Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA

Unit Kerja : Dinas Kesehatan


Program : Gizi
Kegiatan : Surveilans dan Pelacakan gizi buruk
Hasil : Peningkatan dari Gizi Buruk Ke Gizi Kurang,Baik
- Jumlah dana
- Terlaksananya kegiatan Pemantauan Status Gizi Bayi dan Balita
Indikator Kinerja Kegiatan :
- Meningkatnya pengetahuan Ibu Bayi dan Balita
- Meningkatnya Pengetahuan F75 dan 100
- Rp. -
Satuan Ukuran dan Jenis
: - 34 Posyandu
Keluaran
- Deteksi Dini Status Gizi Balita

I. Latar Belakang
1.1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 28 H (1), Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan;
Pasal 34 (2), Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
b. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 141 (1), Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat;
c. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP-N Tahun 2005-2025
d. Kepmenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
e. Kepmenkes No. 375 tahun 2009 tentang RPJMN 2010-2014;
f. Kepmenkes No. HK.03.01./160/I/2010 tentang Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
g. Strategi pembangunan kesehatan yang akan ditempuh sampai tahun 2025 yang
salah satunya pemberdayaan masyarakat.

1.2. Gambaran Umum Singkat


Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan Lembaga kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang melalui prinsip Dari, Oleh dan Untuk masyarakat
diharapkan sebagai wadah yang mampu memberikan pelayanan kesehatan dan
social dasar masyarakat.

Kerangka Acuan Kerja Pemantauan Status Gizi Bayi dan Balita 1


Hingga saat ini, Posyandu masih menjadi sarana penting di dalam
masyarakat yang mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi (KADARZI),
membantu menurunkan angka kematian bayi dan kelahiran. Kegiatan didalamnya
meliputi pemantauan pertumbuhan yang diintegrasikan dengan pelayanan seperti
imunisasi untuk pencegahan penyakit, penanggulangan diare, pelayanan kesehatan
ibu dan anak, pelayanan kontrasepsi, hingga penyuluhan dan konseling.
Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010,
diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke
posyandu.
Di wilayah kerja Puskesmas Tg.Batu/Kundur terdapat 34 posyandu balita
yang terbagi di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kundur dan kecamatan Ungar,
sementara sasaran balitanya lebih kurang 2301 Balita. Oleh karena jumlah
Bayi/balita yang cukup besar dan bertambah setiap tahunnya dibutuhkan kader
kader kesehatan terpilih dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk
melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu.
Untuk itu diperlukan pembinaan kader posyandu oleh petugas kesehatan
terutama pengelola program promosi kesehatan puskesmas, pembinaanan yang
dilakukan antara lain menambah pengetahuan dan keterampilan tentang
pelaksanaan 5 meja di posyandu, pembuatan laporan dan pencatatan di posyandu
serta PHBS.

II. Maksud dan Tujuan


II.1. Maksud
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu

II.2. Tujuan
a. Kader kesehatan mendapatkan bimbingan dan pembinaan tentang Posyandu dan
pelaksanaannya.
b. Kader di posyandu mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
yang sama tentang Posyandu dan kegiatan didalamnya.

III. Sasaran
Sasaran kegiatan ini kader di posyandu Balita.

IV. Ruang Lingkup Pekerjaan


a. Kegiatan pembinaan dilakukan di Posyandu Balita di wilayah kerja Puskesmas
Tg.Batu / Kundur.
b. Pembinaan dilakukan kepada semua kader Posyandu

Kerangka Acuan Kerja Pemantauan Status Gizi Bayi dan Balita 2


V. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pembinaan kader dengan metode penyuluhan, wawancara, pengamatan dan
simulasi. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan
Melakukan koordinasi bidan Desa di kelurahan dan di desa, membuat surat
menyurat, membuat jadwal pelaksanaan.
b. Pelaksanaan
- Melakukan pengarahan tentang 5 meja;
- Melakukan simulasi pelaksanaan 5 meja di posyandu oleh kader
- Melakukan pengamatan pelaksanaan posyandu oleh kader
- Melakukan wawancara kepada kader tentang masalah yang ditemukan di
posyandu;
c. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Meliputi hasil kunjungan,

VI. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pembinaan di lakukan di 34 posyandu Balita di Kecamatan Kundur dan
Kecamatan Ungar.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan kader tahun anggaran 2016 dilakukan selama
delapan bulan yang dimulai dari bulan April hingga Desember 2016. Berikut adalah
rencana jadwal pelaksanaan kegiatan pelacakan kasus balita gizi buruk tahun anggaran
2016 :

Bulan ke-
NO URAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan x x x x x x x x x
2. Pelaksanaan x x x x x x x x x
3. Pembuatan
x x x x x x x x x
Laporan

VIII. Pembiayaan
Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pembinaan kader posyandu di bebankan kepada
Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tg.Batu / Kundur Tahun 2016
sebesar Rp.,- (Juta Rupiah)

Kerangka Acuan Kerja Pemantauan Status Gizi Bayi dan Balita 3


IX. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Pembinaan Kader Posyandu Tahun
Anggaran 2016 ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
sehingga mampu mencapai capaian yang telah ditetapkan.

Tg.Batu / Kundur, April 2016

Dibuat Oleh,
Mengetahui, Pengelola Program Promosi Kesehatan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Puskesmas Tg.Batu/Kundur

SURAWAN, S.KM DEWI KURNIAWATI, SKM


NIP. 19791228 200502 1 003 NIP. 19800703 200212 2 009

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tg.Batu / Kundur

Kerangka Acuan Kerja Pemantauan Status Gizi Bayi dan Balita 4

Anda mungkin juga menyukai