Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN

DETEKSI DINI SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) DALAM UPAYA


MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT (KKS) TINGKAT KABUPATEN
MUSI BANYUASIN TAHUN 2021

SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Jln. Kol. Wahid Udin No 230 Sekayu
Telp 0714-321047, Fax 0714-322416
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya
kita semua masih diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga kita masaih dapat
menyelesaikan program-program kesehatan terutama program kesehatan materna dan neonatal
di Kabupaten Musi Banyuasin.
Laporan kegiatan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya
Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021, ini
dibuat oleh Dinas Kesehatan dan dilaksanakan oleh Program Maternal dan Neonatal.
Terlaksananya kegiatan ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dukungan anggaran sampai
penyusunan laporan ini tentu saja atas bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik dari semua
pihak. Untuk itu dengan rasa tulus kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat
2. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat khususnya Subdit Kesehatan Maternal dan
Neonatal
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan khususnya Seksi Kesga dan Gizi
Masyarakat
4. Seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Musi Banyuasin

Semoga apa yang telah kita laksanakan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak. Selanjuta kami mengharapkan
masukan dari semua pihak untuk perbaikan baik dalam program maupun pelaporan.

Sekayu, 2021
Mengetahui,
Kasi Kesga dan Gizi Pengelola Program Maternal dan Neonatal
Dinas Kesehatan Kab. Muba

dr.Diny Octarisa Palmendha Loura Putri Dana


LAPORAN KEGIATAN DETEKSI DINI SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK)
DALAM MENDUKUNG UPAYA KABUPATEN KOTA SEHAT (KKS) TINGKAT
KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2021

A. GAMBARAN UMUM
1. LATAR BELAKANG

Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab retardasi mental. Penelitian


Gilberg, tahun 2009 mengatakan bahwa angka hipotiroid kongenital di dunia adalah 1:3000
kelahiran.1,2 Di Asia insiden hipotiroid kongenital dilaporkan 1 : 2720 kelahiran di daerah non
endemik dan 1 : 1000 kelahiran di daerah endemik.2 Di Indonesia belum diketahui angka
kejadian hipotiroid kongenital dengan pasti, namun apabila mengacu pada angka kejadian di
Asia dan di Yogyakarta, maka di Indonesia dengan angka kelahiran sekitar 5 juta per tahun,
diperkirakan sebanyak 1.765 sampai 3200 bayi dengan hipotiroid kongenital dan 966 sampai
3.200 bayi dengan hipotiroid kongenital transien karena kekurangan iodium, lahir setiap
tahunnya 3 Hipotiroid Kongenital merupakan gangguan hormon tiroid yang dapat
menyebabkan perawakan dismorfik, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan2 .
Penelitian yang dilakukan di India pada tahun 2010, dengan 30 sample penderita hipotiroid
kongenital didapatkan 94% mengalami gambaran dismorfik terdiri dari : 29% dengan kelainan
jantung kongenital dan 41% dengan kelainan spina bifida4 .
Di RSCM Jakarta, dilakukan penelitian terhadap 30 anak dengan kasus hipotiroid
kongenital. Terdapat 30 sample yang terdiri dari 9 lakilaki dan 21 perempuan. Didapatkan
gejala klinis tersering adalah perkembangan motorik yang lambat (83,3%), konstipasi (73,3%),
makroglosi (70%), wajah 2 tipikal (60%), usia tulang terhambat (95,5%), retardasi mental (IQ <
69) sebesar (62,5%),dll.5 Gangguan mental merupakan masalah dengan implikasi yang besar
terutama bagi negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar
0,3 % dari seluruh populasi, dan 3 % memmpunyai IQ dibawah 70. Sebagai SDM (Sumber Daya
Manusia) tentunya mereka akan sulit dimanfaatkan, terutama pada anak- anak yang masih
mempunyai masa depan panjang akan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dalam rangka mewujudakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga
merupakan tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dekteksi dini kelainan bawaan melalui skrining bayi baru lahir
merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi lebih baik. Skrining atau uji saring pada
bayi baru lahir adalah tes yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari untuk memilah
bayi yang menderita kelainan kongenital dari bayi yang sehat. Skrining bayi baru lahir dapat
mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini mungkin, sehingga bila ditemukan’dapat
segera dilakukan intervensi secepatnya. Diantara penyakit-penyakit yang dapat dideteksi
dengan skrining pada bayi baru lahir, Hipotiroid Kongenital (HK) merupakan penyakit yang
banyak ditemui. Kunci keberhasilan pengobatan anak dengan HK adalah dengan deteksi dini
melalui pemeriksaan laboratorium dan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan.

