Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

CAPACITY BUILDING DALAM RANGKA


UPAYA PENGUATAN DAN PENERAPAN MTBS/MTBM
DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2018

I. LATAR BELAKANG
Salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan adalah meningkatnya Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana IPM ini didukung oleh sektor pendidikan,
kesehatan dan ekonomi. Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan
di sektor kesehatan adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) yang dipengaruhi
oleh 4 faktor yaitu : Angka Kematian IBU (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Kasar (AKK). Dimana penurunan
Angka Kematian Bayi (AKB) mempunyai daya ungkit terbesar dalam peningkatan
derajat Kesehatan, secara konseptual Kematian bayi disebabkan oleh penyebab langsung
yaitu Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia, Tetanus Neonatorum, dan penyakit
infeksi. Sedangkan kematian balita dan Angka Kematian Khusus (AKK) disebabkan
oleh 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu faktor lingkungan 40%,
perilaku 35%, pelayanan kesehatan 20% dan keturunan 5%.
Sekitar 36% dari kematian balita di Indonesia disebabkan oleh masalah bayi
baru lahir (neonatal) diantaranya asfiksia, Berat Badan Lahir Rendah, kelahiran
prematur, infeksi bayi baru lahir, diikuti oleh diare 17,2%, pneumonia 13,2%. Pada
bayi baru lahir (0-28 hari), 78,5 % kematian terjadi pada minggu pertama kehidupan
(Riskesdas, 2007). Gizi kurang pada masa kehamilan dan kanak-kanak merupakan
penyumbang jumlah kesakitan lebih dari sepertiga kematian secara global (UNICEF,
2010).
Penanganan kondisi tersebut di atas seharusnya dilakukan oleh tenaga
medis yaitu dokter, namun di Indonesia masih banyak desa yang tidak punya akses ke
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter. Pemerintah dan pemerintah daerah
mendukung bidan/perawat bekerja sama dengan dukun untuk melaksanakan
pertolongan persalinan yang aman dan perawatan bayi baru lahir yang baik.
Bidan/perawat juga diberi wewenang tertentu untuk memberikan penanganan penyakit
pada balita melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Kota Tasikmalaya sebagai salah satu Kota di propinsi Jawa Barat ikut mendukung
pencapaian Visi Jawa Barat melalui pencapaian IPM 80 yaitu dengan melakukan
akselerasi penurunan AKB, AKK dan AKABA.
Intervensi yang dilakukan untuk menurunkan kematian neonatal, bayi, dan balita
meliputi intervensi baik di tingkat keluarga dan masyarakat, di tingkat pelayanan
kesehatan dasar serta di tingkat pelayanan kesehatan rujukan. Intervensi di tingkat
keluarga dan masyarakat bagi daerah yang memiliki masalah dengan akses pelayanan
kesehatan memerlukan pemberdayaan/peran serta aktif masyarakat sesuai dengan
standar yang terdapat dalam Permenkes No. 70 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Manajemen Terpadu Balita Sakit berbasis Masyarakat (MTBS-M).
Fokus kegiatan MTBS-M diantaranya mempromosikan perilaku pencarian
pertolongan kesehatan, perawatan balita di rumah dan pelatihan kepada anggota
masyarakat yaitu kader untuk melakukan pengobatan sederhana kasus bayi muda dan
balita sakit (diare, pneumonia, demam untuk malaria, dan masalah bayi baru lahir).
Agar dapat menyelenggarakan MTBS-M sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
daerah masing-masing, maka dibutuhkan Pedoman Penyelenggaraan Manajemen
Terpadu Balita Sakit berbasis Masyarakat (MTBS-M) yang disusun sebagai acuan
bagi Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota,
organisasi profesi, organisasi sosial dan keagamaan serta lembaga swadaya masyarakat
yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan Kota


