Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya
kita semua masih diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga kita masaih dapat
menyelesaikan program-program kesehatan terutama program kesehatan materna dan neonatal
di Kabupaten Musi Banyuasin.
Laporan kegiatan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya
Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021, ini
dibuat oleh Dinas Kesehatan dan dilaksanakan oleh Program Maternal dan Neonatal.
Terlaksananya kegiatan ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dukungan anggaran sampai
penyusunan laporan ini tentu saja atas bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik dari semua
pihak. Untuk itu dengan rasa tulus kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat
2. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat khususnya Subdit Kesehatan Maternal dan
Neonatal
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan khususnya Seksi Kesga dan Gizi
Masyarakat
4. Seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Musi Banyuasin
Semoga apa yang telah kita laksanakan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak. Selanjuta kami mengharapkan
masukan dari semua pihak untuk perbaikan baik dalam program maupun pelaporan.
Sekayu, 2021
Mengetahui,
Kasi Kesga dan Gizi Pengelola Program Maternal dan Neonatal
Dinas Kesehatan Kab. Muba
A. GAMBARAN UMUM
1. LATAR BELAKANG
HK sendiri sangat jarang menimbulkan gejala klinis pada awal kehidupan. Dalam upaya
mendukung penyediaan pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan laboratorium
yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mutu yang standar, maka perlu
disusun kebijakan penyelenggaraan program SHK.
Untuk mendukung program SHK Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin telah
melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam
pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan pemenuhan paket pemeriksaan SHK. Hingga saat
ini capaian pelaksanaan SHK di Kabupaten Musi Banyuasin baru mencapai 20%. Hal ini
dikarenakan masih banyak tenaga kesehatan yang belum mampu melakukan pemeriksaan SHK.
Diharapkan melalui pertemuan ini tenaga kesehatan dapat terorientasi Kembali sehingga
pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan di wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin.
2. DASAR HUKUM
Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 284/MENKES/SK/III/2004 TENTANG
Kesehatan Ibu dan Anak
Permenkes Nomor 1464/X/Menkes/ 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek
Bidan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan
kontrasepsi, serta pelayananan kesehatan seksual.
Peraturan Konsil Kedokteran IndonesiaNomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi
Dokter Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategi Kementerian Tahun 2015-2019
Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun
2005 dan Nomor : 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang PENYELENGGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2017-2022.
3. TUJUAN KEGIATAN
a. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan tentang pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai standar dalam rangka penurunan Angka Kematian
Bayi
b. Tujuan Khusus
Meningkatnya pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang komprehensif
Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
skrining hipotiroid kongenital (SHK)
Meningkatnya pemanfaatan buku KIA, formulir bayi baru lahir, dan formulir
MTBM dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Uraian Kegiatan
- Pra pelaksanaan kegiatan yaitu melakukan analisis terhadap capaian pelaksanaan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di masing-masing
puskesmas dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
- Pra pelaksanaan kegiatan dengan mempersiapkan payung hukum berupa Permenkes
No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital
- Melakukan koordinasi dengan tim narasumber dari IDAI Pusat dan IDAI Prov Sumsel
- Pemanggilan peserta pertemuan. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka dan
virtual yaitu peserta dari puskesmas hadir langsung sementara lintas sector terkait
melalui virtual.
- Pelaksanaan kegiatan selama 1 (satu) hari dengan materi Pengantar dan Kebijakan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Teknik Pelaksanaan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK), Teknik Pengambilan Sampel SHK, Review Pelaksanaan SHK di
Puskesmas Babat Toman.
4. Sasaran Kegiatan
1. Dokter, bidan, petugas kesehatan serta seluruh ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
2. Lintas Sektor (TP PKK Kab, Dharma Wanita Persatuan Kab, IBI)
5. Materi
Materi yang disampaikan pada pertemuan ini terdiri dari :
- Pengantar Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Teknik Pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Teknik Pengambilan Sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Review Pelaksanaan SHK di Puskesmas Babat Toman
6. Narasumber Kegiatan
C. HASIL KEGIATAN
a. Indikator Kegiatan (Output/Kuantitatif dan Outcome/Kualitatif)
- Berdasarkan jumlah peserta yang hadir secara tatap muka adalah sebanyak 100
% ( 58 peserta dari 29 peserta yang diundang). Peserta yang hadir secara virtual
sebanyak lebih kurang 300 peserta
- Bidan desa mampu melaksanakan pengambilan sampel SHK dan pengiriman
sampel SHK ke laboratorium RSCM
- Bidan desa memahami cara pengklaiman jasa pengambilan SHK dan transport
pengiriman SHK ke laboratorium RSCM
- Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sector dalam pelaksanaan
program SHK di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
b. Kendala dalam pelaksanaan
- Puskesmas masih ada yang belum mengambil logistic set pemeriksaan SHK
D. BIAYA
Biaya kegiatan ini dibebankan pada anggaran DAK Non Fisik Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021. Total biaya yang diperlukan
sebesar Rp. 35.090.800 (Tiga Puluh Lima Juta Sembila Puluh Ribu Delapan Ratus Rupiah)
dengan rincian sebagai berikut :
E. KESIMPULAN
Demikianlah laporan ini dibuat dan diharapkan dapat menjadi masukan dalam
pelaksanaan kegiatan sejenisnya di masa yang akan datang.