HK sendiri sangat jarang menimbulkan gejala klinis pada awal kehidupan. Dalam upaya
mendukung penyediaan pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan laboratorium
yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mutu yang standar, maka perlu
disusun kebijakan penyelenggaraan program SHK.
Untuk mendukung program SHK Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin telah
melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam
pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan pemenuhan paket pemeriksaan SHK. Hingga saat
ini capaian pelaksanaan SHK di Kabupaten Musi Banyuasin baru mencapai 20%. Hal ini
dikarenakan masih banyak tenaga kesehatan yang belum mampu melakukan pemeriksaan SHK.
Diharapkan melalui pertemuan ini tenaga kesehatan dapat terorientasi Kembali sehingga
pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan di wilayah
Kabupaten Musi Banyuasin.

2. DASAR HUKUM
 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
 Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 284/MENKES/SK/III/2004 TENTANG
Kesehatan Ibu dan Anak
 Permenkes Nomor 1464/X/Menkes/ 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek
Bidan.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan
kontrasepsi, serta pelayananan kesehatan seksual.
 Peraturan Konsil Kedokteran IndonesiaNomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi
Dokter Indonesia.
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategi Kementerian Tahun 2015-2019
 Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun
2005 dan Nomor : 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang PENYELENGGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT.
 Keputusan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
 Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2017-2022.

3. TUJUAN KEGIATAN
a. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan tentang pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai standar dalam rangka penurunan Angka Kematian
Bayi

b. Tujuan Khusus
 Meningkatnya pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang komprehensif
 Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
skrining hipotiroid kongenital (SHK)
 Meningkatnya pemanfaatan buku KIA, formulir bayi baru lahir, dan formulir
MTBM dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Uraian Kegiatan
- Pra pelaksanaan kegiatan yaitu melakukan analisis terhadap capaian pelaksanaan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di masing-masing
puskesmas dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
- Pra pelaksanaan kegiatan dengan mempersiapkan payung hukum berupa Permenkes
No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital
- Melakukan koordinasi dengan tim narasumber dari IDAI Pusat dan IDAI Prov Sumsel
- Pemanggilan peserta pertemuan. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka dan
virtual yaitu peserta dari puskesmas hadir langsung sementara lintas sector terkait
melalui virtual.
- Pelaksanaan kegiatan selama 1 (satu) hari dengan materi Pengantar dan Kebijakan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Teknik Pelaksanaan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK), Teknik Pengambilan Sampel SHK, Review Pelaksanaan SHK di
Puskesmas Babat Toman.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Hotel Ranggonang Sekayu pada tanggal 28
September 2021 selama 1 (satu) hari.
3. Metode Pelaksanaan
Metode dalam kegiatan pertemuan ini diantaranya adalah:
- Ceramah
- Diskusi dan Tanya Jawab

4. Sasaran Kegiatan
1. Dokter, bidan, petugas kesehatan serta seluruh ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
2. Lintas Sektor (TP PKK Kab, Dharma Wanita Persatuan Kab, IBI)

5. Materi
Materi yang disampaikan pada pertemuan ini terdiri dari :
- Pengantar Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Teknik Pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Teknik Pengambilan Sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
- Review Pelaksanaan SHK di Puskesmas Babat Toman

6. Narasumber Kegiatan

No Nama Narasumber Instansi


Prof. Dr.dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, FAAP, IDAI Pusat
FRCPI, (Hon)
dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A (K), M.Biomed RSMH
Suntari, Am.Keb Puskesmas Babat Toman
7. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan
Pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas kesehatan dengan Penanggungjawab Program Maternal
dan Neonatal.

