Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATUNYALA
Jl. Raya Praya-Mujur, KM 05, Batunyala, Praya Tengah, Kab Lombok Tengah,
Kode Pos 83582 Email.pkmbtnyala@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN UKM KESEHATAN KELUARGA
DI UPTD PUSKESMAS BATUNYALA

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama
pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi
pada masa pperinatal. Hal ini ditandai dengan masih cukup tingginya angka
kematian ibu (AKI ) dan angka kematian Bayi angka kematian ibu (AKI ).

Angka Kematian Ibu (AKI) walau telah sedikit menurun dari 346 kematian
per 100.000 KH pada tahun 2010 (Sensus Penduduk 2010) menjadi 305 kematian
per 100.000 KH pada tahun 2015 (SUPAS 2015). Angka Kematian Bayi (AKB)
juga menurun dari 32 kematian per 1.000 KH pada tahun 2012 menjadi 24
kematian per 1.000 KH pada tahun 2017 (SDKI 2017). Prevalensi stunting pada
balita dari 37,2% (Riskesdas 2013) turun menjadi 30,8% (Riskesdas 2018) dan
27,7% (SSGBI 2019). Prevalensi wasting menurun dari 12,1% pada tahun 2013
(Riskesdas 2013) menjadi 10,2% pada tahun 2018 (Riskesdas 2018). Begitu pula
untuk kasus gemuk, prevalensi gemuk pada balita terjadi penurunan dari 11,8%
(Riskesdas 2013) menjadi 8% (Riskesdas 2018). Capaian tersebut didukung oleh
berbagai upaya dalam rangka pemerataan akses pelayanan kesehatan di seluruh
wilayah melalui peningkatan kinerja sistem kesehatan (upaya kesehatan, SDM
kesehatan, farmasi dan alat kesehatan, pengawasan obat dan makanan), serta
perlindungan finansial bagi penduduk.

Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan baik promotive, preventif,kuratif
maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
atau masyarakat.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan


upaya Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih baik mengutamakan upaya promotive dan preventif untuk mencapai
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

Namun demikian tetap diperlukan upaya agar target penurunan AKI dan
AKB dapat tercapai pada tahun berikutnya. Salah satu upaya penurunan AKI dan
AKB adalah dengan promotive salah satunya berupa penyuluhan guna
meningkatkan pengetahuan,kepedulian dan keterampilan ibu dan keluarga
mengenai perawatan masa sebelum hamil, masa hamil, melahirkan masa sesudah
hamil, bayi baru lahir,Bayi balita dan KB.

Upaya Kesehatan masyrakat khususnya UKM Kesehatan keluarga bukan


hanya melayani KIA dan KB berbasis masyarakat namun juga melayani
Kesehatan remaja Kesehatan reproduksi Remaja dan juga melayani Kesehatan
Lansia.

B. LATAR BELAKANG

Untuk mendukung kebijakan nasional pembangunan kesehatan, yakni


meningkatkan pelayanan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan setinggi-
tingginya dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dan
mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi, maka ditetapkan arah kebijakan Kementerian Kesehatan
sebagai berikut :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mengutamakan UKM tanpa
meninggalkan UKP, serta mensinergikan FKTP pemerintah dan FKTP
swasta.
2. Pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan siklus hidup, mulai dari ibu
hamil, bayi, anak balita, anak usia sekolah, remaja, usia produktif, dan
lansia, dan intrevensi secara kontinum (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif) dengan penekanan pada promotif dan preventif.
3. Penguatan pencegahan faktor risiko, deteksi dini, dan aksi multisektoral
(pembudayaan GERMAS), guna pencegahan dan pengendalian penyakit.
4. Penguatan sistem kesehatan di semua level pemerintahan menjadi responsif
dan tangguh, guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dengan didukung inovasi teknologi.
5. Peningkatan sinergisme lintas sektor, pusat dan daerah, untuk menuju
konvergensi dalam intervensi sasaran prioritas dan program prioritas,
termasuk integrasi lintas program Kelima arah kebijakan Kementerian
Kesehatan tersebut digunakan sebagai pemandu dalam menyusun Tujuan
Strategis dan Sasaran Strategis Renstra Kementerian Kesehatan 2020-
2024. Tujuan strategis Kementerian Kesehatan, yaitu:
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup

2. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Peningkatan


pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan
kesehatan masyarakat

3. Peningkatan sumber daya kesehatan

4. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif

Dalam rangka mencapai 5 (lima) Tujuan Strategis Kementerian Kesehatan


tersebut diatas, ditetapkan 8 (delapan) Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat

2. Meningkatnya ketersediaan dan mutu fasyankes dasar dan rujukan

3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit serta


pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat
4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu kefarmasian dan alat
Kesehatan

