Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR
Jln.Raya Palembang-Jambi KM 205, Kel. Bayung Lencir, Kec. Bayung Lencir, Kode Pos 30756
Email : bayunglencir.puskesmas@gmail.com fb : Puskesmas Bayung Lencir
Hp. 0811 7455119

PEDOMAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


UPT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan bagi
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yang ditandai dengan meningkatnya
umur harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan
status gizi, dan menurunnya angka kesakitan serta angka kematian yang
disebabkan oleh berbagai penyakit, yaitu baik penyakit menular maupun penyakit
tidak menular. Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyaakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud, hal tersebut selaras dengan komitmen
internasional yang dituangkan dalam Sustainable Deveopment Goals (SDGs).

Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental, dan sosial serta spiritual.
Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan
kesehatan mengacu pada Standar Pelayanan Minimall (SPM) sebagaimana
ditetapkan Peraturan Menteri Keehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 : (1)
Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas,
Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan,
Perlaku Hidup, Akses, dan Mutu pelayanan kesehatan ; (3) Indikator-indikator untuk
Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan
Kontribusi Sektor terkait. Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut
UPT Puskesmas Bayung Lencir memiliki visi yaitu “Menjadi Pusat Pelayanan
1
Kesehatan yang berkualitas untuk Mewujutkan Masyarakat Sehat,Mandiri dan
Berbudaya tahun 2027” dan untuk mencapai visi tersebut Puskesmas Bayung
Lencir memiliki misi :

1) Mengembangkan sumberdaya manusia yang propesional.


2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
3) Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan kualitas
pelayanan.

Adapun strategi dari Puskesmas Bayung Lencir yaitu :


1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Menggalang kemandirian.
3. Pelayanan Puskesmas efektif dan responsive
4. Pengembangan sumber daya manusia
5. Sistem informasi Puskesmas yang efektif
6. Pengembangan peran serta murni masyarakat dan swasta.
7. Meningkatkan Gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat.

Adapun Tata Nilai Puskesmas Bayung Lencir adalah :

B = Berkualitas

A = Akuntabel

L = Loyal

I = Inovatif

Upaya yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan


masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya Kesehatan masyarakat
merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di
Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), serta merupakan kesepakatan global dan nasional. Upaya Kesehatan
masyarakat terdiri dari upaya kesehatan essensial yang meliputi Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang meliputi upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
setempat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan
Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat, apabila Puskesmas belum mampu
menyelenggarakan, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
2
Kesehatan Kabupaten wajib menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan
Pengembangan antara lain : Upaya Kesehatan Anak Sekolah, Upaya Kesehatan
Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Jiwa,Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional,
dan upaya kesehatan PTM.

Upaya Kesehatan yang kedua yaitu Upaya kesehatan perorangan yang


merupakan upaya pelayanan yang dilakukan didalam gedung meliputi pengobatan,
Pelayanan Laboratorium/Radiologi dan Upaya Pencatatan dan Pelaporan .

B. Tujuan Pedoman
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adatah untuk menjadi acuan
bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Kutawaringin, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat
mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Bayung Lencir
meliputi 5 kegiatan esensial dan 3 kegiatan pengembangan
1. UKM Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan kesehatan Ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayan pencegahan dan pengendalian penyakit
2. UKM Pengembangan
a. Pelayanan Kesehatan haji
b. Pelayanan Kesehatan Indera
c. Pelayanan Kesehatan Sekolah
d. Pelayanan kesehatan Kerja
e. Pelayanan kesehatan Tradisional
f. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Pelayanan Kesehatan Olahraga
h. Pelayanan Kesehatan Jiwa

D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
meialui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
3
2. Upaya kesehatan lingkungan Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
untuk menjadikan Iingkungan yang sehat dalam rangka penoegahan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan Keluarga Brencana (KB) Upaya Kesehatan
ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas sena upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses
tumbuh kembang. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat Adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara Iain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Layanan posbindu adalah pusat bimbingan pelayanan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas kesehatan dalam rangka mencapai masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
7. Layanan kesehatan haji adalah serangkaian Upaya kegiatan melalui program
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji agar terpenuhinya kondisi
kesehatan.
8. Layanan kesehatan sekolah adalah upaya prefentif/penyuluhan yang merupakan
strategi yang sangat penting sekali untuk meningkatkan derajat kesehatan
terutama anak-anak sekolah.
9. Layanan kesehatan Indera adalah

E. Landasan Hukum

1. Undang - undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
pedoman pelaksanaan pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.