Tasikmalaya melalui Seksi kesehatan keluarga dan gizi berupaya untuk memberikan
pelayanan kesehatan semaksimal mungkin dengan tujuan adalah “Keluarga Mandiri
dalam Mencapai Derajat Kesehatan yang Optimal dengan Menurunnya Angka Kesakitan
dan Kematian ” yang melibatkan semua potensi masyarakat Kota Tasikmalaya. Program
upaya kesehatan masyarakat dengan kegiatan upaya peningkatan kesehatan anak dan
remaja Kota Tasikmalaya dituntut untuk mampu membuat perencanaan strategis yang
lebih mantap untuk memperoleh persetujuan para pejabat pengambil keputusan di
daerahnya. Disamping itu juga diperlukan Kerangka Acuan Kegiatan sebagai bahan
rujukan maupun pedoman dalam melaksanakan kegiatan kesehatan anak dan remaja,
yang harus disusun pada awal tahun anggaran.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan mempersiapkan remaja sehat
menuju kehidupan dewasa.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja
2. Meningkatkan kelengkapan data kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Kota
Tasikmalaya.
3. Meningkatkan pengawasan pengendalian dan penilaian program kesehatan anak
usia sekolah dan remaja di Kota Tasikmalaya.
4. Meningkatkan peran serta LP/LS dalam prgram anak usia sekolah dan remaja

III. SASARAN KEGIATAN


1. Sasaran Program :Sumber Daya Masyarakat (lintas program, lintas sektor terkait,
Masyarakat/kader Kesehatan).
2. Sasaran Kegiatan : Anak usia Sekolah dan remaja

IV. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan upaya peningkatan kesehatan remaja tersebar di seluruh wilayah
kerja puskesmas Kota Tasikmalaya.

V. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
4. Undang-undang No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undang-undang No 22
tahun 1997 tentang narkotika
5. Undang-undang No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 138
mengenai usia minimum untuk diperbolehkan bekerja
6. Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
7. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, undang-undang ini
antara lain mencegah terjadinya eksploitasi anak.
8. Inpres no 9 tahun 2000 tentang pengarus utamaan Gender, inpres ini menjamin
keadilan dan kesetaraan gender termasuk pada sasaran remaja
9. Undang-undang no 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
10. Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
11. Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000, Pemerintah menetapkan Pedoman Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota
12. SK Menkes No 1457 / Menkes SK/2003.tanggal 10 Oktober 2003, tentang penetapan
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota
13. Undang-Undang No 20 tahun 2003, tentang Sistim Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003, No 78,tambahan lembaran Negara Nomor 4301)
14. Undan-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002
15. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan,
Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri tentang Pembinaan dan Pengembangan
UKS Tahun 2003. Nomor :I/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003,
Nomor MA/230 A/2003 dan Nomor 26 tahun 2003
16. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir
14 tentang Pendidikan Anak Usia Dini

VI. RUANG LINGKUP DAN MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Orientasi UKS
b. Rapat koordinator UKS Puskesmas
c. Rapat koordinsi TP UKS Tingkat Kota
d. Pembinaan Model Sekolah Sehat
e. Evaluasi sekolah sehat
f. Orientasi Kader kesehatan Remaja
VII. INDIKATOR TOLOK UKUR KINERJA DAN TARGET KINERJA
Urusan pemerintah : 102 102 Wajib Kesehatan
Organisasi : 102 102 01 Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
Program : 102 102 01 16 Upaya Kesehatan Masyarakat
Jenis kegiatan : 102 102 01 16 20 Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja
Lokasi kegiatan : Kota Tasikmalaya
Jumlah tahun n-1 : Rp. 100.000.000,00
Jumlah Tahun n : Rp. 200.000,000,00
Jumlah n+1 : Rp. 200.000.000,00

INDIKATOR TOLOK UKUR KINERJA TARGET KINERJA


Capaian Program Penjaringan Kesehatan anak Kelas 1 100 %
Masukan Adanya dana sesuai APBD TA 2017 Terserapnya dana Rp.
150.000.000,00
Keluaran Terselenggaranya kegiatan
peningkatan kesehatan remaja
melalui :
Orientasi UKS
Rapat koordinator UKS Puskesmas 1 Kali
Rapat koordinsi TP UKS Tingkat 3 Kali
Kota 2 kali
Pembinaan Model Sekolah Sehat
Evaluasi Sekolah Sehat 1 kali
Orientasi Kader kesehatan Remaja 15 kali
Pengadaan cetakan: 21 kali
- formulir Penjaringan kes. 300 Paket
Anak Sekolah
- Buku Catatan Kesehatan 700 buah
700 buah
Peserta Didik
- Buku Informasi Kesehatan

