Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS KESEHATAN
Jl. Belitung Darat No. 118 Banjarmasin 70116
Telepon: (0511) 3354443-3364646-3361876 Faximile: (0511) 3359735
Email : pkmdinkesprov.kalsel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


IMPLEMENTASI GERMAS DI PONDOK PESANTREN (LURING DAN DARING)
TAHUN 2022

Kementerian Negara Lembaga : Kementerian Kesehatan


Unit Esselon I/II : Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat/Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan
Program : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan
Sasaran Program : Kesehatan Masyarakat
Indikator Kinerja Program : Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Kegiatan : Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Msyarakat
Sasaran Kegiatan : Pengelola promosi kesehatan, lintas sektor, lintas program dan
pengelola pesantren
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya fasilitasi dan pembinaan kelompok masyarakat.
Klasifikasi Indikator Output : Fasilitasi dan pembinaan kelompok masyarakat
Indikator KRO : Jumlah kelompok masyarakat yang difasilitasi dan dilakukan
pembinaan
Rincian Output : Kelompok masyarakat yang diberdayakan dalam Germas
Indikator RO : Persentase kelompok masyarakat yang difasilitasi dan
dilakukan pembinaan
Volume RO : 35
Satuan RO : orang

A. Latar Belakang
I. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan;
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024;
5. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas;
11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan;
12. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 0123 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Provinsi
Kalimantan Selatan.

II. Gambaran Umum


Arah kebijakan RPJMN Tahun 2020-2024 untuk bidang kesehatan adalah
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan
teknologi.
Strategi RPJMN Tahun 2020-2024 dalam bidang Kesehatan yaitu ; 1) Peningkatan
Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Kesehatan Reproduksi, 2) Percepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat, 3). Peningkatan Pengendalian Penyakit, 4) Pembudayaan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dan 5). Penguatan Sistem Kesehatan Pengawasan
Obat dan Makanan.
Beberapa indikator sasaran pokok dalam RPJMN Bidang Kesehatan, seperti AKI,
AKB, prevalensi stunting, wasting pada balita, insiden HIV, TB, eliminasi malaria,
persentase merokok, obesitas, imunisasi dasar lengkap, akreditasi FKTP, RS, persentase
jenis tenaga kesehatan sesuai standar, puskesmas tanpa dokter, ketersediaan obat
esensial, obat dan makan memenuhi syarat yang menjadi latar belakang masalah
Kesehatan yang harus menjadi perhatian. Kondisi kesehatan saat ini sudah mencapai Tri
Burden, dalam artian selain pada penyakit menular dan penyakit tidak menular yang
belum terselesaikan, munculnya beberapa penyakit baru akibat mutasi dari beberapa
virus yang mengakibatkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB/wabah).
Sesuai Edaran Menteri PPN/Bappenas Nomor : B.899/M.PPN/PP.0302/12/2019,
tanggal 20 Desember 2019 Visi Kementerian Kesehatan adalah “Terwujudnya
Masyarakat Sehat Produktif Mandiri dan Berkeadilan Untuk Menuju Indonesia Maju
Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong“ sehingga
beberapa upaya yang harus dilakukan untuk lima tahun ke depan agar visi tersebut
dapat tercapai melalui penguatan upaya kesehatan dasar yang berkualitas terutama
melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Salah satu peningakatan upaya
promotif dan preventif melalui peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memegang peranan
penting dalam menangani permasalahan kesehatan.
Sampai saat ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat masih
belum optimal sehingga diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan melalui
komitmen dari pengambil kebijakan baik di level pusat maupun daerah, melalui regulasi
dengan penerbitan beberapa peraturan di daerah terkait kesehatan, kemitraan dengan
dunia usaha dan organisasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat melalui
peningkatan peran serta lintas sektor, dunia pendidikan, tokoh agama serta masyarakat,
mengintensifkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui
berbagai media promosi.
Pada dasarnya sebagian besar faktor resiko PTM dapat dicegah dan dimodifikasi
melalui pembiasaan pola hidup sehat. Sejak Tahun 2017, Pemerintah mencanangkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
2017. Gerakan ini berfokus pada upaya untuk membudayakan perilaku hidup sehat
masyarakat dan menurunkan faktor resiko penyakit. Germas tidak hanya dirancang
untuk pencegahan PTM tetapi juga untuk penyakit menular yang prevalensinya masih
tinggi untuk beberapa penyakit yang terintegrasi dengan pendekatan multisektor.
Berdasarkan data dari Education Management Information System (EMIS),
Kementerian Agama Tahun 2022, jumlah pondok pesantren 36.717 buah dengan jumlah
santri sebanyak 3.916.143 orang. Melihat potensi pondok pesantren yang sangat besar
ini, intervensi peningkatan kesehatan di pesantren perlu mendapat perhatian yang
serius, karena memiliki daya ungkit yang besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan di Indonesia. Selanjutnya dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang
berkualitas sebagai aset keberhasilan pembangunan nasional.
Berdasarkan PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan, pesantren dapat menyelenggarakan satu atau berbagai satuan dan/atau
program pendidikan pada jalur formal dan informal. Pesantren menyelenggarakan
pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya pada jenjang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah, dan/atau pendidikan tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan intervensi promosi kesehatan di
lingkungan pesantren melalui Implementasi Germas di pondok pesantren ini bertujuan
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku warga pesantren dalam melaksanakan
budaya hidup sehat dan terciptanya lingkungan pesantren sehat dan bersih melalui
pemberdayaan warga pesantren menuju masyarakat Kalimantan Selatan yang sehat,
mandiri dan maju.