4
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat

5
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di
puskesmas Kutawaringin.
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Pelayanan Pendidikan Minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
Promosi belakang pendidikan S1
Kesehatan Epidemiologi
Pelayanan Pendidikan Minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
Kesehatan belakang D1 Kesehatan
Lingkungan Lingkungan
Pelayanan Pendidikan Minimal D III Diampu oleh 8 orang dengan latar
kesehatan belakang pendidikan DIII
Ibu,Anak dan Kebidanan ( 3 Orang di Puskesmas
Keluarga dan 5 Orang bidan Desa )
Berencana
Pelayanan Pendidikan Minimal D I Diampu oleh 1 orang dengan latar
Gizi belakang pendidikan D III Gizi
Pelayanan Pendidikan Minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
pencegahan belakang pendidikan S1 Kesehatan
dan Masyarakat
pengembalian
penyakit
Layanan Pendidikan Minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
Posbindu pendidikan D III Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 - 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb :
1. Dokter dan perawat melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
2. Dokter gigi dan perawat gigi melakukan UKGM, UKGS di dalam maupun diluar
gedung
3. Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak, imunisasi Serta
keiuarga berencana baik dalam gedung maupun di Iuar gedung
4. Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum, BP gigi dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang
6
membutuhkan, serta melakukan kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program gizi
masyarakat.
5. Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
Iingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
6. Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oieh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
7. Analis melakukan pelayanan laboratorium bagi pasien yang dirujuk dari BP
Umum dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan, serta
melakukan kegiatan di luar gedung
8. Petugas Obat melakukan pelayanan pemberian obat bagi pasien berdasar resep
dari BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi di dalam gedung maupun kegiatan di luar
gedung

C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor,
dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun. dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap bulan
sebelum pelaksanaan.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya di koordinasikan
oleh Kepala Puskesmas Kutawaringin.

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas
Dalam menunjang Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas di
butuhkan sarana dan prasarana yang menjadi ujung tombak Pelayanan Kesehatan
7
secara menyeluruh bagi Penduduk diseluruh Wilayah Kerja Puskesmas Bayung Lencir
yang juga merupakan sumber daya kesehatan di bidang Kesehatan yang
dikelompokkan menjadi sarana kesehatan serta dapat dilihat pada uraian bab tiga ini
yaitu sebagai berikut:

3.1 JUMLAH SARANA KESEHATAN

Kegiatan pembangunan atau peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana


kesehatan dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu juga untuk peningkatan
keterjangkauan dan akses masyarakat terhadap sarana pelayanan yang berkualitas.
Pelaksanaan kegiatan ini harus memperhatikan jumlah penduduk, kondisi geografis
daerah seperti luas wilayah jangkauan puskesmas, pustu dan poskesdes, serta
besarnya anggaran yang disediakan untuk pembangunan fisik kesehatan.

Dilihat dari jumlah anggaran yang disediakan pemerintah untuk pembangunan


fisik sarana dan prasarana kesehatan terus mengalami peningkatan dalam beberapa
tahun terakhir, sehingga jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas
semakin meningkat.

3.1.1 Puskesmas

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang


menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, Pelayanan
kesehatan Ibu & Anak, KB, Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan
pengobatan. Puskesmas merupakan puskesmas non rawat inap yang
menyelenggarakan pelayanan dan kegiatan kesehatan di dalam gedung maupun luar
gedung.

Pelayanan kesehatan diarahkan sejauh mana unit pelayanan kesehatan


yang ada sejak dari puskesmas pembantu, Poskesdes dan Puskesmas, ini
diharapkan dapat menjangkau masyarakat dari segi pemberian pelayanan
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang mau memanfaatkan
unit pelayanan tersebut dalam bentuk kunjungan, ini kemungkinan ada hubungan
dengan mutu pelayanan yang diberikan. Hal ini tidak lepas dari perbekalan
kesehatan berupa obat-obatan dan peralatan (medis dan non medis) serta SDM
sebagai penyelenggaraan pelayanan kesehatan itu sendiri. Kondisi kunjungan

Dalam Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas,


berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya, Puskesmas dikategorikan
menjadi; a. Puskesmas Rawat Inap b. Puskesmas Non Rawat Inap

8
Puskesmas Bayung Lencir merupakan Puskesmas Non Rawat Inap dan
membawahi 30 poskesdes dan 9 puskesmas pembantu, dan telah terakreditasi
Madya oleh Komisi Akreditasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 2017.