5. Meningkatnya pemenuhan SDM Kesehatan dan kompetensi sesuai standar

6. Terjaminnya pembiayaan Kesehatan

7. Meningkatnya sinergisme pusat dan daerah serta meningkatnya tata


Kelolapemerintahan yang baik dan bersih
8. Meningkatnya efektivitas pengelolaan litbangkes dan sistem informasi
kesehatan
Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat meliputi kesadaran dan
kemampuan hidup sehat.mampu menjangkau pelayanan Kesehatan bermutu, hidup
dalam lingkungan sehat serta memiliki derajat Kesehatan yang optimal baik
individu,keluarga,kelompok dan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
puskesmas tidak hanya melakukan kegiatan upaya Kesehatan perorangan (UKP)
yang bersifat kuratif saja ( penyembuhan penyakit) tetapi juga mengintegrasikan
kegiatan UKP dengan UKM yang focus pada pemeliharaan Kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah Kesehatan dengan sasaran
keluarga,kelompok dan masyarakat.
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2021 Tentang Penyelengaraan Kesehatan masa sebelum Hamil, masa hamil,
persalinan dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi , pelayanan
Kesehatan seksual segala pengaturan pelayanan Kesehatan tersebut bertujuan
untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
dengan :menyiapkan Kesehatan remaja dan calon pengantin dan atau pasangan
usia subur pada masa sebelum hamil,menjamin Kesehatan ibu sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas,menjamin tercapainya kualitas
hidup dan pemenuhan hak – hak reproduksi, menjamin kualitas pelayanan
kontrasepsi, mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehataan
ibu dan bayi baru lahir. Dalam pasal 4 peraturan tersebut diatas menyatakan
bahwa pelayanan Kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan
pelayanan Kesehatan seksual diselenggarakan dengan pendekatan
promotive,preventif,kuratif dan rehabilitative yang diselenggarakan secara
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan dan diselenggarakan oleh tenaga
Kesehatan dan /atau tenaga non Kesehatan baik difasilitas pelayanan Kesehatan
milik pemerintah dan pelayanan Kesehatan milik swasta atau diluar fasilitas
pelayanan kesehatan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum:

Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan Kesehatan keluarga yang


di mulai dari masa sebelum Hamil (remaja, Kesehatan reproduksi, masa
sebelum hamil),masa hamil, masa sesudah hamil,bayi baru lahir, bayi dan
balita, pelayanan kontrasepsi dan pelayanan lanjut usia.
2. Tujuan Khusus:

a. Meningkatkan dan mengaktifkan kesadaran masyarakat di bidang


Kesehatan khususnya masa sebelum hamil masa hamil persalinan masa
sesudah melahirakan bayi baru lahir bayi balita,kontrasepsi dan lanjut Usia
(semua siklus kehidupan )
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari
dan memahami penting peduli dengan Kesehatan keluarga terutama masa
sebelum hamil masa hamil persalinan masa sesudah melahirakan bayi baru
lahir bayi balita,kontrasepsi dan lanjut Usia (semua siklus kehidupan)
melalui pemberian KIE dan pelayanan Medis yang dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang – undangan
yang berlaku
c. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan .

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


I. PELAYANAN KESEHATAN MASA SEBELUM HAMIL
Pelayanan Kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang
sehat, dieilayah UPTD Puskesmas Batunyala pelayanan UKM Kesehatan
Keluarga dilakukan kegiatan program berupa :
a. Edukasi remaja
Dilakukan disekolah – sekolah mulai dari SLTP,SMA, Ibtidaiyah dan
Aliyah edukasi yang diberikan berupa materi edukasi Kesehatan
reproduksi : anatomi dan fisiologi Kesehatan reproduksi termasuk dengan
gangguan dan kelainannya, bahaya merokok bagi remaja, IMS, bahaya sex
bebas,dan lain – lain edukasi dilakukan oleh petugas kespro dan memiliki
SPT.