C. HASIL KEGIATAN
a. Indikator Kegiatan (Output/Kuantitatif dan Outcome/Kualitatif)
- Berdasarkan jumlah peserta yang hadir secara tatap muka adalah sebanyak 100
% ( 58 peserta dari 29 peserta yang diundang). Peserta yang hadir secara virtual
sebanyak lebih kurang 300 peserta
- Bidan desa mampu melaksanakan pengambilan sampel SHK dan pengiriman
sampel SHK ke laboratorium RSCM
- Bidan desa memahami cara pengklaiman jasa pengambilan SHK dan transport
pengiriman SHK ke laboratorium RSCM
- Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sector dalam pelaksanaan
program SHK di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
b. Kendala dalam pelaksanaan
- Puskesmas masih ada yang belum mengambil logistic set pemeriksaan SHK

D. BIAYA
Biaya kegiatan ini dibebankan pada anggaran DAK Non Fisik Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021. Total biaya yang diperlukan
sebesar Rp. 35.090.800 (Tiga Puluh Lima Juta Sembila Puluh Ribu Delapan Ratus Rupiah)
dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rekening Rincian Ojek Belanja Indikasi Pendanaan


5.2.16.01.1.01.26 Belanja Cetak Spanduk Rp. 800.000
5.2.16.01.1.01.26 Belanja Cetak Partograf Rp. 4.000.000
5.2.16.01.1.01.26 Belanja Penggandaan Rp. 4.990.800
5.2.16.01.1.01.52 Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp. 6.400.000
5.2.16.01.1.08.09 Sewa Ruang Pertemuan Rp. 3.000.000
5.2.16.05.1.04.03 Honorarium Narasumber Rp. 900.000
5.2.16.05.1.23.03 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp. 15.000.000
Total.................................................................. Rp. 35.090.800

E. KESIMPULAN
Demikianlah laporan ini dibuat dan diharapkan dapat menjadi masukan dalam
pelaksanaan kegiatan sejenisnya di masa yang akan datang.

LAPORAN : KETUA PANITIA DALAM RANGKA PERTEMUAN PERTEMUAN DETEKSI DINI SKRININNG
HIPOTIROID KONGENITAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT TINGKAT KABUPATEN
MUSI BANYUASIN TAHUN 2021
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB

Yth. Ketua Forum Kabupaten Kota Sehat


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat
Narasumber dari RSUP dr. Mohd Hoesin Palembang
Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kab. Musi Banyuasin
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab. Musi Banyuasin
TP- PKK Kabupaten Musi Banyuasin
Para Peserta Pertemuan yang berbahagia

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah dengan tak henti-hentinya memanjatkan puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kita masih dapat berkumpul
dalam rangka mengikuti Pembukaan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2021.

Selanjutnya perkenankanlah dalam kesempatan ini, kami menyampaikan laporan Kegiatan


Pertemuan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya Mendukung
Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021

1. DASAR PELAKSANAAN

a. DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021


b. Surat Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Musi Banyuasin Nomor: 444/132/SK/Kes/2021
tentang Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital
(SHK) dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2021.

2. TUJUAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan KIA di
tingkat Kabupaten dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Perinatal dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

3. PESERTA

Peserta pertemuan kegiatan ini adalah :

a. 29 Bidan Koordinator (Offline)


b. 29 Bidan Desa (Offline)
c. Seluruh bidan desa
d. Dharma Wanita Persatuan Kab. Musi Banyuasin
e. TP-PKK Kabupaten Musi Banyuasin
f. Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Musi Banyuasin

4. TEMPAT DAN WAKTU

Pertemuan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 28 September 2021 di Ruang


Pertemuan Hotel Raggonang Sekayu.
5. NARASUMBER

Narasumber pertemuan ini adalah Ketua IDAI Pusat dan Dokter Spesialis Anak dari
RSUP dr. Mohd Hoesin Palembang

6. MATERI

a. Pengantar dan Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)


b. Skrining dan Tatalaksana Hipotiroid Kongenital
c. Teknik Pengambilan Sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
d. Review Pelaksanaan SHK di Puskesmas Babat Toman

7. METODE
Metode yang diterapkan dalam pertemuan ini adalah ceramah, tanya jawab dan
diskusi.

8. BIAYA
Biaya pada Pertemuan ini dibebankan pada dana APBD Dinas Kesehatan
Kabuapten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2021

9. PENUTUP
Demikianlah laporan yang dapat saya sampaikan, akhirnya dengan segala
kerendahan hati kami mohon perkenan Bapak Kepala Dinas kesehatan Kab. MUBA untuk
memberikan pengarahan sekaligus membuka Pertemuan Pertemuan Deteksi Dini Skrining
Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021.