LAPORAN : KETUA PANITIA DALAM RANGKA PERTEMUAN PERTEMUAN DETEKSI DINI SKRININNG
HIPOTIROID KONGENITAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT TINGKAT KABUPATEN
MUSI BANYUASIN TAHUN 2021
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah dengan tak henti-hentinya memanjatkan puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kita masih dapat berkumpul
dalam rangka mengikuti Pembukaan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2021.
1. DASAR PELAKSANAAN
2. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan KIA di
tingkat Kabupaten dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Perinatal dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
3. PESERTA
Narasumber pertemuan ini adalah Ketua IDAI Pusat dan Dokter Spesialis Anak dari
RSUP dr. Mohd Hoesin Palembang
6. MATERI
7. METODE
Metode yang diterapkan dalam pertemuan ini adalah ceramah, tanya jawab dan
diskusi.
8. BIAYA
Biaya pada Pertemuan ini dibebankan pada dana APBD Dinas Kesehatan
Kabuapten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2021
9. PENUTUP
Demikianlah laporan yang dapat saya sampaikan, akhirnya dengan segala
kerendahan hati kami mohon perkenan Bapak Kepala Dinas kesehatan Kab. MUBA untuk
memberikan pengarahan sekaligus membuka Pertemuan Pertemuan Deteksi Dini Skrining
Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021.
WASSALAMU’ALAIKUM,WR.WB
Ketua Panitia
PENGARAHAN : KEPALA DINAS KESEHATAN DALAM RANGKA PERTEMUAN DETEKSI DINI SKRININNG
HIPOTIROID KONGENITAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT TINGKAT KABUPATEN
MUSI BANYUASIN TAHUN 2021
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatNya kita masih dapat berkumpul dalam
rangka mengikuti acara pembukaan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS).
Di kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran bapak/ibu untuk memenuhi undangan kami.
Kabupaten Kota Sehat (KKS) adalah salah satu program pembangunan berwawasan
kesehatan, yang menitikberatkan pada integritas lintas sektoral dan bertumpu pada pemberdayaan
masyarakat. Penyelenggaraan kabupaten/kota sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat secara bertahap dengan menepatkan masyarakat sebagai pelaku
pembangunan dengan dukungan pemerintah daerah.
Untuk mendukung program SHK Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin telah
melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam
pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan pemenuhan paket pemeriksaan SHK. Hingga saat ini
capaian pelaksanaan SHK di Kabupaten Musi Banyuasin baru mencapai 20%. Hal ini dikarenakan
masih banyak tenaga kesehatan yang belum mampu melakukan pemeriksaan SHK.
Demikianlah beberapa hal yang dapat kami sampaikan, selamat mengikuti Pertemuan ini
dengan baik, semoga setelah mengikuti Pertemuan ini para peserta mampu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dalam rangka percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan
Bayi serta mendukung pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat.
Apabila dibutuhkan informasi lebih lanjut, kami persilahkan menghubungi dr. Diny
Octarisa Palmendha (081284840030).
1. Laporan Ketua Penyelenggara dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS Ayu Setiani Lestari, SKM
2. Sambutan sekaligus Pembukaan Hj. Erni Muthia Yufada Ayu Setiani Lestari, SKM
09.30 - 11.00 Pengantar dan Kebijakan Skrining Hipotiroid Prof. Dr.dr. Aman Bhakti Pulungan, dr. Diny Octarisa Palmendha
4. Kongenital (SHK) Sp.A, FAAP, FRCPI
11.00 - 11.45 Teknis Pelaksanaan Skrining Hipotiroid dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A (K), dr. Diny Octarisa Palmendha
Kongenital (SHK) M.Biomed
12.45 - 14.15 Teknik Pengambilan Sampel Skrining Hipotiroid dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A (K), dr. Diny Octarisa Palmendha
6.
Kongenital (SHK) M.Biomed
14.15 -15.00 Review pelaksanaan SHK di Puskesmas Babat Puskesmas Babat Toman Mazidawati, Am.Keb
7.
Toman