Volume : 1 tahun
Satuan Ukur : Laporan
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Kesehatan
-
- Permenkes Nomor 4 tahun 2019 Standar teknis pada mutu pelayanan dasar
- Permenkes No. 100 tahun 2018 tentang Penerpan Standar Pelayanan Minimal
( SPM )
25 TAHUN 2014
2. Gambaran umum
Salah satu permasalahan serius yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah
kesehatan khususnya masalah kesehatan anak usia sekolah. Populasi anak usia sekolah
dasar merupakan komponen yang cukup penting dalam masyarakat, mengingat
jumlahnya yang cukup besar diperkirakan 23% atau sepertiga dari jumlah penduduk
Indonesia. Dari jumlah itu diperkirakan 55 juta diantaranya mengikuti pen- didikan di
tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah, SLTP/Madrasah Tsanawiyah dan SMU/Madrasah
Aliyah yang kelak menjadi orang tua dan calon pemimpin bangsa yang mana sebagai
calon pemimpin bangsa diperlukan jiwa yang sehat. Masalah yang sering timbul pada
anak usia sekolah yaitu gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga
gangguan dalam belajar dan juga masalah kesehatan umum. Berbagai macam masalah
yang muncul pada anak usia sekolah, namun masalah yang biasanya terjadi yaitu masalah
kesehatan umum. Masalah kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan
benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun (Riskesdas 2018). Dari
Riskesdas tersebut dapat dijabarkan untuk masalah kesehatan perorangan sebagai
berikut : 45 % anak usia sekolah tidak cuci tangan dengan benar, 98% tidak sikat gigi
sesuai waktu yang dianjurkan, 57% kurang aktifitas fisik, masalah staus Gizi anak
sekolah : 65% tidak sarapan, 97% kurang konsumsi sayur dan buah, 50% konsumsi
makanan manis, 78% konsumsi makanan berpenyedap, 26% anemia (5-14 thn), 92.6%
karies (5-9 thn, 28% kecacingan. Adapaun dari hasil Penjaringan Kesehatan dan
pemeriksaan berkala di 32 Puskesmas Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018-2019 89,1
% anak usia sekolah kelas 1 mengalami gigi keropok, 0,3 % anak mengalami gangguan
penglihatan 76,4% anak memiliki status Gizi baik berdasarkan berat badan pertinggi
badan, 9% anak usia sekolah kurus
Besarnya permasalahan tersebut tentunya harus menjadi perhatian kita semua,
Pemerintah dan masyarakat, karena hal ini akan merusak dan menghambat peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah, hal ini aakn mempermudah untuk
pencapaian target sasaran karena kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok sasaran yang
strategis, terorganisisr, mudah untuk di kembangkan dengan upaya koordinasi, fasilitasi anatara
pemerintah, sekolah, komite dan masyarakat sekolah. Salah satu wadah untuk mengembangkan
program tersebut adalah adalah layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan UKS di
tinjau dari segi sarana dan prasarana, pengetahuan, sikap peserta didik di bidang kesehatan, kantin
sekolah, makanan sehari- hari, kesehatan pribadi secara umum memperlihatkan bahwa prinsip
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum mencapai tingkat yang di harapkan. Begitu
pula dengan sasaran upaya kesehatan di tinjau dari cakupan sekolah, peserta didik di kaitkan
dengan wajib belajar, mutu penyelenggaraan dan sarana prasarana belum seimbang dengan usaha
pencapaian tujuan UKS serta PHBS belum mencapai tingkat yang di harapkan di samping itu
ancaman sakit terhadap murid masih tinggi dengan adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi
(Depkes, 2002).
Di Kabupaten Bandung Barat berdasarkan hasil laporan tahunan Puskesmas tahun 2020,
jumlah Sekolah Sehat untuk seluruh tingkatan sekolah berjumlah 7 5sekolah, sedangkan jumlah
model sekolah dan madrasyah sehat untuk SD/MI 10 sekolah, SMP/MTS 2 Sekolah, dan
SMA/MA 2 Sekolah. Dengan pembinaan dan pengembangan model sekolah / madrasyah sehat
diharapkan sekolah menjadi tempat Promosi peningkatan kesehatan anak sekolah “ Helath
Promotion School “, sehingga seluruh peserta didik mau dan mampu berperilaku sesuai dengan
prinsip hidup sehat. Dalam model sekolah/ madrasyah sehat kegiatan Trias UKS Terintegrasi
dengan kurikulum pendiidkan sehingga akan memberikan hasil yang lebih efektif dan efesien
untuk peningkatan capaian program.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peningkatan pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja harus dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi secara
berkesinambungan dengan program lainya.
1. Metode Pelaksanaan
koordinasi dengan SKPD terkait dan jejaring, lintas program, Pelaksanaan dan
pelaksana kegiatan
2. Tahapan Pelaksanaan
Kabupaten Bandung Barat dan tempat lainya diluar Kabupaten Bandung yang akan
ditentukan kemudian.
Bandung Barat.
2. Penanggung Jawab Kegiatan
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Seksi
3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari Kegiatan Program Kesehatan anak usia sekolah remaja tahun 2021
ini adalah SKPD terkait, Lembaga sosial kemasyarakatan, Puskesmas sebagai unit
pelayanan kesehatan dasar, anak usia sekolah, remaja dan masyarakat pada umumnya
E. JADWAL KEGIATAN
1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Program Kesehatan anak usia sekolah remaja tahun 2021 akan dilaksanakan
NO Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Orientasi
. penguatan
managemen
program
Kesehatan
anak usia
sekolah dan
remaja
2. Peningkatan
kapasitas
guru di
model
Kesehatan /
madrasah
sehat
3 Rakor
penguatan
posyandu
remaja
4. Rakor
penguatan
program
pencegahan
pernikahan
usia dini
5. Rakor
perencanaan
TP UKS
(ASMAS)
6. Sosialisasi
bimtek
penguatan
SM
MTPKR
7. Rakor
program
Kesehatan
keluarga
F. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Kegiatan Peningkatan Kesehatan anak usia
sekolah dan remaja Tahun Anggaran 2021 kami susun dan untuk bahan seperlunya.