WASSALAMU’ALAIKUM,WR.WB

Sekayu, September 2021

Ketua Panitia

dr. Diny Octarisa Palmendha


NIP. 19841020 201001 2 004

PENGARAHAN : KEPALA DINAS KESEHATAN DALAM RANGKA PERTEMUAN DETEKSI DINI SKRININNG
HIPOTIROID KONGENITAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT TINGKAT KABUPATEN
MUSI BANYUASIN TAHUN 2021
ASSALAMU’ALAIKUM. WR.WB

Yth. Ketua Forum Kabupaten Kota Sehat


Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat
Narasumber dari RSUP dr. Mohd Hoesin Palembang
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kab. Musi Banyuasin
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab. Musi Banyuasin
TP- PKK Kabupaten Musi Banyuasin
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Para Peserta Pertemuan yang berbahagia

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatNya kita masih dapat berkumpul dalam
rangka mengikuti acara pembukaan Pertemuan Deteksi Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS).

Saudara/i hadirin yang berbahagia

Di kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran bapak/ibu untuk memenuhi undangan kami.

Kabupaten Kota Sehat (KKS) adalah salah satu program pembangunan berwawasan
kesehatan, yang menitikberatkan pada integritas lintas sektoral dan bertumpu pada pemberdayaan
masyarakat. Penyelenggaraan kabupaten/kota sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat secara bertahap dengan menepatkan masyarakat sebagai pelaku
pembangunan dengan dukungan pemerintah daerah.

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusia dalam rangka mewujudakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,
maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga
merupakan tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dekteksi dini kelainan bawaan melalui skrining bayi baru lahir
merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi lebih baik. Skrining atau uji saring pada bayi
baru lahir adalah tes yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari untuk memilah bayi
yang menderita kelainan kongenital dari bayi yang sehat. Skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi
adanya gangguan kongenital sedini mungkin, sehingga bila ditemukan’dapat segera dilakukan
intervensi secepatnya. Diantara penyakit-penyakit yang dapat dideteksi dengan skrining pada bayi
baru lahir, Hipotiroid Kongenital (HK) merupakan penyakit yang banyak ditemui. Kunci
keberhasilan pengobatan anak dengan HK adalah dengan deteksi dini melalui pemeriksaan
laboratorium dan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan. HK sendiri sangat jarang
menimbulkan gejala klinis pada awal kehidupan. Dalam upaya mendukung penyediaan
pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan laboratorium yang dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan mutu yang standar, maka perlu disusun kebijakan
penyelenggaraan program SHK.

Untuk mendukung program SHK Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin telah
melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam
pelaksanaan pemeriksaan laboratorium dan pemenuhan paket pemeriksaan SHK. Hingga saat ini
capaian pelaksanaan SHK di Kabupaten Musi Banyuasin baru mencapai 20%. Hal ini dikarenakan
masih banyak tenaga kesehatan yang belum mampu melakukan pemeriksaan SHK.

Demikianlah beberapa hal yang dapat kami sampaikan, selamat mengikuti Pertemuan ini
dengan baik, semoga setelah mengikuti Pertemuan ini para peserta mampu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dalam rangka percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan
Bayi serta mendukung pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat.

Akhirnya dengan mengucapkan “BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM” Pertemuan Deteksi


Dini Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam Upaya Mendukung Kabupaten Kota Sehat (KKS)
secara resmi dibuka, semoga Allah SWT meridhoi kita semua.

WABILLAHITAUFIK WAL HIDAYAH, WASSALAMU’ALAIKUM,WR.WB

Sekayu, September 2021

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Musi Banyuasin

dr. H. AZMI DARIUSMANSYAH, MARS


NIP. 19720928 200502 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
Jalan Kolonel Wahid Udin No. 230. Kabupaten Musi Banyuasin
Telepon (0714)321047, Faksimaile 0714-321918 Kode Pos 30711
Email:Website : dinkes.mubakab.go.id