III. Tujuan
1) Terselenggaranya koordinasi dan implementasi pondok pesantren sehat melalui
kegiatan promosi kesehatan dan pemerdayaan masyarakat.
2) Mendorong pondok pesantren untuk melakukan pemberdayaan masyarakat/
pengembangan intervensi Germas sesuai dengan tatanan institusi.
3) Koordinasi, pembinaan dan monitoring kegiatan implementasi Germas di pondok
pesantren.

IV. Sasaran
Adapun sasaran Implementasi Germas di Pondok Pesantren adalah pengelola promosi
kesehatan provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas, lintas sektor dan lintas program
sebanyak 35 orang.

B. Strategi Pencapaian Keluaran


1) Adanya aksi penggerakan bersama lintas sektor sebagai salah satu implementasi
kebijakan Germas yang dilaksanakan di pondok pesantren.
2) Terselenggaranya koordinasi dan implementasi pemberdayaan masyarakat dalam
pembudayaan hidup sehat di pondok pesantren.
3) Masyarakat di tatanan pondok pesantren dapat menemukan, mengenali dan mampu
mengatasi serta memecahkan permasalahan kesehatan.

C. Narasumber
Narasumber dalam Implementasi Germas di Pondok Pesantren adalah :
1. Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik
Indonesia
2. Ketua Pengurus Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat
Indonesia (PPPKMI) Pusat
3. Pimpinan Pondok Pesantren Wali Songo Jawa Timur

D. Metode
Pertemuan Implementasi Germas di Pondok Pesantren ini menggunakan metode ceramah,
tanya-jawab dan diskusi interaktif.

E. Pelaksanaan Kegiatan
1. Implementasi Germas di Pondok Pesantren berupa pertemuan luring dan daring yang
melibatkan stakeholders di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sampai puskesmas.
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Implementasi Germas di Pondok Pesantren dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19
September 2022 di Hotel Roditha Banjarmasin.

F. Biaya Yang Diperlukan


Pembiayaan kegiatan Implementasi Germas di Pondok Pesantren ini dibebankan pada
anggaran Dekonsentrasi Satker (03) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Program
Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2022.

Banjarmasin, 13 September 2022

Kepala Seksi Promosi dan


Pemberdayaan Masyarakat,

ttd.

Abdul Basit, S.Gz, MPH


NIP. 19751007 200012 1 001
JADUAL TENTATIVE
IMPLEMENTASI GERMAS DI PONDOK PESANTREN
Banjarmasin, 19 September 2022

WAKTU KEGIATAN/MATERI MODERATOR/PJ


Staf Seksi Promosi dan
08.00-08.30 Registrasi Peserta
Pemberdayaan Masyarakat
Pembukaan :
1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
08.30-09.00 2. Laporan Panitia Pelaksana
3. Sambutan dan Arahan Kepala Dinkes Provinsi Kalsel Kepala Bidang
4. Do’a Kesehatan Masyarakat
Paparan Narasumber :
1. Kebijakan Pelaksanaan Germas di Pondok Pesantren
Oleh : Kementerian Agama RI – Direktur Pendidikan
Diniyah Pondok Pesantren
09.00-13.00 Kepala Seksi Promosi dan
2. Best Practice Pesantren Sehat
Pemberdayaan Masyarakat
Oleh : Pimpinan Ponpes Wali Songo Jawa Timur
3. Peran Promotor Kesehatan Puskesmas dalam
Implementasi Germas di Pondok Pesantren
Oleh : Ketua PPPKMI Pusat
13.00-14.00 Istirahat, Sholat, Makan Siang
Diskusi Penyusunan Kesepakatan dan Rencana Tindak Kepala Seksi Promosi dan
14.00-15.00
Lanjut Pemberdayaan Masyarakat
Kepala Bidang
15.00-15.30 Penutupan
Kesehatan Masyarakat

Banjarmasin, 13 September 2022

Kepala Seksi Promosi dan


Pemberdayaan Masyarakat,

ttd.

Abdul Basit, S.Gz, MPH


NIP. 19751007 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai