Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK) POSYANDU BAYI BALITA DI

PUSKESMAS TENATEKE
TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya


antara lain diselenggarakan melalui upaya Kesehatan Anak yang dilakukan sedini mungkin
sejak anak masih di dalam kandungan. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan
dasar anak umur 0-59 bulan agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak
perlu mendapat stimulasi secara rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupan
orang terdekat anak , pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di
lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya
stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap. Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang anak
(SDIDTK) yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan
antara keluarga, masyarakat, organisasi profesi akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang
anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan forrmal.
Perkembangan anak dari masa konsepsi sampai dewasa merupakan tanggung
jawab semua pihak baik orang tua, masyarakat, petugas kesehatan dan negara. Negara
melaksanakan berbagai upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam
kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, Seperti halnya yang UU
Kesehatan no 36 tahun 2019 yang menyebutkan Upaya pemeliharaan kesehatan bayi
dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang
sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
Angka Kematian bayi adalah salah satu indikator yang menentukan IKM (Indeks
Kesehatan Masyarakat di suatu daerah tertentu, dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan Anak di
tahun 2018 angka kematian bayi adalah 10,3 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
terbanyak adalah asfiksia 24 kasus, BBLR 21 Kasus, Penyakit Jantung 11 kasus,
Kelainan Kongenital 9 kasus, Infeksi 7 kasus, ikterik 2 kasus, mikrosefalus 1 kasus,
dan bronchopneumonia 1 kasus.

B. Dasar Hukum
1. Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat
5. . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis DAK
Non Fisik Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan .
7. Peraturan Bupati Sumba Barat Daya Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan
Perkawinan Pada Usia Anak.
8. Peraturan Bupati No 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.
9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya
Nomor 44/DPA/2019 .
10. Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA),
Departemen Kesehatan RI Tahun 2009 11. Buku Pedoman ANC Terpadu, Kementrian
Kesehatan RI Tahun 2010.
C. Tujuan
Tujuan umum:

Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) serta Meningkatkan Umur Harapan


Hidup (UHH) dipuskesmas Tenateke, kecamatan Wewewa Selatan, kabupaten Sumba
Barat Daya.

Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan status kesehatan bayi dan anak sehingga mampu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan standar tumbuh kembangnya.
2. Meningkatkan status kesehatan bayi dan anak sehingga mampu menjadi
generasi yang berkualitas.
3. Meningkatkan akses serta kualitas pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir,
balita, anak pra sekolah.
4. Menjamin tercapainya kualitas hidup anak.
D. Waktu pelaksanaan:
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak lanjut dilaksanakan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun dari (Januari – Desember 2023)
E. Lokasi Pelaksanaan :

Lokasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak adalah wilayah kerja
Puskesmas Tenateke, pada 11 Desa yang berada di kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten
Sumba Barat Daya.

F. Tahapan Pelaksanaan :
1. Pelayanan sistem lima meja

G. Sumber Dana (Pembiayaan):


Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan belanja dari Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2023 dari
dana Badan Operasional Kesehatan ( BOK).
H. Penutup
Demikianlah kerangka acuan kegiatan posyandu bayi balita, ini disusun sebagai
gambaran umum dan penjelasan mengenai Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan
Anak yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, yang memuat informasi mulai dari
latar belakang, dasar hukum,tujuan, waktu,lokasi,tahap, pelaksanaan kegiatan, serta
anggaran nya.

Mengetahui

Agustinus Kaleka, A.M.,kep

Anda mungkin juga menyukai