Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN EVALUASI PELAKSANAAN


SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK)
BAGI TIM KELOMPOK KERJA DAERAH (POKJADA)
TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2019

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
Pasal 28B ayat 2 Amandemen UUD 1945, mengamanatkan bahwa setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi yang dipertegas dengan Pasal 8
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, menyatakan
setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai
dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. PP 38/2007 tentang
pembagian urusan pemerintah daerah ke Provinsi, pemerintah daerah ke
Kab/Kota.

Hak perlindungan anak juga dapat dilihat pada UU no 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 131 (ayat 1: Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus
ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas,
dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak).

b. Gambaran Umum Singkat


Sebagai bangsa yang memiliki potensi sumberdaya manusia (SDM) yang besar,
Indonesia perlu mempersiapkan berbagai aspek agar dapat mengoptimalkan potensi
tersebut. Agar dapat bersaing dalam persaingan baik di tingkat local maupun global
dibutuhkan SDM yang berkualitas secara fisik dan mental
Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJP-N) menyatakan bahwa melalui sinergi antara kesehatan,
pendidikan dan ekonomi khususnya peningkatan daya beli keluarga dan masyarakat
akan dapat menciptakan generasi penerus yang tidak hanya unggul secara fisik tetapi
juga mampu bersaing secara global yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia di mata dunia.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan berbagai upaya untuk mempersiapkan
generasi penerus yang handal, salah satunya adalah melakukan pemeriksaan sedini
mungkin sejak bayi baru lahir melalui skrining bayi baru lahir . Skrining atau uji saring
pada bayi baru lahir (Neonatal Screening) adalah tes yang dilakukan pada saat bayi
berumur beberapa hari. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi adanya gangguan pada
bayi baru lahir sedini mungkin sehingga apabila ditemukan gangguan/kelainan segera
dapat diantisipasi sedini mungkin.
Di Indonesia, diantara penyakit-penyakit yang bisa dideteksi dengan skrining pada
bayi baru lahir, Hipotiroid Kongenital (HK) merupakan penyakit yang tidak jarang
ditemui. Kunci keberhasilan pengobatan anak dengan HK adalah deteksi dini dan
pengobatan sebelum anak berumur 1-3 bulan, namun sulit ditegakkan secara klinis.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, untuk mengevaluasi
pelaksanaan program skrining bayi baru lahir di Indonesia maka perlu dilakukan
kegiatan Pertemuan Evaluasi pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi tim
kelompok Kerja Daerah (POKJADA), dan selanjutnya akan ditindaklanjuti setidaknya
sekali dalam setahun.
.
2. Kegiatan yang dilaksanakan
 Uraian Kegiatan
Kegiatan ini meliputi penyajian materi dari Narasumber, Diskusi dan penyusunan
rekomendasi terkait hasil pelaksanaan Skrining hipotiroid Kongenital
 Batasan Kegiatan
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Kebijakan Kesehatan Keluarga,
materi dari dokter Spesialis Anak dan materi terkait evaluasi pelaksanaan Skrining
Hipotiroid Kongenital

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Kegiatan dimaksudkan untuk membentuk untuk mengevaluasi jalannya
pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital di wilayah kerja masing-masing.

b. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kesepahaman seluruh anggota Kelompok Kerja Daerah Skrining
Bayi baru Lahir terhadap model pengembangan program skrining bayi baru lahir di
Provinsi Sulawesi Tengah dan rencana tindak lanjutnya.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


 Indikator Keluaran
Terlaksananya Kegiatan Evaluasi Kelompok Kerja Daerah terkait pelaksanaan
Skrining Hipotiroid Kongenital di Provinsi Sulawesi Tengah

 Keluaran
Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah adanya rekomendasi model
pengembangan pelayanan bayi baru lahir yang terkait dengan pelaksanaan skrining
hipotiroid kongenital termasuk penganggaran yang dapat ditindaklanjuti oleh
Kab/Kota.

5. Peserta Kegiatan
- Peserta Kabupaten
Peserta Kabupaten berjumlah 39 orang dari 13 Kab/Kota yang terdiri dari :
- 1 orang Pejabat yang membidangi Bidang Kesehatan Masyarakat
- 1 orang Pejabat yang membidangi Pelayanan Medik Rumah Sakit
- 1 orang petugas kesehatan terlatih program Skiring hipotiroid kongenital
- Peserta Provinsi
Peserta Provinsi berjumlah 6 orang terdiri dari :
- Bappeda Prov. Sulteng : 1 orang
- Rumah Sakit Undata : 2 orang ( Bid Yanmed dan Kamar Bayi)
- Rumah Sakit Madani : 2 orang (Bid Yanmed dan Kamar BAYI
- PPNI Prov. Sulteng : 1 orang

6. Narasumber dan Panitia


A. Narasumber :
1. Kepala Dinas kesehatan Prov. Sulawesi Tengah
2. Perwakilan Kordinator Wilayah IDAI Sulawesi Tengah
3. Rumah Sakit Anutapura Palu
4. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov. Sulteng
5. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Prov.
Sulteng
6. Pengelola Program Anak

B. Materi-materi
 Kebijakan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Sulawesi Tengah
 Hipotiroid Kongenital dan pentingnya Skrining Hipotiroid Kongenital bagi
Bayi Baru Lahir
 Pengantar Evaluasi Skrining Hipotiroid Kongenital
 Skrining Hipotiroid dan Tindak lanjut
 Pengorganisasian dan Evaluasi hasil pemeriksaan Skrining Hipotiroid
Kongenital
 Tatacara pengambilan sampel darah tumit yang sesuai untuk pemeriksaan
Skring Hipotiroid Kongenital
 Pengalaman Kabupaten dalam Penerapan Program Skrining Hipotiroid
Kongenital
 Pengalaman Rumah Sakit Umum Anutapura Palu dalam Implementasi
SHK
 Rekomendasi dan tindak lanjut

b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pertemuan Evaluasi pelaksanaan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
bagi tim Kelompok Kerja Daerah (POKJADA) Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah
dilaksanakan di Hotel Jazz Palu Jl. Zebra II No. 11 Palu direncanakan dilaksanakan dari
tanggal 1 - 3 September 2019

c. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan


a. Pelaksana Kegiatan
Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
b. Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
3. Biaya
Biaya pelaksanaan Kegiatan di bebankan pada DPA APBD Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Tengah Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2019

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Euis Bianca, SKM, M.Kes


NIP. 19730610 199302 2 003

Anda mungkin juga menyukai