b. Rapat Koordinasi / sinkronisasi program bagi kantor KUA / Lembaga


organisasi agama
Dilakukan pertemuan dengan lintas sektor kantor KUA dan Lembaga
organisasi agama yang ada wilayahn puskesmas Batunyala pertemuan di
hadiri oleh naras umber dari puskesmas dan dari kantor KUA materi yang
diberikan berupa : Kesehatan Reproduksi dan pernikahan
II. PELAYANAN KESEHATAN MASA HAMIL
Pelayanan Kesehatan masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap
ibu hamil memperoleh pelayanan Kesehatan yang berkualita sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas dilakukan sejak masa konsepsi
hingga sebelum mulai proses persalinan di UPTD Puskesmas Batunyala
untuk mendukung pernyataan tersebut dilakukan kegiatan berupa :
a. pemeriksaan ANC ibu hamil di posyandu : dilakukan disemua
wilayah posyandu di wilayah kerja UPDT puskesmas Batunyala
yang terdiri dari 5 desa dan
54 posyandu
Kunjungan P4K dilakukan dengan cara Kunjungan rumah yang
dilakukan oleh petugas yang sudah memiliki SPT dengan
kegiatan memberikan KIE pada ibu tentang P4K ( Program
perencanaan persalinan dan pencegahan Komplikasi) :
penandatanganan amanat persalinan yang ada di buku KIA dan
penempelan stiker P4k termasuk Kerjasama dengan lintas Sektor
dan Program dalam program QuikQuins pengadaan dan
penyediaan Stock darah Untuk Ibun hamil dan ibu bersalin yang
dilakukan Kerjasama oleh UTD daerah dan Masing – masing
kepala desa disemua Desa wilayah UPTD Puskesmas Batunyala
b. Kunjungan Ibu hamil Anemia
Melakukan kunjungan rumah terhadap ibu hamil yang
mengalami Anemia yaitu ibu hamil yang Hbnya kurang dari 11
gr% dan dilakukan oleh petugas yang memiliki SPT dan
memberikan pelayanan berupa : pemeriksaan ANC,KIE,
pemberian dan pemantauan terhadap TTD yang diberikan serta
pelayanan Tindak lanjut Rujukan
c. Kunjungan Ibu hamil KEK
Melakukan kunjungan rumah terhadap ibu hamil yang mengalami
KEK yaitu ibu hamil yang lilanya kurang dari 23,5 cm dan
dilakukan oleh petugas yang memiliki SPT dan memberikan
pelayanan berupa : pemeriksaan ANC,KIE, bekerjasama denga
GIZI dalam pemberian PMT dan pemantauan asupan Gizi ibu
hamil serta pelayanan Tindak lanjut dan rujukan.

d. Kunjungan Bumil Resti

Kunjungan Bumil Resti dilakukan dengan cara berkunjung


kerumah ibu hamil dan melakukan pemantauan, pemeriksaan dan
KIE kepada ibu hamil yang beresiko tinggi Adapun ibu hamil
yang termasuk dalam ibu hamil resiko tinggi adalah :

a. Ibu hamil berusia kurang dari 17 tahun

b. Jarak kehamilan terakhir kurang dari 2 tahun

c. Ibu hamil denga Riwayat persalinan sebelumnya


perdarahan

d. Ibu hamil dengan melahiurkan anak terakhir lahir mati

e. Ibu hamil dengan Riwayat persalinan terakhir bayi lahir


sangat kecil (< 2500 gr)

