PELAPORAN KEMATIAN IBU, BAYI DAN BALITA
MELALUI APLIKASI MATERNAL PERINATAL DEATH NOTIFICATION (MPDN)

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan prioritas
pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun
2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024, untuk itu
diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB. Kondisi saat ini adalah Angka
Kematian Ibu (AKI) sebesar 189 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB)
sebesar 16,85 per 1.000 kelahiran hidup (Sensus Penduduk Long Form, 2020). Dalam rangka
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) diperlukan
peningkatan peran Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas agar di Tahun 2024 tercapai
Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
(AKB) sebesar 16 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya dalam menurunkan AKI dan AKB
adalah mengetahui penyebab kematian ibu, bayi dan balita melalui laporan data setiap kematian
pada ibu hamil, bayi dan balita melalui aplikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN)
sehingga dapat ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Audit Maternal, Perinatal, Balita Surveilans
dan Respon (AMPBSR) untuk menghasilkan rekomendasi dalam perbaikan pelayanan
kesehatan di bidang ibu dan anak.

Surat Edaran ini dimaksudkan agar seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan
pelaporan kematian ibu, bayi dan balita melalui aplikasi Maternal Perinatal Death Notification
(MPDN)

Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5542);

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
-2-
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10);
4. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010
dan Nomor 162/Menkes/PB/I/2010 2010 tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab
Kematian
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Data Dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1954)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis

Sehubungan dengan Sistem Manajemen Informasi baik di rumah sakit dan puskesmas
masih dalam proses integrasi dengan Sistem Satu Sehat, kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala/Direktur Rumah Sakit, Kepala
puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Puskesmas wajib melaporkan semua kematian ibu, bayi dan balita yang terjadi di
Puskesmas maupun yang meninggal di rumah/ perjalanan/ klinik/ tempat praktik mandiri/ di
wilayah kerjanya menggunakan aplikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) dan
dapat diakses melalui website www.mpdn.kemkes.go.id .
2. Rumah sakit wajib melaporkan semua kematian ibu, bayi dan balita yang terjadi di rumah
sakit menggunakan aplikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) dan dapat
diakses melalui website www.mpdn.kemkes.go.id.
3. Dalam hal tidak terjadi kematian ibu, bayi dan balita maka Puskesmas dan Rumah Sakit
wajib melaporkan kematian ibu bayi dan balita melalui aplikasi Maternal Perinatal Death
Notification (MPDN) sebagai laporan nihil secara berkala setiap bulan.
4. Setiap Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan
verifikasi data, monitoring dan evaluasi pelaporan di aplikasi Maternal Perinatal Death
Notification (MPDN) secara berkala.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan, untuk diperhatikan dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 April 2023
DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN,

AZHAR JAYA

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai