Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL


PUSKESMAS KRETEK
Jl.Parangtritis Km.21, Sruwuh, Donotirto, Kretek, Bantul. 55772. Phone: 0274-368537

http://puskesmas.bantulkab.go.id/kretek/email: pusk.kretek@bantulkab.go.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama
kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2
tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian
pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini
penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti
setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila
ditemukan ada penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan
plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau
penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka
rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Sejak tahun 2007, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan lkatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun instrumen stimulasi, deteksi dan
intervensi dini tumbuh kembang untuk anak umur 0 sampai dengan 6 tahun, yang
diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Untuk mendukung implementasinya, maka pada tahun 2015 dilakukan revisi
pada pedoman tersebut dengan menggabungkan buku pedoman pelaksanaan dan
instrument SDIDTK agar lebih sederhana dan memudahkan pelayanan. Dengan
demikian, diharapkan semua balita dan anak prasekolah mendapatkan pelayanan
SDIDTK.
Layanan SDIDTK dapat diselenggarakan oleh tenaga kesehatan bekerja
sama dengan orang tua dan masyarakat. Layanan SDIDTK ini harus
berlandasakan pada pedoman SDIDTK, agar mutu layanan dapat dipertanggung
jawabkan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya layanan SDIDTK perlu
ditingkatkan untuk menstimulasi, mendeteksi secara dini sehingga dapat di
intervensi sedini mungkin untuk meningkatkan kualitas penerus generasi bangsa.

B. TUJUAN PEDOMAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS


1. Tujuan umum
Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh
kembang anak bertujuan untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak
usia dini dan untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi, kognitif, mental dan
psikososial anak.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai pedoman penatalaksanaan pelayanan SDIDTK.
b. Menjaga mutu layanan melalui penyediaan sumber daya dan manjemen
yang sesuai.

C. SASARAN PEDOMAN
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk dipergunakan oleh para
petugas layanan kesehatan dan kalangan yang lebih luas, seperti para orang
tua dan masyarakat luas terkait tata laksanan stimulasi deteksi dan intervensi
secara dini tumbuh kembang anak.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


1.
2. Sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
3. Konseling dan Tes HIV/AIDS secara sukarela kepada masyarakat maupun
kelompok resiko.
4. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada Ibu Hamil.
5. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada pasien TB atau
infeksi oportunistik lainnya.
6. Layanan Bergerak Konseling dan Tes HIV pada kelompok kunci.
7. Pencatatan dan Pelaporan

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
adalah pemberian informasi dasar HIV/AIDS kepada masyarakat maupun
pemangku kepentingan lainnya di wilayah Puskesmas Kretek.
2. Layanan Konseling dan Tes HIV/AIDS secara sukarela kepada masyarakat
maupun kelompok resiko adalah pemberian layanan yang diberikan kepada
masyarakat maupun kelompok resiko yang datang ke Puskesmas Kretek
secara sukarela ingin melakukan konseling dan tes HIV.
3. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada Ibu Hamil
adalah pemeriksaan dan skrining HIV pada semua ibu hamil yang berkunjung
ke Puskemas Kretek sebagai salah satu indikator pelayanan ANC Terpadu.
4. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada pasien TB atau
infeksi oportunistik lainnya adalah pemeriksaan HIV yang dilakukan pada
pasien TB dan infeksi oportunistik yang dilakukan untuk penegakkan
diagnosa.
5. Layanan bergerak Konseling dan Tes HIV Penyelenggaraan model layanan
bergerak mengikuti sistem penjangkauan yang ada, misalnya mengikuti
jadwal pemeriksaan terhadap para polulasi kunci yang jauh dari layanan
kesehatan dengan tim yang terdiri dari petugas kesehatan, konselor, teknisi
laboratorium, tenaga administrasi dan pembantu umum. Tes HIV dilakukan
dengan metode tes cepat HIV setelah sesi informasi atau konseling pra-tes dan
persetujuan klien.
6. Pencatatan dan pelaporan adalah pengumpulan hasil kegiatan penanggulangan
HIV/AIDS ,mencatatnya kemudian melaporkan kepada kepala Puskesmas dan
Dinas Kesehatan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia yang diperlukan dalam melaksanakan program
penanggulangan HIV/AIDS adalah Dokter, Bidan, Perawat, Analis Laboratorium
dan Sopir.

B. JADWAL KEGIATAN
2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

1 Sosialisasi dan penyuluhan HIV - X - X - X - X - X - X


kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan lainnya
2 Layanan Bergerak Konseling X X X X X X X X X X X X
dan Tes HIV pada kelompok
kunci.
3 KTS kepada masyarakat X X X X X X X X X X X X
maupun kelompok kunci
4 Konseling dan Tes HIV atas X X X X X X X X X X X X
Inisiasi Petugas Kesehatan
kepada Ibu Hamil
5 Konseling dan Tes HIV atas X X X X X X X X X X X X
Inisiasi Petugas Kesehatan
kepada pasien TB maupun
pasien dengan Infeksi
Oportunistik
6 Pencatatan dan Pelaporan X X X X X X X X X X X X

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Ruangan Poli HIV/IMS di puskesmas Kretek berukuran 4 x 4 m2 berisi
meja dan kursi untuk melakukan konseling maupun pencatatan dan pelaporan,
tempat tidur gynekologi untuk pemeriksaan IMS, sterilisator, lampu sorot, troli,
almari arsip untuk menyimpan dokumen, wastafel dan toilet.

B. STANDAR FASILITAS
1. Struktur Fisik Ruang Poli HIV/IMS
Luas kamar 4x4 m, lantai keramik, dinding dengan cat terang, dengan
perlengkapan :
a. Meja
b. Kursi
c. Almari untuk menyimpan dokumen
d. Tempat tidur gynekologi
e. Lampu sorot
f. Troli
g. Sterilisator
h. Konseling KIT
i. Wastafel
j. Toilet

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan program penanggulangan HIV/AIDS Puskesmas Kretek dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
1. Kegiatan dalam gedung
a. KTS pada masyarakat mupun kelompok kunci.
b. KTIP pada ibu hamil.
c. KTIP pada pasien TB dan infeksi oportunistik.
2. Kegiatan luar gedung
a. Sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
b. Layanan Bergerak Konseling dan Tes HIV pada kelompok kunci.

B. Metode
Metode pelayanan program Penanggulangan HIV/AIDS dibedakan
menjadi 2 macam :
1. Kegiatan dalam gedung antara lain :
a. Anamnese/pengkajian data
b. Konseling
c. KIE
d. Pemeriksaan Laboratorium (Rapid Test)
e. Kolaborasi dokter umum
2. Kegiatan luar gedung antara lain :
a. Anamnese/pengkajian data
b. Konseling
c. KIE
d. Pemeriksaan Laboratorium (Rapid Test)
e. Kolaborasi dokter umum
f. Penyuluhan

C. Langkah Kegiatan
1. Sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
- Petugas mengundang masyarakat ataupun pemangku kepentingan
lainnya.
- Petugas datang ke tempat sosialisasi.
- Petugas menyampaikan materi informasi dasar HIV/AIDS.
- Petugas dan peserta melakukan diskusi.
- Petugas merujuk peserta yang menghendaki di tes HIV ke layanan.
2. Konseling dan Tes HIV/AIDS secara sukarela kepada masyarakat maupun
kelompok resiko.
- Pasien yang ingin melakukan konseling dan tes HIV secara sukarela
mendaftar di pendaftaran.
- Pasien antri di poli BP/KIA baru dirujuk ke Poli HIV atau pasien
langsung antri di Poli HIV.
- Petugas melakukan konseling pra tes
- Pemeriksaan laboratorium
- Petugas melakukan konseling pasca tes
- Petugas merujuk bila diperlukan.
3. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada Ibu Hamil.
- Pasien mendaftar di pendaftaran.
- Pasien antri di poli KIA.
- Petugas menawarkan untuk dilakukan tes
- Pemeriksaan laboratorium
- Petugas membacakan hasil
- Petugas merujuk bila diperlukan.
4. Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan pada pasien TB atau
infeksi oportunistik lainnya.
- Pasien mendaftar di pendaftaran.
- Pasien antri di poli KIA/BP
- Petugas menawarkan untuk dilakukan tes
- Pemeriksaan laboratorium
- Petugas membacakan hasil
- Petugas merujuk bila diperlukan.
5. Layanan Bergerak Konseling dan Tes HIV pada kelompok kunci.
- Pasien mendaftar pada petugas
- Petugas memberikan KIE bersama/penyuluhan
- Petugas melakukan konseling pra tes
- Pemeriksaan laboratorium
- Petugas melakukan konseling pasca tes
- Petugas merujuk bila diperlukan
6. Pencatatan dan Pelaporan
- Entry data di SIHA offline
- Entry data di SIHA online
- Dokumentasi Arsip

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
Prinsip keselamatan sasaran kegiatan/program penanggulangan HIV/AIDS di
Puskesmas Kretek meliputi :
1. Ketepatan identifikasi pasien
Petugas memastikan kebenaran identitas pasien dengan status rekam medis
sebelum melakukan pemeriksaan.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Petugas memberikan konseling dan KIE (komunikasi, informasi, edukasi)
yang tepat pada pasien dan melakukan cek pemahaman kepada pasien tentang
informasi yang disampaikan.
3. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
Petugas melakukan tindakan sesuai dengan SOP yang berlaku
4. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Pengurangan resiko infeksi terhadap pasien di Puskesmas Kretel dengan cara
yaitu :
a. Penggunaan bahan habis pakai untuk 1 pasien
b. Pemrosesan alat dengan teknik yang benar
5. Pengurangan pasien jatuh
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi pasien jatuh di Puskesmas
Kretek antara lain :
a.Pemberian informasi kepada keluarga untuk berhati-hati saat berjalan

BAB VII KESELAMATAN KERJA


Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama
bekerja. Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan
dimana pekerjaan itu dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko
terjadinya penularan penyakit pada petugas. Prinsip utama prosedur Universal
Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu,
higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan
menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Kretek dalam memberikan
pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS adalah pasien yang mendapat penanganan
HIV/AIDS sebesar 100% dan prevalenasi HIV/AIDS dari total populasi kunsi <5%.
Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan maka perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan secara berkala setiap 3 bulan sekali untuk
menentukan masalah dan tindak lanjut perbaikan.Diharapkan cakupan dapat sesuai
dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan bisa lebih baik dari target.

BAB IX
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
tersusun Pedoman Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Kretek,
karena Pedoman Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS merupakan acuan bagi
semua unit pelayanan Umum di Puskesmas Kretek sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
Puskesmas Kretek harus mampu menyediakan pelayanan yang yang sesuai
dengan sumber daya dengan konsisten. Puskesmas Kretek melayani kebutuhan pasien
yang sesuai dengan sumber daya yang ada melalui keterangan yang didapat tentang
kebutuhan pasien dan kondisinya
Semoga dengan telah tersusunnya Pedoman Pelayanan Penanggulangan
HIV/AIDS di Puskesmas Kretek dapat menjadi acuan untuk menetapkan diagnosis
dan penanganan /intervensi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di Puskesmas
Kretek.

Anda mungkin juga menyukai