f. Ibu pernah melahirkan kembar

g. Proses kelahiran anak terakhir mengalami kesulitan

h. TB ibu kurang dari 145 cm

i. Badan ibu tampak lemah dan pucat

j. Ibu hamil dengan menderita penyakit (


TBC,HIV,Hepatitis,Jantung, Malaria,DM,Ginjal dan
pernah mengalami operasi pada daerah Perut)
e. Pertemuan Kelas Ibu hamil
Pelaksanaan pertemuan kelas ibu hamil dilakukan sesuai dengan juknis
yang telah ditetapkan dan dilakukan pertemuan sesuai dengan RPK
yang telah dibuat
III. PELAYANAN PERSALINAN
Pelayanan persalianan bekerjasama dengan pemerintah desa dalam
tranportasi penjemputan dan pengangtaran ibu bersalin dari rumah kefaskes
IV. PELAYANAN MASA SESUDAH MELAHIRKAN
a. Kunjungan ibu nifas dilakukan dengan cara kunjungan
rumah,dilakukan sesuai dengan jadwal kunjungan dan dilakukan
oleh petugas yang telah ditunjuk dan memiliki surat perintah
tugas untuk wilayah masing – masing desa SPT diberikan kepada
Bidan Desa, yaitu kunjungan :
a. KF 1 : pada periode 6 jam sampai dengan 2 hari pasca
melahirkan
b. KF 2 : Pada periode 3 hari sampai dengan 7 hari pasca
persalinan
c. KF 3 : pada periode 8 hari sampai 28 hari pasca persalinan
d. KF 4 : pada periode 29 hari sampai 42 hari pasca
melahirkan
b. Kunjungan Neonatal
dilakukan dengan cara kunjungan rumah,dilakukan sesuai dengan
jadwal kunjungan dan dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk
dan memiliki surat perintah tugas untuk wilayah masing –
masing desa SPT diberikan kepada Bidan Desa, yaitu kunjungan
:
a. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) dilakukan pada waktu 6- 48
jam setelah lahir
b. Kunjungan Neonatal 2 ( KN2) dilakukan pada waktu 3
hari sampai 7 hari setelah lahir
c. Kunjungan neonatal 3 (KN3) dilakukan pada waktu 8 hari
– 28 hari
d. Kunjungan KN 4 dilakukan pada waktu 29 hari – 42 hari
setelah bayi lahir
c. Kunjungan Neonatal Resti
Kunjungan neonatal resti dilakukan dengan melakukan
kunjungan rumah kepada neonatal yang termasuk resti (
BBLR,Asfixia, tetanus, Ikterus, hipotermi, kelainan bawaan,BBL
lebih dari 4000 gram,bayi preterm, bayi dengan
sepsis,pneumonia, demam gangguan perinatal )dan diberikan
pelayanan berupa KIE ttg perawatan neonatal Resti
dirumah,Tanda bahaya neonatal resti dan pelayanan tindak lanjut
dan rujukan
d. Kunjungan bayi BBLR
Kunjungan bayi BBLR dilakukan lebih berfokus kepada palayanan yang
diberikan kepada ibu : bagaimana merawat bayi dengan BBLR
dirumah,metode kanguru proses dan cara menyusui yang baik dan benar
tanda bahaya pada bayi BBLR dan tindak lanjut dan Rujukan, dilakukan
oleh petugas yang memiliki SPT diberikan kepada Bidan Desa, Adapun
kunjungannya :
a. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) dilakukan pada waktu 6- 48 jam
setelah lahir
b. Kunjungan Neonatal 2 ( KN2) dilakukan pada waktu 3 hari
sampai 7 hari setelah lahir
c. Kunjungan neonatal 3 (KN3) dilakukan pada waktu 8 hari – 28
hari
d. Kunjungan KN 4 dilakukan pada waktu 29 hari – 42 hari setelah
bayi lahir
V. PELAYANAN KONTRASEPSI
Pelayanan kontrasepsi dilakukan di dalam Gedung yaitu di polindes dan di
puskesmas
VI. PELAYANAN LANSIA
Program lansia
a. Kunjungan Rumah Lansia Resti
Kunjungan rumah lansia Resti dilakukan dengan cara
kunjungan rumah diluar dari waktu kunjungan posyandu
keluarga, lansia yang dikunjungi adalah lansia yang bereiko
tinggi yaitu lansia yang berpenyakit PTM berat yang tidak bisa
berkunjung ke posyandu keluarga, dilakukan oleh petugas
program lansia yang memiliki SPT pelayanan yang diberikan
berupa : pemeriksaan Kesehatan kepada sasaran, KIE dan
pelayanan tindak lanjut dan rujukan
b. Screning lansia diposyandu keluarga
Screning Lansia diposyandu keluarga dilakukan di posyandu
keluarga dengan sasaran lansia dan dilakukan pemeriksaan
Kesehatan berupa pengukuran Tb,BB,LP,GDS, dan diberikan
KIE dan pelayanan tindak lanjut dan rujukan jika diperlukan

E. SASARAN
a. KIA / KB
i. ANC : semua ibu hamil yang ada diwilayah posyandu
ii. Kunjungan Neonatal : neonatal yang berusia 0-28 hari
iii. Kunjungan Bumil resti : ibu hamil yang termasuk beresiko tinggi
iv. P4K : semua ibu hamil usia 28 mmg
v. Kelas ibu hamil : ibu hamil yang UK 20 38 mmg
vi. Kunjungan ibu hamil KEK : ibu hamil yang mengalami KEK
vii. Kunjungan ibu hamil Anemia : ibu hamil yang mengalami anemia
viii. Kunjungan bayi BBLR : bayi yang mengalami BBLR
b. Kelas ibu hami KESPRO
i. Edukasi Remaja : siswa SLTP,SMU dan sederajat
ii. Rapat koordinasi : KUA,tokoh agama dan guru
ponpes
c. LANSIA
i. Kunjungan Rumah Lansia : lansia beresiko tinggi dan difable
b. Screening lansia : semua lansia yang ada diwilayah posyandu

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Program UKM Kesga dilakukan
setiap akhir tahapan kegiatan disertai dengan pelaporannya.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan program UKM Kesga
Pelaporan hasil kegiatan program UKM Kesga disampaikan kepada PJ UKM
kesga dan kepada Kepala Puskesmas.

Kepala UPTD Puskesmas Batunyala Koordinator UKM Kesga

Sumarni, S.Kep., Ners Hj.Baiq Rusmiati,SST


NIP. 19810309200501 2 013 NIP. 196512311986552

Anda mungkin juga menyukai