Sekayu, September 2021

Nomor : 444/ /KESGA/ IX /2021 Kepada


Sifat : Penting Yth. Ketua Pengurus Pusat Ikatan
Lampiran : 1 (satu) lembar Dokter Anak Indonesia Sumatera
Selatan
Perihal : Permintaan Narasumber Pertemuan
Deteksi Dini Skrining Hipotiriod
Kongenital (SHK) pada Bayi Baru di –
Lahir Dalam Upaya Mendukung
Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tempat

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya
saing, deteksi dini kelainan bawaan melalui Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada
bayi baru lahir merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi yang lebih baik.
Dimana, skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini
mungkin, sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan intervensi secepatnya. Dalam
upaya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
Penyelengaran Kabupaten Kota Sehat (KKS), maka dinas kesehatan Kabupaten Musi
Banyuasin dan Forum Kabupaten Kota Sehat akan melakukan Pertemuan Deteksi Dini
Skrining Hipotiriod Kongenital pada Bayi Baru Lahir Dalam Upaya Mendukung
Kabupaten Kota Sehat (KKS) yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa / 28 September 2021


Lokasi : Hotel Grand Ranggonang Sekayu
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Jadwal : (terlampir)
Terkait hal diatas kami mohon kesediaan dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A, (K), M.
Biomed untuk menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut. Keterangan lebih lanjut
dapat menghubungi dr.Diny Octarisa Palmendha (081284840030).

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS


PembinaTk.I
NIP. 19720928 200502 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
Jalan Kolonel Wahid Udin No. 230. Kabupaten Musi Banyuasin
Telepon (0714)321047, Faksimaile 0714-321918 Kode Pos 30711
Email:Website : dinkes.mubakab.go.id
Sekayu, September 2021

Nomor : 444/ /KESGA/ IX /2021 Kepada


Sifat : Penting Yth. Direktur RSUP Dr. Mohd Hoesin
Lampiran : 1 (satu) lembar Palembang
Perihal : Permintaan Narasumber Cq. KSM Kesehatan Anak
Pertemuan Deteksi Dini Skrining
Hipotiroid Kongenital (SHK) pada di –
Bayi Baru Lahir Dalam Upaya
Mendukung Kabupaten Kota Sehat Tempat
(KKS)

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya
saing, deteksi dini kelainan bawaan melalui Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada
bayi baru lahir merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi yang lebih baik.
Dimana, skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini
mungkin, sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan intervensi secepatnya. Dalam
upaya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
Penyelengaran Kabupaten Kota Sehat (KKS), maka dinas kesehatan Kabupaten Musi
Banyuasin dan Forum Kabupaten Kota Sehat akan melakukan Pertemuan Deteksi Dini
Skrining Hipotiriod Kongenital pada Bayi Baru Lahir Dalam Upaya Mendukung
Kabupaten Kota Sehat (KKS) yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa / 28 September 2021


Lokasi : Hotel Grand Ranggonang Sekayu
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Jadwal : (terlampir)
Terkait hal diatas kami mohon Bapak/Ibu dapat menugaskan Dokter Spesialis
Anak untuk menjadi Narasumber pada kegiatan tersebut. Keterangan lebih lanjut dapat
menghubungi dr. Diny Octarisa Palmendha (081284840030).

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS


PembinaTk.I
NIP. 19720928 200502 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
Jalan Kolonel Wahid Udin No. 230. Kabupaten Musi Banyuasin
Telepon (0714)321047, Faksimaile 0714-321918 Kode Pos 30711
Email:Website : dinkes.mubakab.go.id

Sekayu, September 2021


Nomor : 444/ /KESGA/ IX /2021 Kepada
Sifat : Penting Yth. Kepala Puskesmas
Lampiran : 1 (satu) lembar
Perihal : Undangan Pertemuan Deteksi Dini
Skrining Hipotiriod Kongenital pada di –
Bayi Baru Lahir Dalam Upaya
Mendukung Kabupaten Kota Sehat Tempat
(KKS)

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya
saing, deteksi dini kelainan bawaan melalui Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada
bayi baru merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi yang lebih baik. Dimana,
skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini mungkin,
sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan intervensi secepatnya. Dalam upaya
untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Penyelengaran
Kabupaten Kota Sehat (KKS), maka dinas kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin dan
Forum Kabupaten Kota Sehat akan melakukan Pertemuan Deteksi Dini Skrining
Hipotiriod Kongenital pada Bayi Baru Lahir Dalam Upaya Mendukung Kabupaten
Kota Sehat (KKS) yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa / 28 September 2021


