Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT – PENDEKATAN KELUARGA


( PIS-PK )

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS Dr.Soetomo
2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Panduan kegiatan Program PIS-
PK Puskesmas Dr.Soetomo Tahun 2023 dengan baik. Dokumen ini kami susun sebagai
acuan bagi penyelenggaraan kegiatan Program PIS-PK dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat khususnya diwilayah kerja Puskesmas Dr.Soetomo

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Perlu disadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penyusunannya, oleh karena itu masukan serta saran
sangat kami harapkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


Kepala
UPTD Puskesmas Dr.Soetomo

dr.Murtiningrum
Pembina Utama Madya
NIP. 197206212002122002

2
BAB I
DEFINISI

Program Indonesia Sehat (PIS_PK) adalah

Program Indonesia sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan financial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan
program Indonesia sehat diselenggarakan melalui pendekatan keluarga,yang
mengintergrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) secara berkesinambungan,dengan target keluarga,berdasarkan data dan informasi
dari profil kesehatan keluarga.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah
kerjannya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dalam gedung,melainkan juga luar gedung dengan pendekatan
keluarga dalam upaya menyelesaikan permasalahan kesehatan diwilayah kerjanya
Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
dalam rangka mencapai tujuan bernegara .(UU 25 tahun 2004 sistem perencanaan
pembangunan nasional)
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya sebagai intervensi bagi pembangunan
sumber daya manuasia yang produktif secara sosial dan ekonomis
Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama yaitu
1. Penerapan paradigm sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN)
Penerapan paradiqma sehat dilakukan dengan strategi yang mengutamakan kesehatan
dan.penguatan pelayanan pembangunan ,penguatan upaya promotif dan preventif,serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan ,optimalisasi system rujukan,dan peningkatan
mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
manfaat (benefit)

3
Program Indonesia sehat adalah Salah satu program dari agenda ke-5 Nawa
Cita,yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,menjadi program utama
pembangunan kesehatan,meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan financial dan pemerataan pelayanan kesehatan.sasaran ini sesuai dengan
sasaran pokok RPJMN 2015-2019 yaitu
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatkan pengendalian penyakit
3. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal pengelolaan SJSN kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan,obat dan vaksin
6. Meningkatnya responivitas system kesehatan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi – tingginya,sebagai intervensi bagi pembangunan sumber daya manuasia
yang produktif secara sosial dan ekonomis,kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-
2019 difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) yang
berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan kesehatan,peningkatan aksesdan mutu
pelayanankesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan system
kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan

4
BAB II
RUANG LINGKUP

Peran Puskesmas dalam pendekatan keluarga


Pembangunan kesehatan pada hakikatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran ,kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan di tingkat pertama,dengan lebih mengutamakan upaya promatif dan preventif,
Uraian secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing area prioritas
adalah sebagai berikut:
1. Upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan AKB
a. Untuk ibu hamil dan bersalin
 Mengupayakan jaminan mutu ANC (Ante Natal Care)
 Meningkatkan persalinan difasilitas kesehatan
 Menyelenggarakan konseling inisiasi menyusui dini dan KB paska persalinan
 Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan buku KIA
b. Untuk bayi dan ibu menyusui
 Mengupayakan jaminan mutu kunjungan neonatal
 Menyelengarakan konseling ASI eksklusif
 Menyelengarakan pelayanan KB pasca persalinan
 Menyelenggarakan kegiatan pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)
c. Untuk Balita
 Melakukan revitalisasi posyandu
 Meningkatkan transformasi KMS ke dalam buku KIA
 Menguatkan kader posyandu
 Menyelengarakan pemberian makanan tambahan (PMT)
d. Untuk Anak usia Sekolah
 Melakukan revalisasi usaha kesehatan sekolah (UKS)
 Menguatkan kelembagaan tim Pembina UKS
 Menyelenggarakan program gizi anak sekolah
e. Untuk Remaja
 Menyelengarakan pemberian tablet tambah darah
 Menyelenggarakan pendidikan kesehatan reproduksi disekolah
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan peduli remaja

5
f. Untuk Dewasa muda
 Menyelenggarakan konseling pra nikah
 Menyelenggarakan gerakan pekerja perempuan sehat produktif untuk wanita
pekerja
 Menyelenggarakan pemberian imuisasi
 Menyelenggarakan konseling KB pra nikah
 Menyelenggarakan konseling gizi seimbang
2. Upaya penurunan prevalensi balita pendek (stunting)
Dalam rangka menurunkan prevalensi balita pendek (stunting) dilakukan kegiatan
sebagai berikut:
a. Untuk ibu hamil dan bersalin
 Intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan anak
 Mengupayakan jaminan mutu (ANC)
 Meningkatkan persalinan difasilitas kesehatan
 Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori protein,
 Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
 Pemberantasan kecacingan
 Konseling Inisiasi menyusui dini (IMD)
b. Untuk Balita
 Pemantauan pertumbuhan balita
 Menyeenggarakan simulasi dini perkembangan anak
 Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
c. Untuk anak sekolah
 Melakukan revitalisasi UKS
 Menguatkan kelembagaan tim Pembina UKS
 Menyelenggarakan program gizi anak sekolah
 Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan narkoba
d. Untuk Remaja
 Meningkatkan penyuluhan untuk prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),pola gizi
seimbang,tidak merokok,dan mengkonsumi narkoba
 Pendidikan kesehatan reproduksi
e. Untuk dewasa muda
 Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB)
 Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
 Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS,pola gizi seimbang,tidak merokok dan
tidak mengkonsumsi narkoba

6
3. Upaya Pengendalian Penyakit menular (PM)
a. HIV-AIDS
 Peningkatan dan konseling tes pada ibu hamil
 Diagnosis dini pada bayi dan balita
 Konseling dan tes pada populasi kunci,pasien infeksi menular seksual (IMS) dan
pasien tuberculosis (TB) anak usia sekolah ,usia kerja,dan usia lanjut
 Terapi anti retro viral (ARV) pada anak dan orang dengan HIV-AIDS(ODHA)
dewasa
 Intervensi pada kelompok beresiko
 Pemberian profilaksis kotrimoksosal pada anak dan ODHA dewasa
b. Tuberkulosis
 Identifikasi terduga TB diantara anggota keluarga,termasuk anak dan ibu hamil
 Memfasilitasi terduga TB atau pasien
c. Malaria
 Skrining ibu hamil pada daerah beresiko
4. Upaya Pengendalian Penyakit tidak menular (PTM)
a. Peningkatan deteksi dini factor resiko PTM melalui Posbindu
b. Peningkatan akses pelayanan terpadu PTM di fasilitas kesehatan tingkat
pertama(FKTP)
c. Penyuluhan tentang dampak buruk merokok
d. Menyelenggarakan layanan upaya berhenti merokok

7
BAB III
TATA LAKSANA

A. PERENCANAAN KEGIATAN
a) Lingkup Kegiatan
Kegiatan PIS-pk difokuskan pada 12 indikator keluarga sehat
1. Keluarga ikut program berencana dengan tujuan;
 Mendukung penurunan angka kematian bayi
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Mencegah kehamilan yang tidak diiginkan
 Mengatur jarak kehamilan
2. Ibu bersalin difasilitas kesehatan
 Pemeriksaan paling sedikit 4x selama masa kehamilan yaitu 1x pada usia
kandungan 3 bulan,1x pada usia kandungan 4-6 bulan,2x pada saat usia
kandungan 7-9 bulan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
 Balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap
 0-7 hari hepatitis B
 1 bulan BCG- polio 1
 2 bulan DPT-HBHIB-Polio 2
 3 bulan DPT – HBHIB – polio 3
 4 bulan DPT-HBHIB – Polio 4
 9 bulan Campak
4. Bayi diberi Asi Eksklusif selama 6 bulan
5. Pertumbuhan balita dipantau,yaitu menimbang balita setiap bulan di posyandu
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standart yaitu mendapatkan pelayanan
pengobatan sesuai standart program
7. Penderita Hipertensi berobat teratur
 Mencegah tekanan darah tinggi dan mengkontrol rutin
8. Penderita gangguan jiwa di obati dan tidak ditelantarkan/ dipasung,mendapat
pelayanan pengobatan gangguan kejiwaan sesuai standart
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok,yaitu konseling bahaya merokok dan
dampak dari rokok
10. Keluarga memiliki sarana air bersih, yaitu menggunakan air bersih seperti PDAM
dan sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar
11. Keluarga memiliki/menggunakan jamban sehat, yaitu menggunakan jamban sehat
12. Keluarga sudah menjadi peserta JKN

8
No Indikator Keluarga Sehat Pendukung Keberhasilan
1 Keluarga ikut program berencana 1. Tersediannya pelayanan KB
2. Promosi KB oleh Nakes
3. Pendidikan kespro/KB
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 1. Tersediannya pelayanan puskesmas
poned
2. Tersediannya Ruang bersalin
3. Tersediannya pelayanan ANC dan
senam hamil di puskesmas
4. Promosi oleh nakes dan kader pkk
tentang persalinan di fasilitas kesehatan
3 Bayi mendapat imunisasi dasar 1. Tersediannya pelayanan imunisasi dasar
lengkap dipuskesmas
2. Promosi tentang imunisasi dasar
3. Promosi oleh kader pkk tentang
imunisasi dasar
4. Kampanye nasional imunisasi dasar
lengkap
4 Bayi diberi Asi Eksklusif selama 6 1. Tersedianya pelayanan konseling ASI
bulan dipuskesmas
2. Tersedianya ruang Pojok ASI
3. Kampanye nasional pemberian ASI
Eksklusif
5 Pertumbuhan balita dipantau 1. Posyandu berfungsi dengan baik
2. Supervisi dan bimbingan
3. Pemantauan pertumbuhan balita oleh
kader dan Nakes
6 Penderita TB Paru berobat sesuai 1. Tersedianya pelayanan pengobatan TB
standart PARU di puskesmas
2. Tersediannya pengawas minum obat
(PMO)
3. Promosi / penyuluhan tentang
pengobatan TB
7 Penderita Hipertensi berobat teratur 1. Akses pelayanan terpadu PTM di
puskesmas
2. Tersedianya POSBINDU PTM di setiap

9
kelurahan
3. Sistem pengawasan keteraturan
menelan obat
4. Tersediannya pelayanan konseling
8 Penderita gangguan jiwa di obati 1. Akses pelayanan terpadu PTM
dan tidak ditelantarkan/ dipasung 2. Promosi oleh Nakes/di Faskes tentang
konseling dan deteksi dini gangguan
kejiwaan
9 Tidak ada anggota keluarga yang 1. Tersediannya pelayanan konseling
merokok berhenti merokok
2. Pemberlakuan kawasan dilarang
merokok di tempat- tempat umum
3. Pemberlakuan kawasan merokok di
sekolah- sekolah
10 Keluarga memiliki sarana air bersih 1. Tersedianya sarana air bersih

11 Keluarga memiliki/menggunakan 1. Tersediannya jamban sehat di setiap


jamban sehat keluarga
2. Tersediannya jamban sehat di sekolah
dan tempat umum
3. Promosi kesehatan tentang pentingnya
penggunaan jamban sehat
12 Keluarga sudah menjadi peserta 1. Tersediannya pelayanan kepersertaan
JKN JKN
2. Promosi tentang kepesertaan JKN

b) Metode
1. Kegiatan survey keluarga sehat :
a. Kunjungan rumah
b. Anamnesa keluarga sehat meliputi 12 indikator
c. Pemeriksaan fisik
d. Penyuluhan kesehatan
e. Konseling kesehatan
2. Kegiatan Intervensi keluarga sehat
Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhan
keperawatan di keluarga/kelompok/masyarakat yang tingkat kesehatannya bermasalah
meliputi :

a. Kunjungan rumah

10
b. Anamnesa keluarga
c. Pemeriksaan fisik
d. Penyuluhan kesehatan
e. Konseling kesehatan

c) Langkah Kegiatan
Agar kegiatan survey keluarga sehat dan intervensi keluarga sehat dapat terlaksana
dengan baik maka diperlukan beberapa langkah kegiatan, antara lain :
1. Perencanaan kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Pengawasan dan pertanggung jawaban

11
BAB IV
DOKUMENTASI

I. KEGIATAN PIS-PK (PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN


KELUARGA)

12

Anda mungkin juga menyukai