3.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat Puskesmas


Bayung Lencir telah melakukan Program dan Kegiatan Pokok dan Penunjang agar
masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir dapat terlayani dengan
baik. Salah satunya yaitu dengan memberikan fasilitas kesehatan berobat gratis
yang bernama Jaminan MUBA Sehat yang diharapkan dapat mencakup Pelayanan
kepada seluruh masyarakat di wilayah Puskesmas Bayung Lencir .

Pada Tahun 2022 Kunjungan Pasien ke Fasilitas Kesehatan di wilayah


Puskesmas Bayung Lencir berjumlah seperti dalam tabel di bawah ini :

KUNJUNGAN SAKIT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022

NO BULAN BPJS UMUM

1 Januari 1239 99
2 Februari 1139 156
3 Maret 1118 185
4 April 610 145
5 Mei 1106 137
6 Juni 1464 159
7 Juli 1280 53
8 Agustus 1414 64
9 September 1448 120
10 Oktober 1550 95
11 November 1830 87
12 Desember 1383 75

KUNJUNGAN SEHAT PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022

NO BULAN BPJS

9
1 Januari 7854
2 Februari 7447
3 Maret 6864
4 April 7183
5 Mei 6048
6 Juni 7011
7 Juli 7116
8 Agustus 7206
9 September 7077
10 Oktober 7001
11 November 8003
12 Desember 7700

10
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa Pelayanan di Unit Kesehatan
sudah baik didalam maupun diluar gedung khususnya Puskesmas, karena
keberhasilannya dapat terlihat dari total kunjungan. Pembangunan Kesehatan
pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, untuk terwujudnya hal tersebut
perlu adanya kerjasama lintas sektoral maupun lintas program. Namun saat ini
kerjasama lintas sektor belum maksimal, pemanfaatan dana desa untuk
kesehatan masih sangat minim, komitmen dunia usaha dan elemen lain di
masyarakat perlu ditingkatkan, sehingga kedepan perlu ditingkatkan baik
jumlah maupun kompetensi tenaga kesehatan di bidang promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat baik desa, pustu, poskesdes terlebih lagi di
Puskesmas, sehingga upaya promotif preventif dan pemberdayaan dapat
dilaksanakan secara maksimal sehingga terjalin komitmen bersama,
kerjasama dan gotong royong untuk mencapai Indonesia sehat masyarakat
kuat. Untuk ketersediaan Obat dan Vaksin di fasilitas kesehatan di Puskesmas
Bayung Lencir sudah mencapai target yang diharapkan dengan rata-rata 80 %
Obat dan Vaksin Essensial telah dimiliki oleh Puskesmas .Hal ini tak lepas
dari peran Dinas Kesehatan yang mengakomodir keperluan Persediaan Obat
dan Vaksin tersebut. Untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal,
maka berbagai program dan kegiatan akan dilaksanakan dan didukung
anggaran kesehatan yang memadai. Penggunaan anggaran secara efektif
dan efisien akan sangat menentukan percepatan pembangunan kesehatan
serta peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pembangunan
kesehatan.

3.3 UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT

Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat


membutuhkan berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di lingkungan masyarakat. Upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) ada beberapa bentuk antara lain Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pos Obat
Desa (POD), Tanaman Obat Keluarga (Toga), Posbidu (PTM), dan
sebagainya.

Untuk dapat memantau hasil capaian program per Kabupatendesa di


puskesmas, maka diperlukan upaya-upaya agar dapat mempertahankan serta
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dari unit-unit pelayanan diatas

11
dalam waktu dekat dengan melakukan suatu sarana evaluasi, bimbingan
teknis, koordinasi lintas program dan lintas sektor dan juga diperlukan
perencanaan kegiatan tahun kedepan agar program dapat berlangsung sesuai
ketentuan dan mencapai target yang telah ditetapkan.

3.3.1 Cakupan Posyandu sesuai Strata

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal


dimasyarakat. Posyandu menyelanggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi,dan
penanggulan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokan
ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu
Purnama, dan Posyandu Mandiri.

Jumlah Posyandu di Puskesmas Bayung Lencir adalah 50 Posyandu


dengan Posyandu aktif sebanyak 29 Posyandu. Desa Muara Medak yang
merupakan desa yang mempunyai Jumlah Posyandu aktif paling banyak yaitu
berjumlah 5 Posyandu.

3.3.2 Rasio Posyandu per 100 Balita

Jumlah Posyandu yang ada di Puskesmas Bayung Lencir tahun


2021 yaitu 50. Sebagian besar posyandu tersebut merupakan posyandu
“Purnama”karena memiliki sarana dan prasarana yang belum lengkap serta
belum memiliki sumber dana swadaya masyarakat. Jumlah posyandu aktif
yaitu sebanyak 29 Posyandu. Posyandu yang aktif rata-rata setiap desa
dan kelurahan setelah dilihat Rasio Per 100 Balita baru memiliki 1 unit
posyandu. Jumlah Posyandu mandiri sebanyak 21 posyandu, angka ini
masih di bawah target yaitu 40% Posyandu purnama-mandiri sedangkan
Posyandu Madya sudah baik dengan total Jumlah Posyandunya sebanyak
21 Posyandu atau telah mencapai 42%.

3.3.3 Posbidu PTM (Penyakit Tidak Menular)

Persentase Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan pada


Penderita Hipertensi, Diabetes Mellitus, Usia Produktif sudah tercapai
100% di wilayah kerja UPT Puskesmas Bayung Lencir pada tahun 2022.

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan persentase desa yang


melaksanakan Posbindu Penyakit Tidak Menular yaitu ;

- Peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor


risiko PTM

12
- Memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi
masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM
- Mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya
preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu
PTM ke Puskesmas
- Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini (skrining) faktor
risiko penyakit tidak menular
- Melakukan advokasi dan sosialisasi program pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular
- Meningkatkan monitoring pelaksanaan kegiatan program pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular
- Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.

13
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya memiliki akses dalam
gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses,
kecuali untuk pelayanan apotek, BP Gigi dan KIA akses dari luar atau selasar
gedung.
BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja pemeriksaan dokter. Di BP
umum dilayani oleh 2 orang dokter umum dan 2 orang perawat. Ruangan ini
memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas sebelum dan setelah
melakukan tindakan kepada pasien. Sedangkan ruang Tindakan ada disamping
BP Umum, untuk kasus-kasus yang memerlukan tindakan dan kasusnya yang
berpotensi menimbulkan resiko penularan/KLB.
Ruang KIA menjadi satu dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga
memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil,
pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada
balita. Ruangan KIA memiiiki meja administrasi, bed pemeriksaan bayi, bed
ginekologi, wastafel, lemari peralatan.
Ruang pelayanan Gigi dengan dilengkapi peralatan yang sudah memadai
seperti dental unit, wastafel, almari alat dan meja administrasi.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan, Kespro remaja
menjadi satu dalam ruang konsultasi dan pojok oralit. Untuk mendukung
tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, puskesmas Kutawaringin memiliki:
1. Satu (1) Unit mobil puskesmas keliling
2. Satu (1) Unit Kendaraan Roda Dua
3. Seperangkat LCD dan Infocus
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan
dapat dilihat dari tabel ini.
Kegiatan Sarana -Prasarana
Pelayanan Promosi Kesehatan 1. Leaflet
2. Alat Peraga Penyuluhan
3. Jadwal Kegiatan
4. Buku
5. Pamplet
6. Form PHBS
Pelayanan Kesehatan 1. Senter
Lingkungan 2. Instrumen untuk inspeksi sanitasi
3. Leaflet
4. Buku Lembar Balik
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak 1. Tensimeter
14
dan Keluarga Berencana 2. Stetoskop
3. Stetoskop laennec
4. Termometer
5. Doppler
6. KB Set
7. Spuit
8. Pita pengukur
9. Timbangan bayi dan dewasa
Pelayanan Gizi 1. Leaplet
2. Panduan Diet
3. Food Model
4. Timbangan dan mikrotois
Pelayanan pencegahan dan 1. Leaflet dan brosur penyuluhan
pengendalian penyakit penyakit
2. Poster
3. Blangko surveilans
4. Pedoman KLB
5. Senter
6. IMS Kit
7. Alat Pelindung Diri
8. VCT Set
9. Alat kebersihan lingkungan