Lokasi : Hotel Grand Ranggonang Sekayu
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Jadwal : (terlampir)
Terkait hal diatas, kami mengharapkan bapak/ibu dapat menugaskan staf untuk
menjadi peserta aktif pada kegiatan tersebut dengan syarat :

1. Peserta adalah Bidan Koordinator dan 1 (satu) Bidan Desa


2. Membawa Surat tugas yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
3. Hadir tepat waktu dan mengikuti kegiatan sampai selesai
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS


PembinaTk.I
NIP. 19720928 200502 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
Jalan Kolonel Wahid Udin No. 230. Kabupaten Musi Banyuasin
Telepon (0714)321047, Faksimaile 0714-321918 Kode Pos 30711
Website : dinkes.mubakab.go.id

Sekayu, September 2021


Nomor : 444/ /KESGA/ IX /2021 Kepada
Sifat : Penting Yth. Ketua TP PKK Kecamatan
Lampiran : 1 (satu) lembar
Perihal : Undangan Pertemuan Deteksi Dini
Skrining Hipotiriod Kongenital pada di –
Bayi Baru Lahir Dalam Upaya
Mendukung Kabupaten Kota Sehat Tempat
(KKS)

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya
saing, deteksi dini kelainan bawaan melalui Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada
bayi baru merupakan salah satu upaya mendapatkan generasi yang lebih baik. Dimana,
skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan kongenital sedini mungkin,
sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan intervensi secepatnya. Dalam upaya
untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Penyelengaran
Kabupaten Kota Sehat (KKS), maka dinas kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin dan
Forum Kabupaten Kota Sehat akan melakukan Pertemuan Deteksi Dini Skrining
Hipotiriod Kongenital pada Bayi Baru Lahir Dalam Upaya Mendukung Kabupaten
Kota Sehat (KKS), terkait hal tersebut kami harap bapak/ibu dapat hadir untuk dapat
berpartisipasi aktif pada kegiatan tersebut secara virtual dengan menggunakan aplikasi
zoom pada :
Hari / Tanggal : Selasa / 28 September 2021
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Meeting ID : 782 7402 8271
Passcode : shk123

Apabila dibutuhkan informasi lebih lanjut, kami persilahkan menghubungi dr. Diny
Octarisa Palmendha (081284840030).

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS


PembinaTk.I
NIP. 19720928 200502 1 003
JADWAL PERTEMUAN DETEKSI DINI SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI BARU LAHIR

DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT (KKS)

SEKAYU, SEPTEMBER 2021

NO. HARI/TANGGAL WAKTU MATERI NARASUMBER MODERATOR

1. Selasa / 28 September 2021 08.00 - 08.30 Registrasi Peserta Panitia

2. 08.30 - 09.15 Pembukaan    

    1. Laporan Ketua Penyelenggara dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS Ayu Setiani Lestari, SKM

    2. Sambutan sekaligus Pembukaan Hj. Erni Muthia Yufada Ayu Setiani Lestari, SKM

3. 09.15 - 09.30 Rehat Kopi

09.30 - 11.00 Pengantar dan Kebijakan Skrining Hipotiroid Prof. Dr.dr. Aman Bhakti Pulungan, dr. Diny Octarisa Palmendha
4. Kongenital (SHK) Sp.A, FAAP, FRCPI

11.00 - 11.45 Teknis Pelaksanaan Skrining Hipotiroid dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A (K), dr. Diny Octarisa Palmendha
 
Kongenital (SHK) M.Biomed

5. 11.45 - 12.45 Ishoma

12.45 - 14.15 Teknik Pengambilan Sampel Skrining Hipotiroid dr. Yulisnawati Hasanah, Sp.A (K), dr. Diny Octarisa Palmendha
6.
Kongenital (SHK) M.Biomed

14.15 -15.00 Review pelaksanaan SHK di Puskesmas Babat Puskesmas Babat Toman Mazidawati, Am.Keb
7.
Toman

8. 15.00 -15.15 Rehat Kopi


DOKUMENTASI KEGIATAN DETEKSI DINI SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
DALAM UPAYA MENDUKUNG KABUPATEN KOTA SEHAT (KKS) TINGKAT
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai