DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OEKABITI
Jln. Jurusan Buraen Kelurahan Nonbes Kecamatan Amarasi
Kode Pos 85367
E-mail :oekabitipuskesmas@gmail.com
Hotline service : 082147770868
Jumlah Dana : Rp. 25.600.000 ( Dua Puluh Lima Juta Enam Ratus Ribu Rupiah )
1. Latar Belakang
A. Gambaran Umun
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, selain jumlahnya yang besar (25%) di antara jumlah penduduk,
mereka juga merupakan jumlah sasaran yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik.
Anak dengan disabilitas merupakan salah satu sasaran dari kelompok anak
Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pemeriksaan
kesehatan secara rutin. Hal ini sudah digariskan Undang nomor 23 Tahun 2002
Tentang perlindungan anak dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
kesehatan sehingga upaya pelayanan kesehatan perlu dikembangkan untuk
memberikan akses bagi anak dengan disabilitas sesuai dengan permasalahannya.
Upaya perlindungan bagi anak dengan disabilitas adalah sama dengan anak
lainnya yaitu upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak, agar mereka dapat hidup,
tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta berpartisipasi sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan dasar anak tersebut meliputi asah, asih dan
asuh yang dapat diperoleh melalui upaya dibidang kesehatan maupuan
pendidikan sosial.
Menurut WHO pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud.
WHO memperkirakan dengan jumlah anak dengan disabilitas adalah sekitar 7-
10% dari total populasi anak. Di Indonesia, gambaran data anak disabilitas sangat
berfariasi belum ada data terkini tentang jumlah dan kondisi anak dengan
disabilitas. Menurut Data Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2007, terdapat 8,3
juta jiwa anak dengan disabilitas dari total populasi anak di Indonesia
(82.840.600 jiwa anak), atau sekitar 10%.
Berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011,
terdapat 130.572 anak penyandang disabilitas dari keluarga yang miskin (19.438),
Tunadaksa 32.990, Tunanetra 5.921, Tunarunggu 3.861, Tunawicara 16.335. Data
ini terbesar di seluruh indonesia.
Memberdayakan anak untuk hidup sehat yang dilakukan melalui sekolah
merupakan upaya strategi untuk menjangkau kelompok umur usia sekolah agar
memiliki kemampuan untuk hidup sehat.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain
dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
juga diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Data dari 1 kelurahan dan 8
desa terdapat 68 sekolah yaitu : TK/ PAUD sebanyak 28 sekolah dengan jumlah
laki-laki 293 anak dan perempuan 247 anak sehingga totalnya 540 anak, SD
sebanyak 20 sekolah dengan jumlah laki-laki 980 anak dan perempuan 869 anak
sehingga totalnya 1.849 anak, SMP sebanyak 13 sekolah dengan jumlah laki-laki
579 anak dan perempuan 558 anak sehingga totalnya menjadi 1.137 anak dan
SMA sebanyak 7 sekolah dengan jumlah laki-laki sebanyak 573 anak dan
perempuan 553 anak sehingga totalnya 1130 anak.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum Yang melandasi di laksanakannya kegiatan Posyandu Remaja::
1. UUD 1945 Pasal 28H Ayat 1 menegaskan bahwa ”setiap anak berhak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 28B Ayat 2 menyatakan bahwa
”setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”;
2. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 79 tentang
Kesehatan Sekolah, pasal 136-137 tentang upaya pemeliharaan kesehatan
remaja;
Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA.
Undang Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang
No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ”setiap anak berhak untuk
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi” (pasal 4) dan ”bahwa setiap anak berhak memperoleh
pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,
spiritual dan sosial” (pasal 8);
3. Peraturan Bersama 4 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan) tahun 2014 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak;
5. Peraturan Daerah Prov. NTT Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Ibu dan Anak;
6. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam upaya
pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik di wilayah Kecamatan Amarasi. Mencakup didalamnya :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
b. Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial.
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk terhadap
kesehatan.
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja UKS/UKGS ini dibuat dan dapat
dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan tahun 2023