Hasil Cakupan Sekolah Sehat 80%


Kelompok sasaran Anak usia sekolah dan remaja di Kota Tasikmalaya

VIII. KEBUTUHAN PERALATAN, MATERIAL,PERJALANAN DINAS DAN


PERSONIL
a. MATERIAL
No NAMA VOLUME KETERANGAN
1. Barang habis pakai
- ATK 1 Paket
- Peralatan dan perlengkapan kantor 1 paket
2. Penggandaan 27.550 Lembar

3. Mamin 1790 jamuan makan


1790 snack
4 Belanja Cetak
- formulir Penjaringan kes. 300 paket
Anak Sekolah
- Buku Catatan Kesehatan 700 buah
Peserta Didik
- Buku Informasi Kesehatan 700 buah
Peserta Didik

b. PERJALANAN DINAS
No Rencana Perjalanan Tujuan Lama
Kunjungan
1 Perjalanan Dinas luar daerah Dinas Kesehatan
Golongan IV Provinsi 2 hari
Golongan III 6 hari

c. PERSONIL
NO SUB KEGIATAN PANITIA JABATAN JUMLAH HOK
PELAKSANA PANITIA (ORANG X HARI)
PELAKSANA
KEGIATAN
KEGIATAN
1. Narasumber Orientasi PNS Narasumber 1 or x 2 jam
UKS

IX. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran 2018

X. PELAKSANA KEGIATAN
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

XI. SUMBER DANA


SUMBER DANA
SUMBER
APBD KOTA/ APBD
APBN DANA JUMLAH
DAU PROPINSI
LAINNYA
200.000.000,00 200.000.000,00

XII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN WAKTU KEGIATAN

1. Rapat koordinator UKS Puskesmas Triwulan I, III dan IV


2. Rapat Koordinasi Tim Pembina UKS Triwulan II, III
Tingkat Kota
4 Pembinaan Model Sekolah Sehat Triwulan II,III,IV
5 Evaluasi sekolah sehat Triwulan III
6 Orientasi kader Kesehatan Triwulan II
7 Pengadaan Cetak Triwulan I
-formulir Penjaringan kes. Anak Sekolah
-Buku Catatan Kesehatan Peserta Didik
-Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik

XIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan remaja ini
dibuat sebagai bahan/acuan dalam pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2018.
Mengetahui : Tasikmalaya, September 2018
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Kepala Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia

H.Cecep Zainal Kholis, dr, MMKes Nefi Pujayani, BSc


NIP. 19590505 198801 1 002 NIP. 19631018 198603 2 005
INDIKATOR TOLOK UKUR KINERJA TARGET KINERJA
Capaian Program Tercapainya cakupan bayi
Meningkatnya Kemampuan
sebanyak 10.809 orang, Balita
Hidup Sehat dan derajat
54.617 0rang Penjaringan
kesehatan bayi, balita dan
Anak usia sekoah 12.569
anak usia sekolah
orang
Masukan - Tersedianya dana sesuai Terserapnya dana Rp
APBD TA 2009 25.551.000,-
Keluaran - Tersedianya data program - Terlaksananya program
Kesehatan bayi, balita dan Kesehatan bayi, balita dan
anak usia sekolah anak usia sekolah
- Tersusunnya rencana
kegiatan program - Tercapainya rencana
kesehatan bayi, balita dan kegiatan program
anak usia sekolah dan Kesehatan bayi, balita dan
putus sekolah anak usia sekolah
Hasil - Menurunya angka - Menurunnya angka
kesakitan dan kematian kesakitan dan kematian
bayi, balita dan anak usia bayi, balita dan anak usia
sekolah sekolah
- Tercapainya cakupan bayi
- Meningkatnya cakupan
sebanyak 82%, Balita 82%
pelayanan kesehatan bayi,
Penjaringan Anak usia
balita,anak usia sekolah
sekoah 91%
Kelompok sasaran bayi, balita,anak usia sekolah dan remaja di Kota Tasikmalaya

XIV. KEBUTUHAN PERALATAN, MATERIAL,PERJALANAN DINAS DAN


PERSONIL
a. Material
NO NAMA VOLUME KETERANGAN
1. Barang habis pakai 2 paket
- ATK
2. Penggandaan 17.690 lbr

3. Mamin 200 jamuan


makan dan 200 snack

Anda mungkin juga menyukai