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


1. Koordinator program : Bidan

15
a. Pelaksana promkes : Promkes
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet penyuluhan
b. Laptop
c. LCD Proyektor
d. Alat tulis
3. Tatalaksana:
Penyuluhan, edukasi, konseling dan informasi Kesehatan Masyarakat adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi
perorangan, Kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan
membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan
advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk
mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
4. Tujuan
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
5. Kegiatan
Kegiatan promosi Kesehatan yaitu :
a. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
b. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan dalam gedung
- Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok :
- Kelompok posyandu
- Penyuluhan masyarakat
- Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : Perkesmas
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas
Kampanye program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV,
malaria, diare
e. Promosi kesehatan tentang narkoba
f. Promosi tentang kepesertaan JKN
B. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Koordinator program : Bidan
b. Pelaksana : Sanitarian
1. Perangkai Kerja

16
a. Senter
b. Abate
c. Lieflet
d. Kaporit
e. Sanitarian Kit
2. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat meiindungi masyiarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadiari yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat késehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencepai
derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatanl penjualan makanan, perusahaan
dan tempat-tempat umum.
3. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan polusi industri
h. Pengamanan pestisida
i. Klinik sanitasi
4. Tata Laksana
a. Perencanaa (P1)
Penanggung jawab program merencanakan kegiatan Kesehatan Lingkungan
pada RKA ( yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui POA BOK ( Plan

17
Of action Bantuan Operasional Kesehatan ) pada kegiatan yang bersumber
APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan ( P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
- Membuat jadual kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
- Melaksanakan kegiatan.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3)
- Petugas mencatat kegiatan dan melaporkan kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa hasil pertemuan.
- Petugas mengevaluasi hasil kegiatan

C. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


Petugas Penanggung jawab
1. Bidan
a. Perangkatkerja
1) tensimeter
2) stetoskop
3) stetoskop laennec
4) termometer
5) doopler
6) KB set
7) Spuit
8) Pita pengukur

b. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkuaiitas dengan partisipasi penuh pengguna
jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman daIam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.

Tujuan Khusus

18
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal sena merujuk ke fasilitas rujukan sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan, penaganan
kedaruratan kebidanan dan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memeiihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya
Sasaran Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang
tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas Serta yang berkunjung ke
Puskesmas.

2. Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut peiayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan Keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak
antar Kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional
b. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh penggunajasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengaturjumlah, waktu
dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga Kecil, bahagia dan sejahtra.
c. Tujuan Khusus

19
Memberikan peiayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangen usia subur dan keluarganya
1) Memberikaf pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi Serta merujuk ke fasilitas rujukan sesuai
dengan kebutuhan
2) Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
3) Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
4) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memeiihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB
5) Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
Kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
6) Melaksanakan penanganan infentilitas pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
7) Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
d. Sasaran
1) Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
2) Calon pasangan usia subur
3) Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menoupaus
4) Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
5) WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.
e. Kegiatan.
Prioritas kegiatan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan Ibu
dan Anak dalam rangka menurunkan angka kematian Ibu dan Anak
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil
2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3) Pelayanan kesehatan ibu nifas
4) Pelayanan kesehatan neonatus, bayi anak balita dan pra sekolah
5) Pelayanan keluarga berencana
f. Tata laksana.
1) Perencanaa (P1)

20
Penanggung jawab program KIA merencanakan kegiatan Kesehatan
Lingkungan pada RKA ( yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui
POA BOK ( Plan Of action Bantuan Operasional Kesehatan ) pada
kegiatan yang bersumber APBN.
2) Penggerakan Pelaksanaan ( P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
- Membuat jadual kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
- Melaksanakan kegiatan.
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3)
- Petugas mencatat kegiatan dan melaporkan kegiatan
- Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa hasil
pertemuan.
- Petugas mengevaluasi hasil kegiatan

D. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


1. Petugas penanggung jawab
a. Nutrisionos
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. Food Model
d. Timbangan badan
e. Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kehidupan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanyauntuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai gizi
seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaiuasi upaya perbaikar gizi masyarakat

21
d. Terseenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
1) Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY)
2) Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
3) Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP)
Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
4) Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
5) Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain
6) Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi lebih
c. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)

5. Talaksana
a. Perencanaa (P1)
Nutrisionist merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada
RKA ( yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui POA BOK ( Plan Of
action Bantuan Operasional Kesehatan ) pada kegiatan yang bersumber
APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan ( P2)
c. Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
1) Membuat jadual kegiatan
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
4) Melaksanakan kegiatan.
d. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3)
1) Petugas mencatat kegiatan dan melaporkan kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa hasil pertemuan.
3) Petugas mengevaluasi hasil kegiatan

E. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Manular


1. Koordinator program :
a. Dokter

22
b. Bidan
c. Perawat
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Cold chain
f. Vaksin Carier
g. Alat Pelindung Diri
h. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan Umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang.
Tujuan Khusus.
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi dan ibu
hamil melalui program imunisasi.
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit potensial
wabah.
4. Kegiatan.
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi :
a. Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :
1) Pengobatan dengan memberikan pertolongan penderita dengan dukungan
tenagaatalaksana Pengertian Penyakit Menular adalah penyakit yang
diseba dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
2) Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya abatisasi
pada KLB DBD , Kaporitsasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB
Diare, dsb
3) Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveilans ketat dan logistik)
b. Program pencegahan.
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
c. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular.
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/ informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhi secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk

23
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program dan sitem
kewaspadaan dini secara singkat dikatakan : pengumpulan data/informasi
untuk menentukan tindakan ( Survelans fro action ).
d. Program Pemberantasan Penyakit Menular
1) Program imunisasi.
2) Program TB Paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
3) Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
4) Program ISPA dengan frekkuensi penemuan dan penanggulangan
pnemonia
5) Program diare meliputu frekuensi penanggulangan diare.
6) Program rabies.
7) Program Surveilans.
8) Pemberantasan P2B2 demam berdarah.
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
b. Penangung jawab P2M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit
pada RKA ( yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
c. Penggerakan Pelaksanaan ( P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
1) Membuat jadwal kegiatan.
2) Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan .
4) Melaksanakan kegiatan.
d. Pengawasan pengendalian penilaian ( P3)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan pertemuan yang berupa
pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan

F. Layanan Posbindu:
1. Penanggung jawab :
Bidan.
a. Perangkat kerja
1) Leaflet/brosur penyuluhan penyakit.
2) Tensimeter.
3) Stetoskop
4) Blangko infokonsen

24
5) IMS SET
6) Senter.
2. Tujuan.
Tujuan posbindu adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga
dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan.
3. Kegiatan.
a. Perencanaan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia.
b. Penimbangan berat badab dab pengukuran tinggi badan.
c. Pengukuran tekanan darah.
d. Pemeriksaan kesehatan dan status mental.
e. Penyuluhan konseling
4. Tata Laksana:
a. Perencanaan ( P1)
Petugas melaksana posbindu pada RKA yang bersumber dana APBN atau
POA BOK
b. Penggerakan pelaksanaan ( P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
1) Pembuatan jadual kegiatan
2) Mengkoordinasikan kegiatan dengan bendahara
3) Mengkoordiansikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan

25
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya Upaya kesehatan Puskesmas, maka perlu


didukung oleh penyediaan logistic yang memadai dan optimal, melalui perencanaan
yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usuian pemegang program yang
sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistic harus dijamin
kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan
alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas diselenggarakan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

26
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKM perlu diperhatikan


besar sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan UKM . Upaya pencegahan risiko sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang dilaksanakan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

27
Perencanaan sampai dengan pelaksanaa kegiatan UKM perlu diperhatikan
keselamat kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat kegiatan. Upaya
pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan UKM yang akan
dilaksanakan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

28
Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan
indikator sebagai berikut :
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal.
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan.
3. Ketepatan metoda yang digunakan.
4. Tercapainya indikator kinerja UKM
Permasalahan dibahas pada kegiatan pertemuan lokakarya mini setiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

29
Pedoman upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) ini dilakukan sebagai acuan
petugas UKM puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan UKM di
Puskesmas Bayung Lencir.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar a.dvokasi bagi pemegang
kebijakan untuk meningkatkan mutu program UKM di Puskesmas Bayung Lencir .
Selain tenaga UKM Puskesmas pedoman ini juga sangat tepat digunakan untuk
pengelolaan program UKM di kabupaten/kota dan propinsi terutama dalam
perencanaan penyusunan program UKM

30

Anda mungkin juga menyukai